DISUSUN OLEH :
Nama : Naifatun Irbah
Nim : 5181240001
Mata Kuliah : Penilaian Status Gizi
DOSEN PENGAMPU :
Dr Rasita Purba, M.Kes
Erni Rukmanan, S.Gz., M.Si
Penulisan ini saya sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai kemampuan
yang saya miliki. Saya berterima kasih kepada dosen saya yang telah mengarahkan
dan memberi saya tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas ini.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu saya meminta maaf jika masih terdapat kesalahan dalam penulisan. Saya
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas
ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih. Semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Data .......................................................................................................... 3
2.2.Pembahasan .............................................................................................. 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pengertian makanan menurut WHO adalah semua substansi yang
diperlukan tubuh, kecuali air dan obat-obatan serta substansi-substansi yang
dipergunakan untuk pengobatan. Hal ini sesuai dengan penegertian menurut
Kementrian Kesehatan RI tahun 2003 yang menyatakan bahwa makanan adalah
semua bahan dalam bentuk olahan maupun bukan olahan yang dimakan
manusia, kecuali air dan obat-obatan. Walaupun terdapat beberapa pengertian,
namun hakikinya makanan adalah suatu komposit bahan makanan yang bergizi
yang diolah sedemikian rupa sehingga layak untuk dikonsumsi dan memberi
efek menyehatkan. Dan zat gizi merupakan komponen kimia dalam pengan
yang dibutuhkan untuk kenormalan fungsi tubuh, hidp sehat, cerdas, dan
produktif.
Survei konsumsi makanan, ditujukan untuk mengetahui kebiasaan
makan, gambaran tingkat kecukupan bahan makanan, dan zat gizi pada tingkat
kelompok, rumah tangga, dan perorangan, serta faktor-faktor yang
memengaruhinya. Pelaksanaan kegiatan survei konsumsi makanan ini
merupakan suatu keahlian atau kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
ahli gizi, karena dari hasil pelaksaan survey konsumsi makanan inilah akan
didapatkan data untuk membuat kebijakan oleh pemerintah dan keputusan
oleh seorang ahli gizi.
Metode food record atau pencatatan makanan dapat digunakan untuk
menilai konsumsi tingkat rumah tangga. Pencatatan makanan yang dilakukan
untuk tingkat rumah tangga disebut juga dengan household food record. Prinsip
dari metode ini adalah responden mencatat makanan yang dikonsumsi oleh
semua anggota keluarga dalam sebuah formulir pencatatan rumah tangga yang
telah disiapkan oleh peneliti. Hal-hal yang perlu dicatat dan dilaporkan adalah
penjelasan lengkap mengenai makanan dan bahan makanan yang dikonsumsi
anggota keluarga, metode pengolahan yang digunakan dan jumlah atau ukuran
porsi yang dikonsumsi. Penjelasan dapat ditambah mengenai merek atau harga
makanan untuk memudahkan peneliti dalam menganalisa tingkat konsumsi zat
gizi rumah tangga.
Pada metode ini, anggota rumah tangga yang bertanggung jawab terhadap
persiapan makanan diwawancarai untuk mendapatkan informasi mengenai
jumlah anggota rumah tangga dan konsumsi makan rumah tangga selama
periode 24 jam sebelumnya. Dalam hal tahap pertama wawancara, informasi
yang dikumpulan mengenai informasi makanan dan bahan makanan yang
dikonsumsi diikuti dengan detail kuantitas, yang terfokus secara khusus pada
makanan yang merupakan sumber energi yang penting.
Faktor penyetaraan dibuat dalam metode ini guna memperkirakan jumlah
konsumsi makan per anggota keluarga. Jumlah dari anggota keluarga dan
pengunjung yang mengonsumsi masing masing makanan dapat dicatat dan man
value digunakan untuk masing masing orang berdasarkan usia dan jenis
kelamin.
Rome scale menggunakan nilai konversi untuk laki laki usia > 14 tahun
adalah 1,0; perempuan >= 11 tahun adalah 0,75; anak anak usia 4-6 tahun adalah
0,40; dan anak anak < 4 tahun adalah 0,15. Jumlah makanan yang dikonsumsi
dari semua anggota keluarga selanjutnya dibagi berdasarkan man value untuk
mengetahui asupan makan per anggota keluarga.
1.2.Judul Praktikum
Survey konsumsi makanan tingkat rumah tangga dengan metode food record
24 jam.
1.3.Tujuan Praktikum
1.3.1. Untuk mengukur kecukupan konsumsi pangan tingkat rumah tangga.
1.3.2. Untuk dapat lebih memahami materi household record 24 jam.
1.3.3. Untuk menganalisis kandungan zat gizi dari makanan yang dikonsumsi
responden dan membandingkan dengan AKG.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Data
3
II. DAFTAR MAKANAN DAN BAHAN MAKANAN DALAM RUMAH TANGGA
Nama Kepala Keluarga : Muhammad Iqbal
Alamat : Jl Sehat Gg Abadi Medan Sunggal
Enumerator : Naifatun Irbah
Hari Ke :-
Waktu Bahan Asal Makanan yang Makanan Sisa yang tidak Jumlah dan Nama Merek Keterangan
Makan Makanan disajikan yang dimakan Anggota Keluarga
Dan dikonsumsi yang Makan
Nama URT Gram URT Gram URT Gram
Masakan
Makan Beras Masak 1 500 g 3 300 g ½ 200 g 1. Muhammad - Semua anggota
Pagi mangkok piring mangkok Iqbal keluarga makan di
(nasi sedang 2. Amira Ulfa rumah.
goreng Udang Masak 1 piring 250 g 7 sdm 90 g 1/3 160 g 3. Nadia
Udang sedang 3 butir piring Husna
sambal Telur Masak 4 butir 200 g 150 g 1 butir 50 g
Telur
goreng)
4
Waktu Bahan Asal Makanan yang Makanan Sisa yang tidak Jumlah dan Nama Merek Keterangan
Makan Makanan disajikan yang dimakan Anggota Keluarga
Dan dikonsumsi yang Makan
Nama URT Gram URT Gram URT Gram
Masakan
Makan Beras Masak 1 600 g 3 500 g ¼ 100g 1. Muhammad - Semua anggota
Siang mangkok piring mangkok Iqbal keluarga makan di
(nasi putih sedang sedang 2. Amira Ulfa rumah.
Ikan 3. Nadia
bandeng Ikan Masak 5 potong 400 g 3 ptg 240 g 2 potong 160 g Husna
sambal bandeng
Bayam Bayam Masak 1 300 g 15 300 g 0 0
rebus) mangkok sdm
sedang
5
Waktu Bahan Asal Makanan yang Makanan Sisa yang tidak Jumlah dan Nama Merek Keterangan
Makan Makanan disajikan yang dimakan Anggota Keluarga
Dan dikonsumsi yang Makan
Nama URT Gram URT Gram URT Gram
Masakan
Makan Beras Masak 1 400 g 3 400 g 0 0 1. Muhammad - Semua anggota
Malam mangkok piring Iqbal keluarga makan di
(nasi putih sedang 2. Amira Ulfa rumah.
Ayam Ayam Beli 3 potong 250 g 3 ptg 250 g 0 0 3. Nadia
penyet Husna
Tumis Kangkung Masak 1 piring 150 g 8 sdm 120 g 2 sdm 30 g
kangkung)
Selingan Semangka Beli 7 potong 500 g 7 ptg 500 g 0 0 1. Muhammad - Semua anggota
malam sedang Iqbal keluarga makan di
2. Amira Ulfa rumah.
3. Nadia
Husna
6
Nilai AKG Anggota Keluarga
7
2.2.Pembahasan
Gizi adalah suatu zat yang terdapat didalam makanan yang didalamnya
mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang penting
bagi tubuh manusia untuk menghasilkan energi yang cukup dan juga dapat
meningkatkan kenormalan fungsi tubuh.
Untuk memperoleh zat gizi yang baik bagi tubuh dibutuhkan pengetahuan
mengenai makanan yang baik untuk dikonsumsi dan mencapai angka
kecukupan zat gizi yang dibutuhkan. Untuk melihat kebiasaan konsumsi
makanan pada tingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan menggunakan
metode household record 24 jam dan juga dapat digunakan untuk mengukur
angka kecukupan gizi pada setiap anggota keluarga.
Berdasarkan pada perhitungan nilai AKG anggota keluarga maka diperoleh
rata-rata angka kebutuhan gizi sebagai berikut :
a. Energi : 2250 kkal
b. Protein : 63,3 gr
c. Lemak : 66,6 gr
d. Karbohidrat : 351,6 gr
Tabel perbandingan nilai AKG yang dibutuhkan perhari, AKG rata-rata, dan
AKG yang diperoleh sebagai berikut :
a. Laki-laki usia 30-49 tahun
Zat Gizi AKG yang AKG rata- AKG yang
dibutuhkan rata diperoleh
Energi 2550 2250 2130,7
Protein 65 63,3 94,79
Lemak 70 66,6 52,38
Karbohidrat 415 351,6 352,26
8
Berdasarkan ketiga tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :
a. Tabel yang pertama merupakan tabel untuk kepala rumah tangga
(Muhammad Iqbal) diketahui bahwa responden kekurangan energi dan
lemak namun kelebihan protein. Sedangkan pada karbohidrat, jika
dibandingkan antara angka kecukupan karbohidrat yang diperoleh
dengan AKG yang dibutuhkan maka responden dikatakan kekurangan
karbohidrat namun jika dibandingkan dengan AKG rata-rata responden
dikatakan kelebihan karbohidrat.
b. Tabel yang kedua merupakan tabel untuk istri (Almira Ulfa) diketahui
bahwa sama halnya seperti pada responden pertama, responden kedua
ini juga kekurangan energi dan lemak tetapi kelebihan protein dan
karbohidrat.
c. Tabel yang ketiga merupakan tabel untuk anak (Nadia Husna) diketahui
bahwa responden kekurangan lemak namun kelebihan protein dan
karbohidrat. Sedangkan pada energi, jika dibandingkan antara angka
kecukupan energi yang diperoleh dengan AKG yang dibutuhkan maka
responden dikategorikan kelebihan energi, namun jika dibandingkan
dengan AKG rata-rata responden dikategorikan kekurangan energi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai
AKG yang dibutuhkan per hari tidak jauh berbeda dengan nilai AKG rata-rata
yang diperoleh. Dilihat dari pola konsumsi rumah tangga yang dijadikan
responden ini dapat dikategorikan cukup baik, namun masih ada zat gizi yang
harus dikurangi dan ditambah untuk dikonsumsi agar terpenuhi angka
kebutuhan gizi yang baik.
Pada hari yang dilakukan wawancara semua anggota keluarga makan di
rumah dikarenakan hari libur sehingga semua anggota keluarga berada di
rumah.
Total asupan angka kecukupan gizi pada keluarga yang dijadikan responden
adalah :
a. Energi : 6392,1 kkal
b. Protein : 284,38 g
c. Lemak : 157,14 g
d. Karbohidrat : 1056,78 g
Dan angka kecukupan gizi rata-rata yang diperoleh adalah :
a. Energi : 2130,7 kkal
b. Protein : 94,74 g
c. Lemak : 52,38 g
d. Karbohidrat : 352,26 g
Sedangkan angka kecukupan gizi rata-rata untuk anggota keluarga adalah :
a. Energi : 2250 kkal
b. Protein : 63,3 gr
c. Lemak : 66,6 gr
d. Karbohidrat : 351,6 gr
3.2.Saran
Disarankan kepada responden agar lebih memperhatikan lagi asupan
makanan yang dikonsumsi agar angka kebutuhan gizinya tidak lebih ataupun
kurang. Tidak hanya itu responden juga disarankan untuk melakukan aktivitas
fisik secara rutin agar tubuh tetap sehat.
Dan kepada enumerator disarankan agar dalam pengambilan data
diharapkan dapat memberikan pertanyaan yang jelas sehingga responden dapat
cepat tanggap dan tidak kebingungan untuk menjawab.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sirajuddin. dkk. 2018. Survei Konsumsi Pangan. Jakarta :Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan.
11