Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

UKURAN RUMAH TANGGA

NAMA : NATASYA ETRISKA PUSPARANI

NIM : J310180176

KELAS : 4-C

SHIFT : F

KELOMPOK : 1

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
UKURAN RUMAH TANGGA

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kemampuan penggunaan ukuran rumah tangga
( URT ) berbagai macam makanan.
2. Untuk mengetahui ukuran rumah tangga ( URT) berbagai macam bahan
makanan.

B. LATAR BELAKANG
Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah pangan, secara
tunggal maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan
sosiologis. Tujuan fisiologis adalah upaya untuk memenuhi keinginan makan
(rasa lapar) atau untuk memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan tubuh. Tujuan
psikologis adalah untuk memenuhi kepuasan emosional atau selera,
sedangkan tujuan sosiologis adalah untuk memelihara hubungan manusia
dalam keluarga dan masyarakat (Anonim 2010). Konsumsi pangan merupakan
faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang selanjutnya bertindak
menyediakan energi bagi tubuh, mengatur proses metabolisme, memperbaiki
jaringan tubuh serta untuk pertumbuhan. Konsumsi, jumlah dan jenis pangan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi
konsumsi pangan adalah jenis, jumlah produksi dan ketersediaan pangan.
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia.
Rendahnya jumlah makanan dan mutu bahan makanan yang dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi makanan sehari-hari dapat menyebabkan
berbagai masalah dalam kehidupan, antara lain menimbulkan gangguan pada
perkembangan mental dan kecerdasan, terganggunya pertumbuhan fisik,
timbulnya berbagai macam penyakit, tingginya angka kematian bayi dan anak,
serta menurunnya daya kerja (Suhardjo & Riyadi 2010). Konsumsi pangan
merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang selanjutnya
bertindak menyediakan energi bagi tubuh, mengatur proses metabolisme,
memperbaiki jaringan tubuh serta untuk pertumbuhan (Supariasa 2016)
Ukuran Rumah Tangga merupakan ukuran yang lazim digunakan di
rumah tangga sehari-hari untuk menaksir jumlah pangan yang dikonsumsi
atau dimasak. Satuan Ukuran Rumah Tangga (URT) diperoleh dari jenis
peralatan makan yang biasa digunakan di dalam rumah tangga seperti piring,
gelas, sendok, mangkok, sedangkan untuk buah dan sayur digunakan satuan
potong, buah, ikat, dan sebagainya (Hardinsyah & Briawan 2014).
Berdasarkan keperluan tersebut telah diterbitkan Daftar Ukuran Rumah
Tangga. Daftar Ukuran Rumah Tangga sering digunakan dalam perencanaan
konsumsi pangan dan pengumpulan data konsumsi pangan yang sering
dilakukan melalui survei maupun konsultasi gizi. Metode ini sangat
dipengaruhi oleh keahlian enumerator dalam menggali informasi atau data
yang diperlukan dan ketepatan menaksir jumlah pangan dari URT ke dalam
satuan berat. Kesalahan menggunakan nilai konversi satuan URT
(menggunakan konversi bahan pangan lain yang sejenis) dapat berakibat pada
kesalahan penilaian konsumsi pangan dan gizi, yang pada akhirnya terjadi
kesalahan dalam penentuan status gizi (Hardinsyah & Briawan 2014).

C. TINJAUAN PUSTAKA
Ukuran Rumah Tangga adalah satuan jumlah bahan makanan yang
dinyatakan dalam ukuran atau peralatan yang biasa dipakai di rumah tangga
seperti sendok, gelas, piring, mangkok, potong, ikat, buah, dan lain-lain
(Nasoetion & Riyadi 1995). Ukuran Rumah Tangga (URT) berguna dalam
penilaian konsumsi pangan yang dilakukan dalam penelitian atau survei
konsumsi pangan dan berguna dalam penyusunan menu atau sesuai dengan
kecukupan gizi yang dianjurkan (Hardinsyah & Suhardjo, 2014).
Ketepatan nilai konversi satuan URT sangat diperlukan berdasarkan
kenyataan di atas. Kenyataan membuktikan bahwa tidak setiap rumah tangga
mempunyai alat ukur seperti timbangan, maka untuk menaksir jumlah pangan
menggunakan daftar URT sangat praktis dan cepat (Hardinsyah & Briawan
2014) Semakin lengkap daftar URT semakin mudah untuk menaksir berat
pangan yang dibeli atau dikonsumsi
Mengukur Ukuran Rumah Tangga dilakukan dengan cara
menerjemahkan jumlah bahan makanan dari satuan metrik (kg, liter, dan lain-
lain) menjadi ukuran rumah tangga (sendok, piring, ikat, dan lain-lain) atau
sebaliknya. Ukuran Rumah Tangga kadangkala juga digunakan untuk
menaksir atau menilai konsumsi pangan secara cepat misalnya dalam
konsultasi gizi Daftar Ukuran Rumah Tangga menyajikan beberapa URT yang
digunakan untuk menaksir jumlah bahan pangan ke dalam gram dan volume
dalam liter. Daftar URT menyediakan informasi berat pangan menurut jenis
URT dan jenis pangan (Hardinsyah & Briawan 2014).
Perangkat seperti sendok (makan, teh, sayur), gelas, cangkir, piring,
pada dasarnya adalah relatif sama pada setiap daerah. Sedangkan Ukuran
Rumah Tangga yang didapat dari ukuran seperti ikat, buah, potong, butir,
bungkus, biji, batang, iris, dan sebagainya ada kemungkinan berbeda untuk
setiap daerah, sehingga pada beberapa bahan makanan juga dilengkapi dengan
besar kecilnya volume atau berat bahan makanan (Nasoetion & Riyadi 2015).

