Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU GIZI

FOOD FREQUENCY QUESTIONAIRE (FFQ)

Disusun oleh :

Nama : Bima Kurnia Aji Jaya

NIM : J410190154

SHIFT :F

PENGAMPU
REZANIA ASYFIRADAYATI, SKM, MPH
ASISTEN
CHATTRIN FAHREZI, SKM

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS

ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2020


A. FOOD FREQUENCY QUESTIONAIRE (FFQ)
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara penggunanaan metode Food Frequency Questionaire (FFQ)
2. Untuk mengetahui Frekuensi rata-rata konsumsi makanan per-hari

C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Survei Konsumsi Gizi merupakan suatu kegiatan pengumpulan variabel,
penelitian dalam jumlah besar yang berkaitan dengan apa yang dimakan dan
diminum termasuk suplemen, berapa banyak, dan variasi makanan serta seberapa
sering dari seseorang maupun kelompok orang dalam aktu singkat sehingga
diketahui rta-rata asupan (intake) zat gizi harian beserta kecukupannya.
Metode FFQ memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh metode lainnya.
Kekhususan yang dimaksud adalah proses penggunaanya memerlukan persiapan
yang meliputi studi pendahuluan terhadap makanan yang dikonsumsi seseorang.
Penyakit degeneratif adalah penyakit kronik yang prevalensinya meningkat setiap
tahun. Penyakit degeneratif diakibatkan oleh faktor asupan makanan baik berlebihan
maupun kekurangan zat gizi tertentu dalam jangka panjang. Dampak konsumsi
jangka panjang makanan yang tidak seimbang adalah pada berbagai level. Delapan
tahapan defisien gizi pada makanan sampai menimbulkan kerusakan secara klinis.
Berikut kronologi kerusukan tubuh berawal dari defisiensi konsumsi pangan (1)
Kandungan gizi makanan rendah (2) Kadar zat gizi dalam jaringan menurun (3)
Kadar zat gizi dalam cairan tubuh menurun (4) Menurunnya fungsi jaringan (5)
Menurunnya aktifitas enzim (6) Terjadi perubahan fungsional jaringan (7) muncul
gejala kinis dan (8) Kelainan anatomii tubuh (Sirajuddin, 2015)
Berdasarkan kronologi defisiensi gizi diatas, maka dengan mudah dapat
dipahami bahwa masalah gizi tidak muncul dengan tiba tiba khususnya luaran
(outcome) gejala klinis atau kelainan anatomi tubuh. Kondisi awal adalah dapat
dibaca dengan frekuensi makan makanan sebagai sumber lahirnya risiko. Metode
FFQ jelas merupakan metode penilaian konsumsi pangan jangka panjang
(Moghames et al. 2016).
Penilaian konsumsi pangan dengan FFQ dapat digunakan untuk menelusuri
jenis zat gizi dari sumber pangan apa yang berpotensi sebagai penyebab mayoritas.
Ini adalah salah satu alasan penting digunakannya metode FFQ (Souza et al. 2016).
Beberapa contoh penggunaan metode FFQ adalah pada riset yang fokus untuk
mengetahui faktor risiko gizi salah (malnutrition) antara lain pada riset (1) Risiko
konsumsi kafein terhadap kasus lumpuh otak (2) Risiko konsumsi makanan sumber
lauk hewani terhadap menstruasi pertama pada remaja putri (3) Risiko konsumsi
susu terhadap kejadian Diatebetes Type II (3) Metode FFQ pernah digunakan untuk
mengukur dampak konsumsi minuman ringan berkafein terhadap kejadian kasus
lumpuh otak (cerebral palsy risk). Konsumsi minuman berkaffein selama kehamilan
diduga berdampak pada kasus lumpuh otak pada ibu di Norwegia. Penelitian dengan
disain kohor. Ini bukati bahwa metode FFQ adalah berkaitan dengan risiko kesehatan
akibat makanan dalam jangka panjang (Strandberg-larsen et al. 2016).
Prinsip lain yang perlu mendapat perhatian pada penggunaan metode FFQ ini
adalah estimasi waktu yang dibutuhkan untuk satu subjek. Biasanya waktu yang baik
jika kisarannya adalah 30 sampai 60 menit.Rangkaian informasi yang dikoleksi
melalui metode FFQ ini, berguna juga untuk menggambarkan kebiasan makan
subjek. Meskipun demikian jika ditujukan untuk melengkapi kebiasan makan, maka
FFQ perlu disandingkan dengan metode pencatatan makanan. (Souza et al. 2016).

