Anda di halaman 1dari 22

DIETETIK

MAKANAN LUNAK (BUBUR)


KELOMPOK 5
KASUS
 Nn. Azzahra berumur 19 tahun, beragama islam,
memiliki berat badan 55 kg dan tinggi badan 159
cm. pekerjaan sebagai mahasiswa. Dengan kondisi
suhu badan 37.5oC. Kesulitan menalan karena
operasi tonsilitis akibatnya membuat pasien tidak
nafsu makan. Kadar hemoglobin: 13 g/dl
penyelesaian
Data pasien:
 Nama : Azzahra
 Umur : 19 tahun
 Pekerjaan : mahasiswa
Assessment
 Antropometri
 BB : 55 kg
 TB : 159 cm
 IMT : 21.74 (normal)
 Biokimia
 hemoglobin : 13 g/dl (normal = 12-14 g/dl)
 Fisik dan klinis
 Demam (suhu : 37.5oC)
 Pasca operasi tonsilitis
Assessment
 Dietery history
 pola makan
 3x1 makan besar
 3x1 makan selingan

 Riwayat personal
 Beragama islam
 Seorang mahasiswi
Diagnosa
 Nc 1.1 (kesulitan menelan) berkitan dengan radang
pasca operasi tonsilitis di tandai dengan tidak
nafsu makan
Intervensi
 Nama diet : Diet makanan lunak
 Prinsip :
 energi,protein dan zat gizi lain tercukupi. Rendah serat
dan tidak menggunakan bumbu tajam.
 Tujuan :
 Memberikan pasien makanan dalam bentuk lunak yang
mudah ditelan oleh pasien dan dicerna sesuai dengan
kebutuhan gizi dan keadaan penyakit
Intervensi
 Bentuk makanan : makanan lunak (bubur)
 Frekuensi makanan : 6x (3x makan besar
dan 3x selingan)
 Perhitungan zat gizi :
 Menghitung kebutuhan energi 1 hari
 Rumus
TEE= (REE X AF) + FS
KET:
 TEE: total energi expenditure (Kkal)
 REE : resting energi expenditure (Kkal)
 AF : Aktivitas fisik
 FS : faktor stress
Intervensi

Mencari REE (rumus Mifflin St Jor)


REE = (10 x BB) + (6,25 x TB) – (5 x U) – 161
= (10 x 55) + (6,25 x 159) – (5 x 19) – 161
= 1287,75 Kkal
Menentukan aktifitas fisik
AF = mahasiswi dalam kategori aktif = 1,27
Mencari nilai FS
jenis stress = demam 37,5oC kenaikan 0,5oC (1oC = 13%)
FS = 6,5% x 1287,75 = 83,7

JADI:
TEE= 1287,75 x 1,27 + 83,7
= 1719,14 Kkal
Intervensi
Menghitung kebutuhan zat gizi makro 1 hari
 KH = 65% x 1719,14 : 4 = 279,36 gram
 Lemak = 20% x 1719,14 : 9 = 38,2 gram
 Protein = 15% x 1719,14 : 4 = 64,47 gram

Menghitung kebutuhan zat gizi mikro 1 hari


Menyesuaikan dengan tabel AKG
Vit A = 600 mg Vit B6 = 1,3 mg
Vit D = 15 mcg Vit B7 = 30 mcg
Vit = 15 mcg Vit B9 = 400 mcg
Vit C = 90 mg Vit B12 = 2,4 mcg
Vit B1 = 1,4 mg Co = 900 mcg
Vit B2 = 1,6 mg Fe = 13 mg
Vit B3 = 15 mg zinc = 13 mg
Vit B5 = 5 mg Se = 30 mcg
Intervensi
 Syarat diet
 Syarat diet pada menu makanan lunak ialah energi,
protein, dan zat gizi lain cukup. Yang menandakan
energi, protein, lemak, karbohidrat, dan zat gizi mikro
lainnya sesuai dengan kebutuhan agar tercukupi.
Intervensi
Makanan yang tidak boleh
Makanan yang boleh dimakan dimakan
Makanan yang rendah serat

 Makanan yang kaya
 Mudah dicerna
 Tidak mengandung bumbu serat
tajam  Makanan yang melalui
 Makanan yang dimasak
dengan proses pengukusan, proses penggorengan
perebusan ataupun
dipanggang di oven  Makanan yang keras
 Makanan yang dicincang dan sulit ditelan
Intervensi
 Pembagian waktu makan
 07:00 MP = 20% x 1719,14 = 343,83 Kkal
 10:00 SP = 10% x 1719,14 = 171,9 Kkal
 12:00 MS = 30% x 1719,14 = 515,7 Kkal
 15:00 SS = 10% x 1719,14 = 171,9 Kkal
 17:00 MM = 20% x 1719,14 = 343,83 Kkal
 20:00 SM = 10% x 1719,14 = 171,9 Kkal
Intervensi
 Menu sehari
 MP : nasi bubur, ayam suwir, steamboat tahu,
tumis labu siam, buah pisang
 SP: puding jambu biji
 MS : nasi bubur, pepes ikan, tempe bacem,
bening bayam, buah pepaya
 SS: bubur jagung
 MM : nasi bubur, semur telur, pepes tahu, cah
kangkung, jus alpukat
 SM : egg avogado
Intervensi
 Analisis zat gizi
 Makan pagi (07:00)
Intervensi
 Analisis zat gizi
 Selingan pagi (10:00)
Intervensi
 Analisis zat gizi
 Makan siang (12:00)
Intervensi
 Analisis zat gizi
 Selingan sore (15:00)
Intervensi
 Analisis zat gizi
 Makan malam (17:00)
Intervensi
 Analisis zat gizi
 Selingan malam (20:00)
Intervensi
 Analisis zat gizi
 Total analisis zat gizi
Monitoring dan Evaluasi
 Pada pasien yang memiliki masalah menelan makanan
pasca operasi tongsilitis biasanya akan sangat sulit untuk
makan atau tidak nafsu makan. Untuk itulah pada pola
makan diberikan 3x makan besar dan 3x selingan.
 Makanan yang diberikan kepada pasienpun adalah
makanan lunak, agar mudah di telan oleh pasien
 Kebiasaan pasien rumah sakit ataupun orang yang sedang
sakit adalah tidak menghabiskan makanannya padahal itu
sesuai dengan kebutuhannya. Salah satu penyebab nya
selain kesulitan menelan ialah makanan rumah sakit yang
tidak enak, atau tidak sesuai dengan lidah pasien. Jika
pasien mengkonsumsi makanan sesuai dengan dietnya.
Maka keadaan pasien tentunya akan membaik.

Anda mungkin juga menyukai