Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Penilaian Status Gizi

Tentang Pengukuran TLBK (Tebal Lemak Bawah Kulit)

Dosen Pembimbing:

 Dr. Gusnedi,STP,MPH.
 Edmon,SKM, M.Kes.
 Marni Handayani,S.SiT,M.Kes.
 Rina Hasniyati,SKM,M.Kes.
Instruktur:
 Heriawita, SKM, M.Kes
 Melly Zulmiwarta, A.Md. Gz
 Kiki Rizki Amelia Myeva,S.ST
 Dini Yualiska,S.Tr. Gz.
Oleh: Ahlia Ryanti Putri (192210689)

Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika 2B

Politeknik Kesehatan Kemenkkes RI Padang

T.A. 2020/2021
Judul Praktek : Pengukuran TLBK (Tebal Lemak Bawah Kulit)

Hari/Tanggal : Selasa/ 10 November 2020

Alat/Bahan :

 Sampel remaja/ dewasa yang akan diukur


 Alat ukur (skinfold calliper)
 Alat Tulis

Prosedur/Langkah-langkah:

1. TLBK
Secara Umum Prosedur pengukuran adalah sebagai berikut:
1. Mencuci Tangan
2. Menerangkan prosedur dan tujuan pengukuran pada klien.
3. Menentukan sembilan tempat pengukuran TLK, yaitu: pada dada (chest),
subscapula, mix-axilaris, suprailiaka, perut (abdominal), triseps, biseps, thigh
(paha), medial calf (betis)
4. Melakukan pengukuran TLK pada masing-masing lokasi. Lakukan cubitan
pada masing-masing lokasi untuk mempermudah aplikasi alat skin caliper.
Ketebalan lemak dibaca dalam 5 detik, kemudian lepaskan alat secara perlahan.
5. Mencuci tangan setelah pengukuran
6. Klien dirapikan, peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula
7. Mendokumentasikan prosedur
8. Menentukan nilai TLK klien dengan membandingkan hasil pengukuran dengan
nilai standar yang ada pada acuan
9. Menentukan status gizi klien

Hasil :

No. Nama Sampel Tebal Lemak


Bicep Trisep Supskapular
1. Afla 4,2 6 8,2
BahirahYuheri
2. Alifia Putri 4,8 17,8 7
Zanni
3. Anggi Ariska 7,1 10 9,5
4. Annisa Jihan 6 8 7,1
Faroha
5. Aufa Mufidah 7,1 10,1 12,5
6. Aulya Okta 3 4 8,5
Yunas
7. Citra 4,1 7,6 7
Maharani
8. Dina Yusela 13,1 17 8,8
9. Dinda Sri 11,8 18 10,8
Kinanti

Pembahasan/Tinjauan Pustaka:

1. TLBK

Ketebalan lipatan kulit adalah suatu pengukuran kandungan lemak tubuh karena sekitar
separuh dari cadangan lemak tubuh total terdapat langsung dibawah kulit. Pengukuran tebal
lipatan kulit merupakan salahsatu metode penting untuk menentukan komposisi tubuh serta
persentase lemak tubuh dan untuk menentukan status gizi cara antropometrik.

Teknik Pengukuran Skinfold-thickness Pengukuran skinfold-thickness dapat dilakukan


dengan berbagai cara, namun pada anthropometri biasanya pengukuran dilakukan pada sisi
kanan badan dengan prosedur yang telah ditetapkan. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan skinfold caliper dengan satuan milimeter. Masingmasing pengukuran dilakukan
sebanyak dua sampai tiga kali kemudian nilai yang diperoleh merupakan nilai rata-rata jika
pengukuran dilakukan dua kali dan nilai median bila pengukuran dilakukan tiga kali.
Pengukuran dilakukan pada subyek dalam keadaan relaksasi pada posisi berdiri tegak
dengan dengan tergantung bebas di sisi kanan kiri badan. Namun tidak menutup kemungkinan
dilakukannya perubahan posisi subyek untuk mempermudah pelaksanaan pengukuran.

