Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN

"Resume Materi Analisis Kualitas Makanan"

Nama : Suratmi
NIM : 6411420028
Rombel : 3A Kesehatan Masyarakat

A. Prosedur pemeriksaan formalin, pestisida, boraks, dan rhodamin dalam


makanan
1. Pemeriksaan Boraks
Alat dan bahan
 Rak dan tabung reaksi
 Aquades
 Sampel makanan (bakso)
 Pipet, propipet, pinset
 Pipet ukur
 Stop watch
 Reagen
Cara kerja
1) Jika sampel yang akan diperiksa berbentuk padatan, makqn harus
menjadi bagian-bagian kecil, jika cairan maka gunakan kurang lebih 1
ml
2) Masukan sampel ke dalam tabung reaksi dan tambahkan aquades 2-3
ml
3) Tambahkan 10-20 tetes pereaksi 1 boraks dan kocok dengan hati-hati
selama beberapa menit
4) Ambil kertas/pereaksi 2 boraks
5) Celupkan ujung pereaksi 2 boraks (kertas) ke dalam tabung reaksi
6) Angin-anginkan dan biarkan terkena cahaya matahari selama 10 menit
7) Jika kertas atau pereaksi 2 boraks berubah kemerahan atau merah,
artinya samprl mengandung boraks
2. Pemeriksaan Formalin
Alat dan bahan
 Reagen
 Aquades
 Mortar, pipet, sendok penyu, botol reaksi
 Stop watch sampel makanan
 Komparator warna
Cara kerja
1) Jika sampel yang akan diperiksa berbentuk padatan, makqn harus
menjadi bagian-bagian kecil, masukan dalam botol reaksi dan
tambahkan aquades 10-15 ml
2) Jika sampel cairan maka gunakan kurang lebih 5 ml
3) Tambahkan Reagan Fo-1 sebanyak 5 tetes, kemudian homogenkan
4) Tambahkan Fo-2 sebanyak 1 level microspoon dan homogenkan
selama 1 menit
5) Tunggu selama 5 menit
6) Bandingkan hasil dengan komparator warna

3. Pemeriksaan rhodamin
Alat dan bahan
 Rak tabung reaksi
 Aquades
 Beaker gelas, propipet, pinset
 Reagen
 Sampel makanan
Cara kerja
1) Potong sampel jadi bagian kecil atau gunakan 1 ml jika cairan
2) Masukan dalam tabung reaksi dan tambahkan aquades 2-3 ml
3) Tambahkan sampel dengan 10-20 tetes pereaksi 1 rhodamin B
4) Tambahkan 5 tetes pereaksi 2 Rhodamin B
5) Tambahkan 10-20 tetes pereaksi 3 rhodamin B
6) Kocok dengan hati-hati
7) Jika terdapat warna ungu pada lapisan atas maka sampel mengandung
rhodamin B

4. Pemeriksaan pestisida
Alat dan bahan
 blender, pisau, kertas saring
 Corong, spatel, beker glas, Erlenmeyer
 pipet mikro, labu ukur kromatografi Gas
 detektor fotometri nyala, timbangan analitik,
 vial, kertas perkamen, oven, aluminium foil, dan Sonikator
 Sampel makanan (selada)
 Deterjen pencuci sayuran,
 etil asetat, isooktana, natrium sulfat anhidrat p.a,
 Air, methanol, larutan standar pestisida profenofos 10 ppm
Cara kerja
1) Ambilah sampel yang dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan cara
perlakuan yaitu selada tidak dicuci, selada dicuci dengan air
mengalir selama 1 menit, dan selada dicuci dengan detergen larutan
pencuci sayuran.
2) Sampel yang telah dibagi dalam tiga kelompok tersebut, ditimbang
50 g kemudian dimasukkan ke dalam blender, ditambahkan air 50
ml, diblender selama 3 menit sampai lumat.
3) Hasil blender dimasukkan ke dalam Erlenmeyer (250 ml), kemudian
ditambah dengan 100 ml etil asetat, karena ada air maka ekstraksi
kurang sempurna, dengan bantuan sonikasi selama 10 menit sampel
dapat terekstraksi
4) Setelah itu didekantasi, hasilnya dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
(250 ml), ditambah dengan natrium sulfat anhidrat yang sebelumnya
diaktivasi pada suhu 2000C selama 3 jam, dimasukkan sebanyak 10
g, lalu aduk dan dienapkan.
5) Kemudian didekantasi ke dalam Erlenmeyer (250 ml) dan saring
dengan kertas saring, hasil saringan dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer (250 ml) dan volume dicukupkan sampai 100 ml
dengan etil asetat.
6) Sampel siap dianalisis dengan kromatografi gas (10)
7) Pembuatan Larutan Standar Pestisida yaitu dengan Standar
profenofos yang tersedia 10 ppm dalam 10 ml. Pengenceran standar
profenofos yang akan dibuat dengan konsentrasi 1 ppm.
8) Pelarut yang digunakan adalah isooktana. Pipet 1 ml larutan standar
profenofos 10 ppm, masukkan ke dalam labu ukur 10 ml, kemudian
tambahkan pelarut isooktana ke dalam labu ukur dan cukupkan
volumenya hingga 10 ml.

B. Posedur pemeriksaan jumlah lempeng total, total coliform, dan E.coli


dalam makanan
1. Pemeriksaan jumlah lempeng total
Alat dan bahan
 Tabung reaksi, Pipet tetes, Cawan petri
 Talenan
 Timbangan, alumunium foil
 Labu erlenmeyer, spatula, pembakar spiritus
 Sampel (daging ayam)
Cara kerja
1) Potong sampel menjadi bagian kecil lalu timbang sebanyak 25gr
2) Panaskan spatula, lalu ambil sampel dengan spatula
3) Masukan samprl ke dalam labu erlenmeyer steril yang berisi larutan
pengencer dan kocok dengan hati-hati
4) Larutan sampel diambil 1 ml lalu masukkan ke dalam tabung steril
yang berisi 9 ml NaCl dan kocok
5) Dari tabung pengenceran 1 diambil 1 ml masuk ke tabung pengenceran
ke 2
6) Lalu dari tabung ke 2 ambil 1 ml masukkan ke tabung ke 3 dan
seterusnya sampai di dapat pengenceran ke 8
7) Masing-masing pengenceran sampel diambil 1 ml dan masukkan
masing-masing ke dalam petridish steril
8) Masing-masing petridish yang berisi sampel di tuang PCA subu 45°C
sebanyak 12-15 ml dan goyangkan hingga tercampur rata
9) Dibiarkan pembenihan hingga membeku, diletakkan semua cawan
petri diinkubasi pada suhu 35°c
10) Dicatat dan dihitung pertambahan koloni setelah inkubasi pada setiap
cawan yang mengandung 30-300 koloni

2. Pemeriksaan total coliform dan E.coli


Pengujian Bakteri Coliform
Coliform adalah golongan bakteri yang merupakan campuran antara
bakteri fekal dan bakteri non fekal. