Anda di halaman 1dari 74

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO IPA SIWALAN PANJI


TAHUN 2022/2023

OLEH :
1. Adelia Febrianti (P27833119041)
2. Lilik Fatmawati (P27833119062)
3. Mutiara Aulia Zahra (P27833119064)
4. Ratih Nurul Azizah (P27833119068)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI SANITASI PROGRAM DIPLOMA TIGA
TAHUN 2022
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO IPA SIWALAN PANJI
TAHUN 2022/2023

OLEH :
1. Adelia Febrianti (P27833119041)
2. Lilik Fatmawati (P27833119062)
3. Mutiara Aulia Zahra (P27833119064)
4. Ratih Nurul Azizah (P27833119068)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI SANITASI PROGRAM DIPLOMA TIGA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Belajar Lapangan di PDAM Delta Tirta Sidoarjo untuk pembelajaran
mata kuliah K3 dan SMK3, Program studi Sanitasi Program Diploma Tiga Jurusan Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya. Telah diperiksa dan distujui/disahkan pada
tanggal 04 Februari Tahun 2022

Surabaya, 26 Februari 2022

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Dr. Ir. Iva Rustanti Eri W, MT Prastijono, Spd


NIP. 196909171995022001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
di PDAM Delta Tirta Sidoarjo tepat waktu meskipun tidak menutup kemungkinan masih
terdapat kekurangan. Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan selama 1 Bulan yaitu pada
tanggal 02 Februari sampai 04 Maret Tahun 2022.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu
sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan di Industri ini dapat diselesaikan, yaitu :
1. Ferry Kriswandana, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan
2. Rachmaniyah,SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi Sanitasi Program Diploma
Tiga Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya.
3. Dr. Ir. Iva Rustanti Eri W, MT selaku dosen pembimbing akademik Praktek Belajar
Lapangan Industri.
4. Prastijono, S.pd selaku pembimbing lapangan di PDAM Delta Tirta Sidoarjo
Kami berharap semoga hasil laporan Praktik Belajar Lapangan ini dapat bermanfaat
baik bagi penyusun maupun pembaca, serta kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak demi melengkapi kekurangan laporan praktek lapangan ini.

Surabaya, 26 Februari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................................... 3


KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 4
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 5
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... 6
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ 7
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 8
A. Latar belakang ................................................................................................... 8
B. Tujuan ................................................................................................................. 9
BAB II GAMBARAN UMUM INDUSTRI ......................................................................... 11
A. Sejarah perusahaan ......................................................................................... 11
B. Tugas pokok dan fungsi PDAM...................................................................... 12
C. Visi dan misi ..................................................................................................... 12
D. Lokasi perusahaan ........................................................................................... 12
E. Struktur organisasi .......................................................................................... 14
F. Waktu oprasional ............................................................................................. 15
G. Jumlah karyawan............................................................................................. 15
H. Alur produksi ................................................................................................... 15
I. Fasilitas yang dimiliki ...................................................................................... 16
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 17
A. Perencanaan kegiatan ...................................................................................... 17
B. Pelaksanaan kegiatan ...................................................................................... 18
C. Hasil dan pembahasan..................................................................................... 20
1. Sanitasi industri .................................................................................................. 20
15. Penilaian sistem manajemen K3 ........................................................................ 36
16. Housekeeping ..................................................................................................... 62
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 72
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 72
B. Saran .................................................................................................................. 72
DOKUMENTASI ................................................................................................................... 73
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Praktik Belajar Lapangan (PBL) adalah bentuk proses pembelajaran dengan
mengaplikasikan teori dasar kesehatan masyarakat dalam melakukan diagnosa masalah
kesehatan di masyarakat. Kegiatan PBL ini dilakukan dalam rangka meningkatkan
kompetensi utama tenaga kesehatan masyarakat yang tercantum dalam Naskah
Akademik Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat. Pendidikan Tinggi Kesehatan
Masyarakat berfokus pada usaha pencegahan dan promosi kesehatan yang
bersangkutan dengan aspek kesehatan masyarakat, baik perilaku maupun
lingkungannya. Program PBL yang dilakukan mahasiswa diharapkan dapat menambah
wawasan dan keterampilan dalam mendirikan atau menjalankan organisasi. Melalui
program ini, mahasiswa diharapkan juga mendapatkan kemampuan profesional untuk
menambah pengetahuan dan keterampilan dalam pemecahan masalah kesehatan di
lapangan.
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sidoarjo (PERUMDA) merupakan
badan usaha milik daerah dengan menjadikan perusahaan air minum dengan pelayanan
yang prima demi kepuasan pelanggan. PDAM Delta Tirta Sidoarjo bertujuan dalam
meningkatkan kinerja aspek pelayanan air minum, meningkatkan kinerja aspek
operasional, meningkatkan aspek administrasi, meningkatan sumber daya manusia dan
kesejahteraan pegawainya. Permasalahan dalam mengolah dan mendistribusikan air
minum pasti akan selalu ada, PDAM sering menemukan berbagai macam permasalahan
yang terjadi. Sumber air baku yang digunakan oleh PDAM Delta Tirta Kabupaten
Sidoarjo adalah Sungai Pelayaran, Mangetan Kanal Krian, Kanal Porong, Kedunguling,
dan Wilayut Buduran. Kemudian, PDAM Delta Tirta memiliki lima buah instalasi
pengolahan air minum (IPA) yang tersebar di Kabupaten Sidoarjo yaitu IPA Krian, IPA
Tawangsari, IPA Siwalanpanji, IPA Kedung Uling, dan IPA Porong (PDAM Delta
Tirta Sidoarjo, 2008).
Salah satu tujuan PDAM adalah turut serta dalam melaksanakan pembangunan
daerah khususnya, dan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya, dengan cara
menyediakan air minum yang bersih, sehat, dan memenuhi persyaratan kesehatan bagi
masyarakat di suatu daerah, yang sekaligus merupakan wujud pelayanan yang
diberikan oleh pemerintah terhadap masyarakat. Dalam menyelenggarakan kegiatan
kesehatan lingkungan dibutuhkan tenaga ahli yang berkompeten yaitu tenaga
sanitarian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2015 yang
dimaksud dengan Tenaga Sanitarian adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di
bidang kesehatan lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas, maka Program Studi Sanitasi Program Diploma
Tiga, berupaya untuk menciptakan media pembelajaran lapangan untuk kepentingan
pengajaran keterampilan peserta didik dalam upaya identifikasi serta analisis suatu
masalah kesehatan lingkungan di lingkungan kerja dalam bentuk praktik belajar
lapangan di Perusahaam Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sidorjo.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Melakukan praktek kerja lapangan institusi di Perusahaam Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Sidoarjo dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa
dalam memperoleh pengalaman praktik di institusi sehingga mampu
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh ke dunia kerja.

2. Tujuan khusus
a. Mempelajari Penerapan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan di PDAM Delta Tirta
Sidoarjo IPA Siwalan Panji
b. Mempelajari fasilitas sanitasi dan K3 di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA
Siwalan Panji
c. Mempelajari penerapan HouseKeeping di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA
Siwalan Panji
d. Mempelajari pengelolaan limbah di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan
Panji
e. Mempelajari pengelolaan sampah di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan
Panji
f. Mempelajari pengawasan pengendalian vektor di PDAM Delta Tirta Sidoarjo
IPA Siwalan Panji
g. Mempelajari pengelolaan air bersih di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA
Siwalan Panji
h. Mempelajari Penyediaan sistem makanan di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA
Siwalan Panji
i. Mempelajari Inspeksi kualitas udara ruang di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA
Siwalan Panji

C. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
a) Mendapatkan pengalaman secara langsung dalam mempraktekkan hasil belajar
secara teori dan praktek di dunia nyata melalui kegiatan Inspeksi/Pengawasan
Sanitasi/ Kesehatan Lingkungan dan K3 di Industri.
b) Memberi pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam membuat
perencanaan, pelaksanaan, analisis, menyimpulkan, dan penyusunan laporan
kegiatan pengawasan Sanitasi/ Kesehatan Lingkungan dan K3 di Industri.
c) Membina mahasiswa agar menjadi seorang pengawas Sanitasi / Kesehatan
Lingkungan (Environmental Health Controler) dan K3 Lingkungan Industri.
2. Untuk Perguruan Tinggi
a) Mengembangkan jejaring kerjasama dengan lahan praktek yang sekaligus
pengguna lulusan.
b) Pemenuhan kompetensi lulusan yang dirumuskan dalam capaian pembelajaran
lulusan (CPL)
3. Untuk Industri
a) Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengatasi masalah
sanitasi/kesehatan lingkungan di tempat kerja (industri).
b) Memperoleh kesempatan untuk ambil bagian dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa melalui penerimaan mahasiswa praktek di Industri.
BAB II
GAMBARAN UMUM INDUSTRI
A. Sejarah perusahaan
Sejak jaman Hindia-Belanda sudah terdapat pelayanan air bersih di Kabupaten
Sidoarjo oleh Waterleiding Bendrijven. Saat kemerdekaan Indonesia, kepengurusannya
dilimpahkan kepada Dinas Perkerjaan Umum Provinsi Jawa Timur (PDAM Delta Tirta
Sidoarjo, 2008). Menurut Perda Provinsi Dati I : No. 4/1976, tanggal 10 Juli 1976,
Kabupaten Sidoarjo menerima 1904 unit pelanggan yang meliputi wilayah Larangan,
Candi, Candi Selatan, Porong, Gedangan, Waru, Buduran Selatan, Buduran Utara,
Tanggulangin, Sepanjang, Kedurus, Driyorejo, Krian, Prambon dan Watu Tulis.
Kemudian pada tanggal 5 Juli 1978 terbit Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Sidoarjo
No. 5/1978 tentang Pembentukan 1978 Perusahaan Umum Daerah Air Minum
(PERUMDA) Delta Tirta Sidoarjo dan disahkan oleh Gubernur KDH Tingkat 1 Jawa
Timur, dengan Nomor : HK/498/1978.
Kantor pusat PDAM Delta Tirta Sidoarjo berlokasi di Jalan Pahlawan No.1
Kelurahan Sidokumpul Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Dan melayani daerah
Sepanjang Kecamatan Taman, Kecamatan Buduran daerah Selatan, Krian, Sebagian
Kecamatan Candi, Kecamatan Tanggulangin kini PDAM Delta Tirta Sidoarjo
menjangkau lebih luas terutama di daerah Kabupaten Sidoarjo barat yang masih kurang
pasokan kepada pelanggan ditambah pasokan air dari Umbulan serta penambahan unit
instalasi pengolahan air untuk menambah pasokan air untuk menjangkau daerah yang
belum teraliri air bersih.

Gambar I PDAM Delta Tirta Sidoarjo


Sumber : Internet
B. Tugas pokok dan fungsi PDAM
PERUMDA Delta Tirta Sidoarjo memiliki tugas mengolah air bersih untuk
digunakan oleh pelanggan dan memenuhi kebutuhan pelanggan di Kabupaten Sidoarjo
dalam peraturan Bupati Sidoarjo nomor 21 tahun 2006 PDAM Delta Tirta Sidoarjo
memiliki tugas
1. Tugas Pokok: Sebagai perusahaan daerah yang menyelengarakan fasilitas
penyediaan air minum yang memenuhi kriteria kepada pelanggan.
2. Fungsi: Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan
kegiatan produksi dan distribusi air minum bagi penduduk Kabupaten Sidoarjo.

C. Visi dan misi


Visi : PDAM semakin sehat dengan layanan prima untuk kepuasan pelanggan
Misi : 1. Meningkatkan kinerja aspek pelayanan air minum
2. Meningkatkan kinerja aspek keuangan
3. Meningkatkan kinerja aspek operasional
4. Meningkatkan kinerja aspek administrasi, sumber daya manusia, dan
kesejahteraan pegawai

D. Lokasi perusahaan
PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalanpanji berlokasi di jalan KH.
Hamdani no 69 di Desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo
menggunakan sumber air baku sungai avfoer Buduran. IPA Siwalanpanji mampu
menompang air baku 150 L/detik dengan kapasitas produksi yaitu 85 L/detik
mendistribusikan air ke Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, dan Buduran.
IPA Siwalanpanji memiliki 6 instalasi pengolahan air yang terdiri dari 5
instalasi konvensional dalam bentuk paket dan 1 instalasi dengan ultrafiltration (UF)
yang saling interkoneksi. Aliran pada system dapat berubah berdasarkan kondisi
lapangan. Pada musim penghujan sekarang yang digunakan hanya 3 IPA yang
berkapasitas 50 l/detik, 50 l/detik dan 2 x 25 l/detik. Uf tidak digunakan saat air baku
tinggi karena dapat merusak sistem membran yang ada didalam uf.
Gambar II Lokasi Siwalan Panji
Sumber : Google Earth 2022
E. Struktur organisasi
F. Waktu oprasional
Waktu operasional PDAM Delta Tirta Instalasi Pengolahan Air Siwalan Panji yaitu
setiap hari Senin – Sabtu pukul 07.00 – 16.00

G. Jumlah karyawan
Jumlah karyawan pada PDAM Delta Tirta IPA Siwalan Panji yaitu 16 orang

H. Alur produksi
Proses pengolahan air baku menjadi air bersih di IPA Siwalanpanji yaitu
pertama mengambil air baku di sungai Wilayut dengan menggunakan 2 intake awalnya,
tapi dikarenakan sungai yang semakin tercemar maka menggunakan Cuma 1 intake
yang langsung dialirkan ke pengolahan selanjutnya. Air baku sungai masuk ke intake
kemudian disaring dengan screen agar sampah dan hewan kecil yang ada di sungai tidak
masuk ke unit selanjutnya. Air baku dari intake kemudian masuk ke bak pengumpul
yang berbentuk lingkaran, kemudian diberikan bahan kimia berupa PAC yang
tujuannya untuk membunuh bakteri dan menjernihkan air baku.
Air baku yang terdapat di bak pengumpul kemudian dialirkan menuju ke bak
prasedimentasi. Air yang mengalir di bak prasedimentasi kemudian mengendapkan
partikel berupa pasir dan lempung, selanjutnya terdapat proses aerasi yang dimana
memaksimalkan kontak antara air dengan udara yang bertujuan menambah oksigen,
sehingga semakin bertambahnya waktu injeksi udara ke dalam air baku akan semakin
memaksimalkan terjadinya kontak air dengan udara sehingga oksigen terlarut akan
semakin banyak. Tujuan dari proses aerasi yaitu untuk mengoksidasi bahan organik
pada air baku sungai yang memiliki nilai kadar DO yang rendah. Setelah proses aerasi
selanjutnya air di dalam bak prasedimentasi diberikan bio ball yang merupakan salah
satu filter bilogis yang berfungsi sebagai media atau tempat hidupnya mikroorganisme.
Air yang melewati proses di prasedimentasi biasanya kekeruhannya turun menjadi 30
NTU. Air dari prasedimentasi kemudian dialirkan ke bak pengumpul kotak yang
diberikan bahan kimia berupa kaporit yang berfungsi untuk mengoksidasi zar besi yang
ada dalam air serta membunuh kuman atau bakteri E. Coli, kemudian selanjutnya
dialirkan ke semua IPA yang ada di Siwalanpaji dimana terdapat proses Water
Treatment Plant (WTP) yang meliputi koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi.
Proses Water Treatment Plant (WTP) yaitu air masuk ke proses koagulasi dan
flokulasi dimana air bercampur dengan bahan koagulan berupa Poly Aluminium
Chloride (PAC) dengan proses pengadukan secara cepat (flash mix) kemudian secara
lambat (slow mix) dan membentuk flok – flok endapan. Setelah proses flokulasi air
mengalir ke proses sedimentasi atau clarifier yang memisahkan air dengan lumpur yang
mengendap ke bawah, air olahan selanjutnya masuk ditahap proses penyaringan atau
filtrasi. Air bersih setelah melewati proses diolah kemudian ditampung di bangunan
reservoir dan di distribusikan ke pelanggan. Berikut alur pengolahan air Instalasi
Pengolahan Air Siwalanpanji.

Sungai Bak
Wilayut Intake pengumpul Prasedimentasi
Buduran lingkaran

IPA 50 L/dtk
Reservoir (lama)
lingkaran
IPA 50 L/dtk Bak Kotak

Reservoir IPA 2 x 25 L/dtk


persegi

I. Fasilitas yang dimiliki


Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan
Panji sebagai berikut :
1. Ruang operator 8. IPA 10L/DT
2. Ruang pompa distribusi 9. IPA 50
3. Ruang ultrafiltrasi 10. IPA 25
4. Ruang kabag 11. IPA 25
5. Ruang laboratorium 12. IPA 50
6. Musholah 13. Reservoir
7. IPA 5 L/DT 14. Prasedimentasi
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perencanaan kegiatan
Kegiatan PBL (Praktik Belajar Lapangan) yang dilakukan di PDAM Delta Tirta
Sidoarjo mulai tanggal 02 Februari sampai 04 Maret 2022 dilakukan untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman mahasiswa selama berada di bangku Pendidikan. Berikut
ini adalah rencama kegiatan PBL PDAM Delta Tirta Sidoarjo:
Waktu
No Uraian Kegiatan Keterangan
Pelaksanaan
1. Senin, 1. Orientasi Mahasiswa dan
14-02-2022 2. Pembuatan Jadwal Pembimbing PDAM
2. Selasa, Inspeksi sanitasi industri Mahasiswa dan
15-02-2022 Pembimbing PDAM
3. Rabu, Inspeksi sanitasi industri Mahasiswa dan
16-02-2022 Pembimbing PDAM
4. Kamis, Inspeksi K3 Mahasiswa dan
17-02-2022 Pembimbing PDAM
5. Jumat, Inspeksi K3 Mahasiswa dan
18-02-2022 Pembimbing PDAM
6. Senin, Pengukuran kebisingan Mahasiswa dan
21-02-2022 dan pencahayaan Pembimbing PDAM
7. Selasa, Pengukuran kebisingan Mahasiswa dan
22-02-2022 dan pencahayaan Pembimbing PDAM
8. Rabu, Mengambil sampel air Mahasiswa dan
23-02-2022 dan uji lab Pembimbing PDAM
9. Kamis, Mengambil sampel air Mahasiswa dan
24-02-2022 dan uji lab Pembimbing PDAM
10. Jumat, Pengolahan Limbah Cair Mahasiswa dan
25-02-2022 Pembimbing PDAM
12. Selasa, Pengolahan Sampah Mahasiswa dan
01-03-2022 Pembimbing PDAM
13. Rabu, Pengolahan Sampah Mahasiswa dan
02-03-2022 Pembimbing PDAM
14. Jumat, Penyusunan Laporan Mahasiswa dan
04-03-2022 Pembimbing PDAM

B. Pelaksanaan kegiatan
a. Lokasi dan waktu
Lokasi : Kegiatan Praktek Belajar Lapangan dilaksanakan di PDAM Delta Tirta
Sidoarjo IPA Siwalan Panji yang berlokasi di di jalan KH. Hamdani no 69
di Desa Siwalanpanji Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo
Waktu : Senin – Jumat pukul 09.00 – 14.00
b. Kegiatan
Adapun kegiatan Praktik Belajar Lapangan yang telah dilakukan selama PBL
di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan Panji dapat dilihat pada tabel dibawah
ini
1. Cara pengambilan data
a. Cara pengambilan data pada Praktek Kerja Lapangan Industri
menggunakan instrumen sebagai berikut :
a) Instrumen Penilaian Sanitasi
b) Instrumen Penilaian Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
c) Instrumen Housekeeping
b. Metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Penilaian sanitasi PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan
Panji dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap kondisi
sanitasi industry, penerapan house keeping, penerapan SMK3, dan
identifikasi bahaya dengan menggunakan panduan formulir
penilaian pemeriksaan yang telah dibuat berdasarkan peraturan
perundangan tentang standar dan persyaratan kesehatan lingkungan
kerja industry dan terlampir. Selain itu, pengamatan juga dilakukan
pada data-data sekunder yang ada di industri. Penilaian
menggunakan instrumen sanitasi industri yang dibuat berdasarkan,
antara lain :
1) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 70 Tahun
2016 Tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja Industri
2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48
Tahun 2016 Tentang Standar Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Perkantoran
3) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada karyawan
PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan Panji untuk mendapatkan
informasi tentang sanitasi industri dan penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di industri.
3. Pengukuran
Melakukan pemeriksaan fisik di seluruh ruangan dengan
melakukan pengukuran pencahayaan, suhu, kebisingan dan
kelembaban di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan Panji.
kemudian hasil pengukuran dibandingkan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yakni :
1) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Industri.
2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48
Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perkantoran.
3) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan cara menghitung komponen yang
memenuhi dan sesuai dengan peraturan pada tiap variabel sehingga didapatkan
skor yang diperoleh dan dapat dijadikan dasar dalam penentuan kategori
keadaan sanitasi industri dan K3 perusahaan. Penentuan kategori dilakukan
dengan menjumlah seluruh skor yang diperoleh dibagi dengan jumlah variabel
yangada. Dengan diketahuinya kategori kondisi sanitasi industri dan K3
perusahaan dapat diberikan rekomendasi sebagai tindak lanjut dan perbaikan
kondisi yang ada di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan Panji.

C. Hasil dan pembahasan


1. Sanitasi industri
Dari hasil Penilaian kesehatan lingkungan/sanitasi di PDAM Delta Tirta
Sidoarjo IPA Siwalan Panji yang dilakukan pada tanggal 02 Februari 2022,
penilaian dan pemeriksaan dilakukan dengan cara pengamatan dengan menilai
menggunakan instrumen penilaian berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
(PMK) No. 70 tahun 2016 tentang Standar Kesehatan Lingkungan Kerja Industri.
No. Variable Ya Tidak Keterangan
A. Bagian Luar Gedung
1. Lokasi
a. Bukan daerah rawan
Terletak dekat dengan
banjir dan rawan √
sungai
bencana
b. Tidak terletak dekat Terletak dekat dengan

dengan pencemaran. TPS
2. Halaman
a. Halaman bersih
tidak ada sampah √ Terdapat sampah daun
berserakan
b. Tidak adanya Terdapat genangan air
genangan air yang yang dapat digunakan
menjadi tenpat √ fempat
sarang serangga dan perkembangbiakan
tikus nyamuk
c. Pada malam hari
terdapat penerangan

yang berfugsi
dengan baik
3. Tempat sampah
a. Dibedakan menjadi Tempat sampah tidak
2 organik dan √ dibedakan antara an
anorganik organik dan organik
Tempat sampah terbuat
b. Kuat, ringan, dan dari tempat cat sehingga

mudah diersihkan ringan dan kedap air,
tetapi tidak tertutup
c. Pengangkutan Diangkut satu minggu 2x
dilakukan setiap hari dikarenakan sampah

tidak boleh lebih yang dihasilkan tidak
dari 1 × 24 jam banyak
4. Tempat Parkir
a. Konstruksi jalan rata
Terdapat beberapa jalan
(tidak bergelombang √
yang ridak rata
maupun berlubang)
b. Terdapat rambu –
rambu parkir yang
Tidak terdapat tempat
jelas untuk √
parkir
memudahkan
karyawan
5. Pagar
Pagar terbuat dari
a. Berbahan kuat √ tembok dan besi
sehingga kuat
b. Bersih dan tidak

