Anda di halaman 1dari 17

Gangguan metabolisme pada

vitamin larut air

Oleh : Defriani Dwiyanti

Sebagian

besar merupakan komponen sistem


enzim : untuk menghasilkan energi
Tidak disimpan dalam tubuh, dikeluarkan
melalui urin
Perlu dikonsumsi setiap hari untuk mencegah
defisiensi
Vit C dan B kompleks : vitamin larut air

Vitamin C
Mudah

diabsorpsi secara aktif secara difusi (dlm usus


halus) vena porta
Diabsorpsi 90% untuk konsumsi 20 120 mg/hr. Bila
lebih 12 gram diserap hanya 16 %
Tubuh dapat menyimpan vit C hingga 1500 mg bila
dikonsumsi 100 mg/hari : mencegah defisiensi selama 3
bulan
Kelebihan : dibuang dalam bentuk as. Askorbat
Makanan tinggi seng/pektin mengurangi absropsi
Status vit C dapat diketahui dg mengukur kadar vit C
dlm darah (defisiensi < 0,2 mg/dl
Tanda klinik :perdarahan gusi dan perdarahan kapiler di
bawah kulit

Defisiensi Vit C
Scorbat

: terjadi bila cadangan vit C tinggal 300

mg
Sekarang jarang terjadi, biasanya terjadi pada
rongga mulut, ditulang dan gigi geligi serta pada
saluran darah
Gejala : lelah, lemah, nafas pendek, kejang
otot,tulang, dan persendian sakit serta kurang
nafsu makan, kulit menjadi kering, kasar dan
kering, warna merah kebiruan di bawah kulit,
perdarahan gusi, mulut dan mata kering dan
rambut rontok

Pengobatan sorbout
Pemberian

vitamin C :
Dewasa : 100 mg 3 5 kali sehari/oral
sampai total 4 gram
Anak-anak : 10 25 mg 3 kali sehari

Kelebihan vitamin C
Terjadi

bila dikonsumsi berlebihan berupa


suplemen
Dapat menimbulkan hiperoksaluria dan risiko
lebih tinggi terhadap batu ginjal : batu oksalat
Penggunaan as. Askorbat untuk jangka waktu
lama dapat mengganggu absorpsi vitamin B12,
meningkatkan kadar estrogen darah pada wanita
yang mendapatkan preparat estrogen dari luar,
menyebabkan urikosuria dan menimbulkan
predisposisi untuk terbentuknya batu oksalat
dalam ginjal

Vitamin B
Vit

B.kompleks kelompok vitamin yg


terlibat dalam metabolisme hidrat arang
sebagai kofaktor
Piridoksi terlibat dalam proses pengalihan
gugus amino dan biotin selama sintesa asam
amino dan glukoneogenesis
Asam folat dan B12 terlibat dalam sintesis
asam nukleat

Vitamin B1 (tiamin)
Berfungsi sebagai kofaktor dalam dekarboksilasi as.
Piruvat dan asam ketoglutamat
Defisiensi : metabolisme KH
Defisiensi terjadi
Kurangnya konsumsi, gangguan absorpsi,
ketidakmampuan tubuh menggunakan tiamin
ataupun karena meningkatnya kebutuhan energi
Absorpsi tiamin aktif diduodenum atas bersuasana
asam dengan bantuan Adenin trifosfatase yang
tergantung pada natrium

Vitamin B2 (Riboflavin)
Riboflavin dan dua dukleotida [FMN (flavin
mononukleotida) dan flavin adeninedinukleotida (FAD)]
kofaktor untuk beberapa enzim terutama pada siklus kreps
Defisiensi Terjadi :
Pemberian diet yang kurang, pemberian zat antagonis
riboflavin (galaktoflavin)
Defisiensi terlihat setelah beberapa bulan (3 bulan) tidak
mengkonsumsi riboflavin
Dapat mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan
pertumbuhan

Niasin
Kofaktor : NAD (nikotin amina adenin dinukleotida) dan A
NADP(fosfat) memindahkan hidrogen dan metab asam amino
Defisiensi
Pelagra kekurangan niasin yang berat dg gejala : dermatitis,
demensia dan diare
Hipervitaminosis terjadi :
Bila mengkonsumsi niasin dosis tinggi : untuk mengobati
hiperkolesterolemia
Pada takaran 3 gram/hari dapat menyebabkan kenaikan kadar
asam urat serum dan kadar glukosa puasa
Takaran tinggi dapat menimbulkan toksisitas hepatik

Vitamin B6 (piridoksin)
Terlibat dalam metabolisme asam-asam amino (dekarboksilasi dan
transaminasi) bila jumlah protein tinggi diperlukan piridonsin
lebih banyak
Masukkan protein 100 gram diperlukan peridoksin 1,25 2 mg
Defisiensi :
Jarang terjadi, jika terjadi karena kekurangan konsumsi,
kerusakan/konversi peridoksin menjadi bentuk-bentuk terikat
protein
Anemia yg menyertai defisiensi B6 : anemia mikrositik
hipokromik
Sering terjadi karena banyak obat yang berguna sebagai antagonis
piridoksin ex, isoniazida (asam iso nikotenat Hidroksida/INH) :
obat TB, penisillamin, obat-obat kontraseps
Penatalaksanaan : suplemen 30 mg piridoksin

Hipervitaminosis

: kelebihan vit B6 selama


berbulan-bulan yang dapat menyebabkan
kerusakan saraf yg tidak dapat diperbaiki
Gejala kelebihan sdh terlihat bila
mengkonsumsi 25 mg/hari
Gejala : kesemutan pada kaki sampai mati
rasa

Asam Folat
Defisiensi :
Dapat menyebabkan gangguan metabolisme DNA
Menghambat pertumbuhan, menyebabkan anemia
megaloblas, peradangan lidah dan gangguan sal.
Cerna
Terjadi karena kurang konsumsi, terganggunya
absorpsi, kebutahan metabolisme meningkat,
pengaruh obat-obatan (obat antikanker, aspirin, dan
antasit serta pil antihamil) dan alkohol
Hipervitaminosis : jarang terjadi

Vitamin B12 (kabalamin)


Defisiensi :
Jarang terjadi karena kekurangan makanan tapi karena
adanya penyakit saluran cerna/gangguan absorpsi dan
transportasi
Dibutuhkan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif
Menimbulkan dua jenis sindroma : gangguan sintesis
DNA (sel cepat membelah) dan gangguan saraf
Tanda-tanda : mati rasa, kesemutan, kaki terasa panas,
kaku dan rasa lemah pada kaki
Banyak terjadi pada orang tua/konsumsi yg tidak teratur

Asam Pantotenat dan Biotin


Keduanya

kofaktor penting dlm metabolisme

lemak
Putih telur mengandung avidin yang dapat
mengikat biotin
Defisiensi pantotenat : muntah, gangguan saluran
cerna, susah tidur
Defisiensi biotin : gangguan jantung, kurang nafsu
makan, mual, depresi, sakit otot, kulit kering,
dermatitis dan rambut rontok

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai