by defriani dwiyanti
VITAMIN A
by defriani dwiyanti
Bentuk vitamin A
by defriani dwiyanti
Prevormed vitamin A
by defriani dwiyanti
Kebutuhan
RDA :
Laki – laki dewasa : 1,0 mg / hari
Wanita dewasa : 0,8 mg / hari
by defriani dwiyanti
Fungsi Vitamin A
by defriani dwiyanti
Metabolisme vitamin A dalam Tubuh
Asam retionat
Retinal (sel epitel
(mata)
by defriani dwiyanti
Etiologi vitamin A
DEFISIENSI terjadi karena :
Kekurangan primer akibat kurang konsumsi,
Adanya gangguan penyerapan lemak dlm usus
Kekurangan sekunder karena gangguan
penyerapan dan penggunaannya dalam tubuh
Gangguan pada konversi karoten : vit A.
Kekurangan sekunder biasanya terjadi pada
penderita KEP, penyakit hati, , lipoprotein,
gangguan absorpsi karena kekurangan
empedu
Kebutuhan tubuh yang meningkat
by defriani dwiyanti
Epidemilogi
WHO tahun 1992 menunjukkan dari 20 juta balita di
Indonesia yang berumur enam bulan hingga lima
tahun, setengahnyamenderita kekurangan vitamin A.
1995 menyebutkan Indonesiaadalah salah satu negara
di Asia yang tingkat pemenuhan terhadap vitamin A
tergolong rendah
by defriani dwiyanti
Patofisiologi
Diawali dengan habisnya persediaan vitamin A
di dalam hati dilihat dg menurunnya kadar
vitamin A plasma (kelainan biokimia),
Kemudian terjadi disfungsi sel batang pada
retina (kelainan fungsional), dan akhirnya
timbul perubahan jaringan epitel (kelainan
antomis).
Penurunan vitamin A pada serum tidak
menggambarkandefisiensi vitamin A dini,
karena deplesi telah terjadi jauh sebelumnya.
by defriani dwiyanti
Gejala Klinis (WHO)
Buta Senja (Hemeralopia, nyctalopia) - XN
Xerosis Konjunctiva - XIA
Xerosis Konjunctiva disertai bercak bitot - XIB
Xerosis Kornea – X2
Xerosis kornea dan ulserasi Kornea – X3A
Keratomalasia – X3B
Jaringan Parut Kornea (Sikatriks/scar) - XS
Fundus Xeroftalmia dengan gambaran seperti “cendol”
– XF
by defriani dwiyanti
Xerosis Konjungtiva X1A
Selaput lendir bola mata tampak
kurang mengkilat atau terlihat sedikit
kering, berkeriput, dan
berpigmentasi dengan permukaan
kasar dan kusam
Orang tua sering mengeluh mata
anak tampak kering atau berubah
warnakecoklatan
by defriani dwiyanti
Xerosis Konjungtiva dan
Bercak Bitot = X1B
bercak putih seperti busa sabun atau keju
terutama di daerah celah mata sisi luar.
Tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan
konjunctiva
Konjungtiva tampak menebal, berlipat-lipat dan
berkerut
Orang tua mengeluh mata anaknya tampak
bersisik
by defriani dwiyanti
Xerosis Kornea = X2
Kekeringan pada konjungtiva
berlanjut sampai kornea
Kornea tampak suram dan
kering dengan permukaan
tampak kasar
Keadaan umum anak biasanya
buruk (gizi buruk dan
menderita, penyakit infeksidan
sistemik lain)
by defriani dwiyanti
Keratomalasia dan Ulcus
Kornea = X3A, X3B
Kornea melunak seperti
bubur dan dapat terjadi
ulkus
Tahap X3A: bila kelainan
mengenai kurang dari 1/3
permukaan kornea
Tanap X3B: bila kelainan
mengenai semua atau lebih
dari 1/3 permukaan kornea
Keadaan umum penderita
sangat buruk
by defriani dwiyanti
Lanjut X3
Pada tahap ini dapat terjadi perforasi kornea (kornea
pecah)Keratomalasia dan tukak kornea dapat berakhir
dengan peforasi dan prolaps jaringan isi bolamata dan
membentuk cacat tetap yang dapat menyebabkan
kebutaan. Keadaan umum yangcepat memburuk dapat
mengakibatkan keratomalasia dan ulkus kornea tanpa
harus melalui tahap-tahap awal xeroftalmia.
Kelainan kulit umumnya terlihat pada tungkai bawah
bagian depan dan lengan atas bagian belakang, kulit
tampak kering dan bersisik seperti sisik ikan.
Keratinisasi pada kulit danselaput lendir dalam,
pernapasan, GI, dan saluran kemih dapat terjadi.
Imunitas umumnyaterganggu.
by defriani dwiyanti
pemeriksaan
Fisik
Laboratorium
by defriani dwiyanti
Fisik
Umum : mengetahui adanya penyakit-penyakit yang
terkait langsung maupun tidak langsung dengan
timbulnya xeroftalmia seperti gizi buruk, penyakit
infeksi, dankelainan fungsi hati :
Antropometri (status gizi)
Kelainan kulit : kering dan bersisik
Khusus : pemeriksaan mata untuk melihat adanya
tanda xeroptalmia dengan senter yang terang
Tes adaptasi gelap
by defriani dwiyanti
Laboratorium
dilakukan untuk mendukung diagnose kekurangan
vitamin A, bila secara klinis tidak ditemukan tanda-
tanda khas KVA, namun hasil pemeriksaan lain
menunjukkan bahwa anak tersebut risiko tinggi untuk
menderita KVA.
Peneriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan
serum retinol. Bila ditemukan serum retinol < 20
ug/dl, berarti anak tersebut menderita KVA sub klinis.
Pemeriksaan laboratorium lain : serum RBP, albumin,
dan fungsi hati
by defriani dwiyanti
Pencegahan
Pemberian :
kapsul biru (100.000 SI) untuk
bayi usia 6-11 bulan
by defriani dwiyanti
Penanggulangan /medis
mengatasi gejala defisiensi vitamin A,pemberian
vitamin A palmitat sebanyak 25.000 - 50.000 lU/hari per
oral setiap sehari selama 2 hari dan dosis lebih lanjut
setelah 7sampai 10 hari.
gejala buta senja (XN) hingga xerosis kornea (X2) :
memberikan kapsul vitamin A sesuai dengan usia.
Bayi kurang dari 5 bulandiberikan 1/2 kapsul biru (50.000 SI)
bayi usia 6-11 bulan),
anak usia 12-59 bulan diberikan 1 kapsul merah (200.000 SI).
Lalu pada hari kedua berikan 1 kapsul vitamin A sesuai
dengan usia seperti ketentuan. Dua minggu
kemudian, penderita kembali diberikan kapsul vitamin A sesuai
dengan usia seperti ketentuan.
by defriani dwiyanti
Lanjut medis
by defriani dwiyanti
Lanjutan Vit A
Hypervitaminosis/TOKSISITAS terjadi
bila mengkonsumsi vitamin A dalam
bentuk suplemen dalam dosis tinggi, ex
takaran 16.000 RE untuk jangka waktu
lama, atau 40.000 – 55.000 RE/hari.
Gejala pada orang dewasa : sakit kepala,
pusing, rasa nek, rambut rontok, kulit
mengering, anoreksia dan sakit pada
tulang, pada wanita menstruasi
berhenti.
by defriani dwiyanti
Lanjut Vit A
Pada bayi terjadi pembesaran kepala,
hidrosefalus, dan mudah tersinggung.
Karoten (makanan) tidak dapat
menimbulkan gejala berlebihan,
absropsi karoten menurun bila
konsumsi tinggi, karoten yang tidak
diserap tidak diubah menjadi vit A akan
disimpan di dalam lemak : kekuningan.
by defriani dwiyanti
Vitamin D
by defriani dwiyanti
sifat
Vitamin D lebih tepat disebut sebagai hormon.
Vitamin D adalah hormone secosterol yang merupakan
derivate 7-dehydrocholesterol ( provitamin D),precursor
langsung kolesterol.
Di dalam tubuh vitamin D didapatkan dalam bentuk
vitamin D endogen ( vitamin D3) dan eksogen ( vitamin
D2).
Kedua bentuk tersebut untuk menjadi vitamin D yang
aktif memerlukan metabolisme lebih lanjut.
Vitamin D larut dalam lemak
Bentuk vitamin D endogen, Cholecalciferol
by defriani dwiyanti
Patofisologi / Metabolisme Vitamin D
Makanan Kulit terkena sinar matahari
Vitamin D3 (kolekalsiferol)
Darah
by defriani dwiyanti
defisiensi
terjadi karena tidak adanya sinar matahari
Indonesia jarang terjadi
Sinar matahari dapat mengaktifkan Vit D
Ketika tubuh terpapar sinar matahari yang cukup
( sampai menimbulkan sedikit eritema pada kulit ) kadar
vitamin D di dalam darahmeningkat setara dengan
mengkonsumsi vitamin D 10.000 – 25 000 iu peroral
Vit D berfungsi untuk membantu pembentukan dan
pemeliharaan tulang
Terjadi defisiensi menyebabkan kelainan pada tulang :
Riketsia (anak-anak), osteomalasia (dewasa)
by defriani dwiyanti
Defisiensi Vitamin D baru ditegakkan
apabila dilakukan pemeriksaan kadar 25
(OH)2 dengan hasil biasanya sangat
rendah bahkan dapat tidak terdeteksi.
Terjadi pada daerah yg tidak ada sinar
mataharinya
by defriani dwiyanti
Riketsia
by defriani dwiyanti
Osteomalasia
Riketsia pada dewasa.
Biasanya terjadi pada wanita yg konsumsi
kalsiumnya rendah, tidak banyak dapat
sinar matahari dan mengalami banyak
kehamilan dan menyusui.
Dapat juga terjadi pada penderita peny. Sal.
Cerna, hati, kantong empedu dan ginjal.
Gejala :rasa sakit seperti rematik dan lemah
dan kadang-kadang muka menggamit,
tulang membengkok dan dapat patah
by defriani dwiyanti
Pencegahan
by defriani dwiyanti
Lanjut vit D
HYPERVITAMINOSIS: terjadi karena
mengkonsumsi vit D lima kali AKG (>25
mikrogram sehari
Gejala : lemah, sakit kepala, kurang nafsu
makan, diare, muntah-muntah, gangguan
mental dan pengeluaran urin berlebihan
Bayi yang diberi vit D berlebihan
menunjukkan gangguan saluran cerna,
rapuh tulang, gangguan pertumbuhan,
dan keterlambatan perkembangan
mental
by defriani dwiyanti
Vitamin E
by defriani dwiyanti
Defisiensi
Jarang terjadi
Terjadi karena adanya gangguan absorpsi
lemak dan gangguan transportasi lipida (
Lipoproteinemia)
Kekurangan dpt menyebabkan hemolisis
eritrosit, sindroma neurologik sehingga fungsi
tidak normal pada sumsum tulang belakang dan
retina dengan tanda-tanda kehilangan
koordinasi dan refleks otot serta gangguan
penglihatan dan bicara
Penatalaksanaannya : pemberian Vit E
by defriani dwiyanti
Hipervitaminosis
Mengakibatkan
Keracunan
Gangguan pada saluran cerna bila
mengkonsumsi >600 mg sehari
Dosis tinggi dpt meningkatkan efek obat
antikoagulan yang digunakan untuk
mencegah penggumpalan darah
by defriani dwiyanti
Vitamin K
by defriani dwiyanti
defisiensi
by defriani dwiyanti
Absorpsi vitamin K
by defriani dwiyanti
hipervitaminosis
by defriani dwiyanti