Anda di halaman 1dari 5

A.

Judul: uji boraks pada makanan tekwan


B. Tujuan: untuk mengetahui cara mengidentifikasi makanan yang mengandung boraks
C. Landasan teori
Boraks adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai
dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar.
Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu,
antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa.
Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun
1700 di Indonesia, dalam bentuk air bleng. Bleng biasanya dihasilkan dari ladang
garam atau kawah lumpur (seperti di bledug kuwu, jawa tengah).
Boraks banyak digunakan sebagai bahan tambahan pada beberapa produk
makanan, seperti bakso tusuk, jajanan anak sekolah, tahu, dll. Penambahan boraks
bertujuan untuk memberikan tekstur padat, meningkatkan kekenyalan, kerenyahan,
dan memberikan rasa gurih serta bersifat tahan lama terutama pada makanan yang
mengandung pati. Dan makanan tersebut dapat dengan mudah ditemukan di pasar-
pasar tradisional maupun swalayan-swalayan. Padahal konsumsi boraks dalam jangka
panjang memiliki efek yang sangat berbahaya seperti depresi sirkular, sianosis, kejang
hingga koma. Beberapa penelitian pada hewan melaporkan boraks dengan konsentrasi
6.700 ppm dapat menurunkan kuantitas sperma dan atrofi testis sehingga
mengakibatkan terjadinya infertilitas pada pria. Selain itu, juga dapat menyebabkan
gangguan pada sistem saraf pusat, kelainan kutaneus dan retardasi pertumbuhan serta
toksisitas pada embrio atau fetus.
Analisis boraks dapat dilakukan dengan menggunakan metode uji nyala api,
titrasi volumetrik maupun spektofotometri, dimana masing-masing metode
mempunyai kelebihan dan kekurangan, sehingga tidaklah berlebihan apabila ada
alternatif metode lain untuk menambah informasi tentang metode analisis boraks yang
lebih cepat, mudah dan murah. Salah satunya yaitu secara kualitatif menggunakan
kertas kunyit.
Kunir atau kunyit (Curcuma domestica Val.) termasuk salah satu tanaman
rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara, yang memiliki banyak manfaat
seperti : sebagai bumbu dapur, pewarna alami pada makanaan, kosmetik dan sebagai
obat keluarga. Senyawa yang diduga berperan penting pada kunyit adalah kurkumin.
Menurut Halim & Azhar, kurkumin dapat berikatan dengan asam borat yang
kemudian akan membentuk komponen rososianin berwarna merah sehingga dapat
digunakan sebagai uji deteksi boraks. Penggunaan uji deteksi boraks ini perlu
diterapkan pada salah satu produk yang banyak dikonsumsi masyarakat yaitu tekwan.

D. Alat dan bahan


a. Alat
 Mortir dan stamper
 Timbangan analitik
 Parutan
 Pisau
 Pinset
 Mangkok steinlis
 Kertas saring
 Tabung reaksi
 Gelas ukur
 Gelas piala
 Gelas erlenmayer
 Pipet ukur
b. Bahan
 Sampel tekwan (tekwan kantin dan tekwan pantai)
 Kunyit
 Alkohol 70%
 Larutan AgNO3 0,1 N 70 ml
 Larutan BaCl2 0,1 N 70 ml
 Aquades

E. Cara kerja
a. Uji kualitatif menggunakan kertas kunyit
1. Kunyit dikupas terlebi dahulu
2. Lalu cuci dan parut kunyit tersebut
3. Lalu ambil ekstraks kunyit tersebut, dan di ukur berapa banyak ekstraks
kunyit yang didapat
4. Setelah itu tambahkan 10% alkohol 70% aduk rata
5. Masukan kertas saring ukuran 8x8 cm ke dalam larutan
6. Setelah itu, keringkan kertas saring yang sudah dipadukan dengan larutan
ektraks kunyit tadi
7. Sambil menunggu kertas saring tersebut kering. Sediakan ekstraks dari 5
gram sampel (sampel tekwan kantin dan sampel tekwan pantai)
8. Setelah kertas kunyit kering, celupkan kertas kunyit tersebut ke masing-
masing ekstraks sampel dan tunggu sampai 1-2 menit
9. Bila warna berubah menjadi merah kecoklatan, maka sampel positive
mengandung boraks
b. Uji kualitatif menggunakan larutan AgNO3 0,1 N 70 ml
1. Siapkan larutan AgNO3 0,1 N 70 ml
2. Masukan ekstrak masing-masing sampel ke dalam tabung reaksi (beri label
pada tabung reaksi agar hasil tidak tertukar)
3. Teteskan larutan AgNO3 0,1 N 70 ml ke tiap tabung
4. Lalu tunggu beberapa menit
5. Jika terdapat endapan di dalam tabung reaksi maka sampel positif
mengandung boraks

c. Uji kualitatif menggunakan larutanBaCl2 0,1 N 70 ml


1. Siapkan larutan BaCl2 0,1 N 70 ml
2. Masukan ekstrak masing-masing sampel ke dalam tabung reaksi (beri label
pada tabung reaksi agar hasil tidak tertukar)
3. Teteskan larutan BaCl2 0,1 N 70 mlke tiap tabung
4. Lalu tunggu beberapa menit
5. Jika terdapat endapan di dalam tabung reaksi maka sampel positif
mengandung boraks
F. Hasil dan pembahasan
a. Hasil
Jenis sampel Uji kertas Uji larutan AgNO3 Uji larutan BaCl2 keterangan
kunyit 0,1 N 0,1 N
Tekwan kantin Tidak Tidak terjadi Tidak terjadi Negative
terjadi endapan endapan boraks
perubahan
warna
Tekwan pantai Terjadi Terjadi endapan Terjadi endapan Positive
perubahan boraks
warna

b. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan uji boraks menggunakan uji kualitatif
kertas kunyit, larutan AgNO3 0,1 N 70 ml dan larutan BaCl2 0,1 N 70 ml. Dari
apa yang kami lakukan, memang terlihat perbedaan pada sampel yang
mengandung boraks dan sampel yang bersih dari boraks. Pada sampel tekwan
kantin, kertas kunyit tidak berubah warna menjadi merah kecoklatan sedangkan
pada sampel tekwan pantai, warna kertas kunyit berubah menjadi merah
kecoklatan yang mengindikasikan bahwa tekwan pantai mengandung boraks.
Bukan dengan kertas kunyit saja, namun pada uji kualitatif larutan AgNO3 0,1 N
70 ml dan larutan BaCl2 0,1 N 70 ml juga terjadinya endapan pada sampel tekwan
pantai. Sedangkan untuk tekwan kantin tidak ada sama sekali endapan yang
terbentuk.

G. Kesimpulan
Dengan dilakukan praktikum uji boraks kali ini. Dapat disimpulkan
bahwasannya untuk melakukan uji boraks pada makanan dengan cara yang mudah
adalah dengan menggunakan kertas kunyit. Dan didapatkan juga hasil bahwasannya:
 tekwan kantin negative mengandung boraks
 tekwan pantai positif mengandung boraks
tekwan kantin aman untuk dikonsumsi dikarenakan negative mengandung
boraks. Sedangkan tekwan kantin tidak disarankan untuk mengonsumsinya lagi,
karena positif mengandung boraks

H. Daftar pustaka
JURNA TEKNOLOGI PROSES DAN INOVASI INDUSTRI, VOL. 2, NO. 1, JULI
2017
wikipedia

Anda mungkin juga menyukai