OLEH
KELOMPOK 33
Laporan Praktik Kerja Lapangan Interprofesional ini telah diperiksa dan disetujui
i
LEMBAR PENGESAHAN
Fasilitator
Antun Rahmadi.,SKM.,MPH
NIP. 196502011988031007
ii
DAFTAR NAMA PESERTA
KELOMPOK 33
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii
DAFTAR NAMA PESERTA ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 2
B. Tujuan ................................................................................................................ 3
C. Manfaat .............................................................................................................. 4
D. Sistematika Penulisan Laporan .......................................................................... 4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 21
B. Saran .................................................................................................................. 21
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam rangka
mewujudkan kondisi tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
melalui Program Indonesia Sehat dengan pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang
merupakan salah satu program dari agenda kelima Nawa Cita yaitu
Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Permenkes RI No. 36 tahun 2016 pasal 1 menyebutkan bahwa
Penyelenggaraan PIS-PK bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga
berserta anggotanya terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif,
meliputi pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan kuratif dan
rehabilitatif dasar; mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
kabupaten/kota; melalui peningkatan akses dan skrining kesehatan;
mendukung pelaksanaan jaminan kesehatan nasional dengan meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional;
dan mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan oleh beberapa tenaga
kesehatan dengan disiplin ilmu berbeda yang memiliki kompetensi dan
bekerja secara team work. Pengalaman bekerja secara team harus dimulai dari
institusi pendidikan kesehatan (WHO, 2010)
Politeknik Kesehatan sebagai lembaga pendidikan di dalam Kementerian
Kesehatan, melalui Program Sarjana Terapan berkewajiban untuk mendidik
generasi penerus bangsa untuk menjadi Sarjana Terapan yang profesional dan
kompeten guna menyelesaikan masalah-masalah kesehatan di masyarakat
yang semakin beragam dan kompleks.
2
Sesuai dengan Permendikbud No. 3 tahun 2020 tentang SN-Dikti, Standar
Proses Pembelajaran Poltekkes Tanjungkarang, dan Kurikulum Pendidikan
Tinggi Politeknik Kesehatan Tanjungkarang, dipandang perlu untuk
memberikan pengalaman belajar interkolaburasi melalui pembelajaran MK
PKL Interprofesional agar mahasiswa memiliki penguasaan pengetahuan
(kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik) untuk
mempraktekkan kemampuan berkomunikasi, memahami nilai dan etik, peran
dan tanggung jawab, dan kerjasama tim antar beberapa disiplin ilmu yang
terintegrasi secara utuh di lapangan.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) model terintegrasi Interprofesional
Poltekkes Tanjungkarang Tahun Akademik 2022/2023. PKL Interprofesional
TA. 2022/2023 diikuti oleh mahasiswa kelompok 33 yang dilaksanakan di
Lingkungan 1 Kelurahan Adipuro Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung
Tengah dari hari senin tanggal 13 Februari sampai 04 Maret 2023.. Adapun
tema kegiatan PKL Interprofesional tahun ini adalah “Pemberdayaan
Keluarga dan masyarakat dalam Mencapai Kemandirian Kesehatan”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Laporan ini disusun sebagai dokumentasi kegiatan PKL Interprofesional
kelompok 33 di Lingkungan 1 Kelurahan Adipuro Kecamatan Trimurjo
Kabupaten Lampung Tengah.
2. Tujuan Khusus
Dalam PKL Interprofesional ini mahasiswa diharapkan mampu :
a. Melakukan pemetaaan rumah tangga dengan masalah atau risiko
kesehatan
b. Melakukan analisis data dan menentukan prioritas masalah.
c. Penyusunan rencana pemecahan masalah kesehatan individu, keluarga
dan masyarakat.
3
d. Melakukan pendampingan rumah tangga dan masyarakat dalam
pemecahan masalah atau risiko kesehatan dengan pendekatan
interprofesional
e. Mengevaluasi hasil implementasi pada kesehatan di keluarga dan
masyarakat
f. Mendokumentasikan hasil kegiatan PKL interprofesional
C. Manfaat
1. Bagi institusi pendidikan digunakan sebagai dokumentasi kegiatan PMB
PKL Interprofesional.
2. Bagi mahasiswa yaitu penugasan laporan kegiatan PKL Interprofesional
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Profil Kelurahan
Kelurahan Adipuro Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah,
secara fisik dibuka pada tahun 1935 oleh para penduduk perintis yang berasal
dari Pulau Jawa dengan nama Kolonisasi yang keadaannya masih dalam
keadaan hutan belantara. Kelurahan Adipuro merupakan pintu gerbang menuju
Ibukota kecamatan dan Ibukota Kabupaten yang sekarang menjadi Kotamadya
Metro.
Dengan persediaan bahan pangan seadanya para perintis Desa Adipuro
terus memperjuangkan hidupnya dengan jalan membuka lahan baru yang
masih merupakan hutan belantara untuk dipergunakan sebagai lahan pertanian.
Kehidupan para penduduk perintis pada waktu itu keadaannya sangat
banyak melalui liku-liku, rintangan dan berbagai wabah penyakit sehingga
banyak yang meninggal dunia, dan bagi yang masih hidup tetap tabah dalam
mencapai tujuan membentuk suatu wilayah desa untuk diwariskan kepada anak
cucunya sebagai generasi penerus, sebagai tempat tinggalnya dimasa-masa
mendatang.
Dengan daya dan upaya serta kemampuan yang ada serta kerjasama yang
baik antar para perintis yang satu dengan yang lainnya, maka dibuatlah
kesepakatan tentang nama, yaitu desa Adipuro dengan luas wilayahnya 5008
Ha dengan batas-batas sebagai berikut
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Simbarwaringin
Sebelah Timur berbatasan dengan Kampung Tempuran
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Liman Benawi
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Batanghari Ogan Kabupaten
Lampung Selatan
5
Indonesia
Kelurahan Adipuro berstatus Pemerintahan semula berstatus
Pemerintahan Desa kemudian dengan diangkatnya para pamong Desa menjadi
Pegawai Neger şipil tepatnya pada tanggal 01 januari 1981, maka
Pemerintahannya pun langsung beralih menjadi wilayah administratif yaitu dari
Pemerintahan Desa menjadi Pemerintahan Kelurahan.
Kelurahan Adipuro dibagi menjadi 9 lingkungan, yaitu Tegal Rejo,
Adirejo, Jokarto, Totokaton, Srikaton, Adimulyo, Donomulyo,
Widorokandang. Masing-masing lingkungan di pimpin oleh kepala lingkungan
KEPENDUDUKAN
Banyaknya rumah tangga dan penduduk
Laki-laki perempuan
Adipuro 1.629 3167 3057 6224
6
BAB III
KEGIATAN PKL INTERPROFESIONAL
A. Pengkajian
1. Data Demografi
Laki-laki = 381
48%
Perempuan=420
52%
Usia
300
269
250 254
200
178
150
Usia
100 100
50
0
Anak-anak Remaja Dewasa Lansia
7
Agama
7000
6000 6224
5000
4000
3000 Agama
2000
1000
0
Islam Katolik Kristen Hindu Budha
Pendidikan
12% 9%
TK
SD
SMP
37% 42% SMA
Statistik Vital
8
hipertensi,DM,asam urat,dan ODGJ.