kotor
Taman berfungsi untuk
6. merindangkan √
lingkungan sekitar
B. Keadaan Ruang dan Bangunan
1. Bahan bangunan
a. Menggunakan cat

dan pelapis dengan
kadar yang tidak
mudah menguap
b. Material bangunan
(kayu dan bahan
perekat tidak √
mengandung
formaldehid rendah)
Lantai terbuat dari
bahan yang kuat, kedap
2. √
air, permukaan rata dan
tidak licin
Dinding bersih dan
3. √
berwarna terang
Langit – langit kuat,
tidak bocor, bersih,
4. berwaran terang, √
ketinggian minimal
2,50m dari lantai.
Jendela terbuat dari
kaca untuk
memasukkan cahaya
5. √
dari luar dan jumlahnya
minimal 1/6 kali luas
lantai
C. Pengolahan Limbah
1. Limbah Padat Domestik
a. Limbah padat
diruangan selalu √
dibersihkan
b. Sampah kering dan
basah pengumpulannya

menggunakan kantong
plastic
c. Terdapat tempat
penampungan sampah

sementara (keranjang,
gerobak, container)
d. pengelolaan sampah
dilakukan dengan cara
dibuang ke Dibuang ke TPS

sungai/dibakar/diolah setempat.
sendiri/dibuang ke TPS
setempat
e. Tidak dijadikan
tempat perindukan √
vector penyakit
f. Tempat penampungan
sampah tertutup,
berbahan kuat, tidak √
mudah bocor, mudah
dibersihkan
g. Pengangkutan
sampah menuju TPS Diangkut menggunakan

menggunakan gerobak sampah
gerobak/mobil sampah
2. Limbah Cair
a. Air limbah mengalir

dengan lancar
b. Saluran dalam

keadaan tertutup
c. Tersedia Instalasi
Pengolahan Air Limbah √
(IPAL)
d. Air limbah berwarna

keruh
Air limbah tidak
e. Air limbah berbau
√ menimbulkan bau yang
menyengat
menyengat
f. Terdapat padatan Terdapat lumpur pada air

pada air limbah limbah
g. Air limbah tidak Sudah dilakukan uji lab
mengakibatkan sumber √ dan hasilnya memenuhi
air bersih tercemar persyaratan
h. Air limbah tidak Karena air limbah yang
tidak mencemari √ dihasilkan telah
permukaan tanah memenuhi persyaratan
Air limbah dialirkan ke
i. Air limbah tidak selokan sehingga
dijadikan sebagai media memungkinkan untuk

untuk berkembang biak dijadukan tempat
vector penyakit perkembangbiakan
nyamuk
j. Air limbah tidak Air limbah berwarna
menyebabkan coklat karena tercampur
pengotoran yang √ dengan lumpu sehingga
mengganggu dapat mengganggu
pemandangan pemandangan
k. Penampungan air
limbah lagsung di Air limbah langsung
tanah/penampungan √ dialirkan ke selokan
langsung di menuju sungai
sungai/selokan
l. Pernah dilakukan tes Pernah dilakukan dan
lab pada air limbah √ hasilnya memenuhi
secara berkala persyaratan
3. Limbah B3
a. Limbah B3 ditangani

dengan baik
b. Limbah B3
menggunakan jasa √
pihak ke – 3
D. Pengendalian Vektor
1. Lalat
a. Indeks populasi lalat Tidak ditemukan lalat

<2 saat inspeksi
2. Kecoa
a. Indeks populasi kecoa Tidak ditemukan kecoa

<2 saat inspeksi
3. Nyamuk
a. Indeks container 0 - -
-
untuk larva Aedes Spp
b. indeks container < 1 - -
-
untuk larva Culex Sp
4. Tikus
a. Succes Trap < 1
Terdapat kawat kassa
pada saluran
5. pembuangan agar kecoa √
tidak dapat muncul ke
permukaan
Terdapat kawat kassa
Ada beberapa yang
pada ventilasi untuk
menggunakan kasa dan
6. mencegah lalat dan √
beberapa tidak
nyamuk masuk kedalam
menggunakan kasa
ruangan
Terdapat bubuk abate
atau larvasida pada
7. √
tempat penampungan
air bersih
Penimbunan
8. √
barang/sampah pada
tempat – tempat yang
dapat dijadikan sarang
binatang vector
Terdapat beberapa hewan
Tedapat hewan liar di
9. √ pengganggu seperti
wilayah industri
kucing
Pembersihan tanaman
10. √ Terdapat tukang kebun
semak belukar
Pernah dilakukan
11. √
fogging
Terpasang perangkap
12. √
tikus
Ditemukan tanda –
13. √ Ditemukan pada gudang
tanda keberadaan tikus
E. Penyediaan Air Bersih dan Air Minum
1. Air Bersih
a. Memenuhi
persyaratan fisik air (pH √ pH 7
6,5 – 8,5)
b. terdapat kebocoran

pada pipa
c. pernah dilakukan tes Tes laboratorium di IPA

laboraturium Kedungwuling
d. terdapat padatan pada

air bersih
e. minimal 20

liter/orang/hari
2. Air Minum
a. Memenuhi

persyaratan fisik air
b. Sumber air minum

memenuhi persyaratan
c. pernah dilakukan tes

laboraturium
d. Terdapat tempat
penampungan yang
tidak diadikan tempat √
perindukan vector
penyakit
e. Kondisi
penampungan baik dan √
bersih
f. Terdapat pencemaran

dari factor luar
g. System distribusi

terbuka atau tertutup
i. Terdapat padatan √
j. Minimal 5

liter/orang/hari
F. Fasilitas Cuci Tangan dan Toilet
Toilet terpisah antara Toilet tidak terpisah
1. karyawan wanita dan √ antara laki-laki dan
laki – laki perempuan
2. Persediaan air untuk hygiene dan sanitasi pada toilet
a. Dilakukan

pemeriksaan secara fisik
Kelengkapan fasilitas di
dalam toilet laki – laki
Tidak terdapat peturasan
3. yaitu 1 kamar mandi, 1 √
dan wastafel
jamban, 2 peturasan dan
2 wastafel
Kelengkapan fasilitas
didalam toilet wanita Tidak terdapat peturasan
4. √
yaitu 1 kamar mandi, 1 dan wastafel
jamban, dan 2 wastafel
G. Pengolahan Makanan dan Minuman
Konstruksi bangunan
luas bangunan minimal
10 m3/ karyawan, kuat,
terpelihara, bersih dan
1. - - -
tidak memungkinkan
terjadinya gangguan
Kesehatan dan
kecelakaam
Lantai terbuat dari
bahan yang kuat, kedap
2. - - -
air, permukaan rata dan
tidak licin
Dinding bersih dan
3. - - -
berwarna terang.
Langit – langit kuta dan
tidak bcor,
4. bersih,berwarna terang, - - -
ketinggian minimal
2,50m dari lantai
Jendela terbuat dari
kaca untuk
memasukkan cahaya
5. - - -
dari luar dan jumlahnya
minimal 1/6 kali luas
lantai
6. Pintu
a. Jarak bawah pintu
dengan lantai yaitu √
0,5mm
7. Tempat Sampah
a. Dibedakan antara

kering dan basah
b. terdapat tutup yang
mudah dibuka dan

pengambilan tidak lebih
dari 1×24 jam
8. Penyimpanan Bahan Makanan
a. Dilakukan Karena makanan di beli

pemeriksaan secara fisik dari luar
9. Penyimpanan makanan siap saji
a. Dilakukan Karena makanan
pemeriksaan secara fisik √ langsung disajikam ke
(suhu) pembeli.
Peralatan pengolahan - - -
makanan bersih dan
10.
terbuat dari bahan yang
mudah berkarat
Kursi dan meja selalu - - -
dibesihkan sebelum dan
11.
sesudah makan oleh
petugas kebersihan
Terdapat alat - - -
12.
pengendalian serangga
13. Pembuangan Air Limbah
a. Saluran limbah cair Saluran air limbah tidak
harus tertutup dan tidak √ tertutup tetapi tidak
menimbulkan bau menimbulkan bau
H. Ruang Kesehatan
1. Tersedia kotak P3K √
Tersedia tenaga
2. Kesehatan yang √
mencukupi
I. Masjid
Tempat ibadah berada di
1. Sarana ibadah memadai √
ruang tersendiri
Air wudhu menggunakan
Tersedia air wudhu
2. √ keran yang ada pada
yang cukup
kamar mandi
Lantai terbuat dari
bahan yang kuat, kedap
3. √
air, permukaan rata dan
tidak licin
Cat berwarna terang
Dinding bersih dan
4. √ namun terdapat beberapa
berwarna terang
dinding yang berjamur
Langit – langit kuat
tidak bocor, bersih, Terdapat beberapa
berwarn aterang, ruangan yang atapnya
5. √
ketinggian minimal masih bocor dan terdapat
2,50m dari permukaan sawan
lantai
Jendela terbuat dari
kaca untuk
memasukkan cahaya
dari luar dan jumlahnya
6. minimal 1/6 kali luas √
lantai

7. Pintu
a. Jarak bawah pintu
dengan lantai yaitu √
0,5mm
8. Tempat sampah
a. Dibedakan antara

kering dan basah
b. Terdapat tutup yang

mudah dibuka
c. pengambilan terpisah
tidak lebih dari 1×24 √ Diambil 1 minggu 2 kali
jam
Toilet terpisah antara
9. karyawan wanita dan √
laki – laki
10. Persediaan air untuk hygiene dan sanitasi pada toilet
a. Dilakukan

pemeriksaan secara fisik
b. dilakukan
pemeriksaan secara √
biologi
c. dilakukan secara

kimia
11. Tempat Sampah
a. dibedakan menjadi 2

organik dan anorganik
b. Kuat, ringan, dan

mudah dibersihkan
c. Pengangkutan
dilakkan setiap hari Pengangkutan dilakukan

tidak boleh lebih dari 1 minggu 2 kali
1×24 jam
Terdapat sound system
12. yang berfungsi dengan √
baik.
J. Ruang operator
1. Pengukuran Suhu 30 MS
Pengukuran
2. 55% MS
kelembapan
Pengukuran
3. 90 lux TMS
Pencahayaan
4. Pengukuran Kebisingan 66,4 dBA MS
K. Ruang laboratorium
1. Pengukuran Suhu 30 MS
Pengukuran
2. 55% MS
kelembapan
Pengukuran
3. 90 lux TMS
pencahayaan
4. Pengukuran kebisingan 66,4 dBA TMs
L. Ruang kabag
1. Pengukuran Suhu 24,6 MS
Pengukuran
2. 60% MS
kelembapan
Pengukuran 315,4
3. MS
pencahayaan lux
4. Pengukuran kebisingan 81,8 dBA MS
M. Ruang Filtrasi
1. Pengukuran Suhu 30 MS
Pengukuran
2. 45% MS
kelembapan
Pengukuran 111,8
3. MS
pencahayaan Lux
4. Pengukuran kebisingan 85,5 dBA TMS
N. Ruang Gudang
1. Pengukuran Suhu 30 MS
Pengukuran
2. 45% MS
kelembapan
Pengukuran
3. 439 lux TMS
pencahayaan
4. Pengukuran kebisingan 76,6 dBA MS
Pembahasan :
1. Bagian Luar Gedung
Kriteria evaluasi pada bagian luar Gedung meliputi lokasi, halaman, tempat
sampah, tempat parkir, pagar, dan taman. Untuk lokasinya kurang sesuai karena terletak
pada daerah rawan banjir yang berdekatan dengan sungai. Pada halaman dikatakan
masih kurang sesuai karena terdapat sampah yang berserakan, terdapat genangan air.
Untuk tempat sampah juga kurang sesuai karena sampah tidak dibedakan antara sampah
organik dan anorganik, tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan mudah
dibersihkan, namun pengangkutan sampah kurang sesuai karena dilakukan setiap satu
minggu 2x dikarenakan sampah yang dihasilkan tidak banyak. Untuk tempat parkir
kurang sesuai karena kontruksi jalan tidak rata, tidak terdapat tempat parkir. Sementara
untuk pagar sudah bisa dikatakan sesuai karena pagar terbuat dari bahan yang kuat dan
bersih. Dan terakhir untuk taman sudah bisa dikatakan sesuai karena taman berfungsi
untuk merindangkan lingkungan sekitar.
2. Keadaan Ruang dan Bangunan
Kriteria evaluasi pada Keadaan Ruang dan Bangunan bisa dikatakan sesuai
karena bahan bangunan menggunakan cat dan pelapis dengan kadar yang tidak mudah
menguap, untuk lantainya sendiri sudah terbuat dari bahan yang kuat, kedap air,
permukaan yang rata dan tidak licin, sementara untuk dindingnya sudah berwarna
terang namun ada beberapa yang berjamur dan terdapat sawan. Langit – langit terdapat
kebocoran tetapi berwarna terang, memiliki ketinggian 2,50m dari lantai. Dan untuk
jendelanya sendiri terbuat dari full kaca sehingga cahaya dapat masuk dari luar dan
jumlahnya minimal 1/6 kali luas lantai.
3. Pengelolaan Limbah
Kriteria evaluasi pada pengelolaan Limbah meliputi limbah padat domestic, dan
limbah B3.
a. Untuk limbah padat domestic
Limbah padat domestic bisa dikatakan sesuai karena limbah padat selalu
dibersihkan untuk pengumpulan menggunakan kantong plastic, untuk pengelolaan
sampah selalu dibuang ke TPS, tidak menjadi tempat peridukan vektor, namun
tempat sampah tidak tertutup terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah bocor, dan
mudah dibersihkan, dan terakhir pengangkutan limbah padat diangkut
menggunakan gerobak.
b. Limbah cair
Limbah cair sudah bisa dikatakan sesuai karena air limbah mengalir dengan lancar,
saluran dalam keadaan tertutup, air limbah tidak berbau menyengat, tidak
mengakibatkan sumber pencemar bagi permukaan tanah karena langsung
disalurkan ke septic tank, air limbah tidak dijadikan tempat perindukan vektor,
tidak menyebabkan pengotoran yang mengganggu pemandangan.
4. Pengelolaan Sampah
Sampah dari masing-masing ruangan langsung diangkut ke TPS.Pengangkutan
sampah diangkut setiap 1 minggu 2 kali.
5. Pengendalian Vektor
-
6. Penyediaan Air Bersih dan Air Minum
Penyedaiaan air bersih di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan Panji
menggunakan sumber air bersih dari perusahaanya sendiri
a. Air Bersih
Air bersih dan air minum sudah memenuhi syarat. Untuk air bersih sudah bisa
dikatakan sesuai karena sudah memenuhi persyaratan fisik, kimia, dan
mikrobiologi. Selain itu tdak terdapat kebocoran pada pipa, pernah dilakukan tes
laboraturium, tidak terdapat padatan dalam air, untuk kebutuhan air mimal 20
liter/orang/per hari sudah terpenuhi.
b. Air Minum
PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan Panji kebutuhan air minum
menggunakan air galon, air minum sudah bisa dikatakan sesuai karena memenuhi
persyaratan fisik, pernah dilakuan tes laboraturium, tidak terdapat penampungan
air yang menjadi perindukan vektor, kondisi penampung air bersih, bebas
pencemar dari luar, system distribusi terbuka dan tertutup, kebutuhan air sudah
terpenuhi yakni minimal 5 liter/orang/hari.
Berikut hasil pemeriksaan fisika kimia mikrobiologi air PDAM Delta Tirta
Sidoarjo IPA Siwalan Panji:
1) Fisik
Air PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan Panji tidak berbau, berasa, dan
tidak berwarna dan pH air 7 yang berarti memenuhi syarat.
2) Kimia
Pemeriksaan kimia dilakukan di laboratorium PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA
Kedungwuling, jenis parameter pH yang memeiliki baku mutu 6,5 – 8,5 dan
didapatkan hasil 7 yang berarti memenuhi syarat.
7. Fasilitas Cuci Tangan dan Toilet
Fasilitas Cuci Tangan dan Toilet memenuhi persyaratan karena toilet tidak
terpisah antara wanita dan pria. Untuk persediaan air dilakukan pemeriksaan secara
fisik. Kelengkapan fasilitas didalam toilet memenuhi syarat, namun tidak tersedia
wastafel dan peturasan. Jumlah toilet yang berada di PDAM Delta Tirta Siwalan Panji
berjumlah 2 toilet dengan jumlah kapasitas pekerja 12 orang.
8. Pengolahan Makanan dan Minuman
Pengolahan makanan dan minuman, di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA
Siwalan Panji tidak terdapat pengolahan makanan dikarenakan makanan beli dari luar.
Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, dan tidak licin. Terdapat
dinding yang berjamur dan berwarna terang. Langit – langit kuat dan tidak bocor,
memilii ketinggian 2,50m dari lantai. Jendela terbuat dari kaca dan jumlahnya minimal
1/6 × luas lantai. Untuk pintu memilki jarak bawah pintu dengan lantai sebesar 0,5mm.
tetapi tempat sampah tidak dibedakan antara sampah kering dan basah. Pada
penyimpanan makanan tertata rapi terpisah sesuai jenis. Peralatan pengolahan makanan
bersih dan terbuat dari bahan yang tidak mudah berkarat.
9. Ruang Kesehatan
Tidak terdapat ruangan P3K pada PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan Panji
10. Ruang operator
Pengukuran fisik kantor sudah memenuhi persyaratan karena angka pengukuran
dibawah NAB, mulai dari pengukuran suhu yang memiliki nilai 25,9 0C, kelembapan
yang memiliki nilai 55%, pengukuran pencahayaan sebesar 90 Lux dan terakhir
pengukuran kebisingan yang memiliki nilai 66.4 dBA yang menunjukkan bahwa nilai
tersebut sesuai karena kurang dari Nilai Ambang Batas (NAB) yang memiliki nilai
maksimal 80 dBA sehingga tidak mengganggu aktifitas pekerja.
11. Ruang laboratorium
Pengukuran fisik kantor sudah memenuhi persyaratan karena angka pengukuran
dibawah NAB, mulai dari pengukuran suhu yang memiliki nilai 25,90C, kelembapan
yang memiliki nilai 55%, pengukuran pencahayaan sebesar 90 Lux dan terakhir
pengukuran kebisingan yang memiliki nilai 66.4 dBA yang menunjukkan bahwa nilai
tersebut sesuai karena kurang dari Nilai Ambang Batas (NAB) yang memiliki nilai
maksimal 80 dBA sehingga tidak mengganggu aktifitas pekerja.
12. Ruang kabag
Pengukuran fisik kantor sudah memenuhi persyaratan karena angka
pengukuran dibawah NAB, mulai dari pengukuran suhu yang memiliki nilai 24,60C,
kelembapan yang memiliki nilai 55%, pengukuran pencahayaan sebesar 315.4 Lux dan
terakhir pengukuran kebisingan yang memiliki nilai 81,8 dBA yang menunjukkan
bahwa nilai tersebut tidak sesuai karena lebih dari Nilai Ambang Batas (NAB) yang
memiliki nilai maksimal 80 dBA sehingga dapat mengganggu aktifitas pekerja.
13. Ruang ultrafiltrasi
Pengukuran fisik kantor sudah memenuhi persyaratan karena angka pengukuran
dibawah NAB, mulai dari pengukuran suhu yang memiliki nilai 30 0C, kelembapan
yang memiliki nilai 45%, pengukuran pencahayaan sebesar 111,8 Lux dan terakhir
pengukuran kebisingan yang memiliki nilai 85,5 dBA yang menunjukkan bahwa nilai
tersebut tidak sesuai karena lebih dari Nilai Ambang Batas (NAB) yang memiliki nilai
maksimal 80 dBA sehingga dapat mengganggu aktifitas pekerja.
14. Ruang gudang
Pengukuran fisik kantor sudah memenuhi persyaratan karena angka pengukuran
dibawah NAB, mulai dari pengukuran suhu yang memiliki nilai 30 0C, kelembapan
yang memiliki nilai 45%, pengukuran pencahayaan sebesar 439 Lux dan terakhir
pengukuran kebisingan yang memiliki nilai 76,6 dBA yang menunjukkan bahwa nilai
tersebut sudah sesuai karena kurang dari Nilai Ambang Batas (NAB) yang memiliki
nilai maksimal 80 dBA sehingga tidak mengganggu aktifitas pekerja.
15. Penilaian sistem manajemen K3

INSTRUMEN SMK3 INDUSTRI


A. Data umum
1. Nama Industri : PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan Panji
2. Alamat Industri : Jalan KH. Hamdani no 69 di Desa Siwalanpanji
Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo
3. No. Telp /Fax / Website
4. Status Kepemilikan
5. Tanggal Penilaian : 17 Februari 2022
B. Data Khusus Produksi Industri
1. Jenis Industri : PDAM
2. Waktu Kerja : 8 jam kerja

ELEMEN DAN SUB HASIL


NO. SUB-SUB ELEMEN
ELEMEN ADA TIDAK
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
1.1 Kebijakan K3 1.1.1. Tertulis dan bertanggal √
1.1.2. Ditanda tangani

pengusaha/pengurus
1.1.3. Disusun dengan proses

konsultasi
1.1.4. Mengkomunikasikan

kebijakan
1.1.5.Dibuat kebijakan khusus bila

diperlukan
1.1.6. Peninjauan ulang kebijakan √
1.2 Tanggung jawab 1.2.1. Disebar luaskan dan
dan Wewenang didokumentasikan √
Bertindak
1.2.2. Penunjukan Penaggungg

jawab sesuai Per- UU
1.2.3. Tanggung jawab pimpinan

unit
1.2.4. Saran ahli K3 √
1.2.5. Pelatihan keadaan darurat

petugas penanggung jawab
1.2.6. Laporan kinerja K3 √
1.2.7. Tanggung jawab terhadap
kontraktor dan orang lain di √
tempat Kerja
1.2.8. Memelihara dan √
mendistribusikan Info K3
yang baru
1.2.9. Tanggung jawab pengurus
untuk menjamin SMK3 √
dilaksanakan
1.3 Tinjauan Ulang 1.3.1. Dicatat dan didokumentasikan

dan Evaluasi
1.3.2. Diupayakan masuk dalam
perencanaan tindakan √
manajemen
1.3.3. Meninjau ulang pelaksanaan

SMK3
1.4 Keterlibatan dan 1.4.1. Pendokumentasian konsultasi
Konsultasi Dengan dan keterlibatan TK dan wakil √
Tenaga Kerja perusahaan
1.4.2. Prosedur konsultasi √
1.4.3. Membentuk P2K3 √
1.4.4. Jabatan Ketua P2K3 sesuai

peraturan
1.4.5. Jabatan sekretaris P2K3 – ahli

K3
1.4.6. Fungsi P2K3 dalam

pengendalian resiko
1.4.7. Pertemuan rutin P2K3 dan

hasilnya diumumkan
1.4.8. Tugas P2K3 untuk membuat

laporan
1.4.9. Pembentukan kel.kerja yang

diperlukan dan pelatihannya
1.4.10. Pengumuman tentang

struktur kel.kerja
2. Strategi Pendokumentasian
2.1 Perencanaan 1.1.1. Identifikasi potensi bahaya
RENSTRA oleh petugas kompeten √
K3
2.1.2. Penetapan Perencanaan