Ukuran Rumah Tangga (URT) berbeda-beda antar daerah, maka


sebelum menggunakan daftar URT terlebih dahulu dikoreksi sesuai dengan
daerah setempat Lebih baik bila setiap daerah mempunyai daftar URT yang
berlaku di daerah tersebut. Alat-alat sederhana yang lazim dijumpai sebagai 8
URT di rumah tangga di berbagai daerah dapat dikembangkan dalam
penyusunan daftar satuan URT selanjutnya (Hardinsyah & Briawan 2016).
Menurut Hardinsyah dan Briawan (2014), pada setiap kegiatan
penilaian dan perencanaan konsumsi pangan diperlukan Daftar Komposisi
Bahan Makanan (DKBM) dan Daftar Kecukupan Gizi. Namun DKBM yang
ada selama ini di Indonesia kurang lengkap maka diperlukan daftar penunjang
lainnya seperti Daftar Ukuran Rumah Tangga (URT), Daftar Konversi
Mentah Masak, dan Daftar Penyerapan Minyak.
Informasi tentang konsumsi pangan dapat diperoleh melalui survei
konsumsi pangan di rumah tangga. Survei konsumsi pangan dilakukan
bertujuan untuk mengetahui konsumsi pangan seseorang atau kelompok
orang, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Survei konsumsi
pangan secara kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah pangan atau
jenis pangan yang dikonsumsi, dapat dila- kukan dengan metode inventaris,
metode pen- daftaran, metode ingat-ingat (recall method), dan metode
penimbangan (weighing method) (Almatsier,2010).

D. ALAT DAN BAHAN

ALAT:

1. Piring
2. Gelas
3. Sendok
4. Mangkuk
5. Pisau
6. Kantong plastik

BAHAN

1. Sumber karbohidrat : nasi putih


2. Sumber protein hewani : ayam
3. Sumber protein nabati : tempe goreng
4. Sayuran : sayur bayam
5. Buah : pisang
6. Lemak dan minyak : minyak goreng
7. Susu : keju
8. Makanan jajanan : wafer
9. Bumbu dapur : lada bubuk
E. CARA KERJA
1. Mengetahui ukuran rumah tangga ( URT) berbagai macam bahan
makanan

Memasukkan berat taksiran ke dalam formulir yang tersedia

Mencocokkan hasil dengan penimbangan di langkah B

Menghitung jumlah jawaban benar , jawaban dianggap benar


bila selisih berat, < 10 % dari berat yang sebenarnya

2. Menghitung ukuran rumah tangga dari berbagai macam bahan makanan

Meletakkan timbangan di tempat yang datar dan keras

Menera timbangan hingga angka nol

Menimbang bahan pangan dengan URT beserta porsi / ukuran

Memasukkan nama makanan dan URT termasuk ukuran porsi dan


berat pangan di formulir
F. HASIL

NO Jenis dan nama URT Singkatan Berat ( gram )


