Anda di halaman 1dari 6

A.

Karbohidrat

1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari unsur karbon,
hidrogen dan oksigen. Jumlah atom karbonnya bisa bervariasi. Hampir
sebagian besar organisme memperoleh sebagian besar energi untuk
menunjang kehidupannya dari karbohidrat. Secara umum, karbohidrat atau
sakarida berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘gula’.
Karbohidrat biasanya didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida
dan keton atau zat yang dihidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehidaa
dan keton. Karbohidrat biasa disebut juga karbon hidrat, hidrat arang,
sacharon (sakarida) atau gula. Karbohidrat berarti karbon yang terhidrat.
Rumus umumnya adalah Cx(H2O)y. Karbohidrat dibuat oleh tanaman
melalui proses fotosintesis (Sentot Budi Raharjo, 2007).

x CO2 + y H2O + energi matahari ͢à Cx (H2O)y + x O2

Karbohidrat adalah senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus


hidroksil. Yang tergolong karbohidrat adalah gula (monosakarida) dan
polimernya yaitu oligosakarida dan polisakarida. Berdasarkan letak gugus
karbonilnya, dapat dibedakan 2 jenis monosakarida yaitu: aldosa yang
gugus karbonilnya berada di ujung rantai dan berfungsi sebagai aldehida
dan keosa yang gugus karbonilnya berlokalisasi di dalam rantai (Jan
Koolman dan Klaus-Heinrich Rohm, 1997).

2. Jenis Karbohidrat
- Karbohidrat sederhana
Karbohidrat Sederhana yaitu karbohidrat yang terdiri dari satu unit
gula (monosakarida) atau unit gula dobel (disakarida). Karbohidrat
dengan satu unit gula disebut gula sederhana atau monosakarida (mono
= satu; sakarida = gula). Contoh dari monosakarida ini adalah fruktosa
(gula buah) dan glukosa (gula darah), gula yang diproduksi ketika tubuh
mencerna karbohidrat, dan galaktosa, gula yang diperoleh dari mencerna
laktosa (gula susu). Karbohidrat dengan dua unit gula disebut disakarida
(di = dua). Contoh dari disakarida ini adalah sukrosa (gula dapur) yang
terbuat dari satu unit fruktosa dan satu unit glukosa. (Baca: Homeostasis
Glukosa Dalam Darah Manusia)
- Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks yaitu karbohidrat yang terdiri dari 3 unit gula
atau lebih dan tertaut dalam rantai. Karbohidrat yang terdiri dari 3
sampai 10 unit gula disebut oligosakarida (oligo = beberapa), sedangkan
karbohidrat yang terdiri dari banyak unit gula disebut polisakarida (poli
= banyak). Pada bakteri, karbohidrat kompleks ini dicerna oleh enzim
untuk menghasilkan gula sederhana. Contohnya adalah pati dan
selulosa, yaitu suatu polimer (rantai atom yang panjang) unit glukosa
yang dipecah menjadi glukosa sederhana.

Yang membedakan satu karbohidrat dengan karbohidrat lainnya adalah


jumlah unit gula yang terkandung molekul tersebut dan bagaimana unit-unit itu
tertaut bersama.

3. Metabolisme Karbohidrat
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah
senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil.
Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut
polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut
polihidroksiketon atau ketosa).
Berdasarkan pengertian di atas berarti diketahui bahwa karbohidrat
terdiri atas atom C, H dan O.

Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah:

Cn(H2O)n atau CnH2nOn


a. Lintasan metabolisme
dapat digolongkan menjadi 3 kategori:
- Lintasan anabolik (penyatuan/pembentukan)
Ini merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa
pembentuk struktur dan mesin tubuh. Salah satu contoh dari kategori ini
adalah sintesis protein.
- Lintasan katabolik (pemecahan)
Lintasan ini meliputi berbagai proses oksidasi yang melepaskan
energi bebas, biasanya dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur
ekuivalen pereduksi, seperti rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif.
- Lintasan amfibolik (persimpangan)
Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada
persimpangan metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung
antara lintasan anabolik dan lintasan katabolik. Contoh dari lintasan ini
adalah siklus asam sitrat.
b. Macam-Macam Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme adalah reaksi kimia yang terorganisir, dan
terkoordinasi dengan baik yang terjadi dalam sel. Proses metabolisme
ini mempunyai jalur (metabolic pathway) yang terdiri dari jalur
katabolisme (merombak molekul), jalur anabolisme (menyusun
molekul), dan jalur amfibolik (yang melibatkan katabolisme dan
anabolisme). Berikut ini adalah macam-macam metabolisme
karbohidrat yang terjadi dalam tubuh organisme.
- Glikolisis
Glikolisis terjadi dihampir bagian setiap sel hidup. Reaksi ini
dipercaya sebagai jalur biokimia tertua yang terjadi di organisme.
Glikolisis ini juga bisa terjadi secara anaerobik, yang artinya proses ini
sudah terjadi dalam bakteri prokariotik saat Bumi masih mempunyai
atmosfer yang miskin oksigen (pra-eukariotik). (Baca: Pengertian
Organisme Prokariotik). Glikolisis didefinisikan sebagai reaksi berantai
mengkonversi glukosa atau glikogen menjadi piruvat atau laktat, dengan
produksi energi ATP (Adenosine Triphospate, bentuk energi yang
paling umum digunakan oleh sel).
- Siklus Asam Sitrat
Siklus asam sitrat, atau siklus asam trikarboksilat, atau siklus Krebs
adalah pusat pengendali dalam respirasi seluler. Siklus ini terjadi setelah
Glikolisis dan menggunakan acetyl coenzim A (CoA), dibuat dari
oksidasi piruvat, sebagai bahan awalnya. (Baca: Siklus Krebs). Tahap
awal dari siklus ini adalah, acetyl CoA bergabung dengan molekul
penerima oksaloasetat (4 karbon) untuk membentuk molekul sitrat (6
karbon). Kemudian, molekul sitrat ini melepaskan 2 karbonnya dalam
bentuk karbon dioksida dan memproduksi molekul NADH. Enzim yang
mengkatalisasi reaksi ini adalah kunci utama dalam mengatur siklus
asam sitrat, mempercepat atau memperlambat reaksi berdasarkan
kebutuhan energi sel. (Baca: Fungsi Enzim Tripsin).
Selanjutnya, molekul 4 karbon yang tersisa mengalami reaksi-reaksi
tambahan, pertama membuat molekul ATP, kemudian mereduksi
pembawa elektron FAD (Flavin adenine dinucleotide) menjadi FADH2,
dan akhirnya menghasilkan NADH lagi. Himpunan reaksi-reaksi ini
menghasilkan kembali molekul awal, oksaloasetat, agar siklus ini bisa
mengulang kembali.
- Jalur Fosfat Pentosa
Jalur fosfat pentosa atau pentose phosphate pathway adalah jalur
metabolik yang berjalan secara pararel dengan Glikolisis. Jika produk
dari Glikolisis diolah kembali melalui respirasi seluler untuk
memproduksi energi, ada juga cabang alternatif dari Glikolisis untuk
memproduksi gula yang menyusun DNA dan RNA. Jalur yang disebut
Jalur Fosfat Pentosa ini unik karena tidak ada energi dalam bentuk ATP
yang diproduksi dan digunakan dalam jalur ini.

4. Efek Obat terhadap Metabolisme Karbohidrat (Obat Pelangsing)


Sifat diet atau makanan menentukan pola dasar metabolisme di
dalam tubuh. Mamalia, termasuk manusia harus memproses hasil
penyerapan produk-produk pencernaan karbohidrat, lipid dan protein dari
makanan. Secara berurutan, produk-produk ini terutama adalah glukosa,
asam lemak serta gliserol dan asam amino. Semua produk hasil pencernaan
diproses melalui lintasan metaboliknya masing-masing menjadi suatu
produk umum yaitu Asetil KoA, yang kemudian akan dioksidasi secara
sempurna melalui siklus asam sitrat.
Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami glikolisis
(dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini
dihasilkan energi berupa ATP. Selanjutnya masing-masing piruvat
dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa
ATP. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat.
Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP Jika sumber glukosa
berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak dipecah,
melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen).
Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka
pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka
karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan
energi jangka panjang. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai
sumber energi, maka glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya
glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat sampai
dengan siklus asam sitrat. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan
glikogenpun juga habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan
protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis
(pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah
menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk
memperoleh energi. Jika penggunaan obat pelangsing terus digunakan dala
kehidupan sehari-hari maka akan menekan nafsu makan dan membuat
kekurangan asupan karbohidrat yang nantinya akan digantikan dengan
protein. Penggantian karbohidrat menjadi protein tentunya sangat tidak baik
bagi tubuh karena seperti yang kita tahu bahwa sumber utama untuk
meregenerasi sel tubuh adalah protein dan jika protein terus digunakan
untuk menggantikan karbohidrat maka tubuh akan kehilangan
ketahanannya karena tidak ada regenerasi sel baru dan selanjutnya penyakit
akan gampang masuk ke dalam tubuh dan menghalang aktivitas dan
produktivitas kerja.

Anda mungkin juga menyukai