TAHUN 2023
Disusun oleh:
SALSABILA SHAFIYA SUGIHARTO
NIM P2.06.25.2.19.032
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan Mulut ini ditulis untuk memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan.
Terwujudnya Laporan Praktek Kerja Lapangan Individu ini tiada lain berkat
arahan dan bimbingan semua pihak maka penulis sampaikan ucapan rasa
1. Hj. Ani Radiati R., S.Pd., M.Kes, sebagai Direktur Politeknik Kesehatan
Tasikmalaya.
4. Dr. Hj. Eliati, S.Si.T., M.Kes selaku Pembimbing 1 yang tidak henti-hentinya
memberikan bimbingan, dorongan dan arahan dalam penyusunan Laporan
Praktik Kerja Lapangan.
5. Drg. Anie Kristiani, M.Pd selaku Pembimbing II yang berkenan memberi
arahan, bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini.
6. drg. Raden Suharsa, sebagai Kepala UPT Puskesmas Pembangunan Kabupaten
Garut dan penanggung jawab BP Gigi yang telah memberikan izin serta arahan
ii
teknis di lapangan.
sumber yang didapat, sehingga penulis harapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kebaikan dimasa yang akan datang. Penulis berharap semoga
Laporan Praktek Kerja Lapangan Individu ini dapat bermanfaat bagi penulis
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................ 3
1.3 Manfaat .............................................................................................. 3
BAB II KAJIAN KASUS
2.1 Anak Sekolah Dasar........................................................................... 5
2.2 Anak Berkebutuhan Khusus .............................................................. 5
2.3 Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus ............................................ 6
2.4 Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Pada ABK ............ 6
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Temuan Kasus.................................................................................. 11
3.2 Identifikasi Masalah......................................................................... 14
3.3 Matriks Prioritas Masalah, Penentuan Alternatif Masalah dan
Penentuan Prioritas Masalah ....................................................................... 15
3.4 Rumusan Masalah ............................................................................ 17
3.5 Asumsi ............................................................................................. 17
3.6 Asuhan Keperawatan Gigi ............................................................... 17
3.7 Perencanaan ..................................................................................... 19
3.8 Implementasi .................................................................................... 28
3.9 Evaluasi ............................................................................................ 30
3.10 Pembahasan ..................................................................................... 32
3.11 Materi Asuhan Keperawatan Gigi Dan Mulut ................................. 35
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulam ..................................................................................... 37
4.2 Saran ................................................................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan, pada pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat,
baik sehat secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Wahyuni, 2019).
Masyarakat perlu meningkatkan derajat kesehatannya sehingga diperlukan upaya
kesehatan yang dapat mencegah timbulnya penyakit. Upaya kesehatan adalah setiap
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi
dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau
masyarakat (Kemenkes, 2014).
1
data tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut selama 5
tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 31,7% (Riskesdas, 2018).
Gigi berlubang dan radang gusi dapat terjadi pada semua anak, namun anak-
anak berkebutuhan khusus lebih sering mengalaminya. Hal ini disebabkan adanya
keterbatasan kemampuan kognitif dan mobilitas, gangguan perilaku dan otot,
refleks muntah dan gerakan tubuh tidak terkontrol. Keadaan ini yang membatasi
anak-anak tersebut untuk dapat melakukan pembersihan gigi yang optimal dan
menempatkan mereka pada posisi berisiko mengalami masalah kesehatan gigi dan
mulut (Achmad.H, dkk, 2016).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka pada praktik ini akan dilakukan
pengkajian pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada kelompok anak
berkebutuhan khusus di SLBN B Garut dan anak sekolah dasar di SDN Mekargalih
2
1 dan 2 untuk mengetahui kondisi gigi anak-anak tersebut serta menentukan
tindakan yang akan dilakukan.
1.2 Tujuan
Tujuan penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada
kelompok anak berkebutuhan khusus di SLBN B Garut dan SDN Mekargalih 1 dan
2 tahun 2023 adalah:
1.2.2.1 Menurunkan angka OHI-S pada siswa-siswi SLBN B Garut dan siswa-
siswi SDN Mekargalih 1 dan 2 tahun 2023
3
1.3.2 Bagi Sekolah
Siswa-siswi SLBN B Garut dan SDN 1 dan 2 MEkargalih
Kabupaten Garut dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahun
tentang kesehatan gigi dan mulut serta dapat dijadikan inovasi baru dalam
program UKS yaitu kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut.
4
BAB II
KAJIAN KASUS
2.1 Anak Sekolah Dasar
2.1.1 Pengertian AnakSekolah Dasar
Anak usia SD (6-12 tahun) disebut sebagai masa anak-anak (midle
childhood). Pada masa inilah disebut sebagai usia matang bagi anak-anak
untuk belajar. Hal ini dikarenakan anak-anak menginginkan untuk
menguasai kecakapan-kecakapan baru yang diberikan oleh guru di sekolah,
bahwa salah satu tanda permulaan periode bersekolah ini ialah sikap anak
terhadap keluarga tidak lagi egosentris melainkan objektif dan empiris
terhadap dunia luar. Jadi dapat disimpulkan bahwa telah ada sikap
intelektualitas sehingga masa ini disebut periode intelektual (Sabani, 2019).
5
menengah. Untuk jenjang pendidikan tinggi secara khusus belum tersedia
(Suharsiwi, 2017).
a. Tunanetra
b. Tunarungu
c. Tunawicara
d. Tunagrahita
e. Tunadaksa
f. Tunalaras
g. Berkesulitan belajar
h. Lamban belajar
i. Autis
j. Memiliki gangguan motoric
k. Menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat
adiktif lain
l. Memiliki kelainan lain
6
2.4.2 Pengertian Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Pada ABK
Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut merupakan pelayanan
asuhan yang dilaksanakan secara terencana, berkesinambungan dan
sistematis pada kelompok (berkebutuhan khusus) tertentu selama kurun
waktu tertentu dalam rangka mencapai kemandirian pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut sehingga meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut
yang optimal (Gultom, E dan Ratnasari 2017).
7
d. Dalam melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut,
perawat gigi menggunakan proses pelayanan asuhan keperawatan gigi
dan mulut untuk memenuhi kebutuhan klien/pasien.
e. Perawat gigi bertanggung jawab dan bertanggung gugat serta memiliki
wewenang dalam melakukan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut secara utuh berdasarkan standar operasional prosedur.
f. Pendidikan keperawatan gigi harus dilaksanakan secara
berkesinambungan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan
tenaga kesehatan gigi dan mulut.
2.4.4 Proses Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Pada ABK
Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut menunjukkan bahwa
seorang perawat gigi (Dental Therapist, Dental Hygiene) bertanggung
jawab untuk melaksanakan proses pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut secara terencana, berkesinambungan dan sistematis sehingga dapat
memecahkan masalah dalam ruang lingkup praktik pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut tersebut berdasarkan kebutuhan klien/pasien.
Berikut adalah tahapan proses pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
pada ABK (Gultom, E dan Ratnasari 2017):
8
2.4.4.1 Pengkajian
Tahap pengkajian merupakan dasar dari proses pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut. Pengkajian adalah seni mengumpulkan dan
menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari klien/pasien
kemudian mengarahkan penilaian kepada kebutuhan klien/pasien dan
mencegah kepada hal yang dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan
tersebut, terkait dengan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut. Cara
Pemeriksaan gigi geligi sebelum penentuan diagnosa keperawatan gigi
adalah sebagai berikut :
a. Inspeksi
b. Sondasi
c. Termis
d. Perkusi
e. Tekanan
f. Tes mobilitas
g. Membau
h. Palpasi
i. Tes vitalitas
j. Rogten foto
k. Tes anestesi
l. Tes kavitas
9
a. Earlydiagnosis atau diagnosa dini adalah kelainan yang belum begitu
tampak akan tetapi sudah dapat untuk memperkirakan atau
menentukan penyakit.
b. Clinicaldiagnosis atau diagnosa klinis adalah diagnosa yang didapat
berdasarkan gejala-gejala klinis.
c. Rontgenologis diagnosis adalah diagnosa yang didapat berdasarkan
pembacaan gambar rontgen.
d. Differentialdiagnosis adalah cara penentuan diagnosa dengan cara
membandingkan gejala-gejala penyakit yang satu dengan yang lain,
yang kebetulan mempunyai gejala atau tanda-tanda yang serupa.
e. Finaldiagnosis atau diagnosa final adalah penentuan akhir jenis
penyakit (Gultom, E dan Ratnasari 2017).
2.4.4.3 Perencanaan
Perencanaan dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
merupakan perencanaan perawatan gigi yang direncanakan sesuai dengan
kompetensi dan kebutuhan pasien serta dapat dilaksanakan secara
berkesinambungan berdasarkan pengkajian dan analisa data.
2.4.4.4 Implementasi
Implementasi dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
merupakan pelaksanaan perawatan gigi yang direncanakan sesuai dengan
kompetensi dan kebutuhan pasien serta dapat dilaksanakan secara
berkesinambungan berdasarkan pengkajian dan analisa data.
2.4.4.5 Evaluasi
Evaluasi dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
dilaksanakan dalam rangka menilai keberhasilan dari perawatan yang
dilaksanakan kepada klien/pasien sehingga dapat memenuhi kebutuhan
sesuai dengan keluhannya.
10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Temuan Kasus
Kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut yang
dilakukan dari tanggal 25 Januari 2023 sampai 12 Februari 2023 dari total
anak SLB Garut 51 anak dan SDN 1 dan 2 Mekargalih 50 yang diberi
perawatan, didapatkan 10 orang siswa sebagai anak asuh, dengan rincian :
Jumlah Siswa
No Kelas Jumlah Total
L P
1 SLB 3 2 5
2 SD 2 3 5
Jumlah 5 5 10
Tabel 1. Jumlah Siswa yang Diperiksa
11
8 Habil L 12 thn 5 sd 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0,5 0,3 0,8 Baik
9 Risa P 12 thn 5 sd 2 0 1 0 1 0 0 0 0 0,5 0 0,5 Baik
10 Zahra P 12 thn 5 sd 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0,6 0 0,6 Baik
Jumlah 0 1 0 1 11 5 0 16 4,3 2,5 6,8
Tabel 2. Hasil Survey Awal
Prevalensi Gingivitis
DI = 0,43 (Baik)
CI = 0,25 (Baik)
12
3.1.3.1 decay (d) rata-rata
∑d 0
= =0
∑ anak yang diperiksa 10
def-t = 0,1
d =0
e = 0,1
f =0
DMF-T = 1,6
D = 1,1
13
M = 0,5
F =0
14
sudah memenuhi target nasional dan perlu dilakukan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut berupa preventif.
b. Rata – rata DMF-T = 1,6 dimana D = 11, M = 5, F = 0 sedangkan menurut
target nasional adalah DMF-T ≤ 2 berarti keadaan ini sudah memenuhi
target nasional tetapi perlu dilakukan pelayanan asuhan keperawatan gigi
dan mulut.
c. Rata – rata def-t = 0,1 dimana d = 0, e = 0,1, f = 0 sedangkan menurut target
nasional adalah def-t ≤ 2 berarti keadaan ini sudah memenuhi target nasional
dan masih perlu dilakukan peningkatan dalam pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut.
d. Rata – rata PTI = 0 % sedangkan menurut target nasional PTI ≥ 20% berarti
keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu dilakukan pelayanan
asuhan keperawatan gigi dan mulut
15
karies
Keterangan :
U = Urgent (bobot masalah berdasarkan waktu)
S = Seriousness (bobot masalah berdasarkan kesungguhan / keseriusan)G = Growth
(daya ungkit maslah terhadap masalah / pertumbuhan)
M = Magnitude (besarnya masalah yang dapat diselesaikan)V = Venerability
(Sensitifitas jalan keluar)
R = Rank / Rangking
16
Dengan demikian alternatif pemecahan masalah diatas diprioritaskan dengan
memberikan perlindungan khusus pada gigi tetap yang sudah erupsi supaya tidak
terbentuk karies.
3.5 Asumsi
3.5.1 Asumsi Positif
a. Adanya kerjasama sekolah, orang tua, dan tenaga kesehatan
b. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap dalam
menunjangprogram Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut.
c. Tersedianya dana yang mencukupi untuk pelaksanaan program yangtelah
disepakati bersama antara orang tua siswa dan dewan sekolah.
17
dan mulut pada 10 anak asuh yang akan diasuh.
