MAKANAN BIASA
PENYUSUN :
KELOMPOK B
DIPLOMA IV GIZI
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan, adapun laporan yang akan dibahas yaitu standar makanan pada Makanan Biasa.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Standar
Makan. Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat di nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkan khususnya bagi penulis sendiri, serta mahasiswa jurusan gizi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 4
A. Hasil ................................................................................................................................. 5
B. Pembahasan .................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................................ 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam
urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang berlangsung
lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat
yang kurang dari ginjal. Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran
khusus, yaitu artritis akut. Artritis akut disebabkan karena reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang
mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari
pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya
mendekati masa menopause. Gout arthritis, atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat,
adalah salah satu penyakit inflamasi yang menyerang persendian.
Gout arthritis disebabkan oleh penimbunan asam urat (kristal mononatrium urat), suatu
produk akhir metabolisme purin, dalam jumlah berlebihan di jaringan. Penyakit ini sering
menyerang sendi metatarsophalangeal 1 dan prevalensinya lebih tinggi pada laki-laki
dibandingkan perempuan. Kadang-kadang terbentuk agregat kristal besar yang disebut sebagai
tofi (tophus) dan menyebabkan deformitas. Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai
dengan peningkatan konsentrasi serum asam urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan
sinovial dan disekitar jaringan sendi. Gout juga dapat didefinisikan sebagai kerusakan
metabolisme purin herediter yang menyebabkan Peningkatan asam urat yang terakumulasi dalam
jaringan tubuh dan sendi.Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berdasarkan
efek genetic pada metabolisme purin (hiperuresemia). Pada keadaan ini biasa terjadi over sekresi
asam urat atau detek renal yang mengakibatkan sekresi asam urat/kombinasi keduanya. Artritis
pirai (gout) adalah jenis artropati kristal yang patogenesisnya sudah diketahui secara jelas dan
dapat diobati secara sempurna. Secara klinis, artritis pirai merupakan penyakit heterogen meliputi
hiperurikemia, serangan artritis akut yang biasanya mono-artikuler.
Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ragam. Susunan
makanan mengacu gizi seimbang dan angka kecupakan gizi. Makanan biasa diberikan pada
pasien yangberdasarkan penyakitnya tidak memerlukan diet khusus. Sebaliknya tidak
merangsang saluran cerna dan mudah dicerna. Makanan biasa sama dengan makanan sehari-
hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur dengan aroma yang normal.
Susunan makanan mengacu pada pola makanan seimbang dan angka kecukupan gizi (AKG)
4
yang dianjurkan bagi orang dewasa sehat.Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak
memerlukan diet khusus berhubungan dengan penyakitnya, makanan sebaiknya diberikan
dalam bentuk yang mudah cerna, dan tidak merangsang saluran cerna. Berdasarkan kasus pada
pasien mengalami asam urat maka makanan biasa disesuaikan dengan kondisi pasien yaitu
menggunakan diet rendah purin. Diet Rendah Purin diberikan antara lain kepada pasien penyakit
Gout dimana kadar asam urat dalam darah tinggi. Purin adalah hasil metabolisme protein yang
dapat membentuk kristal asam urat dan dapat menumpuk pada sendi-sendi tangan serta ginjal/
saluran kencing
Syarat Diet :
B. Tujuan
a. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini yaitu :
a. Mahasiswa dapat menyusun menu makanan biasa sesuai kebutuhan pasien.
b. Mahasiswa dapat mempraktekkan menu makanan biasa
5
BAB II
A. HASIL
Kasus :
a) Anamnesis
1. Identitas Pasien
Nama Ibu Rf
Umur 44 Tahun
Jenis kelamin Perempuan
Pekerjaan Staf administrasi
Diagnosis medis Gout arthiritis
b) Antropometri
Berdasarkan hasil pengukuran :
Berat badan : 59 Kg
Tinggi badan :153 cm
IMT = BB kg
TB ( M )2
= 59 kg
153 M2
6
c) Pemeriksaan Biokimia
Hasi pemeriksaan :
d) Intervensi Gizi
1. Syarat diet
Energi sesuai kebutuhan pasien
Mengutamakan lemak sumber HDL
Protein 10-15%
Lemak 10- 25% dari total energy
KH 60-75% dari total energy
Bentuk makanan yang di berikan : biasa
Rute pemberian makanan : oral
2. Prinsip diet
Untuk memberikan makanan yang tinggi serat melalui bentuk sayuran atau buah-
buahan serta memberikan makanan sesuai kebutuhan .
TEE : BEE x FA x FS
7
KH = 70% x 2154,3 kkal = 377.0 gr
4
4. Susunan Menu
Waktu Menu Makanan Bahan Makanan Jumlah (gr) Energi Protein Lemak KH
Pagi Nasi goreng Beras putih giling 100 360,9 6,7 0,6 79,5
07:00 Telur Telur Ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6
Sayur Selada + Selada 100 12,9 1,0 0,2 2,1
Ketimun (lalapan) Ketimun 100 12,9 0,7 0,1 2,8
Teh madu Madu 25 76,0 0,1 0,0 20,6
Snack Jus melon Buah melon 200 94,2 0,4 0,2 24,2
Malam Nasi putih Beras putih giling 100 180,4 3,3 0,5 39,8
19:00 Sup Ikan kakap Ikan kakap 50 41,9 9,1 0,3 0,0
Capcay tahu Wortel 50 17,9 0,5 0,3 4,0
Kembang kol 50 12,5 0,7 0,2 2,7
Tahu 50 38,0 4,1 2,4 0,9
Buah apel Apel 100 59,0 0,2 0,4 15,3
Jumlah 2134,5 55,6 44,5 378,5
Keb. 2154,3 53,85 47.8 377.0
% Keb. 99,08% 103,2% 93,09% 100,3%
8
5. Prosedur Kerja
10
B. Pembahasan
Purin adalah protein dari golongan nukleoprotein. Sedangkan asam urat merupakan hasil
akhir dari metabolism purin. Peningkatan asam urat disebabkan karena produksi asamurat
meningkat atau pengeluaran asam urat menurun. Peningkatan produksi asam urat berasal dari
makanan yang banyak mengandung protein yang akhirnya terjadi peningkatan pembentukan purin
(pada penyakit tertentu). Jika pola makan tidak diubah, maka kadar asam urat dalam darah yang
berlebihan akan menimbulkan menumpuknya Kristal asam urat. Apabila Kristal terbentuk dalam
cairan sendi, maka akan terjadi penyakit gout (asam urat). Lebih parah lagi jika penimbunan
terjadi dalam ginjal, tidak menutup kemungkinan akan menumpuk dan menjadi batu asam urat
(batu ginjal). Jadi, sangat jelas melakukan diet adalah jalan-jalan yang utama bagi penyembuhan
gangguan ini.
Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam
urat tinggi dan system eksresi asam urat yang tidak adekuat akan menghasilkanakumulasi asam
asam urat menumpuk dalam tubuh.Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh
seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dengan penggunaan zat-zat gizi
didalam tubuh. Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu banyak mengonsumsi
makanan yang mengandung purin, sebab purin ini di dalam tubuh akan diolah menjadi asam urat.
Setiap seseorang mempunyai asam urat dalam tubuh tetapi kalau di produksi berlebih
mengakibatkan timbunan kristal berupa garam urat di persendian yang akhirnya menyebabkan
radang sendi.
Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolism abnormal purin
yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan
terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan
sendi pada lutut dan/ atau jari. Hiperurisemia menyababkan simptomatologi sampai dengan
pengendapan kristal asam urat yang menimbulkan nyeri. Nyeri ekstensif menyebabkan artritis
kronis akibat adanya erosi tulang. Dapat juga pengendapan Kristal di ginjal sehingga
pembentukan batu dan nefropati urat. Diet ini rendah purin, rendah lemak karena kadar lemak
yang tinggi akan menimbulkan asedosis yang membuat urin menjadi lebih asam sehingga
menyulitkan ekresi asam urat, cukup vitamin karena vitamin bersifat antioksidan dan juga
berperan membantu proses metabolisme dan mineral yang akan membantu kelancaran
pengeluaran asam urat melalui urine.
11
Diet ini dapat menurunkan berat badan, bila ada tanda-tanda berat badan berlebih.
Serangan arthritis gout yang mendadak ditandai dengan sendi bengkak, panas, dan kemerahan
pada satu sendi (monoartritis) serta mencapai puncaknya dalam 24 jam pertama, namun dapat
sembuh sendiri dalam 3-10 hari. Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang
beraneka ragam. Susunan makanan mengacu gizi seimbang dan angka kecupakan gizi. Makanan
biasa diberikan pada pasien yangberdasarkan penyakitnya tidak memerlukan diet khusus.
Sebaliknya tidak merangsang saluran cerna dan mudah dicerna. Makanan biasa sama dengan
makanan sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur dengan aroma
yang normal. Susunan makanan mengacu pada pola makanan seimbang dan angka
kecukupan gizi (AKG). Berdasarkan perhitungan kebutuhan yang telah dikaitkan dengan kondisi
pasien pemberian makanan biasa dengan diet rendah purin diperoleh presentase kebetuhan gizi
yaitu sebagai berikut : Energi diperoleh 99,08%, protein diperoleh 103,2%, lemak diperoleh
93,09% serta karbohidrat diperoleh 100,3%.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asam urat tinggi 9,0 mg/dl yang di sebabkan karena pasien sering mengkonsumsi bahan
makanan yang tinggi purin salah satunya jeroan.
2. Status gizi pasien di lihat dari pengukuran IMT yaitu mengalami status gizi lebih ( overweight)
3. Atatus gizi lebih yang di alami pasien di sebabkan karena pasien sering mengkonsumsi bahan
makanan yang tinggi lemak seperti gorengan dan jeroan.
B. Saran
1. Kurangi mengkonsumsi makanan yang tinggi purin
2. Batasi makanan yang berlemak tinggi
3. Biasakan mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi dalam perhari
13
DAFTAR PUSTAKA
Almatsir, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi., Jakarta : PT Gramedia Pustaka Indonesia
14