29 Agustus 2023
Pentingnya
1 Pemantauan
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pentingnya Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?
Pertumbuhan Perkembangan
1 2
Agar dapat mendeteksi
Agar anak dapat dinilai ganguan tumbuh sedini
apakah bertumbuh mungkin sehingga bisa
sesuai standar usianya diintervensi
Apa saja yang perlu dipantau?
Panjang/Tinggi
Berat badan
Badan
Lingkar Kepala
Lingkar Lengan Atas
Dimana pemantauan pertumbuhan dilakukan?
PAUD sejenis
Rumah/Tempat Lain
(kunjungan rumah/ kondisi
khusus/ sweeping)
Siapa saja yang mengerjakan?
Kader
bidan/perawat/
tenaga gizi
Orangtua/
pengasuh (jika
mempunyai alat dan
keterampilan)
Dokter
Kapan pemantauan
dilakukan?
Penyuluhan
Alat ukur berat badan bayi (baby scale) Alat ukur panjang badan
dan balita (infantometer/length board)
Kemampuan Balita
Umur Balita
untuk Berdiri
Jika pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan secara berdiri, maka hasil pengukuran
harus ditambahkan 0,7 cm
Jika pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 2 tahun dilakukan secara telentang/berbaring, maka hasil
pengukuran yang diperoleh dikurangi 0,7 cm
Alat antropometri yang digunakan :
MATERI POKOK Alat ukur panjang badan (Infantometer/Length board)
2
Persiapan :
1. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras.
Pengukuran 2. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk
ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau
Panjang Badan tertutup.
3. Pasang infantometer sesuai petunjuk.
4. Harus dipastikan bahwa foot piece (papan geser kaki) dapat
digerakkan dengan lancar.
5. Siapkan alas kain tipis pada alat ukur untuk bagian kepala balita.
Langkah-Langkah :
1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan
aksesoris
MATERI lainnya pada balita yang dapat menghambat proses pengukuran.
2. Balita dibaringkan telentang pada papan dengan puncak kepala menempel
padaPOKOK
panel bagian kepala (yang tetap).
3. Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memegang dan
menekan lutut balita agar tungkai bawah lurus dengan permukaan alat ukur.
Asisten pengukur memastikan kepala anak menempel pada papan kepala.
4. Pengukur utama menggerakkan foot piece (papan geser kaki) ke arah telapak
kaki balita hingga posisi telapak kaki tegak lurus menempel pada foot piece
(papan geser kaki). Jika balita menangis dan kaki kaku, usap telapak kaki bayi
agar lemas, segera tempelkan foot piece (papan geser kaki) pada telapak kaki
balita.
5. Pengukur utama membaca hasil pengukuran dalam satuan cm dengan
ketelitian satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm).
6. Catat dan plot hasil pengukuran panjang badan balita pada grafik pertumbuhan
sesuai
Prinsipumur dan jenis panjang
pengukuran kelamin badan balita usia 0-23 bulan diukur secara
telentang/berbaring
Untuk plotting di Grafik pertumbuhan PB/U atau TB/U
Bila pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan secara
berdiri, maka hasil pengukuran harus ditambahkan 0,7 cm
Alat antropometri yang digunakan :
Alat ukur tinggi badan (Stadiometer)
MATERI POKOK
3
Pengukuran
Tinggi Badan
Persiapan :
1. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk ukuran (meteran)
dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau tertutup.
2. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras.
3. Pasang stadiometer sesuai petunjuk.
4. Harus dipastikan bahwa head slider (papan geser kepala) dapat digerakkan dengan
lancar.
5. Perhatikan adanya sandaran tumit untuk ketepatan pengukuran tinggi badan.
Langkah-Langkah :
1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris lainnya pada balita.
MATERI
2. Pengukuran POKOK
dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memposisikan balita berdiri tegak membelakangi tiang ukur.
3. Asisten pengukur memastikan bagian tubuh balita menempel di 5 titik pada tiang ukur yaitu: bagian belakang kepala,
punggung, bokong, betis dan tumit.
4. Posisi kepala balita dipastikan berada dalam frankfort horizontal plane yaitu garis imajiner yang ditarik dari liang
telinga ke batas bawah orbita
5. Tangan kiri pengukur utama memegang dagu balita dan melihat skala ukur. Pastikan pandangan balita lurus ke depan.
6. Pengukur utama menarik head slider (papan geser kepala) pada stadiometer sampai menyentuh puncak kepala balita.
7. Pengukur utama membaca angka pada jendela baca dalam satuan cm dengan ketelitian satu angka di belakang koma
(ketelitian 1 mm).
