Anda di halaman 1dari 17

GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN

KASUS GIZI PADA TENAGA KERJA


Dosen : Retno A. Hapsari, Mnutr&Diet

Disusun Oleh :

ANISA NUR WAHYUNI


(NIM : PO.62.31.3.20.075)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKARAYA
JURUSAN GIZI
PROGRAM DIPLOMA III GIZI
ANGKATAN XXI TAHUN AKADEMIK 2020/2021
ASUHAN GIZI
Ny. Tia adalah lulusan SMA yang bekerja sebagai seorang buruh di sebuah pabrik kertas di
sebuah kota S. Ny. Tia setiap hari harus berangkat dari rumah sekitar pukul 06.00 pagi dan pulang
sekitar pukul 17.00 WIB. Jadwal istirahat siang Ny. Tia sekitar pukul 12.00 s/d 13.00 WIB. Sekarang
Ny. Tia memiliki seorang suami yang bekerja sebagai supir angkutan kota dan mempunyai 2 anak
berusia 7 tahun dan 2 tahun yang diasuh oleh neneknya (orang tua Ny. Tia). Sebelum berangkat
bekerja, Ny. Tia mempersiapkan makanan untuk dirinya dan keluarganya. Ny. Tia sarapan dengan
nasi, sayur, dan sedikit lauk. Dan makan siang dengan bekal yang dia bawa atau membeli di Warung
dekat dengan prabik tempatnya bekerja. Khusus untuk snack sore dapat jatah dari tempat kerjanya
berupa 1 kue dan 1 gelas teh manis. Tidak ada pantangan makan utk Ny. Tia namun makanan yang
paling sering dikonsumsi adalah makanan yang digoreng serta sangat jarang konsumsi buah. Akhir-
akhir ini Ny. Tia mengaku kurang nafsu makan dan sering merasa lemas. Dalam pemeriksaan
kesehatan seluruh buruh pabrik, diketahui bahwa Ny. Tia mengalami anemia dengan kadar Hb
10,5gr/dL sehingga mendapatkan tablet tambah darah yang harus dikonsumsi setiap hari. Ny. Tia
sekarang berusia 32 tahun dan BB nya = 47 kg dengan TB = 158 cm.
 Recall menu 24 jam
Waktu URT Makanan
1P  Nasi
½P  Oseng tahu dan kacang panjang
Pagi

½P  Ikan asin

1P  Nasi
Siang 1P  Ikan peda goreng
1P  Sayur bening bayam
1 gls  Teh manis
Snack sore
1 bh  Arem-arem
1P  Nasi
1 bh  Telur
Malam
1 bh  Tahu
½P  Tumis kacang panjang
 Perhitungan recall menu 24 jam dengan menggunakan daftar bahan penukar (URT)

Waktu Menu URT Berat Energi Protein Lemak KH


Bahan Makanan
Makan Makanan (gr) (gr) (gr) (gr) (gr)
Nasi Nasi 1P 100 175 4 0 40
Tahu ¼P 27,5 18,75 1,25 0,75 1,75
Oseng tahu dan
Kacang panjang ¼P 25 12,5 0,75 0 2,5
Pagi kacang panjang
Minyak goreng 1 sdt 5 50 0 5 0
Ikan asin 1P 15 50 7 2 0
Ikan asin
Minyak goreng 1 sdt 5 50 0 5 0
Nasi Nasi 1P 100 175 4 0 40
Siang Ikan peda Ikan peda 1P 40 50 7 2 0
goreng Minyak goreng 1 sdt 5 50 0 5 0
Sayur bening
Bayam 1P 100 50 3 0 10
bayam
Teh 1 gls 200 0 0 0 0
Teh manis
Gula 1 sdm 13 50 0 0 12
Nasi ¼P 110 50 0 0 12
Snack sore
Santan 1/6 P 20 25 0 2,5 0
Arem-arem
Ayam 1/8 P 10 12,5 1,75 0,5 0
Minyak goreng ¼ sdt 1,25 12,5 0 1,25 0
Nasi Nasi 1P 100 175 4 0 40
Malam
Telur Telur 1 bh 55 75 7 5 0
Minyak goreng 1 sdt 5 50 0 5 0
Tahu Tahu 1 bh 110 75 5 3 7
Minyak goreng 1 sdt 5 50 0 5 0
Tumis kacang Kacang panjang ½P 50 25 1,5 0 5
panjang Minyak goreng 1 sdt 5 50 0 5 0
TOTAL 1106,75 1331,25 46,25 47 170,25
 Hasil Recall 24 jam ....
Hasil recall diperoleh Energi 1331,25 kkal, Protein 46,25 gr, Lemak 47 gr,
Karbohidrat 170,25 gr.
Audit Gizi
Energi = 1331,25 / 1860 x 100% = 71,57% (Defisit tingkat sedang)
Protein = 46,25 / 69,8 x 100% = 66,26% (Defisit tingkat berat)
Lemak = 47 / 51,7 x 100% = 90,90% (Defisit tingkat ringan)
Karbohidrat = 170,25 / 279 x 100% = 61,02% (Defisit tingkat berat)

Pasien memiliki pola makan utama 3x sehari dan snack 1x sehari. Selingan yang
dikonsumsi teh manis dan arem-arem. Sering konsumsi makanan yang digoreng.
Jarang mengkonsumsi buah-buahan. Tidak mempunyai riwayat alergi.
- Makanan pokok : Nasi
- Lauk hewani : Telur dan ikan
- Lauk nabati : Tahu
- Sayur : Bayam dan kacang panjang

 SKRINNING GIZI
Formulir Malnutrition Universal Screening Tool (MUST)
No Pertanyaan Skor
1 IMT pasien (kg/m2)
>20 (>30 obese) Skor 0
18,5-20 Skor 1
<18,5 Skor 2
2 Persentase penurunan BB secara tidak sengaja (3-6
bln yang lalu)
<5% Skor 0
5-10% Skor 1
>10% Skor 2
3 Pasien menderita penyakit berat atau tidak mendapat Skor 2
asupan makanan >5 hari
TOTAL SKOR 1
 Total skor 0 Resiko Rendah Malnutrisi
 Total skor 1 Resiko Malnutrisi Sedang
 Total skor ≥ 2 Resiko Malnutrisi Tinggi

 ASSESMENT GIZI

Kategori Data Data Standar Pembanding


a. Riwayat Personal CH.1.1 Riwayat Personal
CH.1.1.1 Usia : 32 tahun
CH.1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan
CH.2.1 Riwayat Medis Terkait Gizi
CH.2.1.1 Keluhan pasien terkait gizi :
Nafsu makan menurun
CH.2.1.7 Hematologi : Anemia
CH.2.2 Tindakan/Terapi/Obat-obatan
CH.2.2.1 Obat-obatan yang digunakan:
Tablet tambah darah
CH.3.1 Riwayat Sosial
CH.3.1.2 Pasien bekerja
b. Riwayat Terkait Gizi FH.1.1.1 Total asupan energi CS.1 Kebutuhan energi
dan Makanan Energi = 1860 kkal (71,57% dari 97% x EER = 97% x
rekomendasi kebutuhan, defisit 1918 kkal= 1860,46
tingkat sedang) kkal/hari (dibulatkan
1860)
FH.1.5.1 Total asupan lemak CS.2.1 Estimasi
Lemak total 47 gr (90,90% dari kebutuhan lemak total
rekomendasi kebutuhan, defisit (25% TE) = 51,7 gr
tingkat ringan)
FH.1.5.2 Total asupan protein CS.2.2 Estimasi
Protein 46,25 gr (66,26% dari kebutuhan protein total
rekomendasi kebutuhan, defisit (15% TE) = 69,8 gr
tingkat berat)
FH.1.5.3 Total asupan karbohidrat CS.2.3 Estimasi
Karbohidrat 170,25 (61,02% dari kebutuhan karbohidrat
rekomendasi kebtuhan, defisit tingkat total (60% TE) = 279
berat) gr
FH.1.2.2.2 Jenis Makanan
Bentuk makanan biasa
FH.1.2.2.3 Pola makan/snack
Pola makan utama 3x sehari dengan
snack 1x sehari
FH.1.2.2.5 Variasi makanan
Saat dilakukan recall makanan yang
dikonsumsi pasien kurang bervariasi.
FH.4.1 Pengetahuan/keterampilan
terkait gizi
Pasien belum pernah mendapat
edukasi tentang gizi
c. Data Antropometri AD.1.1.1 Tinggi badan 158 cm BMI = 18,5 – 25,0
AD.1.1.2 Berat badan 47 kg Status gizi normal
AD.1.1.5 BMI = 18,82 kg/m2
Kesimpulan : Status gizi normal
d. Data Biokimia BD.1.10.1 Hb = 10,5 gr/dl (kurang) Nilai normal
Hb = 12-17 gr/dl
e. Data Pemeriksaan -
Fisik Fokus Gizi

 DIAGNOSA GIZI
 NI.1.1 Peningkatan kebutuhan energi yang berhubungan dengan tingkat aktifitas
yang berat yang ditandai dengan bekerja dari pukul 06.00 pagi sampai dengan
pukul 17.00 WIB.
 NI.2.1 Asupan makanan per oral tidak adekuat yang berhubungan dengan nafsu
makan menurun dan keadaan umum lemas yang ditandai dengan asupan defisit
tingkat sedang E = 71,57%; defisit tingkat ringan L = 90,90%; defisit tingkat berat
P = 66,26%; dan defisit tingkat berat KH = 61,02%.
 NC.2.2 Pasien mengalami anemia yang berhubungan dengan nilai Hb dibawah
normal yang ditandai dengan nilai Hb 10,5 gr/dl.
 NB.1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi yang berhubungan
dengan makanan yang dikonsumsi rendah zat gizi yang ditandai dengan asupan
defisit tingkat sedang E = 71,57%; defisit tingkat ringan L = 90,90%; defisit
tingkat berat P = 66,26%; dan defisit tingkat berat KH = 61,02%.

 INTERVENSI GIZI
1. Tujuan
1) Memberikan makanan yang adequate sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pasien untuk meningkatkan asupan zat gizi mikro dan menjaga kondisi pasien
agar tidak lemas.
2) Memberikan makanan yang kaya akan zat besi untuk meningkatkan Hb
pasien.
3) Memberikan edukasi dan konseling gizi sesuai dengan diet yang diberikan.
4) Meningkatkan pengetahuan dalam memilih makanan yang tepat dan bergizi
kepada pasien
2. Terapi/ Jenis Diet
Jenis diet yang diberikan berupa makanan tinggi energi, protein, lemak, dan
karbohidrat.

3. Prinsip Diet
1) Energi diberikan cukup untuk mencapai kebutuhan energi yaitu sebesar 1.860
kkal.
2) Energi diberikan ditempat kerja tinggi, yaitu 40% dari Energi Total yaitu
sebesar 744 kkal.
3) Lemak diberikan tinggi, yaitu 25% dari Energi Total yaitu sebesar 51,7 gr.
4) Lemak diberikan ditempat kerja tinggi, yaitu 30% dari Energi Total yaitu
sebesar 62 gr.
5) Protein diberikan tinggi, yaitu 15% dari Energi Total yaitu sebesar 69,8 gr.
6) Protein diberikan ditempat kerja tinggi, yaitu 35% dari Energi Total yaitu
sebesar 69,8 gr.
7) Karbohidrat 60% dari Energi Total yaitu sebesar 279 gr.
8) Karbohidrat diberikan ditempat kerja tinggi, yaitu 35% dari Energi Total yaitu
sebesar 162,8 gr.
9) Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi, makan siang, dan
makan malam, serta porsi kecil untuk 2x makanan selingan.

4. Syarat Diet
1) Energi cukup sesuai kebutuhan.
2) Energi di tempat kerja diberikan cukup sesuai kebutuhan.
3) Lemak <30% dari total energi.
4) Lemak di tempat kerja diberikan 30% dari total energi.
5) Protein cukup 10-20% dari total energi.
6) Protein di tempat kerja diberikan 35% dari total energi.
7) Karbohidrat sedang yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total.
8) Karbohidrat di tempat kerja diberikan 35% dari total energi.
5. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
EER = 354 – (6,91 x usia (th)) + (PA x (9,36 x BB (kg)) + (726 x TB (m))
= 354 – (6,91 x 32) + (1,45 x (9,36 x 47) + (726 x 1,58)
= 354 – (221,1) + (1,45 x 439,9) + (1.147,1)
= 354 – (221,1) + (637,9) + (1.147,1)
= 1917,9 kkal (dibulatkan 1918 kkal)
Penyesuaian usia = 97%x1918 kkal= 1860,46 kkal/hari (dibulatkan 1860)
Kalori di tempat kerja = 40% x 1860 kkal/hari = 744 kkal/hari
Lemak = 25% x 1860 kkal
= 465 kkal / 9
= 51,66 gr = 51,7 gr
Kebutuhan Lemak di tempat kerja = 30% x 1860 kkal
= 558 kkal / 9
= 62 gr
Protein = 15% x 1860 kkal
= 279 kkal / 4
= 69,75 gr = 69,8 gr
Kebutuhan Protein di tempat kerja = 35% x 1860 kkal
= 651 kkal / 4
= 162,75 gr = 162,8 gr
Karbohidrat = 60% x 1860 kkal
= 1116 kkal / 4
= 279 gr
Kebutuhan Karbohidrat di tempat kerja = 35% x 1860 kkal
= 651 kkal / 4
= 162,75 gr = 162,8 gr
6. Edukasi dan Konseling Gizi
Topik : Penatalaksanaan diet tinggi energi, protein, lemak dan
karbohidrat.
Sasaran : Ny. Tia
Waktu : ±20 menit
Media : Lembar balik, leaflet dan food model
Bentuk edukasi : Diskusi tanya jawab
Materi edukasi :
 Definisi diet tinggi energi, protein, lemak dan
karbohidrat.
 Tujuan dan syarat diet tinggi energi, protein, lemak
dan karbohidrat.
 Pengaturan makan diet tinggi energi, protein, lemak
dan karbohidrat.
 Contoh menu makanan sehari diet tinggi energi,
protein, lemak dan karbohidrat.
7. Implementasi Gizi
 Susunan Menu Dalam Sehari
Waktu URT Makanan
Pagi 2  Nasi putih
centong
5 ekor  Udang goreng
sedang

1 piring
 Oseng tahu tempe
kecil
Selingan 2 iris roti
Siang dan 1
 Roti + keju
potong
kecil
keju
1 ptg  Sosis goreng

1 gelas  Smootie semangka

Siang 3  Nasi putih


centong
1
mangkok  Sayur bening

kecil
1/3 ekor
 Ikan mas goreng
sedang
1 piring
 Tumis buncis
kecil
Selingan 1 gelas  Yoghurt
Sore 1 ptg  Buah melon
besar
Malam 2  Nasi goreng
centong
1 btr  Telur goreng ceplok
 Perhitungan recall menu dalam sehari dengan menggunakan daftar bahan penukar (URT)
Waktu Menu URT Berat Energi Protein Lemak KH
Bahan Makanan
Makan Makanan (gr) (gr) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi putih Nasi 2 200 350 8 0 80
centong
Udang goreng Udang segar 5 ekor 35 50 7 2 0
sedang
Minyak goreng 1sdt 5 50 0 5 0
Tahu 1 bj
110 75 5 3 7
Oseng tahu besar
Tempe 2 ptg sdg 50 75 5 3 7
tempe
Minyak goreng 1sdt 5 50 0 5 0
Snack Roti putih + keju Roti putih 2 iris 70 175 4 0 40
siang Keju 1 potong 35 125 7 6 10
kecil
Sosis 1 ptg 100 300 14 26 0
Sosis goreng Minyak goreng 2 sdt 10 100 0 10 0

Smootie Semangka 2 ptg 180 50 0 0 12


semangka besar
Susu sapi ½ gelas 100 62,5 3,5 3 5
Yoghurt susu 1 gelas 200 125 7 6 10
penuh
Siang Nasi putih Nasi 3 300 525 12 0 120
centong
Sayur bening Bayam ½ gelas 50 25 1,5 0 5
Jagung muda ½ gelas 50 25 1,5 0 5
Labu waluh ½ gelas 50 25 1,5 0 5
Ikan mas goreng Ikan mas 1/3 ekor 45 50 7 2 0
Minyak goreng 1sdt 5 50 0 5 0

Buncis 1 gelas 100 50 3 0 10


Tumis buncis
Minyak goreng 1 sdt 5 50 0 5 0
Snack Yoghurt Yoghurt susu ½ gelas 100 62,5 3,5 3 5
sore penuh
Buah-buahan Buah Melon 1 ptg 190 50 0 0 12
besar
Malam Nasi goreng Nasi 2 200 350 8 0 80
centong
Daun bawang ¼ gelas 25 6,24 0,25 0 1,25
Sawi ½ gelas 50 12,5 0,5 0 2,5

Minyak goreng 1sdt 5 50 0 5 0


Telur goreng Telur ayam 1btr 55 75 7 5 0
ceplok Minyak goreng 1sdt 5 50 0 5 0
TOTAL 2335 3043,74 106,25 99 416,75
 MONITORING DAN EVALUASI GIZI
 Rencana Monitoring dan Evaluasi Gizi
Waktu
Hal yang Dimonitor Hal yang Diukur Target
Pengukuran
Antropometri - - -
Biokimia
Hemoglobin Setiap hari Mencapai nilai normal
BD.1.10.1 Hemoglobin
Fisik/klinik - - -
Asupan makronutrien via Asupan makan meningkat
Asupan Zat Gizi Setiap hari
recall 24 jam masuk kategori normal

 Monitoring dan Evaluasi Gizi

1) Asupan Zat Gizi

Tabel Perbandingan Kebutuhan Dengan Asupan Recall I


(Audit Gizi Recall I)

% Asupan
Zat Gizi Asupan Kebutuhan dibanding Interpensi
Kebutuhan
Energi (kkal) 1331,25 1860 71,57% Defisit tingkat sedang
Protein (gr) 46,25 69,8 66,26% Defisit tingkat berat
Lemak (gr) 47 51,7 90,90% Defisit tingkat ringan
Karbohidrat (gr) 170,25 279 61,02% Defisit tingkat berat

Tabel Perbandingan Asupan Recall II (Menu Yang Sudah Dibuat) Dengan Kebutuhan
(Audit Gizi)

% Asupan
Zat Gizi Asupan Kebutuhan dibanding Interpensi
Kebutuhan
Energi (kkal) 3043,74 2604 116,9% Normal
Protein (gr) 106,25 232,6 45,67% Defisit tingkat berat
Lemak (gr) 99 113,7 87,07% Defisit tingkat ringan
Karbohidrat (gr) 416,75 441,8 94,33% Normal

2) Antropometri ( - )

3) Fisik/klinik ( - )
4) Biokimia
Hasil
Pemeriksaan Nilai Normal Interpensi
Pemeriksaan
Hemoglobin 12,5 gr/dl 12-17 gr/dl Normal

Evaluasi

Asupan diberikan sesuai dengan kebutuhan total pasien hanya saja di dapatkan hasil
asupan protein dan lemak kurang dari kebutuhan, untuk asupan zat gizi lainnya sudah normal.
Dari hasil monitoring didapatkan asupan energi 116,9%, protein 45,67%, lemak 87,07%,
Karbohidrat 94.33% dari kebutuhan total. Hasil tersebut menunjukan bahwa asupan pasien
sudah baik dan meningkat untuk kebutuhan energi dan karbohidrat. Hal tersebut salah
satunya dipengaruhi karena asupan makanan yang membaik. Untuk kebutuhan protein dan
lemak perlu di tindak lanjuti lagi agar sesuai dengan total kebutuhan energi.
Hasil pemeriksaan biokimia yaitu Hemoglobin sudah mencapai nilai normal.

Anda mungkin juga menyukai