1. Tujuan penyelenggaraan makanan di institusi komersial : Memperoleh keuntungan Pelayanan Optimal Memberikan hiburan Menarik banyak konsumen 2. Visi dan Misi penyelenggaraan makanan di institusi komersial : 3. Identifikasi kebutuhan konsumen (nilai gizi, citarasa, sosial budaya, ekonomi) a) Nilai Gizi Pemenuhan gizi konsumen berkaitan dengan sasaran kelompok masyarakat yang akan mendapatkan pelayanan. Contohnya, untuk sasaran remaja, karena remaja lebih peduli dengan jumlah kalori yang mereka konsumsi agar mereka memiliki bentuk tubuh yang ideal maka para remaja ini lebih menyukai makanan yang rendah kalori seperti susu, vegetarian, dll. b) Citarasa Meliputi penampilan makanan (warna, tekstur, porsi serta penyajian), dan rasa makanan (aroma, bumbu, keempukkan, kerenyahan, tingkat kematangan dan temperatur makanan) Contohnya suatu institusi menjual menu makanan yang terlihat menarik dan mempunyai rasa yang membuat konsumen merasa puas seperti makanan cheese cake yang disajikan dengan dihias sebagus mungkin sehingga konsumen merasa tertarik. c) Sosial Budaya Penduduk disetiap wilayah memiliki kebiasaan dan budaya yang berbeda, maka harus di evaluasi dahulu sebelum menentukan menunya Contohnya, untuk para konsumen yang beragama islam dilarang memakan makanan yang mengandung daging babi, maka penyelenggaraan makanan di institusi komersial tidak boleh menjual makanan yang mengandung daging babi. d) Ekonomi Penentapan harga pada makanan sangat penting, karena harus disesuaikan dengan daya beli konsumen. Contohnya, kebanyakan konsumen khususnya remaja dan dewasa hanya mencari diskonan disuatu institusi dan menjual makanan dengan harga yang tidak terlalu mahal. 4. Karakteristik institusi penyelenggaraan makanan bidang komersial a. Pengelola adalah masyarakat umum ataupun kadang-kadang dibawah naungan pemerintah. b. Makanan yang disajikan, macam, variasi tidak terikat oleh suatu peraturan termasuk mutu gizinya, namun harus aman bagi kliennya. Walaupun demikian sebagai wahana tempat berkumpul sekelompok masyarakat, maka dianjurkan makanan yang dihidangkan merupakan gambaran/cermin makanan yang memiliki ciri khas tersendiri, misalnya sumber protein hewani, sayuran, dan sebagainya. c. Konsumen bebas memilih macam dan jumlah hidangannya dengan harga bervariasi. Pemilik tetap dianjurkan untuk menyediakan hidangan yang cukup dapat memberikan informasi bagi kliennya, baik dalam bentuk fisik maupun tulisan. d. Pelayanan makanan dapat self service/melayani makanan sendiri, dilayani dimeja, dilayani dengan kereta makanan dan cara-cara lainnya yang sudah ditetapkan pengelola atau pemilik institusi tersebut. e. Dipersiapkan dengan standar sanitasi yang tinggi serta pelayanan yang maksimal menurut kemampuan institusi tersebut.
B. Penyelenggaraan Makanan Khusus Untuk Keadaan Darurat
1. Tujuan penyelenggaraan makanan khusus untuk keadaan darurat Untuk memenuhi kebutuhan gizi setiap individu atau kelompok yang menjadi korban bencana alam agar mencapai kondisi kesehatan yang optimal kembali. 2. Visi dan Misi Penyelenggaraan makanan khusus untuk keadaan darurat 3. Identifikasi Kebutuhan Konsumen (nilai gizi, citarasa, social budaya, ekonomi) a) Nilai Gizi Pemenuhan gizi konsumen berkaitan dengan sasaran kelompok masyarakat yang akan mendapatkan pelayanan. Contohnya sasaran ibu menyusui, maka harus mendapatkan pelayanan yang perlu diperhatikan agar gizi bayi dan ibu tercukupi dan harus menyediakan makanan yang mengandung gizi seimbang. b) Citarasa Meliputi penampilan makanan (warna, tekstur, porsi serta penyajian), dan rasa makanan (aroma, bumbu, keempukkan, kerenyahan, tingkat kematangan dan temperatur makanan) Contohnya, untuk penyajian makanan harus disajikan sesuai kebutuhan asupan korban tersebut dan bumbu perlu di perhatikan karena korban dalam masa penyembuhan. c) Sosial Budaya Penduduk disetiap wilayah memiliki kebiasaan dan budaya yang berbeda, maka harus di evaluasi dahulu sebelum menentukan menunya Contohnya, untuk para korban yang beragama islam dilarang memakan makanan yang mengandung daging babi, maka dalam menyusun menu makanan tidak boleh menggunakan protein hewani yang mengandung daging babi. d) Ekonomi Berdasarkan tujuannya Penyelenggaraan makanan khusus untuk keadaan darurat termasuk ke dalam non komersial yaitu yang memiliki tujuan utama memberikan pelayanan yang terbaik dan tidak mencari keuntungan, maka korban tidak perlu membayar pelayanan yang sudah diberikan. 4. Karakteristik penyelenggaraan makanan khusus untuk keadaan darurat a. Standar kalori maksimal 1500-1800 kalori dan air minum 2 liter/hari/individu b. Menu sederhana sesuai golongan rawan gizi c. Makanan diberikan 2-3x dengan atau tanpa selingan d. Jangka waktu 1 minggu – 3 bulan, tergantung kondisi e. Jumlah konsumen berubah ubah f. Tenaga kerja terampil dan berpengalaman untuk menghitung kebutuhan konsumen/korban g. Adanya sistem tiket untuk mengkoordinir para korban bencana.
C. Penyelenggaraan makanan di institusi sekolah
1. Tujuan penyelenggaraan makanan di institusi sekolah a. Menyediakan makanan yang sesuai kebutuhan anak selama di sekolah. b. Meningkatkan semangat belajar anak. c. Membantu meningkatkan status gizi anak-anak sekolah. 2. Visi dan misi penyelenggaraan makanan di institusi sekolah Kozzo Kidz Catering Visi: Dapat menjadi alternative sajian sehat bagi para orangtua dengan memperkenalkan variasi menu nasional dan internasional, dengan cara penyajian yang menarik. Misi: - Bekerjasama dengan orangtua untuk membangun kesadaran pada anak untuk penyajian makanan sehat alami, baik dirumah maupun disekolah. - Menanamkan nilai kesehatan dari cara yang sangat sederhana dan dini, baik melalui sms, notes, games dan hadiah. - Asupan rasa alami sejak dini untuk memberikan standart alami pada lidah anak sejak dini sehingga anak mengetahui asupan makanan yang sehat dan tidak sehat (penuh perasa dan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh). - Membawa anak secara perlahan mencintai sayuran dan buah-buahan serta merasakan banyaknya ragam variasi bahan dan olahannya, sehingga lidah anak menjadi “terbuka” dalam berbagai jenis makanan yang ada, menghindari anak menjadi “picky eater”. Bersyukur. 3. Identifikasi kebutuhan konsumen (nilai gizi, citarasa, sosial budaya, ekonomi) a) Nilai gizi Makanan yang disediakan harus tinggi energi dan protein. Karena pada masa ini, anak-anak memiliki aktifitas yang cukup padat seperti jam sekolah sampai jam 3 sore dan dilanjutkan dengan ekstrakurikuler sehingga membutuhkan energi yang cukup. Dan juga pada masa ini anak-anak sedang berada di masa pertumbuhan sehingga protein harus tercukupi. Porsi yang diberikan juga harus sesuai dengan pemenuhan zat gizi anak sekolah. b) Citarasa Citarasa yang diberikan juga harus sesuai dengan selera anak-anak, misalnya tidak terlalu pedas, menggugah selera, enak dan rasa yang kekinian sehingga anak lebih semangat makan. c) Sosial budaya Anak sekolah berasal dari daerah, budaya, dan memiliki kesukaan yang berbeda. Sehingga perlu dilakukan evaluasi dalam pemberian makanan sehingga tau makanan apa yang paling menarik dan cocok untuk semua anak- anak. d) Ekonomi Pada penyelenggaraan makanan di institusi sekolah biasanya tidak membayar karena sudah sekalian di pembayaran bulanan sekolah. 