No Nama L/ Kelas d e f Def- D MF DM DI CI OHI
P t F-T S
1 Helmi L SLB 0 0 0 0 2 0 0 2 0 1 1
Kelas 9
2 Rangga L SLB 0 0 0 0 0 0 0 0 0,6 0 0,6
Kelas
11
3 Naisha P SLB 0 0 0 0 4 2 0 6 0,3 0,3 0,6
Kelas 5
4 Naufal P SLB 0 0 0 0 1 0 0 1 0,3 0,3 0,6
Kelas 4
5 Salma P SLB 0 0 0 0 1 2 0 3 0,3 0 0,3
Kelas 8
6 Bagas L 5 sd 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0,6 0 0,6
7 Putri P 5 sd 1 0 0 0 0 2 1 0 3 0,6 0,6 1,2
8 Habil L 5 sd 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0,5 0,3 0,8
9 Risa P 5 sd 2 0 1 0 1 0 0 0 0 0,5 0 0,5
10 Zahra P 5 sd 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0,6 0 0,6
Tabel 5. Pengkajian Anak Asuh
3.6.2 Diagnosa
No Nama L/P Diagnosa
1 Helmi L 36 kmd
37 kme
Fissure dalam 46 47
2 Rangga L Free karies
3 Naisha P 11, 21, 31, 41 kmd
12, 22 kma
31,41 Kalkulus
4 Naufal L 35 kme
36, 16, 11, 41, 46 kalkulus
5 Salma P 46 kme
6 Bagas L Fissure dalam 37
Free karies
7 Putri P 36 kme
18
45 kmp
25 kma
8 Habil L 31 32 kalkulus
Free karies
9 Risa P 85 kma
Free karies (RA)
10 Zahra P 36 kme
Table 6. DIagnosa Anak Asuh
3.7 Perencanaan
3.7.1 Persiapan
3.7.1.1 Mengadakan perizinan dan pertemuan lintas program dan lintas sektoral
yang terkait untuk mendapatkan dukungan
3.7.1.2 Persiapan penyediaan alat - alat dan bahan serta rencana anggaran
kebutuhan yang diperlukan untuk pelaksanaan program, meliputi sebagai
berikut :
A. Preventif
Jumlah anak yang disaclling : 3 anak
Jumlah anak yang diberi tumpatan fissure sealant : 2 anak
Jumlah anak yang di TAF : 4 anak
a. Alat yang dibutuhkan
- Alat diagnostic : 10 set
- Alat penambalan : 7 set
- Alat scaler set : 3 set
- Baki instrument
- Tempat sampah
- Gelas kumur
b. Bahan yang dibutuhkan
- Bahan tambal fuji IX
- Cotton roll
- Cotton pellet
- Tampon
- Alcohol
- Kapas
19
- Papper pad
- Vaseline
B. Promotif
a. Alat yang diperlukan :
- Media penyuluhan berupa video animasi
- Panthom gigi
- Sikat gigi
- Gelas Kumur
b. Bahan yang diperlukan :
- Air
- Pasta gigi
3.7.2 Survei
3.7.3 Pengolahan Data
3.7.4 Pelaksanaan
3.7.4.1 Promotif
A. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
B. Sikat Gigi Massal
3.7.4.2 Preventif
A. Pemeriksaan OHI-S
B. Pembersihan Karang Gigi
C. Aplikasi Gel Flour
D. Penambalan Pit dan Fissure Dalam
3.7.4.3 Kuratif
A. Penambalan ART : 5 anak
B. Penvabutan gigi goyang derajat 3 atau 4 dengan gel anestesi (rujukan
ke Puskesmas Pembangunan)
20
Fissure dan sisa makanan fungsi gigi
Sealant, dengan excavator seperti semula
rujukan - Bilas kavita dengan - Mencegah karies
cotton pellet basah lebih lanjut
- Keringkan kavita
dengan cotton pellet b. FS
kering - Mencegah karies
- Isolasi gigi dengan akibat pit dan
cotton roll fissure yang
- Oleskan dentin dalam
conditioner ditetesi
pada cotton pellet
selama 10-15 detik
- Bilas kembali
dengan cotton pellet
basah dan keringkan
- Aduk bahan tambal
powder dan liquid
- Aplikasikan bahan
tambal
- Varnish
- Intruksi setelah
penambalan
b. Fissure sealant
- Bersihkan fissure
dari plak dan debris
dengan sonde atau
cotton pellet
- Bilas fissure
- Keringkan kembali
- Isolasi gigi dengan
cotton roll
- Oleskan dentin
conditioner dengan
cotton pellet selama
10-15 detik lalu
bilas kembali dan
keringkan
- Aduk bahan FS dan
aplikasikan pada
fissure yang dalam
- Aplikasi varnish
- Intruksi setelah
tindakan
c. Rujukan
21
- Menentukan hasil
kajian
- Memastikan pasien
yang dirujuk sesuai
dengan kriteria
pasien yang
perlu/harus dirujuk
- Memberitahu pada
