PENYUSUN :
SOLEMAN LITTO PAJANGING
KM.14.00458
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, karena atas
segala rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan
laporan Penentuan Status Gizi yang berjudul PSG antropometrik untuk dewasa
tepat pada waktunya sebagai tugas praktik dari mata kuliah Penentuan Status Gizi.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen bidang studi, serta
teman-teman yang telah dalam membantu penyusunan laporan ini. Penulis
menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan
laporan ini. Oleh karena, itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan untuk ke depannya.
Harapan dari Penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan dapat pula membangkitkan semangat
dalam mempromosikan kesehatan dan berkarya yang lebih baik untuk masa yang
akan datang. Terima kasih atas perhatiannya, dan semoga Tuhan Yang Baik selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................
B. Tujuan ...........................................................................................
BAB II MATERI DAN METODE
A. Materi ...........................................................................................
B. Metode ..........................................................................................
BAB III HASIL KEGIATAN ..................................................................
BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
LAMPIRAN .............................................................................................
i
ii
iii
iv
v
1
2
3
3
4
5
9
10
11
DAFTAR TABEL
4
6
7
DAFTAR LAMPIRAN
Rekapitulasi hasil ............ 11
Dokumentasi ........... 12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, masalah gizi banyak ditemukan. Antara lain, obesitas
atau overweight. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang
banyak terjadi di zaman modern ini. Obesitas merupakan suatu kelainan
atau penyakit dimana terjadi penimbunan lemak yang berlebihan.
Prevalesi obesitas di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2013 meningkat jika dibandingkan dengan Riskesdas 2010.
Angka obesitas pada laki-laki tahun 2010 sekitar 15% dan sekarang
meningkat menjadi 20% (Riskesdas, 2013). Depkes RI (2009)
menunjukkan prevalensi obesitas pada remaja usia 13-15 tahun yang
berjenis kelamin laki-laki sebesar 2,9% dan perempuan 2,0%, sedangkan
untuk usia 16-18 tahun masing-masing sebesar
1,3% dan 1,5%. Menurut Riskesdas (2013), diketahui bahwa prevalensi
obesitas pada kelompok umur 13 15 tahun di Indonesia sebesar 2,5%
dan prevalensi obesitas di Provinsi Yogyakarta sebesar 2,6%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa prevalensi di Provinsi Yogyakarta lebih tinggi
dibandingkan prevalensi nasional. Sedangkan prevalensi obesitas di
Indonesia pada kelompok umur 16 18 tahun adalah 1,4%. Prevalensi
obesitas pada kelompok usia tersebut di Provinsi Yogyakarta tergolong
lebih tinggi dari prevalensi nasional, yaitu sebesar 4,1%.
Selain itu,
malnutrisi
dapat
dihindarkan.
Selain
itu,
pengukuran
BAB II
MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Detecto scale
2. Microtoice
3. Pita ukur metline
4. Pita LILA
5. Model (model (mahasiswa) 8 orang)
B. Metode
Adapun metode prosedur kerja dalam praktikum ini adalah;
1. Lakukan pengukuran BB dengan timbangan Detecto scale
2. Lakukan pengukuran TB dengan microtoice
3. Lakukan pengukuran lingkar lengan atas dengan pita LILA
4. Lakukan pengukuran lingkar pinggang dan pinggul dengan pita
metline.
5. Tentukan status gizi dari model berdasarkan IMT, indeks LILA,
rasio lingkar pinggang-pinggul
BAB III
HASIL KEGIATAN
Praktikum pengukuran antropometri di laksanakan pada :
Tempat: Laboratorium gizi STIKES Wira Husada Yogyakarta
Hari/tanggal : Rabu, 23 November 2016
Jumlah model : 8 orang model (mahasiswa) Prodi IKM semester V,
kelompok I
Adapun hasil pengukuran antropometri sebagai berikut:
No
Nama
BB
1.
Novi S
44
2.
Ahas W T
49
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Abdul M
51
Soleman L
Salomi K
53
45
Ria K
55
Nisa
Rita S
36
Trivania I
44
TB
154,
1
160,
5
177,
5
165
160,
8
150,
2
142,
8
159,
1
LIL
A
23
-
22
28,5
20
21,8
Indeks
Lpi
Lpa
IMT
SG
65
76
18,5
Normal
0,85
72,
83,
19
Normal
0,86
66,
7
69
67,
5
73
57,
5
62
RPP
LILA
Kurang
81
16,2
BB tingkat
0,82
berat
83,
5
19,4
Normal
0,83
Kurang
79
17,4
BB tingkat
0,85
ringan
82
24,3
Normal
0,89
Kurang
72
17,6
BB tingkat
0,79
ringan
Kurang
75
17,4
BB tingkat
0,83
ringan
kg
2
m
Kurus
Kategori
Kekurangan berat badan tingkat berat
Kekurangan berat badan tingkat ringan
Normal
Gemuk
IMT
<17,0
17,0-18,5
>18,5-25,0
>25,0-27,0
>27,0
10
Tabel 4.1. Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia (Sumber: Depkes, 1994.
