Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN STUDI KASUS

GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN


ACARA II
IBU HAMIL DAN MENYUSUI

DISUSUN OLEH :
Kelompok 13 / Shift 3
Mustika Cahya Nirmala Dewinta

12/335345/KU/15158

Ifalibranita Mafi Hidayah

12/225256/KU/15169

Choiri Khumaidah Fikriyah

12/335375/KU/15188

Kurnia Maratus Solichah

12/335362/KU/151575

Yulianus N. Kandam

11/314023/KU/14389
Asisten :

1. Siti Fadilatun, S. Gz
2. Nurul Putrie, S. Gz
LABORATORIUM GIZI
PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tujuan Praktikum
1

Setelah mengikuti praktikum ini praktikan diharapkan mampu:


a. Melakukan penilaian status gizi pada ibu hamil.
b. Menghitung kebutuhan gizi ibu hamil.
c. Menyediakan susunan menu yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil.
2. Landasan Teori
Kehamilan adalah periode penentu kualitas dari potensi Sumber Daya Manusia (SDM).
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kualitas dari bayi yang dilahirkan, diantaranya status gizi
ibu, kesehatan dan emosional ibu, serta pengalaman dan pengetahuan ibu terhadap kehamilan
(Haryati, 2012). Hal ini menjadi penting untuk menjaga dan memperhatikan pemenuhan gizi saat
kehamilan.
Kebutuhan energi ibu pada masa kehamilan meningkat sekitar 12% ,karena adanya
peningkatan berat badan ibu selama kehamilan, peningkatan sekitar 10-15 % metabolisme
basal (BMR) , kebutuhan energi untuk pertumbuhan janin, dan perubahan fisiologis ibu di
kehamilan (Wellington Ministry of Health, 2006). Kebutuhan akan zat gizi yang meningkat pada
masa kehamilan juga nantinya akan berguna untuk :
1.

memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien untuk keperluan dan pemeliharaan

2.

kesehatan ibu, serta pertumbuhan dan perkembangan janin dan plasenta


mempertahankan status gizi optimal ibu hamil sehingga dapat menjalani kehamilan

dengan aman dan berhasil melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental baik
3. memperoleh cukup energi dan cadangan untuk menyusui dan merawat bayi kelak
4. serta mengurangi risiko dan komplikasi pada ibu hamil (Hayati, 2011)
Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang
jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Disamping untuk memenuhi
kebutuhan tubuhnya, berbagai zat gizi itu juga diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin yang ada dalam kandungannya, sebab defisiensi gizi selama kehamilan
dapat memberikan efek yang merugikan ibu maupun anaknya. Status gizi ibu pada waktu
pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang
dikandung, apabila status gizi ibu buruk sebelum dan selama kehamilan akan menyebabkan
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) (Puspitasari, 2011).
Status gizi ibu dapat digambarkan dengan pemenuhan kebutuhan zat gizinya. Beberapa
faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi setiap ibu hamil adalah yang pertama Indeks Masa
Tubuh (IMT). IMT didapat dari pembagian antara berat abdan dan tinnggi badan ibu, sehingga
setiap ibu hamil memiliki IMT yang berbeda sehingga kebutuhan gizi setiap individu bervariasi.
Kedua yaitu umur, dapat digunakan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan
diberikan. Ketiga adalah status ekonomi, berguna untuk pemastian apakah ibu berkemampuan
2

untuk membeli dan memilih makanan yang memiliki nilai gizi tinggi. Keempat yaitu riwayat
obstetri, ibu yang pernah hamil lebih banyak sebelumnya bisa jadi cadangan zat gizi lebih sedikit
karena kebutuhan akan zat gizi apabila sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh
(Arisman, 2009).
Penataan gizi pada ibu hamil memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Cukup kalori, protein dengan nilai biologi tinggi, vitamin, mineral, dan cairan untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin dan plasenta serta pertambahan berat baku selama
hamil.
b. Makanan padat kalori yang dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh.
c. Merencanakan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan
mempertahankan status gizi optimal.
d. Melakukan perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan respon kehamilan
yang tidak diinginkan seperti mual dan muntah.
e. Melakukan perawatan gizi untuk membantu pengobatan yang terjadi selama kehamilan.
f. Mendorong ibu hamil untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik (Arisman, 2009).
Selama kehamilan, kebutuhan energi akan meningkat, sehingga harus ada penambahan
energi dari asupan makanan. AKG 2013 menganjurkan penambahan energi sejumlah 180
kkal/hari pada trimester I, dan 300 kkal/hari pada trimester II dan III. Jumlah tambahan protein
dipatok sebesar 20 gram/hari menurut AKG 2013. Kebutuhan Fe, asam folat, vitamin B12,
Vitamin D, Yodium dan kalsium juga mengalami peningkatan. Kebutuhan akan Fe meningkat
tajam sampai 200-300%, sementara itu berdasarkan AKG 2013 tambahan asupan asam folat
sebesar 200 mikrogram / hari baik pada trimester I, II maupun III. Asupan vitamin B12 yang
dianjurkan adalah sebesar 3 mcg/hari. Vitamin D sebaiknya diberikan sebesar 400 IU per hari,
sementara asupan calcium yang dianjurkan sebesar 1.200 mg/hari untuk ibu hamil yang berusia
diatas 25 tahun, dan cukup 800 mg/hari untuk mereka yang berusia lebih muda. Selain itu,
asupan yodium dianjurkan sebesar 200 mcg/hari (Arisman, 2009).

BAB II
ISI
A. Studi Kasus
Responden adalah seorang wanita hamil bernama H, berusia 19 tahun, yang kini tengah
memasuki usia kehamilan 37 minggu. Bertempat tinggal di daerah Pogung, H tinggal bersama
ibu dan suami yang bekerja sebagai karyawan swasta. H sendiri sehari-hari bekerja sebagai
seorang sales promotion girl di pusat perbelanjaan Mirota Kampus.
Sebelum hamil, H memiliki berat badan 58 kg dan tinggi badan 166 cm. Berat badan H
sekarang adalah 75 kg, dengan rata-rata kenaikan berat badan pada trimester II adalah 0,5-1
kg/minggu dan 2 kg/minggu pada trimester III. Tekanan darah H ketika diukur adalah 110/80
mmHg. Kadar Hb pada dua minggu terakhir adalah 9,5.
Selama masa kehamilan, H tidak membatasi asupan makanannya, tidak memiliki
pantangan atau alergi terhadap makanan tertentu. Meskipun sempat mengalami rasa mual pada
awal kehamilan, H tidak megurangi asupan makanannya karena ia tidak mau berat badannya
menurun akibat tidak mau makan. Nafsu makan H mulai membaik setelah dua bulan, bahkan
semakin meningkat di usia kehamilannya yang semakin tua ini. Selain itu, H rajin mengkonsumsi
buah, sayur, dan susu untuk ibu hamil setiap hari. Beberapa supplemen yang diperoleh H dari
dokter dan rutin dikonsumsinya antara lain supplemen makanan, multivitamin, kalsium, dan
penambah darah
Aktivitas H selama kehamilan pun cukup baik. Setiap pagi, ia rutin berjalan-jalan hingga
beberapa ratus meter dari rumah. Setiap harinya, H bekerja selama 8 jam. H menyempatkan
untuk tidur selama satu jam pada siang hari, dan tidur malam setidaknya di atas pukul 22.00
setelah pulang bekerja.
4

Keluhan yang dialami H selama kehamilan cenderung normal, seperti rasa gatal di perut,
mudah lelah, mudah sesak napas, dan pembengkakan di kaki. H pernah sakit batuk saat hamil,
tetapi memilih untuk tidak meminum obat batuk yang diberikan dokter karena dengan istirahat
cukup sakit batuknya sudah sembuh.
B. Data Subyektif
1. Biodata
a. Nama
: Heni Purwaningsih
b. Umur
: 19 tahun
c.Umur kehamilan : 37 minggu
d. Kehamilan ke:I
e. Jenis Kelamin
: perempuan
f. Pekerjaan
: SPG di mirota kampus, 8 jam/hari
g. Pekerjaan suami
: Karyawan swasta
h. Alamat
: Pogung kidul SIA XVI RT.06/RW.49 Sinduadi-Mlati-Sleman
2. Riwayat Makan dan Aktivitas
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Makanan yang disukai


Makanan yang tidak disukai
Makanan pantangan
Makanan yang menimbulkan alergi
Aktivitas sehari-hari
Olahraga yang sering dilakukan
Pola tidur sehari

