Anda di halaman 1dari 24

METODE PENILAIAN

KONSUMSI PANGAN
INDIVIDU

Prof. Dr. Albiner Siagian


Sejarah
Pada tahun 1938, Burke dan Stuart meminta ibu-ibu
untuk terus mencatat semua makanan (selama 24 jam)
yang dikonsumsi anak mereka yg diikutkan pada Pusat
Penelitian Kesehatan dan Perkembangan Anak, Harvard
School of Public Health. Ibu-ibu tsb kemudian
diwawancarai (sbg cek-silang) berkenan dgn asupan
pangan anak mereka pada 24 jam sebelumnya.
Penelitian ini merupakan salah satu metode penilaian
konsumsi pangan tertua yg dipadukan dgn metode yg
saat ini lazim digunakan yaitu metode ingatan 24-jam
(24-hour recall) dan catatan makanan (dietary record).
Klasifikasi Metode Penilaian Konsumsi
Pangan Individual:
Metode konsumsi harian kuantitatif, yang terdiri
atas ingatan (recall) dan catatan (record). Metode
ini dirancang untuk mengukur kuantitas pangan
yang dikonsumsi individu selama kurun waktu
satu hari.
Metode riwayat makanan dan frekuensi
konsumsi pangan (food frequency
questionnaire). Keduanya memperoleh informasi
retrospektif pola konsumsi pangan pada periode
yang lama di masa yang lalu.
6 Metode Penilaian Konsumsi Pangan
Individu:
1. metode ingatan 24 jam lalu (24-hour recall method),
2. metode pengulangan mengingat-ingat 24 jam lalu
(repeated 24-hours recall method),
3. metode pencatatan makanan (food record method),
4. metode penimbangan pangan (weighed food
method),
5. metode riwayat makanan (dietary history), dan
6. metode frekuensi konsumsi pangan (food frequency
method).
Metode Ingatan 24-jam
Metode 24-hour recall, yang dikembangkan oleh
McHenry (1939), Kruse dan koleganya (1940),
dan Burke (1947), adalah metode penilaian
konsumsi pangan yang paling lazim digunakan.
Metode 24-hour recall adalah metode untuk
menilai konsumsi pangan individual dengan cara
mengingat-ingat pangan apa saja yang
dikonsumsi seseorang pada kurun waktu 24 jam
yang lalu. Untuk ini pewawancara menggunakan
suatu alat bantu yang dikenal sebagai formulir
recall 24 jam (24-hour food recall form).
Peneliti atau pewawancara menanyakan kepada
subjek jenis dan kuantitas pangan yang
dikonsumsinya pada periode 24 jam yang lalu
(terhitung mulai saat terakhir subjek
mengonsumsi pangan).
Konsumsi suplemen vitamin dan mineral juga
ditanyakan.
Apabila subjek yang hendak dinilai konsumsi
pangannya adalah anak-anak, yang belum bisa
mengingat dan menceritakan konsumsi
pangannya dengan baik, maka responden bagi
wawancara ini boleh orang tua atau saudara atau
orang lain yang mengetahui dengan baik
konsumsi pangan anak.
Deskripsi pangan/minuman yang
dikonsumsi adalah:
kuantitas, ukuran rumah tangga (piring,
sendok, dll),
jenis,
metode pemasakan/pengolahan, dan
merek (bagi produk olahan)
Pengulangan Ingatan 24-jam
Metode 24-hour recall dapat diulangi pada kesempatan
lain (awal/akhir bulan atau musim yang berbeda) untuk
memperkirakan asupan pangan rata-rata pada kurun
waktu yang lebih lama (asupan pangan kebiasaan).
Frekuensi pengukuran yang diperlukan tergantung
pada tingkat keakuratan hasil yang diinginkan, jenis zat
gizi yang diteliti, dan kelompok populasi.
Secara umum, jika prosedur pengambilan sampel yang
memadai dirancang untuk memperhitungkan pengaruh
akhir minggu, musim, dan liburan pada pola asupan
pangan, hasilnya dapat menyediakan perkiraan asupan
pangan nasional.
Metode Pencatatan Makanan
Dietary records atau food diaries adalah deskripsi
lengkap jenis dan jumlah pangan dan minuman
yang dikonsumsi, setiap kali makan, pada periode
tertentu yang ditetapkan, biasanya 3-7 hari.
Catatan dapat berupa form khusus atau booklet
yang berupa lembaran kosong atau telah berisi
anjuran kategori pangan setiap hari.
Pada beberapa penerapan, pangan ditimbang
atau diukur dengan prosedur tertentu.
Prosedur pencatatan, terutama berkaitan dengan
deskripsi lengkap jenis dan kuantitas pangan,
harus dijelaskan kepada subjek atau responden.
Umumnya, pencatatan dengan segera diharapkan
untuk meminimalkan kelupaan.
Tindakan mencatat ini kemungkinan akan
mengubah perilaku makan. Hal ini tidak diingini
karena data yang diinginkan adalah asupan
pangan yang lazim pada subjek atau keluarganya.
Pada metode ini subjek/responden diminta, pada
saat konsumsi pangan, untuk mencatat semua
pangan (termasuk snack) yang dikonsumsi pada
periode waktu tertentu.
Deskripsi lengkap pangan/minuman
yang dikonsumsi adalah:

kuantitas (ukuran rumah tangga: piring,


sendok, dan lain-lain),
jenis,
metode pemasakan,
merek (bagi produk olahan)
Utk makanan yg terdiri atas campuran bahan makanan
(mis gado-gado), kuantitas dari setiap bahan mentah yg
digunakan dalam resep makanan, berat akhir dari
campuran makanan, dan kuantitas yg dikonsumsi oleh
subjek harus dicatat, kalau memungkinkan.
Ukuran porsi pangan dapat diperkirakan oleh responden
dgn menggunakan berbagai prosedur, yg masing2
berbeda taraf presisinya. Ukuran rumah tangga baku,
seperti piring, sendok makan dapat digunakan.
Pengukuran tambahan dapat dilakukan dgn
menggunakan rol (utk daging dan kue) dan hitungan (utk
telur dan roti). Ukuran porsi biasanya dikonversi ke gram
oleh peneliti sebelum menghitung asupan zat gizi.
Metode Penimbangan Pangan
Metode penimbangan pangan lebih sering
digunakan di Inggris dan Eropa karena keluarga
hampir selalu menimbang pangannya di negara
ini.
Metode penimbangan pangan adalah metode
yang paling akurat dalam memperkirakan asupan
kebiasaan dan/atau asupan zat gizi individu.
Data yang dihasilkan penting untuk konseling
diet, dan untuk analisis statistik yang meliputi
korelasi atau regresi dengan parameter biologis.
Pada metode ini, subjek/responden diminta
untuk menimbang semua pangan yang
dikonsumsi pada perode waktu tertentu.
Lebih jelasnya, subjek atau responden diminta
untuk menimbang semua pangan yang akan
dikonsumsi (misalnya yang dimasukkan ke
dalam piring) dan pangan yang sisa.
Kuantitas asupan pangan adalah selisih antara
kuantitas yang akan dikonsumsi dengan
kuantitas pangan yang sisa.
Deskripsi detil pangan/minuman yang
dikonsumsi adalah:

kuantitas (massa, volume),


jenis,
metode pemasakan, penyajian, dan
merek (bagi produk olahan).
Untuk pangan yang dikonsumsi di luar rumah,
subjek/ responden diminta untuk
mendeskripsikan kuantitas/jumlah pangan
yang dikonsumsi.
Peneliti/pewawancara kemudian membeli dan
menimbang porsi duplikat pangan tersebut,
untuk memperkirakan kuantitas pangan yang
dikonsumsi di luar rumah tersebut.
Metode Riwayat Makanan
Metode yang dikembangkan pertama kali oleh
Burke pada tahun 1947 ini, dimaksudkan
untuk memperkirakan kebiasaan asupan
pangan individu pada periode waktu yang
lama.
Ini adalah metode wawancara yang terdiri atas
tiga komponen, dan harus dilakukan oleh ahli
gizi terlatih dalam teknik wawancara.
a. 24-hours recall dari asupan aktual dan
pengumpulan informasi umum akan pola
makan menyeluruh, baik pada saat waktu
makan (meal time) maupun pada saat
selingan (between meals). Informasi umum yg
diperoleh termasuk deskripsi lengkap
makanan, frek konsumsi, dan porsi yg lazim
dalam RT. Pertanyaan yg lazim adalah:
Apa yg biasanya Anda makan pada waktu
sarapan?
b. Komponen kedua berperan sebagai cek-
silang bagi kebiasaan asupan. Ini terdiri atas
kuesioner frekuensi konsumsi utk jenis
pangan khusus, yg digunakan utk
memferivikasi atau mengklarifikasi informasi
atas jenis dan jumlah pangan yg diberikan
kebiasaan asupan pd komponen pertama.
Contoh pertanyaannya adalah:
Apakah Anda suka/tidak suka susu?
c. Komponen ketiga adalah pencatatan konsumsi
pangan selama tiga hari (3-day food record)
menggunakan ukuran rumah tangga. Kadang-
kadang komponen yang ketiga ini diabaikan.
Frekuensi Konsumsi Pangan
Metode frekuensi konsumsi pangan
dimaksudkan untuk memperoleh informasi
deskriptif kualitatif tentang pola kebiasaan
konsumsi pangan.
Secara umum, metode ini tidak menghasilkan
data kuantitas asupan pangan/gizi.
Kuesioner yg digunakan disebut food frequency
questionnaire (FFQ), yg terdiri atas:
Daftar pangan
Frekuensi konsumsi (dalam hari, minggu, atau bulan)
Dalam kaitan asupan pangan (zat gizi) dengan
timbulnya penyakit, prinsip pendekatan frekuensi
makan adalah bhw rata2 asupan jangka panjang (mis,
di atas 1 mgg, bulan, atau tahun), merupakan paparan
yg lebih bermakna drpd asupan pada beberapa hari.
Oleh krn itu, perkiraan asupan pangan secara kasar dlm
jangka panjang lebih tepat drpd perkiraan asupan
pangan periode yg singkat (yg diperoleh dgn metode
ingatan-24 jam atau metode penimbangan pangan).
Pemilihan Metode untuk Memperkirakan Konsumsi Pangan
Informasi yang Dikehendaki Metode yang Lebih Sesuai
Asupan gizi aktual pada periode waktu Analisis kimia dari duplikat makanan
tertentu atau perhitungan asupan dari catatan
penimbangan
Perkiraan kebiasaan asupan gizi pada Asupan satu hari dengan jumlah subjek
subjek yang bebas (tidak yang besar dan representasi yang
dikendalikan/diatur) memadai dari hari dalam satu minggu.
Rata-rata kelompok Replikasi observasi dari asupan atau
riwayat makanan.
Proporsi populasi berisiko (at risk) Replikasi observasi ganda pada setiap
Asupan individual, untuk analisis individu
korelasi dan regresi
Pola penggunaan konsumsi pangan Frekuensi konsumsi pangan
kelompok atau individual, proporsi menggunakan food frequency questionnaire
populasi dengan pola tertentu (FFQ)
Penggunaan rata-rata pangan tertentu FFQ atau asupan satu hari dengan jumlah
atau kelompok pangan untuk kelompok subjek yang besar dan representasi yang
orang memadai dari hari dalam satu minggu.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai