Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang
Food Frequency Questionnare Method adalah Salah satu metode dietary assesment dalam
konteks individu yang mencatat frekuensi individu terhadap beberapa jenis makanan (dalam
kurun waktu tertentu. Selain itu dengan metode ini dapatmemperoleh gambaran pola konsumsi
bahan makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya lebih lama dapat
membedakan individu berdasarkan ranking tingkat konsumsi zat gizi, maka cara ini paling sering
digunakan dalam penelitian epidemiologi gizi. metode ini dikenal sebagai metode frekuensi
pangan, dimaksudkan untuk memperoleh informasi pola konsumsi panganseseorang. Untuk itu
diperlukan kuesioner yang terdiri atas dua komponen yaitu daftar jenis pangan dan frekuensi
konsumsi pangan. Pada metode ini ditanyakan tentang frekuensi konsumsi sejumlah makanan
jadi atau bahan makanan selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun.

A. Pengertian Metode Frekuensi Makanan (Food Frequency)


Metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah
bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari,minggu, bulan atau tahun.
Selama ini dengan metode frekuensi makanan dapat memperoleh gambaran pola konsumsi bahan
makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya lebih lama dan dapat
membedakan individu berdasarkan rangking tingkat konsumsi zat gizi,maka cara ini paling
sering digunakan dalam penelitian epidemiologi gizi. Kuesioner frekuensi makanan memuat
daftar bahan makanan atau makanan dan frekuensi penggunaan makanan tersebut pada periode
tertentu. Bahan makanan yang ada dalam daftar kuesioner tersebut adalah adalah yang
dikonsumsi dalam frekuensiyang cukup sering oleh responden.
B. Food Frequency terbagi menjadi 3 yaitu Simple or non quantitative FFQ, Semi
Quantitative FFQ, dan Quantitative FFQ. Kelebihan metode frekuensi makanan yaitu
relatif murah dan sederhana, dapat dilakukan sendiri oleh responden, tidak
memerlukan latihan khusus, dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara
penyakit dan kebiasaan makan, selain kelebihan ada juga kekurangan dari metode
FFQ ini, yaitu Kekurangan metode frekuensi makanan:
1. Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari
2. Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data
3. Cukup menjemukan bagi pewawancara
4. Perlu membuat percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahanmakanan yang
akan masuk dalam daftar kuesioner
Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi

C. Langkah-langkah metode frekuensi makanan:


1. Responden diminta untuk member tanda pada daftar makanan yang tersediapada
kuesioner mengenai frekuensi penggunaannya dan ukuran porsinya.
2. Lakukan rekapitulasi tentang frekuensi penggunaan jenis-jenis bahan makananterutama
bahan makanan yang merupakan sumber-sumber zat gizi tertentuselama periode tertentu
pula

D. Kelebihan metode frekuensi makanan:


1. Relatif murah dan sederhana
2. Dapat dilakukan sendiri oleh responden
3. Tidak memerlukan latihan khusus
4. Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan kebiasaan makan

E. Kekurangan metode frekuensi makanan:


5. Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari
6. Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data
7. Cukup menjemukan bagi pewawancara
8. Perlu membuat percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahanmakanan yang
akan masuk dalam daftar kuesioner
9. Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi.

F. Prinsip penggunaan food frequency questioner


Prinsip dan penggunaan metode FFQ adalah :
1. Kuesioner Frekuensi makanan menilai energi dan atau intake gizi dengan menentukan
seberapa sering seseorang mengkonsumsi sejumlah makanan yang merupakan sumber
nutrisi utama atau dari komponen makanan tertentu dalam pertanyaan per hari (minggu
atau bulan) selama tertentu periode waktu (biasanya 6 bulan sampai 1 tahun)
2. Menyediakan data tentang kebiasaan asupan nutrisi yang dipilih, makanan tertentu atau
kelompok-kelompok makanan.
3. Kombinasi khusus dari makanan dapat digunakan sebagai prediktor untuk asupan nutrisi
tertentu atau nongizi, asalkan komponen asupan makanan terkonsentrasi dalam jumlah
yang relatif kecil makanan atau kelompok makanan tertentu, misalnya konsumsi vitamin
c diperkirakan dari buah-buahan segar dan jus buah.
4. sering dirancang untuk mendapatkan informasi tentang aspek-aspek tertentu dari diet,
seperti lemak makanan atau vitamin tertentu atau mineral dan aspek lainnya mungkin
kurang baik dicirikan.
5. Kuesioner ini terdiri dari daftar sekitar 100 atau lebih sedikit makanan individu atau
kelompok makanan yang kontributor penting untuk intake energi penduduk atau nutrisi
khusus menarik lainnya.
6. FFQ biasanya dikelola sendiri dan karena itu dirancang mudah untuk diselesaikan oleh
subyek penelitian (diwawancarai oleh pewawancara atau mengisi kuesioner komputer
atau melalui telepon
7. FFQ sering mengandalkan asumsi tentang ukuran porsi dan dibatasi oleh jumlah detail
yang layak untuk disertakan dalam kuesioner. Hal ini dimungkinkan untuk kuesioner
menjadi semi kuantitatif di mana subjek diminta untuk memperkirakan ukuran porsi
makan biasa.
8. Dalam epidemiologi, FFQ sering diisi dengan merujuk pada tahun sebelumnya untuk
memastikan pola konsumsi makanan yang biasa untuk periode itu.
9. FFQ harus spesifik
G. Jenis-jenis FFQ
FFQ terbagi dalam beberapa jenis antara lain:
1. Simple or non quantitative FFQ
Jenis FFQ seperti ini biasanya tidak memberikan pilihan tentang porsi yang biasa
dikonsumsi, sehingga menggunakan standar porsi.
2. Semi Quantitative FFQ
Metode ini tidak hanya melihat bahan makanan yang dikonsumsi oleh sampel, melainkan
juga melihat besar porsi atau banyaknya bahan makanan yang dikonsumsi oleh sampel.
Metode SQFF (Semi -Quantitative Food Frequency) adalah metode yang digunakan
untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan yang
dikonsumsi selama periode tertentu seperti setiap hari, minggu, bulan dan tahun. Selain
itu dengan metode frekuensi makanan dapat memperoleh gambaran pola konsumsi bahan
makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya lebih lama dan dapat
membedakan individu berdasarkan asupan zat gizi, maka cara ini paling sering digunakan
dalam penelitian epidemiologi gizi. Bahan makanan yang ada dalam daftar kuesioner
tersebut adalah bahan makanan yang dikonsumsi dalam frekuensi yang cukup sering oleh
responden.
3. Quantitative FFQ
Jenis FFQ yang memberikan pilihan porsi yang biasa dikonsumsi responden,seperti kecil,
sedang dan besar.
a. Penggunaan metode frekuensi makanan kualitatif
- Klasifikasi pola diet biasa
- Jelajahi korelasi kemungkinan dari retrospektif asupan makanan jangka Panjang
kebiasaan makanan /dengan penyakit kronis/kesehatan
- Menilai program pendidikan gizi
- Menilai kepatuhan diet individu atau kelompok
- Mengidentifikasi orang-orang yang mungkin perlu penilaian diet lebih rinci
- Menetapkan tren pembelian makanan. FFQ data umumnya dinilai cocok untuk
membedakan peserta pembelajaran yang sesuai dengan kebiasaan makanan atau
asupan gizi. peringkat individu ke dalam kategori yang luas, misalnya tinggi,
sedang dan rendah asupan.
b. Prosedur FFQ Kualitatif
- Dari daftar makanan tertentu kelompok makanan/kelompok makanan yang
disukai, mintalah responden untuk mengidentifikasi seberapa sering mereka
biasanya mengkonsumsi setiap item makanan
- Lima kategori untuk frekuensi makanan makanan yang tersedia: sehari-hari
(D),mingguan (W), bulanan (M), tahunan (Y), jarang/tidak pernah (N).
Responden memilih kategori yang paling sesuai untuk frekuensi konsumsi setiap
item makanan yang dipilih, dan mencatat jumlah setiap kali item makanan yang
dikonsumsi dalam kotak yang sesuai.
c. Dalam konteks sederhana atau non-kuantitatif FFQ pilihan ukuran porsi tidak
diberikan. Ini umumnya menggunakan “ukuran bagian standar” diambil dari data
yang besar-populasi.

https://id.scribd.com/doc/91796458/Metode-Frekuensi-Makanan
https://id.scribd.com/document/342440839/LAPORAN-FFQ
https://www.academia.edu/12685949/survey_konsumsi_pangan_tentang_Food_Frequency_Ques
tionainner

Anda mungkin juga menyukai