Ada beberapa lokasi pengukuran spesifik yang biasanya dilakukan (Norton & Old, 1998:
47-53) :

a. Subscapular skinfold
Subyek dalam posisi berdiri tegak dengan kedua lengan disamping badan.
Ibu jari meraba badian bawah angulus inferior scapulae untuk mengetahui tepi
bagian tersebut. Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri
diambil tepat di inferior angulus inferior scapulae. Cubitan pada kulit dilakukan
dengan arah cubitan miring ke lateral bawah membentuk sudut 45°terhadap garis
horisontal.
b. Abdominal skinfold
Cubitan dilakukan dengan arah vertikal, kurang lebih 5 cm lateral
umbilikus (setinggi umbilikus).
c. Suprailiac / supraspinale skinfold
Cubitan dilakukan pada daerah (titik) perpotongan antara garis yang
terbentang dari spina iliaca anterior superior(SIAS) ke batas anterior axilladan
garis horisontal yang melalui tepi atas crista illiaca. Titik ini terletak sekitar 5 – 7
cm di atas SIAS tergantung pada ukuran subyek dewasa, dan lebih kecil pada
anak-anak atau sekitar 2 cm. Arah cubitan membentuk sudut 45°terhadap garis
horisontal.
d. Iliac crest skinfold
Cubitan dilakukan diatas crista iliaca padailio-axilla line. Subyek abduksi
pada lengan kanan seluas 90 derajat atau menyilang dada dengan meletakkan
tangan di bahu kiri. Jari-jari tangan kiri meraba crista iliaca dan menekannya
sehingga jari-jari tersebut dapat meraba seluruh permukaan crista iliaca. Posisi
jari-jari tersebut kemudian digantikan dengan ibu jari tangan yang sama,
kemudian jari telunjuk ditempatkan kembali tepat di superior dari ibu jari dan
akhirnya cubitan dilakukan dengan jari telunjuk dan ibu jari. Lipatan dilakukan
pada pososi miring ke depan dengan sudut kurang lebih 45°terhadap garis
horisontal.
e. Midaxillary skinfold
Cubitan dilakukan dengan arah vertikal setinggi sendi xiphosternal
sepanjang garis ilio-axilla. Pengukuran dilakukan dengan posisi lengan kanan
diabduksikan 90 derajat ke samping
f. Medial calf skinfold
Subyek dalam posisi duduk di kursi dengan sendi lutut dalam keadaan
fleksi 90 derajat dan otot-otot betis dalam keadaan relaksasi. Cubitan dilakukan
dengan arah vertikal pada aspek medial betis yang mempunyai lingkar paling
besar. Untuk menentukan lingkar terbesar pada betis dilakukan pengamatan dari
sisi depan.
g. Front thigh skinfold
Pengukur berdiri menghadap sisi kanan subyek. Subyek dalam posisi
duduk di kursi dengan lutut fleksi 90 derajat. Cubitan dilakukan dengan arah
vertikal pada garis tengah aspek anterior paha di pertengahan antara lipat paha
dengan tepi atas patella.
h. Triceps skinfold
Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri pada sisi
posterior mid acromiale-radiale line. Cubitan dilakukan pada permukaan paling
posterior dari lengan atas pada daerah m. triceps brachii pada penampakan dari
samping. Saat pengukuran lengan dalam keadaan relaksasi dengan sendi bahu
sedikit eksorotasi dan sendi siku ekstensi di samping badan.
i. Biceps skinfold
Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri pada mid
acromiale-radiale line sehingga arah cubitan vertikal dan paralel dengan aksis
lengan atas. Subyek berdiri dengan lengan relaksasi serta sendi siku ekstensi dan
sendi bahu sedikit eksorotasi. Cubitan dilakukan pada aspek paling anterior dari
permukaan depan lengan atas pada penampakan dari samping.
j. Chest skinfold.
Cubitan dilakukan sedikit miring sesuai dengan lipatan ketiak depan
sepanjang linea axillaris anterior Pengukuran-pengukuran tersebut sebaiknya
jangan dilakukan segera setelah subyek melakukan latihan fisik atau perlombaan,
mandi sauna, berenang atau mandi, selama latihan fisik, atau kondisi yang
menyebabkan hiperemia karena dapat meningkatkan ketebalan lipatan kulit.
Selain itu dehidrasi juga dapat menyebabkan peningkatan tebal lipatan kulit akibat
perubahan turgidity kulit.
Penentuan Proporsi Lemak Tubuh Persen lemak tubuh dapat diperkirakan
dari ukuran skinfold dengan menggunakan persamaan dari penelitian terdahulu.
Salah satu rumus yang sering digunakan adalah persamaan Durnin dan
Womesley. Dengan persamaan tersebut, persen lemak tubuh dapat dihitung
dengan menggunakan data pengukuran pada satu titik, atau jumalh total dua
sampai empat titik pengukuran. Prosedur perhitungan sebagai berikut:
1. Pilih dan ukur satu-empat titik skinfold seperti triceps, subcapular, dan biceps
dengan metode yang tepat.
2. Hitung Densitas Tubuh (D) menggunakan persamaan regresi yang sesuai untuk
masing-masing umur dan jenis kelamin serta hasil pengukuran skinfold:
D= c-m(log total ukuran skinfold)
(nilai c dan m dapat dilihat pada Durnin and Womersley, 1973).
3. Hitung persen lemak tubuh (BF)= (4.95/D-4.50) x 100
4. Total Lemak Tubuh = Berat Badan (BB) x %BF

Klasifikasi dari hasil total lemak tubuh


 Kurus : < 13%
 Normal : 13-23%
 Agak berlemak: 24-27%
 Berlemak : 28-32%
 Obesitas : ≥ 33%

Maka dari sampel yang diperiksa didapatkan:


 Afla Bahirah Yuheri
Total Skinfold D BF Total Lemak
Tubuh
Biceps: 4,2 D= c-m (Log BF= (4,95/D- 4,5) TLT=
Triceps: 6 total ukuran 100 BB x %BF
Supcapular: 8,2 Skinfold) BF= TLT=
B+T+S: 18,4 D= 1,1509 – (4,95/1,0604- 4,5) 38,3 x 16,8%
0,0715 (log 100 TLT = 6,43
18,4) BF= (4,668-4,5)
D= 1,1509 – 100
0,0715 (1,26) BF=(0,168) 100
D= 1,0604 BF= 16,8 %
Normal

 Alifia Putri Zanni

Total Skinfold D BF Total Lemak


Tubuh
Biceps: 4,8 D= c-m (Log BF= (4,95/D - 4,5) TLT=
Triceps: 17,8 total ukuran 100 BB x %BF
Supcapular: 7 Skinfold) BF= TLT=
B+T+S: 29,6 D= 1,1605 – (4,95/1,046281 - 68,1x 23%
0,0777 (log 4,5) 100 TLT= 15,66
29,6) BF= (4,73 – 4,5)
D= 1,1605 – 100
0,0777 (1,47) BF= (0,23) 100
D = 1,046281 BF= 23 %
Normal

 Anggi Ariska

Total Skinfold D BF Total Lemak


Tubuh
Biceps: 7,1 D= c-m (Log BF= (4,95/D - 4,5) TLT=
Triceps: 10 total ukuran 100 BB x %BF
Scapular: 9,5 Skinfold) BF= TLT=
B+T+S: 26,6 D= 1,1605 – (4,95/1,050166 - 54,8 x 21%
0,0777 (log 4,5) 100 TLT= 11,5
26,6) BF= (4,71 – 4,5)
D= 1,1605 – 100
0,0777 (1,42) BF= (0,21) 100
D = 1,050166 BF= 21 %
Normal

 Annisa Jihan Faroha

Total Skinfold D BF Total Lemak


Tubuh
Biceps: 6 D= c-m (Log BF= (4,95/D - 4,5) TLT=
Triceps: 8 total ukuran 100 BB x %BF
Scapular: 7,1 Skinfold) BF= TLT=
B+T+S: 18,1 D= 1,1509 – (4,95/1,107285 - 54,4 x 10%
0,0715 (log 4,5) 100 TLT= 5,44
18,1) BF= (4,4 – 4,5)
D= 1,1509 – 100
0,0715 (0,91) BF= (0,1) 100
D= 1,107285 BF= 10 %
Kurus