8. Catat dan plot hasil pengukuran tinggi badan balita pada grafik pertumbuhan sesuai umur dan jenis kelamin.
Prinsip pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 24 bulan diukur secara berdiri
4
Persiapan :
Pengukuran 1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek.
Lingkar Kepala 2. Alat ukur lingkar kepala dan lengan atas dalam kondisi bersih sehingga
angkanya terlihat jelas.
Pengukuran
Langkah-Langkah : Lingkar Kepala
MATERI POKOK
1. Lepaskan tutup kepala, hiasan/aksesoris rambut yang dikenakan balita.
2. Alat pengukur dilingkarkan pada kepala balita melewati dahi, di atas alis mata, di atas kedua telinga,
dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang
3. Baca angka yang tertera pada ujung pita yang terlihat (dimulai dari skala kecil ke besar).
4. Catat hasil pengukuran lingkar kepala balita dalam satuan cm dengan ketelitian 1 angka di belakang
koma (1 mm) dan plot hasil pengukuran pada grafik pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin.
Hasil ukur LK :
54,9 cm
Alat antropometri yang digunakan :
MATERI POKOK Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala
(Measuring Tape) dan Pita LiLA
5
Pengukuran
Lingkar Lengan Atas
Persiapan :
1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek.
2. Alat ukur dalam kondisi bersih sehingga angkanya terlihat jelas.
3. Pengukuran dilakukan pada lengan kiri atau lengan yang tidak dominan.
4. Pastikan lengan yang akan diukur tidak tertutup pakaian.
Langkah-Langkah :
1. Tentukan titik tengah lengan atas dengan cara:
a.MATERI
Tekuk lenganPOKOK
balita hingga membentuk sudut 90 o, telapak tangan menghadap ke atas.
b. Cari titik ujung bahu dan ujung siku lengan.
c. Ukur panjang antara kedua titik tersebut dan bagi dua untuk mendapatkan nilai tengah.
d. Tandai titik tengah dengan menggunakan pena/spidol.
2. Luruskan lengan anak, tangan santai, sejajar dengan badan.
3. Lingkarkan pita LiLA di titik tengah yang sudah ditandai.
4. Pastikan pita LiLA menempel rata sekeliling kulit dan tidak terlalu ketat atau terlalu longgar.
5. Baca dan catat hasil pengukuran dalam satuan cm dengan ketelitian 1 angka di belakang koma (1 mm).
Pengukuran
Lingkar
Lengan Atas
Cara Melakukan
3 Penimbangan BB
dan Pengukuran
PB/TB
VIDEO ANTROPOMETRI
https://www.youtube.com/watch?v=id68KWUPRHM&t=127s
Cara Melakukan
4 Pemantauan
Pertumbuhan
Apa saja yang tercatat di kartu
pemantauan pertumbuhan /
Kartu menuju Sehat (KMS)?
● Nama anak
● Tanggal lahir
● Jenis kelamin
● Berat badan
lahir
● Grafik BB
● Kondisi sakit
● ASI eksklusif
● dll
Cara pengisian KMS
Langkah-langkah pengisian KMS oleh Kader dilakukan berdasarkan Juknis Pengisian KMS
(Kemenkes, 2021) antara lain:
2. Memastikan identitas anak pada lembar KMS sesuai dengan identitas pada halaman depan buku
KIA :
Aida
312200783345xx
Siti Badriah
31087654477xx
10 07 2019
Aida
Penimbangan
bulan juni
Menghubung
2019 BB 6,0kg kan dua titik
Tindak lanjut :
Kader melapor dan merujuk balita ke
40
Tenaga Kesehatan
7. Mengisi kolom pemberian ASI Ekslusif
5 pengukuran
(ploting dan tindak
lanjutnya)
Interpretasi Status Pertumbuhan
BB naik melebihi
garis oranye ,
artinya
BB turun : Pertumbuhan
Pertumbuhan tidak baik tidak baik
BB tetap /
mendatar :
Pertumbuhan
Tidak baik
Apa yang harus
dilakukan kader ?
Jika Balita dengan status pertumbuhan naik
• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu dan
sampaikan bahwa kenaikan berat badan balita merupakan keberhasilan ibu
mengasuh balita.
• Berikan umpan balik untuk mempertahankan kondisi balita dan nasihat
tentang pemberian makan sesuai rekomendasi menurut usianya
a) Berikan nasihat tentang aktivitas fisik sesuai usia agar status pertumbuhan tidak diatas garis
oranye
b) Laporkan ke tenaga kesehatan untuk dilakukan intervensi dini dan anjuran evaluasi 2
minggu, jika tidak ada perbaikan segera dirujuk
c) Tetap berikan pujian, edukasi tentang pemberian makan, asupan gizi disesuaikan dengan
aktivitas anak
Apa yang harus dilakukan kader ?
Jika Balita dengan status pertumbuhan naik tetapi garis
pertumbuhannya dibawah garis merah
a) Tanyakan dan catat keadaan balita dan anak prasekolah bila ada keluhan (batuk, diare, panas,
rewel, dll), kebiasaan makan balita dan hal lainnya seperti faktor lingkungan dan sosial
b) Berikan penjelasan tentang kemungkinan kenaikan berat badan balita masih belum cukup
tanpa menyalahkan ibu
d) Pada balita dan anak prasekolah BGM, setelah dirujuk dan dikonfirmasi, tidak perlu dirujuk
kembali jika garis pertumbuhannya mengikuti garis pertumbuhan diatasnya (N). Namun jika
berat badan tidak mengalami kenaikan (T) maka harus dirujuk
e) Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan dan anjuran datang kembali
pada penimbangan berikutnya
Apa yang harus dilakukan kader ?
Jika Balita yang pertama kali ditimbang atau tidak ditimbang dalam waktu lama dan
titik berat badannya ada dibawah garis merah atau di atas garis oranye
Tanda dan gejala kondisi medis yang menjadi penyebab berisiko gagal
tumbuh)
● infeksi (saluran napas, saluran kemih, kulit) yang berat atau berulang,
● muntah atau diare berulang
● kelainan jantung
● kegagalan mencapai kenaikan berat badan walaupun dengan kalori yang adekuat,
● dll
Gangguan Pertumbuhan Anak yang Sering Ditemukan
Berat badan kurang :
berat badan anak tidak sesuai dengan anak seusianya (diantara garis -2 SD dan-3 SD pada kurva
pertumbuhan BB/U)
Gizi Kurang
Wasting/gizi kurang: berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak seusianya (diantara garis
-2 SD dan- 3SD pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB
Gizi buruk
Berat badan tidak sesuai dengan panjang badan/tinggi badan anak seusianya (dibawah garis -3 SD
pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB
Pendek :
panjang badan/ tinggi badan tidak sesuai dengan anak seusianya (dibawah garis -2SD pada kurva
pertumbuhan PB atau TB/U
Terima Kasih
Soal (1)
Seorang anak laki-laki bernama Natan lahir dengan berat badan 3,5 kg pada 11 Januari 2022, anak
dari bapak Joni dan ibu Intan tinggal jalan Martanegara nomor 10 RT01/RW02 Kota Bandung. Natan
pada saat lahir diberikan ASI oleh ibunya dan pada usia 3 bulan mulai diberkan susu formula, karena
ibu merasa ASI sedikit. Natan mengunjungi posyandu Turangga sebanyak 7 kali. Hari pertama adalah
tanggal 12 februari 2022. berikut ini data hasil penimbangan ke posyandu dalam 7 bulan kunjungan
ke posyandu sbb :
Seorang Ibu Bernama Rani membawa anak perempuannya yang bernama Nana yang lahir pada
5 Mei 2020 , tinggal di kelurahan kotabaru kota Padang. Nana lahir dengan berat badan 3,3 kg,
mendapatkan ASI tetapi pada usia 4 bulan sudah diberi bubur. Selama ini, Nana telah
melakukan kunjungan ke posyandu Anggrek sebanyak 7 kali. Pada kunjungan nana usia 7
bulan nana sering diare.
Hari pertama kunjungannya adalah pada 11 Juni 2020. Berikut data hasil penimbangan dan
pengukuran Fina dalam tujuh bulan kunjungan ke posyandu
Terima Kasih
▪ Status
Pertumbuhan
Natan sejak
lahir bb normal
berada di garis
hijau,
selanjutnya BB
naik terus
berada diatas
garis hijau dan
saat ini berada
diatas garis
oranye, ,status
September
Desember
Januari’22
September
Januari’24
Desember
Januari’23
november
november
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Oktober
Oktober
Maret
Maret
April
Juni
April
pertumbuhan
Mei
Juli
Juni
Mei
Juli
3.5 4.3 5.7 6.7 7.3 8.0 8.6 9.5
Natan tidak
N N N N N N
√ √ √ -
N
- - - baik
-
Tindak Lanjut pada bulan agustus
1. Berikan nasihat tentang aktivitas fisik sesuai usia agar status
pertumbuhan tidak diatas garis oranye
• Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan
ibu
• Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan dan anjuran datang kembali pada
penimbangan berikutnya