Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI

DAN MULUT DI SLB NEGERI BANJAR


TAHUN 2019

Diajukan untuk memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan


Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut
Kelompok Anak Berkebutuhan Khusus

Disusun Oleh :

MITA TIANA
P2.06.25.2.15.019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
D-IV KEPERAWATAN GIGI
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan “Laporan Pelayanan Asuhan

Keperawatan Gigi dan Mulut Individu di SLBN Banjar Tahun 2019".

Laporan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut ini ditulis untuk

memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi

dan Mulut dengan sasaran Kelompok Anak Berkebutuhan Khusus.

Terwujudnya Laporan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut ini

tiada lain berkat arahan dan bimbingan semua pihak maka penulis sampaikan

ucapan rasa terimakasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada semua pihak

yang telah membantu, terutama kepada yang terhormat:

1. Hj. Betty Suprapti, S.Kp., M.Kes, sebagai Direktur Politeknik Kesehatan

Tasikmalaya.

2. Rudi Triyanto, S.Si.T., M.DSc, sebagai Ketua Jurusan Keperawatan Gigi

Politeknik Kesehatan Tasikmalaya

3. drg. Hadiyat Miko, M.Kes, sebagai Ketua Program Studi D IV Jurusan

Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Tasikmalaya.

4. Dr. drg. Emma Kamelia, M. Biomed, sebagai Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan selama mengerjakan penyusunan laporan ini.

5. Aan Kusmana, SKM., MA.Kes, sebagai Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan selama mengerjakan penyusunan laporan ini.

i
ii

6. dr. H. Herman, M.Kes, sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar yang

telah memberikan izin untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di BLUD

UPTD Puskesmas Pataruman 3.

7. H. Dani Firmansyah, SKM. M.Epid, sebagai Kepala BLUD UPTD

Puskesmas Pataruman 3 Kota Banjar yang telah memberikan izin serta arahan

teknis di lapangan.

8. Fadjriasanti, AMKG, sebagai penanggung jawab Praktik Kerja Lapangan

BLUD UPTD Puskesmas Pataruman 3 sekaligus penanggung jawab BP Gigi

BLUD UPTD Puskesmas Pataruman 3.

9. Petugas BLUD UPTD Puskesmas Pataruman 3 yang telah memberikan

arahan maupun ilmu baru dalam proses Praktik Kerja Lapangan..

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pelayanan asuhan

keperawatan gigi dan mulut ini masih ada keterbatasan kemampuan, pengetahuan

maupun sumber yang didapat, sehingga penulis harapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kebaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap

semoga laporan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Tasikmalaya, April 2019

Penyusun
iii

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................................................ 3
C. Manfaat........................................................................................................... 4
BAB II KAJIAN KASUS .......................................................................................6
A. Anak Berkebutuhan Khusus.............................................................................. 6
1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ............................................................ 6
2. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus ............................................................ 7
B. Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut pada ABK ............................... 9
1. Pengertian Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut............................... 9
2. Pengertian Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut pada ABK .............. 9
3. Metode dan Strategi ........................................................................................ 9
4. Proses Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut pada Anak Berkebutuhan
Khusus ......................................................................................................... 11
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................15
A. Temuan Kasus............................................................................................... 15
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 18
C. Matriks Prioritas Masalah, Penentuan Alternatif Masalah, Penentuan Prioritas
Masalah........................................................................................................ 19
D. Rumusan Masalah.......................................................................................... 21
E. Asumsi.......................................................................................................... 21
F. Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut .............................................................. 22
1. Pengkajian Pasien ......................................................................................... 22
2. Diagnosa ...................................................................................................... 22
3. Perencanaan.................................................................................................. 23
4. Implementasi ................................................................................................ 28
5. Evaluasi ....................................................................................................... 30
iv

G. Pembahasan................................................................................................... 31
H. Materi Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut ................................................... 34
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................37
A. Kesimpulan ................................................................................................... 37
B. Saran............................................................................................................. 37
39
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah siswa yang deperiksa ...................................................................15


Tabel 2. Hasil Survei Awal Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut ......15
Tabel 3. Identifikasi Masalah .................................................................................18
Tabel 4. Matriks Priorotas Masalah, Penentuan Alternatif Masalah dan Penentuan
Prioritas Masalah......................................................................................19
Tabel 5. Pengkajian Pasien.....................................................................................22
Tabel 6. Diagnosa Pasien .......................................................................................22
Tabel 7. Perencanaan Perawatan ............................................................................25
Tabel 8. Implementasi ............................................................................................28
Tabel 9. Evaluasi ....................................................................................................30
Tabel 10. Survei Akhir Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut.............32
Tabel 11. Materi Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut ........................................35

v
DAFTAR LAMPIRAN

1. Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut

2. Dokumentasi Kegiatan

vi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

kesehatan, pada pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan

sehat, baik sehat secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Masyarakat perlu meningkatkan derajat kesehatannya sehingga

diperlukan upaya kesehatan yang dapat mencegah timbulnya penyakit. Upaya

kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang

dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk

pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan

pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat (Kemenkes RI,

2009).

Upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya dapat diselenggarakan dengan cara melakukan upaya

kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan

perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Seperti yang telah dijelaskan

dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 bahwa upaya kesehatan

diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,

menyeluruh dan berkesinambungan (Kemenkes RI, 2009)

1
2

Pembangunan di bidang kesehatan gigi merupakan bagian integral

dari pembangunan nasional artinya dalam melaksanakan pembangunan

kesehatan, pembangunan di bidang kesehatan gigi tidak boleh ditinggalkan

demikian juga sebaliknya bila ingin merasa melaksanakan pembangunan di

bidang kesehatan gigi, tidak boleh dilupakan kerangka yang lebih luas yaitu

pembangunan kesehatan umum. Riskesdas pada tahun 2018 menyebutkan

bahwa angka Effective Medical Demand (EMD) atau presentase penduduk

yang bermasalah dengan gigi dan mulut sebesar 57,6% dan hanya 10,2%

yang mendapatkan pelayanan medis. Berdasarkan data tersebut dapat

disimpulkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut selama 5 tahun terakhir

mengalami peningkatan sebesar 31,7% (Riskesdas, 2018).