Strategi K3 dan Penerapan
2.1.3. Pembuatan Rencana Khusus
berkaitan dengan produk,

proses, proyek atau tempat
kerja tertentu
i. Perencanaan berdasarkan
potensi bahaya, insiden, √
catatan K3
2.1.5. Perencanaan tujuan K3 yang
dapat diukur, menentapkan

prioritas dan penyediaan
sumber daya
2.2 Manual SMK3 2.2.1. Manual meliputi kebijakan,
tujuan, rencana, prosedur K3

untuk semua tingkatan dalam
perusahaan.
2.2.2. Bila diperlukan dibuat
manual khusus yang
berkaitan dgn produk, √
]proses atau tempat kerja
tertentu
2.2.3. Manual SMK3 mudah
didapat semua personil √
perusahaan
2.3 Penyebaran 2.3.1. Informasi kegiatan dan
Informasi K3 masalah K3 disebarkan secara √
sistematis
2.3.2. Catatan informasi K3

dipelihara dan bersifat terbuka
3. Peninjauan Ulang Perancangan (Design) dan Kontrak
3.1 Pengendalian 3.1.1.Adanya prosedur yang
Perancangan terdokumentasi dalam

tahap perancangan atau
perancangan ulang
3.1.2. Prosedur & instruksi kerja
disusun selama tahap √
perancangan
3.1.3.Verifikasi perancangan
dilakukan oleh petugas yang √
kompeten
3.1.4. Semua perubahan dan
modifikasi perancangan yg
berimplikasi terhadap K3
diidentifikasi, √
didokumentasikan, ditinjau
ulang dan disetujui oleh
petugas yang berwenang
3.2 Peninjauan 3.2.1.Adanya prosedur yang
Ulang Kontrak mampu mengidentifikasi dan
menilai potansi bahaya K3,

lingkungan dan masyarakat
pada saat memasok barang
dan jasa dalam suatu kontrak
3.2.2.Identifikasi bahaya dan
penilaian resiko dilakukan
pada tahap tinjauan ulang √
kontrak oleh personil yang
kompeten
3.2.3.Kontrak ditinjau ulang
untuk menjamin pemasok

dapat memenuhi
persyaratan K3
3.2.4. Catatan tunjauan ulang
kontrak dipelihara dan √
didokumentasikan
4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan dan 4.1.1. Adanya identifikasi status,
Pengeluaran wewenang, tanggal

Dokumen pengeluaran dan tanggal
modifikasi
4.1.2. Tercantum penerima distribusi

dokumen
4.1.3.Dokumen edisi terbaru
disimpan secara sistematis √
pada tempat yang ditentukan
4.1.4. Dokumen usang disingkirkan,
sedang dokumen usang yang

disimpan untuk keperluan
tertentu diberi tanda khusus
4.2 Perubahan dan 4.2.1 Adanya sistem untuk
Modifikasi membuat dan menyetujui √
Dokumen perubahan dokumen K3
i. Adanya catatan alasan
perubahan dalam dokumen √
atau lampirannya
4.2.3 Adanya prosedur pengendalian
dokumen atau daftar
seluruh dokumen yang
mencantumkan status √
setiap dokumen untuk
mencegah penggunaan
dokumen usang
5. Pembelian
5.1 Spesifikasi 5.1.1. Adanya prosedur
Pembelian terdokumentasi untuk
Barang dan Jasa menjamin spek dan informasi

relevan dengan K3 telah
diperiksa sebelum keputusan
membeli
5.1.2. Spek pembelian harus
sesuai dengan peryaratan

peraturan perundangan dan
standar yang berlaku
5.1.3. Dilakukan konsultasi dengan
TK yang potensial
berpengaruh pada saat √
keputusan pembelian
dilakukan
5.1.4 Pertimbangan terhadap
kebutuhan pelatihan, pasokan
APD dan perubahan prosedur √
kerja, sebelum dilakukan
pembelian.
5.2 Sistem 5.2.1. Barang dan jasa yang dibeli
Verifikasi diperiksa kesesuaiannya
Untuk Barang dengan spesifikasi pembelian √
dan Jasa Yang
Dibeli
5.3 Kontrol Barang 5.3.1. Dilakukan identifikasi bahaya
dan Jasa Yang dan penilaian resiko terhadap
Dipasok barang dan jasa yang dipasok

Pelanggan pelanggan sebelum
digunakan. Catatannya
dipelihara
5.3.2. Produk yang disediakan dapat

diidentifikasi dengan jelas
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
6.1 Sistem Kerja 6.1.1 Petugas kompeten telah
melakukani dentifikasi bahaya

potensial dan resiko dari suatu
proeses kerja
6.1.2 Penetapan tingkat upaya

pengendalian resiko
6.1.3 Adanya prosedur kerja
terdokumentasi untuk tugas

berisiko tinggi. Bila perlu
dengan sistem Ijin Kerja
6.1.4. Prosedur kerja atau petunjuk
untuk mengelola resiko √
terdokumentasi
6.1.5 Memperhatikan per standar,
ketentuan pel. Saat
mengembangkan atau √
melakukan modifikasi
prosedur atau petunjuk kerja
6.1.6 Prosedur kerja dan instruksi
kerja dibuat oleh petugas

kompeten dan
disahkan pejabat yang ditunjuk
6.1.7 Penyediaan APD dan
digunakan secara benar, selalu √
dalam kondisi layak
6.1.8. APD dipastikan dan
dinyatakan laik pakai sesuai √
dengan ketentuan
6.1.9 Upaya pengendalian resiko
ditinjau ulang bila terjadi √
perubahan proses kerja
6.2 Pengawasan 6.2.1. Dilakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan prosedur √
dan petunjuk kerja
6.2.2. Pengawasan dilakukan sesuai
tingkat kemampuan dan √
tingkat resiko tugas
6.2.3. Pengawas berperan dalam
identifikasi bahaya dan

pembuatan upaya
pengendalian
6.2.4. Pengawas diikutkan dlm
pelaporan dan penyelidikan √
kecelakaan dan PAK
6.2.5. Pengawas ikut serta dalam

proses konsultasi
6.3.Seleksi dan 6.3.1. Persyaratan tugas tertentu,
Penempatan termasuk persyaratan
Personil kesehatan diidentifikasi dan √
dipakai untuk menyeleksi dan
menempatkan TK
6.3.2. Penugasan harus berdasarkan
kemampuan dan tingkat √
ketrampilan TK
6.4. Lingkungan 6.4.1. Dilakukan penilaian
Kerja lingkungan kerja untuk
mengetahuidaerah yang √
memerlukan pembatasan
masuk
6.4.2. Adanya pengendalian atas
tempat- tempat dengan √
pembatasan ijin masuk
6.4.3. Fasilitas dan layanan yang
tersedia di tempat kerja

sesuai dengan standar dan
pedoman teknis
6.4.8. Rambu keselamatan dan pintu
darurat harus dipasang sesuai √
standar dan pedoman teknis
6.5.Pemeliharaan , 6.5.1 Dilakukan penjadwalan
Perbaikan dan pemeriksaan dan
Perubahan pemeliharaan sarana produksi
Sarana Produksi serta peralatan yang mencakup √
verifikasi peralatan pengaama
sesuai peraturan, standar dan
ketentuan
6.5.2. Catatan yang memuat data
kegiatanpemeriksaan,
pemeliharaan, perbaikan dan √
perubahan yang dilakukan
disimpan dan dipelihara
6.5.3. Sarana produksi yg harus
terdaftar memliki sertifikat √
yang masih berlaku
6.5.4. Perawatan, perbaikan dan
setiap perubahan harus

dilakukan personel yang
kompeten
6.5.6. Perubahan sarana produksi
harus sesuai persyaratan √
peraturan.
6.5.7. Terdapat prosedur untuk
permintaan pemeliharaan

perlatan yg kondisi K3 nya
kurang baik
dan perlu perbaikan
6.5.8. Terdapat sistem penandaan
bagi alat yang tidak aman

atau yang sudah tidak
digunakan
6.5.9. Bila diperlukan dilakukan
penerapan sistem

penguncian pengoperasian
(lock out system)
6.5.10. Terdapat prosedur
persetujuan untuk menjamin
peralatan produksi dalam √
kondisi aman untuk
dioperasikan
6.6. Pelayanan 6.6.1. Adanya prosedur untuk
menjamin bahwa pelayanan

memenuh persyaratan, bila prh
dikontrak untuk menyediakan
6.6.2. Pelayanan yang tunduk pada

standar dan UU KK
6.7.Kesiapan Untuk 6.7.1. Potensi keadaan darurat (di
Menangani luar/di dalam tempat kerja)
Keadaan telah diidentifikasi dan √
Darurat prosedur keadaan darurat di
dokumentasikan
6.7.2. Prosedur diuji dan ditinjau
ulang secara rutin oleh petugas √
yang kompeten
6.7.3. TK mendapat instruksi dan
pelatihan yang sesuai tingkat √
resiko
6.7.4. Petugas diberikan pelatihan

khusus
6.7.5. Instruksi dan hubungan
keadaan darurat diperlihatkan

secara jelas/mencolok dan
diketahui seluruh TK
6.7.6. Alat dan sistem diperiksa, diuji

dan dipelihara secara berkala
6.7.7. Kesesuaian, penempatan dan
kemudahan untuk
mendapatkan alat keadaan √
darurat telah dinilai petugas
yang kompeten
6.8. Pertolongan 6.8.1. Evaluasi alat P3K dan
Pertama Pada menjamin sistem P3K yang

Kecelakaan ada memenuhi standar dan
pedoman teknis
6.8.2. Petugas P3K telah dilatih dan
ditunjuk sesuai per.per-uu-an √
yang berlaku
7. Standar Pemantauan
7.1. Pemeriksaan 7.1.1. Pelaksanaan inspeksi secara

Bahaya teratur
7.1.2. Dilaksanakan bersama oleh
wakil pengurus dan TK yang √
telah dialatih
7.1.3. Mencari masukan dari
petugas di tempat yang √
diperiksa
7.1.4. Menggunakan cheklist √
7.1.5. Laporan inspeksi kepada

Pengurus dan P2K3
7.1.6. Memantau tindakan kolektif
untuk menentukan √
efektifitasnya
7.2.Pemantauan 7.2.1. Dilaksankan secara teratur
Lingkungan dan hasilnya dicatat dan √
Kerja dipelihara
7.2.2. Meliputi faktor fisik, kimia,
biologis, radiasi dan √
psikologis
7.3.Peralatan 7.3.1 Adanya sistem
Inspeksi , terdokumentasi terhadap
Pengukuran dan identifikasi, kalibrasi,
Pengujian pemeliharaan dan √
penyimpanan alat
pemeriksaan, ukur dan uji
K3
7.3.2 Alat dipelihara dan
dikalibrasi petugas yang √
kompeten
7.4.Pemantauan 7.4.1. Pemantauan kesehatan TK

Kesehatan sesuai per.per-uu-an
7.4.2. Dilakukan identifikasi
keadaan dimana pemeriksaan √
kesehatan perlu dilakukan
7.4.3. Dilakukan oleh Dokter

pemeriksa yang ditunjuk
7.4.4. Adanya pelayanan kesehatan
kerja sesuai per. yang √
berlaku
7.4.5. Catatan pemantauan kesehatan
dibuat sesuai dgn per.per-uu- √
an yang berlaku
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
8.5.Pelaporan 8.5.1. Adanya prosedur proses
Keadaan pelaporan sumber bahaya √
darurat diberitahukan setiap personil
8.6.Pelaporan 8.6.1. Adanya prosedur
Insiden terdokumentasi yang
menjamin semua kecelakaan √
dan PAK serta insiden
dilaporkan
8.6.2. Pelaporan kec. dan PAK

sesuai per.per-uu-an
8.7.Penyelidikan 8.7.1. Adanya prosedur

Kecelakaan penyelidikan kec. dan PAK
8.7.2. Dilakukan oleh petugas atau

ahli K3 yang telah dilatih
8.7.3. Laporan penyelidikan berisi
saran dan jadwal √
pelaksanaan perbaikan
8.7.4. Tindakan perbaikan diberikan

kepada petugas yang ditunjuk
8.7.5. Tindakan perbaikan
didiskusikan dengan TK di

tempat terjadinya
kecelakaan.
8.7.6. Pemantauan efektivitas

tindakan perbaikan
8.8.Penanganan 8.8.1. Adanya prosedur untuk
Masalah menanganai masalah K3

sesuai per.per-uu-an yang
berlaku
8.8.2. TK diberitahu prosedur
penanganan masalah K3 dan

menerima informasi
kemajuan penyelesaiannya
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
9.1.Penanganan 9.1.1. Adanya prosedur
Secara Manual mengidentifikasi potensi
dan Mekanis bahaya dan menilai resiko

yang berhubungan dengan
penanganan secara manual
dan mekanis
9.1.2. Dilakukan oleh petugas yang

kompeten
9.1.3. Perusahaan menerapkan dan
meninjau ulang cara √
pengendalian resiko
9.1.4. Metode penanananbahan
meliputi metode pencegahan

terhadap kerusakan,
tumpahan
9.2. Sistem 9.2.1. Adanya prosedur yang
Pengangkutan menjamin bahan disimpan
dan dan dipindahkan dengan

Penyimpanan cara yang aman
dan
Pembuangan
9.2.5. Adanya prosedur yang
menjelaskan persyaratan
pengendalian bahan yang √
dapat rusak atau
kedaluwarsa
9.2.6. Terdapat prosedur yang
menjamin bahan dibuang √
dengan cara aman
9.3.Bahan- bahan 9.3.1. Perusahaan telah
Berbahaya mendokumentasikan

prosedur penyimpanan,
penanganan dan pemindahan
bahan berbahaya sesuai
peraturan.

9.3.2. MSDS yang komprehensif



harus dibuat
9.3.3. Terdapat sistem untuk
Mengidentifikasi dan √
pelebelan bahan berbahaya
9.3.4. Rambu peringatan bahaya
dipampang sesuai persyaratan √
per. dan standar
9.3.5. Terdapat prosedur
terdokumentasi penanganan

secara aman bahan
berbahaya
9.3.6. Pelatihan terhadap petugas

yang menangani
10. Pengumpulan dan Penggunaan Data
10.2. Catatan K3 10.1.6. Perusahaan mempunyai
prosedur untuk
mengidentifikasikan,

mengumpulkan,
mengarsipkan, memelihara
dan menyimpan catatan K3
10.1.7. Undang-undang, peraturan,
standar dan pedoman teknis

yg relevan dipelihara di
tempat yang mudah didapat
10.1.8. Terdapat prosedur yang
menentukan

Persyaratan menjaga
kerahasiaan catatan
10.1.9. Catatan untuk peninjauan √
ulang dan pemeriksaan
dipelihara
10.1.10.Catatan kompensasi
kecelakaan dan rehabilitasi √
kesehatan dipelihara
10.3. Data dan 10.2.3. Data K3 yang terbaru

Pelaporan K3 dikumpulkan dan dianalisa
10.2.4. Laporan rutin kinerja K3
dibuat dan diiformasikan √
dalam perusahaan.
11. Audit SMK3
11.2. Audit Internal 11.1.5. Audit SMK3 yang terjadwal
SMK3 dilaksanakan untuk
memeriksa kesesuaian

kegiatan perencanaan dan
menentukan apakah kegiatan
tersebut efektif
11.1.6. Dilakukan oleh petugas yang
kompeten dan independen di √
perusahaan
11.1.7. Laporan audit didistribusikan
kepada manajemen dan

petugas lain yang
berkepentingan
11.1.8. Kekurangan yang ditemukan
pada saat audit diprioritaskan
dan dipantau untuk √
menjamindilakukan tindakan
perbaikan
12 Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan
12.6. Strategi 12.1.9. Telah dilakukan analisis

Pelatihan kebutuhan pelatihan K3
12.1.10. Rencana pelatihan K3
disusun bagi semua √
tingkatan TK perusahaan
12.1.11. Pelatihan harus
Mempertimbangkan

perbedaan tingkat
kemampuan dan keahlian
12.1.12. Pelatihan dilakukan oleh
orang atau Badan kompeten

dan diakreditasi menurut
ketentuan per.
12.1.13. Adanya fasilitas dan sumber
daya yang memadai untuk

pelaksanaan pelatihan yang
efektif
1.1.14. Perusahaan
mendokumentasikan dan

menyimpan catatan seluruh
Pelatihan
12.1.15. Evaluasi dilakukan pada
setiap sesi pelatihan untuk

menjamin peningkatan
secara berkelanjutan
12.1.16. Program pelatihan ditinjau
ulang secara teratur untuk

menjamin agar tetap relevan
dan efektif
12.7. Pelatihan Bagi 12.2.3. Anggota manajemen
Manajemen dan eksekutif dan pengurus
Supervisor berperan dalam pelatihan

yang mencakup penjelasan
tentang kewajiban hukum dan
prinsip dan pelaksanaan K3
12.2.4. Manajer dan supervisor
menerima pelatihan yang

sesuai dengan peran dan
tanggung jawab ybs
12.8. Pelatihan Bagi 12.3.2. Pelatihan diberikan kepada
Tenaga Kerja semua TK termasuk TK baru √
dan yang Dipindahkan
12.3.3. Pelatihan diberikan bila
terjadi perubahan sarana √
produksi
12.3.4. Bila diperlukan diberikan
pelatihan penyegaran √
kepada semua TK
12.9. PelatihanUntuk 12.4.2. Perusahaan mempunyai
Pengenalan Bagi program pengenalan

Pengunjung dan Kebijakan dan Prosedur K3
Kontraktor untuk semua TK
12.4.3. Terdapat prosedur yang
menetapkan untuk
memberikan taklimat √
(briefing) K3 kepada
pengunjung dan mitra kerja
12.10. Pelatihan 12.5.2. Perusahaan mempunyai
Keahlian kusus sistem untuk kepatuhan
terhadap persyaratan lisensi
atau kualifikasi sesuai
dengan peraturan untuk √
melaksanakan tugas
khusus,melaksanakan
pekerjaan atau
mengoperasikan peralatan.
Pembahasan:
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen
a. Kebijakan K3
Masuk kategori ada, dikarenakan pada kebijakan K3 tertulis dan bertanggal,
juga ditanda-tangani oleh pengurus juga disusun dengan proses konsultasi dan
mengkomunikasikan kebijakan. Dibuat kebijakan khusus bila diperlukan dan
juga dilakukan peninjauan ulang kebijakan.
b. Tanggung jawab dan Wewenang Bertindak
Masuk kategori. Disebar luaskan dan didokumentasikan dan juga dilakukan
penunjukan penanggung jawab sesuai peraturan undang-undang, dan adanya
tanggung jawab pimpinan unit, saran ahli K3, pelatihan keadaan darurat
petugas penanggung jawab, laporan kinerga K3, tanggung jawab terhadap
kontraktor dan orang lain di tempat kerja, dan tanggung jawab pengurus untuk
menjamin SMK3.
c. Tinjauan ulang dan evaluasi
Tinjauan ulang dan evaluasi dicatat dab didokumentasikan, diupayakan masuk
dalam perencanaan tindakan manajemen, meninjau ulang pelaksanaan SMK3.
d. Keterlibatan dan konsultasi dengan tenaga kerja
Keterlibatan dan konsultasi dengan tenaga kerja dilakukan pendokumentasian
konsultasi dan keterlibatan TK dan wakil perusahaan, prosedur konsultasi,
membentuk P2K3, jabatan Ketua P2K3 sesuai peraturan, jabatan sekretaris
P2K3 – ahli K3, fungsi P2K3 dalam pengendalian resiko, pertemuan rutin
P2K3 dan hasilnya diumumkan, tugas P2K3 untuk membuat laporan,
pembentukan kel. kerja yang diperlukan dan pelatihannya, pengumuman
tentang struktur kel. kerja
2. Strategi Pendokumentasian
a. Perencanaan RENSTRA K3
Pada Perencanaan RENSTRA K3 dilakukan Identifikasi potensi bahaya oleh
petugas kompeten, Penetapan Perencanaan Strategi K3 dan Penerapan,
Pembuatan Rencana Khusus berkaitan dengan produk, proses, proyek atau
tempat kerja tertentu, Perencanaan berdasarkan potensi bahaya, insiden,
catatan K3, Perencanaan tujuan K3 yang dapat diukur, menentapkan prioritas
dan penyediaan sumber daya.
b. Manual K3
Manual SMK3 sendiri meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3 untuk
semua tingkatan dalam perusahaan bila diperlukan dapat dibuat manual khusus
yg berkaitan dgn produk, proses atau tempat kerja tertentu dan juga manual
SMK3 mudah didapat semua personil perusahaan.
c. Penyebaran Informasi K3
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji selalu dilakukan
penyebaran informasi K3 seperti informasi kegiatan dan masalah K3
disebarkan secara sistematis dan dilakukan pencatatan informasi K3 dipelihara
dan bersifat terbuka.
3. Peninjauan Ulang Perancangan (design) dan Kontrak
a. Pengendalian Perancangan
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji dilakukan
pengendalian perancangan dengan adanya prosedur yang terdokumentasi
dalam tahap perancangan atau perancangan ulang, prosedur & instruksi kerja
disusun selama tahap perancangan, Verifikasi perancangan dilakukan oleh
petugas yang kompeten, Semua perubahan dan modifikasi perancangan yg
berimplikasi terhadap K3 diidentifikasi, didokumentasikan, ditinjau ulang dan
disetujui oleh petugas yang berwenang.
b. Peninjauan Ulang kontrak
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji untuk
peninjauan ulang kontrak dengan adanya prosedur yang mampu
mengidentifikasi dan menilai potansi bahaya K3, lingkungan dan masyarakat
pada saat memasok barang dan jasa dalam suatu kontrak, identifikasi bahaya
dan penilaian resiko dilakukan pada tahap tinjauan ulang kontrak oleh personil
yang kompeten, kontrak ditinjau ulang untuk menjamin, pemasok dapat
memenuhi persyaratan K3, catatan tunjauan ulang kontrak dipelihara dan
didokumentasikan
4. Pengendalian Dokumen
a. Persetujuan dan pengeluaran dokumen
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji dilakukan
identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan tanggal modifikasi.
Tercantum penerima distribusi dokumen edisi terbaru disimpan secara
sistematis pada tempat yang ditentukan. Dokumen usang disingkirkan, sedang
dokumen usang yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus.
b. Perubahan dan Modifikasi Dokumen
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji terdapat sistem
untuk membuat dan menyetujui perubahan dokumen K3 dan Adanya catatan
alasan perubahan dalam dokumen atau lampirannya juga prosedur
pengendalian dokumen atau daftar seluruh dokumen yang mencantumkan
status setiap dokumen untuk mencegah penggunaan dokumen usang.
5. Pembelian
a. Spesifikasi Pembelian Barang dan Jasa
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji terdapat
prosedur yang terdokumentasi untuk menjamin spek dan informasi relevan
dengan K3 telah diperiksa sebelum keputusan membeli. Spek pembelian harus
sesuai dengan peryaratan peraturan perundangan dan standar yang berlaku.
Dilakukan konsultasi dengan TK yang potensial berpengaruh pada saat
keputusan pembelian dilakukan. Pertimbangan terhadap kebutuhan pelatihan,
pasokan APD dan perubahan prosedur kerja, sebelum dilakukan pembelian.
b. Sistem Verifikasi Unruk Barang dan Jasa yang dibeli
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji barang dan jasa
yang dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian.
c. Kontrol Barang dan Jasa Yang Dipasok Pelanggan
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji selalu dilakukan
identifikasi bahaya dan penilaian resiko terhadap barang dan jasa yg dipasok
pelanggan sebelum digunakan. Catatannya dipelihara. Dan produk yang
disediakan diidentifikasi dengan jelas.
6. Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3
a. Sistem Kerja
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji Petugas telah
melakukani dentifikasi bahaya potensial dan resiko dari suatu proeses kerja,
Penetapan tingkat upaya pengendalian resiko, dan Adanya prosedur kerja
terdokumentasi untuk tugas berisiko tinggi. Bila perlu dengan sistem Ijin
Kerja. Prosedur kerja atau petunjuk untuk mengelola resiko terdokumentasi
dan memperhatikan per. standar, ketentuan pel. Saat mengembangkan atau
melakukan modifikasi prosedur atau petunjuk kerja. Prosedur kerja dan
instruksi kerja dibuat oleh petugas kompeten dan disahkan pejabat yang
ditunjuk. Penyediaan APD dan digunakan secara benar, selalu dalam kondisi
layak, APD dipastikan dan dinyatakan laik pakai sesuai dengan ketentuan
b. Pengawasan
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji selalu dilakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan prosedur dan petunjuk kerja, Pengawasan
dilakukan sesuai tingkat kemampuan dan tingkat resiko tugas, Pengawas
berperan dalam identifikasi bahaya dan pembuatan upaya pengendalian,
Pengawas diikutkan dlm pelaporan dan penyelidikan kecelakaan dan PAK,
Pengawas ikut serta dlm proses konsultasi.
c. Seleksi dan penempatan Personil
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji Persyaratan
tugas tertentu, termasuk persyaratan kesehatan diidentifikasi dan dipakai untuk
menyeleksi dan menempatkan TK, Penugasan harus berdasarkan kemampuan
dan tingkat ketrampilan TK.
d. Lingkungan Keja
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji selalu dilakukan
penilaian lingkungan kerja untuk mengetahuidaerah yang memerlukan
pembatasan masuk dan adanya pengendalian atas tempat- tempat dengan
pembatasan ijin masuk. Fasilitas dan layanan yang tersedia di tempat kerja
sesuai dengan standar dan pedoman teknis, rambu keselamatan dan pintu
darurat dipasang sesuai standar dan pedoman teknis.
e. Pemeliharaan perbaikan dan perubahan sarana produksi
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji selalu dilakukan
penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan
yang mencakup verifikasi peralatan pengaman sesuai peraturan, standar dan
ketentuan. Memuat data kegiatanpemeriksaan, pemeliharaan, perbaikan dan
perubahan yang dilakukan disimpan dan dipelihara. Sarana produksi yang
terdaftar memliki sertifikat yang masih berlaku. Perawatan, perbaikan dan
setiap perubahan dilakukan oleh personel yang kompeten perubahan sarana
produksi sesuai dengan persyaratan peraturan. Terdapat prosedur untuk
permintaan pemeliharaan perlatan yg kondisi K3 nya kurang baik dan perlu
perbaikan, terdapat sistem penandaan bagi alat yang tidak aman atau yang
sudah tidak digunakan, dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian
(lock out system) bila diperlukan, dan terdapat prosedur persetujuan untuk
menjamin peralatan produksi dalam kondisi aman untuk dioperasikan.
f. Pelayanan
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji ada prosedur
untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi persyaratan dan pelayanan
tunduk pada standard an UU KK.
g. Kesiapan untuk menangani keadaan darurat
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji Potensi keadaan
darurat (di luar/di dalam tempat kerja) telah diidentifikasi dan prosedur
keadaan darurat di dokumentasikan, Prosedur diuji dan ditinjau ulang secara
rutin oleh petugas, TK mendapat instruksi dan pelatihan yang sesuai tingkat
resiko dan petugas diberikan pelatihan khusus
h. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji selalu dilakukan
evaluasi alat P3K dan menjamin sistem P3K yang ada apakah memenuhi
standar dan pedoman teknis
7. Standar Pemantauan
a. Pemeriksaan Bahaya
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji selalu
dilaksanakan inspeksi secara teratur dan dilaksanakan bersama oleh wakil
pengurus dan TK yang telah terlatih, meminta masukan dari petugas yang
diperiksa.
b. Pemantauan Lingkungan Kerja
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji selalu
dilaksanakan secara teratur dan hasilnya dicatat, pemantauan sendiri meliputi
factor fisik, kimia, biologis, radiasi, dan psikologis.
c. Peralatan Inspeksi, Pengukuran dan Pengujian
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji terdapat system
terdokumentasi terhadap identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan dan
penyimpanan alat pemeriksaan, ukur dan uji K3 dan alat dipelihara serta
dikalibrasi.
d. Pemantauan Kesehatan
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji pemantauan
dilakukan sesuai kesehatan TK sesuai per-uu-an, dilakukan identifikasi
keadaan yang dilakukan oleh dokter yang telah ditunjuk.
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan
a. Pelaporan Keadaan Darurat
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji dilakukan
prosedur proses pelaporan sumber bahaya diberitahukan pada setiap personil.
b. Pelaoran Insiden
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji terdapat
prosedur terdokumentasi yang menjamin semua kecelakaan dan PAK serta
insiden dilaporkan yang sesuai dengan peraturan
c. Penyelidikan Kecelakaan
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji terdapat
penyelidikan kec. Dan PAK yang dilakukan oleh petugas atau ahli K3.
d. Penanganan Masalah
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji terdapat
prosedur untuk menanganai masalah K3 sesuai per.per-uu-an yang berlaku.
9. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
a. Penanganan Secara Manual dan Mekanis
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji terdapat
prosedur yang mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai resiko yang
berhubungan dengan penanganan secara manual dan mekanis yang dilakukan
oleh petugas. Perusahaan menerapkan dan meninjau ulang cara pengendalian
resiko dengan metode penanananbahan meliputi metode pencegahan terhadap
kerusakan, tumpahan
b. System Pengankutan dan Penyimpanan dan Pembuangan
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji terdapat
prosedur yang menjamin bahan disimpan dan dipindahkan dengan cara yang
aman, prosedur yang menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yang dapat
rusak atau kedaluwarsa, dan prosedur yang menjamin bahan dibuang dengan
cara aman.
c. Bahan-Bahan Berbahaya
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji telah
mendokumentasikan prosedur penyimpanan, penanganan dan pemindahan
bahan berbahaya sesuai peraturan. Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan
pelebelan bahan berbahaya, rambu peringatan bahaya dipampang sesuai
persyaratan per. dan standar, prosedur terdokumentasi penanganan secara
aman bahan berbahaya
10. Pengumpulan dan Penggunaan Data
a. Catatan K3
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji sudah mempunyai
prosedur untuk Catatan K3.
b. Data dan Pelaporan K3
Di PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji telah melakukan
pengumpulan Data dan Pelaporan K3
11. Audit SMK3
a. Audit Internal SMK3
Di PDAM Delta Tirta kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji telah melakukan
Audit Internal SMK3 sesuai prosedur.
12. Pengembangan Kemampuan dan Ketrampilan
a. Strategi Pelatihan
Di PDAM Delta Tirta kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji telah melakukan
analisis pelatihan K3.
b. Pelatihan bagi Manajemen dan Supervisor
Di PDAM Delta Tirta kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji telah mengadakan
pelatihan bagi Manajemen dan Supervisor
c. Pelatihan bagi Tenaga Kerja
Di PDAM Delta Tirta kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji telah mengadakan
pelatihan bagi Tenaga Kerja.
d. Pelatihan untuk Pengenalan bagi Pengunjung dan Kontraktor
Di PDAM Delta Tirta kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji mengadakan
pelatihan untuk pengenalan bagi pengunjung dan kontraktor.
e. Pelatihan Keahlian Khusus
Di PDAM Delta Tirta kabupaten Sidoarjo IPA Siwalan Panji mengadakan
pelatihan keahlian khusus bagi pekerja.
16. Housekeeping
Program 5R diharapkan dapat bermanfaat untuk peningkatan produktifitas dan
efektivitas dari perusahaan. 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang
memperlakukan tempat kerja secara benar. Tempat kerja yang tertata rapi, bersih, dan
tertib memudahkan pekerjaan perorangan. Lingkungan kerja yang sebelumnya kurang
nyaman bagi pekerja dapat diperbaiki dan disusun dengan program 5R di PDAM Delta
Tirta Sidoarjo IPA Siwalan Panji
Sebagaimana diketahui, kondisi tempat kerja mencerminkan perlakuan
seseorang terhadap pekerjaannya dan perlakuan terhadap pekerjaan ini mencerminkan
sikap terhadap pekerjaan agar dapat bekerja pada tingkat produktivitas yang tinggi,
efektif dan efisien. Berikut ini hasil penilaian Penerapan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) terhadap 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) di Tempat Kerja dan di
PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan Panji
.
Berikut penilaian 5R di tempat kerja yang didalamnya terdapat sub variable
yang dinilai, meliputi :
1) RINGKAS
Penilaian 5R (Ringkas)
Hal-Hal Nilai
5R No. Yang Kriteria Evaluasi
0 1 2 3 4
Diperiksa
Tidak ada bahan
rujukan yang tidak
berhubungan,
1 Locker √
seperti dokumen ,
gambar, bahan
Ringkas

pertemuan, dsb
Tidak ada bagian-
bagian dari
2 Meja peralatan atau bahan √
rujukan di atas meja
atau dalam laci.
Hal-Hal Nilai
5R No. Yang Kriteria Evaluasi
0 1 2 3 4
Diperiksa
Barang-barang atau
Pengendalian dokumen yang tidak
3 √
visual relevan dapat
langsung terlihat
Standar untuk
Standar
Pembuangan
4 untuk √
dokumen dan
pembuangan
peralatan ditetapkan
Yang dipamerkan
adalah yang paling
5 Pameran mutakhir/ selalu
baru atau rapih dan
proposional
Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Pada variable 5R (Rinkgas) terdapat beberapa hal yang diperiksa, yaitu sebagai berikut
a) Locker
Kriteria evaluasi mengenai terdapat bagian – bagian dari peralatan atau bahan
rujukan diatas meja atau dalam laci mendapatkan nilai sebesar 3 yang berarti
masuk dalam kategori BAIK. Locker PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan
Panji terlihat rapi dan
b) Meja
Kriteria evaluasi mengenai terdapat bagian-bagian dari peralatan atau bahan
rujukan diatas meja atau dalam laci mendapatkan nilai sebesar 2 yang berarti
masuk dalam kategori CUKUP. Meja kantor PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA
Siwalan Panji terlihat tidak rapi, terdapat banyak berkas
c) Pengendalian visual
Kriteria evaluasi mengenai barang-barang atau dokumen yang tidak relevan
mendapatkan nilai 2 yang berarti masuk dalam kategori CUKUP. Dikarenakan
ditemukan barang yang tidak diperlukan, barang yang tidak diperlukan ditumpuk
diatas meja dan beberapa diletakkan didalam kardus.
d) Standar untuk pembuangan dokumen
Pembuangan dokumen dan peralatan mendapatkan nilai sebesar 4 yang berarti
masuk dalam kategori SANGAT BAIK. Dikarenakan tersedianya tempat sampah
di setiap sudut ruangan.

2) RAPI
Tabel 3.4
Penilaian 5R (Rapi)
Hal-Hal Nilai
Kriteria
5R No. Yang
Evaluasi 0 1 2 3 4
Diperiksa
1 Label Pelabelan locker √
penyimpanan dan peralatan
memungkinkan
identifikasi
langsung

Rapi

2 Label untuk Segala sesuatu


penyimpanan dengan jelas
dan peralatan diidentifikasikan
3 Kemudahan Tempat √
penggunaan penyimpanan
dirancang untuk
memudahkan
penggunaan

4 Tempat Segala sesuatu √


Penyimpanan disimpan pada
yang teratur Tempatnya
5 Lorong dan Semua garis √
Tempat pembagi dan
pameran papan
pengumuman
jelas
terlihat
Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Pada variable 5R (Rapi) terdapat beberapa hal yang diperiksa, yaitu sebagai berikut :
a) Label penyimpanan
Pelabelan peralatan memungkinkan identifikasi langsung, mendapatkan nilai 4
(empat) yang berarti masuk dalam kategori SANGAT BAIK dikarenakan sudah
terdapat label dengan tanda yang dapat memungkinkan identifikasi langsung pada
karyawan kantor.
b) Label untuk penyimpanan dan peralatan
Segala sesuatu dengan jelas diidentifikasikan mendapat nilai sebesar 4 yang berarti
SANGAT BAIK, karena pada setiap peralatan pada kantor memiliki tanda-tanda
barang untuk penyimpanan secara jelas sehingga mempermudah dalam
pengidentifikasiannya.
c) Kemudahan penggunaan
Tempat penyimpanan dirancangan untuk memudahkan penggunaan mendapatkan
nilai sebesar 4 yang berarti masuk dalam kategori SANGAT BAIK, dikarenakan
setiap barang apapun yang disimpan diberi label sehingga mempermudahkan untuk
mengambil barang yang akan dibutuhkan dengan waktu yang cepat untuk loker
karyawan kantor.
d) Tempat penyimpanan yang teratur
Barang disimpan pada tempatnya mendapatkan nilai sebesar 3 yang berarti masuk
kategori BAIK karena terdapat barang-barang yang telah digunakan tidak
dikembalikan ditempat semula setelah pemakaian dan beberapa barang terdapat label
yang jelas pada barang tersebut.

3) RESIK
Tabel 3.5
Penilaian 5R(Resik)
Hal-Hal Yang Nilai
5R No. Kriteria Evaluasi
Diperiksa 0 1 2 3 4
1 Lantai Lantai bersih √
2 Debu dan Jendela, kusen, dan rak √
Kotoran bersih
3 Tanggung Terdapat rotasi atau √
Jawab sistem shift untuk
Kebersihan kebersihan
Resik

4 Tempat Terdapat sistem untuk √


Sampah membuang kotoran
dan
sampah kertas
5 Kebiasaan Menyapu dan √
Membersihkan mengelap dianggap
sebagai kegiatan rutin
Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
Pada variable 5R (Resik) terdapat beberapa hal yang diperiksa, yaitu sebagai berikut :
a) Lantai
Kriteria evaluasi mengenai lantai yang bersih mendapatkan nilai sebesar 3 yang
berarti BAIK, karena terdapat petugas kebersihan yang setiap hari membersihkan
tempat kerja pada waktu pagi dan sore hari.
b) Debu dan kotoran
Kriteria evaluasi mengenai jendela, kusen, dan rak bersih mendapatkan nilai sebesar
1 yang berarti KURANG, dikarenakan terdapat debu pada jendela dan ventilasi.
c) Tanggung jawab kebersihan
Tanggung kebersihan mendapatkan nilai sebesar 4 yang berarti SANGAT BAIK,
karena terdapat petugas kebersihan halaman pada waktu pagi dan sore hari.
d) Tempat sampah
Kriteria evaluasi mengenai sistem untuk membuang kotoran dan sampah kertas
mendapatkan nilai sebesar 3 yang berarti BAIK, karena tempat sampah tidak
dipisahkan anyara organik dan anorganik
e) Kebiasaan membersihkan
Kriteria evaluasi mengenai kegiatan rutin menyapu dan mengelap mendapatkan nilai
sebesar 4 yang berarti SANGAT BAIK, karena setiap pegawai telah memiliki
kesadaran untuk membersihkan mejanya sendiri dan tidak membuang sampah
sembarangan

4) RAWAT
Tabel 3.6
Penilaian 5R (Rawat)
Hal-Hal Yang Kriteria Nilai
5R No.
Diperiksa Evaluasi 0 1 2 3 4
1 Ventilasi Udara yang √
bersih, tidak
Rawat

berbau dan bebas


dari asap rokok
2 Pencahayaan Sudut dan √
intensitas cahaya
yang tepat
3 Seragam Tidak ada √
seorangpun yang
memakai baju
seragam yang
kotor
4 Lingkungan Lingkungan √
secara umum
baik, termasuk
warna, udara,
cahaya, dsb
5 3 langkah Ada sistem untuk √
pertama mempertahankan
ringkas, rapi dan
resik
Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Pada variable 5R (Rawat) terdapat beberapa hal yang diperiksa, yaitu sebagai berikut :
a) Ventilasi
Ventilasi udara pada ruang operator memenuhi persyaratan yaitu minimal 10% dari
luas lantai tetapi terdapat ventilasi yang berdebu, terdapat sawan dan berbau asap
rokok mendapatkan nilai sebesar 1 yang berarti KURANG, pada ruangan kabag
memiliki nilai 4 yang berarti SANGAT BAIK dikarenakan ruangan menggunakan
ventilasi buatan yaitu air conditioner dan pada ruangan yang tidak menggunakan AC
memiliki ventilasi yang.
b) Pencahayaan
Pencahayaan pada ruang operator mendapatkan nilai sebesar 4 yang berarti SANGAT
BAIK, karena sudut dan intensitas cahaya tepat sehingga tidak membatasi kegiatan
kerja.
c) Seragam
Kriteria evaluasi mengenai tidak terdapat seorangpun yang memakai baju seragam
atau kerja kotor sehingga mendapatkan nilai sebesar 4 yang berarti SANGAT BAIK,
karena para pegawai memakai seragam yang bersih di dalam ruangan kerja serta
sesuai dengan aturan jadwal seragam yang berlaku setiap harinya.
d) Lingkungan
Lingkungan yang secara umum baik, termasuk warna, udara, cahaya. Mendapatkan
nilai sebesar 3 yang berarti BAIK karena terdapat beberapa tembok yang berjamur,
atap yang bocor dan ventilasi yang berdebu.
e) 3 Langkah Pertama
Kriteria evaluasi mengenai ringkas, rapi, dan resik. Mendapatkan nilai sebesar 3 yang
berarti BAIK karena pada tempat kerja selalu dilakukan penerapan 5R pada setiap
pegawainya tetapi ada beberappa yang kurang

5) RAJIN
Tabel 3.7
Penilaian 5R (Rajin)
Hal-Hal Yang Nilai
5R No. Kriteria Evaluasi
Diperiksa 0 1 2 3 4
1 Peraturan Peraturan ditaati √
berpakaian
2 Hubungan Secara umum √
antar manusia Terdapat
Rajin

lingkungan yang
nyaman, orang
saling menyapa,
dsb
3 Waktu Setiap orang √
pertemuan dan selalu berusaha
waktu istirahat untuk tepat waktu
4 Etika Setiap orang √
menelepon secara jelas
menyampaikan
maksudnya, sopan
dan singkat
5 Peraturan dan Semua peraturan √
tata tertib dan tata tertib
dengan tegas
ditaati
Penilaian
0 : Sangat Kurang
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik

Pada variable 5R (Rajin) terdapat beberapa hal yang diperiksa, yaitu


sebagai berikut :
a) Peraturan Berpakaian
Kriteria evaluasi mengenai untuk menaati peraturan dalam berpakaian
mendapatkan nilai sebesar 4 yang berarti SANGAT BAIK, karena
setiap pegawai selalu berpakaian yang sopan, rapi, dan bersih sesuai
dengan jadwal seragam yang ada setiap harinya
b) Hubungan Antar Manusia
Kriteria evaluasi mengenai hubungan sesama manusia secara umum
mendapatkan nilai sebesar 4 yang berarti SANGAT BAIK, karena pada
lingkungan kerja terjalin hubungan yang harmonis antar pegawai yang
bersikap saling menyapa, ramah dan sopan santun.
c) Waktu pertemuan dan istirahat
Kriteria evaluasi mengenai berusaha untuk tepat waktu. Didapatkan nilai
sebesar 4 yang berarti SANGAT BAIK, karena setiap orang selalu
mengusahakan untuk tepat waktu dalam hal kedatangan dan waktu
istirahat.
d) Etika menelepon
Kriteria evaluasi mengenai etika menelpon dan menyampaikan dengan
sopan, singkat, dan jelas. Didapatkan nilai sebesar 4 yang berarti
SANGAT BAIK, karena seluruh karyawan berperilaku sopan santun
dan beretika ketika waktu memulai mengangkat telepon. Hal ini sudah
menjadi komitmen bersama PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA Siwalan
Panji untuk terbiasa memberikan pelayanan terbaik dimulai dari diri
sendiri tidak hanya bagian marketing saja.
e) Peraturan dan Tata Tertib
Kriteria evaluasi mengenai mentaati peraturan dan tata tertib.
Didapatkan nilai sebesar 4 yang berarti SANGAT BAIK karena setiap
pegawai telah menaati peraturan seperti berpakaian rapi dan bersih dan
datang tepat waktu.

6) Rekapitulasi Hasil Penilaian House Keeping di PDAM Delta Tirta Sidoarjo IPA
Siwalan Panji.
Skor yang Persentase
No. Variabel 5R Skor Max Keterangan
diperoleh (%)
1. Ringkas 20 20 20
2. Rapi 20 20 20
3. Resik 20 20 20
4. Rawat 20 20 20

5. Rajin 20 20 20
Jumlah 100 100 100
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan Sanitasi sudah memenuhi persyaratan untuk tempat sampah tidak dibedakan antara
anorganik dan organik,diangkut satu minggu 2x dikarenakan sampah yang dihasilkan tidak
banyak, tempat parkir terdapat beberapa jalan yang tidak rata Untuk pengolahan limbah
domestik sampah dibuang ke TPS setempat, Limbah cair untuk air limbah tidak menimbulkan
bau yang menyengat tetapu terdapat lumpur pada air limbah dan air limbah dialirkan ke selokan
sehingga memungkinkan untuk dijadukan tempat perkembangbiakan nyamuk, air limbah
berwarna coklat karena tercampur dengan lumpur sehingga dapat mengganggu pemandangan,
Terdapat beberapa hewan pengganggu seperti kucing, ditemukan tanda" keberadaan tikus di
gudang,Untuk fasilitas cuci tangan dan toilet tidak terpisah antara laki-laki dan perempuan,tidak
terdapat peturasan dan wastafel, Pembuanga air limbah pada saluran air limbah tidak tertutup
tetapi tidak menimbulkan bau, cat masjid berwarna terang namun terdapat beberapa dinding
yang berjamur terdapat beberapa ruangan yang atapnya masih bocor dan terdapat sawan .
Secara umum untuk k3 sudah memenuhi persyaratan yang ada

B. Saran
1. Kebisingan :

Sebaiknya untuk semua pekerja menggunakan earplug untuk mengurangi kebisingan didalam
ruang pompa

2.Pencahayaan :

Sebaiknya rutin mengganti bohlam agar tidak menganggu intensitas mata

3.Tempat sampah :

Sebaiknya dibedakan menjadi sampah organik dan anorganik

4.Limbah cair :

Sebaiknya selokan tertutup

5.Fasilitas cuci tangan dan toilet :

Sebaiknya toilet dipisahkan antara laki laki dan perempuan


DOKUMENTASI

Pengukuran Pengukuran suhu dan Inspeksi sanitasi


Kebisingan kelembaban
Pemeriksaan fisik air Pengukuran Pemeriksaan BOD
pencahayaan

Anda mungkin juga menyukai