Anda di halaman 1dari 8

1.

Penyebab Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung yang diakibatkan oleh penyempitan pembuluh nadi koroner ini disebut
penyakit jantung koroner. Penyempitan dan penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke
otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri. Dalam kondisi lebih parah kemampuan
jantung memompanya darah dapat hilang. Hal ini akan merusak system golongan irama jantung
dan berakibat dengan kematian (Krisatuti dan Yenrina, 1999).

Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makanmakanan berlemak tinggi
terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam peredarah darah dan diserap tubuh maka
lemak harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol. Penumpukan tersebut dapat
menyebabkan (artherosklerosis) atau penebalan pada pembuluh nadi koroner (arteri koronoria).

Kondisi ini menyebabkan kelenturan pembuluh nadi menjadi berkurang, serangan jantung
koroner akan lebih mudah terjadi ketika pembuluh nadi mengalami penyumbatan ketika itu pula
darah yang membawa oksigen ke jaringan dinding jantung pun terhenti (Sulistiani, W, 2005).

Penyakit jantung coroner (PJK) ternyata bukan ditimbulkan oleh satu penyebab saja. Hasil
penyelidikan medis mengungkapkan bahwa ada serangkaian keadaan yang memungkinkan
Anda terkena PJK, dan inilah yang dinamakan factor risiko.

2. Dampak/akibat jantung koroner

Faktor risiko untuk penyakit jantung dapat dibagi dalam dua bagian, yang kami sebut
“dapat diubah” dan “yang tak dapat diubah” (lihat tabel hlm.29). Kemungkinan terkena
PJK akan semakin besar jika faktor risikonya lebih banyak.

Tidak semua faktor risiko sama beratnya. Beberapa faktor, seperti merokok, bisa
memiliki efek yang lebih besar untuk menimbulkan PJK. Jadi, misalnya, seorang perokok
dengan tingkat kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi mempunyai risiko lebih tinggi
daripada orang yang tidak mempunyai faktor – faktor tersebut.

1. Usia dan Gender


Serangan jantung terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun, dan
jumlahnya bertambah sesuai rata – rata pertambahan usia.Hal yang mencolok pada
PJK adalah dibawah usia 55 tahun, jumlah pria yang terkena PJK lebih banyak
daripada wanita. Penyebabnya, sebelum menopause (berhenti haid pada wanita),
sangat jarang wanita yang terkena serangan jantung. Setelah menopause, jumlah
wanita yang terkena PJK meningkat, dan diatas 75 tahun , jumlah wanita dan pria
yang terkena penyakit ini kira – kira sebanding.

