Anda di halaman 1dari 7

Survei konsumsi pangan merupakan serangkaian kegiatan pengukuran

konsumsi makanan pada individu, keluarga dan kelompok masyarakat dengan


menggunakan metode pengukuran yang sistematis, menilai asupan zat gizi dan
mengevaluasi asupan zat gizi sebagai cara penilaian status gizi secara tidak langsung.
Survei konsumsi pangan sebagai fungsi dari penilaian status gizi secara tidak langsung
bertujuan untuk memberikan informasi awal tentang kondisi asupan zat gizi individu,
keluarga dan kelompok masyarakat saat ini dan masa lalu. Tujuan yang berkaitan
dengan Survei Konsumsi Pangan pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu secara tidak langsung (Indirect/ecological) dan langsung (direct). Pada praktikum
kali ini menggunakan survey konsumsi tidak langsung yaitu mengggunaakan Metode
inventaris (inventory method). Metode inventaris (inventory method) merupakan salah
satu metode survei kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui jumlah makanan yang
dikonsumsi sehingga dapat menghitung konsumsi zat gizi dengan menggunakan Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM) atau Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI),
maupun daftar lain seperti Daftar Ukuran Rumah Tangga (URT). Metode inventaris
(inventory method) ini dilakukan dengan cara mengukur atau menghitung seluruh
persediaan bahn makanan yang ada didalam rumah tangga mulai dari awal hingga akhir
konsumsi. Termasuk juga semua makanan yang dibeli diluar rumah, yang terbuang,
tersisa atau yang diberikan kepada hewan peliharaan. Pencatatan metode ini dapat
dilakukan oleh responden atau petugas yang telah terlatih (Gibson, 1990).

Dalam melakukan survei metode inventaris ini kami melakukan survey


konsumsi pada keluarga bapak Sukardi yang beralamatkan di Dusun Durenan, Desa
Klompangan Kecamatan Ajung Jember. Jumlah anggota keluarga bapak Sukardi terdiri
dari 5 orang. Keluarga tersebut terdiri dari bapak Sukardi sebagai seorang suami
sekaligus kepala keluarga, ibu Henny sebagai seorang istri, saudari Rizkita dan Reza
Hanifatus sebagai anak perempuan bapak sukardi dan saudara Feri sebagai anak laki-
laki. Setiap anggota keluarga memliliki berat badan, tinggi badan, umur, pendidikan
serta pekerjaan yang berbeda-beda.
Survei dilakukan selama empat hari dimulai dari hari kamis tanggal 24 oktober
2019 hingga hari minggu tanggal 27 oktober 2019. Berdasarkan hasil survei
ketersediaan bahan makanan pada hari kamis yaitu ikan pindang sebanyak 10 ekor kecil
yang diperoleh dari membeli diwarung seharga Rp.7000 dan blonceng sebanyak 1 buah
besar yang diperoleh dari kebun seharga Rp. 2.500. Ketersediaan bahan pada hari
jum'at yaitu mie instan sebanya 14 bungkus seharga Rp. 35.800, gula sebanyak 2 kg
seharga Rp. 25.000, twisco sebanyak 145 gr seharga Rp. 11.000, susu bubuk sebanyak
6 bungkus seharga Rp. 73.500, super bubur sebanyak 1 bungkus seharga Rp. 2.500, air
mineral sebanyak 1 botol seharga Rp. 2.200, kuaci sebanyak 1 bungkus (150 gr)
seharga Rp. 12.500 yang diperoleh dari membeli di Roxy, telur sebanyak 1,4 kg
seharga Rp. 27.500, buah mangga sebanyak 8,5 kg seharga Rp. 84.500, oreo sebanyak
3 bungkus seharga Rp. 16.000, dan permen sebanyak 1 bungkus seharga Rp. 5.400
yang diperoleh membeli dari Giant. Ketersediaan bahan pada hari sabtu yaitu tomat
sebanyak ½ kg seharga Rp. 2000, cabai sebanyak ½ kg seharga Rp. 12.500, terong
sebanyak 8 buah seharga Rp. 2.500, tempe sebanyak 2 buah seharga Rp. 4000, tahu
sebanyak 15 biji besar seharga Rp. 6000, pare sebanyak 500 gr seharga Rp. 2.500, sere
sebanyak 1 ikat seharga Rp. 1000, teri sebanyak 100 gram seharga Rp. 4000, pete
sebanyak 100 gr seharga Rp. 4000, timun sebanyak 1 kg seharga Rp. 5000, dan kacang
panjang sebanyak 1 ikat seharga Rp. 3000 yang dibeli dipasar. Sedangakn ketersediaan
bahan makanan pada hari minggu yaitu tepung terigu sebanyak 1 kg seharga Rp. 8000
dan tepung kanji/tapioka sebanyak ½ kg seharga Rp. 7000 yang diperoleh dari membeli
di warung.

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan makanan yang dihidangkan pada
hari kamis pagi dan siang yaitu nasi dengan sayur asam dan ikan pindang goreng.
Bahan makanan yang digunakan antara lain blonceng sebanyak 500 gr atau ½ buah
besar, wortel sebanyak 200 gr atau 2 buah sedang, kacang panjang sebanyak 250 gr
atau 10 biji, gula sebanyak 10 gr atau 1 sdm, garam sebanyak 5 gram atau 1 sdt, serta
ikan pindang sebanyak 500 gr atau 10 biji. Makanan pagi yang dihidangkan tersebut
dikonsumsi oleh 4 orang anggota keluarga, sedangkan untuk makan siang hanya
dikonsumsi oleh 3 orang anggota keluarga. Makanan yang dihidangkan pada hari
jum’at pagi yaitu soto babat. Bahan maknanan yang digunakan antara lain kentang
sebanyak 250 gr atau 3 biji sedang, babat sebanyak 500 gram dan menggunakan bumbu
instan sebanyak 1 bungkus atau 15 gr. Makanan pagi yang dihidangkan tersebut
dikonsumsi oleh 4 orang anggota keluarga. Makanan yang dihidangkan pada hari sabtu
pagi yaitu nasi dengan balado terong, tahu kukus dan dadar jagung. Bahan makanan
yang digunakan antara lain yaitu beras sebanyak 3 gelas, terong sebanyak 4 biji, cabai
sebanyak 100 gram, tomat sebanyak 2 buah, bawang merah sebanyak dan bawang putih
sebanyak 2 siung, gula dan garam sebanyak 1 sdt, tahu sebanyak 5 biji, jagung manis
sebanyak 3 biji serta tepung terigu sebanyak ½ kg. Makanan pagi yang dihidangkan
tersebut dikonsumsi oleh 3 orang anggota keluarga. Pada hari sabtu malam makanan
yang dihidangkan yaitu mie goreng dan telur goreng. Bahan makanan yang digunakan
antara lain mie instan sebanyak 2 bungkus dan telur sebanyak 2 butir. Makanan yang
dihidangkan tersebut dikonsumsi oleh 2 orang anggota keluarga. Sedangkan makanan
yang dihidangkan pada hari minggu pagi yaitu nasi dengan sayur asam serta tahu dan
ayam goreng. Bahan makanan yang digunakan antara lain yaitu beras sebanyak 3 gelas,
tahu sebanyak 10 biji besar, blonceng sebanyak 500 gr atau ¼ biji besar, kacang
panjang sebanyak 200 gr atau 5 biji, daging ayam sebanyak 250 gr atau 5 potong sedang.
Makanan yang dihidangkan tersebut dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga,
sedangkan untuk ayam goreng hanya dikonsumsi oleh 3 orang anggota keluarga.
Makanan yang dihidangkan pada minggu siang yaitu jagung rebus sebanyak 3 biji yang
dibeli dari pasar. Makanan tersebut dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga.

Sementara makanan yang dimakan di luar rumah oleh keluarga Bapak Sukardi
yaitu pada hari Kamis anggota keluarga bernama Reza makan diluar yaitu pecel 1
bungkus yang dibeli dari warung, teh poci, bakso yang dibeli pada pedagang kaki lima
sebanyak 1 mangkok dan sempol sebanyak 5 tusuk yang juga dibeli pada PKL. Hari
jumar Reza juga membeli soto sebanyak 1 mangkok, donat sebanyak 2 biji, getas
sebnayak 1 biji, martabak sebanyak 1 biji yang dibeli di warung ,serta bu Henny
memebeli nasi campur sebanyak 1 bungkus yang dibeli di warung. Hari Sabtu anggota
kelurga bernama Bu Henny Dan Pak Sukardi membeli makanan diluar berupa kopi 1
cangkir dan gorengan 2 biji yang dibeli di warung. Serta pada dari Minggu Bu Henny,
Bapak Sukaardo, Rizkita dan Feri beli bakso masing-masing 1 mangkok di warung.
Stok makanan yang dimiliki oleh keluarga Bapak Sukardi antara lain kentang
pada hari pertama sebanyak 1000 gram dan digunakan sebanyak 250 gram sehingga
pada hari kedua memiliki stok kentang sebanyak 750 gram dan pada hari ketiga dan
hari keempat stok kentang masih 750 gram. Bahan makanan kacang panjang hari
pertama senyak 300 gram dan habis pada hari kedua, dan pada hari ketiga membeli
stok kacang panjang lagi sebanyak 500 gram dan pada hari keempat stok kacang
panjang sudah habis. Pada stok babat pada hari pertama sebanyak 1000 gram dan
digunakan 500 gram sehingga pada hari ke 2 memiliki ketersediaan babat sebanyak
450 gram dan masak sebanyak 50 gram sehingga hari ke 3 memiliki stok sebnayak 400
gram dan pada hari ke 4 stok babat habis. Stok cabai pada hari ke 1 sebesar 200 gram,
kemudian digunakan sebanyak 100 gram sehingga stok hari ke 2 srok cabai sebanyak
100 gram, pada hari ke 3 menambah stok cabai sebanyak 500 gram sehingg stok pada
hari ke 3 sebanyak 600 gram dan pada hari ke 4 stok masih tersisa sebnayak 400 gram.
Stok pada bahan makanan tomat hari 1 sebesar 100 gram dan hark e 2 stok habis,
kemudian pada hari ke 3 menambahn stok sebnayak 500 gram dan digunakan sebanyak
100 gram sehingga pada hari ke 4 stok tomat masih 400 gram. Stok sayuran gubis pada
hari 1 yaitu sebesar 500 gram, sayuran gubis ini tidak diolah sehingga sampai hari ke
4 masih memiliki jumlah stok yang sama. Pada stok beras pada hari ke 1 memiliki
jumlah sebanyak 45 kg, digunakan 1 kg dan pada hari ke 2 stoknya menjadi 44 kg,
digunakan 1 kg sehingga stok beras pada hari 3 sebesar 43 kg, beras digunakan
sebanyak sebesar 1 kg dan pada hari ke 4 masih memiliki stok sebesar 42 kg. Stok
makanan mie instan pada hari 1 sebanyak 1 bungkus dan pada hari ke dua menambah
stok sebanyak 14 bungkus sehingga 15 bungkus dan dimasak sebanyak 2 bungkus mie
instan, sehingga pada hari ke 3 dan hari ke4 masih 13 bungkus. Stok daging ayam dari
hari pertama hingga hari ke tiga sama yaitu sebesar 250 gram dan dimasak, sehingga
pada hari keempat stok daging ayam habis. Pada stok minyak hari ke 1 dan hari 2
memiliki jumlah setok yang sama yaitu 6 liter dan sisa 5 liter pada hari ke tiga dan ke
empat. Stok gula yang dimiliki pada hari ke 1 sebanyak ½ kg dan menambah stok pada
hari ke 2 sebanyak 2 kg sehingga jumlahnya 2 ½ kg, pada hari ke 3 berkurang menjadi
2 ¼ kg dan pada hari ke 4 stok gula sebanyak 2 kg. Stok tepung terigu yang dimiliki
pada hari 1 sebanyak ½ kg dan habis pada hari e 2 dan ke 3, kemudian menambah stok
lagi pada hari ke 4 sebnayak 1 kg. Sementara stok jagung manis pada hari 1 sebanyak
6 biji dan pada hari 2 dan 3 menjadi 3 biji dan habis pada hari ke 4. Dan stok persediaan
tepung kanji pada hari ke 1,2 dan 3 tidak ada stok dan beli tepung terigu pada hari ke
4 sebanyak ½ kg.
Makanan yang diberikan pada binatang dan tamu pada keluarga Pak Sukardi
yaitu pada hari kamis ikan pindang sebanak 2 ekor seharga Rp.1500 diberkan pada
hewan peliharaan kucing dan nasi sebanyak 100 gram seharga Rp.1000 diberikan pada
ayam. Pada hari Jumat Soto babat sebanyak ¼ panci seharga kurang lebih Rp. 12.000
dan diberikan pada saudara. Pada hari sabtu makanan bloncheng kukus sebanyak 3
potong sedang seharga kurang lebih Rp. 1000 diberikan pada bebek. Dan pada hari
minggu tidak ada makanan yang diberikan pada hewan peliharaan/tamu.
Berdasarkan tabel food inventory yang telah didapat pada keluarga bapak
Sukardi, maka selanjutnya dilakukan perhitungan berat bersih terhadap makanan yang
dikonsumsi oleh keluarga pak Sukardi, yang diperoleh dari form makanan di luar
rumah dijumlah dengan from stok bahan makanan kemudian dikurangi dengan form
makanan yang terbuang/diberikan kepada peliharaan/tamu dan form makanan yang
dihidangkan pada tamu. Namun, perhitungan berat bersih ini belum dapat dilakukan
sebab ada data yang kurang jelas pada form makanan di luar, karena kurang
mengertinya responden dalam pengisian form sebab dalam pengisian form ini
dituliskan oleh responden sendiri, hal ini ditunjukkan seperti jenis bahan makanan
bakso namun pengisian banyaknya dalam bentuk URT kurang tepat, respon dengan
mengisi satu mangkok bakso sementara harusnnya berapa butir bakso yang dikonsumsi.
Sehingga jika dilakukan perhitungan akan timbul biar sebab kurang tepatnya data yang
tersedia.
Berdasarkan pengisian form food inventory yng telah dilakukan selama 4 hari
dengan kelurga Pak Sukardi diperoleh rata-rata perkiraan konsumsi pangan kelurga
perkapita selama empat hari yaitu sebesar Rp.366.900,- dengan 5 anggota kelurga
dalam kelurga pak Sukardi maka masing-masing anggota kelurga dalam empat hari
menghabiskan Rp.73.380,-. Sehingga dalam sehari keluarga pak Sukardi
mengkonsumsi perkapita sebesar Rp. 91.725,-, dengan 5 anggota keluarga maka
masing-masing anggota kelurga konsumsi perkapitnya yaitu sebesar Rp. 18.345,-
Sementara total energy yang dikonsumsi oleh keluarga pak Sukrdi dari
perhitungan berat bersih yang dikonsumsi dari stok bahan makanan selama 4 hari yaitu
sebesar 21.199,3 Kkal, sementara perhitungan total energy berdasarkan AKG
berdasarkan umur dan jenis kelamin dari masing-masing anggota keluarga Pak Sukardi
selama empat hari diperoleh hasil yang lebih besar dari energy yang dikonsumsi oleh
bapak Pak Sukardi yaitu sebesar 46.400 Kkal, hal ini menunjukkan bahwa perkiraan
jumlah asupan total energy kelurga pak Sukardi selama empat hari masing kurang dari
Angka Kecukupan Gizi. Sementara perkiraan konsumsi asupan protein pada keluarga
Pak Sukardi sebesar 40,131 gram, sedangkan pada hasil perhitungan AKG asupan
protein keluarga pak Sukardi berdasarkan masing-masing anggota keluarga sebesar
1.196 gram, hal ini menunjukkan perkiraan asupan konsumsi protein lebih banyak
daripada AKG yang telah ditetapkan dengan kata lain konsumsi makanan pak Sukardi
lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung sumber protein daripada
sumber energy hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan total energy lebih rendah
dari AKG sedangkan total protein yang dikonsumsi lebih tinggi dari AKG.

DAPUS
Gibson, Rosalind S. 1990. Principles of Nutritional Assessment. Ozford University
Press. New York.

Anda mungkin juga menyukai