Anda di halaman 1dari 3

MORFOLOGI KAPANG PADA KACANG TANAH

Disusun Oleh :
ANISA NUR WAHYUNI (PO.62.31.3.20.075)
DIANA LESTARI (PO.62.31.3.20.078)
ERIES FERBIANTI (PO.62.31.3.20.082)
MUHAMMAD BISMO SAPUTRA (PO.62.31.3.20.089)
RIZKA SURYANI (PO.62.31.3.20.096)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKARAYA
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
ANGKATAN XXI
Morfologi Kapang Pada Kacang Tanah

Klasifikasi Aspergillus flavus


Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Familia : Trichomaceae
Genus : Aspergillus
Spesies : Aspergillus flavus (Misnadiarly dan Husjain, 2014).

Aspergillus flavus merupakan salah satu jamur patogen yang bersifat saprofit. Sebagai
kapang yang dapat mengkontaminasi berbagai jenis bahan makanan yang mengalami penyimpanan.
Terdapat pertumbuhan kapang pada kacang tanah yang menghasilkan mikotoksin yaitu alfatoksin
yang bersifat racun. Aspergillus flavus merupakan kapang yang hidup di tanah dan merupakan
kapang gudang, sehingga jika kondisi lingkungannya cukup menguntungkan, maka perkembangan
dan pertumbuhannya akan terpacu dan sangat cepat, salah satunya dapat menimbulkan masalah
pada penyimpanan bebijian (Syarief dkk, 2003). Aspergillus flavus memiliki pertumbuhan yaitu
dapat tumbuh pada kisar suhu 10-12°C sampai 42-43°C dengan suhu optimum 32°C-33°C dan pH
optimum 6 (Misnadiarly dan Husjain, 2014). Pada suhu optimum nya jamur Aspergillus flavus
untuk pembentukan alfatoksin adalah 25-40°C (Makfoeld, 1993).

Morfologi Aspergillus flavus


Morfologi Aspergillus flavus yaitu koloni berbentuk bulat, berserabut, datar, berwarna hijau
kekuningan.
Bagian-bagian Aspergillus flavus :
1) Foot cell. Foot cell merupakan struktur Aspergillus flavus yang menempel pada medium
yang berasal dari hifa yang menegak, hifa berseptat, ujung dari hifa yang menegak.
2) Conidiophore. Aspergillus flavus mempunyai conidiophore panjang dan kasar, semakin
dekat dengan vesikel akan semakin kasar. Conidiophore tumbuh secara tunggal dari badan
hifa.
3) Conidia. Conidia berbentuk bulat atau lonjong. Conidiophore yang matang akan membentuk
conidia pada ujungnya. Conidia berbentuk bulat dan unisel dengan dinding yang kasar.
Conidia bisa tumbuh, menyebar di udara, menempel pada tubuh serangga, pada tanaman,
pada hasil panen.
4) Vesicle. Vesicle merupakan struktur yang menyerupai kantung, berada dalam jumlah besar
di lokasi pertumbuhan dinding sel, terutama pada hifa apikal. Vesicle menimbulkan banyak
sterigma atau phialides yang menutupi seluruh permukaannya.
5) Primary sterigma. Primary sterigma adalah tangkai utama yang menyokong conidia.
6) Secondary sterigma. Secondary sterigma adalah tangkai kedua yang menyokong conidia.

Anda mungkin juga menyukai