Anda di halaman 1dari 64

Pemantauan Pertumbuhan

29 Agustus 2023
Pentingnya

1 Pemantauan
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pentingnya Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?

Pertumbuhan Perkembangan

Pertumbuhan adalah bertambah Perkembangan adalah bertambah pintar


besar, berat badan, panjang badan, dalam gerak kasar, gerak halus, bicara
lingkar kepala dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian
Definisi Pemantauan Pertumbuhan
• Suatu kegiatan penimbangan yang dilakukan secara terus menerus
(berkesinambungan) dan teratur.
• Berat badan hasil penimbangan dibuat titik dalam KMS dan dihubungkan sehingga
membentuk garis pertumbuhan anak yang bertujuan untuk mengetahui secara dini
anak tumbuh normal atau tidak, dan untuk melakukan tindak lanjut dengan cepat dan
tepat.
• Pemantauan pertumbuhan adalah proses mengamati pertumbuhan anak melalui
pengukuran antropometri berkala yang dibandingkan dengan standar untuk mengukur
kecukupan pertumbuhan dan mengidentifikasi gangguan pertumbuhan secara dini
(WHO).
Mengapa anak harus dipantau pertumbuhan ?

1 2
Agar dapat mendeteksi
Agar anak dapat dinilai ganguan tumbuh sedini
apakah bertumbuh mungkin sehingga bisa
sesuai standar usianya diintervensi
Apa saja yang perlu dipantau?

Panjang/Tinggi
Berat badan
Badan

Lingkar Kepala
Lingkar Lengan Atas
Dimana pemantauan pertumbuhan dilakukan?

Klinik Rumah Sakit


Posyandu

PAUD sejenis
Rumah/Tempat Lain
(kunjungan rumah/ kondisi
khusus/ sweeping)
Siapa saja yang mengerjakan?

Kader

bidan/perawat/
tenaga gizi
Orangtua/
pengasuh (jika
mempunyai alat dan
keterampilan)
Dokter
Kapan pemantauan
dilakukan?

Satu bulan sekali


Alat bantu yang digunakan?
Buku KIA/ KMS
Alur pelaksanan pemantauan pertumbuhan balita di POSYANDU
SEBELUM HARI BUKA
Undangan kepada sasaran Persiapan sarana prasarana Pembagian tugas & koordinasi

SAAT HARI BUKA


Pendaftaran

Penimbangan berat badan dan pengukuran panjang/ tinggi badan, LILA, LK

Pencatatan kedalam buku bantu, meliputi :


Hasil pengukuran
ASI Eksklusif
Kejadian yg diamlami anak
Kontak dengan penderita TB

Ploting ke dalam grafik pertumbuhan di KMS

Menilai status pertumbuhan anak

Status Pertumbuhan NAIK Status Pertumbuhan TIDAK NAIK

Penyuluhan

Ada RISIKO GANGGUAN


Tidak ada RISIKO GANGGUAN PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN FASYANKES
Cara Menimbang
2 BB dan Mengukur
PB/TB
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1919/2022
tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/1182/2022 tentang Standar Alat Antropometri dan Alat Deteksi Dini
Perkembangan Anak

Alat ukur berat badan bayi (baby scale) Alat ukur panjang badan
dan balita (infantometer/length board)

Alat ukur tinggi badan (stadiometer)

Alat ukur lingkar lengan atas dan


lingkar kepala
Pengukuran Pengukuran
Penimbangan berat badan bayi dan balita
lingkar kepala lingkar lengan atas (LiLA)