pasien atau
keluarganya alas an
dirujuk
2 Rangga TAF - Bersihkan seluruh 1- a. TAF
permukaan gigi dari 2/02/ - Mencegah
plak dan debris 2023 terjadinya karies
- Keringkan dengan - Mengembalikan
cotton pellet kesehatan gigi
- Isolasi gigi dengan dan mulut
cotton roll - Mencegah
- Aplikasikan gel gingivitis
flour dengan cotton
pellet keseluruh
permukaan gigi dan
tunggu setiap 3
menit
- Intruksi detelah
tindakan
3 Naisha Scalling, a. Scalling 1- a. Scalling
rujukan - Pegang scaler 2/02/ - Mencegah
dengan teknik pena 2023 terjadinya karies
dan tumpukan pada - Mengembalikan
gigi tetangga kesehatan gigi
- Sudut kemiringan dan mulut
45-50 derajat - Mencegah
- Setelah gigi bersih gingivitis
dari kalkulus
- Poles dengan pasta
gigi dan antiseptic
pada permukaan
gigi
- Intruksi setelah
tindakan
b. Rujukan
- Menentukan hasil
kajian
- Memastikan pasien
yang dirujuk sesuai
22
dengan kriteria
pasien yang
perlu/harus dirujuk
- Memberitahu pada
pasien atau
keluarganya alas an
dirujuk
4 Naufal ART, a. ART 1- a. ART
Scalling - Bersihkan kavita 2/02/ - Mengembalikan
dari jaringan lunak 2023 bentuk dan
dan sisa makanan fungsi gigi
dengan excavator seperti semula
- Bilas kavita dengan - Mencegah karies
cotton pellet basah lebih lanjut
- Keringkan kavita
dengan cotton pellet b. Scaling
kering - Mencegah
- Isolasi gigi dengan terjadinya karies
cotton roll - Mengembalikan
- Oleskan dentin kesehatan gigi
conditioner ditetesi dan mulut
pada cotton pellet - Mencegah
selama 10-15 detik gingivitis
- Bilas kembali
dengan cotton pellet
basah dan keringkan
- Aduk bahan tambal
powder dan liquid
- Aplikasikan bahan
tambal
- Varnish
- Intruksi setelah
penambalan
b. Scalling
- Pegang scaler
dengan teknik pena
dan tumpukan pada
gigi tetangga
- Sudut kemiringan
45-50 derajat
- Setelah gigi bersih
dari kalkulus
- Poles dengan pasta
gigi dan antiseptic
pada permukaan
gigi
23
- Intruksi setelah
tindakan
5 Salma ART - Bersihkan kavita 1- - Mengembalikan
dari jaringan lunak 2/02/ bentuk dan
dan sisa makanan 2023 fungsi gigi
dengan excavator seperti semula
- Bilas kavita dengan - Mencegah karies
cotton pellet basah lebih lanjut
- Keringkan kavita
dengan cotton pellet
kering
- Isolasi gigi dengan
cotton roll
- Oleskan dentin
conditioner ditetesi
pada cotton pellet
selama 10-15 detik
- Bilas kembali
dengan cotton pellet
basah dan keringkan
- Aduk bahan tambal
powder dan liquid
- Aplikasikan bahan
tambal
- Varnish
- Intruksi setelah
penambalan
6 Bagas Fissure - Bersihkan fissure 8- a. FS
Sealant dari plak dan debris 9/02/ - Mencegah karies
dengan sonde atau 2023 akibat pit dan
cotton pellet fissure yang
- Bilas fissure dalam
- Keringkan kembali
- Isolasi gigi dengan
cotton roll
- Oleskan dentin
conditioner dengan
cotton pellet selama
10-15 detik lalu
bilas kembali dan
keringkan
- Aduk bahan FS dan
aplikasikan pada
fissure yang dalam
- Aplikasi varnish
24
- Intruksi setelah
tindakan
7 Putri ART, a. ART 8- a. ART
rujukan - Bersihkan kavita 9/02/ - Mengembalikan
dari jaringan lunak 2023 bentuk dan
dan sisa makanan fungsi gigi
dengan excavator seperti semula
- Bilas kavita dengan - Mencegah karies
cotton pellet basah lebih lanjut
- Keringkan kavita
dengan cotton pellet
kering
- Isolasi gigi dengan
cotton roll
- Oleskan dentin
conditioner ditetesi
pada cotton pellet
selama 10-15 detik
- Bilas kembali
dengan cotton pellet
basah dan keringkan
- Aduk bahan tambal
powder dan liquid
- Aplikasikan bahan
