TEKNIK KOLABORASI
DISUSUN OLEH :
1. LILIS SURYANI NIM P05130218030
2. MELINDA TRI PUTRI NIM P05130218031
3. NABELA CASERA NIM P05130218032
4. NAFAKHOTIN NUR HURIN’IN NIM P05130218033
5. NURQAULAN KARIMA GUSTARI NIM P05130218034
A. Defenisi Kolaborasi
dalam asuhan kesehatan saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing- masing
bertanggung jawab pada kepercayaannya (Sumijatun, 2010).
Defenisi kolaborasi dapat disimpulkan yaitu hubungan kerja sama antara perawat
dan dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien yang didasarkan pada
pendidikan dan kemampuan praktisi yang memiliki tanggung jawab dalam pelayanan
kesehatan khususnya pelayanan keperawatan.
B. Manfaat Kolaborasi
2. Negosiator Profesional
Seorang negosiator yang professional akan tahu apa yang sedang dinegosiasikan, dan
tahu bagaimana memperoleh apa yang diinginkannya. Ia memiliki pengetahuan dan
keterampilan bernegosiasi yang baik. Yang tak kalah pentingnya adalah ia tahu banyak hal
tentang lawan negosiasinya.
3. Negosiator Bodoh
Seorang negosiator yang bodoh cenderung menghendaki kekalahan untuk kedua belah
pihak. Tidak peduli apapun yang Anda lakukan,ia akan berusaha sekuat tenaga agar tidak ada
yang bisa keluar sebagai pemenang. Oleh karena itu, untuk menghadapi negosiator Anda
harus memahami apa yang sebenarnya terjadi dibalik perilaku pihak lawan yang bodoh atau
pura-pura bodoh tersebut.
4. Negosiator Naif
Pada umumnya ia adalah negosiator yang tidak siap bernegosiasi, tidak tau pokok
persoalan yang akan dinegosiasikan, bahkan cenderung percaya begitu saja pada pihak lawan
negosiasinya.