Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SURVEILANS GIZI

“ KOMPILASI DAN TABULASI DATA“

Dosen Pengampu :
Dr. Faiza Yuniati., S.Pd., M.KM
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Kenanga (PO7133222019)
2. Gabryella Fatima Simanjuntak (PO7133222020)
3. Muhammad Rajab Alafriz (PO7133222021)
4. Farach Labita Anissa Putri (PO7133222022)
5. Syarif Pebriansyah (PO7133222023)
6. Dwinisa Dea Racellyta (PO7133222024)
7. Aidil Dwi Rangga (PO7133222025)
8. Anisa Kurniawati (PO7133222026)
9. Dela Merry Puspita (PO7133222027)

KELAS A
PRODI D-III PENGAWASAN EPIDEMIOLOGI
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkah dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas akademik yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Surveilans Gizi.
Makalah ini disusun berdasarkan referensi dari berbagai sumber yang terpercaya dan up-to-
date. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan yang
berguna bagi pembaca, terutama bagi remaja yang mengalami dampak dari penggunaan media
sosial.
Terakhir, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Surveilans Gizi yang telah memberikan tugas ini, serta kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Palembang, 12 Maret 2023

Kelompok 3
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Pemilihan Indikator.........................................................................................................................6
2.2 Langkah Praktis Untuk Mengidentifikasi Dan Memilih Seperangkat Indikator.......................7
Langkah 1: Bidang Program................................................................................................................7
Langkah 2: Sumber Data Dan Indikator Yang Relevan........................................................................7
Langkah 3: Review Indikator..............................................................................................................8
Langkah 4: Pemilihan Indikator...........................................................................................................8
Langkah 5: Pemilihan Indikator Tambahan Baru.................................................................................8
Langkah 6: Akurasi Dan Jadwal Waktu Pengumpulan Data................................................................9
Langkah 7: Tinjau Dan Identifikasi Kesenjangan................................................................................9
Langkah 8: Sumber Data.....................................................................................................................9
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Undang-undang kesehatan No.36 tahun 2009 dinyatakan bahwa pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Jika kesehatan sudah merupakan prioritas bagi pembangunan
manusia maka kualitas sumber daya manusia pun akan meningkat dan turut
meningkatkan pula derajat suatu bangsa di mata dunia. Kualitas sumber daya manusia
suatu negara sangat tergantung dari derajat (Wadani, 2010)

kesehatan dan salah satu penentunya adalah status gizi penduduk. Indonesia
merupakan negara dengan permasalahan gizi yang masih tinggi. Data Riskesdas (Riset
Kesehatan Dasar) tahun 2007 menunjukkan angka rata-rata nasional gizi kurang dan
buruk sebesar 18,4%, prevalensi Balita pendek dan sangat pendek 36,8%, sedangkan
prevalensi gizi lebih pada Balita adalah 4,3 (2013; Wadani, 2010).

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana cara memilih indikator yang diperlukan dalam Surveilans Gizi ?
 Bagaimana langkah praktis untuk mengidentifikasi dan memilih seperangkat
indicator?

1.3 Tujuan
 Mengetahui cara memilih Indikator yang diperlukan dalam Surveilans Gizi
 Mengetahui langkah praktis untuk mengidentifikasi dan memilih seperangkat
indicator
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pemilihan Indikator


A. Langkah-langkah memilih indikator:

Menurut WHO (2022, p. 32), langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk
memilih indikator adalah sebagai berikut:

1. Kembangkan kerangka konsep situasi gizi, termasuk analisis pada tingkat yang
berbeda (misalnya nasional, regional dan masyarakat).
2. Identifikasi indikator yang diperlukan untuk berbagai jenis penyebab (misalnya,
segera, mendasar atau mendasar), tergantung pada tujuan surveilans.
3. Kaji karakteristik dasar dari indikator potensial (misalnya validitas,
reproduktifitas, sensitivitas, dll.), dengan keterbatas waktu yang tersedia sampai
saat analisis. Evaluasi karakteristik operasional mereka (misalnya ketersediaan,
ketergantungan, komparabilitas, biaya).
4. Identifikasi data yang dibutuhkan jika indikator yang dipilih yang tidak tersedia,
dan tentukan kelompok sasaran (misalnya wilayah, masyarakat, rumah tangga
atau individu).
5. Pilihlah frekuensi pengumpulan data berdasarkan kebutuhan pengambilan
keputusan. Dalam hal ini data harus dianalisis secara terpusat, dan Anda perlu
juga untuk mengatur frekuensi pencatatan.
6. Rancanglah protokol untuk analisis data, misalnya mentabulasi silang indikator
yang berbeda untuk menilai tingkat risiko, dan lain-lain, mengikuti hipotesis
penyebab yang ada dalam kerangka konsep.
7. Identifikasi pula sumber data (misalnya data yang diperlukan, kelompok sasaran
dan periode referensi, frekuensi pengumpulan dan analisis):
a) Data yang bisa tersedia dengan segera yang dikumpulkan secara rutin oleh
badan administratif, yaitu data pengelolaan dan dampak program
pemerintah dan nonpemerintah, disalurkan dan dianalisis secara sistematis
pada tingkat yang diinginkan dan sesuai dengan frekuensi yang
dipersyaratkan.
b) Data yang dikumpulkan pada tingkat desentralisasi namun tidak
disalurkan, perlu ditemukan dan dianalisis pada tingkat agregasi yang
diinginkan sesuai dengan frekuensi yang dibutuhkan.
c) Data yang akan dikumpulkan secara aktif: survei khusus di wilayah,
masyarakat atau tingkat rumah tangga, yang dilakukan secara berulang
dengan frekuensi yang dipersyaratkan.
d) Data yang dikumpulkan dari puskesmas, posyandu, sekolah.
8. Akhiri pemilihan indikator berdasarkan kelayakan (mis., Kesulitan dalam
memperoleh data, urgensi, keuangan, teknis dan sumber daya manusia).

2.2 Langkah Praktis Untuk Mengidentifikasi Dan Memilih Seperangkat


Indikator (Ariana, 2016)
Langkah 1: Bidang Program
a. Buat daftar program yang tercakup dalam sistem surveilans saat ini
b. Uraikan menjadi beberapa area program.
c. Tunjukkan apakah setiap area program beroperasi.
d. Komentari kelengkapan masing-masing area program (mis., Populasi sasaran,
cakupan dan jangka waktu yang setiap program telah berjalan).

Langkah 2: Sumber Data Dan Indikator Yang Relevan


a. Kumpulkan salinan semua formulir laporan ringkas yang relevan yang saat ini
digunakan.
b. Kaji ulang semua sumber informasi dan pengumpulan data dan pelaporan yang
relevan.
c. Identifikasi sumber periodik apa pun, terutama yang pengumpulan informasi
berbasis masyarakat atau populasi (misalnya survei rumah tangga, yang dapat
memberi angka untuk penyebut indikator utama seperti jumlah wanita usia subur
di kabupaten ini).
d. Identifikasi indikator yang tersedia dari berbagai sumber yang relevan dengan
sistem surveilans.
e. Buat daftar sesuai dengan sumbernya.

Langkah 3: Review Indikator


Saat melakukan langkah 3 ini Anda harus meninjau kembali masing- masing
indikator sesuai dengan kriteria berikut dan catatlah sisi kegunaannya, aksesibilitas, etika,
kekuatannya, keterwakilannya dan kemudahan untuk dimengerti.

Langkah 4: Pemilihan Indikator


a. Buat daftar semua indikator, dengan menggunakan satu formulir untuk setiap area
program.
b. Untuk setiap indikator perhatikan apakah kriteria terpenuhi.
c. Tentukan apakah semua kriteria sama pentingnya dan berapa yang harus dipenuhi
sebelum indikator dipilih.
d. Penting agar orang-orang yang terlibat dalam langkah ini merasa bertanggung
jawab dan kompeten dalam pendekatan yang digunakan, sehingga mereka dapat
menjelaskan dan membenarkannya dalam diskusi

Langkah 5: Pemilihan Indikator Tambahan Baru


a. Semua indikator ini, sebaiknya tersedia pada sumber yang ada.
b. Ada kemungkinan sumber yang sama dapat digunakan untuk menghasilkan
indikator tambahan yang memenuhi semua kriteria seleksi.
c. Indikator ini mungkin lebih disukai daripada yang dipilih sejauh ini dan mengisi
kesenjangan dalam informasi yang tersedia bagi perencana.
d. Tuliskan indikator baru ini dan pertimbangkan apakah mereka memenuhi kriteria
seleksi yang disebutkan pada langkah 3.
e. Kemudian terapkan pendekatan yang sama dan putuskan apakah mereka harus
dipilih atau ditolak
Langkah 6: Akurasi Dan Jadwal Waktu Pengumpulan Data
a. Setelah memilih indikator, kelompok harus menilai sejauh mana system
pengumpulan data yang ada saat ini memungkinkan indikator ini dihasilkan
secara akurat dan dapat dilaporkan tepat waktu.
b. Lakukanlah kerja sama dengan beberapa bagian terkait dari administrasi
kesehatan dan dapat menyebabkan proposal, mengubah sistem dan mengenalkan
data dan/atau metode baru, seperti penggunaan data berbasis komunitas untuk
indikator kunci yang dipilih.
c. Buat kesimpulan dari definisi dan data dari setiap indikator yang dipilih, bersama
dengan implikasinya terhadap sistem informasi Kesehatan

Langkah 7: Tinjau Dan Identifikasi Kesenjangan


a. Langkah terakhir yang harus melibatkan penilaian terhadap keseimbangan
indikator yang dipilih, baik di dalam maupun di seluruh wilayah program.
b. Tentukan apakah ada ketidakseimbangan dalam distribusi indicator (misalnya
sejumlah besar indikator hanya untuk masalah gizi tertentu daripada yang lain)
c. Beberapa indikator dapat dipilih untuk digunakan di lebih dari satu area program.
Dalam hal ini,tentu akan efisien dalam upaya pengumpulan dan analisis data di
seluruh wilayah program. Proses ini juga akan menyoroti kegiatan program yang
saat ini indikatornya sangat kuran.
d. Pertimbangkan bagaimana kesenjangan ini bisa terisi, mungkin dengan
membentuk kelompok kerja kecil untuk mempelajarinya dan menyarankan solusi
yang sesuai.

Langkah 8: Sumber Data


Menurut Kemenkes (2019), sumber data secara cepat, akurat, teratur dan
berkelanjutan yang dapat digunakan untuk kegiatan surveilans gizi adalah sebagai
berikut:

a) Data yang berasal dari kegiatan rutin yaitu pelaporan kasus gizi buruk,
penimbangan balita (D/S), balita kurus, balita N, balita T, balita 2T, balita BGM),
bayi BBLR, bayi mendapat IMD, pemberian ASI Eksklusif, balita mempunyai
buku KIA/KMS, pendistribusian kapsul vitamin A balita dan ibu nifas,
pemantauan dan pendistribusian TTD ibu hamil, ibu hamil Kurang Energi Kronis
(KEK), ibu hamil anemia.
b) Data yang berasal dari kegiatan survei khusus yang dilakukan berdasarkan
kebutuhan, seperti konsumsi garam beriodium, Pemantauan Status Gizi (PSG)
dan studi yang berkaitan dengan masalah gizi lainnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut Kemenkes (2016) indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan


petunjuk tentang suatu keadaan, baik pada individu maupun masyarakat, khususnya yang
berkaitan dengan surveilans gizi. Seperti dikemukan oleh WHO (2013), dikutip dari
Zulfianto (2016) dalam Ilmu Gizi, Teoris dan Aplikasi, saat pemilihan indikator Anda
harus SMART, yang berarti saat memilih indikator Anda harus Spesific, Measurable,
Achievable, Relevant dan Time bound. Artinya indikator tersebut harus benar-benar dapat
mengidentifikasi masalah yang dimaksud, dapat diukur atau diamati, dapat dilaksanakan
termasuk pembiayaannya, relevan dengan masalah yang diamati, dan dapat memberikan
indikasi secara tepat waktu.
Lebih lanjut WHO (2013) menyatakan bahwa indikator gizi digunakan untuk
memantau, mendiagnosis dan mengevaluasi intervensi gizi dan gizi pada individu.
Indikator tersebut juga digunakan dalam populasi untuk menentukan besarnya dan
kecenderungan masalah gizi yang sedang diawasi, lokasi dan penyebabnya, dan untuk
mengevaluasi dampak program dan kebijakan gizi. Indikator gizi juga digunakan dalam
penelitian untuk mengidentifikasi mekanisme biologis dan sosial yang mempengaruhi,
atau dipengaruhi oleh gizi.
DAFTAR PUSTAKA

Ariana, R. (2016). KEMENKES Surveilans Gizi. 1–23.


Aruna Sindhe, M., Bodke, Y. D., & Chandrashekar, A. (2013). Antioxidant and in vivo anti-
hyperglycemic activity of muntingia calabura leaves extracts. Der Pharmacia Lettre, 5(3), 427–435.
Khairuzzaman, M. Q. (2016). INDIKATOR SURVEILANS. 4(1), 64–75.
MUAFIAH, A. F. (2019). PERMENKES NO 14 TAHUN 2019 TENTANG PELAKSANAAN
SURVEILANS GIZI. Αγαη, 8(5), 55.
Perkuliahan, M. (2022). Surveilans gizi. 1–87.
Wadani, L. (2010). GAMBARAN PELAKSANAAN SISTEM SURVEILANS GIZI DI DIREKTORAT
BINA GIZI MASYARAKAT..

Anda mungkin juga menyukai