Jenis Penyakit
Hipertensi DM
4%
96%
Analisa Data
9
O:
- Berdasarkan data dari
puskesmas yang mengalami
masalah hipertensi di desa
adipuro sebesar 1.297
orang
2 S: Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya
- Warga mengatakan banyak minum obat hipertensi secara
yang mempunyai riwayat rutin
hipertensi tetapi belum
minum obat secara teratur
O:
- Terlihat warga yang tidak
meminum obat secara
teratur dan rutin
3 S: Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya
- Warga mengatakan belum makanan yang boleh dikonsumsi
mengetahui makanan apa dan tidak dikonsumsi untuk
saja yang boleh dan tidak penderita hipertensi
boleh dikonsumsi untuk
penderita hipertensi
O:
- Terlihat warga masih
mengkonsumsi makanan
yang tinggi garam
4 S: Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pengaruh
- Warga mengatakan bahwa kontasepsi terhadap penderita
tidak mengetahui tentang hipertensi
adanya pengaruh
kontrasepsi terhadap
penderita hipertensi
10
5 S: Kurangnya oengetahuan warga
tentang pengelolaan sampah
- Warga mengatakan belum
pernah ada edukasi tentang
pengelolaan sampah yang
baik dan benar
O:
- Warga terlihat membuang
sampah dengan cara dibakar
O:
O:
- Terdapat ibu hamil yang
mengonsumsi mual muntah
tanpa memeriksakan
keadaan nya terlebih dahulu
ke fasilitas kesehatan
- Terdapat ibu hamil yang
tetap menggunakan skincare
tanpa konsultasi terhadap
11
dokter ataupun bidan
O:
- Berdasarkan data dari
puskesmas yang mengalami
masalah hipertensi di desa
adipuro sebesar 53 orang
9 S: Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya
- Warga mengatakan banyak minum obat diabetes secara rutin
yang mempunyai riwayat
diabetes tetapi belum
minum obat secara teratur
O:
- Terlihat warga yang tidak
meminum obat secara
teratur dan rutin
10 S: Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya
- Warga mengatakan belum makanan yang boleh dikonsumsi
mengetahui makanan apa dan tidak dikonsumsi untuk
saja yang boleh dan tidak penderita diabetes
boleh dikonsumsi untuk
penderita diabetes
O:
- Terlihat warga masih
mengkonsumsi makanan
12
yang tinggi glukosa
13
mengatakan tidak memiliki pantangan makanan. Berat badan saat
ditimbang sebesar 64 kg dan tinggi badan 150 cm lokasi perumahan
berada di pemukiman padat, terdapat 1 kamar dalam satu rumah,
dengan satu ruang tamu dan ruang dapur serta satu kamar mandi,
dalam satu rumah terdapat anggota keluarga yang lain meskipun beda
KK. pembuangan sampah yang langsung dibakar serta pembuangan
limbah tinja langsung dialirkan ke sungai belakang rumah.
14
C. PERENCANAAN
2. 2 Skrinning Mendeteksi masalah Agregat Selasa,20 Februari Desa - Mengetahui hasil Lulut Putri.F
GCU kesehatan dengan hipertensi 2023 Adipuro pemeriksaan kesehatan
indikator gula darah, dan DM Jam 08.00 s/d berupa cek gula darah,
asam urat, dan kolesterol selesai kolesterol dan asam urat
3. 3 Edukasi Meningkatkan Agregat Selasa,20 Februari Desa Meningkatkan pengetahuan Siti Sanjaya Ayu
. Hipertensi pengetahuan masyarakat hipertensi 2023 Adipuro masyarakat di LK 1
tentang masalah Jam 08.00 s/d Kelurahan Adipuro tentang
kesehatan hipertensi selesai hipertensi
4. 4 Edukasi Meningkatkan Agregat Selasa,20 Februari Desa Meningkatkan pengetahuan Dewi Ayuni
. DM pengetahuan masyarakat DM 2023 Adipuro masyarakat di LK 1
tentang masalah Jam 08.00 s/d Kelurahan Adipuro tentang
kesehatan DM selesai diabetes melitus
5. 5 Edukasi Meningkatkan Agregat Selasa,20 Februari Desa Meningkatkan pengetahuan Rosa Afrilia
. pola makan pengetahuan masyarakat hipertensi 2023 Adipuro masyarakat di LK 1
hipertensi terkait pola makan Jam 08.00 s/d Kelurahan Adipuro tentang
penderita hipertensi selesai pola makan yang baik bagi
penderita hipertensi
6. 6 Edukasi Meningkatkan Agregat Selasa,20 Februari Desa Meningkatkan pengetahuan Rosa Afrilia
. pola makan pengetahuan masyarakat DM 2023 Adipuro masyarakat di LK 1
15
DM terkait pola makan Jam 08.00 s/d Kelurahan Adipuro tentang
penderita DM selesai diabetes mellitus
7. 7 Edukasi Meningkatkan Agregat Selasa,20 Februari Desa Meningkatkan kesadaran Jhevia Meidi Rosa
. Kepatuhan pengetahuan terkait Hipertensi 2023 Adipuro masyarakat di LK 1
minum obat kepatuhan minum obat , DM Jam 08.00 s/d Kelurahan Adipuro tentang
pada penderita hipertensi selesai pentingnyankepatuhan obat
dan DM
8. Edukasi Meningkatkan Masyarak Selasa,20 Februari Desa Meningkatkan kesadaran Jhevia Meidi Rosa
DAGUSIB pengetahuan terkait at 2023 Adipuro masyarakat di LK 1
U obat DAGUSIBU obat pada Jam 08.00 s/d Kelurahan Adipuro tentang
masyarakat selesai DAGUSIBU
9. 8 Edukasi Meningkatkan Ibu Hamil Rabu, 22 Februari Desa Meningkatkan Devia Salum Nurmala
. Kehamilan pengetahuan terkait 2023 Adipuro pengetahuan masyarakat di
kesehatan ibu hamil Jam 09.00 s/d LK 1 Kelurahan Adipuro
selesai tentang pentingnya edukasi
kehamilan
10. 9 Edukasi Meningkatkan kesadaran Warga Rabu, 22 Februari Desa Meningkatkan kesadaran Devia Salum Nurmala
. pentingnya orang tua yang yang 2023 Adipuro orang tua yang memiliki
posyandu mempunyai balita terkait memiliki Jam 09.00 s/d anak di LK 1 Kelurahan
pentingnya posyandu balita selesai Adipuro tentang
pentingnya posyandu
11. 1 Edukasi Meningkatkan kesadaran Warga Rabu, 22 Februari Desa Meningkatkan Rosa Afrilia
1 tentang orang tua yang yang 2023 Adipuro pengetahuan masyarakat di
. MP-ASI mempunyai balita terkait memiliki Jam 09.00 s/d LK 1 Kelurahan Adipuro
pentingnya pemberian balita selesai tentang pentingnya edukasi
MP-ASI mengenai MP-ASI
12. 1 Edukasi Untuk meningkatkan Masyarak Kamis, 02 Maret Desa Meningkatkan Lestari
3 pengelolaan pengetahuan terkait at 2023 Adipuro pengetahuan dan kesadaran
16
. sampah di kebersihan lingkungan Jam 15.40 s/d masyarakat di LK 1
masyarakat selesai Kelurahan Adipuro tentang
pengolahan sampah
13. 1 PHBS gigi Untuk meningkatkan Anak SD Jumat. 24 Februari Desa Meningkatkan Luti Karpinang Asih
4 dan mulut pengetahuan terkait 2023 Adipuro pengetahuan anak sekolah
. kesehatan gigi dan mulut Jam 09.00 s/d dasar tentang pentingnya
selesai menjaga kebersihan gigi
dan mulut
14. 1 Cuci Untuk meningkatkan Anak SD Jumat. 24 Februari Desa Meningkatkan Adhlia Salbila Balqis
5 Tangan pengetahuan terkait 2023 Adipuro pengetahuan anak sekolah
. Pakai kebersihan diri Jam 09.00 s/d dasar tentang pentingnya
Sabun selesai mencuci tangan
(CTPS)
15. 1 Edukasi Untuk meningkatkan Masyarak Selasa, 28 Februari Desa Meningkatkan kesadaran Aldo Angga Putra
7 stigma kesadaran masyarkat at 2023 Adipuro masyarakat terhadap ODGJ
. negatif terkait stigma negative Jam 09.00 s/d
masyarakat terhadap ODGJ selesai
kepada
ODGJ
16. Senam Untuk meningkatkan Agregat Rabu, 01 Maret Desa Mampu menerapkan dan
hipertensi kebugaran jasmani hipertensi 2023 Adipuro melakukan senam
masyarakat Longkungan Jam 09.00 s/d hipertensi dalam kehidupan
Depok Rejo Kelurahan selesai sehari-hari dalam menjaga
Adipuro kesehatan
17. Penanaman Sebagai sumber penyedia Masyarak Rabu, 01 Maret Desa Sebagai sumber penyedia Jhevia Meidi Rosa
Tanaman bahan baku obat at 2023 Adipuro bahan baku obat tradisional
Obat tradisional Jam 09.00 s/d terhadap penderita
Keluarga selesai hipertensi
(TOGA)
17
18
Tabel 3.6 Rencana Intervensi
KELUARGA 1
Nama KK : Ny. L
Usia : 52 Tahun
Alamat : Lingkungan 1 Tegal Rejo Kelurahan Adipuro
Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah
Perawat : kompres
hangat dan teknik
relaksasi (napas
dalam)
Mengukur tekanan
tanda- tanda vital
19
obat rutin obat rutin mengenai
3. Ibu paham 3. Ibu paham diabetes
megenai megenai
makanan makanan
yang boleh yang boleh - Edukasi
dan tidak dan tidak mengenai
boleh untuk boleh untuk kepatuhan
dikonsumsi dikonsumsi minum obat
4. Meningkat 4. Meningkat
nya rasa nya rasa ingin
ingin sembuh - Edukasi
sembuh mengenai pola
makan yang
benar untuk
penderita
diabetes
20
KELUARGA 2
Nama KK : Ny. T
Usia : 59 Tahun
Alamat : Lingkungan 1 Tegal Kelurahan Adipuro
Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah
Perawat : Edukasi
mengenai hipertensi
dan kompres
hangat dan teknik
relaksasi (napas
dalam)
Mengukur tekanan
tanda- tanda vital
21
2. Perilaku 2. Perilaku mengenai Medis,
konsumsi konsumsi diabetes Farmasi, Gizi
obat rutin obat rutin
3. Ibu paham 3. Ibu paham
- Edukasi
megenai megenai
makanan makanan mengenai
yang boleh yang boleh kepatuhan
dan tidak dan tidak minum obat
boleh untuk boleh untuk
dikonsumsi dikonsumsi - Edukasi
4. Meningkat 4. Meningkat mengenai pola
nya rasa nya rasa ingin
ingin sembuh makan yang
sembuh benar untuk
penderita
diabetes
22
D. Implementasi Evaluasi & Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Tabel 3.8 Implementasi Evaluasi & Rencana Tindak Lanjut
KELUARGA 1
Nama KK : Ny. L
Usia : 52 Tahun
Alamat : Lingkungan 1 Tegal Rejo Kelurahan Adipuro
Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah
23
c. AU: 6,4 mg/dl
24
Tabel 3.9 Implementasi Evaluasi & Rencana Tindak Lanjut
KELUARGA 2
Nama KK : Ny. T
Usia : 59 Tahun
Alamat : Lingkungan 1 Tegal Kelurahan Adipuro
Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah
25
kepatuhan O:
minum obat - Klien tampak pucat
4. Mengedukasi dan lemas
dan a. GDS : 335 mg/dl
menganjurkan
mengenai pola
b. Chol:150 mg/dl
makan yang c. AU: 6,7 mg/dl
baik dan benar
untuk penderitra
diabetes
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif. Pemeliharaan kesehatan adalah
upaya penanggulangan, dan pencegahan gannguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.
Berdasarkan hasil Interprofesional Education (IPE) yang dilakukan
mahasiswa Kelompok 33 di Kelurahan Adipuro Lingkungan 1 terdapat
beragam permasalahan kesehatan pada 16 Keluarga yang dikaji yaitu
hipertensi, asam urat, lumpuh, diabetes militus, alergi, riwayat terkonfirmasi
positif covid-19, obesitas, ibu nifas, ibu hamil, ISPA, resiko penyakit dari
kebiasaan merokok, PHBS yang tidak sehat serta keadaan lingkungan yang
tidak sehat. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah diolah, maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Indikator Keluarga Sehat dengan presentase sebanyak 100% sehat
b. Perilaku Kesehatan Keluarga baik dengan presentase sebanyak 87,5%, dan
risiko 12,5%
c. Tingkat Kemandirian Keluarga, persentase baik sebanyak 100% Keluarga
Mandiri 4.
d. Perilaku Pemeriksaan Kesehatan Keluarga dengan presentase baik 100%.
e. Rumah sehat sebanyak 6,2% Sehat, dan 93,8% Tidak Sehat.
B. Saran
a. Bagi Masyarakat
Diharapkan dengan adanya Interprofesional education (IPE) yang di lakukan
di Kelurahan Tanjung Aman Lingkungan 6 agar masyarakat lebih dapat
mengerti tentang penyakit hipertensi, asam urat, lumpuh, diabetes militus,
alergi terhadap makanan, riwayat terkonfirmasi positif covid-19, obesitas, ibu
nifas, ibu hamil, ISPA, resiko penyakit dari kebiasaan merokok, PHBS yang
tidak sehat serta keadaan lingkungan yang tidak sehat. Tetap menerapkan
27
prilaku hidup sehat, mematuhi protokol kesehatan terutama dimasa pandemi
covid-19 seperti ini serta mengetahui bagaimana cara mengatasinya.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
LAMPIRAN-LAMPIRAN
3. Kunjungan ke rumah RT
30
4. Pelaksanaan FGD
31
6. Sosialisasi Hipertensi dan Diabetes (Tentang penyakit, pola makan,
pengobatan dan DAGUSIBU)
32
8. Bersih-bersih lingkungan
33
9. Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun dan Cara sikat gigi yang baik dan benar
34
10. Sosialisasi tentang Stigma negative masyarakat terhadap ODGJ
35
11. Keluarga binaan
36
12. Penanaman Tanaman Obat Keluarga
37
13. Pengelolaan sampah
38
Lampiran Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Disusun oleh :
SITI SANJAYA AYU
2014401031
39
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPE
RTENSI
Masalah : Hipertensi
Pokok Pembahasan : Hipertensi
Sasaran : Masyarakat Lk 1Adipuro
Jam : 09.00 s/d selesai
Waktu : 15 Menit
Tanggal : 21 Februari
Tempat : Kediaman kader- kader
Pemateri : Mahasiswa
Latar Belakang
Hipertensi adalah kondisi peningkatan persisten tekanan darah
pada pembuluh darah vascular, tekanan yang semakin tinggi pada
pembuluh darah menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras
untuk memompa darah.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO (2015)
menyatakan 1,3 Milyar orng di Dunia menderita Hipertensi data itu
mengartikan 1 dari 3 orang di Dunia terdiagnosis menderita
Hipertensi. Di Indonesia hasil Riskesdas tahun 2018 Hipertensi
mengalami kenaikan jika di bandingkan hasil riskesdas 2013 dari
25,8% menjadi 34,1%.
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan Masayarakat LK 1
mampumemahami dan mengerti tentang Hipertensi.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit tentang Hipertensi,
diharapkanMasyarakat LK 1 Adipuro dapat:
40
o Menjelaskan pengertian
o Menyebutkan penyebab
41
o Menyebutkan tanda dan gejala
o Menyebutkan upaya pencegahan
o Menjelaskan kenapa hipertensi harus di cegah
Materi PenyuluhanTerlampir
Metode Penyuluhan
o Ceramah
o Tanya Jawab
Media
o Leaflet
o Mikrophone/ TOA
o LCD/ Proyektor
o Laptop
o ATK
o Sound System
Kegiatan penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 3 menit 5. Mengucapkan salam 1. Menjawab Kata-kata/
6. Memperkenalkan diri salam kalimat
7. Menyampaikan 2. Mendengarkan
tentang tujuan pokok dan menyimak
materi 3. Bertanya
8. Meyampakaikan mengenai
pokok pembahasan perkenalan dan
9. Kontrak waktu tujuan jika ada
yang kurang
Jelas
42
2. Pelaksanaan 10 Penyampaian Materi Mendengarkan Leaflet
menit
1. Menjelaskan dan menyimak
pengertian Bertanya
2. Menjelaskan Mengenai hal-
penyebab hal yang belum
3. Menjelaskan tanda jelas dan
dan gejala dimengerti
4. Menjelaskan faktor
resiko
5. Menjelaskan upaya
pencegahan
Evaluasi
Diharapkan keluarga mampu :
o Menjelaskan pengertian Hipertensi
o Menyebutkan penyebab Hipertensi
o Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
o Menyebutkan cara pencegahan /Pengobatan Hipertensi
o Menjelaskan Kenapa hipertensi harus di cegah
43
MATER
I
PENYU
LUHAN
A. Pengertian
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg.
Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung,
tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar
resikonya. (Amin & Hardhi 2015)
B. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.
44
Sesak napas
Rasa berat ditengkuk
45
Mudah lelah
Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
Mimisan ( keluar darah dari hidung).
D. Faktor resiko
A. Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:
1. Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan
wanita. Namun wanita terlindung dari penyakit
kardiovaskuler sebelum menopause. Harrison, Wilson dan
Kasper mengatakan bahwa wanita yang belum mengalami
menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan
dalam meningkatkan kadarHigh Density Lipoprotein (HDL).
Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor
pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis.
Efek perlindungan estrogen dianggap sebagai penjelasan
adanya imunitas wanita pada usia premenopause. Dari hasil
penelitian didapatkan hasil lebih dari setengah penderita
hipertensi berjenis kelamin wanita sekitar 56,5%. Hipertensi
lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia dewasa
muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah umur
55 tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita.Hal
ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah
menopause (Aisyah, 2009).
2. Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan
darahnya, jadi orang yang lebih tua cenderung mempunyai
tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih
muda. Peningkatan kasus hipertensi akan berkembang pada
umur lima puluhan dan enam puluhan. Dengan
bertambahnya umur, dapat meningkatkan risiko hipertensi
(Suzanne & Brenda, 2001).
3. Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan
46
menyebabkan keluarga itu mempunyai risiko menderita
hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar
sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium
terhadap sodium. Individu dengan orang tua dengan
hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk
menderita hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai
keluarga dengan riwayat hipertensi.Selain itu didapatkan 70-
80% kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi
dalam keluarga (Aisyah,2009).
47
hipertensi karena nikotin yg terkandung di dalam rokok
memiliki kecenderungan untuk menyempitkan pembuluh
darah dan arteri yangdapat menyebabkan plak. Plak
menyempitkan pembuluh darah. Nikotin juga
memiliki kemampuan untuk merangsang produksi hormon
epinefrin juga dikenal sebagai adrenalin yang menyebabkan
pembuluh darah mengerut (Aisyah, 2009).
4. Stres
Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui
aktivitas saraf simpatis peningkatan saraf dapat menaikan
tekanan darah secara intermiten (tidak menentu).Stres yang
berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah
menetap tinggi. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh
stres yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di
kota. Menurut Aisyah (2009) mengatakan stresakan
meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah
jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatis.
Adapun stres ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas
sosial, ekonomi, dan karakteristik personal.
5. Penyakit jasmani
Penyakit jasmani merupakan penyakit yang dapat
menyebabkan meningkatkan hipertensi yaitu asam urat,
arterosklerosis, hiperkolesterol dan hiperuresemi. Asam urat
dapat menyebabkan peningkatan hipertensi karena asam urat
akan menyumbat aliran darah ke jantung sehingga jantung
akan bekerja lebih keras dalam memompa jantung. Dengan
demikian tekanan darah akan meningkat (Suzanne &
48
Brenda, 2001).
E. Upaya Pencegahan
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. Hindari Kegemukan
3. Hindari rokok dan alkohol.
4. Hindari stress
5. Olah raga teratur / Aktifitas fisik
6. Batasi pemakaian garam
7. Istirahat cukup
F. Diet Hipertensi
• Pengertian.
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang
bertujuan untuk membatu menurunkan takanan darah dan
mempertahankan tekanan darah menuju normal, selain itu diet
hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan factor resiko
hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol
dan Asam Urat dalam darah.
• Tujuan.
Membantu Menghilangkan Nutrisi garam / mengurangi air
dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekaan darah pada
hipertensi.
• Pisang
49
• Sayuran Hijau kecuali daun singkong , daun melinjo dan bijinya
• Buah- buahan kecuali buah durian
• Yogurt dan olahan susu lainnya yang rendah lemak
• Susu Skim
• Oatmeal
• Ikan
5. Makanan yang di Hindari /Dibatasi
a. Makanan yang mengandung garam, seperti makanan
cepat saji, makanankemasan.
b. Makanan yang banyak mengandung Gula
3. Makanan berlemak
Koesio
ner
I. Pengetahuan hipertensi
No. Pertanyaan B S
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi
2. Apa penyebab hipertensi
3. Bagaimana tanda dan gejala hipertensi
4. Bagaimana cara penanganannya ?
5. Bagaimana cara mencegah hipertensi
6. Apa saja komplikasi yang ditimbulkan
50
hipertensi ?
7. Apakah anda tahu bagaimana seseorang dapat
menderita hipertensi ?
8. Menghindari stress dapat mencegah
peningkatan tekanan darah ?
9. Kapan harus minum obat hipertensi ?
10 Apa yang di maksud diet hipertensi ?
11 Kenapa Harus Diet ?
12 Makanan apa yang boleh / di anjurkan?
13 Makanan apa yang harus di batasi ?
14 Bagaimana cara mencegah komplikasi ?
51
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES MELITUS
Disusun oleh :
DEWI AYUNI
2014471033
52
Masalah : Diabetes melitus
Pokok Pembahasan : Diabetes melitus
Sasaran : Masyarakat Lk 1Adipuro
Jam : 09.00 s/d selesai
Waktu : 15 Menit
Tanggal : 21 Februari
Tempat : Kediaman Masjid Ainal Yaqin
Pemateri : Mahasiswa
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYULUHAN KESEHATAN DIABETES MELITUS
A. Latar Belakang
53
produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau
disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO,
1999).
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar
gula darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh
manusia. Akan tetapi, pada penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat
digunakan oleh tubuh.
Kadar gula (glukosa) dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin
yang diproduksi pankreas. Namun, pada penderita diabetes, pankreas tidak
mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel
tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Glukosa
yang tidak diserap sel tubuh dengan baik akan menumpuk dalam darah.
Kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh.
Jika tidak terkontrol dengan baik, diabetes dapat menimbulkan komplikasi
yang berisiko mengancam nyawa penderitanya
Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan
tipe 2.
1. Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru
menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi
insulin. Hal ini menyebabkan kadar glukosa darah meningkat sehingga
memicu kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga
dengan diabetes autoimun. Penyebab diabetes tipe 1 masih belum
diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan penyakit ini terkait dengan
faktor genetik dan faktor lingkungan.
2. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak terjadi,
yakni sekitar 90–95%. Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel tubuh
menjadi kurang sensitif terhadap insulin sehingga insulin yang
dihasilkan tidak bisa digunakan dengan baik. Kondisi ini dikenal juga
dengan istilah resistensi insulin.
Selain kedua jenis diabetes tersebut, ada jenis diabetes yang biasa terjadi
54
pada ibu hamil, yakni diabetes gestasional. Diabetes jenis ini disebabkan
oleh perubahan hormon pada masa kehamilan, tetapi biasanya gula
darah penderita akan kembali normal setelah masa persalinan.
- Gejala Diabetes
Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu
atau bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak
penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita
diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak
spesifik.
- Beberapa ciri-ciri penyakit gula atau diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:
55
Sering merasa haus atau sangat lapar
Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
Penurunan massa otot
Pandangan kabur
Urine mengandung keton
Tubuh mudah lelah dan lemas
Luka menjadi lebih sulit sembuh
Mudah mengalami infeksi, seperti di gusi, kulit, vagina, atau saluran
kemih
- Komplikasi
Komplikasi jangka pendek bisa berakibat kematian
Komplikasi jangka panjang bisa berakibat cacat
- Pencegahan Diabetes
Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena pemicunya belum diketahui.