Pedoman praktis pemantauan Status Gizi orang dewasa, Jakarta dalam Supariasa,
2001)
IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau Status Gizi orang
dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan,
maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat
mencapai usia harapan hidup lebih panjang.
Dari hasil pengukuran Status Gizi diatas, maka 4 orang model
(mahasiswa) yang kekurangan berat badan mempunyai resiko terhadap penyakit
infeksi (supariasa, Hal 60, 2001). Pada indikator BB/TB, diketahui bahwa Tinggi
badan adalah indikator yang tidak bisa diubah lagi(hanya bisa bertambah tinggi,
tidak bisa diturunkan angkanya), oleh karena itu, model (mahasiswa) yang
memiliki IMT di bawah normal harus menaikkan berat badan agar dapat
menyeimbangi Tinggi badan dari orang tersebut. Selain menambah faktor resiko
untuk penyakit infeksi, kelebihan dan kekurangan berat badan pun menghambat
produktivitas dalam bekerja, sehingga kinerja menjadi tidak maksimal (Supariasa,
2001).
Berat badan
Kurus
(kurang)
Kerugian
1. Penampilan cenderung kurang baik
2. Mudah letih
3. Risiko sakit tinggi, antara lain:
- Penyakit infeksi
- Depresi
- Anemia
- Diare
4. Wanita kurus yang hamil mempunyai risiko tinggi
melahirkan bayi dengan BBLR
5. Kurang mampu bekerja keras
11
Tabel 4.2. Kerugian berat badan kurang (Sumber: Depkes, 1994. Pedoman praktis
pemantauan Status Gizi orang dewasa, Jakarta dalam Supariasa, 2001)
Berdasarkan tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa, orang yang memiliki
berat badan kurang, maka harus memperbaiki nutrisi harian agar menghindari
kerugian-kerugian tersebut.
Dari indikator lain, dapat dilihat pada RLPP, berkisar antara 0,82-0,89. Hal
ini, jika diinterpretasikan maka:
RLPP
Risiko/Tipe Kegemukan
Pria
Wanita
Rendah
<0.9
<0.8
Sedang
0.9
0.8
Tinggi
1
0.9
Tabel 4.3. Tabel Risiko/Tipe Kegemukan terhadap Penyakit Degeneratif
berdasarkan RLPP (Sumber: Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2014)
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran antropometri yang dilakukan di
laboratorium STIKES Wira Husada Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa
pengukuran antropometri dapat memprediksi penyakit yang terjadi pada
orang yang memiliki LILA, IMT, RPP di bawah normal serta di bawah
normal. Serta dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengendalikan
proporsi tubuh sehingga menghindari obesitas dan KEK.
B. Saran
1. Sebaiknya menggunakan alat ukur yang representatif. Contoh,
pengukur berat badan 1 tidak berbeda dengan pengukur tinggi badan 2.
2. Mahasiswa yang memiliki IMT dibawah moral harus memperbaiki
nutrisi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani, Diny Eva. 2012. Validitas ukuran lingkar lengan atas terhadap indeks
massa tubuh dalam mendeteksi resiko kekurangan energi kronis pada
wanita
(20-45
tahun)
di
Indonesia.
Universitas
Indonesia.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20297244-S1883-Diny%20Eva
%20Ariyani.pdf (di akses 29 November 2016)
Humas UGM. 2010. Sepertiga anak usia sekolah di Indonesia alami stunted.
UGM.
https://ugm.ac.id/id/berita/2663-
sepertiga.anak.usia.sekolah.di.indonesia.alami.stunted
Ika.
November 2016)
2016. 8,8 Juta
Anak
Indonesia
Alami
(di
akses
Stunting.
29
Humas
14
Lampiran-Lampiran
a. Hasil Rekapitulasi
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama
Novi Susanti
Ahas W Takanyuai
Abdul Muchlis
Soleman L Pajanging
Salomi Kabba
Ria Khoirun Nisa
Rita Sobrian
Trivania I Ency Lado
BB
44
49
51
53
45
55
36
44
TB
154,1
160,5
177,5
165
160,8
150,2
142,8
159,1
LILA
23
22
28,5
20
21,8
Lpi
65
72,6
66,7
69
67,5
73
57,5
62
Lpa
76
83,8
81
83,5
79
82
72
75
15
b. Dokumentasi
16
17