Meningkatnya angka EDM pada tahun 2018, dapat disebabkan karena

masih kurangnya pengetahuan tentang kesehatan gigid an mulut, untuk

mengatasi hal tersebut maka dapat dilakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi

dan mulut yang ditunjukkan pada suatu kelompok tertentu atau indivudu

dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan

kelompok tertentu dalam pengertian pelayanan asuhan kesehatan gigi dan

mulut adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut yaitu

ibu hamil, anak pra sekolah, anak sekolah dasar, remaja, lansia dan anak

berkebutuhan khusus (Depkes RI, 2000).

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yaitu anak dengan keterbatasan

fisik dan mental yang memiliki keterbatasan kndisi fisik perkembangan,

tingkah laku atau emosi. Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan fungsi
3

fisiologis, psikologis atau struktur anatomi berkurang atau hilang, sehingga

tidak dapat menjalankan aktifitas kehidupan sehari-hari secara normal yang

mengakibatkan perubahan dalam alam pikiran, alam perasaan dan perbuatan

(Kemenkes RI, 2010).

Masalah sosial padaa anak berkebutuhan khusus mempengaruhi

kebutuhan pendidikan anak-anak tersebut sehingga memiliki pengetahuan

yang masih kurang, khususnya pengetahuan dibidang kesehatan. Pengetahuan

cara memelihara kesehatan gigi yang rendah mendukung tingginya angka

karies gigi pada anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, anak

berkebutuhan khusus memerlukan jenis pelayanan kesehatan lebih dari yang

dibutuhkan oleh anak normal pada umumnya (Indahyani, 2012).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada praktik ini akan

dilakukan pengkajian pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada

kelompok anak berkebutuhan khusus di SLBN Banjar tahun 2019 untuk

mengetahui kondisi gigi anak-anak tersebut serta menentukan tindakan yang

akan dilakukan.

B. Tujuan

Tujuan penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan

mulut pada kelompok anak berkebutuhan khusus di SLBN Banjar tahun 2019

adalah:

1. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi pelayanan asuhan keperawatan

gigi dan mulut pada kelompok anak berkebutuhan khusus dalam rangka
4

tercapainya kemampuan pemeliharaan diri di bidang kesehatan gigi dan

mulut yang optimal.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut ini adalah:

a. Menurunkan angka OHI-S pada siswa-siswi SLBN Banjar tahun

2019.

b. Menurunkan angka Decay dan meningkatkan angka Filling pada

siswa-siswi SLBN Banjar tahun 2019.

c. Meningkatkan angka mempertahankan gigi pada siswa-siswi SLBN

Banjar tahun 2019.

d. Meningkatkan pengetahuan orang tua dan siswa-siswi SLBN Banjar

tentang kesehatan gigi dan mulut.

C. Manfaat

Manfaat dari pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut ini

adalah:

1. Bagi mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes

Tasikmalaya yaitu dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan

mahasiswa serta meiningkatkan kemampuan dalam menganalisis dan

mengevaluasi kegiatan-kegiatan di lapangan.

2. Bagin siswa-siswi SLBN Banjar dapat meningkatkan keterampilan dan

pengetahun tentang kesehatan gigi dan mulut.


5

3. Bagi orang tua siswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan

gigi dan mulut sehingga dapat membantu memelihara kesehatan gigi

anaknya.

4. Bagi sekolah dapat dijadikan inovasi baru dalam program UKS yaitu

kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut.

5. Bagi Puskesmas dapat membantu dalam program UKGS.


BAB II

KAJIAN KASUS

A. Anak Berkebutuhan Khusus

1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami

keterbatasan/keluarbiasaan baik fisik, mental intelektual, sosial, emosional

yang berpengaruh secara signifikan dalam proses

pertumbuhan/perkembangannya dibandingkan dengan anak lain seusianya.

UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 mengemukakan, bahwa: Tiap-tiap

warga negara berhak mendapat pengajaran. Pada tahun 2003 Pemerintah

mengeluarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional . Dalam undang-undang tersebut dikemukakan hal-

hal yang hubungannya dengan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan

khusus.

Sekolah luar biasa (SLB) merupakan lembaga pendidikan yang di

persiapkan untuk menangani dan memberi pelayanan pendidikan secara

khusus bagi penyandang jenis kelainan tertentu.

Jenis-jenis sekolah luar biasa

a. SLB bagian A yaitu SLB khusus untuk penderita tunanetra.

b. SLB bagian B yaitu SLB khusus untuk penderita tunarungu.

c. SLB bagian C yaitu SLB khusus untuk penderita tunagrahita.

d. SLB bagian D yaitu SLB khusus untuk penderita tunadaksa.

6
7

e. SLB bagian E yaitu SLB khusus untuk penderita tunalaras.

f. SLB bagian G yaitu SLB khusus untuk penderita tunaganda.

2. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

a. Anak Berkebutuhan Khusus Permanen

Anak Berkebutuhan Khusus Permanen adalah anak yang memiliki

kelainan (anak berkelainan) atau anak yang memiliki potensi

kecerdasan dan atau bakat istimewa. Anak yang memerlukan perhatian

dan pelayanan khusus, seperti anak yang mengalami hambatan

pengelihatan, pendengaran, kecerdasan, fisik, emosional, sosial,

kecelakaan sejak di dalam kandungan atau setelah lahir mengalami

kecacatan. Pendidikannya tidak harus di SLB tetapi bisa di sekolah

umum/kejuruan secara inklusif di tempat terdekat anak.

Klasifikasi anak berkebutuhan khusus permanen adalah sebagai

berikut:

a. Tuna Netra

b. Tuna Rungu

c. Tuna Grahita (Disabilitas Intelektual)

d. Anak dengan Gangguan Konsentrasi

e. Tuna Ganda

f. Autisme

g. Tuna Daksa

h. Tuna Laras

i. Anak Lamban Belajar (Slow Learner)


8

j. Anak Berkesulitan Belajar Spesifik

k. Tuna Wicara

l. Anak Berkebutuhan Khusus yang memiliki Potensi

Kecerdasan/Bakat Istimewa.

b. Anak Berkebutuhan Khusus Temporer

Anak Berkebutuhan Khusus Temporer adalah anak pada umumnya

namun karena situasi dan kondisi lingkungan, budaya, sosial, ekonomi,

politik dan kebudayaan mengakibatkan mereka memerlukan

pendidikan khusus. Anak yang memiliki hambatan sementara dan

hambatan perkembangan dikarenakan faktor-faktor eksternal, misalnya

anak dari daerah terpencil atau terbelakang, anak yang mengalami

bencana sosial, anak yang tidak mampu dalam bidang ekonomi seperti

anak jalanan, pekerja anak.

Selain itu klasifikasi anak berkebutuhan khusus temporer adalah

sebagai berikut:

a. Anak yang mengalami trauma akibat bencana.

b. Anak korban kerusuhan.

c. Anak yang memiliki kesulitan berkonsentrasi karena sering

diperlakukan kasar.

d. Anak yang tidak bisa membaca dikarenakan kekeliruan guru.

e. Anak yang berasal dari keluarga yang tidak mampu dari segi

ekonomi.
9

f. Anak di daerah terpencil atau terbelakang atau masyarakat

terpencil.

B. Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut pada ABK

1. Pengertian Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut

Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut merupakan

pelayanan asuhan yang dilaksanakan secara terencana, berkesinambungan

dan sistematis tertentu selama kurun waktu tertentu dalam rangka

mencapai kemandirian pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sehingga

meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

2. Pengertian Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut pada

ABK

Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut merupakan

pelayanan asuhan yang dilaksanakan secara terencana, berkesinambungan

dan sistematis pada kelompok (berkebutuhan khusus) tertentu selama

kurun waktu tertentu dalam rangka mencapai kemandirian pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut sehingga meningkatkan derajat kesehatan gigi

dan mulut yang optimal.

3. Metode dan Strategi

Kesehatan gigi merupakan salah satu hal terpenting bagi

pertumbuhan anak. Namun di Indonesia tidak banyak orang tua yang

peduli akan kesehatan gigi, terlebih pada anak berkebutuhan khusus. Anak

berkebutuhan khusus memiliki resiko yang lebih tinggi akan masalah


10

kesehatan gigi dan mulut karena memiliki kekurangan dan keterbatasan

mental maupun fisik dalam melakukan pembersihan gigi sendiri secara

optimal.

Metode dan strategi pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut

di pelayanan kesehatan adalah berupa keyakinan. Keyakinan yang harus

dimiliki oleh seorang perawat gigi dalam melakukan pelayanan asuhan

keperawatan gigi dan mulut adalah sebagai berikut:

1. Manusia adalah individu yang memiliki biopsikososio-spiritual yang

unik.

2. Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut adalah bantuan bagi

umat manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut

yang optimal.

3. Tujuan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut dapat dicapai

melalui usaha bersama dari semua anggota tim kesehatan dengan

klien/pasien serta keluarganya.

4. Dalam melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut,

perawat gigi menggunakan proses pelayanan asuhan keperawatan gigi

dan mulut untuk memenuhi kebutuhan klien/pasien.

5. Perawat gigi bertanggung jawab dan bertanggung gugat serta memiliki

wewenang dalam melakukan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan

mulut secara utuh berdasarkan standar operasional prosedur.


11

6. Pendidikan keperawatan gigi harus dilaksanakan secara

berkesinambungan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan

tenaga kesehatan gigi dan mulut.

Metode dan strategi pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut

di pelayanan kesehatan merupakan penunjang dalam melakukan beberapa

jenis pelayanan yang harus dilaksanakan dengan baik oleh perawat gigi.

Jenis pelayanannya adalah pelayanan pencegahan untuk mempromosikan

dan menjaga kesehatan mulut yang baik, pelayanan pendidikan untuk

membantu pasien mengembangkan perilaku yang mempromosikan

kesehatan yang lebih baik, pelayanan terapi pengobatan untuk

menghentikan penyakit dan memelihara jaringan sehat di mulut. Salah satu

kelompok yang mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan

mulut adalah klien/pasien berkebutuhan khusus.

4. Proses Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut pada Anak

Berkebutuhan Khusus

Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut menunjukkan bahwa

seorang perawat gigi (Dental Therapist, Dental Hygiene) bertanggung

jawab untuk melaksanakan proses pelayanan asuhan keperawatan gigi dan

mulut secara terencana, berkesinambungan dan sistematis sehingga dapat

memecahkan masalah dalam ruang lingkup praktik pelayanan asuhan

keperawatan gigi dan mulut tersebut berdasarkan kebutuhan klien/pasien.


12

a. Pengkajian

Tahap pengkajian merupakan dasar dari proses pelayanan asuhan

keperawatan gigi dan mulut. Pengkajian adalah seni mengumpulkan

dan menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari klien/pasien

kemudian mengarahkan penilaian kepada kebutuhan klien/pasien dan

mencegah kepada hal yang dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan

tersebut, terkait dengan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut.

