Anda di halaman 1dari 37

CRITICAL BOOK REPORT

KULINER DAN GIZI

DISUSUN OLEH :

Nama : Naifatun Irbah

Nim : 5181240001

Mata Kuliah : Kuliner dan Gizi

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Erli Mutiara, M.Si

Dian Agustina Dalimunthe, S.Pd., M.Pd

Yatty Sandy, S.ST., M.Gz

PROGRAM STUDI GIZI

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Critical Book Report ini dengan
tepat waktu untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kuliner dan Gizi. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulisan ini saya sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai kemampuan
yang saya miliki. Saya berterima kasih kepada dosen saya yang telah
mengarahkan dan memberi saya tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas ini.

Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan,
oleh karena itu saya meminta maaf jika masih terdapat kesalahan dalam penulisan.
Saya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
tugas ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih. Semoga dapat bermanfaat
dan bisa menambah wawasan bagi pembaca.

Medan, 28 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
IDENTITAS BUKU.....................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan......................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan...................................................................................1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU


2.1 Ringkasan Buku I.....................................................................................2
2.2 Ringkasan Buku II..................................................................................19

BAB III PEMBHASAN


3.1 Kelebihan Buku......................................................................................30
3.2 Kekurangan Buku...................................................................................30

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.............................................................................................31
4.2 Saran.......................................................................................................32

iii
IDENTITAS BUKU

Buku I

 Judul Buku : Diktat Kuliner dan Gizi


 Pengarang : Dr. Erli Mutiara, M.Si
 Penerbit : Universitas Negeri Medan
 Kota terbit : Medan
 Tahun terbit : 2020
 ISBN :-

Buku II

 Judul Buku : Makanan yang Sehat untuk Bayi dan Anak-anak


 Pengarang : W. Allan Walker, M.D. dan Courtney Humphries
 Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer
 Kota terbit : Jakarta
 Tahun terbit : 2006
 ISBN : 979-798-019-7

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Membicarakan makanan sebenarnya merupakan bagian penting dalam
hidup manusia karena mengonsumsi makanan menentukan arah dan warna
hidup manusia itu, khususnya kesehatan dan kebugaran jasmani dalam
menjalani hidupnya. . Pemerintah telah menetapkan angka kecukupan gizi
yang dianjurkan (AKG) dan angka kecukupan energy (AKE) untuk ukuran
kebutuhan dan penyediaan makanan telah memenuhi kaidah mutu dan gizi, di
samping itu makanan yang dikonsumsi haruslah aman dan halal.
Secara mendasar, gizi berhubungan dengan bagaimana makanan dapat
memengaruhi dan mempertahankan tubuh dari resiko penyakit. Oleh sebab
itu, dalam ilmu gizi dipelajari tentang fakto-faktor yang memengaruhi
seseorang dalam memilih dan menyediakan makanan, mengidentifikasi
komponen-komponen kimiawi makanan, pengaruh makanan terhadap
kesehatan resiko penyakit, dan fungsi zat gizi dalam tubuh.
Makanan yang sehat dan bergizi tidak akan mempunyai potensi
mengakibatkan gangguan kesehatan atau keracunan pada anak-anak.
Pencegahan keracunan makanan harus menjadi pengetahuan bagi semua
orang, termasuk cara-cara mengatasinya. Pencegahan gangguan fisik terhadap
makanan secara praktis dapat dilakukan dengan pengemasan. Selain itu,
kemasan sering dapat meningkatkan daya tarik makanan dengan, dengan
demikian kemasan yang aman, menari, dan praktis perlu dikembangkan.
Untuk mempelajari gizi kuliner, dibutuhkan pengetahuan ilmu giziz dan
ilmu bahan makanan serta pengetahuan tentang alat-alat penyelenggaraan
makanan. Kata kuliner berarti suatu seni mengolah bahan makanan yang
dimulai dari memilih bahan makanan dan mempersiapkan bahan makanan
yang akan dimasak.

1.2 Tujuan Penulisan


 Menyelesaikan tugas Critical Book Report mata kuliah Kuliner dan Gizi.
 Menambah informasi mengenai susunan menu, konsep memasak sehat,
serta gizi seimbang pada berbagai kalangan khususnya bayi dan anak-
anak.
 Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang terdapat
dalam buku yang dikriti.

1.3 Manfaat Penulisan


 Dapat menambah wawasan mengenai susunan menu, konsep memasak
sehat, serta gizi seimbang pada berbagai kalangan khususnya bayi dan
anak-anak.

1
 Untuk melatih diri mencari kelebihan dan kekurangan setiap buku.
 Agar pembaca lebih mudah untuk memahami inti dari isi buku yang
dikritik.

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Buku I

Konsep memasak sehat

Kata kuliner adalah unsur serapan bahasa inggris culinary berhubungan


dengan memasak dan dapur, merupakan seni dalam membuat masakan,
sehingga seni kuliner dimulai dari seni memilih bahan makanan,
mempersiapkan, memasak, hingga menyajikan makanan menjadi hidangan
yang menarik. Gizi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari makanan yang
berhubungan dengan kesehatan, sehingga dasar inilah dilakukan
penggabungan 2 kata tersebut dalam mata kuliah di pelajari, sehingga kuliner
dan gizi merupakan : hasil yang terbentuk dari penggabungan ilmu ilmu gizi
dan ilmu pengetahuan ilmiah (Sains) bahan makan dan lain-lain maka akan
tercipta makanan tidak hanya enak, bergizi, dan sehat sehingga akan tercipta
perilaku makan yang sehat.

Kuliner dan gizi adalah serangkaian pemahaman dan kegiatan dalam


membuat makanan yang meliputi ; pemilihan bahan makanan, persiapan
bahan makanan sebelum diolah, penyimpanan bahan sebelum dan sesudah
dimasak, pengolahan dan pemasakan makanan, penggunaan alat masak, alat
kompor, sampai dengan alat menghidangkan yang tepat, dan
presentasi/penyajian makanan yang baik kesehatan dan sanitasi makanan.

Konsep memasaknya adalah; kenali dahulu sifat dari setiap bahan


makanan, memahami berbagai jenis teknik memasak, tidak hanya berbicara
gizi saja tetapi juga aman, saniter, dan menarik.

Jika ingin sukses dan memuaskan hasil masakannya, maka harus


membutuhkan beberapa keterampilan lain yaitu selain menguasai teknik
memasak, juga memahami sifat bahan makanan yang akan dimasak, proses
pemberian panas yang tepat, mampu menganalisa dan membaca resep dengan
baik, dapat menggunakan peralatan memasak yang benar.

Memasak pada prinsipnya adalah proses pemberian panas pada bahan


makanan, untuk mematangkan dan menjadikan bahan makanan menjadi
hidangan yang dapat dimakan, enak, dan lezat. Memasak merupakan
perlakuan yang mempunyai efek dan tujuan :

a. Merubah organoleptik makanan.


b. Merubah nilai cerna dari bahan makanan.
c. Merubah nilai gizi.

3
d. Mematikan mikroorganisme dalam bahan makanan.
Istilah mengolah makanan sering diartikan sama dengan memasak,
sesungguhnya berbeda, pada mengolah makanan tidak ada proses perlakuan
membuat masakan dengan memberikan panas.
Hal utama yang harus diingat dari terhadap hasil dari memasak ialah
dipengaruhi oleh besarnya pemberian panas, dan lama pemberian panas.
Manfaat memasak salah satunya adalah merubah nilai gizi, namun terdapat
pula teknik memasak tertentu dapat mengurangi nilai gizi.
Panas yang berlebihan akan menyebabkan makanan menjadi kering,
gosong, menyusut bahkan hancur, sebaliknya bila panas kurang tepat,
menyebabkan lama memasak, zat gizi berkurang, aroma makanan yang
diinginkan tidak timbul, menyerap minyak, sehingga keterampilan ini yang
membedakan hasil masakan berbeda satu sama lain.
Persiapan memasak

Dalam tahapan memasak dan mengolah makanan, terdapat satu persiapan


yang tidak bisa dilewati yaitu melakukan penimbangan dan pengukuran
bahan makanan yang digunakan. Sebagai ahli gizi tahapan ini menjadi sangat
penting. Tujuan pengukuran dan penimbangan :

a. Untuk dapat menilai kandungan zat gizi yang dihasilkan dari setiap
makanan yang tergambar di resep yang dibuat.
b. Menghitung biaya yang dibuhkan.
c. Menciptakan resep yang stndart dalam komposisi bahan, bumbu
perlakuan.
Dalam sebuah resep terdapat kombinasi ukuran yang digunakan yaitu
ukuran rumah tangga dan ukuran baku berupa berat, volume matrik, sesuai
dengan jenis bahan makanan yang akan diukur.

Susunan pola menu

Pola makan menu Indonesia berbeda dengan pola makan menu makanan
Internasional atau disebut menu continental. Pola makan dengan susunan
menu Indonesia terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur,
buah, dan snack sebagai makanan selingan. Pola makan jamuan Internasional
atau kontinental terdiri dari Appetiser yang terbuat dari salad, soup, aneka
olahan pastri, masakan dasar dari telur, masakan sayuran, masakan dari
kacang-kacangan dengan syarat-syarat dijadikan appetizer yang umumnya
rasa asin dan atau gurih, dilanjutkan dengan main course sebagai hidangan
utama yang komposisi terbesar merasakan protein hewani umumnya dengan
pelengkap dari sayuran dan hidrat arang sebagai pendamping main course
lengkap dengan saus.

4
Makanan ditutup dengan hidangan dessert yang terbuat dari
penggolongan masakan yang beraneka mulai dari pastry, cake, ice cream,
minuman, salad buah, pudding, cookies, dan lain-lain yang kesemuanya
mempunyai rasa manis. Hidangan ditutup dengan memberikan kopi.

Modifikasi resep

Modifikasi adalah pengubahan, sehingga bila diartikan merupakan proses


mengembangkan makanan dengan cara merubah resep. Modifikasi resep
merupakan upaya melakukan perubahan suatu resep yang sudah ada, dengan
berbagai alasan dan tujuan. Secara umum modifikasi resep untuk :

a. Membuat variasi resep baru menjadi resep baru


b. Untuk kepentingan gizi dan kesehatan
c. Untuk meningkatkan cita rasa, bentuk, dan penampilan makanan
d. Untuk meningkatkan mutu layanan makanan dan daya terima
masakan
e. Untuk melatif kemampuan pengetahuan dan keterampilan kuliner
Modifikasi diet adalah kegiatan penyusunan menu makanan untuk klien
sesuai dengan kondisi penyakit ataukebutuhan diet tersebut, meliputi sebagai
berikut:

a. Menghilangkan bahan makanan tertentu yang diduga menimbulkan


masalah kesehatan
b. Menyesuaikan komposisi zat gizi yang diberikan sesuai dengan
kemampuan tubuh untukn menerima, dan metabolisme, zat gizi dan
zat lain dari dalam tubuh.
c. Memperhatikan atau mempertahankan status gizi seseorang
d. Memperbaiki kekurangan zat gizi secara klinis maupun sub klinis.
e. Mengistirahatkan organ tubuh tertentu.
Secara definisi modifikasi resep adalah proses mencipta resep dengan
melakukan perubahan dari resep yang telah ada sebelumnya. Ada 3 macam
modifikasi resep, yaitu modifikasi dari segi bahan, modifikasi dari segi taknik
memasak, dan modifikasi dari segi jumlah porsi yang dibuat. Diluar
modifikasi tersebut dapat pula melakukan modifikasi dari sisi penyajian.

Cara melakukan modifikasi resep :

a. Ambil satu resep yang akan dibuat atau dimodifikasi, pelajari terlebih
dahulu resep tersebut.
b. Apa saja yang akan dilakukan dimodifikasi dari resep tersebut.
c. Lakukan modifikasinya.
d. Lakukan uji coba resep.

5
e. Perbaiki lagi bila masih terdapat hal yang kurang cocok.
Gizi seimbang

Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah masalah gizi kurang


dan gizi lebih. Pola pertumbuhan dan status gizi merupakan indikator
kesejahteraan. Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM menjadi rendah.
Adapun tujuan program pangan dan gizi yang dikembangkan untuk mencapai
Indonesia Sehat adalah :

a. Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dengan jumlah yang


cukup, kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktuu melalui
peningkatan produksi dan penganekaragaman serta pengembangan
produksi olahan.
b. Meningkatkan penganekragaman konsumsi pangan untuk memantapkan
ketahanan pangan tingkat rumah tangga.
c. Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yang baik
dengan menurunkan prevalensi gizi kuramg dan gizi lebih.
d. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi
untuk mencapai hidup sehat.
Pada tahun 1992 diselenggarakan kongres gizi internasional di Roma.
Kongres tersebut membahas pentingnya gizi seimbang untuk menghasilkan
kualitas SDM yang handal. Hasilnya adalah rekomendasi untuk semua negara
menyusun PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang).

Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi individu sehari-hari yang


beraneka ragam dan memenuhi kelompokzat gizi dalam jumlah yang cukup,
tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjrn BKM, 2002).

Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan


dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Peranan berbagai
kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang
berbentuk kerucut. Populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN”.

Faktor yang mempengaruhi penyusunan gizi seimbang adalah ekonomi,


sosial budaya, kondisi kesehatan, umur, berat badan, aktivitas fisik, kebiasaan
makan, dan ketersediaan pangan setempat.

13 pesan menu seimbang :

a. Makanlah aneka ragam makanan.


b. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
c. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.

6
d. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan
energi.
e. Gunakan garam beryodium.
f. Makanlah makanan sumber zat gizi.
g. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI
sesudahnya.
h. Biasakan makan pagi.
i. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya.
j. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
k. Hindari minuman yang beralkohol.
l. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
m. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
Cara menghitung kandungan gizi bahan makanan menggunakan rumus :

Kgij = Bj/100 x Gij x (BDDJ/100)

Dimana : Kgij : kandungan zat gizi-i dalam bahan makanan-j

Bj : berat makanan-j yang dikonsumsi (gram)

Gij : kandungan zat gizi dalam 100 gram BDD bahan makanan-j

BDDj : bagian bahan makanan-j yana dapat dimakan

Konsep dasar menu seimbang

Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seorang untuk sekali
makan atau untuk sehari-hari. Kata “menu” bisa diartikan “hidangan”. Menu
seimbang adalah makanan yang beraneka ragam yang memenuhi kebutuhan
zat gizi sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). (Depkes RI,
2006). Manfaat perencanaan menu :

a. Dapat disusun hidangan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh.
b. Variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur.
c. Susunan hidangan dapat disesuaikan sesuai kondisi keuangan atau biaya
yang tersedia.
d. Menghemat waktu dan tenaga.
e. Menu yang terencana dengan baik dapat menjadi alat pendidikan gizi
yang baik.
Syarat menu yang baik :

a. Pola menu seimbang


b. Aspek warna menu seimbang

7
c. Tekstur dan konsistensi
d. Rasa dan aroma
e. Ukuran dan bentuk potongan
f. Suhu
g. Popularitas
h. Penyajian menarik
i. Tenaga dan waktu
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung :

a. Bahan makanan sumber tenaga.


b. Bahan makanan sumber zat pembangun.
c. Bahan makanan sumber zat pengatur.
Gizi seimbang untuk ibu hamil

Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil :

a. Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin.


b. Mencapai status gizi ibu hamil dalam keadaan normal, sehingga dapat
menjalani kehamilan dengan baik dan aman.
c. Membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu.
d. Mengatasi permasalahan selama kehamilan.
e. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui
setelah kelahiran.
Pesan gizi seimbang untuk ibu hamil :

a. Mengonsumsi aneka ragam pangan lebih banyak.


b. Membatasi makan makanan yang mengandung garam.
c. Minum air putih lebih banyak.
d. Membatasi minum kopi.
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinyya ditambah sesuai dengan
usia kehamilan. Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak
berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada
kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil. Frekuensi makan merupakan
seringnya seseorang melakukan kegiatan makan dalam sehari baik makanan
utama ataupun selingan, sebanyak 3 kali makan utama dan 2 kali makan
selingan atau porsi kecil namun sering dan harus sesuai porsi.

Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh
keragaman jenis pangan yang dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan
yang dikonsumsi semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi, semakin
mudah tubuh memperoleh berbagai zat yang bermanfaat bagi kesehatan.

8
Gizi seimbang sangat penting terutama pada ibu yang sedang hamil untuk
keperluan dirinya dan juga janinnya. Keadaan gizi juga dapat mempengaruhi
kesehatan ibu dan janin, pertumbuhan dan perkembangan janin, serta
persiapan laktasi ibu. Sehingga kebutuhan makanan ibu meningkat. Makanan
tersebut digunakan untuk pembentukan janin, persiapan ASI, tumbuh
kembang bayi selanjutnya dan untuk kesehatan ibu.

Akibat bila ibu kekurangan gizi :

a. Pengaruh bagi ibu hamil; ibu lemah dan kurang nafsu makan, perdarahan
dalam masa kehamilan, kemungkinan terjadi infeksi tinggi, dan anemia.
b. Pengaruh waktu persalinan; persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (prematur), perdarahan setelah persalinan.
c. Pengaruh pada janin; keguguran, bayi lahir mati, cacat bawaan, anemia
pada bayi, dan BBLR.
Pertambahan berat badan yang diharapkan pada ibu hamil :

a. Trimester I : 1-2,5 kg
b. Trimester II : 5 kg
c. Trimester III : 4-5 kg
Jenis makanan yang baik untuk ibu hamil adalah jenis makanan yang
mengandung zat energi, zat pembangun, dan zat pengatur.

Kebutuhan gizi selama kehamilan

a. Karbohidrat :berfungsi sebagai sumber energi, pemberi rasa manis,


penghemat protein, pengatur metabolisme, dan membantu pengeluaran
feses.
b. Protein :berfungsi sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan,
pembentukan esensial dalam tubuh, pengatur keseimbangan cairan,
memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibody, pengangkut zat-zat
makanan, dan sebagai sumber energi.
c. Lemak :berfungsi sebagai sumber energi, alat pengangkut vitamin
larut lemak, penghemat protein, pemberi rasa kenyang dan kelezatan,
sebagai pelumas, pemeliharaan suhu tubuh, dan pelindung organ tubuh.
d. Vitamin :berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi,
pertumbuhan dan pemeliharaan bagi tubuh.
e. Mineral :dibutuhkan untuk pembentukan darah dan tulang,
keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem
pembuluh darah jantung dan lain-lain.
f. Cairan :air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Air adalah
pelarut semua hasil pencernaan, pembawa zat-zat kotoran dari sel-sel ke
ginjal. Air juga menolong mengatur suhu tubuh.

9
Gangguan yang biasa terjadi selama masa hamil yang berhubungan dengan
gizi yaitu; mual dan muntah, konstipasi, sering buang air kecil, dan anemia.

Gizi seimbang pada ibu menyusui

Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan sesuatu yang penting bagi
ibu menyusui karena sangat erat kaitannya dengan produksi air susu. Oleh
karena itu, pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan berpengaruh
terhadap status gizi ibu menyusui dan juga tumbuh kembang bayinya.
Komponen-komponen dalam ASI diambil dari tubuh ibu sehingga harus
digantikan oleh makan makanan yang cukup pada ibu menyusui tersebut.

Manfaat gizi seimbang pada ibu menyusui :

a. Untuk melakukan aktivitas fisik


b. Melakukan berbagai proses di dalam tubuh
c. Mengembalikan alat-alat kandungan ke keadaan sebelum hamil
d. Sabagai cadangan dalam tubuh
e. Sangat erat kaitannya dengan produksi ASI yang diperlukan untuk
pertumbuhan bayi
Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak
menyusui dan masa kehamilan. Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui
membutuhkan tambahan energi sebesar 500 kalori/hari untuk menghasilkan
jumlah susu normal. Sehingga total kebutuhan energi selama menyusui akan
meningkat menjadi 2400 kkal per hari yang akan digunakan untuk
memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri yang dalam
pelaksanaannya dapat dibagi menjadi 6 kali makan (3 kali makan utama dan 3
kali makan selingan) sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang.

Sumber makanan bergizi

a. Karbohidrat :nasi, ubi, kentang, singkong, bihun, mie, roti,


makaroni, dan jagung.
b. Protein hewani :ikan, daging, telur, unggas, susu, dan hasil
olahannya.
c. Protein nabati :tahu, tempe, kacang-kacangan dan hasil
olahannya(susu kedelai).
d. Lemak
 Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru, tenggiri,
sarden, dan cakalang.
 Omega 6 : minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak bunga
matahari.
 Omega 3 dan omega 6 adalah DHA merupakan asam lemak
omega 3 yang penting dan dibutuhkan oleh bayi untuk

10
perkembangan otak. Dapat memperkaya DHA dalam ASI dengan
mengonsumsi ikan 2-3 kali per minggu.
e. Vitamin dan mineral :buah-buahan dan sayur-sayuran.
Pantangan ibu menyusui :

a. Hindari mengkonsumsi alkohol


b. Jangan meminum obat-obatan kimia dengan sembarangan tanpa
sepengetahuan dokter atau tenaga kesehatan
c. Hindari rokok karena zat nikotin bisa meracuni bayi
d. Ibu menyusui dianjurkan untuk membatasi kopi, teh, dan soda.
Dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui :

a. Pada bayi : proses tumbuh kembang terganggu, daya tahan tubuh


menurun sehingga bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi,
menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.
b. Pada ibu : gangguan pada mata, kerusakan gigi dan tulang,
mengalami kekurangan gizi dan darah, kualitas ASI menurun.
Menu seimbang pada balita

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Intake gizi yang baik
berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal. Dan
pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang
sangan menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terlihat pada
lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi
yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan.

Menurut Persagi (1992) berdasarkan karakteristiknya, balita usia 1-5 tahun


dapat dibedakan menjadi 2 yaitu “batita” adalah anak usia lebih dari 1 tahun
sampai 3 tahun. Dan “usia pra sekolah” adalah anak usia lebih dari 3 tahun
sampai 5 tahun.

Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima
makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian,
sebaiknya anak batita diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju
pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia pras ekolah sehingga
diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar.

Pada usia pra sekolah, anak menjadi konsumen aktif, yaitu mereka sudah
dapat memilih makanan yang disukainya. Masa ini juga sering dikenal
sebagai “masa keras kepala”. Akibat pergaulan dengan lingkungannya
terutama dengan anak-anak yang lebuh besar, anak mulai senang jajan. Oleh
karena itu, keadaan lingkungan dan sikap keluarga merupakan hal yang

11
sangat penting dalam pemberian makan pada anak agar anak tidak cemas dan
khawatir terhadap makanannya.

Setiap balita memiliki perilaku atau pola makan yang berbeda dari balita
yang lain. Perilaku makan balita dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
perilaku dan kebiasaan orang tua, media massa, dan lingkungan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan gizi pada balita

a. Penyebab langsung : tidak sesuainya jumlah gizi yang mereka


peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka.
b. Penyebab tidak langsung : pengetahuan, prasangka buruk, kesukaan
berlebihan pada bahan makanan tertentu, pantangan, jarak kelahiran yang
terlalu dekat, sosial ekonomi, dan penyakit infeksi.
Masalah yang terkait dengan pola makan dan kebutuhan gizi pada balita
diantaranya adalah :

a. Anemia. Akibat defisiensi zat besi


b. Kurus
c. Kegemukan
d. GAKY
e. Kekurangan Vitamin A
f. Karies gigi
g. Balita sulit makan
Beberapa makanan yang perlu dihindari, diantaranya :

a. Makanan yang terlalu berminyak, junkfood, dan makanan berpengawet


sebaiknya dihindari.
b. Penggunaan garam.
c. Aneka jajanan dipinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan
kandungan gizinya.
d. Telur dan kerang.
e. Kacang-kacangan.
Waktu-waktu makan yang disarankan :

a. Pagi hari waktu sarapan.


b. Pukul 10.00 sebagai selingan. Tambahkan susu.
c. Pukul 12.00 pada waktu makan siang.
d. Pukul 16.00 sebagai selingan.
e. Pukul 18.00 pada waktu makan malam.
f. Sebelum tidur malam, tambahkan susu.
g. Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi.

12
Menu untuk balita sakit

a. Untuk balita dengan panas tinggi


Makanan hendaknya memenuhi syarat-syarat seperti konsistensinya
lunak, porsi kecil dan sering, sumber protein, kebutuhan air diberikan
lebih banyak, makanan dan minuman tidak boleh diberikan terlalu panas
atau terlalu dingin.
b. Untuk balita dengan gejala diare
Pengaturan makanannya secara umum yaitu cairan harus cukup untuk
mengganti cairan yang hilang, berikan makanan yangrendah serat, cukup
energi, protein, vitamin, dan mineral, suhu makanan dan minuman lebih
baik dalam keadaan hangat, bentuk makanan lunak.
c. Untuk balita dengan gejala penyakit saluran pernapasan
Pengaturan makanannya dengan banyak diberi minum, makanan
diberikan dalam keadaan lunak dan tidak merangsang, susu dapat
diberikan dalam bentuk minuman atau campuran seperti sirup dan lain-
lain, hindari makanan yang digoreng.
d. Untuk balita dengan gejala muntah
Syarat makanannya yaitu berikan makanan yang lunak dan mudah
dicerna, banyak cairan untuk mengganti cairan yang keluar, cukup
protein, lemak juga perlu diberikan.
e. Untuk balita dengan gejala batuk
Syarat makanannya yaitu jika ada gejala panas, beri makanan lunak dan
banyak cairan atau minuman, makan yang cukup, porsi kecil tetapi sering,
cukup protein, jangan makan gorengan atau bumbu yang merangsang.
Gizi seimbang pada anak sekolah

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang


dikonsumsi secara normal melalui proses digestim absorpsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.

Anak yang berusia 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling


pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan
menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan
sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakkan untuk perkembangan
mental yang mengacu pada skil anak. Asupan gizi diperlukan untuk
memenuhi keduanya yaitu fisik dan mental anak.

Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO adalah kesehatan ibu hamil
dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi

13
dan konsumsi makanan sehari-harinya. Faktor yang mempengaruhi gizi pada
usia anak sekolah yaitu :

a. Usia sekolah adalah usia puncak pertumbuhan


b. Selalu aktif
c. Perubahan sikap terhadap makanan
d. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat
gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan
tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan za-zat gizi
esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari
makanan. Bila dikelompokkan ada 3 fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu
memberi energi, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh, dan
mengatur proses tubuh.

Secara umum, defisiensi gizi sering merupakan awal dari gangguan sistem
kekebalan tubuh. Gizi kurang dan infeksi, kedua-duanya dapat bermula dari
kemiskinan dan lingkungan yang tidak sehat dengan sanitasi buruk. Selain itu
juga diketahui bahwa infeksi menghambat reaksi imunologis yang normal
dengan menghabiskan sumber-sumber energi.

Anak-anak dikategorikan sebagai usia 6-12 tahun, dengan karakteristik


pertumbuhan yang relatif dan dengan sedikit masalah pemberian makan. Usia
anak-anak dimana suka mencoba mempelajari keterampilan fisik dan
menghabiskan banyak waktu untuk bermain. Masalah gizi yang sering
muncul pada anak-anak yaitu:

a. Kurang gizi
b. Kegemukan atau gizi lebih
c. Anemia gizi besi
d. Kurang vitamin A
e. Gangguan akibat kekurangan yodium
f. Karies gigi pada anak
Diet seimbang untuk anak usia 6-12 tahun yang baik adalah rendah
lemak , tinggi kalsium dan adekuat tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat
pemberian makanan untuk anak antara lain :

a. Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan
umurnya.
b. Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang.
c. Bentuk dan porsi disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan
keadaan faal anak.
d. Memperhatikan kebersihan anak dan lingkungan.

14
Gizi seimbang pada remaja

Menu seimbang adalah konsumsi makanan untuk memenuhi kebutuhan


tubuh akan zat gizi. Kekurangan pada salah satu makanan dengan pemberian
menu seimbang dapat dicakupi oleh makanan lain. Untuk itu pemberian menu
seimbang dengan makanan yang beranekaragam sangat dibutuhkan dalam
memenuhi kecukupan gizi. Menu seimbang adalah makanan yang
beranekaragam yang memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS).

Dilihat dari siklus kehidupan, masa remaja merupakan masa yang paling
sulit untuk dilalui individu. Masa ini dapat dikatakan sebagai masa yang
paling praktis bagi perkembangan pada tahap-tahap kehidupan selanjutnya.
Ini dikarenakn pada masa inilah terjadi begitu banyak perubahan dalam diri
individu baik itu perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan dan ciri
kanak-kanak menuju pada kedewasaan. Pada wanita ditandai dengan
mulainya menstruasi atau buah dada yang membesar. Pada pria ditandai
dengan perubahan suara, otot yang semakin membesar serta mimpi basah.
Berbagai perubahan fisik yang terjadi pada remaja merupakan proses
alamiah, yang akan dilalui oleh semua individu.

Remaja adalah individu, baik perempuan maupun laki-laki yang berada


pada masa/usia antara anak-anak dan dewasa. Batasan remaja dalam hal ini
adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut klasifikasi WHO. Sementara
United Nation (UN) menyebutkan sebagai anak muda (youth) untuk usia 15-
24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam batasan kaum muda (young people)
yang mencakup usia 10-24 tahun.

Pada umumnya remaja lebih suka makan makanan jajanan yang kurang
bergizi seperti goreng-gorengan, coklat, permen, dan es. Sehingga makanan
yang beraneka ragam tidak dikonsumsi. Remaja putri sering menghindari
beberapa jenis bahan makanan seperti telur dan susu. Susu dianggap
minuman anak-anak atau dihubungkan dengan kegemukan. Akibatnya akan
kekurangan protein hewani, sehingga tidak dapat tumbuh atau mencapai titik
tinggi secara optimal.

Kriteria makanan sehat berimbang, antara lain:

a. Cukup kuantitas
b. Proporsional
c. Cukup kualitas
d. Sehat dan higienis
e. Makanan segar dan bukan suplemen
f. Makanan golongan nabati lebih sehat daripada golongan hewani

15
g. Cara masak jangan berlebihan
h. Teratur dalam penyajian
i. Frekuensi 5 kali sehari
j. Minum 6 gelas air sehari
Kebutuhan gizi remaja dan eksekutif muda relatif besar, karena mereka
masih mengalami pertumbuhan. Selain itu umumnya remaja melakukan
aktifitas fisik lebih tinggi dibanding usia lainnya, sehingga diperlukan zat gizi
yang lebih banyak. Seperti energi, protein, kalsium, besi, seng, dan vitamin.

Makanan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang pokok bagi


setiap orang. Makanan mengandung unsur zat gizi yang sangat diperlukan
untuk tumbuh dan berkembang. Dengan mengkonsumsi makanan yang cukup
dan teratur, remaja akan tumbuh sehat sehingga akan mencapai prestasi yang
gemilang, kebugaran, dan sumber daya manusia yang berkualitas. Remaja
putri yang terpelihara kadar gizinya akan terpelihara kesehatan
reproduksinya.

Remaja yang kurang gizi atau terlalu kurus (KEK), anemia, kekurangan
kalsium, vitamin D, yodium, seng, dan kekurangan vitamin, serta mineral
lainnya akan memperngaruhi proses reproduksi. Khusus remaja putri yang
mengalami gangguan pertumbuhan, maka badan akan menjadi pendek dan
tulang panggul tidak sempurna akibat sulit melahirkan (calon ibu TB < 145
CM, resiko tinggi mengalami kesulitan pada waktu melahirkan). Umumnya
remaja putri dan wanita lebih mudah menderita anemia dibanding pria dan
remaja putra. Wanita dan remaja putri membutuhkan zat besi 2 kali lebih
banyak dibanding pria atau remaja putra karena mengalami haid dan banyak
mengeluarkan darah waktu melahirkan dan zat besi diperlukan untuk
memproduksi darah (Hb).

Kebutuhan kecukupan gizi pada remaja didapatkan dari kesesuaian antara


jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan fungsi tubuh
sehingga bermanfaat bagi terpeliharanya fungsi tubuh secara optimal.
Kekurangan dalam mengkonsumsi makanan yang baik, jumlah maupun
mutunya dapat menyebabkan kurang gizi seperti kurang energi kronik (KEK),
anemia, kurang vitamin A (KVA), dan GAKY. Faktor-faktor yang
berpengaruh pada gizi remaja yaitu status individu, status ekonomi, dan
anatomi tubuh individu.

Untuk memenuhi kebutuhan proteinnya, remaja bisa diperkenalkan dengan


berbagai sumber protein hewani dan nabati. Jangan lupa untuk mencukupi
kebutuhan vitamin dan mineral. Khusus bagi remaja putri, perhatikan juga
asupan zat besi, folat, vitamin A, vitamin C, dan berbagai vitamin B untuk
menghindari anemia dan masalah gizi lainnya.

16
Gizi pada orang dewasa

Kategori dewasa dibagi menjadi dua yaitu usia dewasa muda antara 18-30
tahun, dan dewasa tua > 30 tahun. Tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa
usia dewasa dibagi menjadi tiga kelompok yaitu usia 19-29 tahun, 30-49
tahun, dan 50-64 tahun. Untuk usia 19-29 tahun disebut dewasa muda
sedangkan untuk usia 50-64 tahun disebut dewasa setengah tua.

Umumnya, dengan bertambah usia orang dewasa, aktifitas fisik menurun,


massa tubuh tanpa lemak menurun, sedangkan jaringan lemak bertambah.
Tetapi status kesehatan pada usia ini dapat baik bila dijaga dengan baik.
Kebiasaan yang mengganggu kesehatan akan membentuk status kesehatan
yang buruk pada usia tua. Kebiasaan tersebut misalnya merokok, kurang
olahraga, stres, dan pola makan yang salah. Yang disebut terakhir berupa pola
konsumsi terhadap makanan tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol, banyak
gula dan garam, dan rendah serat. Pola makan salah inilah yang memicu
terjadinya hipertensi, kegemukan, DM, jantung koroner, kanker, dan
pernyakit gangguan saluran cerna. Dalam usia pertengahan ini merupakan
usia yang sangat penting untuk pendidikan dan pemeliharaan kesehatan agar
tidak terserang atau untuk menunda terjadinya penyakit kronis atau
degeneratif di masa usia lanjut.

Berikut ini adalah nilai kecukupan energi usia dewasa:

a. Kelompok usia 19-29 tahun


Jenis kelamin laki-laki kecukupan energinya 2550 kkal. Jenis kelamin
perempuan kecukupan energinya 1900 kkal.
b. Kelompok usia 30-49 tahun
Jenis kelamin laki-laki kecukupan energinya 2350 kkal. Jenis kelamin
perempuan kecukupan energinya 1800 kkal.
Susunan makanan yang dapat mengoptimalkan kesehatan gizi jangka
panjang adalah dengan menerapkan pola makan seimbang, beraneka ragam,
rendah lemak terutama lemak jenuh, mengutamakan makanan sumber protein
hewani maupun nabati.

Masalah kesehatan yang menyerang status gizi orang dewasa adalah ;

a. Kekurangan energi protein (KEP)


b. Anemia
c. Kelebihan berat badan dan kegemukan
d. Diabetes melitus

17
Gizi seimbang pada lansia

Kekuatan fisik dan daya tahan tubuh pada manula telah menurun, serta
mekanisme kerja organ mulai terganggu. Kemunduran tersebut disebabkan
oleh perubahan yang secara alami terjadi pada manula, antara lain :

a. Besar otot berkurang


b. Metabolisme basal menurun
c. Kemampuan bernafas menurun karena elastisitas patu-paru berkurang
d. Kepadatan tulang menurun karena berkurangnya mineral, sehingga lebih
mudah cedera
e. Sistem kekebalan tubuh menurun hingga peka terhadap penyakit dan
alergi
f. Sistem pencernaan terganggu
g. Indera pengecap dan pembau sudah kurang sensitif (kurang peka)
Di negara maju tergolong manula adalah orang yang berumur 51 tahun
atau lebih. Sedangkan di Indonesia, menurut Widya Karya Pangan dan Gizi
(1988) yang digolongkan manula adalah mereka yang berumur di atas 60
tahun, dalam cakupan yang lebih luas, WHO menggunakan patokan
pembagian umur usia lanjut sebagai berikut :

a. Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45-59 tahun


b. Usia lanjut (elderly) usia 60-74 tahun
c. Tua (old) 75-90 tahun
d. Sangat tua (very old) diatas usia 90 tahun
Kebutuhan gizi yang dihadapi lansia berkaitan erat dengan menurunnya
aktivitas fisiologis tubuhnya. Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan
memperburuk kondisi lansia yang secara alami memang sudah menurun.
Dibandingkan dengan usia dewasa, kebutuhan gizi lansia umumnya lebih
rendah karena adanya penurunan matabolisme basal dan kemunduran.

Para ahli menganjurkan bahwa untuk lansia yang sehat, menu sehari-
harinya seharusnya :

a. Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai dengan


persyaratan kebutuhan manula.
b. Bervariasi jenis makanan dan cara olahannya.
c. Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan (menempel pada bahan
pangan, terutama pangan hewani)
d. Membatasi konsumsi gula, dan minuman yang banyak mengandung gula.
e. Menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak, merokok dan
minuman alkohol.

18
f. Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat untuk menghindari
sembelit atau konstipasi.
g. Minuman yang cukup

Susunan makanan sehari-hari untuk lansia hendaknya tidak terlalu banyak


menyimpang dari kebiasaan makan, serta disesuaikan dengan keadaaan
psikologisnya. Pola makan disesuaikan dengan kecukupan gizi yang
dianjurkan, dan menu makannya dapat disesuaikan dengan ketersediaan dan
kebiasaan makan tiap daerah.

2.2 Ringkasan Buku II

Apa yang dimakan anak dan mengapa ini sangat penting?

Dalam bulan pertama kehidupan bayi, pilihan makanan yang dibuat


sebagian besar orang tua adalah apakah mereka akan memberikan ASI atau
susu formula. Tahun kedua masa peralihan, yaitu saat balita yang mulai
tumbuh masih memiliki kebutuhan yang penting namun juga mulai lebih
memiliki kendali atas makanan dan semakin banyak hal yang disukai dan
tidak disukai.

Tubuh anak tumbuh dan berkembang, melalui perubahan yang terus-


menerus, dan memiliki kebutuhan yang berbeda dengan tubuh yang dewasa.
Prioritas nutrisi yang pertama bagi anak-anak adalah memberikan makanan
yang mengandung unsur-unsur yang mereka perlukan untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik. Penelitian terbaru dalam nutrisi anak mendukung
banyak prinsip yang kini menjadi panduan nutrisi orang dewasa. Jenis
makanan tertentu, misalnya berdampak positif pada kesehatan kardiovaskular,
pencegahan kanker, dan metabolisme yang sehat, berapa pun usia anda.
Tetapi kebutuhan yang istimewa untuk pertumbuhan dan perkembangan
mengubah gambaran tersebut, bayi dan anak memiliki kebutuhan yang
istimewa akan vitamin, mineral, lemak, serta, protein, dan semua kebutuhan
bisa berubah seiring bertambahnya usia.

Nutrisi bagi bayi dan anak kecil

Sebuah survei USDA yang melacak bagaimana makanan anak berubah


selama tahun 1990-an menemukan bahwa anak berusia 6-11 tahun lebih
sedikit mengonsumsi makanan tradisional, seperti susu, roti, daging sapi,
telur, dan sayur seperti kacang polong dan buncis. Dan, mereka lebih banyak
mengonsumsi minuman ringan, m inuman rasa buah, kentang goreng, produk
gandum seperti keripik dan biskuit, susu skim, keju, dan permen. Dalam
daftar makanan terbanyak yang dimakan anak dan remaja, buah baru muncul

19
di urtan ke-14, dalam bentuk jus buah, dan tidak ada sayur, kecuali kentang
yang termasuk 30 besar.

Dua penyakit yang semakin meningkatkan masalah kesehatan di dalam


populasi kita obesitas dan diabetes kini semakin banyak terjadi pada anak
kecil. Dan, saat kami melacak akar penyakit kardiovaskular, terdapat tanda-
tanda peringatan awal, seperti kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi,
dan aterosklerosis juga dimulai begitu awal dalam kehidupan. Anak dengan
berat badan lebih cenderung menjadi orang dewasa dengan berat badan
berlebih. Dan anak yang pola makan buruknya mengarah pada asrteri yang
tersumbat, koleseterol tinggi, atau resistensiterhadap insulin akan tumbuh
dewasa dalam keadaan yang sudah terbebani oleh tanda-tanda penyakit kronis
yang sangat sulit dihilangkan. Pencegahan penyakit adalah sesuatu yang
harus kita pikirkan pada semua tahap kehidupan, khususnya pada tahap awal,
di mana tubuh sedang berkembang dan setiap orang mulai membentuk pola
perilaku.

Sebagian besar susu formula untuk bayi berasal dari susu sapi. Tampaknya
itu sudah menjadi point yang jelas, tetapi kebutuhan bayi dan manusia sangat
berbeda dengan bayi sapi. Susu sapi kemudiann dimodifikassi secara teliti
agar semakin mirip dengan ASI tetapi masih merupakan perkiraan. Susu
formula acap kali dianggap pengganti ASI yang tepat, kelihatan seperti ASI,
bayi menyukainya dan mereka tumbuh normal bila diberi susu formula.
Kedua cairan tersebut secara kasar memiliki komposisi yang sama, air, lemak,
karbohidrat, protein, dan beberapa vitamin serta mineral. Tetapi kesamaan ini
semakin samar bila dilihat lebih dekat. Walaupun menyediakan kategori zat
gizi dasar yang sama, jenis zat gizi dari susu formula dan ASI memiliki
perbedaan tertentu, dan perbedaan ini bisa memengaruhi perkembangan dan
kesehatan bayi secara keseluruhan.

ASI adalah satu contoh sempurna dari nutrisi manusia yang sempuran
yang kita miliki. Jadi, mungkin merupakan tanda yang baik bagi ahli gizi
bahwa ASI mengandung banyak unsur yang penting yang telah kita ketahui
baik bagi kesehatan secara keseluruhan, protein yang bisa digunakan dalam
kadar yang sehat, karbohidrat yang lambat dicerna, dan lemak tak jenuh
ganda. ASI adalah sungguh perpanjangan biologis dari perawatan seorang
ibu, secara luar biasa dengan sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang
tumbuh. ASI benar-benar mengalami perubahan komposisi seiring
berjalannya waktu, sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi, ASI bahkan
bervariasi dari jam ke jam. Kolostrum ASI yang keluar pada beberapa hari
pertama setelah kelahiran kaya akan protein, termasuk protein spesifik yang
membantu melindungi bayi dari infeksi.

20
Menyusui dalam beberapa minggu pertama kehidupan bayi secara khusus
penting karena susu awal mengandung nutrisi dan bahan-bahan yang
membantu sistem kekebalan tubuh. Pendorong utama kekebalan tubuh dalam
ASI adalah suatu molekul yang disebut imunoglobulin A (IgA), sejenis
antibodi yang ditemukan dalam cairan yang diproduksi tubuh, air liur, air
mata, lendir, dan ASI di berbagai permukaan, seperti dinding saluran
pernapasan, saluran kemih, saluran genitalia, dan saluran pencernaa.
Permukaan ini berfungsi sebagai gerbang antara bagian dalam tubuh dan
dunia luar. Dengan demikian, tempat ini merupakan tempat masuk yang
utama bagi bakteri dan virus penyebab infeksi.

Selain efek protektif umum dari IgA, ASI mengandung antibodi spesifik
untuk melawan serangan dari luar yang terhadapnya sang ibu terpajan.
Kekebalan tubuh harus merupakan produk lingkungan adalah krusial bagi
kemampuan bertahan hidup kita bahwa senjata yang kita miliki sesuai untuk
melawan penyerang yang hidup di sekitar kita.

Selain bahan-bahan di dalam ASI yang secara langsung meningkatkan


sistem kekebalan tubuh yang sehat, protein dan karbohidrat spesifik di dalam
ASI membantu membentuk sistem pencernaan yang sehat, yang terjaga dari
penyakit serta infeksi saluran pencernaan. ASI juga membantu menurunkan
risiko alergi makanan, seperti reaksi berbahaya terhadap gluten gandum yang
diderita oleh orang yang mengidap penyakit seliak. ASI mengandung lebih
sedikit unsur yang mungkin memicu alergi ketimbang makanan lain, dan
bahkan memiliki bahan-bahan yang membantu mengurangi reaksi alergi. Di
sisi lain, susu sapi yang merupakan bahan dasar dari hampir semua susu
formula, merupakan alergen makanan utama yang tidak dapat ditoleransi
dengan baik oleh banyak bayi yang baru lahir.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi susu formula


memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami obesitas di kemudian
hari. Penelitian pada 15000 anak yang menjadi peserta Nurses’ Health Study
II di Harvard menemukan bahwa anak-anak yang mendapatkan ASI secara
eksklusif dalam enam bulan pertama kehidupannya memiliki resiko lebih
rendah untuk mengalami obesitas ketimbang anak yang mendapatkan susu
formula secara eksklusif atau hampir eksklusif. Resiko berat badan berlebih
juga lebih rendah di antara anak-anak yang mendapatkan ASI lebih lama. ASI
eksklusif artinya tidak ditambahkan susu formula, merupakan pilihan terbaik
bagi kesehatan bayi.

Kualitas ASI mencerminkan makanan yang dikonsumsi ibu. Kita tahu


bahwa sebagian bahan di dalam ASI itu beragam, sesuai dengan apa yang
dimakan ibu. Bila sang ibu mengonsumsi makanan yang tinggi lemak tak

21
jenuh, akan lebih banyak lemak tak jenuh di dalam ASI. Secara umum, yang
terbaik bagi ibu yang menyusui adalah menghindari makanan yang sama
seperti saat hamil. Kafein dan alkohol harus dibatasi karena bisa masuk ke
dalam ASI dan terbukti memengaruhi perilaku bayi.

Diet seimbang biasanya memberikan semua zat gizi yang diperlukan oleh
ibu yang sedang menyusui. Tetapi, terdapat sadikit suplemen makanan yang
harus dipertimbangkan oleh semua ibu yang menyusui yaitu zat besi dan
asam lemak omega 3. Multivitamin harian yang mencakup suplemen zat besi
dan dan minyak ikan akan membantu melengkapi diet seimbang untuk
mencegah defisiensi vitamin yang mungkin terjadi.

Mulai memberi makanan padat

Penyapihan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut periode transisi


dimana bayi masih diberi makanan cair, ASI ataupun susu formula, tetapi
juga secara bertahap diperkenalkan pada makanan padat. Seringkali makanan
ini disebut makanan tambahan karena merupakan tambahan terhadap nutrisi
cair yang didapat bayi, tetapi tidak mengganti nutrisi cair secara sepenuhnya
sampai bayi berusia paling sedikit satu tahun. Proses penyapihan dipengaruhi
oleh semua kelemahan dan keberhasilan yang unik dari setiap tugas yang baru
diemban seorang anak. Sebagian bayi akan mencoba sesuap sereal bayi dan
langsung menyukainya sebagian yang lain akan menolak apapun kecuali
putting susu selama berminggu-minggu. Jangan putus asa jika pengalaman
anda tidak serapi dan seteratur yang anda bayngkan pada awalnya.

Sebagian besar bayi siap untuk mulai makan makanan padat pada usia 4-6
bulan berdasarkan beberapa alasan yaitu perubahan dalam perkembangan,
perubahan fisik, dan kebutuhan nutrisi.

Sereal bayi pada umumnya merupakan pilihan terbaik sebagai makanan


pertama. Sereal ini mudah dimakan bayi, dan mengandung suplemen zat besi
serta seng, sehingga merupakan tambahan yang baik bagi ASI atau susu
formula. Mula-mula anda bisa mencampurkan sereal dengan ASI atau susu
formula untuk mencairkannya jika perlu, dan secara bertahap menambahkan
lebih sedikit cairan. Berikan makanan padat dengan sendok (atau bahkan
ujung jari sebagai permulaan), bukan dengan mencampurkan sereal dengan
susu formula dan memberikannya melalui botol.

Panduan yang baik untuk diikuti adalah memperkenalkan satu jenis


makanan baru pada satu waktu selama periode 3-7 hari sebelum
menambahkan yang lain. Setiap makanan yang baru harus hanya terdiri dari
satu bahan dasar. Dengan demikian, jika bayi anda mengalami reaksi alergi

22
terhadap makanan tertentu, anda akan bisa mengidentifikasi penyebab
alerginya.

Setelah sereal, makanan penting lain dalam penyapihan adalah pure sayur
dan buah, yang kaya vitamin dan mineral. Sekali lagi, tidak perlu mencoba
memberikannya dengan urutan tertentu, tetapi pastikan anda memberikannya
secara seimbang, tidak hanya memberikan satu jenis buah atau sayur. Daging
juga merupakan makanan awal yang baik, karena mengandung zat besi dan
seng, serta vitamin lain dan protein. Sumber protein lain yang baik adalah
kacang-kacangan yang dimasak kering, tahu, telur, dan metega kacang. Akan
tetapi, kecuali buncis, semua jenis makanan tersebut sering kali menjadi
bahan penyebab alergi (alergen), jadi berhati-hatilah saat pertama kali
memberikannya. Yoghurt juga merupakan makanan awal yang kaya protein
dan baik, polos atua dicampur dengan pure buah, tetapi tidak manis.

Makanan bayi juga seharusnya tidak dibuat untuk memenuhi selera orang
dewasa. Pada masa lalu, pebrik membuat makanan bayi yang menari bagi ibu,
biasanya dengan menambahkan pemanis atau bumbu. Pada masa kini, hampir
semua makanan bayi itu polos dan sederhana, tanpa tambahan yang lebih baik
bagi nutrisi bayi. Rasanya mungkin hambar sekali bagi anda, tetapi bayi
belum memiliki cita rasa pemilih seperti kita dan tidak memerlukan semua
tambahan rasa tersebut.

Bayi tidak boleh minum susu sapi selama tahun pertama. Alternatif yang
baik dari susu adalah yoghurt polos tanpa pemanis. Bakteri hidup dalam
yoghurt membantu mencerna laktosa di dalamnya sehingga lebih mudah
dicerna daripada susu. Dan karena yoghurt tidak cair seperti susu, bayi akan
meminum lebih sedikit pada satu waktu.

Pertumbuhan yang terlalu sedikit selalu menjadi indikator nutrisi yang


buruk. Pertumbuhan yang lambat bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh,
sehingga bayi rentan terkena infeksi. Bisa juga merupakan tanda defisiensi
seng, yang bisa menyebabkan gangguan kognitif dan dampat kesehatan lain
yang tidak dapat diperbaiki. Bayi dengan berat badan kurang juga mungkin
memiliki kecondongan, secara paradoks, untuk memiliki lemak sentral yang
lebih banyak pada masa dewasa, jenis tubuh yang terkadang disebut bentuk
apel yang memiliki resiko lebih besar untuk terkena diabetes dan tekanan
darah tinggi.

Cara terbaik untuk memastikan pertumbuhan bayi anda normal adalah


dengan mengacu pada bagan pertumbuhan, secara teratur tetapi tidak obsesif.
Hal lain yang perlu diingat saat mengukur bagan pertumbuha adalah bayi
bahwa bayi yang diberi ASI dan susu formula secara umum memiliki pola
pertumbuhan yang sedikit berbeda.

23
Tumbuh pesat pada tahun kedua

Masa ketika ASI berakhir dan makanan padat mengambil alih adalah
periode di mana bayi secara khusus rentan terhadap malnutrisi dan defisiensi
vitamin serta mineral esensial, jika makanannya miskin zat gizi. Pada saat
yang sama, defisiensi makanan secara potensial lebih berbahaya
dibandingkan keadaan yang sama pada masa dewasa, karena tubuh bayi
masih mengalami perubahan dan pertumbuhan. Selama tahun kedua, bayi
menjadi balita yang lebih banyak bergerak, mulai berbicara, dan memegang
peran lebih aktif dalam proses makan. Penelitian menunjukkan bahwa pola
selera yang terbentuk pada masa bayi dan awal masa kanak-kanak bisa
memengaruhi cara orang makan setelah dewasa kelak dan apa yang mereka
pikirkan mengenai makanan.

Selama tahun pertama kehidupan, tubuh bayi mengalami ledakan


pertumbuhan, dengan peningkatan berat badan sekitar tiga kali berat lahir,
padahal baru berusia 12 bulan. Balita mungkin terlihat makan dengan kacau,
tetapi asupan mereka biasanya rata-rata sama sepanjang hari.

Sebagian besar balita kehilangan obsesinya dan enggan mencoba hal baru
lagi. Anak yang tetap mamilih-milih makanan mungkin perlu mendapatkan
suplemen vitamin dan mineral jika makanan yang mereka makan tidak dapat
memenuhi semua dasar nutrisi.

Walaupun memilih sumber protein, karbohidrat, dan lemakyang


penting bagi diet sehat, jenis makanan yang benar-benar tidak terdapat dalam
diet sebagian besar orang Amerika terutama anak-anak adalah buah dan
sayur. Jika kita semua berupaya memasukkan lebih banyak produk ini dalam
makanan, kita bisa menurunkan resiko terkena penyakit dan meningkatkan
kemungkinan hidup yang lebih lama dan lebih sehat. Jika hanya melakukan
satu hal untuk nutrisi anak dalam masa balita yang hiruk pikuk, sebaiknya
adalah menjadikan sayur dan buah segar sebagai bagian yang besar di dalam
makanannya. Hal ini bukan saja akan membantu membentuk kebiasaan
makan sehat, tetapi juga akan memberikan beberapa jenis vitamin dan
mineral yang sangat diperlukan.

Dua tahun pertama dari kehidupan anak bukanlah saat untuk membatasi
asupan lemak. Walaupun telah dilakukan riset yang meneliti keamanan dari
membatasi asupan lemak pada anak kecil, ahli gizi sepakat bahwa lemak
seharusnya tidak menjadi sumber kekhawatiran pada bayi dan anak kecil.
Selama dua tahun pertama, umumnya anak harus makan produk susu dengan
lemak lengkap yang terbuat dari susu murni. Lemak adalah zat esensial yang
digunakan untuk memberi tubuh energi dan membentuk berbagai jaringan
serta komponen kimiawi tubuh. Sebagian besar anak mendapatkan lemak

24
berbarengan dengan sumber protein karena banyak terdapat dalam telur, susu,
keju, yoghurt, daging, dan kacang.

Anak yang sehat pada usia 2-8 tahun

Setelah usia 2 tahun, anak telah mengembangkan kemampuan untuk


makan berbagai jenis makanan. Mereka bisa mulai ikut makan hidangan yang
dimakan oleh seluruh keluarga, walaupun beberapa jenis makanan bisa bisa
saja masih perlu disiapkan secara khusus agar mereka tidak tersedak.

Perbedaan utama antara kebutuhan anak-anak dan orang dewasa adalah


bahwa tubuh anak masih bertumbuh, jadi secara khusus adalah penting bagi
mereka untuk makan makanan yang kaya zat gizi. Perbedaan lain hanyalah
bahwa anak-anak memerlukan makanan dalam jumlah sedikit ketimbang
orang dewasa, dan terkadang bahkan kurang dari yang diduga oleh orangtua.
Walaupun makan lebih sedikit pada satu waktu, anak-anak mungkin juga
perlu makan sering, biasanya tiga hidangan kecil dengan beberapa cemilan
sepanjang hari.

Anak kecil berusia antara 2-5 tahun terkenal enggan mencoba makanan
baru, meskipun usia ini merupakan masa yang penting untuk meragamkan
makanan. Keragaman menjadi penting karena dua alasan. Pertama, dengan
makanan yang beragam, anak memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
mengonsumsi vitamin dan mineral lengkap serta zat gizi seimbang ketimbang
jika mereka hanya makan sedikit makanan. Kedua, dengan memperkenalkan
anak pada makanan yang berbeda, orangtua bisa membantu mereka
mengatasi keengganan untuk mencoba rasa baru dan membantu mereka untuk
senang bertualang dengan makanan kelak dikemudian hari.

Di Amerika Serikat, alat utama untuk mendidik anak dan orangtua


mengenai makanan dan nutrisi adalah Piramida Panduan Makanan untuk
Anak Kecil dari FDA serta Piramida Panduan Makanan bagi orang dewasa.
Piramida makanan untuk anak kecil tidak jauh berbeda dengan piramida
standar, dan sesungguhnya keduanya bisa digunakan sebagai refferensi bagi
makanan anak. Perbedaan utamanya adalah pada penyajian informasi,
gambarnya lebih menarik bagi anak dan berisi jenis makanan yang biasa
dimakan anak-anak, dan gambar disekeliling piramida menunjukkan anak
yang sedang beraktivitas untuk menekankan pentingnya olahraga. Nama
kategori dan porsi yang dianjurkan telah disederhanakan untuk memudahkan
anak mempelajarinya.

Piramida makanan USDA dirancang untuk menekankan sebagian


kelompok makanan yang acap kali terlewatkan dalam diet anak, seperti buah
dan sayur, dan mengurangi lemak dan gula tambahan yang terkandung dalam

25
berbagai makanan cemilan yang dimakan anak. Piramida ini juga
menekankan keragaman, karena memilih beberapa porsi dari setiap kelompok
setiap harinya juga berarti anak tidak akan mengonsumsi makanan makanan
yang itu-itu saja berulang kali, suatu kebiasaan yang bisa menimbulkan
bahaya defisiensi zat gizi tertentu.

Pengendalian berat badan dan aktivitas fisik

Berat badan berlebih maupun obesitas sama-sama merupakan disproporsi


berat badan terhadap tinggi badan. Pusat pencegahan dan pengendalian
penyakit (P4) Amerika Serikat telah mendefinisikan istilah ini untuk orang
dewasa berdasarkan indeks massa tubuh (IMT), yaitu rasio tinggi badan
terhadap berat badan. Orang dewasa dengan berat badan berlebih memiliki
IMT 25 atau lebih, dan yang obesitas memiliki IMT 31 atau lebih. Keduanya
sama-sama dihubungkan dengan masalah kesehatan jangka panjang, namun
tingkat keparahannya berbeda.

Tubuh anak bertumbuh dan berkembang, jadi lebih sulit untuk menetapkan
angka mutlak untuk hal ini. Alih-alih, para ahli epidemiologi menggunakan
tabel pertumbuhan IMT bagi anak, yang membandingkan rasio berat badan
terhadap tinggi badan anak dengan anak yang berusia sama pada umumnya.
Anak yang termasuk dalam persentil ke-95 atau lebih bagi usianya dianggap
memiliki berat badan berlebih, sedangkan anak yang termasuk dalam
persentil ke-85 dan ke-95 dianggap beresiko memiliki resiko berat badan
berlebih.

Keterkaitan antara berat badan berlebih semasa kanak-kanak dengan berat


badan berlebih semasa dewassa itu sangat erat, sehingga kita kini bisa
memperkirakan kemungkinan seorang anak menjadi orang dewasa yang
kelebihan berat badan berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) saat ini.
Peluang terbaik yang kita miliki untuk memperbaiki situasi ini adalah dengan
mencegah anak untuk tidak memiliki berat badan yang berlebih sejak awal.

Tubuh memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menjaga keseimbangan


antara seberapa banyak yang dimakan dan seberapa banyak yang digunakan.
Berlawanan dengan keyakinan umum, orang dengan berat badan berlebih
biasanya memiliki metabolisme yang lebih cepat dibandingkan yang tidak,
karena tubuh mereka sesungguhnya menghabiskan menghabiskan lebih
banyak energi sepanjang waktu untuk mendukung berat badan ekstra. Dengan
alasan yang tidak sepenuhnya kita pahami, tubuh sebagian orang tampaknya
secara khusus dikaruniai kemampuan untuk menjaga asupan dan pengeluaran
tetap seimbang. Ini adalah orang yang selalu memesan hidangan pencuci
mulut setelah makan malam lengkap dan tampaknya tidak pernah bertambah
satu pound pun. Hukum termodinamika menyatakan bahwa energi dalam

26
pencuci mulut tidak bisa hilang begitu saja, tubuh mereka memang lebih
efisien dalam penggunaan energi, baik jika mereka tampak aktif maupun
tidak. Berat badan berlebih adalah komponen sentral dari kelompok kompleks
malfungsi tubuh ini, yang akhirnya bisa menimbulkan penyakit. Orang
dengan berat badan berlebih beresiko terkena diabetes dua kali lipat lebih
besar ketimbang orang yang langsing.

Selain perubahan sosial yang kompleks, yang mungkin menjadi


kecondongan bagi kita untuk menambah berat badan, orang tertentu mungkin
memiliki faktor genetis yang membuat mereka lebih mudah mengalami
kelebihan berat badan ketimbang orang lain. Tetapi, dalam hampir semua
kasus, gen tidak selalu sama dengan nasib. Sebaliknya, kenaikan berat badan
mungkin merupakan interaksi yang kompleks antara faktor genetis dan gaya
hidup.

Memilih sumber karbohidrat, lemak, dan protein yang lebih baik

Makanan anak harus mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang


seimbang dengan asupan kalori toral, yakni terdiri dari sekitar 50%
karbohidrat, 30% lemak, dan 20% protein. Makanan yang mengandung
karbohidrat yang lebih besar dan lebih kompleks serta serat makanan akan
membantu memperlancar gula darahdan respons insulin tubuh, memberikan
vitamin dan mineral, dan memiliki efek positif pada pencernaan dan kadar
kolesterol. Ini bisa ditemukan dalam gandum utuh, buah dan syur, serta
secara umum, dalam makanan yang tidak diolah sampai halus.

Makanan anak acap kali berkadar gula tinggi, yang memberikan kalori saja
tanpa zat gizi. Bila mungkin, pilihlah makanan lengkap dan sumber rasa
manis yang alami, seperti buah. Anak memerlukan lemak dalam makanannya,
tetapi jenis lemak tertentu lebih baik dari yang lain. Memilih makanan dengan
lemak tak jenuh akan berdampak positif pada kesehatan di masa mendatang.

Belajarlah menghindari makanan yang mengandung lemak trans dengan


memeriksa daftar bahan makanan apakah mengandung minyak hidrogenasi.
Produk hewani mengandung protein yang berkualitas lebih tinggi bagi tubuh
anak yang sedang tumbuh, tetapi orang tua harus mengambil langkah-langkah
untuk menghindari daging dan produk susu dengan kadar lemak jenuh yang
tinggi.

Buah dan sayur

Buah dan sayur mengandung banyak manfaat kesehatan dan telah


dikaitkan dengan tingkat penyakit kronis yang lebih rendah. Sebagian besar
anak tidak makan cukup buah dan sayur, khususnya setelah masa bayi.

27
Meningkatkan jumlah buah dan sayur yang mereka makan penting bagi
nutrisi mereka saat ini dan kesehatan mereka kelak di kemudian hari.

Lima kali sehari hanyalah langkah awal. Anda bisa memaksimalkan


manfaat sayur yang dimakan anak dengan menyajikan beragam sayur utuh
yang kaya zat gizi, bukan hanya mengandalkan kentang, jus, makanan olahan,
atau pilihan yang sangat terbatas. Anak belajar dari apa yang dilakukan dan
dikatakan orang tuanya. Bila anda sering makan lebih banyak buah dan sayur,
anda akan membantu diri sendiri dan menjadi teladan.

Dengan mengajari anak mengenai makanan yang mereka makan seperti


memainkan permainan warna dengan buah dan sayur. Anda bisa melibatkan
mereka dalam nutrisi mereka sendiri.

Vitamin, mineral, dan suplemen makanan

Anak memerlukan vitamin dan mineral dalam jumlah yang memadai di


dalam makanannya untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.
Vitamin dan mineral bisa ditemukan secara alami di dalam makanan (dan
sinar matahari untuk vitamin D). Tetapi, perlu pemilihan beragam jenis
makanan untuk mendapatkan semua zat gizi yang alami ini secara cukup,
diantaranya buah, sayur, gandum utuh, dan sumber protein hewani serta
nabati. Makanan utuh yang merupakan sumber zat gizi adalah yang paling
lengkap, dan harus berperan utama dalam diet bergizi.

Karena bisa sulit bagi semua anak untuk makan cukup vitamin dan
mineral dari sumber makanan yang alami saja, banyak makanan yang lazim
dimakan yang sudah diperkaya oleh vitamin dan mineral ekstra dan makanan
ini bisa membantu meningkatkan kadar hariannya.

Suplemen vitamin dan mineral tambahan bisa menjadi lini kedua


pertahanan terhadap defisiensi makanan jika diet tanak anda tidak memadai,
khususnya selama periode pertumbuhan penting dalam masa bayi dan remaja.
Vitamin D dianjurkan diberikan dalam bentuk suplemen bagi semua bayi dan
anak.

Orangtua harus berhati-hati dalam memberikan suplemen vitamin dan


mineral, yakni hanya dalam dosis yang dianjurkan bagi anak, dan
menghindari suplemen serta pengobatan dengan jamu yang belum teruji
keampuhan dan keamanannya bagi anak-anak.

Susu, jus, soda, dan minuman lain

Ada begitu banyak minuman hingga membingungkan kita, untuk


memuaskan rasa haus, tetapi tidak ada yang bisa mengalahkan air untuk

28
hidrasi harian. Anak harus mendapatkan cairan dengan minum air putih
sepanjang hari.

Minuman berkalori adalah makanan dan harus dianggap sebagai bagian


dari diet seperti makanan yang lain. Hindari kecenderungan untuk
membiarkan anak mengonsumsi minuman berkalori bagaikan minum air
biasa. Bahkan minuman yang lebih menyehatkan, seperti jus buah dan susu,
harus disajikan dalam porsi yang yang masuk akal sesuai jumlah kalori yang
dikandungnya. Minuman manis hanya akan menambah kalori berlebih pada
diet anak, dan mungkin merupakan faktor yang menyebabkan peningkatan
obesitas dan gangguan metabolik pada anak-anak.

Minuman jus 100% dalam jumlah sedang bisa membantu menambahkan


vitamin dan mineral ke dalam diet anak. Tetapi jus tidak boleh menggantikan
buah dan sayur. Anak usia 1-6 tahun harus minum tidak lebih dari 180 ml per
hari, dan anak yang lebih besar tak lebih dari 360 ml per hari. Mengencerkan
jus adalah cara yang baik untuk mengurangi kandungan kalorinya dan
menjadi pengganti minuman ringan yang lebih sehat.

Susu adalah sumber protein dan kalsium yang penting bagi anak. Anak
yang berusia di atas 2 tahun harus minum susu rendah lemak atau susu skim,
untuk menghindari kelebihan lemak jenuh. Anak yang tidak suka susu harus
dipastikan mengonsumsi produk susu lain dan makanan kaya kalsium.

Batasi minuman ringan, minuman buah, limun, dan minuman manis


lainnya. Minuman olahraga hanya bermanfaat saat melakukan aktivitas fisik
yang intens, selain itu air putih sudah cukup.

Mengenal makan siang sekolah yang sehat (dan tidak sehat)

Program makan siang sekolah adalah program bantuan federal di mana


pemerintah memberikan subsidi uang dan produk pertanian pada sekolah
yang berpartisipasi bagi setiap hidangan yang mereka sajikan.

29
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku

Buku I

Pada buku ini dari segi cover sudah dapat menarik perhatian pembaca karena
terdapat gambar makanan yang sesuai dengan pembahasan dalam buku ini.
Dari segi bahasa yang digunakan buku ini menggunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh pembaca. Dari segi pembahasan materi buku ini membahas
mengenai konsep memasak, persiapan memasak, modifikasi resep, susunan
pola menu. Tidak hanya itu buku ini juga membahas tentang menu seimbang
untuk berbagai usia dari ibu hamil hingga lansia.

Buku II

Sama halnya dengan buku I, buku II ini juga memiliki cover yang dapat
menarik perhatian pembaca karena terdapat gambar yang sesuai dengan judul
buku dan juga memiliki warna yang bagus. Pada buku ini fokus pembahasan
terhadap makanan untuk bayi dan anak-anak. Dan juga terdapat inti
pembahasan dari setiap babnya.

3.2 Kelemahan Buku


Buku I
Dari luar buku ini terlihat menarik, namun dari dalam buku ini memiliki
gambar yang tidak berwarna sehingga membuat pembaca mudah merasa
bosan.

Buku II
Pada buku ini bahasa yang digunakan sulit dipahami oleh pembaca. Pada buku
ini juga terdapat gambar, namun tidak berwarna sehingga membuat pembaca
mudah merasa bosan untuk membaca. Buku ini juga terdapat 4 halaman yang
kosong pada bab akhir sehingga membuat pembaca tidak dapat sepenuhnya
membaca buku ini.

30
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kuliner dan gizi adalah serangkaian pemahaman dan kegiatan dalam
membuat makanan yang meliputi ; pemilihan bahan makanan, persiapan
bahan makanan sebelum diolah, penyimpanan bahan sebelum dan sesudah
dimasak, pengolahan dan pemasakan makanan, penggunaan alat masak, alat
kompor, sampai dengan alat menghidangkan yang tepat, dan
presentasi/penyajian makanan yang baik kesehatan dan sanitasi makanan.
Pola makan menu Indonesia berbeda dengan pola makan menu makanan
Internasional atau disebut menu continental. Pola makan dengan susunan
menu Indonesia terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur,
buah, dan snack sebagai makanan selingan. Pola makan jamuan Internasional
atau kontinental terdiri dari Appetiser yang terbuat dari salad, soup, aneka
olahan pastri, masakan dasar dari telur, masakan sayuran, masakan dari
kacang-kacangan dengan syarat-syarat dijadikan appetizer yang umumnya
rasa asin dan atau gurih, dilanjutkan dengan main course sebagai hidangan
utama yang komposisi terbesar merasakan protein hewani umumnya dengan
pelengkap dari sayuran dan hidrat arang sebagai pendamping main course
lengkap dengan saus.

Secara definisi modifikasi resep adalah proses mencipta resep dengan


melakukan perubahan dari resep yang telah ada sebelumnya. Ada 3 macam
modifikasi resep, yaitu modifikasi dari segi bahan, modifikasi dari segi taknik
memasak, dan modifikasi dari segi jumlah porsi yang dibuat.

Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi individu sehari-hari yang


beraneka ragam dan memenuhi kelompokzat gizi dalam jumlah yang cukup,
tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjrn BKM, 2002). Menu seimbang
adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan
proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan gizi seimbang untuk setiap usia
berbeda-beda.

Kebutuhan gizi ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai dengan usia
kehamilan. Pada dasarnya menu makanan untuk ibu hamil, tidak banyak
berbeda dari menu sebelum hamil. Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat
dibandingkan dengan tidak menyusui dan masa kehamilan.

Setiap balita memiliki perilaku atau pola makan yang berbeda dari balita
yang lain. Perilaku makan balita dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
perilaku dan kebiasaan orang tua, media massa, dan lingkungan.

31
Kebutuhan gizi remaja dan eksekutif muda relatif besar, karena mereka
masih mengalami pertumbuhan. Dibandingkan dengan usia dewasa,
kebutuhan gizi lansia umumnya lebih rendah karena adanya penurunan
matabolisme basal dan kemunduran.

Susunan makanan yang dapat mengoptimalkan kesehatan gizi jangka


panjang adalah dengan menerapkan pola makan seimbang, beraneka ragam,
rendah lemak terutama lemak jenuh, mengutamakan makanan sumber protein
hewani maupun nabati.

ASI adalah satu contoh sempurna dari nutrisi manusia yang sempuran
yang kita miliki. ASI adalah sungguh perpanjangan biologis dari perawatan
seorang ibu, secara luar biasa dengan sesuai dengan kebutuhan bayi yang
sedang tumbuh. ASI benar-benar mengalami perubahan komposisi seiring
berjalannya waktu, sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi, ASI bahkan
bervariasi dari jam ke jam.

Penyapihan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut periode transisi


dimana bayi masih diberi makanan cair, ASI ataupun susu formula, tetapi
juga secara bertahap diperkenalkan pada makanan padat.

4.2 Saran
Pada kedua buku ini sebaiknya menggunakan gambar yang berwarna agar
pembaca tidak mudah bosan untuk membaca kedua buku tersebut. Dan juga
pada buku kedua sebelum dicetak sebaiknya diperiksa terlebih dahulu agar
tidak terdapat lembaran yang kosong.

32

Anda mungkin juga menyukai