Sementara itu, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional dapat dicegah,
yaitu dengan pola hidup sehat. Beberapa upaya yang bisa dilakukan
untuk mencegah diabetes di antaranya:
Mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat
Rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik
Menjaga berat badan ideal
Beristirahat dan tidur yang cukup
Berhenti merokok
56
Menghindari konsumsi minuman beralkohol
Mengelola stres dengan baik
Rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam
1 tahun
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Komunitas
Untuk diagnosa keperawatan yang kita diketahui mengenai :
- Ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan
resistensi insulin
2. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan gastritis di Desa
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam
mengenal Diabetes Melitus untuk mencegah dan mengendalikan
Diabetes Melitus dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan Diabetes Melitus di
Desa , diharapkan masyarakat mampu :
a. Mengetahui pengertian Diabetes Melitus
b. Mengetahui proses terjadinya Diabetes Melitus
c. Mengetahui tentang tanda dan gejala Diabetes Melitus
d. Mengetahui tentang komplikasi Diabetes Melitus
e. Mengetahui tentang pola makan pada pasien Diabetes Melitus
f. Mengetahui tentang factor resiko Diabetes Melitus
g. Mengetahui tentang pencegahan Diabetes Melitus
D. Rancangan Kegiatan
1. Topik / Judul Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan Diabetes Melitus
2. Sasaran / Target : Masyarakat di lingkungan Tegal Rejo Adipuro
3. Metode : Ceramah dan diskusi
4. Media dan Alat
a. Mikrophone / TOA
b. LCD / Proyektor
57
c. Laptop
d. ATK
e. Sound system
5. Susunan Kepanitiaan
a. Ketua Pelaksana : Dewi Ayuni
b. Notulen : Lulut putrifadilah
c. Pembawa Acara : Lutikarpinang
d. Penyaji : Dewi Ayuni
e. Observasi : Devia salum nurmala
f. Narasumber : Anggota kelompok
g. Konsumsi : Lestari
h. Humas : Dewi Ayuni
Adhila Salsabila balqis
58
Susunan Acara
Tentatif
4. Penutupan Panitia
(5 menit)
Uraian Tugas
4. Ketua Pelaksana :
a. Bertanggungjawab dalam mengatur seluruh kegiatan
b. Membuat laporan kegiatan akhir acara
5. Notulen :
a. Mencatat hasil pelaksanaan penyuluhan kesehatan
6. Pembawa acara (MC) :
a. Memperkenalkan pelaksanaan kegiatan
b. Membuat kontrak waktu
c. Menjelaskan tujuan pertemuan
59
d. Menjelaskan tujuan penyuluhan kesehatan
e. Mengarahkan jalannya penyuluhan kesehatan
f. Menutup acara
7. Penyaji :
a. Menyajikan materi penyuluhan kesehatan
b. Memandu dan mengajak masyarakat berdiskusi dalam
penyuluhankesehatan
8. Observer :
a. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai
akhir
9. Operator :
a. Menampilkan data penyuluhan kesehatan
b. Bertanggungjawab atas penampilan data selama
penyuluhankesehatan
10. Narasumber :
a. Menjawab pertanyaan dari audiens selama penyuluhan
berlangsung
11. Konsumsi :
a. Membagikan makanan (snack) setelah penyuluhan
b. Bertanggungjawab atas konsumsi penyuluhan
12. Humas/Fasilitator :
a. Memotivasi peserta untuk berperan aktif
selama jalannyapenyuluhan
b. Memfasilitasi peserta untuk berpartisipasi aktif selama
pertemuan
13. Dokumentator :
a. Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan kesehatan
60
- Melakukan koordinasi dengan kepala dusun
- Melakukan koordinasi dengan perangkat desa
b. Proses
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan
- Undangan yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
- Peserta berperan aktif selama penyuluhan berlangsung
c. Hasil
- Peserta dapat menyebutkan pengertian Diabetes Melitus
- Peserta dapat menyebutkan proses terjadinya Diabetes Melitus
- Peserta dapat menyebutkan tentang tanda dan gejala Diabetes
Melitus
- Peserta dapat menyebutkan tentang komplikasi Diabetes
Melitus
- Peserta dapat menyebutkan tentang pola makan pada pasien
Diabetes Melitus
- Peserta dapat menyebutkan factor resiko Diabetes Melitus
- Peserta dapat menyebutkan tentang pencegahan diabetes
melitus
61
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
POLA MAKAN HIPERTENSI dan DIABETES
Disusun oleh :
ROSA AFRILIA
2013411038
62
SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA MAKAN
Masalah : Hipertensi
Pokok Pembahasan : pola makan hipertensi
Sasaran : Masyarakat Lk 1Adipuro
Jam : 10:00 s/d selesai
Waktu : 15 Menit
Tanggal : 21 Februari
Tempat : Kediaman Masjid Ainal Yaqin
Pemateri : Mahasiswa
Latar Belakang
Hipertensi adalah kondisi peningkatan persisten tekanan
darah pada pembuluh darah vascular, tekanan yang semakin
tinggi pada pembuluh darah menyebabkan jantung harus bekerja
lebih keras untuk memompa darah.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO (2015)
menyatakan 1,3 Milyar orng di Dunia menderita Hipertensi data
itu mengartikan 1 dari 3 orang di Dunia terdiagnosis menderita
Hipertensi. Di Indonesia hasil Riskesdas tahun 2018 Hipertensi
mengalami kenaikan jika di bandingkan hasil riskesdas 2013
dari 25,8% menjadi 34,1%.
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 15 menit, diharapkan Masayarakat LK
1 mampumemahami dan mengerti tentang Pola Makan Hipertensi
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit tentang Hipertensi,
diharapkanMasyarakat LK 1 Adipuro dapat:
63
o Menyebutkan bahan makanan yang tidak di ajurkan untuk
penderita hipertensi
o Menyebutkan anjuran garam bagi penderita hipertensi.
Metode Penyuluhan
o Ceramah
o Tanya Jawab
Media
o Mikrophone/ TOA
o LCD/ Proyektor
o Laptop
o ATK
o Sound System
Kegiatan penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 3 menit 11. Mengucapkan 4. Menjawab Kata-
salam
salam kata/
12. Memperkenalkan
5. Mendengarkan kalim
diri
dan menyimak at
13. Menyampaikan
6. Bertanya
tentang tujuan pokok
mengenai
materi
perkenalan dan
14. Meyampakaik
tujuan jika ada
an pokok
yang kurang
pembahasan
Jelas
15. Kontrak waktu
64
2. Pelaksanaan 10 Penyampaian Materi Mendengarkan Leaflet
menit
6. Menyebutka dan menyimak
n bahan Bertanya
makanan Mengenai hal-
yang hal yang belum
dianjurkan jelas dan
7. Menyebutka dimengerti
n bahan
Mak an
yang tidak
dianjurkan
8. Menyebutkan
anjuran garam
Evaluasi
Diharapkan keluarga mampu :
o Menyebutkan bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita
hipertensi
65
hipertensi
o Menyebutkan anjuran garam bagi penderita hipertensi.
66
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEPATUHAN MINUM OBAT
Disusun oleh :
JHEVIA MEIDI ROSA
2048401033
67
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
68
5) Menjelaskan cara cara untuk dapat meningkatkan derajat kepatuhan
minum obat
10. Kegiatan :
NO TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN WAKTU
KEGAIATAN FAILITATOR PESERTA
- Menjelaskan faktor
yang mempengaruhi
kepatuhan minum
obat
- Menjelaskan hal hal
yang terjadi jika
tidak patuh minum
obat
- Menjelaskan yang
3. termasuk kategori 3 menit
/ Penutup tidak patuh
- Menjelaskan cara
- Menyimpulkan
69
cara untuk dapat - Memberi
meningkatkan pertanyaan
derajat kepatuhan - Menjawab salam
minum obat
- Menyimpulkan
- Menjawab
pertanyaan
- Memberi salam
11. Evaluasi :
A. Prosedur : Setelah penjelasan materi.
B. Bentuk : Uraian kegiatan.
C. Kisi-kisi :
No Indikator Nomor item Jumlah Soal Ket
1 Pengertian kepatuhan 1 1
minum obat
2 Faktor faktor yang 2 1
mempengaruhi kepatuhan
minum obat
3 Yang terjadi jika tidak 3 1
patuh minum obat
4 Yang termasuk kategori 4 1
tidak patuh
5 Cara meningkatkan derajat 5 1
kepatuhan minum obat
Jumlah 5
70
Kepatuhan minum obat merupakan sikap pasien dalam
mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran
71
9. Menyimpan obat-obatan tidak sesuai dengan aturan
penyimpanannya
Menggunakan obat yang tidak sesuai dengan cara
penggunaannya
Jawab :
1. Menggunakan kotak pengingat minum obat, terutama untuk
obat-obatan yang diminum dalam jangka panjang dan
kontinu
2. Memasang jam alarm atau pengingat (reminder) pada
telepon genggam
3. Membuat poster kecil yang diletakkan di tempat yang selalu
didatangi pasien setiap hari, contoh: kaca wastafel, di sudut
tempat tidur, atau di meja kantor
.
12. Materi : terlampir
Lampung Tengah,
Februari 2023
Penyuluh,
Materi Pembelajaran
72
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan minum obat, mulai
dari faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi dan
pekerjaan.
Perilaku tidak patuh dalam kehidupan sehari-hari sudah biasa.
Namun perilaku tidak patuh dalam lingkup kesehatan sangat berbahaya.
Apalagi tidak patuh dalam mengikuti terapi dari dokter, dapat
menyebabkan sejumlah akibat yang tidak diinginkan seperti : sakit
bertambah lama atau kondisi medis memburuk, pasien perlu perawatan di
rumah sakit atau rawatan rumah atau akibat ekstrem yaitu kematian
73
Berbagai bentuk ketidakpatuhan tersebut dapat menimbulkan
kerugian bagi pasien sendiri, maupun bagi tenaga/sarana kesehatan. Bagi
pasien, ketidakpatuhan minum obat dapat berakibat penyakit yang diderita
tidak kunjung sembuh, semakin parah, maupun mengalami efek samping
seperti halnya apabila pasien mengonsumsi obat bersamaan dengan
makanan atau minuman atau obat lain yang tidak diperbolehkan, dan biaya
terapi yang menjadi tidak efisien. Sementara itu, bagi tenaga/sarana
kesehatan, ketidakpatuhan pasien bisa saja menghilangkan atau
mengurangi kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan karena
dianggap kurang tepat dalam memberikan obat sehingga kondisi pasien
tidak membaik, padahal sebenarnya hal tersebut terjadi akibat
ketidakpatuhan dalam menggunakan obat yang diberikan.
Sementara dari sisi pasien, ada cukup banyak faktor yang bisa
berpengaruh pada tingkat kepatuhan pasien dalam menggunaan obat,
misalnya:
74
2. Tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang penyakit dan
kesehatan
3. Kurangnya kepercayaan terhadap efektivitas pengobatan
modern
4. Pengalaman atau ketakutan akan efek samping obat, seperti
misalnya pada penggunaan obat-obatan diuretik untuk
menurunkan tekanan darah tinggi, pasien merasa terganggu
dengan efek samping obat yang menyebabkan pasien sering
buang air kecil
5. Faktor lupa
6. Kondisi sosial ekonomi pasien sehingga pasien tidak
memperoleh obat yang diperlukannya karena harga obat
yang tidak terjangkau
7. Kondisi cacat fisik
8. Faktor lain seperti takut mengalami ketergantungan pada
obat
9. Kurangnya kesadaran untuk melakukan modifikasi gaya
hidup untuk menunjang keberhasilan terapi
75
kepatuhan pasien dalam menggunakan obat, maka bagaimanakah
pendekatan dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kepatuhan pasien?
Pasien
Faktor biaya terapi yang sering menjadi hambatan bagi pasien yang
76
berasal dari kalangan ekonomi tertentu untuk mendapatkan obat yang
dibutuhkan saat ini sudah tersedia solusinya, antara lain dengan adanya
program Obat Generik Berlogo (OGB) dari pemerintah, ataupun
menggunakan fasilitas BPJS.
Tenaga kesehatan
77
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DAGUSIBU OBAT
Disusun oleh :
JHEVIA MEIDI ROSA
2048401033
78
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
79
10. Kegiatan :
NO TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN WAKTU
KEGAIATAN FAILITATOR PESERTA
80
11. Evaluasi :
a. Prosedur : Setelah penjelasan materi.
b. Bentuk : Uraian kegiatan.
c. Kisi-kisi :
No Indikator Nomor item Jumlah Soal Ket
1 Pengertian DAGUSIBU 1 1
2 Cara mendapatkan obat 2 1
yang baik dan benar
3 Cara menggunakan obat 3 1
yang baik dan benar
4 Cara menyimpan obat yang 4 1
baik dan benar
5 Cara membuang obat yang 5 1
baik dan benar
Jumlah 5
81
dinamika profesi apoteker yang menyadari pentingnya
melakukan gerakan secara nasional untuk mempercepat
tercapainya kondisi masyarakat yang sadar dan selanjutnya
menjadi cerdas serta mampu secara mandiri melakukan
perilaku hidup sehat dan bertanggung jawab atas kesehatannya,
khususnya terkait dengan obat
2) Cara mendapatkan obat yang baik dan benar?
Jawab :
Menurut Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 masyarakat
dapat mendapatkan obat di beberapa tempat antara lain:
a. Apotek Apotek adalah sarana pelayanan kesehatan untuk
membantu meningkatkan kesehatan bagi masyarakat, apotek
juga sebagai tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh
apoteker.
b. Instalasi farmasi rumah sakit Instalasi farmasi rumah sakit
adalah unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
c. Klinik Klinik adalah pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan seperti
pelayanan medis dasar atau spesialistik, diselenggarakan oleh
lebih dari 1 jenis tenaga kesehatan yang dipimpin tenaga
medis.
d. Toko obat Toko obat adalah sarana yang memiliki izin untuk
menyimpan obat-obat bebas dan obat-obat bebas terbatas yang
dijual secara eceran.
e. Puskesmas Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya (Permenkes No. 43, 2019).
82
Jawab :
Obat merupakan bahan yang hanya dengan dosis tertentu dan
dengan penggunaan yang tepat dapat mencegah penyakit,
menyembuhkan atau memelihara kesehatan. Apabila
menginginkan kesembuhan yang total dari penyakitnya,
gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket
atau brosur (Kemenkes RI, 2017) Informasi penggunaan obat
untuk dikelompokkan menjadi 2, antara lain:
a. Informasi umum penggunaan obat
1) Cara minum obat sesuai anjuran yang tertera pada etiket atau
brosur. Penggunaan obat tanpa petunjuk langsung dari dokter
hanya boleh untuk penggunaan obat bebas dan obat bebas
terbatas serta untuk masalah kesehatan yang ringan.
83
4) Minum obat sampai habis, berarti obat harus dihabiskan
walaupun kondisi sudah membaik. Contoh obat yang harus
dihabiskan yaitu obat antibiotik
84
disimpan dalam lemari khusus (Permenkes RI, 2014). 18 Cara
menyimpan obat secara umum:
1) Jangan melepas etiket pada wadah obat, karena tercantum
nama, cara penggunaan, dan informasi penting lainnya.
2) Perhatikan dan ikuti aturan penyimpanan pada kemasan atau
tanyakan pada Apoteker di apotek.
3) Jauh dari jangkauan anak-anak.
4) Simpan obat dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat.
5) Jangan menyimpan obat di dalam mobil dalam jangka lama
karena suhu yang tidak stabil dalam mobil dapat merusak obat.
6) Obat yang sudah rusak harus dibuang, walaupun belum
kedaluwarsa (Kemenkes RI, 2017).
Jawab :
Obat harus dibuang dengan cara yang benar, agar tidak
merusak lingkungan dan ekosistem serta tidak dimanfaatkan
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk dipergunakan
atau diperjualbelikan kembali. Cara membuang obat yang
benar:
a. Pisahkan isi obat dari kemasan.
b. Lepaskan etiket dan tutup dari wadah/botol/tube.
c. Buang kemasan obat (dus/blister/strip/bungkus lain) setelah
dirobek atau digunting.
d. Buang isi obat sirup ke saluran pembuangan air (jamban)
setelah diencerkan. Hancurkan botolnya dan buang di tempat
sampah.
e. Buang obat tablet atau kapsul di tempat sampah setelah
dihancurkan dan dimasukkan ke dalam plastik serta dicampur
dengan tanah atau air.
f. Gunting tube salep/krim terlebih dahulu dan buang secara
terpisah dari tutupnya di tempat sampah.
g. Buang jarum insulin setelah dirusak dan dalam keadaan
tutup terpasang kembali (Kemenkes RI, 2017).
.
85
12. Materi : terlampir
Lampung Tengah,
Februari 2023
Penyuluh,
86
Materi Pembelajaran
87
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif di wilayah kerjanya (Permenkes No. 43, 2019).
Obat merupakan bahan yang hanya dengan dosis tertentu dan dengan
penggunaan yang tepat dapat mencegah penyakit, menyembuhkan atau
memelihara kesehatan. Apabila menginginkan kesembuhan yang total dari
penyakitnya, gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket
atau brosur (Kemenkes RI, 2017) Informasi penggunaan obat untuk
dikelompokkan menjadi 2, antara lain:
a. Informasi umum penggunaan obat
1) Cara minum obat sesuai anjuran yang tertera pada etiket atau brosur.
Penggunaan obat tanpa petunjuk langsung dari dokter hanya boleh untuk
penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas serta untuk masalah kesehatan
yang ringan.
3) Aturan minum obat yang tercantum dalam etiket harus dipatuhi. Bila
tertulis:
a) 1 (satu) kali sehari, berarti obat harus diminum dengan rentan waktu 24
jam sekali.
b) 2 (dua) kali sehari, berarti obat harus dimunum dengan rentan waktu 12
jam sekali dalam sehari.
c) 3 (tiga) kali sehari, berarti obat harus diminum dengan rentan waktu 8 jam
sekali dalam sehari. 12
d) 4 (empat) kali sehari, berarti obat harus diminum dengan rentan waktu 6
jam sekali dalam sehari.
88
4) Minum obat sampai habis, berarti obat harus dihabiskan walaupun kondisi
sudah membaik. Contoh obat yang harus dihabiskan yaitu obat antibiotik
8) Sebaiknya tidak melepas etiket dari wadah karena pada etiket tersebut
tercantum cara penggunaan obat dan informasi lain yang penting.
89
3) Jauh dari jangkauan anak-anak.
4) Simpan obat dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat.
5) Jangan menyimpan obat di dalam mobil dalam jangka lama karena suhu
yang tidak stabil dalam mobil dapat merusak obat.
6) Obat yang sudah rusak harus dibuang, walaupun belum kedaluwarsa
(Kemenkes RI, 2017).
Obat harus dibuang dengan cara yang benar, agar tidak merusak
lingkungan dan ekosistem serta tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab untuk dipergunakan atau diperjualbelikan kembali. Cara
membuang obat yang benar:
a. Pisahkan isi obat dari kemasan.
b. Lepaskan etiket dan tutup dari wadah/botol/tube.
c. Buang kemasan obat (dus/blister/strip/bungkus lain) setelah dirobek atau
digunting.
d. Buang isi obat sirup ke saluran pembuangan air (jamban) setelah
diencerkan. Hancurkan botolnya dan buang di tempat sampah.
e. Buang obat tablet atau kapsul di tempat sampah setelah dihancurkan dan
dimasukkan ke dalam plastik serta dicampur dengan tanah atau air.
f. Gunting tube salep/krim terlebih dahulu dan buang secara terpisah dari
tutupnya di tempat sampah.
g. Buang jarum insulin setelah dirusak dan dalam keadaan tutup terpasang
kembali (Kemenkes RI, 2017).
90
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN dan SIKAT GIGI
Disusun oleh :
LUTI KARPINANG ASIH
2012401024
91
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
9. Tujuan
C. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan Cara Mencuci Tangan 6 Langkah dan Sikat Gigi
Yang Baik dan Benar selama 10 menit, siswa dan siswi yang mengikuti
jalannya penyuluhan dapat mengetahui dan memahami tentang Cara Mencuci
Tangan 6 Langkah dan Sikat Gigi Yang Baik dan Benar.
92
d) melindungi diri dan pasien dari infeksi
e) memberikan perasaan segar dan bersih
Sikat gigi mempunyai banyak fungsi bagi kesehatan gigi dan mulut yang
berguna bagi masyarakat, yaitu:
1) Menghilangkan dan menghambat bakteri pembentukan debris
2) Membersihkan gigi dari makanan, debris dan pewarnaan,
menstimulasi jaringan gingiva
3) Mengaplikasikan pasta gigi yang berisi suatu bahan khusus yang
ditujukan terhadap karies, penyakit periodontal atau sensitivitas
10. Kegiatan :
NO TAHAPAN KEGIATAN KEGIATAN WAKTU
KEGAIATAN FAILITATOR PESERTA
93
pertanyaan
- Menjawab salam
- Menyimpulkan
- Menjawab
pertanyaan
- Memberi salam
11. Evaluasi :
E. Prosedur : Setelah penjelasan materi.
F. Bentuk : Uraian kegiatan.
G. Kisi-kisi :
No Indikator Nomor item Jumlah Soal Ket
1 - Apa manfaat Mencuci 1 1
Tangan 6 Langkah dan
Sikat Gigi Yang Baik
dan Benar
2 Bagaimana Menpraktikan 2 1
Cara Mencuci Tangan 6
Langkah dan Sikat Gigi
Yang Baik dan Benar
94
2. Bagaimana Menpraktikan Cara Mencuci Tangan 6 Langkah
dan Sikat Gigi Yang Baik dan Benar
Jawab :
1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap
dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan
arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara
bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling
mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok
perlahan
.
12. Materi : terlampir
Lampung Tengah,
Februari 2023
Penyuluh,
95
Materi Pembelajaran
Sikat gigi adalah suatu alat pembersih untuk membersihkan gigi dan mulut
dari sisa-sisa makanan dan debris yang melekat pada permukaan gigi yang
terdiri dari gagang dan serabut yang disusun sedemikian rupa sehingga
mempunyai daya pembersih sesuai dengan keadaan mulut, tanpa
menimbulkan luka pada mukosa mulut (Putri, dkk. 2011).
1.1Tujuan
Menurut Susiati (2008), tujuan dilakukan cuci tangan yaitu untuk:
a) menghilangkan mikroorganisme yang ada di tangan
b) mencegah infeksi silang (cross infection)
c) menjaga kondisi steril
d) melindungi diri dan pasien dari infeksi
e) memberikan perasaan segar dan bersih
Sikat gigi mempunyai banyak fungsi bagi kesehatan gigi dan mulut
yang berguna bagi masyarakat, yaitu:
4) Menghilangkan dan menghambat bakteri pembentukan debris
5) Membersihkan gigi dari makanan, debris dan pewarnaan,
menstimulasi jaringan gingiva
96
6) Mengaplikasikan pasta gigi yang berisi suatu bahan khusus yang
ditujukan terhadap karies, penyakit periodontal atau sensitivitas
(Sriyono, 2005).
Indikasi cuci tangan atau lebih dikenal dengan five moments (lima
waktu) cuci tangan menurut SPO gizi adalah:
a) Sebelum masuk ke dalam area produksi dan distribusi
b) Setelah memegang bahan mentah/ kotor
c) Setelah memegang anggota tubuh,
d) Sebelum dan setelah memporsikan makanan di plato/ alat saji
e) Setelah keluar dari kamar mandi/ toilet.
Sikat dan pasta gigi adalah kebutuhan penting saat mandi. Ikatan
Dokter Indonesia merekomendasikan masyarakat menyikat gigi
minimal dua kali, yakni sehabis makan dan sebelum tidur.
97
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
POSYANDU BALITA dan MP-ASI
Disusun oleh :
DEVIA SALUM NURMALA
2015401015
98
r
Latar Belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan
kualitas sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi
tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata apabila
sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti
posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dan dapat
menjangkau semua sasaran yang membutuhkan pelayanan, salah
satunya adalah layanan tumbuh kembang anak.
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan tambahan
yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai
bayi berusia 24 bulan. Jadi selain Makanan Pendamping ASI, ASI-
pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24
bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk
menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi
99
dalam hal ini makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan
sapihan diberikan ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI (Diah
Krisnatuti, 2008).
Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, ibu balita bisa lebih paham
terkait posyandu dan cermat membuat MP -ASI rumahan
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang pentingnya
posyandu dan cara pembuatan MP-ASI LK 1 Adipuro dapat:
Materi Penyuluhan
Terlampir
Metode Penyuluhan
o Ceramah
o Tanya Jawab
Media
o Mikrophone/ TOA
o LCD/ Proyektor
o Laptop
o ATK
o Sound System
100
Kegiatan penyuluhan
101
2. Pelaksanaan 10 Penyampaian Materi Mendengarkan Ppt
menit 9. pengertian
dan menyimak
posyandu
Bertanya
dan MP-
Mengenai hal-
ASI
hal yang belum
10. men
jelas dan
jelaskan
dimengerti
pentingnya
posyandu
11. menjela
skan tekstur
makanan
sesuai umur
bayi/balita
12. menjela
skan
keuntungan
membuat
MP-ASI
rumahan
13. member
i contoh
cara
membuat
MP-ASI
rumahan
102
3. Penutup 2 menit 11. Tanya jawab Sasaran dapat Kata-kata/
12. Me menjawab kalimat
mberikan tentang
kesempatan pada pertanyaan
peserta untuk yang diajukan
bertanya Mendengar
13. Melakukan Memperhatikan
evaluasi
Menjawab
14. Menyampaika
salam
n kesimpulan
materi
15. Me
ngakhiri pertemuan
dan
mengucapkan salam
Evaluasi
Diharapkan keluarga mampu :
o Ibu bisa menyebutkan pengertian posyandu dan MP-ASI
o Ibu balita mampu menyebutkan pentingnya posyandu
o Ibu balita bisa mengenal tekstur makanan sesuai umur bayi/balita
o Ibu bisa lebih baik memilah untuk membuat MP-ASI Rumahan
o Ibu balita dapat membuat MP-ASI rumahan
o Ibu dapat menyebutkan keuntungan membuat MP-ASI rumahan
103
MATERI PENYULUHAN
I. Pengertian Posyandu
Posyandu atau pos pelayanan terpadu adalah kegiatan yang
dilaksanakan oleh masyrakat dan untuk masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya serta
kesehatan ibu dan anak pada khusus nya
J. Pentingnya posyandu
1. Untuk mengetahui status pertumbuhan balita
2. Sebagai deteksi dini ganguan pertumbuhan balita
3. Ibu mendapat penyuluhan gizi pertumbuhan balita
K. Pengertian MP-ASI
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman
yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi atau anak usia 6-
24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI.
L. Manfaat MP-ASI
1. Memenuhi kebutuhan gizi untuk tumbuh kembang
2. Mengenaikan rasa dasar dan jenis-jenis makanan
3. Menjaga kesehatan dan Menaikkan rasa dan jenis makanan
4. Mengembangkan nafsu makan anak untuk Menghindari anak pilih-
pilih makanan
5. Mendukung perkembangan makan contoh nya menggenggam
makanan, kemampuan makan sendiri.
N. Tekstur MP-ASI
1. Usia 6-9 bulan
Makanan saring-lumat karena Bayi baru mengenal makanan padat pada
tahap awal MPASI.
2. Usian 9-12 bulan
Tekstur MPASI mengalami peningkatan, MPASI dapat dicincang halus
(minced) atau dicincang kasar
Contohnya : memberikan bayi nasi tim, daging cincang.
104
3. Usia 12-24 bulan
Biasanya sudah dapat beradaptasi dengan berbagai macam tekstur
makanan, Sudah boleh mengonsumsi makanan keluarga seperti anggota
keluarga lainnya dengan tekstur mudah dikunyah.
105
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Disusun oleh :
DEVIA SALUM NURMALA
2015401015
106
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik/Pokok Bahasan :
Tanda Bahaya Kehamilan
Pemateri : Mahasiswa
107
F. Alokasi Waktu
Hari, tanggal : Rabu, 22
Februari 2023
G. Lampiran kegiatan
NO KEGIATAN WAKTU
1 Pembukan 2 menit
a. Salam pembuka
b. Penjelasan tujuan
c. Kontrak waktu
2 Pemaparan materi: 5 menit
1. Ceramah
1) Pengertian tanda bahaya kehamilan
2) Faktor risiko tinggi kehamilan
3) Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
4) Sikap yang harus dilakukan oleh
ibu/keluarga
5) Cara mencegah atau mengantisipasi
2. Diskusi
3. Merangkum
4. Evaluasi
3 Penutup 3 menit
1. Penyampaian rencana tindak lanjut
2. Salam penutup
108
LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN
109
6. Adanya kesulitan pada kehamilan atau persalinan yang lalu
7. Sering terjadi keguguran sebelumnya
8. Kebiasaan ibu (merokok, alkohol, dan obat-obatan)
Merokok berbahaya bagi ibu dan janin yang dikandungnya.
Efek yang paling sering terjadi akibat merokok selama hamil
adalah berat badan bayi yang rendah. Selain itu, wanita hamil yang
merokok juga lebih rentan mengalami:
a. Komplikasi plasenta
b. Ketubah pecah sebelum waktunya
c. Persalinan premature
d. Infeksi rahim.
Merokok selama hamil juga bisa menyebabkan:
a. Meningkatnya resiko terjadinya sindroma kematian bayi
mendadak.
b. Anak akan mengalami gangguan pertumbuhan fisik,
perkembangan intelektual, dan perilaku. Efek ini diduga
disebabkan oleh karbon monoksida (yang menyebabkan
berkurangnya pasokan oksigen ke jaringan tubuh) dan nikotin
(yang merangsang pelepasan hormon yang menyebabkan
pengkerutan pembuluh darah yang menuju ke plasenta dan
rahim).
Mengkonsumsi alkohol selama hamil bisa menyebabkan:
a. Keterbelakangan pertumbuhan sebelum atau sesudah lahir
b. Kelainan wajah
c. Mikrosefalus (ukuran kepala lebih kecil), yang kemungkinan
disebabkan oleh pertumbuhan otak yang dibawah normal.
d. Kelainan perkembangan perilaku.
Wanita yang menggunakan obat suntik memiliki resiko
tinggi terhadap:
a. Bakteremia
b. Endokarditis
c. Abses kulit
d. Hepatitis
110
e. Flebitis
f. Pneumonia
g. Tetanus
h. Penyakit menular seksual (termasuk AIDS)
i. anemia
111
3. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala ini bisa terjadi apabila ibu kurang istirahat, kecapean, atau
menderitan tekanan darah tinggi. Sakit kepala yang menunjukkan
suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap
dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Assesmen yang
mungkin adalah gejala preeklampsi
4. Penglihatan kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu
dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah normal.
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam
jiwa ibu adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan
kabur atau berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai
dengan sakit kepala yang hebat. Assesmen yang mungkin adalah
gejala dari preeklampsia.
Pada preeklampsia tampak pembengkakan pada retina,
penyempitan setempat atau menyeluruh apda satu atau beberapa
arteri, jarang terlihat perdarahan atau eksudat. Retinopalatia
arterioskerotika menunjukkan penyakit vaskuler yang menahun.
Keadaan tersebut tak tampak pada pre eklampsia keculai bila
terjadi atas dasar hipertensi menahun atau penyakit ginjal. Spasmus
arteri retina yang nyata menunjukkan adanya preeklampsia
walaupun demikian vasospasmus ringan tidak selalu
menunnjukkan pre eklampsia ringan.
Pada preeklamsia jarang terjadi ablasio retina. Keadaan ini
disertai dengan buta sekonyong-konyong. Pelepasan retina
disebabkan oleh edema intraokuler dan merupakan indikasi untuk
pengakhiran kehamilan segera. Biasanya setelah persalinan
112
berakhir, retina melekat kembali dalam 2 hari sampai 2 bulan.
Gangguan penglihatan secara tetap jarang ditemukan.
5. Bengkak di wajah dan jari tangan
Edema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum
dan berlebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui
dan dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, hari
tangan, dan muka.
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah yang serius
jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain. Asessmen yang
mungkin adalah gejala dari anemia, gagal jantung, atau
preeklampsia.
6. Keluar cairan pervaginam
Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda
bahaya karena dapat menyebabkan terjadinya infeksi langsung
pada janin. Pecahnya selaput ketuban juga dapat diikuti dengan
keluarnya bagian kecil janin seperti tali pusat, tangan, atau kaki.
Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan
apalagi bila belum cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit
dengan fasilitas memadai. Assesmen yang mungkin adalah
Ketuban Pecah Dini (KPD).
113
oleh karena kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan
membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari
vagina dan serviks.
Pemerikasaan spekulum vagina yang steril harus dilakukan
untuk memastikan diagnosis, untuk menilai dilatasi dan panjang
servik, dan jika pasien kurang bulan, untuk memperoleh biakan
servikal dan contoh cairan amnion untuk uji kematangan paru-paru.
Selain itu pemastian diagnosis KPD dapat dilakukan dengan:
- Menguji cairan dengan kertas lakmus (nitrazine) yang akan
berubah biru bila terdapat cairan amnion alkalin
- Melihat dengan menggunakan mikroskop dengan menempatkan
contoh bahan pada suatu kaca objek kemudian dikeringkan di
udara dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari ada
tidaknya gambaran seperti pakis.
Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan
usia gestasi, adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan
adanya tanda-tanda persalinan.
114
Penyebab yang berakitan antara lain komplikasi plasenta dan tali
pusat, penyakit hipertensi, komplikasi medis, anomali
bawaan,infeksi dalam rahim dan lain-lain. Kematian janin harus
dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan janin, perut
terasa mengecil, dan payudara mengecil. Selain itu dari hasil
pemeriksaan DJJ tidak terdengar sementara uji kehamilan masih
tetap positif karena plasenta dapat terus menghasilkan hCG.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin
dalam rahim yaitu janin mati terlalu lama dalam menimbulkan
gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi berupa gangguan
pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan
mati yang masuk ke dalam darah ibu.
Sekitar 80% pasien akan mengalami permulaan persalinan yang
spontan dalam 2 sampai 3 minggu kematian janin. Namun apabila
wanita gagal bersalin secara spontan akian dilakukan induksi
persalinan.
8. Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam
kehamilan. Apabila perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba
bahkan jika disentuh sedikit saja dan terasa sangat keras seperti
papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini menandakan
terjadinya solusio placenta
Nyeri perut yang hebat normal terjadi pada akhir kehamilan
akibat dari kontraksi dari rahim ibu yang akan mengeluarkan isi
dalam kandungan atau bayi. Jadi harus dapat dibedakan apakah
nyeri perut tersebut disebabkan karena ibu kan melahirkan atau
terjadi abrupsio plasenta.
115
- Keguguran (abortus).
- Persalinan tidak lancar / macet.
- Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
- Janin mati dalam kandungan.
- Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
3. Istirahat cukup
116
7. Jangan melakukan pekerjaan yang terlalu bErat atau beresiko
dan jangan capek
1. Usia hamil tidak kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
117
Lampiran
Leaflet
118
119
120
Lampiran
Absensi Kehadiran
121
122
123
124
125
126
Daftar Rekapan Kadar Gula Darah sementara
127
Daftar Rekapan Kadar Gula Darah sementara
128
Daftar Hadir Mahasiswa Pkl
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
Jurnal Kegiatan Harian Mahasiswa Pkl
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148