. makanan URT
A. Sumber
Karbohidrat
1. Nasi 2 ctg 138,2
2. Roti tawar putih 1 lbr 26,5
3. Mie goreng 1 Prg sedang 151,1
4. Jagung rebus 1 bh 258
5. Kentang rebus 1 Bh 82,7
B. Sumber Protein
Hewani
1. Ayam goreng 1 Ptg sdg 57
2. Telur 1 btr 45,1
3. Daging sapi 1 Ptg sdg 22,6
4. Ati ampela 1 ptg 42
5. Lele goreng 1 ekr 51,3
C. Sumber Protein
Nabati
1. Tempe goreng 1 Ptg kcl 9,9
2. Tofu 1 Ptg kcl 5,7
3. Tempe gembus 1 Bh 50,4
4. Tahu 1 Mngkok sdg 35
5. Tempe goreng 1 ptg 21,4
tepung
D. Sayuran
1. Sayur bayam 1 sdm 20,3
2. Wortel 3 Ptg 3,2
3. wortel 1 bh sdg 87,1
4. Kangkung 1 Ctg 46,3
5. Kubis 1 Sdm 54
6. wortel 8 Ptg kcl 8
7. Tomat 1 Ptg kcl 5
8. Tomat 1 bh 134,3
E. Buah
1. Pisang 1 Bh 157,3
2. Pepaya 1 Ptg sdg 17,8
3. Mangga 1 Bh bsr 209,2
4. Jeruk 1 Bh 87
5. Apel 1 bh 200,4
F. Lemak dan Minyak
1. Minyak goreng 1 gls 300
2. Santan 1 pcs 25
3. Mentega ½ gls 35
4. Margarine 3 sdm 30
G. Susu
1. Keju 1 pcs 31,1
2. Susu UHT 1 Gls 209
3. Susu Kental manis 1 Pcs 40
4. Yogurt 1 Gls 250
5. Susu bubuk 1 Pcs 28,1
H. Makanan Jajanan
1. Wafer 1 bh 4,5
2. Arem-arem 1 Bh sdg 88,8
3. Pukis 1 Bh 52,5
4. Risol mayo 1 Bh 63
5. biskuit 2 Kpg 12,4
I. Bumbu dapur
1. Lada bubuk 1 Sdt 0,8
2. kemiri 1 Bh 3,4
3. Saos 1 sdm 15
4. Biji pala 1 Bh 5
5. kecap 2 Sdm 35,6
6. ketumbar 1 sdm 4,2
J. Lain-lain
1 Tepung terigu 1 sdm 17,3
2 Gula pasir 1 Sdm 5
3 Gula merah 1 Bh sdg 81,7
4 Garam 1 Sdt 3
5 Madu 1 Pcs 20

KEMAMPUAN PENGGUNAAN URT

No Jenis dan Nama URT Berat Berat Benar /


. Makanan Taksiran Nyata Salah *
(g) (g)
A. Sumber karbohidrat
1. Nasi 1,5 Ctg 125 138,2 S
2. Roti 1 Ptg 25 26,5 S
3. Mie goreng 1 sdg 150 151,1 B
4. Jagung 1 Bh 200 258 B
5. Kentang 1 Bh 70 82,7 S
B. Sumber protein
hewani
1. Ayam 1 Ptg sdg 60 57 B
2. Telur 1 Btr 65 45,1 B
3. Daging sapi 1 bh sdg 45 22,6 S
4. Ati ampela 1 Ptg 75 42 S
5. Ikan lele 1 Ekr 75 51,3 S
C. Sumber protein nabati
1. Tempe 1 Ptg kcl 15 9,9 B
2. Tofu 1 Ptg kcl 7 5,7 S
3. Tempe gembus 1 ptg 35 50,4 B
4. Tahu 1 Ptg 35 35 S
5. Tempe 1 Ptg 30 21,4 S
D. Sayuran
1. Bayam 1 Sdm 15 20,3 S
2. Wortel 4 Ptg kcl 5 3,2 B
3. Wortel 1 Bh sdg 65 87,1 S
4. Kangkung 1 Sdk syr 35 46,3 S
5. Kol 1 Sdm 20 54 S
6. Wortel 1 Sdm 15 8 B
7. Tomat 1 Ptg KCL 5 6 B
8. Tomat 1 Bh 65 134,3 S
E. Buah
.1. Pisang 1 Bh bsr 150 157,3 B
2. Pepaya 1 Ptg sdg 25 17,8 B
3. Mangga 1 Bh 250 292,5 S
4. Jeruk 1 Bh 75 87 S
.5. Apel 1 Bh 150 20,4 S
F. Lemak dan minyak
1. Minyak goreng 1 Sdm 10 4,3 B
2. Santan 1 Pcs 50 65,6 S
3. Mentega 1 Sdm 10 10,7 B
4. Margarin 1 Sdm 15 10 S
G. Susu
1. Keju 1 Bh 50 31,1 S
2. Susu UHT 1 Gls 200 209 B
3. Susu kental manis 1 Pcs 25 40 S
4. Yogurt 1 Gls 200 250 S
5. Susu bubuk 1 Pcs 27 28,1 B
H. Makanan Jajanan
1. Wafer 1 Bh 5 4,5 B
2. Arem-arem 1 Bh 65 88,8 S
3. Pukis 1 Bh 60 52,5 B
4. Risol 1 Bh 50 63 S
5. Biskuit 2 Bh 35 12,4 S
I. Bumbu dan lain-lain
1. Tepung terigu 1 Sdm 15 17,3 B
2. Gula pasir 1 Sdt 5 5 B
3. Gula jawa/aren 1 Bh sdg 65 81,7 S
4. Garam 1 Sdt 5 3 B
5. Kecap 1 Sdm 10 35,6 S
6. Madu 1 Pcs 22 20 S
7. Lada 1 Sdt 5 0,8 B
8. Kemiri 1 Bh 10 3,4 B
9. Saus 1 Sdm 7 15 B
10. Pala 1 Bj 6 5 S
11. Ketumbar 1 Sdt 10 4,2 S

G. Pembahasan
Pada praktikum Penilaian Konsumsi Pangan yakni Ukuran Rumah
Tangga (URT) adalah salah satu cara untuk mengukur semua bahan makanan
yang ada di dalam rumah tangga. URT berguna dalam penyusunan menu atau
sesuai dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Dalam mengukur bahan
makanan dibutuhkan bebrapa peralatan antara lainnya yaitu piring, gelas,
mangkuk, sendok, sendok sayur, dan peralatan lainnya yang dapat digunakan
untuk menakar bahan makanan.Satuan mengukur bahan makanan dalam URT
(Ukuran Rumah Tangga) yang didapat dari ukuran seperti ikat, buah, potong,
butir, bungkus, biji, batang, iris, dan sebagainya ada kemungkinan berbeda
-beda untuk setiap daerah.
Berdasarkan hasil pengukuran URT dari ptaktikan dari bahan yang
bersumber karbohidrat yaitu nasi putih 1,5 ctg memilii berat nyata 138,2
gram sedangkan penaksiran yakni 125 gram. Kemudian bahan yang
bersumber protein hewani yaitu ayam ptg sdg memiliki berat nyata yakni 57
gram sedangkan penaksiran 60 gram. Selanjutnya untuk protein nabati
menggunakan tempe goreng sebanyak 2 ptg kcl yang memiliki berat nyata 9,9
gram sedangkan dari penaksiran yakni berat taksiran 15 gram. Kemudian dari
bahan sayuran yakni sayur bayam yang terdiri dari bayam 1 sdm dan wortel 3
ptg kcl yang sudah dimasak memiliki berat nyata 20,3 dan 3,2 gram dan berat
penaksiran kelompok yaitu 10 dan 5 gram.
Pada pengukuran buah pisang berat taksiran yaitu 110 gram
sedangkan berat nyatanya yaitu 157,3 gram. Kemudian untuk lemak dan
minyak kelompok kami mengukur berat dari minyak goreng, berat taksiran
yakni 10 gram sedangkan berat nyatanya adalah 4,3 gram. Lalu untuk URT
susu , menggunakan keju dengan berat taksiran 45 gram dan berat nyatanya
yaitu 31,1gram.bumbu dapur yaitu lada bubuk dengan berat taksiran 1 sdt
yakni 5 gram, namun berat nyatanya menunjukkan 0,8 gram. Makanan jajanan
yaitu wafer berat taksiran 1 btg 10gram sedangkan berat nyatanya 4,6gram.
Yang terakhir lain-lain yaitu tepung terigu 1sdm berat taksiran yaitu 18 gram
berat nyata 17,3 gram.
Berdasarkan hasil yang diketahui bahwa semua penaksiran dari
kelompok masih banyak kesalahan. Hal ini menunjukkan perlu kemampuan
menakar bahan makanan sesuai URT masih kurang sehingga memerlukan
latihan agar terbiasa mengukur bahan makanan dan meminimalisir kesalahan
dalam menakar. Karena Kesalahan dalam menaksir bahan makanan dapat
mempengaruhi diet dan kecukupan gizi yang harus dikonsumsi yang
berdampak pada penilaian status gizi seseorang.

H. Kesimpulan

Dari hasil praktikum penilaian konsumsi pangan, dalam penggunaan


URT ( Ukuran Rumah Tangga) dapat disimpulkan bahwa hasil penggunaan
URT yang diperoleh dengan taksiran yang benar dari kelompok kami yang
mendekati berat nyata sesuai penimbangan dengan toleransi + /- 10 % yakni
ayam, wortel dan tepung hanya terdapat pada bahan makanan Kesalahan
yang muncul dalam mengukur URT yaitu karna kesalahan menkasir, selain itu
akibat masing-masing kelompok menghitung dengan takaran yang berbeda-
beda.

I. DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S (ed.)., Susirah, S dan Moesijanti, S. 2011. Gizi Seimbang Dalam
Daur Kehidupan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Briawan D. 2104. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Bogor:


Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB

Hardinsyah, Suhardjo.2016. Ukuran Rumah Tangga dan Penggunaannya.


Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB

Kustiyah L, Sulaeman A, Mudjajanto ES, Damayanthi E. 2014. Pengetahuan


Bahan Pangan. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya
Keluarga, Fakultas Pertanian, IPB

Nasoetion A, Riyadi H. 1995. Gizi Terapan. Jakarta: Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah, Kejuruan Proyek Peningkatan
Pendidikan dan Kejuruan Non Teknik II.

Anda mungkin juga menyukai