Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
Kelompok 6 Kloter D Kelas Ganjil
1.1 DESKRIPSI
Praktikum Penilaian Asupan Gizi (PAG) dilaksanakan pada hari Senin, 23
September 2018 di Laboratorium Kuliner Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati besaran URT dari
berbagai jenis bahan makanan dan juga untuk membandingkan besar kalori dalam
sekian gram berat dari berbagai makanan sumber karbohidrat. Kelompok D6
melakukan percobaan pada ubi jalar, biskuit regal, kerupuk udang, madu, dan keju
dalam pengolahan dan penyajiannya sesuai dengan besaran URT masing-masing
bahan.
1.2 TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui Penampakan URT
2. Mengamati URT dari berbagai jenis bahan makanan
3. Mengobservasi besaran URT masing-maisng bahan makanan
4. Membandingkan penampakan URT bahan makanan yang berbeda
1.3 TINJAUAN PUSTAKA
Lemak susu serba serbi
Daftar Bahan Makanan Penukar (BMP) adalah penggolongan bahan makanan
berdasarkan nilai gizi yang setara. Makanan dalam satu golongan mempunyai
kandungan kalori, karbohidrat, protein, maupun lemak yang hampir sama. Tujuan
disusunnya daftar ini adalah untuk mempermudah perencanaan menu yang sehat,
seimbang, dan bervariasi. Dalam daftar tersebut, makanan dikelompokkan ke dalam
delapan golongan, yaitu sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran,
buah-buahan dan gula, susu, minyak dan makanan tanpa kalori. Untuk memudahkan
penggunaan, bahan makanan dalam daftar ini selain dalam ukuran gram, juga
dinyatakan dengan alat ukuran yang lazim terdapat dalam rumah tangga (URT). Cara
ini terbukti cukup teliti dan praktis dala penyusunan diet Bahan makanan pada tiap
golongan dalam jumlah yang sama dinyatakan pada daftar, bernilai gizi sama, oleh
karena itu satu sama lain saling menukar. Untuk singkatnya disebut dengan istilah 1
satuan penukar. Golongan I sumber karbohidrat terdiri dari makanan yang banyak
kandungan karbohidratnya dan biasa digunakan sebagai makanan pokok. Seperti,
nasi, mie, tepung sagu, roti dan singkong. Satu penukar karbohidrat mengandung 175
kalori, 40 gram karbohidrat, dan 4 gram protein). Golongan II merupakan sumber
protein hewani yang biasanya digunakan sebagai lauk, misal ayam, ikan, udang,
bakso dan kepiting. Golongan II dikelompokkan menjadi 3, yaitu rendah lemak,
lemak sedang, dan tinggi lemak. Kelompok rendah lemak terdiri dari bahan makanan
yang mengandung kira-kira 50 kalori, 7 gram protein, dan 2 gram lemak. Ikan lele,
udang, daging ayam tanpa kulit dan kepiting merupakan beberapa contoh dari
kelompok protein hewani rendah lemak. Sedangkan, kelompok lemak sedang
mengandung sekitar 75 kalori, 7 gram protein, dan 5 gram lemak. Contohnya, bakso,
daging sapi, kambing dan telur ayam. Lain halnya dengan kelompok tinggi lemak,
satu penukar mengandung 150 kalori, 7 gram protein, dan 13 gram lemak. Kelompok
ini terdiri atas sosis, telur bebek, belut dan corned beef . Untuk tiap golongan bahan
makanan disusun daftar bahan makanan dalam jumlah yang zat gizinya setara dalam
energi, karbohidrat, lemak, dan protein. Bahan makanan dalam jumlah tersebut dapat
saling menukarkan. Perhatikan terlebih dahulu bahan makanan tiap golongan yang
digunakan sebagai acuan, ukuran standar (dalam ukuran rumah tangga dan gram) dan
nilai energi, karbohidrat, lemak, dan proteinnya1.