Pengukuran panjang badan


Pengukuran tinggi badan
MATERI POKOK Persiapan : Langkah-Langkah :
MATERI POKOK 1. Letakkan timbangan di tempat yang rata,
1. Pastikan bayi memakai pakaian
datar, dan keras sehingga tidak mudah
Penimbangan
1 Berat Badan Bayi
bergerak dan ruangan cukup terang.
2. Pastikan timbangan harus bersih dan
seminimal mungkin (tidak memakai
popok) dan tidak memegang sesuatu.
2. Letakkan bayi diatas mangkok timbang
tidak ada beban lain di atas timbangan. bayi hingga angka berat badan muncul
3. Baterai dipasang pada tempatnya pada layar timbangan.
dengan memperhatikan posisi baterai 3. Tekan tombol UNIT HOLD, tunggu
jangan sampai terbalik. hingga tulisan “HOLD” pada display
4. Tekan tombol Power/On dan pastikan berhenti berkedip untuk mendapatkan
angka pada jendela baca menunjukan berat bayi.
angka nol. Posisi awal harus selalu 4. Catat berat badan bayi dalam satuan kg
berada diangka nol (jendela baca 0,00 dengan ketelitian dua angka dibelakang
Timbangan berat kg) koma (ketelitian 10 gram) dan plot hasil
5. Bila memiliki unit alat pengukuran penimbangan BB pada grafik
badan bayi (baby dengan dua jenis satuan pengukuran pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan
(pound atau kg), tekan tombol UNIT usia
scale) HOLD sampai display sudah
menunjukkan 0,00 (kg)
6. Sebelum alat digunakan, lakukan
Alat antropometri yang kalibrasi pada alat timbangan dengan
digunakan cara menimbang benda yang sudah
diketahui beratnya untuk mengetahui
akurasi alat timbangan.
MATERI POKOK Persiapan: Langkah-Langkah:
1. Lepaskan mangkok timbang bayi pada 1. Pastikan balita memakai pakaian
1 Penimbangan
Berat Badan Balita
baby scale untuk digunakan menjadi
timbangan injak.
seminimal mungkin (tidak memakai
popok), tidak memegang sesuatu dan
2. Letakkan timbangan di tempat yang rata, tidak memakai sepatu/alas kaki.
datar, dan keras sehingga tidak mudah 2. Balita berdiri tepat di tengah timbangan
bergerak dan ruangan cukup terang. saat angka pada layar timbangan
3. Pastikan timbangan harus bersih dan menunjukkan angka 0,00 kg, serta tetap
tidak ada beban lain di atas timbangan. berada di atas timbangan sampai angka
4. Baterai dipasang pada tempatnya dengan berat badan muncul pada layar timbangan
memperhatikan posisi baterai jangan dan sudah tidak berubah.
sampai terbalik. 3. Petugas berdiri di depan layar baca
5. Tekan tombol Power/On dan pastikan timbangan untuk membaca hasil
angka pada jendela baca menunjukan penimbangan.
angka nol. 4. Catat berat badan balita dalam satuan kg
Timbangan berat badan 6. Bila memiliki unit alat pengukuran dengan dengan ketelitian dua angka dibelakang
dua jenis satuan pengukuran (pound atau koma (ketelitian 10 gram) dan plot hasil
balita kg), tekan tombol UNIT HOLD sampai penimbangan BB pada grafik
dapat menggunakan timbangan display sudah menunjukkan 0,00 (kg) pertumbuhan sesuai jenis kelamin dan
berat badan bayi (baby scale) yang 7. Sebelum alat digunakan, lakukan kalibrasi usia
pada alat timbangan dengan cara
dilepas mangkok timbangnya menimbang benda yang sudah diketahui
beratnya untuk mengetahui akurasi alat
Alat antropometri yang timbangan.
digunakan
Pengukuran
Pengukuran Panjang Badan (PB)Panjang Badan
dan Tinggi Badan (TB)
dan
Pengukuran panjang badan dan tinggi badan pada balita dibedakan
berdasarkan : Tinggi Badan

Kemampuan Balita
Umur Balita
untuk Berdiri

Jika pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan secara berdiri, maka hasil pengukuran
harus ditambahkan 0,7 cm

Jika pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 2 tahun dilakukan secara telentang/berbaring, maka hasil
pengukuran yang diperoleh dikurangi 0,7 cm
Alat antropometri yang digunakan :
MATERI POKOK Alat ukur panjang badan (Infantometer/Length board)

2
Persiapan :
1. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras.
Pengukuran 2. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk
ukuran (meteran) dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau
Panjang Badan tertutup.
3. Pasang infantometer sesuai petunjuk.
4. Harus dipastikan bahwa foot piece (papan geser kaki) dapat
digerakkan dengan lancar.
5. Siapkan alas kain tipis pada alat ukur untuk bagian kepala balita.
Langkah-Langkah :
1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan
aksesoris
MATERI lainnya pada balita yang dapat menghambat proses pengukuran.
2. Balita dibaringkan telentang pada papan dengan puncak kepala menempel
padaPOKOK
panel bagian kepala (yang tetap).
3. Pengukuran dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memegang dan
menekan lutut balita agar tungkai bawah lurus dengan permukaan alat ukur.
Asisten pengukur memastikan kepala anak menempel pada papan kepala.
4. Pengukur utama menggerakkan foot piece (papan geser kaki) ke arah telapak
kaki balita hingga posisi telapak kaki tegak lurus menempel pada foot piece
(papan geser kaki). Jika balita menangis dan kaki kaku, usap telapak kaki bayi
agar lemas, segera tempelkan foot piece (papan geser kaki) pada telapak kaki
balita.
5. Pengukur utama membaca hasil pengukuran dalam satuan cm dengan
ketelitian satu angka di belakang koma (ketelitian 1 mm).
6. Catat dan plot hasil pengukuran panjang badan balita pada grafik pertumbuhan
sesuai
Prinsipumur dan jenis panjang
pengukuran kelamin badan balita usia 0-23 bulan diukur secara
telentang/berbaring
Untuk plotting di Grafik pertumbuhan PB/U atau TB/U
Bila pengukuran panjang badan balita usia dibawah 2 tahun dilakukan secara
berdiri, maka hasil pengukuran harus ditambahkan 0,7 cm
Alat antropometri yang digunakan :
Alat ukur tinggi badan (Stadiometer)
MATERI POKOK

3
Pengukuran
Tinggi Badan
Persiapan :
1. Alat harus dipastikan dalam kondisi baik dan lengkap, alat penunjuk ukuran (meteran)
dapat terbaca jelas dan tidak terkelupas atau tertutup.
2. Alat ditempatkan pada tempat yang datar, rata dan keras.
3. Pasang stadiometer sesuai petunjuk.
4. Harus dipastikan bahwa head slider (papan geser kepala) dapat digerakkan dengan
lancar.
5. Perhatikan adanya sandaran tumit untuk ketepatan pengukuran tinggi badan.
Langkah-Langkah :
1. Lepaskan sepatu/alas kaki, kaus kaki, hiasan rambut, tutup kepala, dan aksesoris lainnya pada balita.
MATERI
2. Pengukuran POKOK
dilakukan oleh dua orang. Pengukur utama memposisikan balita berdiri tegak membelakangi tiang ukur.
3. Asisten pengukur memastikan bagian tubuh balita menempel di 5 titik pada tiang ukur yaitu: bagian belakang kepala,
punggung, bokong, betis dan tumit.
4. Posisi kepala balita dipastikan berada dalam frankfort horizontal plane yaitu garis imajiner yang ditarik dari liang
telinga ke batas bawah orbita
5. Tangan kiri pengukur utama memegang dagu balita dan melihat skala ukur. Pastikan pandangan balita lurus ke depan.
6. Pengukur utama menarik head slider (papan geser kepala) pada stadiometer sampai menyentuh puncak kepala balita.
7. Pengukur utama membaca angka pada jendela baca dalam satuan cm dengan ketelitian satu angka di belakang koma
(ketelitian 1 mm).
8. Catat dan plot hasil pengukuran tinggi badan balita pada grafik pertumbuhan sesuai umur dan jenis kelamin.

Prinsip pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 24 bulan diukur secara berdiri

Untuk plotting di Grafik pertumbuhan PB/U atau TB/U


Bila pengukuran tinggi badan balita usia ≥ 2 tahun dilakukan secara telentang/berbaring, maka hasil pengukuran yang
diperoleh dikurangi 0,7 cm
● Untuk pelaporan ke e-PPGBM, hasil
pengukuran panjang badan atau tinggi badan
balita, tidak perlu dikoreksi dengan
Pencatatan dan penambahan atau pengurangan 0,7 cm.
pelaporan hasil
pengukuran ● Cukup diberi keterangan cara pengukuran
apakah diukur berdiri atau telentang,
selanjutnya aplikasi e-PPGBM secara otomatis
akan mengoreksi hasil pengukuran.
Contoh soal (Penentuan hasil pengukuran
Panjang Badan dan Tinggi Badan)
SOAL :
1. Seorang Anak Perempuan usia 23 bulan dibawa ibunya ke Posyandu untuk
diukur PB atau TBnya, Anak tersebut sudah bisa berjalan dan berdiri tegak
sempurna dan dia ingin diukur dengan posisi berdiri, hasil pengukuran didapat
89,9 cm.
PERTANYAAN :
a. Alat ukur apa yang tepat digunakannya ?
b. Berapa hasil dari pengukuran anak tersebut ?
Contoh soal (Penentuan hasil pengukuran
Panjang Badan dan Tinggi Badan)
SOAL :
2. Seorang Anak Laki-laki usia 26 bulan dibawa ibunya ke Posyandu untuk
diukur PB atau TBnya, Anak tersebut sudah bisa berjalan dan berdiri tegak
sempurna dan dia ingin diukur dengan posisi terlentang, hasil pengukuran
didapat 92.0 cm.
PERTANYAAN :
a. Alat ukur apa yang tepat digunakannya ?
b. Berapa hasil dari pengukuran anak tersebut ?
Alat antropometri yang digunakan :
MATERI POKOK Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala
(Measuring Tape)

4
Persiapan :
Pengukuran 1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek.
Lingkar Kepala 2. Alat ukur lingkar kepala dan lengan atas dalam kondisi bersih sehingga
angkanya terlihat jelas.
Pengukuran
Langkah-Langkah : Lingkar Kepala
MATERI POKOK
1. Lepaskan tutup kepala, hiasan/aksesoris rambut yang dikenakan balita.
2. Alat pengukur dilingkarkan pada kepala balita melewati dahi, di atas alis mata, di atas kedua telinga,
dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang
3. Baca angka yang tertera pada ujung pita yang terlihat (dimulai dari skala kecil ke besar).
4. Catat hasil pengukuran lingkar kepala balita dalam satuan cm dengan ketelitian 1 angka di belakang
koma (1 mm) dan plot hasil pengukuran pada grafik pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin.

Hasil ukur LK :
54,9 cm
Alat antropometri yang digunakan :
MATERI POKOK Alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala
(Measuring Tape) dan Pita LiLA

5
Pengukuran
Lingkar Lengan Atas
Persiapan :
1. Pastikan alat ukur tidak kusut, tidak terlipat atau tidak sobek.
2. Alat ukur dalam kondisi bersih sehingga angkanya terlihat jelas.
3. Pengukuran dilakukan pada lengan kiri atau lengan yang tidak dominan.
4. Pastikan lengan yang akan diukur tidak tertutup pakaian.
Langkah-Langkah :
1. Tentukan titik tengah lengan atas dengan cara:
a.MATERI
Tekuk lenganPOKOK
balita hingga membentuk sudut 90 o, telapak tangan menghadap ke atas.
b. Cari titik ujung bahu dan ujung siku lengan.
c. Ukur panjang antara kedua titik tersebut dan bagi dua untuk mendapatkan nilai tengah.
d. Tandai titik tengah dengan menggunakan pena/spidol.
2. Luruskan lengan anak, tangan santai, sejajar dengan badan.
3. Lingkarkan pita LiLA di titik tengah yang sudah ditandai.
4. Pastikan pita LiLA menempel rata sekeliling kulit dan tidak terlalu ketat atau terlalu longgar.
5. Baca dan catat hasil pengukuran dalam satuan cm dengan ketelitian 1 angka di belakang koma (1 mm).

Pengukuran
Lingkar
Lengan Atas
Cara Melakukan

3 Penimbangan BB
dan Pengukuran
PB/TB
VIDEO ANTROPOMETRI

https://www.youtube.com/watch?v=id68KWUPRHM&t=127s
Cara Melakukan
4 Pemantauan
Pertumbuhan
Apa saja yang tercatat di kartu
pemantauan pertumbuhan /
Kartu menuju Sehat (KMS)?
● Nama anak
● Tanggal lahir
● Jenis kelamin
● Berat badan
lahir
● Grafik BB
● Kondisi sakit
● ASI eksklusif
● dll
Cara pengisian KMS
Langkah-langkah pengisian KMS oleh Kader dilakukan berdasarkan Juknis Pengisian KMS
(Kemenkes, 2021) antara lain:

1. Memilih KMS sesuai jenis kelamin anak :


Terdapat dua jenis KMS , yaitu KMS untuk anak laki-laki berwarna biru dan KMS untuk anak perempuan
berwarna merah muda

2. Memastikan identitas anak pada lembar KMS sesuai dengan identitas pada halaman depan buku
KIA :

Aida
312200783345xx
Siti Badriah
31087654477xx

10 07 2019

Pkm Melati Jakarta Timur DKI Jakarta


Aida
312200783345xx
Siti Badriah
31087654477xx

Umur anak (bulan)


Bulan ditimbang
Diisi bulan
Berat badan (kg) lahir
KBM
Status Naik / tidak Naik
ASI eksklusif
3. Mengisi bulan lahir dan bulan
penimbangan Anak
a. Tulis tanggal, bulan dan tahun lahir pada kolom
bulan penimbangan dibawah umur 0 bulan. (Jika
tdk diketahui tanggal kelahirannya, tanyakan
perkiraan umur anak tersebut)
Diisi bulan
lahir

b. Tulis kolom bulan berikutnya dengan tanggal


penimbangan, bulan, tahun secara berurutan.
Bulan dan tahun penimbnagan dapat ditulis
langsung saat pengisisan KMS pertama kali,
sedangkan tanggal diisi pada saat hari
penimbangan di Posyandu
4. Meletakkan titik berat badan
dan membuat garis pertumbuhan
anak 🡪 Letakkan ploting titik berat
badan hasil penimbangan. Tulis
berat badan pada kolom bulan
penimbangan dan letakkan titik
berat badan pada titik temu garis
tegak (bulan penimbangan) dan
garis datar (berat badan)

Aida
Penimbangan
bulan juni
Menghubung
2019 BB 6,0kg kan dua titik

Jika balita bulan lalu tidak ditimbang, maka garis


pertumbuhan tidak dapat dihubungkan
5. Mencatat setiap kejadian yang
dialami anak.

Apabila anak mengalami masalah makan


(tidak nafsu makan) atau sakit (diare,
demam, batuk dll), kejadian tersebut
dicatat dalam grafik pertumbuhan di KMS
Cara menentukan status pertumbuhan melalui KMS
1. Status Pertumbuhan dinilai
berdasarkan arah Garis
Pertumbuhan

2. Membandingkan pertambahan berat


badan dengan kenaikan berat badan
Minimal
6. Menentukan status pertumbuhan melalui KMS
Kesimpulan dari penentuan status pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan adalah sbb :
Garis d
a) Tidak Naik (T) TIDAK NAIK (T), grafik berat
• Arah garis pertumbuhan mendatar atau menurun badan mendatar; kenaikan
memotong garis pertumbuhan dibawahnya (berat berat badan<KBM (<200 g)
badan saat ini lebih rendah dari bulan sebelumnya) Garis C
NAIK (N), grafik berat badan
• atau kenaikan BB kurang dari Kenaikan Berat memotong garis
Badan Minimal (KBM) pertumbuhan diatasnya;
kenaikan berat badan>KBM
(>200 g)
Garis b
b) Naik (N) NAIK (N), grafik berat
badanmemotong garis
• Arah garis pertumbuhan sejajar dengan atau
pertumbuhan diatasnya;
mengikuti garis pertumbuhan terdekat pada KMS kenaikan berat badan>KBM
• Arah garis pertumbuhan ke atas menyebrang kurva (>300 g)
diatasnya Garis a
TIDAK NAIK (T), grafik berat
• atau kenaikan BB sama dengan KBM atau lebih badan memotong garis
pertumbuhan dibawahnya;
kenaikan berat badan<KBM
(<300 g) :
Kader mendeteksi lebih dini:
balita dengan weight faltering (BB Tidak Naik), underweight (BB kurang), gizi kurang

Keterangan Weight Faltering (T) :


C
B
A : BB Tidak Naik (BB Naik, tapi tidak A
sesuai dengan KBM dan tidak mengikuti
garis pertumbuhan)

B : BB Tidak Naik (BB Tetap)

C : BB Tidak Naik (BB Turun)

Tindak lanjut :
Kader melapor dan merujuk balita ke
40
Tenaga Kesehatan
7. Mengisi kolom pemberian ASI Ekslusif

Pada bayi usia 0-6 bulan kader posyandu


harus menanyakan kepada ibu / pengasuh
mengenai praktik pemberian ASI
Eksklusif, bila masih bayi diberi ASI
saja, kolom ASI diisi tanda ( )
dan Bila diberi makanan lain selain ASI,
bulan tersebut dan bulan berikutnya diisi
dengan tanda (➖).
Memahami hasil

5 pengukuran
(ploting dan tindak
lanjutnya)
Interpretasi Status Pertumbuhan
BB naik melebihi
garis oranye ,
artinya
BB turun : Pertumbuhan
Pertumbuhan tidak baik tidak baik

BB naik tapi tidak


memadai :
BB naik mengikuti garis
Pertumbuhan
pertumbuhan, artinya Tidak baik
Pertumbuhan baik

BB tetap /
mendatar :
Pertumbuhan
Tidak baik
Apa yang harus
dilakukan kader ?
Jika Balita dengan status pertumbuhan naik
• Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke posyandu dan
sampaikan bahwa kenaikan berat badan balita merupakan keberhasilan ibu
mengasuh balita.
• Berikan umpan balik untuk mempertahankan kondisi balita dan nasihat
tentang pemberian makan sesuai rekomendasi menurut usianya

• Anjurkan untuk datang kembali pada penimbangan berikutnya


Apa yang harus
dilakukan kader ?
Jika Balita dengan status pertumbuhan naik, tetapi trend pertumbuhannya naik
terus menerus mendekati garis oranye

a) Berikan nasihat tentang aktivitas fisik agar status


pertumbuhan balita tidak diatas garis oranye

b) Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan


dan anjuran datang kembali pada penimbangan berikutnya
Apa yang harus
dilakukan kader ?
Jika Balita dengan status pertumbuhan NAIK, tetapi garis pertumbuhannya
di atas GARIS ORANYE

a) Berikan nasihat tentang aktivitas fisik sesuai usia agar status pertumbuhan tidak diatas garis
oranye

b) Laporkan ke tenaga kesehatan untuk dilakukan intervensi dini dan anjuran evaluasi 2
minggu, jika tidak ada perbaikan segera dirujuk

c) Tetap berikan pujian, edukasi tentang pemberian makan, asupan gizi disesuaikan dengan
aktivitas anak
Apa yang harus dilakukan kader ?
Jika Balita dengan status pertumbuhan naik tetapi garis
pertumbuhannya dibawah garis merah
a) Tanyakan dan catat keadaan balita dan anak prasekolah bila ada keluhan (batuk, diare, panas,
rewel, dll), kebiasaan makan balita dan hal lainnya seperti faktor lingkungan dan sosial
b) Berikan penjelasan tentang kemungkinan kenaikan berat badan balita masih belum cukup
tanpa menyalahkan ibu

c) Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan rujukan ke puskemas/fasilitas


kesehatan

d) Pada balita dan anak prasekolah BGM, setelah dirujuk dan dikonfirmasi, tidak perlu dirujuk
kembali jika garis pertumbuhannya mengikuti garis pertumbuhan diatasnya (N). Namun jika
berat badan tidak mengalami kenaikan (T) maka harus dirujuk
e) Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan dan anjuran datang kembali
pada penimbangan berikutnya
Apa yang harus dilakukan kader ?
Jika Balita yang pertama kali ditimbang atau tidak ditimbang dalam waktu lama dan
titik berat badannya ada dibawah garis merah atau di atas garis oranye

a. Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan rujukan


ke puskemas/fasilitas kesehatan

b. Berikan nasihat tentang aktivitas fisik

c. Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan


dan anjuran datang kembali pada penimbangan berikutnya
Deteksi Dini
Penyimpangan
Pertumbuhan
Tanda Bahaya (Red Flags) Pertumbuhan Anak

Tanda dan gejala kondisi medis yang menjadi penyebab berisiko gagal
tumbuh)
● infeksi (saluran napas, saluran kemih, kulit) yang berat atau berulang,
● muntah atau diare berulang
● kelainan jantung
● kegagalan mencapai kenaikan berat badan walaupun dengan kalori yang adekuat,
● dll
Gangguan Pertumbuhan Anak yang Sering Ditemukan
Berat badan kurang :
berat badan anak tidak sesuai dengan anak seusianya (diantara garis -2 SD dan-3 SD pada kurva
pertumbuhan BB/U)

Gizi Kurang
Wasting/gizi kurang: berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak seusianya (diantara garis
-2 SD dan- 3SD pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB

Gizi buruk
Berat badan tidak sesuai dengan panjang badan/tinggi badan anak seusianya (dibawah garis -3 SD
pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB

Pendek :
panjang badan/ tinggi badan tidak sesuai dengan anak seusianya (dibawah garis -2SD pada kurva
pertumbuhan PB atau TB/U
Terima Kasih
Soal (1)
Seorang anak laki-laki bernama Natan lahir dengan berat badan 3,5 kg pada 11 Januari 2022, anak
dari bapak Joni dan ibu Intan tinggal jalan Martanegara nomor 10 RT01/RW02 Kota Bandung. Natan
pada saat lahir diberikan ASI oleh ibunya dan pada usia 3 bulan mulai diberkan susu formula, karena
ibu merasa ASI sedikit. Natan mengunjungi posyandu Turangga sebanyak 7 kali. Hari pertama adalah
tanggal 12 februari 2022. berikut ini data hasil penimbangan ke posyandu dalam 7 bulan kunjungan
ke posyandu sbb :

Kunjungan ke Tanggal kunjungan Berat badan )kg)


1 12 Februari 2022 4.3
2 12 Maret 2022 5.7
3 13 April 2022 6.7
4 13 Mei 2022 7.3
5 12 Juni 2022 8.0
6 12 Juli 2022 8.6
7 13 Agustus 2022 9.5
Instruksi :
▪ Pilih KMS untuk Natan yang sesuai jenis kelaminnya
▪ Lakukan pengisian KMS dan plotting dengan benar hasil
penimbangan Natan dari sejak lahir sd 13 agustus 2022
▪ Tentukan status pertumbuhan
▪ Tentukan tindak lanjut yang dilakukan kader pada bulan
kunjungan terakhir
Soal (2)