D. HASIL PRAKTIKUM

Hasil praktikum adalah tabel yang berisi tentang laporan praktikum ffq,
dengan responden Ibu Titik Suryani, akan tetapi dalam laporan terdapat kendala
teknis yang dimaklumi oleh dosen pengampu, jadi hasil praktikum sementara sudah
ditangguhkan pada pertemuan lalu.
D. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini menggunakan metode survei konsumsi pangan FFQ (Food
Frequencey Questionaire) yang memiliki kelebihan dan kelemahan nya, menurut
(Sirajuddin dkk, 2018) FFQ memiliki kelebihan dan kelemahan, untuk kelebihan
metode FFQ sesuai dengan tujuannya adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko
malnutrisi kronik pada subjek. Hal ini berarti bahwa kekerapan konsumsi signifikan
berefek pada kondisi fisiologis subjek. Kelebihan FFQ dari aspek sasaran adalah
dapat digunakan pada kelompok literasi rendah. Kemudahan ini disebabkan pada
proses pengumpulan datanya adalah menggunakan metode wawancara langsung
(direct interview), bukan wawancara tidak langsung (indirect interview). Kelebihan
lainnya adalah ketepatan dalam membuat daftar bahan makanan atau minuman pada
formulir FFQ. Metode ini sangat sistematis karena semua bahan makanan dan
minuman sudah dibuat daftar namanya dan sudah diverifikasi sesuai dengan
kebiasaan makan subjek.

Kelebihan metode FFQ dibanding dengan metode SKP yang lain adalah
mewakili kebiasaan subjek sedangkan metode yang lain seperti pada metode recall
konsumsi 24 jam (Food Recall 24 jam), penimbangan makanan (Food Weighing),
adalah mendeskripsikan asupan aktual sehari. Kelebihan lain metode FFQ dibanding
metode ingatan makanan (Food Recall 24 jam) adalah tidak memaksa konsumen
untuk mengingat seluruh makanan dan minuman yang sudah dikonsumsinya dalam 24
jam terakhir. Ingatan dalam metode FFQ adalah ingatan jangka panjang yang memang
dengan mudah dilakukan. Metode FFQ memiliki kelebihan dapat dilakukan disemua
setting lokasi survei baik di tingkat rumah tangga maupun masyarakat dan rumah
sakit atau instansi. Kemudian metode FFQ tidak memerlukan alat bantu kecuali
instrumen. Kelebihan metode ini dibanding metode penimbangan makanan adalah
metode ini tidak memerlukan prosedur rumit seperti kalibrasi timbangan makanan.
Proses pengumpulan data lebih singkat karena dapat dilakukan disetiap pertemuan
dengan subjek.

Metode FFQ juga tidak merepotkan subjek dengan persiapan yang rumit,
karena dapat dilakukan pada waktu yang disepakati antar keduanya. Disamping ada
kelebihan pasti ada kelemahan, kelemahan FFQ yaitu butuh persiapan yang lebih
rumit. Persiapan yang rumit adalah persiapan dalam rangka membuat studi
pendahuluan daftar bahn makanan yang akan dimasukkan kedalam formulir FFQ.
Studi pendahuluan ini harus mencerminkan makanan dan minuman yang memang
nyata ditemukan di pasar lokal setempat. Kemudian kelemahan lainnya adalah tidak
menggambarkan konsumsi aktual, konsumsi aktual adalah konsumsi makanan dan
minuman hari ini. Metode FFQ tidak dapat digunakan untuk menanyakan asupan
makanan hari ini, karena metode ini adalah metode untuk mengukur kebiasaan makan
masa lalu dan masih berlangsung hingga hari ini. Kelemahan selanjutnya adalah tidak
dapat mengukur jumlah makanan yang dikonsumsi, metode FFQ tidak dapat
mengukur jumlah bahan makanan yang terdistribusi dalam rumah tangga dan jumlah
bahan makanan yang dikonsumsi setiap individu. Kelemahan lainnya adalah tidak
dapat mengukur asupan zat gizi, metode ini tidak dapat mengukur asupan zat gizi.

Asupan zat gizi dapat dihitung, jika kita memiliki data berat bahan makanan.
Metode ini tidak dapat mendeskripsikan secara utuh ketersedian pangan dari sisi
kuantitasnya. Kuesioner Frekuensi Makanan kuantitatif tidak meminta responden
untuk memperkirakan ukuran porsi yang dikonsumsi baik dalam ukuran rumah tangga
atau gram tetapi hanya melihat apa saja yang dikonsumsi dengan jenis jenis makanan
berupa makanan pokok, protein, sayur dan buah serta makanan dan minuman
tambahan. FFQ sangat efektif biaya sehingga mendorong penggunaanya secara luas
dalam studi kohort epidemiologi berskala besar dan juga dalam rancangan penelitian
lainnya. Pengkodean dan pengolahan data yang dikumpulkan juga lebih murah dan
membutuhkan keahlian gizi kurang dibandingkan metode asupan asupan makan
lainnya. Namun keterbatasan utama adalah kesalahan dan bias sistematis dalam
perkiraan. Upaya penting sedang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas
informasi (Kristiansen, 2013).

Food Frequency Questionnaire (FFQ) adalah suatu metode untuk dapat


memeproleh gambaran pola konsumsi seseorang atau kelompok tertentu secara
kualitatif (Makuituin, 2013). Perolehan informasi ini digunakan untuk melihat pola
konsumsi bahan makanan pada wanita post-menopause. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa tingkat konsumsi makan pada wanita post-menopause di panti
wreda salib putih, lebih sering mengonsumsi makanan yang bersumber karbohidrat
dan camilan dan jarang mengonsumsi sumber protein hewani, nabati, sayuran dan
juga buah-buahan (Tae, 2019).
Untuk melihat jenis makanan dan minuman, serta frekuensi kebiasaan makan
setiap hari (per hari) dan setiap minggu (per minggu). Food Frequency Questionnaire
(FFQ) terdiri dari pertama jenis makana karbohidrat non kariogenik seperti nasi,
jagung, mie instan, kentang, ubi jalar, singkong, sayuran, kacang-kacangan dan buah-
buahan. Makanan kariogenik yaitu roti, kue, permen, coklat, snack. Kedua jenis
minuman yaitu minuman murni (non kemasan) dan minuman kemasan. Minuman
murni seperti susu murni, teh murni, kopi murni, sirup murni, jus buah murni yaitu
minuman yang dibuat secara sederhana, dalam skala rumah tangga. Minuman
kemasan seperti susu kemasan, teh kemasan, kopi kemasan, sirup kemasan dan jus
buah kemasan yaitu minuman yang dikemas, dapat diminum secara langsung tanpa
melalui proses pembuatan terlebih dahulu (Worotitjan, 2013)

E. KESIMPULAN

Dari praktikum metode Food Frequency Questionaire (FFQ)


dapat diperoleh beberapa masukan yaitu :
3. Salah satu kelebihan metode FFQ dibanding dengan metode SKP yang lain adalah
mewakili kebiasaan subjek.
1. FFQ memberikan gambaran pola atau kebiasaan makan individu terhadap zat gizi.
2. Metode FFQ pengumpulan datanya adalah menggunakan metode wawancara langsung
(direct interview), bukan wawancara tidak langsung (indirect interview).
4. Salah satu kelemahan metode FFQ tidak dapat digunakan untukmenanyakan asupan
makanan hari ini.
6. Metode FFQ ini memiliki ciri-ciri terdapat 2 komponen dasar yaitu daftarmakanan dan
frekuensi konsumsi untuk melaporkan seberapa sering suatu makanan dikonsumsi.
5. Metode FFQ tidak dapat mengukur jumlah makanan yang dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

Kristiansen, A. L., Laugsand Lillegaard, I. T., & Frost Andersen, L. (2013). Effect of
Changes in a Food Frequency Questionnaire: Comparing Data from Two National
Dietary Survey Instruments Among 12-Month-Old Infants. BMC Public Health, 13,
680.http://doi.org/10.1186/1471-2458-13-680

Makuitin, F. 2013. Studi Validasi Semi Quantitatife Food Frequncy Questionnaire


dengan Recall 24 Jam Pada Asupan Zat Gizi Makro Remaja di SMA Islam Athira
Makasar, repository Unhas.ac.id.

Moghames et al. 2016. Validaty and reliability of foof frequntcy questionarie to estimate
dietary intake among Lebanese Children. Nutrition J; 15,4.

Sirajuddin, 2015. Survei Konsumsi Edisi Pert., Jakarta: EGC.

Sirajuddin dkk. 2018. Survei Konsumsi Pangan, Tersedia pada


http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp�content/uploads/2018/09/Survey-
Konsumsi-Pangan_SC.pdf, ( diakses pada tanggal 29 Mei 2020* )

Souza, R.J. De et al., 2016. Harmonization of Food-Frequency Questionnaires and Dietary


Pattern Analysis in 4 Ethnically Diverse Birth Cohorts 1 – 3. J Nutr, 146(October),
pp.2343–2350.

Strandberg, R.B, Graue1, M, Wentzel-Larsen, T, Peyrot, M, Thordarson, H.B., & Rokne,


B. 2015,’ Research: Educational and Psychological Issues Longitudinal relationship
between diabetes-specific emotional distress and follow-up HbA1c in adults with
Type 1 diabetes mellitus’, Diabetic Medicine. 32, 1304– 1310.

Tae Thomas, 2019. Perubahan pengetahuan tentang jenis makanan dan cara
pengolahannya pada pengurus lansia perempuan Post Menopause di panti Salib tuih,
Kota Salatiga. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada. Program Studi Gizi, Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Universitas Kristen Satya Wacana.
Worotitjan Indry, Mintjelungan N. Christy, Gunawan Paulina. 2013. Pengalaman karies gigi
serta pola makan dan minum pada anak sekolah dasr di desa kiawa kecamatan kawangkoan
utara. Jurnal e-GiGi (eG) :1(1):60-8.

Anda mungkin juga menyukai