A. Lemak
Lemak adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan
akohor yang di sebut gliserol atau gliserin. Peranan lemak dalam bahan
pangan,yang utama adalah sebagai sumber energi.Lemak merupakan sumber
energi yang dapat menyediakan energi sekitar 2,25 kali lebih banyak dari pada
yang di berikan oleh karbohidrat ( pati,gula ) atau protein.Istilah lemak atau
minyak lebih umum di gunakan dari pada lipida.Lemak bersifat pada suhu
ruagan,sedangkan minyak bersifat cair.
Lemak adalah bentuk energi berlebih yang disimpan oleh hewan,sehingga
jumlah lemak dalam hewan yang dijadikan bahan pangan ditentukan oleh
keseimbangan energi hewan tersebut secara praktis. Semua bahan pangan
hewani mengandung lemak,bahkan daging sapi rendah lemak ( lean meat )
mengandung 28% lemak, yang memberikan kontribusi 77% dari kalori
makanan, sedangkan 51% lemak dalam “Cheddar cheese” memberikan 73% dari
kalori makanan. Semua lemak yang terdapat dari bahan pangan nabati terutama
terdapat dalam bentuk minyak.Dalam Serelia seperti jagung atau di dalam
kacang – kacangan seperti kedelai,lemak terdapat dalam germ maupun dalam
endospermanya.Sebagian besar sayur-sayuran dan buah-buahan secara praktis
tidak mengandung lemak.Lemak dalam bahan pangan yang di komsumsi akan
memberikan rasa kenyang karena lemak akan meninggalkan lambung secara
lambak,yaitu sampai 3,5 jam setelah di komsumsi tergantung dari ukuran dan
komposisi pangan.Hal ini akan memperlambak waktu pengosongan
perut,sehingga akan memperlambat timbulnya rasa lapar .Di dalam lemak
mencernakan secara fisis dan kemli menjadi gliserol dan asam lemak.Dalam
bentuk tersebut lemak akan di serap oleh usus,didalam dinding usus akan di
rubah menjadi emulasi lemak dan di edarkan melalui pembuluh limpa menuju
jantung dan baru di edarkan ke seluruh tubuh. Lemak terbagi atas 3 bagian yaitu:
1. Simple fat (lemak sederhana/lemak bebas).
a. Asam lemak jenuh terdapat dalam daging sapi,biri-bri,kelapa,kelapa
sawit,kuning telur.
b. Asam lemak tak jenuh terdapat dalam minyak jagung,minyak zaitun, dan
mete.
2. Lemak ganda
a. Phospholipit,merupakan komponen membran sel,komponen
b. Struktur otak,jaringan saraf,bermanfaat untuk pengumpulan darah, lecithin
termaksud phospholipit.
c. Lipoprotein, terdiri atas HDL (High Density Lipoprotein),LDI (low
Density Lipopretein).
3. Derivat lemak/lemak tiruan
Termasuk lemak jenis ini adalah kolestrol,terdapat pada produk binatang
(otak,ginjal,hati,daging,unggas,ikan,dan kuning telur;1 butir telur
Mengandung 275 mg kolestrol)2.
B. Susu
Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh manusia. Konsumsi susu pada saat remaja terutama dimaksudkan
untuk memperkuat tulang sehingga tulang lebih padat, tidak rapuh dan tidak
mudah terkena risiko osteoporosis pada saat usia lanjut. Pada susu juga
terkandung zat-zat gizi yang berperan dalam pembentukan tulang seperti protein,
fosfor, vitamin D, vitamin C dan besi. Selain zat-zat gizi tersebut, susu juga
masih mengandung zat-zat gizi penting lainnya yang dapat meningkatkan status
gizi.
Untuk mengimbangi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, tubuh
memerlukan zat gizi yang lebih banyak dan lebih berkualitas, sehingga apabila
tidak di imbangi dengan pola konsumsi pangan yang sehat, masa remaja dapat
menjadi masa yang rawan gizi. Salah satu zat gizi yang diperlukan pada masa
remaja ini adalah kalsium. retensi kalsium pada remaja pria tiga kali lipat lebih
tinggi dibandingkan pada masa usia pra sekolah. Pada masa pra usia sekolah
retensi kalsium sebagai tulang adalah sebesar 100 mg/hari.
