Disusunoleh :
D/4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat melaksanakan sebuah
praktikum dan menyelesaikannya dengan baik hingga menjadi sebuah laporan
resmi praktikum Metabolisme Zat Gizi Makro “Pemeriksaan Vitamin E Dalam
Asi”. Laporan yang kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin ini
bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah mikrobiologi pangan.
Dengan terselesainya laporan resmi praktikum ini, maka tidak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan laporan ini, khususnya kepada dosen yang telah membimbing kami.
Demikian laporan yang kami buat, mohon kritik dan sarannya atas
kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak dan bagi kami selaku penulis.
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
Air susu ibu (ASI) adalah emulsi lemak berbentuk globulus dalam
air, mengandung agregat protein, laktosa, dan garam-garam organik yang
diproduksi oleh alveoli kelenjar payudara seorang ibu.
1.2 Tujuan
Diteteskan alkohol
2 ml
Keterangan :
Jadi, pada percobaan di praktikum ini tidak ada perubahan. Pada penambahan
alkohol dan penambahan asam nitrit hanya terjadi perubahan pada tocoferol saja.
Sementara pada asi segar dan asi simpan tidak terjadi perubahan.
BAB VI
PEMBAHASAN
Retinol dan tokoferol dalam asi perempuan setelah kehamilan memiliki resiko
yang tinggi. Sekitar 22% dari seluruh kehamilan memiliki resiko tinggi di
Meksiko setiap tahunnya. Salah satu faktor resikonya adalah berat badan selama
kehamilan yang mengarah kepada prevalansilebih tinggi yaitu diabetes, hiprtensi,
preeklamsia, asma, dan penyakit trombosit. Antioksidanalami dapat mengurangi
efek buruk radıkal, karena mereka dapat menangkap dan menetralisirseperti
oksigen reaktif lipid peroksidase. Varian glikemia selama kehamilan mengarah ke
komplikati serius untut binomial ibu dan anak. meskipun ada sedikit bukti asosiasi
antara konsentrasi retinol dan diabetes pada wanita hamil, penyakit ini membuat
wanita tersebut lebih rentan terhadap statur biokimia marginal atau kekurangan
vitamin A. Pentingnya vitamin A dan E untuk ibu dan anak bertujuan untut
menentukan konsentrasi rotinol dan tokoferol dalam asi dari ibu setelan menjalani
tinggi resiko terhadap kehamilan normal, setelah melahirkan prematur. Sebuah
studi Cross- Sectional dan analitis melakukan penentuan adanya retinol dan
tokoferol dalam asi, dari 95 kehamilan yang beresiko tinggi dan 32 ibu dengan
kehamilan standar dan bayi baru lahir sehat. Kelahiran prematur didefinisikan
sobagaikehamilan yang berlangsung kurang dari 37 minggu . Sebuah kehamilan
yang normal dapatmengurangi komplikasi atau gangguuan sebelum dan atau
selama kehamilan. Preklamsia sindrom yang ditandai oleh adanya kenaikan
tekanan darah seorang wanita hamil setelah minggu ke - 20 kehamilan dapat
mempengaruhi ginjal, hati, dan otak. Ketika tidak dapat di obati dapat
mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang atau berakibat fatal bagi ibu
dan janin. Eklamsia adalah bentuk yang lebih parah dari pre-ektamsia ditandai
dengan anemia, kejang, dan nafsu makan pada ibu yang menurun. asi adalah satu-
satunya sumber gizi pada bayi baru lahir, menentukan kandungan vitamin A dan
vitamin E yang memadai terutama ketika neonatus prematur atau berat badan
rendah pada sebagian besar konsentrasi tokoferol dalam kolostrum perempuan
memiliki 2 sampai 3 kali lebih dari saat ini yang memiliki kehamilan beresiko
tinggi. Sehubungan dengan susu transisi konsentrasi retinol dan dijelastan dalam
populasi tokoforol. mongenai susu formula dalam kontribusi saat ini , konsertrasi
rata rata tokoferol dan retinol untuk mendapatkan SNI.
Asi merupatan makanan yang ideal pertama untuk bayi menyediakan berbagai
nutrisi, imonologi dan emosional yang bermanfaat. Volume dan komposisi asi
tergantung pada waktu hari dan beruariasi (Emmett s Rogers 1997). Asi
mengandung nutisi yang dibutuhkan oleh bayi ,diantaranya adalah vitamin E.
Vitamin E terlihat dalam achivitas antiotsidan (misalnya: penghambatan tak jenuh
ganda peropsidasi asam lemak). Selain itu vitamin E, lipid paling ampuh peroxyl
scavenger radikal. Struktur vitanin E diklasifikasikan sebagai antioksidan
termasuk a senyawa terkait kimia: alfa. beta, gamma ,delta- tacotrienol. Alfa
tocoferol adalah bentuk akhir vitamin E sementara yang lain tidak memberikan
kontribusi dalam memenuhi tuntutan vitamin E. Defisiensi vitamin E dapat
disebabkan anemia hemolitik, retrolental fi broplasia , Intraventrikular
pendarahan, displasia bronkopulmoner dan mempengaruhi perkembangan sistem
saraf pusat terutama pada bayi prematur. Komposisi asi berubah sepanjang laktasi
bersama dengan persyaratan tumbun anak. Selain itu kandung asi dipenganhi oleh
diet ibu. Data yang tersedia pada konsentrasi vitamin E asi tidak dapat
disimpulkan, namun isi dari senyawa ini terungkap lebin tinggi dalam kolostrum
dibanding suru matang Tocoperol ditambahkan dalam uosu formula karena dapat
meningkatkan kandungan vitamin dan mencegah oksidasi lipid schingga
memperpanjang umur simpan. Sumber lain tocoferol adalah minyak yang berasal
dari tumbuhan. Fungsi biologis vitamın E sebagian besar ditentukan oleh alfa -
tocoperol). Alfa – tocoperol merupakan antioksidan lipofilik utama sel mamalia
dan tumbuhan. Hal ini terletak di membran sel dan melindungi lipoprotein seluler.
Ini berfurgsi sebagai pemulangan antioksidan peroksida radikal bebas.
Perlidungan asam lemak tak jenuh tanda yang terletak di membran fosfolipid ini
dimungkinkan karena lebih tinggi afinitas dari lipid yang dihasillkan radital bebas
unluk alfa - tocoferol dari pada membran lipid. Sumber makanan vitamin E dapat
ditemukan dalam bahan makanan sayuran, dan ada juga dalam buah buahan.
Dalam praktikum pemeriksaan vitamin E dalam asi, hasil dari praktikum kami
yaitu tidak ditemukannya vitamin E di dalam asi. Hal itu bisa disebabkan oleh
banyak hal, salah satunya adalah asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu.
Sebelum pengambilan asi kami kelompok 4 menanyakan food recall 24 jam, dan
hasilnya. Pada hari selasa untuk ASI simpan, pada pagi hari mengkonsumsi nasi,
makan bayam, ikan, air putih, kopi, dan coklat. Pada siang hari ibu tidak makan.
Pada sore hari ibu mengkonsumsi nasi, ayam, bayam, air putih dan es krim. Pada
hari rabu untuk ASI fresh, di pagi hari ibu mengkonsumsi nasi, mie goreng dan air
putih.
Pada siang hari ibu tidak makan cuma es krim. Pada malam hari ibu
mengkonsumsi nasi, sayur bayam, ayam, kopi, dan air putih. Jika dilihat dari data
recall 24 jam si ibu kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan porsi
makanan yang kurang, sehingga dapatt berpengaruh pada produksi asi dan juga
komposisinya. Karbonhidrat, protein, lemak dan asam folat, kalsium zinc dan zat
besi relatif konstan. Hanya kandungan lemak, vitamin A, D, E yang dapat
bervariasi yang begantung dari asupan ibu menyusui. Jika seorang ibu kurang
mengkonsumsi vitamin A, D , E otomatis zat gizi dalam asi juga rendah. Pada
penelitian mengatakan , hanya ibu menyusui dengan malmutrisi tingkat berat yang
akan menghasilkan asi kandungan nutrisi rendah. Artinya, asi kemungkinan tidak
dapat memenuhi kebutuhan gizi pada bayi. Bisa juga karena asi yang digunakan
bukan kolostrum dan asi transisi awal yang menyebabkan kandungan vitamin E
pada asi sedikit sehingga tidak bisa terdeteksi.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Felicia Anita Wijaya. 2019. ASI Eksklusif: Nutrisi Ideal untuk Bayi 0-6 Bulan.
CONTINUING MEDICAL EDUCATION CDK-275/ vol. 46 no. 4 Rumah Sakit
Umum Daerah Wangaya, Denpasar, Bali.
1.
LAMPIRAN