Higiene Pekerja
Prosedur hygiene yang baik merupakan unsur krusial dari keamanan pangan pada
setiap operasi produksi sayur-sayuran segar. Oleh karena itu, kebutuhan
praktek-praktek baik untuk menetapkan dan memasukkan program pelatihan
untuk seluruh karyawan. Sesuai dengan fungsi pekerja, tanggung jawab dan area
aktivitas, tingkat pengetahuan dan kepedulian akan sangat bervariasi. Area yang
menjadi pertimbangan untuk hygiene pekerja adalah sebagai berikut:
a. Pertolongan pertama pada kecelakaan,
Luka yang terbuka merupakan ancaman kontaminasi yang cepat dan
harus segera mendapat penanganan.
Perlengkapan pertolongan kepada kecelakaan harus tersedia di
semua tempat.
b. Pencucian tangan
Pstikan mencuci tangan sesering mungkin dan setelah terjadi
kontaminasi yang potensial.
Prosedur pencucian tangan yang benar meliputi pemakaian sabun
terhadap tangan yang sudah dibasahkan, kemudian gosok tangan
selama minimal 20 detik, selanjutnya dibilas dengan air bersih, dan
keringkan tangan dengan lap kertas yang kemudian digunakan untuk
mematikan air.
Latih dan periksa secara regular semua karyawan engenai prosedur
pencucian tangan.
c. hygiene personal,
Mandi dan cuci tangan yang teratur, tetap menjaga kuku tangan
bersih dan pendek.
Gunakan toilet yang ada di tempat kerja.
Gunakan pakaian yang bersih dan juga hairnet.
d. Pengurusan pekerja sakit;
Pekerja yang dengan tanda-tanda tidak sehat (diare, muntahmuntah,
pusing, demam, sakit perut) harus diberikan pekerjaan yang
tidak berhubungan langsung dengan produk sayur-sayuran.
Pekerja harus secara ketat mengikuti hygiene personal yang benar
untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau perpindahan penyakit.
Pekerja harus dilatih untuk mengenal gejala penyakit dan
melaporkannya kepada supervisor.
e. Air minum.
Air minum yang ada untuk pekerja harus memenuhi standar air
minum dan tersedia di semua tempat kerja.
Pastikan pekerja bebas memperoleh air minum yang benar untuk
mencegah terjadi penyakit dan resiko kontaminasi.
Pentingnya pekerja mengerti dan melakukan hygiene yang memadai dengan jelas
tidak dapat terlalu ditekankan. Pekerja dapat dengan tidak sengaja
mengkontaminasi sayur-sayuran, pasokan air dan peralatan, dan memindahkan
penyakit ke pekerja lain atau konsumen. Praktek hygiene juga harus diikuti oleh
pengunjung, inspector, dan pekerja perawatan dari luar fasilitas.
Penutup Kepala
Headgear dan hairnet merupakan bagian penting dari pakaian pekerja yang
sebaiknya dirancang nyaman dipakai oleh pekerja. Penutup kepala tersebut
dirancang untuk dapat menutup seluruh rambut, namun tetap dipastikan ada
ruang yang memadai untuk kenyamanan pemakaian. Kenyamanan diperlukan untuk
mencegah pekerja menyentuh kepala, leher, atau bagian rambut, yang dapat
berpindahnya bakteri ke produk. Selain itu, harus disediakan penutup jenggot
untuk pekerja yang berjenggot.
Sarung Tangan
Ada dua jenis sarung tangan, yaitu sarung tangan karet yang dapat digunakan
berulang-ulang dan sarung tangan yang sekali pakai ( disposable). Sarung karet
bervariasi ketebalannya, yang tebal biasanya digunakan apabila menangani bahan
kimia (pestisida) atau bahan yang dapat mengiritasi tangan. Sarung tangan ini
harus dicuci atau diganti secara teratur untuk menjamin tetap higienis dan tidak
menyebabkan tangan terinfeksi yang dapat mengkontaminasi produk. Demikian
pula penggunaan sarung karet yang tipis harus selalu dipantau dan diganti secara
regular, karena penggunaan yang terlalu lama akan memberikan kondisi
pertumbuhan mikroba selama digunakan.
Apabila menggunakan sarung tangan yang disposable juga selalu harus dicuci dan
diganti secara regular. Sarung tangan yang rusah atau robek segera diganti
dengan sarung tangan yang baru untuk menghindari kontak langsung permukaan
tangan dengan produk.
Perlu diketahui bahwa penggunaan sarung tangan bukan meniadakan standar
pencucian tangan yang dilakukan sesering mungkin. Semua sarung tangan yang
disposable sebaiknya digunakan pada area yang selalu bersentuhan dengan
produk.
Sepatu Pelindung
Sepatu yang digunakan pekerja merupakan bagian penting diperhatikan karena
menjadi sumber kontaminasi. Sol (bagian bawah) sepatu harus tercuci dan
tersanitasi dengan menggunakan pencuci kaki. Gunakan konsentrasi pensanitasi
(sanitizer) sesuai dengan standar dan dilakukan pergantian secara regular.
Pastikan bahwa pekerja sudah terlatih untuk mencuci tangan setelah
menggunakan sepatu pelindung tersebut.
Air Minum
Air minum yang disediakan untuk pekerja sebaiknya mendapat perhatian,
terutama peralatan yang mendukung penyediaan air minum tersebut. Seperti
dispenser, gelas, dan meja harus selalu dijaga tetap bersih dan tersanitasi
dengan baik. Penggunaan gelas sekali pakai (disposable) sebaiknya digunakan di
dalam areal penanganan produk.