Pada usia remaja terjadi pembentukan jaringan tulang. Massa jaringan tulang
total pada tubuh 45% terbentuk pada saat remaja dan puncak kepadatan tulang
dicapai pada saat remaja akhir Masa pertumbuhan tulang sangat membutuhkan
zat kalsium yang terutama dapat diperoleh dari susu sebagai sumber utama
kalsiu.Selain itu, masa remaja dapat dianggap sebagai masa terakhir dalam
perbaikan gizi yang optimal, karena setelah melewati masa ini, perbaikan gizi
sebagian besar hanya bermanfaat untuk mempertahankan kebugaran tubuh.
Seseorang yang mengonsumsi susu dalam jumlah yang rendah pada saat
anak-anak dan remaja, memiliki risiko kurangnya kepadatan tulang dan
terjadinya osteoporosis pada saat dewasa dan lanjut usia. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh dengan pemberian susu dan jus buah selama 12 minggu pada dua
kelompok remaja putra yang sedang mengikuti pelatihan olahraga, menunjukkan
bahwa pada kelompok yang diberi susu tercatat secara nyata memiliki asupan
kalsium dan kepadatan tulang yang lebih tinggi daripada kelompok yang diberi
jus buah. Pada remaja wanita, menunjukkan bahwa pemberian minuman susu
juga secara nyata dapat meningkatkan kepadatan tulang, akan tetapi tidak
menambah berat badan atau lemak tubuh3.
Di Indonesia, pada moto gizi empat sehat lima sempurna, susu terletak pada
urutan paling terakhir yaitu pada kelompok lima sempurna. Hal ini karena susu
masih dianggap barang mahal dan masih sulit dijangkau oleh masyarakat
banyak. Kondisi ini dapat dilihat dari konsumsi susu yang masih rendah, yaitu
hanya 5,10 kg/orang/tahun. Sementara itu, ukuran per saji untuk konsumsi susu
sampai saat ini di Indonesia belum baku. Ukuran per saji secara komersial yang
ada saat ini adalah berkisar antara 180 ml dan 250 ml. Di dalam anjuran jumlah
per saji menurut kecukupan energi, juga belum tercantum untuk kelompok umur
16-18 tahun dan 19-26 tahun untuk bahan pangan susu4.
3. Serba-Serbi
Serba serbi ialah pengelompokan bahan makanan menurut DKBM yang
diantara nya ialah gula madu dan lan sebagainya.Gula adalah suatu karbohidrat
sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula
paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula
digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau
minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan
enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Madu adalah zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar
bunga. Diperlukan dua faktor untuk menghasilkan madu. Pertama, bunga yang
nektarnya merupakan bahan baku pembuatan madu. Kedua, serangga yaitu lebah
yang merupakan tenaga ahlinya. Nektar adalah senyawa kompleks yang
dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula. Perubahan nektar
menjadi madu dimulai ketika lebah pekerja membawa nektar ke sarangnya.
Nektar yang berhasil dibawa pulang diberikan kepada lebah pekerja lainnya
untuk dicampur dengan air liur dan dihilangkan airnya. Madu murni adalah
cairan nektar bunga yang dihisap oleh lebah madu kedalam kantong madu
didalam tubuhnya. Nektar bunga yang telah dihisap diolah dalam tubuh lebah
dengan dicampur enzim tertentu kemudian dikeluarkan kembali ketempat
penyimpanan madu di sarang lebah. Madu bermula dari nektar yang terdapat
dalam bunga-bungaan pada tumbuhan. Lebah menyedot nektar tersebut dengan
menggunakan lidah panjangnya yang berbentuk seperti tabung. Cairan manis
tersebut kemudian disimpan dalam kantung madu dalam tubuh lebah dan
kemudian mencampurnya dengan bahan-bahan kimia tertentu didalamnya.