Cara Pemeriksaan gigi geligi sebelum penentuan diagnosa keperawatan

gigi adalah sebagai berikut:

1. Inspeksi

2. Sondasi/ Probing

3. Termis

4. Perkusi

5. Tekanan

6. Tes Mobilitas

7. Membau

8. Palpasi

9. Tes Vitalitas

10. Rontgen Foto

11. Tes Anestesi

12. Tes Kavitas


13

b. Diagnosa Keperawatan Gigi

Diagnosa keperawatan gigi merupakan suatu penentuan jenis

penyakit yang dikeluhkan klien/pasien secara sistematis berdasarkan

pengkajian dan analisa data, meliputi identitas pasien, pemeriksaan

subyektif dan pemeriksaan obyektif sehingga perencanaan perawatan

gigi dapat direncanakan sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan

pasien serta dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. Macam-

macam diagnosa dalam keperawatan gigi adalah sebagai berikut:

1. Earlydiagnosis atau diagnosa dini

Earlydiagnosis atau diagnosa dini adalah kelainan yang belum

begitu tampak akan tetapi sudah dapat untuk memperkirakan atau

menentukan penyakit.

2. Clinicaldiagnosis atau diagnosa klinis

Clinicaldiagnosis atau diagnosa klinis adalah diagnosa yang

didapat berdasarkan gejala-gejala klinis.

3. Rontgenologisdiagnosis

Rontgenologisdiagnosis adalah diagnosa yang didapat berdasarkan

pembacaan gambar rontgen.

4. Differentialdiagnosis

Differentialdiagnosis adalah cara penentuan diagnosa dengan cara

membandingkan gejala-gejala penyakit yang satu dengan yang

lain, yang kebetulan mempunyai gejala atau tanda-tanda yang

serupa.
14

5. Finaldiagnosis atau diagnosa final

Finaldiagnosis atau diagnosa final adalah penentuan akhir jenis

penyakit.

c. Perencanaan

Perencanaan dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut

merupakan perencanaan perawatan gigi yang direncanakan sesuai

dengan kompetensi dan kebutuhan pasien serta dapat dilaksanakan

secara berkesinambungan berdasarkan pengkajian dan analisa data.

d. Implementasi

Implementasi dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut

merupakan pelaksanaan perawatan gigi yang direncanakan sesuai

dengan kompetensi dan kebutuhan pasien serta dapat dilaksanakan

secara berkesinambungan berdasarkan pengkajian dan analisa data.

e. Evaluasi

Evaluasi dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut

dilaksanakan dalam rangka menilai keberhasilan dari perawatan yang

dilaksanakan kepada klien/pasien sehingga dapat memenuhi kebutuhan

sesuai dengan keluhannya.


BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Temuan Kasus

Kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut yang

dilakukan dari tanggal 11 Maret 2019 sampai 28 Maret 2019 didapatkan 5

orang siswa sebagai anak asuh, dengan rincian:

Tabel 1. Jumlah siswa yang deperiksa

Jumlah Murid
No Kelas Jumlah Total
L P
1. SDLB B 1 - 1
2. SDLB C 3 - 3
3. SMPLB C 1 - 1
Jumlah 5 - 5

Tabel 2. Hasil Survei Awal Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut

def- DMF- OHI


No NAMA L/P UMUR KELAS d e f D M F DI CI Kriteria
t T -S

SDLB
1. Fahmi Ragil L 10 Th 0 0 0 0 5 0 0 5 0,5 0,5 1 Baik
IV/B
Bazar SDLB 1,8 0,8
2. L 10 Th 0 2 0 2 1 0 0 1 2,66 Sedang
Abdillah III/C 3 3
Hamba SDLB 1,6 0,8
3. L 13 Th 0 0 0 0 8 0 0 8 2,5 Sedang
Abdillah VI/C 7 3
Muhammad SMP
4. L 16 Th 0 0 0 0 3 2 0 5 2,6 1,2 3,8 Buruk
Chori VIII/C
SDLB
5. Ade Irfan L 14 Th 0 0 0 0 3 2 0 5 3,0 0,3 3,3 Buruk
VI/C1
3,6 13,2
Jumlah 0 2 0 2 20 4 0 24 9,6
6 6

15
16

1. Prevalensi Karies



x 100% = x 100% =100 %

Prevalensi Gingivitis



x 100 % = x 100% = 0 %

2. OHI-S rata – rata



= = 2,65

a. Debris Indeks (DI) rata – rata



= = 1,92

b. Calculus Indeks (CI) rata – rata



= = 0,73

OHI-S = 2,65 (Kriteria Sedang)

DI = 1,92 (Kriteria Sedang)

CI = 0,73 (Kriteria Baik)

3. DMF-T rata – rata



= = 4,8

a. Decay (D) rata – rata



= =4

b. Missing (M) rata – rata



= = 0,8

c. Filling (F) rata – rata


17



= =0

DMF-T = 4,8

D =4

M = 0,8

F =0

4. def-t rata – rata


= = 0,4

a. decay (d) rata-rata



= =0

b. extoliasi (e) rata – rata



= = 0,4

c. filling (f) rata – rata



= =0

def-t = 0,4

d =0

e = 0,4

f =0

5. PTI rata – rata


x 100 % = x 100% = 0 %
18

Berdasarkan data yang telah ada, maka rumusan masalah dapat

diidentifikasi sebagai berikut :

1. Prevalensi Karies = 100 %

2. Prevalensi Gingivitis =0%

3. OHI-S Rata – rata = 2,65

4. DMF-T Rata – rata = 4,8

5. def-t Rata – rata = 0,4

6. PTI =0%

B. Identifikasi Masalah

Setelah dilakukan tabulasi dan pengolahan data, maka ditemukan

beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut :

Tabel 3. Identifikasi Masalah

Temuan Prioritas
Masalah Target Kesenjangan
Kasus Masalah
def-t ≤2 0,4 1,6 III
DMF-T ≤2 4,8 2,8 I
OHI-S ≤ 1,2 2,6 1,4 II
PTI ≥ 20% 0 0 IV

Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Rata-rata OHI-S = 2,65 dengan kriteria sedang, dimana DI = 1,92 dan CI =

0,73 sedangkan menurut target nasional OHI-S ≤ 1,2 berarti keadaan ini

belum memenuhi target nasional dan perlu dilakukan pelayanan asuhan

keperawatan gigi dan mulut.