2. Riwayat Keluarga
Dokter biasanya akan menanyakan tentang riwayat keluarga Anda jika ada
anggota keluarga dekat(orang tua, kakak, adik, atau anak) terkena PJK. Jika ayah
Anda kena serangan jantung sebelum usia 60 tahun atau ibu terkena sebelum 65
tahun, Anda berisiko tinggi terkena PJK. Namun, jika orang tua Anda hidup
sampai usia ketika serangan jantung biasanya terjadi, hal ini tidak
mengkhawtirkan. Hal sama juga berlaku untuk kakak dan adik. Walaupun dalam
suatu keluarga besar, ternyata ada salah seorang terkena serangan jantung,
mungkin hanya suatu kebetulan saja.
3. Makanan dan Kolesterol
Seperti dikatakan sebelumnya, atheroma adalah penyebab utama penyakit jantung
koroner. Timbunan lemak, khususnya akibat kolesterol yang disebut plak,
terbentuk pada dinding pembuluh nadi. Inilah yang membuatnya makin sempit
sehingga menghambat aliran darah. Jika plak itu pecah , terbentuklah gumpalan
darah pada daerah yang terkena dan menghambat darah ke bagian otot jantung.
Inilah yang menyebabkan serangan jantung. Proses ini umumnya terjadi (dan
menimbulkan kerusakan lebih parah) pada seseorang dengan tingkat kolesterol
tinggi dalam darahnya.
Faktor genetik juga berpengaruh pada tingkat kolesterol Anda. Beberapa keluarga
mempunyai gen dengan tingkat lemak tinggi dalam darah. Keadaan ini disebut
hyperlipidemia keluarga, atau disingkat HK. Namun, makanan juga berperan besar
dalam menentukan tingkat kolesterol. Semakin banyak lemak terutama lemak
hewan dan hasil susu yang anda makan, semakin tinggi kolesterol Anda, dan semakin
tinggi pula risiko terkena PJK (lihat diagram dihalman sebelah ). Karena itu,
kurangilah konsumsi lemak hewan dalam makanan Anda
4. Merokok
Merokok sigaret berkaitan erat dengan risiko PJK. Zat-zat kimia dalam asap
sigaret terserap ke dalam aliran darah dari paru-paru lalu beredar ke seluruh tubuh
dan memengaruhi setiap sel tubuh. Zat-zat kimia ini sering membuat pembuluh
darah menyempit dan membuat sel-sel darah yang di sebut platelet menjadi lebih
lengket, sehingga mudah membentuk gumpalan.
5. Stres
Banyak orang yang pernah mendapat serangan jantung menyatakan bahwa stress
adalah penyebabnya, namun secara ilmiah hal ini sebnenarnya sulit dibuktikan. Ada
beberapa faktor pemicu lain, seperti olahraga secara tiba-tiba dan emosi yang
meluap – luap , dapat mengakibatkan serangan jantung meskipun hal ini jarang
terjadi. Percaya atau tidak, selama masa Perang Dunia II yang banyak
menimbulkan stress pada warga sipil dan militer, jumlah warfa sipil, yang terkena
serangan jantung malah menurun.

3. Gejala klinis Penyakit Jantung Koroner


Meski kebanyakan penderita PJK mempunyai masalah pokok yang sama, yaitu
penyempitan arteri koronia, namun gejala yang timbul tidak sama. Adapu gejala klinis
penyakit jantung koroner
1. Nyeri Dada
Tidak semua nyeri dada disebabkan oleh nyeri dada . banyak orang mengira mudah
untuk mengenali nyeri dada akibat nyeri jantung daripada penyakit lainnya, tetapi
sesungguhnya hal ini sulit, bahkan bagi dokter berpengalaman sekalipun.
a. Angina
Angina pectoris adalah bahasa latin untuk rasa nyeri di dada, stelah melakukan kegiatan
fisik, dan hilang ketika anda beristirahat..
b. Angina tak pasti
c. Serangan jantung
Pada kira-kira 20 persen penderita, gejala serangan jantung cukup ringan dan dianggap
sebagai gangguan pencernaan. Hal ini sering terjadi pada orang tua dan para penderita
diabetes, mungkin karena saraf sakit ke jantung tidak begitu peka lagi pada kedua
golongan ini.
Penyebab Lain Nyeri Dada
Kita semua pernah merasakan nyeri dada, seperti rasa nyeri dibagian tubuh lain.
Kemungkinan penyebabnya adalah :
 Rasa panas dalam perut
2. Pleuritis
Infeksi di dada seperti pneumonia (radang paru-paru) biasa menimbulkan nyeri hebat di
dada, yang dinamakan pleuritis (radang selaput dada). Rasa nyeri yang tajam disatu sisi
dada akan semakin parah bila anda batuk atau bernmafas dalam-dalam. Ini berbeda dari
rasa sakit yang kurang tajam dan terus menerus dari jantung yang menyebar tepat
kedada.

3. Sakit Otot
Sepanjang punggung dan diantara tulaang rusuk terdapat otot-otot yang berperan
penting dalam pernapasan. Seperti otot lainnya, otot-otot ini bias terserang rematik.
Sakitnya biasanya terbatas di daerah dada tertentu, baik dibagian depan atau belakang.
Rasa sakit semakin terasa saat duduk, atau berbaring dalam posisi tertentu jika
membalik. Sakit akibat rematik ini bias berlangusung beberapa jam sampai beberapa
hari dan mungkin hilang sbelum akan kambuh beberapa minggu kemudian.

4. Debaran Jantung
Palpitasi, debaran jantung keras dan cepat yang teratur ataupun yang tidak teratur bisa
terjadi pada orang sehat. Penyebabnya adalah, stress, merokok, atau terlalu banyak
minum kopi atau teh. Ada juga orang yang mempunyai “sirkuit pendek” elektris pada
jantungnya sehingga membuat jantung berdebar sangat cepat, namun ini jarang terjadi.
.
5. Sesak Napas
Banyak penyebab sesak napas, dan yang paling umum diantaranya adalah brinkitis
kronis, emfisema (melebarnya gelembung paru) dan asma. Gagal jantung juga
menyebabkan sesak napas dan bisa menyerang orang pernah terkena serangan jantung.
Jika jantung tidak memompa dengan baik, cairan akan tertimbun dalam jaringan tubuh
dan paru-paru, sehingga mengakibatkan sesak nafas.

D. Interaksi Obat dan Zat gizi pada jantung koroner

Interaksi obat pada zat gizi dapat meliputi perubahan asupan zat gizi, perubahan absopsi
zat gizi, perubahan metabolisme zat gizi dan penggunaanya, dan perubahan pengeluaran zat gizi.
Interaksi antara obat dan makanan dapat terjadi ketika makanan yang kita makan mempengaruhi
obat yang sedang kita gunakan, sehingga mempengaruhi efek obat tersebut. Interaksi antara obat
dan makanan dapat terjadi baik untuk obat resep dokter maupun obat yang dibeli bebas, seperti
obat antasida, vitamin dan lain-lain. Kadang-kadang apabila kita minum obat berbarengan
dengan makanan, maka dapat mempengaruhi efektivitas obat dibandingkan apabila diminum
dalam keadaan perut kosong. Selain itu konsumsi secara bersamaan antara vitamin atau
suplemen herbal dengan obat juga dapat menyebabkan terjadinya efek samping.

Pada orang yang mederita penyakit jantung, umumnya memiliki rutinitas mengkonsumsi
obat berdasarkan kebutuhan sesuai keluhan atau penyakitnya. Kelas terapi obat pada obat
jantung pun bermacam-macam, seperti obat pengencer darah, obat pengontrol denyut nadi, obat
hipertensi, obat kolesterol, obat diuretik, dan lain-lain. Beberapa obat jantung disarankan
dikonsumsi setelah makan. Selama mengkonsumsi obat jantung sebaiknya kita memilih makanan
bergizi yang sesuai dengan prinsip diet dan mendukung fungsi obat tersebut.

Beberapa Obat yang sering digunakan pada pasien jantung :

 Nama Obat : Warfarin

Kelas dan aksi : Antikoagulan / Pengencer Darah

Zat gizi/makanan : Vitamin K membantu proses pembekuan darah. Terdapat pada brokoli, daun
selada, kol, hati sapi, bayam, kangkung, alpukat.

Interaksi : Vitamin K bertolak belakang dengan obat ini, sehingga efek obat yang dikonsumsi
kurang efektif.

Zat gizi/makanan : Vitamin E bertindak sebagai antikoagulan. Terdapat pada minyak nabati yang
dikonsumsi tanpa pemasakan.
Interaksi : Vitamin E bila dikombinasikan dengan obat ini akan menyebabkan darah terlalu encer
dan menyebabkan pendarahan.

Zat gizi/makanan : Bawang putih, jahe, dan gingko

Interaksi : Dapat meningkatkan efek antioagulan warfarin (hiper reaksi)

 Nama Obat : Simvastatin

Kelas dan aksi : Menurunkan kolesterol

Zat gizi/makanan : Jus grapefruit dalam jumlah banyak

Interaksi : Jus grapefruit dapat meningkatkan absorpsi statin

Zat gizi/makanan : Makanan berlemak dan berkolesterol. Terdapat pada Jerohan baik sapi,
kambing maupun ayam, kuning telur, kerang, udang, kepiting, cumi, mentega.

Interaksi : Untuk mengoptimalkan fungsi obat ini sebaiknya melakukan diet rendah lemak dan
kolesterol, dan merubah cara pengolahan makanan dengan cara ditumis, pepes, panggang, soup
atau semur.

 Nama Obat : Captopril

Kelas dan aksi : Obat Hipertensi

Zat gizi/makanan : Kalium, berfungsi mengatur aktivitas elektrik jantung, menjaga volume
cairan tubuh bersama Natrium. Terdapat pada pisang, ketimun, slada, anggur, belimbing, jambu
biji merah, jeruk, papaya, apel.

Interaksi : Konsumsi obat ini berisiko Hiperkalemia, yang berpengaruh pada aktivitas listrik
jantung, takikardi atau aritmia. Makanan sumber kalium masih diperbolehkan tapi tidak
berlebihan.

Zat gizi/makanan : Natrium, menjaga keseimbangan cairan bersama kalium dan berperan pada
pengaturan tekanan darah. Sumber Natrium teri kering, margarin, roti coklat, roti putih, garam,
dan makanan instan atau yang diawetkan.
Interaksi : Umumnya konsumsi natrium yang berlebih air akan masuk kedalam sel, akibatnya sel
akan bengkak atau tampak fisik oedema dan tekanan darah meningkat. Sebaiknya lakukan
prinsip diet rendah natrium untuk mengoptimalkan efek obat ini.

 Nama Obat : Clopidogrel

Kelas dan aksi : Anti-platelet

Zat gizi/makanan : Buah grapefruit atau jus grapefruit

Interaksi : buah grapefruit dapat mengurangi efektivitas obat ini dan meningkatkan efek samping
seperti pendarahan. Sebaiknya makan porsi kecil tapi sering untuk mencegah gangguan
pencernaan/ Gastrointestinal Bleeding.

 Nama Obat : Furosemide

Kelas dan aksi : Obat diuretic

Zat gizi/makanan : Kalium (lihat kalium pada obat hipertensi)

Interaksi : Konsumsi obat ini memiliki risiko hipokalemia menyebabkan gangguan irama jantung
atau aritmia. Sebaiknya cukupi asupan kalium untuk batas normal.

Zat gizi/makanan : Purin adalah hasil metabolisme protein yang dapat membentuk kristal asam
urat dan dapat menumpuk pada sendi, ginjal/saluran kencing. Sumber hati, ginjal, jantung, limpa,
otak, ham, sosis, babat, usus, sarden, kaldu kental, bebek, remis, kacang-kacangan, asparagus,
bayam, buncis, daun singkong dan melinjo, kacang polong, jamur, kembang kol.

Interaksi : Obat ini menyebabkan pembuangan asam urat berkurang dalam tubuh, sehingga
berisiko hiperusiemia yang ditandai dengan nyeri pada sendi.

Sebaiknya hindari makanan sumber purin hewani, sedangkan makanan kacang-kacangan dan
sayuran mengandung purin dibatasi.

Tidak dapat dipungkiri dalam menggunakan obat pasti akan terjadi interaksi obat, tapi hal
ini tidak boleh membuat kita takut. Dengan memahami efektifitas obat terhadap makanan maka
kita dapat merancang atau memformulasasikan obat didapatkan manfaat atau khasiat yang
maksimal. Berikut beberapa tips terkait interaksi obat jantung dan makanan :

a) Baca label obat dengan teliti seperti aturan pakai, peringatan, pencegahan interaksi, dan
kadaluwarsa obat pada label obat dan kemasan.
b) Minum obat sebaiknya dengan air putih kecuali mendapat rekomendasi cara pakai
lainnya dari Dokter atau Apoteker.
c) Saat konsultasi dengan Dokter, beritahukan semua jenis obat dan vitamin yang sedang
dikonsumsi untuk mencegah adanya interaksi.
d) Terapkanlah pola makan yang teratur sesuai jadwal makan, karena obat jantung
merupakan golongan obat keras agar tidak terjadi iritasi pada lambung/gangguan saluran
cerna.
e) Terapkanlah prinsip diet sesuai dengan kebutuhan atau prinsip diet seimbang tanpa
menghilangkan atau melebihkan salah satu jenis makanan atau konsultasikan pada
Dietisien untuk penerapan diet yang tepat.
f) Jangan sembarangan konsumsi obat, jika timbul efek samping atau timbul keluhan segera
konsultasikan ke Dokter.

Anda mungkin juga menyukai