Ketika lebah kembali ke sarang, campuran dan bahan kimia tadi disimpan dalam
sel dan setelah masak campuran tadi berubah menjadi madu. Mereka umumnya
tertarik dengan warna dan juga bau bunga tersebut, bunga warna kuning dan biru
lebih disukai oleh lebah5.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
13. Menghitung kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidrat per berat mentah
olah dan menulisnya dalam tabel.
14. Makanan yang disajikan dan difoto adalah makanan matang yang telah diolah
dari bahan makanan seberat 1 penukar dan disajikan pada piring datar diameter
27cm.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
No Nama URT Berat Berat % Berat URT Berat Cara Faktor %penam Energi Protein Lemak KH
bahan Awal Kotor Bersih BDD mentah Olah masak pengola Konversi bahan/pe (kkal) (g) (g) (g)
makanan Awal Awal Olah Olah han Mentah nurunan
(g) (g) (g) (g) Masak berat
setelah
diolah
1 Maduras 1 174 9 100 9 1 sdm 9 - - - 22,2 0,3 - 5,4
a botol
kecil
2 Keju 1 166 161 100 35 1 35 - - - 125 7 6 10
Prochiz bung potong
kus kecil
3 Selai 1 15 15 100 15 1 sndk 15 - 1 - 37 - - 9
sndk mkn
mkn
4 Sirup 1 9 9 100 9 1 sndk 9 - 1 - 22,2 - - 5,4
sndk mkn
mkn
5 Margarin ¾ sdt 5 5 100 5 ¾ sdt 5 - - - 36 0,03 4,05 0,02
6 Kelapa 1 ptg 15 15 100 15 1 ptg 15 - - - - - - -
kecil kecil
7 1 10 10 100 10
Gula 1 sdm 10 - 1 - 37 - - 9
sdm gram gram % gram
8 1 sdt 5 5 100
Garam 5 gram 1 sdt 5 - 1 - - - - -
gram gram %
9 1 5 5 100
Kecap 5 gram 1 sdt 5 - 1 - 20 - - 5
sdm gram gram %
10 Kelapa 6½ 40 40 100 40 6½ 110 ml + 96 ml 0,36 175 134,2 2,2 11 8,36
parut sdm % sdm air,
diperas
11 Gula 3 sdt 10 10 100 10 3 sdt 10 - 1 0 36,8 - - 9,5
aren %
12 Yogurt 2 278 200 100 200 1 gelas - - - - 125 7 6 10
bung %
kus
13 Susu cair 1 269 200 100 200 1 gelas - - - - 125 7 6 10
ultramilk bung %
kus
14 Tepung 1
100
susu plasti 100 20 - - - - - 0% 72,4 7,12 0,2 8,4
%
skim k
15 Tepung 1
100
susu full bung 386 20 - - - - - 0% 100,4 5,4 5,2 8
%
cream kus
16 Minyak 1 4 4 100 4 1 sdm 4 - - - 40 - 4 -
Kelapa sdm %
Sawit
17 Mayonai 1½ 25 25 100 25 1½ 25 - - - 50 - 5 -
se sdm % sdm
Catatan
- % BDD = Berat Bersih Awal/ Berat Kotor Awal x 100%
- Faktor konversi mentah-masak : berat mentah/ berat masak
- % penambahan/penurunan berat setelah diolah: (berat masak-berat mentah)/(berat mentah)x100 %.
Gelas 110 mL
Sendok makan 4
Sendok makan 15
Catatan: Ukur berat makanan dengan berbagai jenis sendok yang sering dipakai sehari hari
Tabel 3. Dokumentasi
Nama : Madurasa
Metode Pengolahan: -
Berat mentah: 9 gram Tampak Sudut 450
Berat matang: 9 gram
URT: 1 sdm
Kandungan gizi:
E: 294 kkal
Tampak Sudut 900
P: 0,3 gram
L: -
KH: 79,5 gram
Tampak atas
Nama : Keju Prochiz
Metode Pengolahan: -
Berat mentah: 35 gram Tampak Sudut 450
Berat matang: 35 gram
URT: 1 potong kecil
Kandungan gizi:
E: 125 kkal
Tampak Sudut 900
P: 7 gram
L: 6 gram
KH: 10 gram
Tampak atas
Nama : Biskuat
Metode Pengolahan: -
Berat mentah: 40 gram
Tampak Sudut 450
Berat matang: 40 gram
URT: 8 buah sedang
Kandungan gizi:
E: 175 kkal
P: 4 gram
L: - gram
Tampak Sudut 900
KH: 40 gram
Tampak atas
Nama : margarin
Metode Pengolahan: -
Berat mentah: 5 gram Tampak Sudut 450
Kandungan gizi:
E: 36
P: 0,03 Tampak depan
L: 4,05
KH: 0,02
Tampak atas
Nama : kelapa
Metode Pengolahan: -
Berat mentah: 15 gram Tampak Sudut 450
Berat matang: 15 gram
URT: 1 potong kecil
Tampak atas
Nama :Gula
Metode Pengolahan: -
Berat mentah: 10 gram
Tampak Sudut 450
Berat matang: 10 gram
URT: 1 sdm
Kandungan gizi:
E: 37 kkal
Tampak Sudut 900
P: -
L: -
KH: 9 gr
Tampak atas
Nama : Garam
Metode Pengolahan:
Berat mentah: 5 gram
Tampak Sudut 450
Berat matang: 5 gram
URT: 1 sdt
Kandungan gizi:
Tampak Sudut 900
E: -
P: -
L: -
KH: -
Tampak atas
Nama : Kecap
Metode Pengolahan: -
Berat mentah: 5 gram
Berat matang: 5 gram
URT: 1 sdm Tampak Sudut 450
Kandungan gizi:
E: 20 kalori
P: -
L: -
KH: 5 gram
Tampak Sudut 900
Tampak atas
Nama : kelapa parut
Metode Pengolahan: ditambah
Tampak Sudut 450
96 ml air, diperas
Berat mentah: 40 gram
Berat matang: 110 gram
URT: 6 ¼ sdm menjadi ½ gelas
Kandungan gizi:
Tampak Sudut 900
E: 134,2 kkal
P: 2,2 gram
L: 11 gram
KH: 8,36 gram
Tampak atas
Nama : gula jawa
Metode Pengolahan: -
Berat mentah: 10 gram
Berat matang: 10 gram Tampak Sudut 450
URT: 3 sdt
Kandungan gizi:
E: 36,8 kkal
P: -
L: - Tampak Sudut 900
KH: 9,5gram
Tampak atas
Nama : Yogurt
Metode Pengolahan: - Tampak Sudut 450
Berat mentah: 200 gram
Berat matang: -
URT: 1 gelas
Kandungan gizi:
E: 125 kkal Tampak Sudut 900
P: 7 gram
L: 6 gram
KH: 10 gram
Tampak atas
Nama : Susu cair ultramilk
Metode Pengolahan: -
Berat mentah: 200 gram Tampak Sudut 450
Berat matang: -
URT: 1 gelas
Kandungan gizi:
E: 125 kkal
P: 7 gram Tampak Sudut 900
L: 6 gram
KH: 10 gram
Tampak atas
Nama : Minyak Kelapa Sawit
Metode Pengolahan: - Tampak Sudut 450
Berat mentah: 4 g
Berat matang: 4 g
URT: 1 sendok makan
1. URT tiap bahan makanan berbeda, tergantung dari bahan makanan dan
minuman tersebut, cara pengambilan, dan alat ukur rumah tangga yang
digunakan.
2. Terdapat perbedaan hasil antara URT Permenkes dengan URT saat
praktikum, hal ini dapat terjadi karena perbedaan ukuran alat yang digunakan
serta bentuk dari bahan makanan itu sendiri.
3. Nilai URT berpengaruh pada nilai zat gizi yang terkandung.
DAFTAR PUSTAKA