 Aufa Mufidah

Total Skinfold D BF Total Lemak


Tubuh
Biceps: 7,1 D= c-m (Log BF= (4,95/D - 4,5) TLT=
Triceps: 10,1 total ukuran 100 BB x %BF
Scapular: 12,5 Skinfold) BF= TLT=
B+T+S: 29,7 D= 1,1509 – (4,95/1,04508 - 46,7 x 24%
0,0715 (log 4,5) 100 TLT= 11,20
29,7) BF= (4,74 – 4,5)
D= 1,1509 – 100
0,0715 (1,48) BF= (0,24) 100
D= 1,04508 BF= 24 %
Agak Berlemak

 Aulya Okta Yunas

Total Skinfold D BF Total Lemak


Tubuh
Biceps: 3 D= c-m (Log BF= (4,95/D - 4,5) TLT=
Triceps: 4 total ukuran 100 BB x %BF
Scapular: 8,5 Skinfold) BF= TLT=
B+T+S: D= 1,1509 – (4,95/1,06796 - 71,2 x 14%
0,0715 (log 4,5) 100 TLT= 9,97
15,5) BF= (4,64 – 4,5)
D= 1,1509 – 100
0,0715 (1,19) BF= (0,14) 100
D= 1,06796 BF= 14 %
Normal

 Citra Maharani

Total Skinfold D BF Total Lemak


Tubuh
Biceps: 4,1 D= c-m (Log BF= (4,95/D - 4,5) TLT=
Triceps: 7,6 total ukuran 100 BB x %BF
Scapular: 7 Skinfold) BF= TLT=
B+T+S: D= 1,1605 – (4,95/1,087462 - 37,9 x 5%
0,0777 (log 4,5) 100 TLT= 1,91
18,7) BF= (4,55 – 4,5)
D= 1,1605 – 100
0,0777 (0,94) BF= (0,05) 100
D = 1,087462 BF= 5 %
Kurus

 Dina Yusela

Total Skinfold D BF Total Lemak


Tubuh
Biceps: 13,1 D= c-m (Log BF= (4,95/D - 4,5) TLT=
Triceps: 17 total ukuran 100 BB x %BF
Scapular: 8,8 Skinfold) BF= TLT=
B+T+S: 38,9 D= 1,1509 – (4,95/1,037215 - 65,5 x 27%
0,0715 (log 4,5) 100 TLT= 17,69
38,9) BF= (4,77 – 4,5)
D= 1,1509 – 100
0,0715 (1,59) BF= (0,27) 100
D= 1,037215 BF= 27 %
Agak Berlemak

 Dinda Sri Kinanti

Total Skinfold D BF Total Lemak


Tubuh
Biceps: 11,8 D= c-m (Log BF= (4,95/D - 4,5) TLT=
Triceps: 18 total ukuran 100 BB x %BF
Scapular: 10,8 Skinfold) BF= TLT=
B+T+S: 40,6 D= 1,1605 – (4,95/1,03618 - 51,2 x 21%
0,0777 (log 4,5) 100 TLT= 10,75
40,6) BF= (4,77 – 4,5)
D= 1,1605 – 100
0,0777 (1,6) BF= (0,27) 100
D = 1,03618 BF= 21 %
Normal

Kesimpulan :

Ketebalan lipatan kulit adalah suatu pengukuran kandungan lemak tubuh karena sekitar
separuh dari cadangan lemak tubuh total terdapat langsung dibawah kulit. Pengukuran tebal
lipatan kulit merupakan salahsatu metode penting untuk menentukan komposisi tubuh serta
persentase lemak tubuh dan untuk menentukan status gizi cara antropometrik.

Daftar Pustaka :

Universitas Diponegoro. 2014. [Diakses Online] http://eprints.undip.ac.id/. Pada 13


November 2020.

Universitas Indonesia. 2010. [Diakses Online] http://lib.ui.ac.id/. Pada 13 November 2020.

Universitas Hasanuddin. 2016 . [Diakses Online] https://med.unhas.ac.id/. Pada 13 November


2020.

https://hellosehat.com/. Pada 13 November 2020.

https://ahligizi.id/. Pada 13 November 2020.

Penuntun Praktikum Penilaian Status Gizi Poltekkes Kemenkes Padang


Lampiran

Anda mungkin juga menyukai