3. Riwayat Penyakit
a. Penyakit yang diderita
b. Pengobatan yang dilakukan
c. Obat yag dikonsumsi
C. Data Obyektif
a. Tinggi badan
b. Berat badan sebelum hamil
c. IMT sebelum hamil
d. Berat badan sekarang
e. LILA sekarang
f. Kadar Hb
g. Tekanan darah

Kebiasaan makan

: makan 3x sehari, selalu ada

buah tapi tidak selalu ada sayur


: suka semua
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: bekerja sebagai SPG toko selama 8 jam
: jalan-jalan pagi
: tidur siang 1 jam, dan tidur malam 5 jam
: Batuk dan hipotensi
: Periksa puskesmas
: tidak mengonsumsi obat
: 166 kg
: 58 kg
: 21,05 kg
: 75 kg
: 24 cm
:9
: 110 / 80 mmHg

D. Assesmen
1. Antropometri
5

Berdasarkan perhitungan IMT sebelum hamil, status gizi Ibu H tergolong normal
(19,95). Perhitungan IMT didapatkan melalui rumus IMT = BB (kg)/TB (cm 2). Ambang
batas IMT untuk orang Indonesia adalah sebagai berikut:
Kenaikan berat badan ibu H selama kehamilan sudah melebihi target yaitu 17 kg,
sedangkan kenaikan berat badan untuk ibu hamil dengan status gizi normal adalah 11,5
16 kg (Chuluq, 2011).
Di Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm (Ferial, 2011).
LILA dari Ibu H adalah 24 cm sehingga ibu H dapat dikatakan normal walaupun nilainya
mendekati cut off LILA.
2. Biokimia
Menurut Setiawan (2013) kadar Hb yang kurang dari 11 g/dl mengindikasikan ibu
hamil menderita anemia, sehingga dapat dikatakan bahwa kadar Hb ibu H tergolong
rendah karena kadarnya 9 g/dl. Kadar Hb ibu H yang rendah ini ketika memasuki trimester
III, karena pada trimester II kadar Hb ibu H normal, yaitu diatas 11 g/dl.
3. Fisik/Klinis
Klasifikasi tekanan darah orang dewasa menurut Bickley (2008), adalah sebagai
berikut :
Kategori

Sistol (mmHg)

Diastol (mmHg)

Optimal
<120
<80
Normal
<130
<85
High Normal
130 139
85 -89
Hipertensi
Stage 1
140 159
90 - 99
Stage 2
160 179
100 - 109
Stage 3
180
110
Berdasarkan klasifikasi tersebut, tekanan darah Ibu H tergolong normal yaitu sistolik
110 mmHg dan diastolic 80 mmHg.
4. Asupan
Dari hasil Dietary Recall 24 jam yang dilakukan dan diolah menggunakan software
NutriSurvey, diketahui bahwa pemenuhan energi yang diperoleh ibu H dari asupan
makanan selama sehari adalah 2407 kkal. Sementara itu, perhitungan estimasi kebutuhan
energi selama kehamilan yang diperoleh menggunakan rumus Harris Benedict adalah
sebesar 2342 kkal/hari.
Karbohidrat yang harus dipenuhi ibu H adalah 361 g/hari, dan telah terpenuhi dari
asupan ibu H sebanyak 403,7 g/hari. Dari rekomendasi asupan protein sebanyak 78 g/hari,
6

ibu H telah memenuhi sebanyak 80,7 g/hari. Sementara asupan lemak yang terpenuhi
adalah 85,3 g/hari dari rekomendasi 65 g/hari.
Dengan menggunakan perhitungan : % pemenuhan energi = energi dari recall /
energi rekomendasi, dapat diketahui bahwa pemenuhan energi ibu H selama sehari telah
mencapai 102%, % pemenuhan karbohidrat adalah 111,6%, protein 103,5%, dan lemak
131,2%.. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuha energi ibu H sudah terpenuhi dengan
baik, namun pemenuhan energi dari zat gizi makro perlu diperhatikan.Terlihat bahwa
konsumsi lemak telah melebihi 31,2% dari rekomendasi, dan porsinya lebih banyak
daripada pemenuhan karbohidrat dan protein.
E. Rencana Diet
1. Tujuan Diet
a. Mempertahankan status gizi responden selama kehamilan untuk persiapan melahirkan.
b. Memenuhi kebutuhan energi selama kehamilan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin.
2. Prinsip dan Syarat Diet
Prinsip Diet
a. Berdasarkan hasil assesmen, kenaikan berat badan Ibu H selama kehamilan sudah
mencukupi dan cenderung lebih besar dari rekomendasi Widyakarya Pangan dan Gizi
(11,5-16 kg). Meskipun demikian, Ibu H tetap harus meningkatkan asupan energinya
untuk pertumbuhan janin dan cadangan menyusui. Oleh karena itu, kami menyarankan
untuk tetap menambah 300 kkal/hari pada diet ibu H. Pada usia kehamilan 37 minggu
ini, penambahan ini tidak akan menambah BB ibu H lebih dari 0,5 kg/minggu.
Sehingga dapat disimpulkan diet yang kami rekomendasikan untuk Ibu H adalah diet
cukup energi, tinggi protein, tinggi serat, serta tinggi vitamin dan mineral (terutama zat
besi dan kalsium).
b. Bahan makanan yang digunakan untuk diet ibu selama kehamilan harus meliputi enam
kelompok, yaitu:
1. Makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati).
2. Susu dan olahannya.
3. Roti dan biji-bijian
4. Buah dan sayur yang kaya vitamin C
5. Sayuran berwarna hijau tua
6. Buah dan sayur lain (Arisman, 2009)
c. Mengonsumsi suplementasi zat besi dan asam folat.
d. Menu terdiri dari beranekaragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai.
e. Memberikan bahan makanan sumber protein lebih banyak pada trimester III.
f.

Dua pertiga bagian dari bahan makanan sumber protein sebaiknya merupakan sumber
protein hewani.

g. Asupan makan tetap diiringi dengan olahraga teratur


7

Syarat Diet
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Makanan disajikan dalam porsi kecil namun sering


Banyak sayur dan buah
Konsumsi telur 1 butir per hari
Konsumsi susu hamil 1 gelas per hari
Rasa makanan tidak pahit
Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung minyak seperti gorengan.
Jenis bahan makanan yang dihidangkan beraneka ragam dan bervariasi

h. Energi sesuai kebutuhan normal ibu ditambah dengan kebutuhan energi pada kondisi
hamil trimester III (300 kkal)
i.

Membatasi konsumsi makanan yng mengandung ion Natrium dan Klorida

3. Perhitungan Kebutuhan Sehari


a. Estimasi kebutuhan energi pada kondisi tidak hamil
(Arisman, 2009)

(Arisman, 2009)

(Arisman, 2009)

(Arisman, 2009)

b. Estimasi kebutuhan energi pada kondisi hamil


Kehamilan pertama ibu H ini tergolong pada kategori normal, pada umur kehamilan 37
minggu kenaikan berat badannya sudah mencapai 16 kg, bahkan melebihi yaitu 17 kg.
Kami menyarankan untuk kebutuhan kalori sehari ditambahkan 300 kkal (Arisman, 2009).

c. Kebutuhan tiap zat gizi makro dalam satu hari


1. Kebutuhan protein
8

Protein= g/kg BB sebelum hamil + 20 g (AKG 2013)


Protein= 58 g + 20 g = 78 g = 312 kkal
2. Kebutuhan lemak
(Arisman, 2009)

3. Kebutuhan karbohidrat

4. Perencanaan Menu
a. Daftar Perencanaan Energi
golongan
makanan pokok
lauk hewani rendah
lemak
lauk hewani lemak
sedang
lauk nabati
sayur golongan B
Minyak
Gula aren
Gula
tepung susu
prenagen
Buah

penu
kar
4,5

energ
i
787,5

2,5

125

17,5

1,5
1,5
4
4,5
0,15
4

112,5
112,5
100
225
55,2
200

10,5
7,5
4

7,5
4,5

2
4

360
200
2277,
7
97,25
%

Total
presentase
kecukupan

KH
180

10,5
20

prote
lemak
in
18

22,5
13,8
48
52
48

20

372,3
103,1
3%

77,5
99,36
%

45,5
70,00
%

b. Daftar Perencanaan Menu


9

Waktu
Makan

Nama Masakan
Nasi

Sayur bayam bakso


daging

Pagi hari

Ayam bacem

Susu
Selingan
Siang

Jus Alpukat

Siang
Hari

Nasi
Sayur Sop

Bahan Makanan
Banyaknya
Bahan Makanan
URT
Gram
1,5
75
Beras
centong
gram
100
Bayam
1 gelas
gram
50
Oyong
gelas
gram
5 buah
85
Bakso daging
sedang
gram
Bawang merah
3 siung
5 gram
bawang putih
1 siung
2 gram
secukupny
kunci
a
5 gram
6,5
gula pasir
sdm
gram
Paha ayam tanpa
1 ptg
40
kulit
sedang
gram
15
Gula aren
1 ptg kecil
gram
Garam
sdt
3 gram
Bawang merah
1 siung
2 gram
Bawang merah
2 siung
5 gram
Daun salam
2 lembar
2 gram
1 batang
Sereh
kecil
2 gram
Ketumbar kasar
5 gram
Tepung susu
20
Prenagen
2 sdm
gram
Air
200 ml
buah
60
Alpukat
besar
gram
13
gula pasir
1 sdm
gram
1
75
Beras
centong
gram
25
Wortel
gelas
gram
50
Kol
gelas
gram
50
Brokoli
gelas
gram
50
Buncis
gelas
gram
gula pasir
sdm
3 gram
10

Daun bawang
Sledri
Garam
Minyak Goreng
Bawang putih

Ikan Goreng

Tahu goreng

Selingan
Sore

Jus Jambu
Jeruk

Malam
hari

Nasi

Cap cay

Tempe Goreng

Ikan Mujair Segar


Minyak Goreng
Garam
Bawang putih
Jeruk nipis
Ketumbar

1 batang
kecil

sdt
2 siung
1 ptg
sedang
1 sdt
1 sdt
1 siung
1 buah

Tahu

1 ptg besar

Minyak Goreng
Garam
Bawang putih
Ketumbar

sdt
1 sdt
1 siung

Jambu

1 buah
besar

gula pasir

1 sdm

Jeruk manis

1 buah

Beras

1 centong

Telur ayam
Daging ayam tanpa
kulit

1 butir
ptg
sedang

Sawi putih

gelas

Sawi hijau

gelas

Kembang kol
Garam
gula pasir
Cabe merah kecil
Minyak Goreng
Merica
Tempe

gelas
1 sdt
sdm
3 biji
1 sdt
1 ptg
sedang

3 gram
3 gram
3 gram
2 gram
40
gram
5 gram
5 gram
2 gram
3 gram
5 gram
100
gram
3,75
gram
5 gram
2 gram
5 gram
185
gram
13
gram
55
gram
75
gram
50
gram
20
gram
50
gram
25
gram
50
gram
5 gram
3 gram
3 gram
5 gram
3 gram
25
gram
11

Pisang
Susu

Minyak Goreng
Bawang putih
Ketumbar
Garam

sdt
1 siung

Pisang Ambon
Tepung susu
Prenagen
Air

1 buah
2 sdm

3,75
gram
2 gram
5 gram
5 gram
150
gram
20
gram
200 ml

12

BAB III
PEMBAHASAN
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil pada umumnya akan lebih meningkat daripada kondisi
normal sebelum hamil, terutama pada trimester ketiga. Ibu H ini yang usia kehamilannya sudah
37 minggu nafsu makannnya tergolong baik sekali, sehingga perlu diperhatikan asupannya agar
tidak melebihi asupan yang sudah dianjurkan. Pada masa ini diperlukan makanan dengan nilai
biologis yang tinggi serta memadai untuk mencukupi segala yang dibutuhkan (Simanjuntak,
2010).
Penambahan kalori untuk ibu hamil kami menyarankan 300 kkal (Arisman, 2009).
Walaupun kenaikan berat badan ibu H sudah mencapai 17 kg pada minggu ke 37 ini tapi kami
tetap menambahkan asupan sebesar yang disarankan, karena penambahan asupan ini tidak
sampai menaikkan berat badan ibu lebih dari 0,5 kg (dibutuhkan energi 3500 kkal untuk
menaikkan 0,5 kg dalam waktu satu minggu). Diet yang kami sarankan adalah tinggi serat, tinggi
protein, rendah gula, cukup dan cukup cairan.
Pertumbuhan janin dalam uterus dapat menekan saluran cerna yang melingkar di
sekitarnya sehingga menyulitkan perlintasan makanan dan dapat menyebabkan konstipasi
(Arisman, 2009). Maka dari itu kami mengajurkan diet ibu H mengandung tinggi serat dan cukup
cairan untuk mencegah terjadinya konstipasi. Serat dapat diperoleh dari buah dan sayur. Hal ini
sudah sesuai dengan pola konsumsi ibu H yang mengkonsumsi cukup buah dan sayur. Oleh
karena itu kami juga menambah asupan buah dalam bentuk jus.
Protein diperlukan untuk pembentukan organ dan jaringan pada bayi. Kebutuhan protein
selama hamil meningkat, di mana kebutuhan yang paling besar pada trimester kedua dan
ketiga. Protein yang dianjurkan adalah golongan protein hewani seperti daging, unggas, susu,
telur, keju dan ikan (Dasuki, 2010). Pada trimester ketiga ini nafsu makan ibu sudah baik sekali
bahkan cenderung untuk merasa lapar terus menerus sehingga perlu diperhatikan agar tidak
terjadi kegemukan (Simanjuntak, 2010). Kenaikan berat badan ibu H sudah mencukupi, maka
untuk mencegah terjadinya asupan yang berlebih kami menyarankan untuk mengurangi porsi
asupan gula.
Kebutuhan Fe saat kehamilan meningkat karena digunakan untuk pembentukkan
plasenta dan sel darah merah (Arisman, 2009). Untuk mencegah anemia selama hamil, maka
disarankan ibu H menkonsumsi tablet tambah darah. Selain itu, ibu H harus banyak makanan
sumber zat besi seperti sayuran berwarna hijau tua, tahu, kacang merah, telur, dan ikan
13

