Oleh :
KELOMPOK 9
KEMENTERIAN KESEHATAN R I
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI GIZI DAN DIETETIKA PROGRAM SARJANA TERAPAN
DENPASAR
2019
KASUS DISLIPIDEMIA
Ny. Esi berusia 50 tahun dengan TB 153 cm dan BB 60 kg adalah seorang staf
administrasi disebuah departemen nasional melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap
yang ia lakukan rutin setiap 6 bulan sekali. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir
menunjukkan bahwa trigliserida pasien lebih dari ambang batasnya yaitu 189 mg/dL, akan
tetapi untuk kolesterol, HDL dan LDL normal walaupun mendekati ambang batas.
Aktifitas Ny. Esi sehari-hari adalah bekerja selama 5 hari dalam seminggu mulai pukul
08.00-16.00 dan tidak melakukan pekerjaan rumah tangga. Olahraga yang dilakukan adalah
jalan pagi setiap hari minggu kurang lebih 30 menit. Dari hasil anamnesa gizi Ny. Esi diketahui
bahwa pasien selalu makan teratur dan tidak ada pantangan namun pasien sangat jarang sekali
mengkonsumsi sayur.
Pagi : Nasi kuning 200 g, Telur masak merah (1 porsi), Kering tempe (1 porsi)
Snack : Donat (1 potong), Teh manis hangat (1 gelas)
Siang : Nasi 200 g, Ikan patin bakar (1 ptg), Sayur asem (1 ptg), Es teh manis (1 ptg)
Snack : Singkong goreng (2 potong)
Malam : Nasi 200 g, Opor ayam (1 potong), Tahu bacem (1 porsi), Pisang (1 potong)
Tipe dyslipidemia manakah yang di derita Ny. Esi dan sajikan kasus dengan NCP!
Jawaban:
ASUHAN GIZI
1. PENGKAJIAN GIZI
Standar Pembanding
Data Terkait Gizi Masalah
/Nilai Normal
Antropometri :
- Umur : 50 tahun - BBI 𝐵𝐵(𝑘𝑔)
𝐼𝑀𝑇 =
- BB : 60 kg = (TB-100) x 0,9 𝑇𝐵 (𝑚)2
2. DIAGNOSA GIZI
1. Domain Intake
- Kelebihan intake makanan dan minuman oral disebabkan oleh keyakinan
yang salah terhadap makanan dan zat gizi dan hal-hal yang berkaitan dengan
zat gizi dibuktikan dengan audit Energy 158,23 % (lebih), Protein 138,52 %
(lebih), Lemak 162,35 % (lebih), Karbohidrat 163,10 % (lebih)
2. Domain klinis
- Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi lemak disebabkan oleh
kelainan metabolism lipid dibuktikan dengan hasil pemeriksaan
laboratorium trigliserida yaitu 189 mg/dL (tinggi)
- Berat badan lenih disebabkan pola makan yang salah dibuktikan dengan
IMT 25,63 (overweight)
3. Domain perilaku
- Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan pangan dan gizi disebabkan
oleh keyakinan atau perhatian yang salah mengenai makanan, zat gizi dan
masalah-masalah lain berhubungan dengan makanan atau zat gizi
dibuktikan dengan Ny. Esi sangat jarang sekali mengonsumsi sayur dan
makanan yang dimakan sehari-hari sebagian besar tinggi lemak.
3. INTERVENSI GIZI
1. Jenis Diet : Diet Dislipidemia I
2. Tujuan Diet :
a. Jangka panjang
- Menurunkan berat badan hingga mencapai BBI (status gizi normal)
- Memperbaiki pola makan pasien
b. Jangka pendek
- Menurunkan kadar trigliserida pasien
- Mengubah jenis asupan lemak
- Menurunkan asupan kolesterol makanan
- Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan
karbohidrat sederhana
3. Syarat Diet :
Energy yang dibutukan disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik.
Bila kegemukan, penurunan berat badan dapat dicapai dengan asupan
energy rendah dan meningkatkan aktivitas fisik. Penurunan asupan energy
disertai penurunan berat badan biasanya menghasilkan penurunan kadar
trigliserida darah yang cepat.
Lemak sedang, kurang dari 30% dari kebutuhan energy total. Lemak jenuh
untuk diet dyslipidemia tahat I kurang dari 10% dari kebutuhan energy total
dan untuk diet dyslipidemia tahap II kurang dari 7% dari kebutuhan energy
total. Lemak tak jenuh ganda dan tunggal untuk diet dyslipidemia tahap I
maupun II adalah 10-15% dari kebutuhan enrgi total. Kolesterol kurang dari
300 mg untuk diet dyslipidemia tahap I dan kurang dari 200 mg untuk diet
dyslipidemia tahap II.
Protein cukup, yaitu 10-20% dari kebutuhan energy total. Sumber protein
hewani, terutama dari ikan yang banyak mengandung lemak omega 3.
Sumber protein nabati lebih dianjurkan.
Karbohidrat sedang, yaitu 50-60% dari kebutuhan energy total.
Serat tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel, beras
tumbuk/beras merah, havermout, dan kacang-kacangan.
Vitamin dan mineral cukup. Suplemen multivitamin dianjurkan untuk
pasien yang megonsumsi kurang dari sama dengan 1200 kkal energy sehari.
4. Bentuk : Makanan Biasa
5. Jalur pemberian : Oral/ Mulut.
6. Frekuensi : 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan.
7. Kebutuhan Gizi :
Nilai Gizi :
Menggunakan rumus Harris Benedict (1919)
Data:
BB = 60 kg
TB = 153 cm
Umur = 50 Tahun
Faktor aktivitas: 1,2
Faktor Stres = 1,4
BEE = 655 + (9.6 × BBI) + (1.8 × TB) – (4.7 × U)
= 655 + (9.6 × 47,7) + (1.8 × 153) – (4.7 × 50)
= 655 + 457,92 + 275,4 – 235
= 1.153,32 kkal
TEE = BEE × SF × AF
= 1.153 × 1.4 × 1.2
= 1.937,57 kkal
Energi = 1.937,57 kkal – 500 kkal (obesitas)
= 1.437,57 kkal
Protein 15% kebutuhan total
= 15% x 1.437,57 / 4
= 53,9 gram
25% × 1.437,57 kkal
𝐋𝐞𝐦𝐚𝐤 = = 𝟑𝟗, 𝟗 𝐠𝐫𝐚𝐦
9
EDUKASI GIZI
a. Tujuan :
Meningkatkan pemahaman tentang penyakit Dislipidemia dan Diet
Dislipidemia I yang diberikan serta agar adanya perubahan perilaku makan pada pasien.
b. Konten Materi : Penyakit Dislipidemia
- Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan (perlu dihindari)
- Kebutuhan zat gizi pasien dan pentingnya peranan zat gizi bagi pasien
4. MONITORING DAN EVALUASI