tambal
- Varnish
- Intruksi setelah
penambalan
b. Rujukan
- Menentukan hasil
kajian
- Memastikan pasien
yang dirujuk sesuai
dengan kriteria
pasien yang
perlu/harus dirujuk
- Memberitahu pada
pasien atau
keluarganya alas an
dirujuk
8 Habil Scalling, a. Scalling 8- Scalling dan TAF
TAF - Pegang scaler 9/02/ - Mencegah
dengan teknik pena 2023 terjadinya karies
dan tumpukan pada - Mengembalikan
gigi tetangga kesehatan gigi
dan mulut
25
- Sudut kemiringan - Mencegah
45-50 derajat gingivitis
- Setelah gigi bersih
dari kalkulus
- Poles dengan pasta
gigi dan antiseptic
pada permukaan
gigi
- Intruksi setelah
tindakan
b. TAF
- Bersihkan seluruh
permukaan gigi dari
plak dan debris
- Keringkan dengan
cotton pellet
- Isolasi gigi dengan
cotton roll
- Aplikasikan gel
flour dengan cotton
pellet keseluruh
permukaan gigi dan
tunggu setiap 3
menit
- Intruksi detelah
tindakan
9 Risa TAF a. TAF 8- a. TAF
(RA), - Bersihkan seluruh 9/02/ - Mencegah
rujukan permukaan gigi dari 2023 terjadinya karies
plak dan debris - Mengembalikan
- Keringkan dengan kesehatan gigi
cotton pellet dan mulut
- Isolasi gigi dengan - Mencegah
cotton roll gingivitis
- Aplikasikan gel
flour dengan cotton
pellet keseluruh
permukaan gigi dan
tunggu setiap 3
menit
- Intruksi detelah
tindakan
b. Rujukan
26
- Menentukan hasil
kajian
- Memastikan pasien
yang dirujuk sesuai
dengan kriteria
pasien yang
perlu/harus dirujuk
- Memberitahu pada
pasien atau
keluarganya alas an
dirujuk
10 Zahra ART - Bersihkan kavita 8- a. ART
dari jaringan lunak 9/02/ - Mengembalikan
dan sisa makanan 2023 bentuk dan
dengan excavator fungsi gigi
- Bilas kavita dengan seperti semula
cotton pellet basah - Mencegah karies
- Keringkan kavita lebih lanjut
dengan cotton pellet -
kering
- Isolasi gigi dengan
cotton roll
- Oleskan dentin
conditioner ditetesi
pada cotton pellet
selama 10-15 detik
- Bilas kembali
dengan cotton pellet
basah dan keringkan
- Aduk bahan tambal
powder dan liquid
- Aplikasikan bahan
tambal
- Varnish
- Intruksi setelah
penambalan
Table 7. Perencanaan Perawatan
27
3.8 Implementasi
No Nama Waktu Tindakan/Kegiatan Hasil Kegiatan
1 Helmi 1-2/02/2023 ART, Fissure Sealant, a. Jangka pendek telah
Rujukan memberikan DHE,
telah berhasil
melakukan
penambalan teknik
ART dan fissure sealant
serta telah memberikan
rujukan
b. Jangka panjang, pasien
disuruh memeriksakan
gigi minimal 2 kali
setahun
2 Rangga 1-2/02/2023 TAF a. Jangka pendek telah
memberikan DHE,
telah berhasil
melakukan pengolesan
flour
b. Jangka panjang, pasien
disuruh memeriksakan
gigi minimal 2 kali
setahun
3 Naisha 1-2/02/2023 Scalling, rujukan a. Jangka pendek telah
memberikan DHE,
telah berhasil
melakukan
pembersihan karang
gigi dan telah
memberikan rujukan
b. Jangka panjang, pasien
disuruh memeriksakan
gigi minimal 2 kali
setahun
4 Naufal 1-2/02/2023 ART, Scalling a. Jangka pendek telah
memberikan DHE,
tidak melakukan
penambalam ART dan
pembersihan karang
gigi karena pasien
tidak kooperatif
b. Jangka panjang, pasien
disuruh memeriksakan
gigi minimal 2 kali
setahun
5 Salma 1-2/02/2023 ART a. Jangka pendek telah
memberikan DHE,
telah berhasil
melakukan
penambalam ART
28
b. Jangka panjang, pasien
disuruh memeriksakan
gigi minimal 2 kali
setahun
6 Bagas 8-9/02/2023 Fissure Sealant, TAF a. Jangka pendek telah
memberikan DHE,
telah berhasil
melakukan
penumpatan fissure
dalam dan pengolesan
flour pada kunjungan
kedua
b. Jangka panjang, pasien
disuruh memeriksakan
gigi minimal 2 kali
setahun
7 Putri 8-9/02/2023 ART, rujukan a. Jangka pendek telah
memberikan DHE,
telah berhasil
melakukan
penambalan ART dan
telah memberikan
rujukan
b. Jangka panjang, pasien
disuruh memeriksakan
gigi minimal 2 kali
setahun
8 Habil 8-9/02/2023 Scalling, TAF a. Jangka pendek telah
memberikan DHE,
telah berhasil
melakukan
pembersihan karang
gigi dan pengolesan
flour
b. Jangka panjang, pasien
disuruh memeriksakan
gigi minimal 2 kali
setahun
9 Risa 8-9/02/2023 TAF, rujukan a. Jangka pendek telah
memberikan DHE,
telah berhasil
melakukan pengolesan
flour dan telah
memberikan rujukan
b. Jangka panjang, pasien
disuruh memeriksakan
gigi minimal 2 kali
setahun
10 Zahra 8-9/02/2023 ART a. Jangka pendek telah
memberikan DHE,
telah berhasil
29
melakukan penmbalan
ART
b. Jangka panjang, pasien
disuruh memeriksakan
gigi minimal 2 kali
setahun
Tabel 8. Implementasi
3.9 Evaluasi
Tindakan/
No Nama Kelas Waktu Hasil
Kegiatan
1 Helmi SLB 1-2/02/2023 ART, Fissure - Telah dilakukan
kelas 9 Sealant, penambalan ART
Rujukan pada gigi 37
- Telah dilakukan
FS pada fissure
dalam gigi 46 47
- Telah dilakukan
rujukan ke
puskesmas
pembangunan
untuk dilakukan
penambalan gigi
KMD
2 Rangga SLB 1-2/02/2023 TAF - Telah dilakukan
kelas 11 pengolesan topikal
aplikasi flour pada
seluruh gigi
3 Naisha SLB 1-2/02/2023 Scalling, - Telah dilakukan
kelas 5 rujukan pembersihan
karang gigi
- Telah dilakukan
rujukan ke
puskesmas
pembangunan
untuk dilakukan
penambalan gigi
KMD dan KMA
untuk pencabutan
sisa akar.
4 Naufal SLB 1-2/02/2023 ART, Scalling - Telah dilakukan
kelas 4 penambalan ART
pada gigi 35
- Telah dilakukan
pembersihan
karang gigi
30
5 Salma SLB 1-2/02/2023 ART - Telah dilakukan
kelas 8 penambalan ART
pada gigi 46
6 Bagas Kelas 5 8-9/02/2023 Fissure - Telah dilakukan
SDN 1 Sealant, TAF FS pada fissure
dalam gigi 37
- Telah dilakukan
pengolesan
topikal aplikasi
flour pada seluruh
gigi
7 Putri Kelas 5 8-9/02/2023 ART, rujukan - Telah dilakukan
SDN 1 penambalan ART
pada gigi 36
- Telah dilakukan
rujukan ke
puskesmas
pembangunan
untuk dilakukan
perawatan saluran
akar dan untuk
pencabutan sisa
akar.
8 Habil Kelas 5 8-9/02/2023 Scalling, TAF - Telah dilakukan
SDN 2 pembersihan
karang gigi
- Telah dilakukan
pengolesan
topikal aplikasi
flour pada seluruh
gigi
9 Risa Kelas 5 8-9/02/2023 TAF, rujukan - Telah dilakukan
SDN 2 pengolesan
topikal aplikasi
flour pada seluruh
gigi
- Telah dilakukan
rujukan ke
puskesmas
pembangunan
untuk dilakukan
untuk pencabutan
sisa akar.
10 Zahra Kelas 5 8-9/02/2023 ART - Telah dilakukan
SDN 2 penambalan ART
pada gigi 36
Table 9. Evaluasi
31
3.10 Pembahasan
Berdasarkan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut yang
telah dilakukan dari tanggal 3 Februari 2023 sampai dengan 09 Februari 2023
didapatkan hasil bahwa siswa – siswi yang telah dilakukan Penambalan ART
sebanyak 8, siswa – siswa yang telah dilakukan penumpatan FS sebanyak 2,
siswa – siswi yang telah dilakukan pembersihan karang gigi sebanyak 3 dan
siswa – siswi yang dirujuk sebanyak 8.
32
3.10.1 OHI-S Rata-rata
∑ OHI − S total 1,3
= = 0,13
∑ anak yang diperiksa 10
DI = 0,13 (Baik)
CI = 0 (Baik)
def-t = 0,1
d =0
33
e = 0,1
f =0
DMF-T = 1,6
D = 0,6
M = 0,5
F = 50%
a. Rata-rata OHIS mengalami penurunan dari 6,8 menjadi 1,3 dengan kriteria
baik, dimana DI=1,3 dan CI=0 berarti keadaan ini belum memenuhi target
yaitu ≤1,2 sedikit lagi mencapai target maka perlu ditingkatkan lagi.
34
b. Rata-rata DMF-T = 1,6 terdapat perpindahan skor, yaitu dari D=11 menjadi
D=6, M=5 tetap 5, dan F=0 menjadi F=5
c. Rata-rata def-t tidak mengalami perubahan karena tidak dilakukan
perawatan pada karies gigi sulung.
d. Rata-rata PTI mengalami peningkatan dari 0% menjadi 31,25% maka angka
ini telah memenuhi target dari ≥20%.
Alat dan
No Topik/Materi Tujuan Metoda Evaluasi
Bahan
1 Cara Menyikat Menjelaskan cara Ceramah Phantom Memberikan
Gigi atau teknik yang Sikat gigi pertanyaankepada
baik bagi orang tua Simulasi orang tua murid
dan murid SLBN dan dijawab
B Garut dan SDN secara garis
Mekargalih 1 dan 2 besarnya saja
Memberi
pemahaman kepada
murid SLBN B
Garut dan SDN
Mekargalih 1 dan 2
tentang cara /
teknik sikat gigi
roll
2 Syarat sikat Menjelaskan syarat Simulasi Model Memberi
gigi yang sikat gigi yang baik, Sikat pertanyaan
efektif yaitu : Ceramah Gigi kepada orang
a. Kepala tua murid dan
sikat gigi harus dijawab hanya
cukup kecil untuk secara garis
dapat digunakan besarnya saja
diseluruhpermukaan
gigi dan mulut
b. Tangkai
sikatgigi mudah
digenggam agar
mudah digerakan
35
3 Makanan yang Menjelaskan Ceramah Video Memberi
dapat macam–macam pertanyaan
menyehatakan makanan yang kepada murid
dan merusak dapat menyehatkan SLBN B Garut
gigi gigi. dan SDN
Mekargalih 1
Menjelaskan dan 2 dijawab
makanan yang hanya secara
dapat merusak gigi. garis besarnya
saja
4 Karies gigi Menjelaskan Ceramah Video Memberi
pengertian karies pertanyaan
Gigi Tanya kepada murid
jawab SLBN B Garut
Menjelaskan faktor dan SDN
penyebabkaries gigi Mekargalih 1 dan
2 dijawab hanya
Menjelaskan cara secara garis
pencegahankaries besarnya saja
gigi
5 Karang gigi Menjelaskan Ceramah Video Memberikan
pengertian karang pertanyaan
Gigi Tanya kepada orang tua
jawab murid SLBN B
Menjelaskan faktor Garut dan SDN
penyebabkarang Mekargalih 1 dan
gigi 2 dijawab hanya
secara garis
Menjelaskan cara besarnya saja
pencegahankarang
gigi
36
4 BAB IV
4.1 Kesimpulam
Kegiatan yang telah dilakukan meliputi upaya promotif, preventif dan
kuratif dengan hasil yaitu pada kegiatan promotif, meningkatnya
pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut serta meningkatnya
keterampilan siswa dalam hal menyikat gigi yang baik serta waktu yang tepat
untuk menyikat gigi. Pada kegiatan preventif telah dilakukan pembersihan
karang gigi dan pengolesan topikal aplikasi fluor, pada kegiatan preventif
dapat dievaluasi dengan melihat penuruna dari OHI-S awal 0,68 dengan
kriteria baik dan pada survei akhir didapat penurunan OHI-S menjadi 0,13
dengan kriteria baik, maka terjadi penurunan sebanyak 0,55.
4.2 Saran
Adapun saran dalam kegiatan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi
dan Mulut ini yaitu:
37
4.2.1 Memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut sehingga orang tua dapat mengizinkan anaknya
untuk dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut.
4.2.2 Lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dengan cara
menyikat gigi minimal 2 kali se.hari yaitu pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur
38
5 DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Harun. Dkk. 2016. Perawatan rongga mulut anak berkebutuhan khusu,
Jakarta: CV. Sagung Seto.
Winarsih, S., Hendra, J., Idris, F. H., & Adnan, E. (2013). Panduan penanganan nak
berkebutuhan khusus bagi pendamping (orang tua, keluarga, dan
masyarakat). Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan
Anak Republik Indonesia, 1–17.
39
LAMPIRAN 1
DOKUMENTASI
40