(Kemenkes, 2010). Selain defisiensi zat besi, kondisi lain yang sering dialami ibu hamil adalah
kaki bengkak. Pembengkakan pada kaki seperti yang dialami ibu H ini disebabkan karena terjadi
hemodilusi atau asupan makanan yang mengandung natrium berlebih. Perlu diperhatikan, bila
ibu mengalami bengkak-bengkak pada kaki hendaknya konsumsi garam dan makanan perlu
dikurangi. Bahan makanan yang banyak mengandung garam antara lain margarine, mentega,
dan kecap (Simanjuntak, 2010).
Dari rekomendasi diet yang telah disusun, ibu H dapat memenuhi energi 2402 kkal dari
2342 kkal rekomendasi per hari (102,5%), 89% pemenuhan karbohidrat, 125,5% pemenuhan
protein, dan 138,9% lemak. Sementara pemenuhan zat gizi mikro dari diet yang
direkomendasikan adalah 65% asam folat, 70,25% zat besi, dan 82,42% kalsium. Dari diet
tersebut, pemenuhan vitamin C pun cukup bagus, yaitu 481 mg.

BAB IV
PENUTUP
14

A. Kesimpulan
1. Ibu H memerlukan penambahan energi selama kehamilan yang dipengaruhi oleh status
2.

gizi sebelum dan selama kehamilan.


Status gizi Ibu H berdasarkan IMT adalah normal. Ketika hamil, status gizi ibu H juga
tergolong normal, yang ditandai dengan penambahan berat badan yang sesuai dengan
rekomendasi, maka kami hanya menambahkan 300 kalori dari kebutuhan sebelum

3.

hamil.
Diet yang dianjurkan untuk ibu H berdasarkan status gizinya adalah diet tinggi protein,
tinggi serat, rendah gula,rendah natrium, dan cukup cairan.

B. Saran
1. Makan yang teratur dan dapat mengendalikan nafsu makan agar tidak berlebih.
2. Tidak boleh melewatkan waktu makan (terutama sarapan).
3. Makan dalam porsi kecil namun sering.
4. Konsumsi makanan yang bervariasi (terutama makanan yang mengandung
5.
6.

protein,vitamin dan mineral).


Mengontrol konsumsi gula dan makanan yang mengandung ion Natrium dan Klorida`
Pola makan tetap diselingi dengan aktivitas fisik seperti olahraga dan pola tidur yang

7.
8.

baik.
Setelah melahirkan sebisa mungkin memberikan ASI eksklusif.
Tidak memberikan makanan pralaktal kepada bayi yang baru lahir seperti pisang, biskuit,
madu, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC


Bickley, LS. 2008. Bates Guide to Physical Examination and History Taking, 10th Edition.
Philadelphia : Lipponcott William % Wilkins

15

Chuluq, A. Chusnul, dkk. 2011. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Maturitas Usia
Kehamilan Saat Persalinan. Malang: Universitas Brawijaya
Dasuki, Djaswadi dan Imanuddin Sugihartomo. 2010. Pola Konsumsi Makan Ibu Hamil di
Wilayah Kabupaten Purworejo. Yogyakarta: Obstetri dan Ginekologi FK UGM
Ferial, Eddyman W. 2011. Hubungan antara Status Gizi Ibu berdasarkan Ukuran Lingkar
Lengan Atas (LILA) dengan Berat Badan LahirBayi di RSUD Daya Kota Makassar.
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol 2 (3) Maret 2011
Hayati, Nur Akmal. 2011. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Saat Hamil dengan Berat
Bayi Lahir di Praktik Bidan Sumiariani, AMKeb Kecamatan Medan Johor. Medan:
Universitas Sumatra Utara
Haryati, Nina, dkk. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi berat Badan Bayi Saat
lahir di Kota Surakarta Menggunakan Metode Pohon Regresi. Solo : Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret
Kementrian Kesehatan RI Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat dan Bina Gizi Masyarakat.
2010. Pedoman Gizi Ibu Hamil dan Pengembangan Makanan Tambahan Ibu Hamil
Berbasis Pangan Lokal
Ministry of Health. 2006. Food and Nutrition Guidelines for Healthy Pregnant and Breastfeeding
Women: A background paper. Wellington: Ministry of Health
Puspitasari, Cinde, Tri Anasari, dan Dyah Fajarsari. 2011. Hubungan antara Kenaikan Berat
Badan Selama Kehamilan dengan Berat Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas
Rawalo Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2010. Bidan Prada: Jurnal Ilmiah Kebidanan,
Vol. 2 No. 1 Edisi Juni 2011
Setiawan, Anggi dkk. 2013. Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat
Bayi Lahir di Kota Pariaman. Jurnal Kesehatan Andalas 2013;2(1)
Simanjuntak, H dan Etti Sudaryati. 2010. Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui. Medan: Universitas
Sumatra Utara Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat
LAMPIRAN
A. Perhitungan Pemenuhan Energi berdasarkan Nutrisurvey

=====================================================================

HASIL PERHITUNGAN DIET/


=====================================================================
Nama Makanan
Jumlah
energy
carbohydr.
______________________________________________________________________________
16

SARAPAN
susu prenagen

20 g

92,4 kcal

10,8 g

Meal analysis: energy 92,4 kcal (4 %), carbohydrate 10,8 g (3 %)


Sayur bayam
nasi putih
bayam segar
gambas / oyong mentah
bakso daging sapi
bawang merah
bawang putih
kunci
gula pasir

150 g
100 g
50 g
85 g
2g
2g
5g
7g

195,0 kcal
37,0 kcal
10,0 kcal
314,5 kcal
0,9 kcal
1,8 kcal
16,3 kcal
27,1 kcal

42,9
7,3
2,2
0,1
0,2
0,4
2,9
7,0

g
g
g
g
g
g
g
g

1,8 kcal
85,6 kcal
55,4 kcal
0,0 kcal
2,8 kcal
2,8 kcal
16,3 kcal

0,4
0,0
14,1
0,0
0,5
0,5
2,9

g
g
g
g
g
g
g

96,7 kcal
50,3 kcal

4,4 g
13,0 g

195,0 kcal

42,9 g

Meal analysis: energy 602,6 kcal (25 %), carbohydrate 63,0 g (19 %)
Ayam Bacem
bawang putih
daging ayam bagian paha
gula aren
garam
sereh
salam
ketumbar kasar

2g
40 g
15 g
3g
2g
1g
5g

Meal analysis: energy 164,4 kcal (7 %), carbohydrate 18,5 g (6 %)


SNACK SIANG
alpokat
gula pasir

60 g
13 g

Meal analysis: energy 147,0 kcal (6 %), carbohydrate 17,4 g (5 %)


MAKAN SIANG
nasi putih

150 g

Meal analysis: energy 195,0 kcal (8 %), carbohydrate 42,9 g (13 %)


Sayur Sop
wortel
kol
brokoli
gula pasir

25 g
50 g
50 g
3g

6,5 kcal
3,0 kcal
3,0 kcal
11,6 kcal

1,2
2,5
2,5
3,0

g
g
g
g
17

bawang putih
minyak kelapa sawit
daun bawang
seledri
buncis mentah

2g
3g
2g
2g
50 g

1,8 kcal
25,9 kcal
0,4 kcal
0,3 kcal
17,4 kcal

0,4
0,0
0,1
0,0
4,0

g
g
g
g
g

33,6 kcal
1,8 kcal
1,4 kcal
43,1 kcal
0,0 kcal
16,3 kcal

0,0
0,4
0,5
0,0
0,0
2,9

g
g
g
g
g
g

76,0 kcal
25,9 kcal
1,8 kcal
0,0 kcal
16,3 kcal

1,9
0,0
0,4
0,0
2,9

g
g
g
g
g

94,2 kcal
50,3 kcal
25,9 kcal

22,0 g
13,0 g
6,5 g

195,0 kcal

42,9 g

Meal analysis: energy 69,8 kcal (3 %), carbohydrate 13,7 g (4 %)


ikan goreng
ikan mujair segar
bawang putih
jeruk nipis
minyak kelapa sawit
garam
ketumbar kasar

40 g
2g
5g
5g
5g
5g

Meal analysis: energy 96,1 kcal (4 %), carbohydrate 3,8 g (1 %)


Tahu Goreng
tahu
minyak kelapa sawit
bawang putih
garam
ketumbar kasar

100 g
3g
2g
5g
5g

Meal analysis: energy 119,9 kcal (5 %), carbohydrate 5,2 g (2 %)


Snack SORE
jambu biji
gula pasir
jeruk manis

185 g
13 g
55 g

Meal analysis: energy 170,4 kcal (7 %), carbohydrate 41,5 g (13 %)


MAKAN MALAM
nasi putih

150 g

Meal analysis: energy 195,0 kcal (8 %), carbohydrate 42,9 g (13 %)


Cap Cay
telur ayam
daging ayam
sawi putih mentah
sawi hijau
kembang kool mentah

50 g
20 g
50 g
25 g
50 g

77,6 kcal
57,0 kcal
7,5 kcal
3,8 kcal
12,5 kcal

0,6
0,0
1,0
0,5
2,7

g
g
g
g
g
18

garam
minyak kelapa sawit
bawang putih
cabe merah
gula pasir
merica halus

5g
5g
2g
3g
3g
3g

0,0 kcal
43,1 kcal
1,8 kcal
0,8 kcal
11,6 kcal
9,8 kcal

0,0
0,0
0,4
0,2
3,0
1,7

g
g
g
g
g
g

25 g
3g
5g
2g
5g

49,8 kcal
25,9 kcal
16,3 kcal
1,8 kcal
0,0 kcal

4,3
0,0
2,9
0,4
0,0

g
g
g
g
g

150 g
20 g

138,0 kcal
92,4 kcal

35,1 g
10,8 g

Meal analysis: energy 225,4 kcal (9 %), carbohydrate 10,1 g (3 %)


Tempe Goreng
tempe kedele murni
minyak kelapa sawit
ketumbar kasar
bawang putih
garam
pisang ambon
susu prenagen

Meal analysis: energy 324,1 kcal (13 %), carbohydrate 53,4 g (17 %)
=====================================================================

HASIL PERHITUNGAN
=====================================================================
Zat Gizi
hasil analisis
rekomendasi
persentase
nilai
nilai/hari
pemenuhan
______________________________________________________________________________
energy
2402,1 kcal
1900,0 kcal
126 %
water
22,3 g
2700,0 g
1%
protein
97,9 g(16%)
48,0 g(12 %)
204 %
fat
90,3 g(32%)
77,0 g(< 30 %)
117 %
carbohydr.
323,2 g(52%)
351,0 g(> 55 %)
92 %
dietary fiber
38,6 g
30,0 g
129 %
alcohol
0,0 g
PUFA
12,0 g
10,0 g
120 %
cholesterol
384,6 mg
Vit. A
2235,7 g
800,0 g
279 %
carotene
0,0 mg
Vit. E
7,9 mg
Vit. B1
1,1 mg
1,0 mg
106 %
Vit. B2
1,9 mg
1,2 mg
161 %
Vit. B6
3,5 mg
1,2 mg
293 %
folic acid eq.
389,5 g
600 mg
65 %
Vit. C
481,1 mg
100,0 mg
481 %
19

sodium
potassium
calcium
magnesium
phosphorus
iron
zinc

9314,9 mg
4540,2 mg
1154,5 mg
536,5 mg
1358,8 mg
27,4 mg
12,5 mg

2000,0 mg
3500,0 mg
1000,0 mg
310,0 mg
700,0 mg
15,0 mg
7,0 mg

466 %
130 %
115 %
173 %
194 %
182 %
178 %

20

B. Dokumentasi Saat Wawancara

21

Anda mungkin juga menyukai