19

2. Rata – rata DMF-T = 4,8 dimana D = 4, M = 0,8, F = 0 sedangkan

menurut target nasional adalah DMF-T ≤ 2 berarti keadaan ini belum

memenuhi target nasional dan perlu dilakukan pelayanan asuhan

keperawatan gigi dan mulut.

3. Rata – rata def-t = 0,4 dimana d = 0, e = 0,4, f = 0 sedangkan menurut

target nasional adalah def-t ≤ 2 berarti keadaan ini sudah memenuhi target

nasional dan masih perlu dilakukan peningkatan dalam pelayanan asuhan

keperawatan gigi dan mulut.

4. Rata – rata PTI = 0 % sedangkan menurut target nasional PTI ≥ 20%

berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu dilakukan

pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut.

C. Matriks Prioritas Masalah, Penentuan Alternatif Masalah, Penentuan


Prioritas Masalah

Tabel 4. Matriks Priorotas Masalah, Penentuan Alternatif Masalah dan


Penentuan Prioritas Masalah

Prioritas Prioritas Pemecahan


Rumusan Masalah Penyebab Alternatif Masalah
No
Masalah Masalah Pemecahan MVI
U S G R M V I C
/C
1 Angka 5 5 4 I Kurangnya a) Adanya 4 4 4 4 16
Prevalensi pengetahuan, pelatihan
karies, def-t kesadaran, guru UKS
dan DMF-T dan tentang
dengan kemampuan kesehatan
pengetahuan siswa dalam gigi dan
yang cukup pemeliharaan mulut.
(sedang) dan
perawatan b) Memberik 5 5 5 5 25
kesehatan an
gigi dan perlindun
mulut gan
khusus
20

pada gigi
tetap yang
sudah
erupsi
supaya
tidak
terbentuk
karies
2 OHI-S Rata- 4 5 3 II a) Teknik dan Melakukan 4 4 5 4 20
rata sedang frekuensi penyuluhan
dengan menyikat tentang
pengetahuan gigi yang kesehatan
yang cukup kurang gigi dan
tepat mulut serta
b) Kurangnya mendemont
promosi rasikan cara
kesehatan menyikat
gigi yang
baik dan
benar
Keterangan :

U = Urgent (bobot masalah berdasarkan waktu)

S = Seriousness (bobot masalah berdasarkan kesungguhan / keseriusan)

G = Growth (daya ungkit maslah terhadap masalah / pertumbuhan)

M = Magnitude (besarnya masalah yang dapat diselesaikan)

V = Venerability (Sensitifitas jalan keluar)

I = Importance (pentungnya jalan keluar)

C = Cost / Biaya (efisiensi)

R = Rank / Rangking
21

Dengan demikian alternatif pemecahan masalah diatas diprioritaskan

dengan memberikan perlindungan khusus pada gigi tetap yang sudah erupsi

supaya tidak terbentuk karies.

D. Rumusan Masalah

Dari hasil penjaringan (screening) dapat disimpulkan bahwa penyebab

masalahnya yaitu :

1. Kurangnya pengetahuan siswa tentang memelihara kesehatan gigi dan

mulut.

2. Kurangnya kemampuan anak memelihara kesehatan gigi dan mulut

karena keterbatasan yang mereka miliki.

3. Kurangnya motivasi, bimbingan dan pengetahuan dari orang tua.

4. Kurangnya nutrisi yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut.

E. Asumsi

1. Asumsi Positif

a. Adanya kerjasama sekolah, orang tua, dan tenaga kesehatan.

b. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap dalam menunjang

program Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut.

c. Tersedianya dana yang mencukupi untuk pelaksanaan program yang

telah disepakati bersama antara orang tua siswa dan dewan sekolah.

2. Asumsi Negatif

a. Kerjasama yang kurang antara orang tua siswa dengan tenaga

kesehatan gigi.
22

b. Terdapat beberapa siswa yang tidak melakukan pemeriksaan karena

keadaan kesehatan yang tidak memungkinkan untuk berangkat ke

sekolah.

c. Terdapat siswa yang tidak melakukan pemeriksaan dikarenakan

sudah jarang atau tidak aktif ke sekolah.

F. Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut

1. Pengkajian Pasien

Berikut merupakan data pengkajian Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi

dan Mulut pada 5 anak asuh yang telah terjaring.

Tabel 5. Pengkajian Pasien

No Nama L/P Kelas d E f def- D M F DMF- DI CI OHI-S


t T
SDLB
1. Fahmi L 0 0 0 0 5 0 0 5 0,5 0,5 1
IV/B
SDLB
2. Bazar L 0 2 0 2 1 0 0 1 1,83 0,83 2,66
III/C
SDLB
3. Hamba L 0 0 0 0 8 0 0 8 1,67 0,83 2,5
VI/C
M. SMP
4. L 0 0 0 0 3 2 0 5 2,6 1,2 3,8
Chori VIII/C
Ade SDLB
5. L 0 0 0 0 3 2 0 5 3,0 0,3 3,3
Irfan VI/C

2. Diagnosa

Tabel 6. Diagnosa Pasien

No Nama L/P Diagnosa


- 15 = KMD
1. Fahmi L
- 25,36,35,45 = KME
- 75,74 = KMA
2. Bazar L - 46 = KME
- Sektan 1,2,3,4 = Kalkulus supragingiva
- 17,16,44,46 = KME
3. Hamba L
- 12,22,25,26 = KMD
23

- 17,16 = KMD
4. M.Chori L - 37 = KME
- 26,36 = KMA
- 46 = KMD
- 16,26 = KME
5. Ade Irfan L
- 46,36 = KMA
- Sektan 1,2,3,4 = Kalkulus Supragingiva

3. Perencanaan

a. Persiapan

1) Mengadakan perizinan dan pertemuan lintas program dan lintas

sektoral yang terkait untuk mendapatkan dukungan.

2) Persiapan penyediaan alat - alat dan bahan serta rencana anggaran

kebutuhan yang diperlukan untuk pelaksanaan program, meliputi

sebagai berikut :

a) Kegiatan preventif

Jumlah siswa yang ditambal : 5 orang siswa

Jumlah siswa yang di scalling : 2 orang siswa

(1) Alat yang dibutuhkan adalah :

- Alat Oral Diagnostik (kaca mulut, sonde, excavator dan

pinset) = 5 set

- Alat scalling = 4 set

- Alat penambalan = 2 set

- Gelas kumur = 5 buah

- Baki instrument = 5 buah

- Ember = 5 buah
24

- Handuk = 5 buah

(2) Bahan yang dibutuhkan adalah :

- Bahan tambalan ART dan GI = 1 Set

- Disclosing = 1 buah

- Betadine = 1 buah

- Tampon = 5 toples

- Cotton roll = 5 toples

- Cotton pellet = 5 toples

- Kapas = 1 bal

- Alkohol = 1 botol

- Chlorin = 1 botol

- Bahan Topikal Aplikasi Fluor = 1 set

- Air matang = 1 botol

b) Kegiatan Promotif

(1) Alat yang diperlukan adalah :

- Alat peraga (poster, flip chart, flash card)

= 5 buah

- Phantom rahang = 1 buah

- Sikat gigi = 5 buah

- Cermin = 5 buah

- Gelas kumur = 5 buah

(2) Bahan yang diperlukan adalah :

- Air
25

- Pasta gigi = 5 buah

- Disclossing Solution = 1 buah

b. Survei

c. Pengolahan Data

d. Pelaksanaan

1. Promotif

a) Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut

b) Sikat gigi masal

2. Preventif

a) Pemeriksaan OHI-S dan membersihkan karang gigi

b) Topikal Aplikasi Fluor (TAF)

c) Penambalan pada pit dan fissure salam

3. Kuratif

a) Penambalan ART atau GI

b) Pencabutan gigi goyang derajat 3 atau 4 dengan menggunakan gel

anastesi (rujukan ke puskesmas Pataruman 3).

Tabel 7. Perencanaan Perawatan

Kegiatan/ Uraian
No Nama Waktu Tujuan
Tindakan Kegiatan/Tindakan
1. Fahmi Ragil Penambalan a. Penambalan ART 20/03/19 a. Mengembali
ART, rujukan - Bersihkan kavita 21/03/19 kan bentuk
- Oleskan eugenol dan fungsi
- Oleskan dentin gigi seperti
conditioner dan tunggu semula
selama 20 detik b. Mencegah
kemudian cuci karies lebih
sebanyak 3 kali sampai lanjut
bersih
- Keringkan kavita dan
26

aduk fuji IX
- Tumpatkan tambalan
dan cek oklusi
- Oleskan varnish
2. Bazar Scaling,TAF, a. Scaling dan TAF Scalling Scalling &
Abdillah Penambalan - Memberikan 15/03/19 TAF
ART penyuluhan dan TAF a. Mencegah
mengajarkan cara terbentuknya
15/03/19
menyikat gigi yang karies gigi
baik 19/03/19 b. Mengembali
- Membersihkan gigi 25/03/19 kan
dari debris kesehatan
- Pengolesan topikal gigi dan
aplikasi fluor. mulut.
c. Mencegah
terjadinya
gingivitis.

b. Penambalan ART 19/03/19 Penambalan


- Bersihkan kavita
ART
- Oleskan eugenol
- Oleskan dentin a. Mengembali
conditioner dan tunggu kan bentuk
selama 20 detik dan fungsi
kemudian cuci gigi seperti
sebanyak 3 kali sampai semula.
bersih b. Mencegah
- Keringkan kavita dan karies lebih
aduk fuji IX lanjut.
- Tumpatkan tambalan
dan cek oklusi
- Oleskan varnish

3. Hamba Penambalan a. Penambalan ART Penamba Penambalan


Abdillah ART,Rujukan - Bersihkan kavita lan ART ART
- Oleskan eugenol 25/03/19 a. Mengembali
- Oleskan dentin kan bentuk
26/03/19
conditioner dan tunggu dan fungsi
selama 20 detik gigi seperti
kemudian cuci semula.
sebanyak 3 kali sampai b. Mencegah
bersih karies lebih
- Keringkan kavita dan lanjut.
aduk fuji IX
- Tumpatkan tambalan
27

dan cek oklusi


- Oleskan varnish
4. M. Chori Penambalan a. Penambalan ART 20/03/19 Penambalan
ART,Rujukan - Bersihkan kavita ART
- Oleskan eugenol a. Mengembali
- Oleskan dentin kan bentuk
conditioner dan tunggu dan fungsi
selama 20 detik gigi seperti
kemudian cuci semula.
sebanyak 3 kali sampai b. Mencegah
bersih karies lebih
- Keringkan kavita dan lanjut.
aduk fuji IX
- Tumpatkan tambalan
dan cek oklusi
- Oleskan varnish

5. Ade Irfan Penambalan a. Penambalan ART 19/03/19 Penambalan


ART, - Bersihkan kavita 20/03/19 ART
Scalling,TAF - Oleskan eugenol a. Mengembal
- Oleskan dentin ikan bentuk
conditioner dan tunggu dan fungsi
selama 20 detik gigi seperti
kemudian cuci semula
sebanyak 3 kali sampai b. Mencegah
bersih karies lebih
- Keringkan kavita dan lanjut
aduk fuji IX
- Tumpatkan tambalan
dan cek oklusi
- Oleskan varnish

c. Scalling dan TAF Scalling Scalling


- Memberikan 20/03/19 a. Mencegah
penyuluhan dan TAF terjadinya
mengajarkan cara karies gigi
13/03/19
menyikat gigi yang
18/03/19 b. Mengembal
baik
- Membersihkan gigi 25/03/19 ikan
dari kalkulus kesehatan
- Pengolesan topikal gigi dan
aplikasi fluor. mulut
c. Mencegah
terjadinya
gingivitis
28

4. Implementasi

Tabel 8. Implementasi

No Nama Waktu Tindakan/Kegiatan Hasil Kegiatan


1. Fahmi Ragil 20/03/19 Penambalan ART, a. Jangka pendek
21/03/19 rujukan telah
memberikan
DHE, telah
berhasil
melakukan
penambalan
teknik ART
dan telah
memberikan
rujukan
b. Jangka
panjang,
pasien disuruh
memeriksakan
gigi minimal 2
kali setahun
2. Bazar Abdillah Scalling Scaling,TAF, a. Jangka pendek
15/03/19 Penambalan ART telah
TAF memberikan
DHE,pengoles
15/03/19
an fluor dan
19/03/19 penambalan
25/03/19 teknik ART.
b. Jangka
Panjang,
pasien disuruh
memeriksakan
gigi minimal 2
kali setahun
3. Hamba Abdillah 25/03/19 Penambalan a. Jangka pendek
26/03/19 ART,Rujukan telah
memberikan
DHE, telah
berhasil
melakukan
penambalan
teknik ART
dan telah
29

memberikan
rujukan
b. Jangka
panjang,
pasien disuruh
memeriksakan
gigi minimal 2
kali setahun
4. M. Chori 20/03/19 Penambalan ART, a. Jangka
Rujukan pendek, telah
memberikan
DHE, telah
melakukan
penambalan
teknik ART,
memberikan
rujukan.
b. Jangka
panjang,
pasien disuruh
memeriksakan
gigi minimal 2
kali setahun
5. Ade Irfan 19/03/19 Penambalan ART, a. Jangka pendek
20/03/19 Scalling,TAF telah
Scalling memberikan
20/03/19 DHE, telah
TAF berhasil
melakukan
13/03/19
penambalan
18/03/19 teknik ART
25/03/19 dan Scalling
b. Jangka
panjang,
pasien disuruh
memeriksakan
gigi minimal 2
kali setahun
30

5. Evaluasi

Tabel 9. Evaluasi

Tindakan/
No Nama Kelas Waktu Hasil
Kegiatan
1. Fahmi Ragil SDLB 20/03/19 Penambalan ART, Telah dilakukan
IV/B 21/03/19 rujukan penambalan
ART pada gigi
25,35,36,45.

Telah diberikan
rujukan ke
Puskesmas
Pataruman 3
untuk dilakukan
penambalan GI
2. Bazar Abdillah SDLB Scalling Scaling,TAF, Telah dilakukan
III/C 15/03/19 Penambalan ART pembersihan
TAF kalkulus atau
karang gigi
15/03/19
19/03/19 Telah dilakukan
25/03/19 pengolesan
Fluor untuk
mencegah
terjadinya karies
gigi.

Telah dilakukan
penambalan
ART pada gigi
46.
3. Hamba SDLB 25/03/19 Penambalan Telah dilakukan
Abdillah VI/C 26/03/19 ART,Rujukan penambalan
ART pada gigi
46,44,16,17

Telah diberikan
rujukan ke
Puskesmas
Pataruman 3
untuk dilakukan
penambalan GI
4. M. Chori SMPLB 20/03/19 Penambalan ART, Telah dilakukan
VII/C Rujukan penambalan
31

ART pada gigi


37.

Telah diberikan
rujukan ke
Puskesmas
Pataruman 3
untuk dilakukan
penambalan GI
19/03/19 Penambalan ART, Telah dilakukan
20/03/19 Scalling,TAF penambalan
Scalling 20/03/19 ART pada gigi
TAF 16, 26.
13/03/19
Telah dilakukan
18/03/19
pembersihan
25/03/19 kalkulus atau
SDLB
5. Ade Irfan karang gigi
VI/C
Telah dilakukan
pengolesan
Fluor untuk
mencegah
terjadinya karies
gigi.
aplikasi fluor.

G. Pembahasan

Berdasarkan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut yang

telah dilakukan dari tanggal 11 Maret 2019 sampai dengan 28 Maret 2019

didapatkan hasil bahwa siswa yang telah dilakukan Scalling sebanyak 2

siswa, siswa yang telah dilakukan penambalan gigi dengan teknik ART

sebanyak 4 siswa dan siswa yang telah dilakukan pengolesan fluor sebanyak

2 siswa.

Dari data survei akhir yang telah terkumpul didapatkan data sebagai

berikut:
32

Tabel 10. Survei Akhir Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut

def- DM OHI
No NAMA L/P UMUR KELAS d e f D M F DI CI Kriteria
t F-T -S

SDLB 0,6 0,1


1. Fahmi Ragil L 10 Th 0 0 0 0 1 0 4 5 0,84 Baik
IV/B 7 7
Bazar SDLB 0,8
2. L 10 Th 0 2 0 2 0 0 1 1 0 0,83 Baik
Abdillah III/C 3
Hamba SDLB
3. L 13 Th 0 0 0 0 4 0 4 8 1,0 0 1,0 Baik
Abdillah VI/C
Muhammad SMPLB
4. L 16 Th 0 0 0 0 2 2 1 5 2,0 0 2,0 Sedang
Chori VIII/C
SDLB
5. Ade Irfan L 14 Th 0 0 0 0 1 2 2 5 2,5 0 2,5 Sedang
VI/C1
0,1
Jumlah 0 2 0 2 8 4 12 24 7 7,17
7

1. OHI-S rata – rata



= = 1,43

a. Debris Indeks (DI) rata – rata



= = 1,4

b. Calculus Indeks (CI) rata – rata



= = 0,03

OHI-S = 1,43 (Kriteria Sedang)

DI = 1,4 (Kriteria Sedang)

CI = 0,03 (Kriteria Baik)

2. DMF-T rata – rata



= = 4,8

a. Decay (D) rata – rata


33



= = 1,6

b. Missing (M) rata – rata



= = 0,8

c. Filling (F) rata – rata



= = 2,4

DMF-T = 4,8

D = 1,6

M = 0,8

F = 2,4

3. def-t rata – rata


= = 0,4

a. decay (d) rata-rata



= =0

b. extoliasi (e) rata – rata



= = 0,4

c. filling (f) rata – rata



= =0

def-t = 0,4

d =0

e = 0,4
34

f =0

4. PTI rata – rata


x 100 % = x 100% = 50 %

Dari data hasil pemeriksaan yang telah di lakukan, dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

a. Rata-rata OHI-S mengalami penurunan menjadi 1,43 dengan kriteria

sedang, dimana DI = 1,4 dan CI = 0,03 berarti keadaan ini masih

belum memenuhi target nasional OHI-S < 1,2 dan perlu ditingkatkan

kembali.

b. Rata-rata DMF-T = 4,8 dan terdapat perpindahan nilai D ke F dengan

nilai D = 1,6 , M = 0,8, F = 2,4

c. Rata-rata def-t = 0,4 dimana d = 0, e = 0,4, f = 0, terjadi perubahan

pada nilai def-t.

d. Rata-rata PTI mengalami peningkatan dari 0% menjadi 50%, terjadi

peningkatan pada nilai PTI walaupun belum mencapai target nasional

dan hal ini perlu ditingkatkan lagi.

H. Materi Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut

Berdasarkan kajian kasus diatas, maka materi pelayanan asuhan yang

akan diberikan kepada orang tua siswa maupun siswa tersendiri yaitu sebagai

berikut:
Tabel 11. Materi Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut

NO TOPIK / MATERI TUJUAN METODA ALAT DAN EVALUASI


BAHAN
1. Cara menyikat gigi Menjelaskan cara atau teknik Ceramah Poster Memberikan pertanyaan
yang baik bagi orang tua dan kepada orang tua murid dan
murid SLBN Banjar Simulasi Phantom dijawab secara garis besarnya
saja.
Memberi pemahaman kepada Sikat gigi
murid SLBN Banjar tentang
cara / teknik sikat gigi roll

2. Syarat sikat gigi yang efektif Menjelaskan syarat Simulasi Model sikat Memberi pertanyaan kepada
sikat gigi yang baik, gigi orang tua murid dan dijawab
yaitu : Ceramah hanya secara garis besarnya
a. Kepala sikat gigi harus saja
cukup kecil untuk dapat
digunakan diseluruh
permukaan gigi dan mulut
b. Tangkai sikat gigi mudah
digenggam agar mudah
digerakan
3. Makanan yang dapat Menjelaskan macam–macam Ceramah Video Memberi pertanyaan kepada
menyehatakan dan merusak makanan yang dapat murid SLBN Banjar dan
gigi menyehatkan gigi dijawab hanya secara garis
besarnya saja
Menjelaskan makanan yang

35
36

dapat merusak gigi

5. Karies gigi Menjelaskan pengertian karies Ceramah Video Memberi pertanyaan kepada
gigi murid SLBN Banjar dan
Menjelaskan faktor penyebab Tanya jawab dijawab hanya secara garis
karies gigi besarnya saja
Menjelaskan cara pencegahan
karies gigi
6. Karang gigi Menjelaskan pengertian karang Ceramah Fliph Chart Memberikan pertanyaan
gigi kepada orang tua murid SLBN
Menjelaskan faktor penyebab Tanya jawab Banjar dan dijawab hanya
karang gigi secara garis besarnya saja
Menjelaskan cara pencegahan
karang gigi
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan yang telah dilakukan meliputi upaya promotif, preventif

dan kuratif dengan hasil yaitu pada kegiatan promotif, meningkatnya

pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut serta meningkatnya

keterampilan siswa dalam hal menyikat gigi yang baik serta waktu yang tepat

untuk menyikat gigi. Pada kegiatan preventif telah dilakukan pembersihan

karang gigi dan pengolesan topikal aplikasi fluor, pada kegiatan preventif

dapat dievaluasi dengan melihat penuruna OHI-S awal sebesar 2,65 dengan

kriteria sedang dan pada survei akhir didapat penurunan OHI-S menjadi 1,43

dengan kriteria sedang.

Pada tindakan kuratif telah dilakukan penambalan ART dan dalam

hal ini dapat menurunkan angka D dan menambah angka F dalam DMF-T

dengan PTI sebesar 50 %.

B. Saran

Adapun saran dalam kegiatan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi

dan Mulut ini yaitu:

1. Memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya menjaga

kesehatan gigi dan mulut sehingga orang tua dapat mengizinkan anaknya

untuk dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut.

37
38

2. Lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dengan

cara menyikat gigi minimal 2 kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan

malam sebelum tidur.

3. Menganjurkan dan mengatur pola makan anak dengan memperbanyak

makan makanan yang bergizi, berserat dan berair serta mengurangi

makanan yang bersifat kariogenik.

4. Menganjurkan anak untuk dilakukan pemeriksaan gigi ke Puskesmas atau

dokter gigi minimal 6 bulan sekali.


LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Pembukaan Pelayanan Asuhan Kesehatan gigi dan Mulut

Gambar 2. Pemeriksaan gigi

Gambar 3. Penyuluhan kepada orangtua siswa


Gambar 4. Penyuluhan kepada siswa – siswa SLBN Banjar

Gambar 5. Sikat gigi massal

Anda mungkin juga menyukai