Oleh Kelompok :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya Makalah tentang “Makanan Tradisional Khas Daerah
Karangasem” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini penulis susun
dalam rangka memenuhi tugas semester V dalam Mata Kuliah Kuliner Jajanan
Tradisional Bali.
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................
2.1 Pengertian Makanan Tradisional............................................... 3
2.2 Pengertian One Dish Meal........................................................... 3
2.3 Filosofi Makanan Khas Daerah Karangasem........................... 3
2.3.1 Mengguh................................................................................. 4
2.3.2 Pindang Sambel Bali............................................................... 5
2.3.3 Sayur Liklik............................................................................ 6
2.3.4 Ongol-ongol............................................................................ 7
2.3.5 Es Rujak.................................................................................. 8
2.4 Resep Makanan Khas Daerah Karangasem..............................
2.4.1 Resep Mengguh...................................................................... 9
2.4.2 Resep Pindang Sambel Bali.................................................... 10
2.4.3 Resep Sayur Liklik.................................................................. 11
2.4.4 Resep Ongol-ongol................................................................. 11
2.4.5 Resep Es Rujak....................................................................... 12
2.5 Kandungan Gizi dan Biaya Makanan Khas Daerah Karangasem
2.5.1 Kandungan Gizi Mengguh...................................................... 13
2.5.2 Kandungan Gizi Pindang Sambel Bali................................... 14
2.5.3 Kandungan Gizi Sayur Liklik................................................. 14
2.5.4 Kandungan Gizi Ongol-ongol................................................. 15
2.5.5 Kandungan Gizi Es Rujak...................................................... 15
BAB III PENUTUP...............................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia memiliki ragam seni dan budaya yang keberadaannya perlu
dikembangkan dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan waktu. Banyak makanan
dari daerah luar Indonesia yang masuk dan kemudian dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Di Indonesia sendiri sebenarnya mempunyai begitu banyak jenis
makanan, minuman, kudapan dari berbagai bahan dasar yang ada ditiap-tiap
daerah di Indonesia. Makanan khas daerah merupakan aset wisata bagi suatu
daerah dan mempunyai peranan penting sebagai daya tarik wisatawan serta
kekayaan bangsa di bidang kuliner. Bali adalah salah satu Propinsi di Indonesia
yang memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan pariwisatanya.
Bali merupakan kawasan di Indonesia Tengah, berada di sebelah timur
Pulau Jawa, berbatasan dengan provinsi Jawa Timur di bagian barat dan Nusa
Tenggara Barat di bagian timur. Dengan tingkat perkembangan industri
pariwisata yang cukup mengagumkan, tidak mengherankan jika sektor pariwisata
Bali mampu memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Bali juga
memiliki makanan khas yang cukup populer dan banyak dicari oleh wisatawan.
Masakan khas tersebut tetap eksis bahkan mulai dikembangkan sebagai
hidangan di restoran. Cita rasa masakan Bali cenderung gurih dan pedas sehingga
banyak diminati oleh masyarakat. Beberapa makanan khas Bali yaitu: sate lilit,
ayam betutu, sambal tuwung, sambal matah, lawar, jejeruk, serapah daging,
pelecing khas bali, daging atau ayam bumbu Bali. Makanan tradisional Bali
disukai karena memiliki fungsi biologis (untuk kesehatan) dan mengandung nilai
estetika. Di samping itu makanan ini juga memiliki fungsi non biologis, misalnya
rasa ingin tahu, ekonomis, kenikmatan dan sosial (Wahjudi, 2015).
Bali juga memiliki kue tradisional yang tidak kalah menarik pada
keunikan bentuk dan cita rasanya. Kue tradisional khas Bali kebanyakan berupa
kue yang dihidangkan bersama kelapa parut dan kinca atau kuah gula merah dan
memiliki rasa manis. Ada pula beberapa jenis kue yang tidak hanya dijadikan
sebagai santapan, namun juga dijadikan sebagai salah satu syarat dalam
persembahyangan masyarakat Bali. Kue tradisional yang populer antara lain:
klaudan, sirat, kaliadrem, latok, pisang rai, batun bedil, sumping biu, tulud,
1
gambir dan lempog. Kue-kue ini bersifat ringan dan tidak mengenyangkan
seperti makanan utama lainnya, sehingga dapat dikonsumsi kapan dan dimana
saja. Masyarakat tempo dulu mengkonsumsi kue tradisional pada waktu santai di
pagi dan sore hari sebagai teman minum teh atau kopi.
Karangasem merupakan kabupaten yang berada di bagian timur dari
Provinsi Bali yang sering disebut sebagai Bali Timur. Makanan khas, tari-tarian,
hingga keberagaman suku daerah yang hidup berdampingan secara harmonis
dan alamnya yang masih asri menambah potensi yang dimiliki Karangasem
sehingga menarik wisatawan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Makanan Tradisional
Makanan tradisional merupakan wujud budaya yang berciri kedaerahan,
spesifik,beraneka macam dan jenis yang mencerminkan potensi alamdaerah
masing-masing. Makanan tidak hanya sebagai sarana untukpemenuhan
kebutuhan gizi seseorang. Makanan juga berguna untukmempertahankan
hubungan antar manusia, simbol identitas suatumasyarakat tertentu, dan dapat
pula dijual dan dipromosikan untuk menunjang pariwisata yang dapat
mendukung pendapatansuatu daerah (Endang, dkk, 2013).
Makanan tradisional Bali adalah masakan tradisi masyarakat Bali dari
pulau Bali. Masakan Bali adalah salah satu masakan yang paling kompleks di
dunia. Menggunakan variasi yang luar biasa dari rempah-rempah, dicampur
dengan sayuran segar, daging dan ikan. Penduduk pulau yang didominasi
beragama Hindu dan tradisi kuliner yang agak berbeda dengan daerah lain di
Indonesia, dengan festival dan perayaan keagamaan termasuk banyak makanan
khusus yang disiapkan sebagai persembahan, serta hidangan lainnya yang
dikonsumsi secara komunal selama perayaan.
3
2.3.1 Mengguh
4
2.3.2 Pindang Sambel Bali
5
bumbunya meresap. Pindang ikan bumbu bali biasanya pedas, lauk ini
menjadi lauk yang sangat digemari masyarakat Bali.
6
siap dihidangkan. Sayur/jukut liklik jarang bahkan tidak dijual diwarung-
warung makanan, karena butuh waktu yang lama untuk membuatnya dan
akan dihidangkan selagi panas.
2.3.4 Ongol-ongol
7
2.3.5 Es Rujak
Untuk sejarah dan asal rujak manis itu sendiri sebenarnya sebelum
diketahui secara pasti. Makanan ini sudah dikenal sejak jaman nenek
moyang di tanah Jawa. Pada tradisi Jawa terdapat semacam ritual
selamatan tujuh bulanan untuk wanita yang sedang hamil. Ritual tersebut
diadakan pada saat usia kehamilan genap tujuh bulan yang biasanya
disajikan berbagai jenis makanan. Salah satunya adalah adanya rujak
manis. berdasarkan kepercayaan, ketika sajian rujak manis tersebut
memiliki rasa yang segar dan manis maka anak yang dikandung akan
lahir berjenis kelamin perempuan. Tapi, saat rujak yang dijadikan
ternyata memiliki rasa yang sepat dan pedas maka anaknya akan lahir
laki-laki. Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata salah satu sajian
makanan dalam ritual Jawa tersebut semakin banyak diminati orang.
Bahkan, ketika seorang wanita hamil muda, banyak dari mereka yang
menyukai mengkonsumsi rujak manis yang menyegarkan. Perpaduan
rasa manis, pedas, asam, dan segar dari buah-buahan membuat banyak
orang menyukai salah satu kuliner tradisional tersebut.
Selain mengetahui bagaimana asal rujak manis, ternyata kuliner ini
juga kaya akan manfaat bagi kesehatan. Dengan beraneka buah-buahan
yang digunakan dalam sajian rujak manis, tentu kuliner ini juga memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Masing-masing buah yang
digunakan untuk membuat rujak memiliki kandungan vitamin dan
mineral yang sangat bagus untuk kesehatan. Beberapa jenis buah
memang terasa kurang nikmat saat dimakan langsung seperti kedondong
yang begitu asam. Menyajikan kedondong dalam sajian rujak manis akan
membuatnya terasa lebih nikmat. Inilah mengapa banyak orang
8
menyukai kuliner rujak manis karena selain murah ternyata memang
kaya akan manfaat.
9
f) Tuang ke dalam mangkok dan tambahkan bahan pelengkap sesuai
selera.
g) Sajikan selagi hangat.
10
2.4.3 Resep Sayur Liklik
Bahan :
a) 50 g Daun kelor
b) Kelapa parut secukupnya
c) Bawang merah 2 siung
d) Bawang putih 1 siung
e) Terasi secukupnya
f) Jahe secukupnya
g) 1 lembar Daun salam
h) Garam secukupnya
Cara membuat :
a) Rajang (potong kecil) ketimun sesuai selera.
b) Pisahkan daun kelor dari tangkainya, lalu cuci, dan rebus daun kelor
sebentar.
c) Kemudian rendam daun kelor dalam air dingin, lalu diremas dan
diperas hingga airnya habis.
d) Semua bumbu diparut kecuali terasi dan daun salam. Bumbu yang
diparut, diaduk dengan terasi dan garam.
e) Masukkan bumbu beserta daun salam, kemudian direbus hingga
mendidih.
f) Setelah itu masukkan daun kelor. Angkat setelah mendidih.
11
Cara membuat :
a) Siapkan alat dan bahan
b) Larutkan gula merah dengan api kecil. Tambahkan gula pasir dan
daun pandan. Setelah mendidih dan gula larut, sisihkan.
c) Selanjutnya campur tepung tapioka, tepung ketan, garam, santan,
dan air. Aduk-aduk hingga tercampur rata.
d) Kemudian saring larutan gula dan larutan tepung. Campur tepung
dan gula, lalu aduk-aduk.
e) Selanjutkan siapkan panci dan panaskan larutan tersebut. Aduk-
aduk hingga mengental. Gunakan api kecil.
f) Setelah mengental, tuang adonan ke loyang/wadah, lalu kukus
hingga matang. Kemudian tunggu hingga ongol-ongol dingin, lalu
dipotong-potong sesuai selera.
g) Selagi menunggu ongol-ongolnya dingin, kukus parutan kelapa.
h) Sajikan ongol-ongol dengan dibaluri parutan kelapa.
Cara membuat :
a) Rajang (potong kecil) ketimun sesuai selera.
b) Haluskan cabai, kencur, gula merah, garam, dan air asam.
c) Tuangi air panas, aduk rata.
d) Koreksi rasa hingga pas pedas manisnya.
e) Masukkan ketimun, diamkan di kulkas hingga dingin sebelum
disajikan.
12
2.5 Analisis Kandungan Gizi dan Biaya Makanan Khas Karangasem
2.5.1 Kandungan Gizi Mengguh
13
Minyak kelapa 20 174 0,2 19,6 0 Rp 500
Bawang merah 10 - - - - Rp 150
Bawang putih 5 - - - - Rp 250
Cabai merah besar 5 - - - - Rp 350
Cabai rawit merah 10 - - - - Rp 150
kecil
Jahe 3 - - - - Rp 250
Daun sereh 10 - - - - Rp 150
Kencur 3
Rp 150
- - - -
Terasi 5 - - - - Rp 150
Kunyit 3 - - - - Rp 150
14
Jumlah/12porsi 1928 5.86 11.23 453.88 Rp 12,000
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cita rasa masakan Bali cenderung gurih dan pedas sehingga banyak
diminati oleh masyarakat. Beberapa makanan khas Bali yaitu: sate lilit, ayam
betutu, sambal tuwung, sambal matah, lawar, jejeruk, serapah daging, pelecing
khas bali, daging atau ayam bumbu Bali. Makanan tradisional Bali disukai
karena memiliki fungsi biologis (untuk kesehatan) dan mengandung nilai
estetika.
Bali meliputi 8 daerah tingkat dua dan satu kota, yang masing-masing
mempunyai makanan tradisional khas untuk dapat ditawarkan. Kabupaten
Karangasem merupakan kabupaten yang berada di bagian timur dari Provinsi
Bali yang sering disebut sebagai Bali Timur. Beberapa makanan khas daerah
tersebut yaitu: nasi sela, sate lilit, pindang dengan macam-macam olahan, bek
toktok, sambel tempe goreng, sate bumbu kuning, dan sebagainya. Makanan-
makanan ini perlu kita lestarikan dan kenalkan ke wisatawan mancanegara. Hal
ini bisa dilakukan dengan memodifikasinya atau mengkreasikannya dengan
bahan-bahan makanan lain.
16
DAFTAR PUSTAKA
Endang Nurhayati, dkk. 2013. Inventarisasi Makanan Tradisional Jawa serta
Alternatif Pengembangannya. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
17