4. Karakteristik institusi penyelenggaraan makanan di institusi sekolah a. Memberikan pelayanan untuk makanan pagi/siang/sore ataupun makanan kecil/ makanan pelengkap. b. Makanan dapat disediakan melalui kantin sekolah, dengan syarat : makanan yang disajikan bergizi, dan sebagai bahan pendidikan atau penyuluhan bagi anak serta mendorong membiasakan anak untuk memilih makanan yang bergizi untuk konsumsinya. c. Makanan yang dipersiapkan tidak berorientasi pada keuntungan, tetapi diarahkan untuk pendidikan/penyuluhan dan perubahan perilaku anak terhadapmakanan. Oleh karena itu dalam mengelola makanan kantin ini, diikut sertakan peran orang tua agar dapat diikuti kebiasaan makan anak di rumah. d. Lokasi dan ruang kantin disediakan sedemikian rupa sehingga anak dapat mengembangkan kreasinya dan dapat mendiskusikan pelajarannya. e. Makanan dipersiapkan dalam keadaan bersih dan higienis. f. Menciptakan manajemen yang baik sehingga dapat dicapai keseimbangan pembiayaan kantin yang memadai. D. Penyelenggaraan makanan di transportasi 1. Tujuan penyelenggaraan makanan di transportasi Mengatur menu yang tepat agar dapat diciptakan makanan yang memenuhi kepuasan klien dan mencapai tujuan institusi transportasi yang bersifat komersial. 2. Visi dan misi penyelenggaraan makanan di transportasi Aerofood ACS Visi: Menjadi Perusahaan Layanan Makanan Kelas Dunia Misi: - Menyediakan makanan dan solusi layanan demi kepuasan pelanggan - Meningkatkan kapabilitas organisasi dengan mempercepat pengembangan sumber daya manusia dan berinovasi dalam proses dan teknologi - Memaksimalkan nilai - nilai perusahaan untuk pemegang saham dengan meraih pengakuan dunia. 3. Identifikasi kebutuhan konsumen (nilai gizi, citarasa, sosial budaya, ekonomi) e) Nilai gizi Pengguna jasa transportasi juga harus memenuhi gizinya selama perjalanan apalagi dengan jarak tempuh yang jauh. Penyelenggara makanan transportasi harus menyediakan makanan dari makanan utama hingga snack dan tidak lupa dengan minumannya. Sehingga pengguna jasa transportasi dapat memenuhi gizinya dengan membeli makanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. f) Citarasa Citarasa yang diberikan juga harus sesuai dengan selera konsumen. Karena pengguna jasa transportasi berasal dari berbagai daerah bahkan negara, jadi makanan yang disediakan harus bervariasi yaitu makanan lokal dan internasional. Sehingga pada pengguna jasa transportasi dapat memilih sesuai dengan selera mereka. g) Sosial budaya Pengguna jasa transportasi berasal dari berbagai daerah bahkan mancanegara. Sehingga catering yang berada di suatu institusi jasa transportasi tertentu harus menyediakan berbagai jenis menu makanan baik makanan dari nasional maupun internasional. h) Ekonomi Pada penyelenggaraan makanan transportasi harus menyesuaikan dengan kantong pelanggan. Karena biasanya pengguna jasa transportasi berasal dari berbagai kalangan, jadi makanan yang dijual harus dengan harga yang standar misalnya dengan harga menengah. 4. Karakteristik institusi penyelenggaraan makanan bidang transportasi a. Pengelolaan dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatur perjalanan. b. Khusus diadakan pada alat transportasi, seperti : kereta api, bus malam, kapal laut, pesawat. c. Jumlah yang dilayani berubah-ubah, tergantung jumlah penumpang setiap hari. d. Bersifat komersial, karena sudah dimasukkan dalam harga tiket kendaraan tersebut. e. Tidak memperhitungkan kebutuhan gizi konsumen, karena lebih mengutamakan segi harga/biaya yang tersedia dan cita rasamakanan yang disajikan, sehingga porsi makanan yang disediakan tidak sama antar tempat penyelenggaraan makanan.