Seorang Ibu Bernama Rani membawa anak perempuannya yang bernama Nana yang lahir pada
5 Mei 2020 , tinggal di kelurahan kotabaru kota Padang. Nana lahir dengan berat badan 3,3 kg,
mendapatkan ASI tetapi pada usia 4 bulan sudah diberi bubur. Selama ini, Nana telah
melakukan kunjungan ke posyandu Anggrek sebanyak 7 kali. Pada kunjungan nana usia 7
bulan nana sering diare.
Hari pertama kunjungannya adalah pada 11 Juni 2020. Berikut data hasil penimbangan dan
pengukuran Fina dalam tujuh bulan kunjungan ke posyandu

Tanggal Kunjungan Berat


5 Mei 2020 3,3 kg
11 Juni 2020 4,1 kg
13 Juli 2020 5,0 kg
12 Agustus 2020 5,7 kg
10 September 2020 6,4 kg
13 Oktober 2020 6,8 kg
11 November 2020 7,1 kg
12 Desember 2020 7,3 kg
Instruksi :
▪ Pilih KMS untuk Nana yang sesuai jenis kelaminnya
▪ Lakukan pengisian KMS dan plotting dengan benar hasil
penimbangan Nana dari sejak lahir sd 11 Januari 2021
▪ Tentukan status pertumbuhan
▪ Tentukan tindak lanjut yang dilakukan kader
Gangguan Pertumbuhan Anak yang Sering Ditemukan

Risiko Gizi Lebih


Berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak atau di antara garis 1
SD dan garis 2 SD pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB
Gizi Lebih :
Berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak atau diantara garis 2 SD
dan garis 3 SD pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB
Obesitas
Berat badan tidak sesuai dengan panjang/tinggi badan anak atau diatas garis 3 SD
pada kurva pertumbuhan BB/PB atau BB/TB
SeLaMaT
BeKeRjA

Terima Kasih
▪ Status
Pertumbuhan
Natan sejak
lahir bb normal
berada di garis
hijau,
selanjutnya BB
naik terus
berada diatas
garis hijau dan
saat ini berada
diatas garis
oranye, ,status
September

Desember
Januari’22

September

Januari’24
Desember
Januari’23
november

november
Februari

Agustus

Februari

Agustus
Oktober

Oktober
Maret

Maret
April

Juni

April
pertumbuhan
Mei

Juli

Juni
Mei

Juli
3.5 4.3 5.7 6.7 7.3 8.0 8.6 9.5
Natan tidak
N N N N N N
√ √ √ -
N
- - - baik
-
Tindak Lanjut pada bulan agustus
1. Berikan nasihat tentang aktivitas fisik sesuai usia agar status
pertumbuhan tidak diatas garis oranye

2. Laporkan ke tenaga kesehatan untuk dilakukan intervensi dini dan


anjuran evaluasi 2 minggu, jika tidak ada perbaikan segera
dirujuk

3. Tetap berikan pujian, edukasi tentang pemberian makan, asupan gizi


disesuaikan dengan aktivitas anak
10 Mei 2020
Juni
Juli
Agustusi
September
Oktober
November Diare
Desember

3.3 4.1 5.0 5.8 6.5 6.8 7.1 7.3 7.3


Januari 2021
Apa yang harus dilakukan kader ?
Jika Balita dengan status pertumbuhan TIDAK NAIK
• Tanyakan dan catat keadaan balita bila ada keluhan (batuk, diare, panas, rewel, dll), kebiasaan
makan balita dan hal lainnya seperti faktor lingkungan dan sosial

• Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat badan tidak naik tanpa menyalahkan
ibu

• Laporkan ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan rujukan ke puskemas/fasilitas kesehatan

• Tetap berikan pujian, umpan balik tentang pemberian makan dan anjuran datang kembali pada
penimbangan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai