“PRESISI AKURASI”
DOSEN PENGAMPU :
Oleh :
Mardhatillah
202210619
T.A. 2021/2022
LAPORAN PRAKTIKUM PENILAIAN STATUS GIZI
Tujuan : Tujuan dari persisi dan akurasi ini adalah untuk memberikan
pengetahuan tentang interpretasihasil pengukuran yang telah dilakukan
untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi
Tinjauan pustaka :
Prosedur Praktikum :
Dalam pelaksanaan prosedur standarisasi berikut ini digunakan 9 orang yang diukur
secara berulang oleh 1 petugas pengukur dan supervisor. Setiap petugas mengukur tinggi
badan dua kali setiap subyek. Pengukuran dan pencatatan dilakukan sedemikian rupa
sehingga hasil pengukuran ulang tidak terpengaruh oleh hasil pengukuran sebelumnya.
Langkah-langkah penghitung data :
1. Hasil dua kali pengukuran disajikan pada kolom I dan II
2. Pada kolom d disajikan hasil pengukuran (I-II), berikut tanda masing-masing (+/-)
3. Pada kolom d2 diisikan hasil kuadrat (I-II)
4. Tanda plus dan minus pada kolom dihitung. Jumlah tanda yang muncul terbanyak
menjadi pembilang dan pecahan dengan subyek sebagai penyebut. Tanda nol tidak
dihitung.
5. Pada lembar petugas diisikan jumlah (a + b).Kelima langkah ini dilakukan secara
serentak oleh semua petugas pengukur dan supervisor
6. Data pengukuran supervisor di entrikan ke dalam form supervisor
7. Perbedaan s petugas dan S penyelia diisikan ke kolom D (s-S) dengan tanda yang
tepat, dan kuadratnya pada kolom D2
8. Tanda plus dan minus (s-S) dihitung. Jumlah tanda muncul terbanyak menjadi
pembilang dan pecahan dengan jumlah subyek sebagai penyebut, tanda nol tidak di
hitung.
9. Hasil penjumlahan d2 dan D2, serta hasil perhitungan tanda dipindahkan ke lembar
lain .
Penilaian hasil, Ketentuan umum berikut ini digunakan dalam menganalisa hasil :
1. Jumlah d2 penyelia biasanya paling kecil, presisinya paling besar karena
kompetensinya lebih besar.
2. Jumlah d2 petugas (berkaitan dengan presisi) tidak lebih besar dari dua kali jumlah d2
penyelia
3. Jumlah D2 petugas (berkaitan dengan akurasi) tidak lebih besar dan tiga kali jumlah
d2 penyelia
4. Jumlah D2 petugas harus lebih besar dan jumlah d2 nya. Jika tidak, data tersebut
harus diperiksa dan dihitung kembali.
Hasil Praktikum :
Pembahasan :
Presisi adalah fungsi dari kesalahan acak atau random error dalam pengukuran, dan
kebanyakan kasusnya memang merupakan variasi dalam pengukuran yang benar-benar
terjadi (Almatsier, 2013). Akurasi adalah menunjukkan kedekatan antara nilai prediksi/model
dengan nilai aktual (real). Nilai akurasi menunjukan kedekatan hasil terhadap nilai
sebenarnya yang telah ditentukan oleh metode standar. Nilai presisi menunjukan
seberapadekat suatu hasil pemeriksaan bila dilakukan berulang dengan sampel yang sama.
Dalam pegambilan data dalam praktek presisi dan akurasi sampel yang di ukur ada 9
orang dan yang mengukur ada 2 orang, dalam pengmpilan data tinggi badan di lakukan 2 x
kali pengukuran untuk megetahui presisi dan akurasinya.
Supervisor mengukur 13 orang sampel yang di ukur dan Supervisor juga melakukan
pengukuran sebnayak 2 kali, setelah pengukuran selesai lalu di lihat hasilnya, ternyata ada
perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran ke dua, begitu pun antara Supervisor
dan petugas ternyata ada sedikit hasil data pengukuran yang berbeda antara Supervisor dan
petugas, Perbedaan hasil pengukuran antara supervisor dan petugas juga dapat dilihat dari
kualitas alat ukur.
Pada perhitungan presisi dan akurasi yang dilakuakan didapatkan hasil kalkulasi
sebanyak 2/11 dengan angka presisi petugas (pengukur) 7,55 dan angka akurasi pengukur 95.
933,5. untuk presisi supervisior (PS) yaitu 0.9 maka hasil presisi akurasi supervisior 2 x PS =
0.18 dengan keterangan presisi kurang. Lalu untuk akurasi 3 x PS = 0.3 dengan keterangan
akurasi kurang. Dari hasil presisi dan akurasi dapat disimpulkan bahwa presisi kurang dan
akurasi kurang, Enumerator belum bisa dipakai serta harus dilatih kembali dan diuji ulang
presisi dan akurasinya.
Kesimpulan :
1. Dari pratikum diatas dapat kita simpulkan bahwa presisi adalah fungsi dari
kesalahan acak atau random error dalam pengukuran, dan kebanyakan kasusnya
memang merupakan variasi dalam pengukuran yang benar-benar terjadi
(Almatsier, 2013). Akurasi adalah menunjukkan kedekatan antara nilai
prediksi/model dengan nilai aktual (real). Nilai akurasi menunjukan kedekatan
hasil terhadap nilai sebenarnya yang telah ditentukan oleh metode standar. Nilai
presisi menunjukan seberapadekat suatu hasil pemeriksaan bila dilakukan berulang
dengan sampel yang sama.
2. Pengukuran yang di lakukan secara 2 kali sangat penting karena untuk
mengetahui seberapa dekat perbedaan nilai pada saat dilakukan pengulangan
pengukuran dan Kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya cara
pengukuran tersebut biasanya sering di sebut dengan presisi dan akurasi.
3. Pada praktek yangdilakukan mengenai pengukuran dan presisi akurasi ini, petugas
berada pada posisi 1 dengan keterangan jika presisi kurang danakurasi kurang,
enumerator belum bisa dipakai sehingga harus dilatih kembali dan diuji ulang
presisi dan akurasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Mardhatillah
NIM. 202210619