OLEH
KELOMPOK 1 :
KELAS : 1 A
SEMESTER : II
2021/2022
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui
NIP.196504011989032001 NIP.198901062019022001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bimbingan-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Pratikum Gizi Dalam Daur Kehidupan dengan topik
“PENGOLAHAN MENU SEHARI UNTUK LANSIA” dengan baik. Laporan Praktikum ini
membahas tentang Cara mengolah menu sehari untuk lansia berdasarkan susunan menu
Kebutuhan Gizi dengan cara penyajian yang benar.
Dalam penulisan Laporan ini kami mengalami banyak kesulitan namun atas bantuan dan
bimbingan, motivasi yang tiada hentinya disertai harapan yang optimis dan kuat dari orang tua,
Ibu Dosen, dan teman-teman semuanya yang sudah berpartisipasi dan bekerja sama dalam
penulisan laporan ini mengarahkan kami sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan tepat
pada waktunya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dari
laporan ini dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan senang hati
kami menerima segala kritikan dan saran dari pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. JUDUL PRAKTIKUM
2. HARI / TANGGAL PRAKTIKUM
3. LATAR BELAKANG
Perubahan ini akan makin nyata pada kurun usia dekade 70-an. Faktor lingkungan antara
lain meliputi perubahan kondisi sosial ekonomi yang terjadi akibat memasuki masa pensiun
dan isolasi sosial berupa hidup sendiri setelah pasangannya meninggal. Faktor kesehatan
yang berperan dalan perubahan status gizi antara lain adalah naiknya insidensi penyakit
degenerasi maupun non-degenerasi yang berakibat dengan perubahan dalam asupan
makanan, perubahan dalam absorpsi dan utilisasi zat-zat gizi di tingkat jaringan, dan
beberapa kasus dapatdisebabkan oleh obat-obat tertentu yang harus diminim para lansia oleh
karena penyakit yang sedang dideritanya.
Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat membantu
dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
dialaminya selainitu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat
memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang karena berkurangnya kalori
dasar dari kebutuhan fisik.Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk malakukan
kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat, misalnya untuk jantung, usus, pernafasan dan ginjal.
4. TUJUAN
Agar Mahasiswa dapat mengetahui Susunan menu, Cara mengolah dan menyajikan
makanan serta jumlah kebutuhan gizi pada Lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Menu
Menurut Kinton dan Caserani (dikutip oleh Sudiara, 2001) disebutkan bahwa : “Menu or
a bill of fare is a list of prepared and presentation should attract customer and represent value
for money”,dalam terjemahannya berarti, menu adalah sebuah daftar makanan yang telah
dilengkapi dengan harga masing-masing, yang disediakan dan ditampilkan untuk menarik
pelanggan serta memberikan nilai terhadap sejumlah uang terhadap makanan yang
ditawarkan.
Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali makan atau
untuk sehari-hari. Kata ”menu” bias diartikan ”hidangan”. Menu seimbang adalah menu yang
terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga
memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan
proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2005).
Penyusunan menu pada lansia harus tetap berpedoman pada pedoman umum gizi
seimbang (PUGS). Beberapa penyakit yang diderita sebagian lansia harus menjadi
pertimbangan dalam menyusun menu mereka. Beberapa bahan makan harus menjadi
pertimbangan dalam menyusun menu mereka. Beberapa bahan makanan yang dianjurkan dan
bahan makanan yang harus dihindari menjadi pertimbangan bagi lansia dan bahan makanan
yang harus dihindari menjadi pertimbangan bagi kita dalam memilih bahan makanan sebagai
bahan utama menu mereka (Fatmah, 2010)
B. Pengertian Lansia, Pola Makan Lansia Dan Zat Gizi Lansia
Lansia merupakan tahap akhir dari proses penuaan. Proses menjadi tua akan dialami
oleh setiap orang. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada
masa ini seseorang akan mengalami kemunduran fisik, mental dan social secara bertahap
sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari (tahap penurunan). Penuaan merupakan
perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang mengalami
penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia, penuaan dihubungkan dengan perubahan
degeneratif pada kulit, tulang, jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh
lainnya. Dengan kemampuan regeneratif yang terbatas, mereka lebih rentan terkena berbagai
penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lain (Kholifah, 2016).
Pada lansia akan mengalami proses hilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri secara perlahan sehingga tidak dapat mempertahankan tubuh dari infeksi dan tidak
mampu memperbaiki jaringan yang rusak ( Constantinides, 1994 dalam Sunaryo, et.al, 2106)
Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Aziz (1994) (dalam Linda, 2011) menjadi
tiga kelompok yakni:
a. Kelompok lansia dini (55-64 tahun), merupakan kelompok baru memasuki lansia
b. Kelompok lansia (65 tahun ke atas)
c. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.
Bagi lanjut usia perlu diperhatikan seperti, makan dengan makanan yang mudah dicerna,
hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan gorenggorengan. Lebih dianjurkan untuk
mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang. Bila kesulitan
mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau
dicincang. Dan tidak lupa makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya
diberikan (Anonim, 2015).
Pola makan lansia yang diterapkan sangat erat kaitannya dengan kebiasaan makan lansia
tersebut. Kebiasaan makan menentukan intake nutrisi yang akan masuk kedalam tubuh dan
memperbaiki mutu status nutrisi makanan lansia. Keseimbangan antara jumlah makanan
yang dimakan dan dibutuhkan tubuh akan berdampak pada status gizi seseorang tergolong
baik. Susunan hidangan atau menu makanan sehari-hari yang terdiri dari berbagai macam
bahan makanan dan berkualtas dalam jumlah dan proporsi yang tepat dapat dijadikan
seseorang untuk mempertahankan kesehatan dan kebugaran tubuhnya, Sehingga
diperlukannya pola makan dan kebiasaan makan yang baik, untuk memenuhi kebutuhan gizi
tubuh. Lansia sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat yang tidak diawetkan,
sayur-sayuran yang berwarna hijau/oranye, dan buah-buahan segar.
1) Energi
Energi merupakan salah satu zat makronutrisi dalam makanan. energi berfungsi untuk
mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan sumber tenaga untuk melakukan
aktivitas. Energi digunakan oleh tubuh untuk metabolisme basal dan untuk aktivitas fisik
dalam pergerakan otot tubuh. Energi didapatkan bergantung pada kandungan protein,
lemak, dan karbohidrat dalam makanan.
2) Karbohidrat
Fungsi dari karbohidrat adalah sumber tenaga bagi tubuh. Jumlah karbohidrat yang
dibutuhkan oleh lansia tidak sama jumlahnya 35 dengan kebutuhan usia dewasa lainnya.
Lansia membutuhkan sekitar 55-60 % dari jumlah kebutuhan kalori lansia.
3) Protein
Protein berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam aktivitas metabolisme tubuh.
Karena fungsinya yang begitu penting, lansia harus mencukupi kebutuhan protein sesuai
dengan anjuran. Anjuran kebutuhan protein untuk lansia yakni sekitar 0,8 g/kgBB/hari.
Kebutuhan akan protein ini dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan dan hewan, seperti:
kacang-kacangan, daging, sereal, ikan, dan terlur.
4) Vitamin
Berbagai macam vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh seperti :
a. Vitamin K digunakan tubuh untuk proses pembekuan darah dan perkembangan
tulang yang banyak terdapat pada sayuran, kol, brokoli, dan produk hewani.
b. Vitamin E didapatkan dari kacang, biji bunga matahari, gandum, dan minyak
sayur. Vitamin E berfungsi sebagai pencegah kerusakan sel darah merah dalam
tubuh.
c. Vitamin D, lansia membutuhkan vitamin D untuk absorbsi kalsium dan fosfor,
yang berfungsi untuk mempertahankan jaringan tulang. Vitamin D banyak
terdapat pada minyak ikan dan sinar matahari.
d. Vitamin C,banyak terdapat pada buah-buahan seperti jeruk, strawberri, dan tomat.
Mengonsumsi vitamin C berguna untuk memelihara sel tubuh, menjaga kesehatan
gigi dan gusi.
e. Vitamin B, penting untuk menjaga fungsi sel saraf, menjaga kesehatan kulit, dan
untuk membantu proses metabolisme dan pemecahan glikogen. Sumber makanan
yang kaya akan kandungan vitamin B antara lain susu, roti, sereal, dan daging.
f. Vitamin A, pada lansia konsumsi vitamin A dianjurkan untuk mempertahankan
kesehatan mata, akan tetapi tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya secara
berlebihkarena dapat menimbulkan toksisitas. Sumber makanan yang
mengandung banyak vitamin A adalah sayuran yang berwarna hijau tua dan buah-
buahan berwarna kuning.
5) Lemak
Lemak memiliki fungsi untuk mempertahankan suhu tubuh dan pelindung dari cedera
eksternal. Lemak dapat ditemukan pada susu, kacang-kacangan, telur, dan ikan.
Kebutuhan lemak pada lansia mencapai kurang dari 30% kebutuhan kalori.
6) Mineral
Mineral dibutuhkan oleh tubuh membantu proses metabolisme. Mineral dibedakan
menjadi mineral makromineral seperti khlor (Cl), magnesium (Mg), kalium (K), kalsium
(Ca), dan natrium (Na). Sedangkan untuk mikrimineral seperti tembaga (Cu), Fluor (F),
besi (Fe), iodium (I), dan cobalt (Co).
C. Manfaat
Meningkatkan kemampuan berpikir dan kemampuan fisik atau kerja yang berkaitan dengan
keterampilan mahasiswa dalam memilih bahan meracik, mengolah, menghias, hingga
menyajikan makanan. Meningkatkan kemampuan fisik atau kerja dalam melakukan teknik
pengolahan resep makanan untuk Lansia, meningkatkan kemampuan berpikir tentang
kriteria peralatan dan fungsi peralatan yang di gunakan dalam pengolahan resep menu
makanan sehari untuk Lansia.
BAB III
2. Bahan-Bahan
a. Resep makanan utama
Makan pagi
beras giling
telur ayam ras
tempe mentah
minyak kelapa sawit
wortel
buah pepaya
makan siang
beras giling
ikan bandeng
minyak kelapa sawit
tahu mentah
minyak kelapa sawit
bayam
buah jeruk
makan malam
beras giling
daging ayam
tahu mentah
telur ayam ras
minyak kelapa sawit
sayur paria
minyak kelapa sawit
buah alpukat
b. Resep Makanan Selingan
Selingan pagi
Ubi jalar kuning rebus
selingan sore
jagung rebus
3. Prosedur Pengolahan :
B. Pembahasan
Dalam praktikum tentang pengolahan menu lansia secara keseluruhan mulai dari
persiapan hingga penyajian makanan sudah sesuai dengan susunan menu. Untuk makan pagi
kami sediakan nasi putih,telur rebus,tempe goreng,sup wortel,dan buah papaya. Makan siang;
nasi putih ikan bumbu,tahu goreng,bening bayam,dan buah jeruk. Makan malam; nasi
putih,ayam panggang,perkedel tahu,tumis kol labu siam,dan buah pisang ambon. Snack pagi;
ubi jalar rebus dan Snack sore jagung rebus.
Dari paparan menu yang disebutkan kami sudah mengolah dengan baik,walaupun dalam
persediaan bahan makanan terjadi pergantian bahan pada menu makan malam yaitu tumis
pare diganti dengan tumis kol labu siam,dikarenakan ketidaksediaan bahan makanan.
Pada pengolahan menu lansia menu yang dibuatkan sudah memenuhi total kebutuhan
lansia sesuai dengan status gizi lansia dan pola makan lansia.
C. Kandungan Gizi
Nilai Gizi
N BAHAN BERA
WAKTU MENU NILAI GIZI
O MAKANAN T
E(kkal KH(gr
P(gr) L(gr)
) )
Makan
50 176,5 4,2 0,85 58,55
1 Pagi nasi putih beras putih
telur rebus telur ayam ras 50 77 6,2 5,4 0,35
tempe goreng tempe mentah 50 100,5 10,4 4,4 6,75
minyak kelapa
2 17,68 0 2 0
sawit
sup wortel Wortel 100 36 1 0,6 7,9
Buah Papaya 100 46 0,5 0,1 12,2
2 Pkl.10.00 ubi jalar rebus ubi jalar kuning 100 119 0,5 0,4 25,1
Makan
100 357 8,4 1,7 77,1
3 siang nasi putih beras putih
ikan bumbu ikan bandeng 50 61,5 10 2,4 0
minyak kelapa
2 17,68 0 2 0
sawit
tahu goreng tahu mentah 25 20 2,725 1,175 0,2
minyak kelapa
2 17,68 0 2 0
sawit
bening bayam sayur bayam 100 16 0,9 0,4 2,9
buah jeruk 100 45 0,9 0,2 11,2
jagung kuning
100 147 5,1 0,7 31,5
3 Pkl.16.00 jagung rebus mentah
Makan
100 357 8,4 1,7 77,1
4 malam nasi putih beras putih
ayam panggang daging ayam 35 104,3 6,37 8,75 0
perkedel tahu tahu mentah 50 40 5,45 2,35 0,4
telur ayam ras 50 77 6,2 5,4 0,35
minyak kelapa
2 17,68 0 2 0
sawit
tumis kol labu siam labu siam 50 10 0,4 0,2 2,2
Kol 50 12,5 1,2 0,1 2,45
minyak kelapa
2 17,68 0 2 0
sawit
Buah pisang ambon 100 108 1 0,8 24,3
1974, 79,14 53,42
302,9
TOTAL 2 5 5
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi yang kami dapatkan yaitu, Olahan menu untuk lansia yang disajikan sudah
sesuai dengan resep susunan menu. Tetapi dalam pemberian nasi untuk lansia harus
dikurangi yaitu cukup 100 gram saja. Karena jika usia sudah semakin tua maka porsi
makannya juga semakin sedikit, dalam hal ini juga berpengaruh pada penurunan sistem
kerja organ dalam tubuh lansia.
B. Saran
Saran dari kesimpulan di atas yaitu, Bagi lanjut usia perlu diperhatikan seperti, makan
dengan makanan yang mudah dicerna, hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan
gorenggorengan. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus,
direbus, atau dipanggang. Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu
kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang. Dan tidak lupa makanan
selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudiara, Bagus Putu. 2001. Pedoman Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana Pura
Almatsier, 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fatmah., 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga.
Kholifah, Siti Nur dan Wahyu Widagdo.2016.Keperawatan Keluarga dan Komunitas.Jakarta
Selatan: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sunaryo, Wijayanti, Rahayu. (2016). Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : CV ANDI
OFFSET.
Depkes RI, 2011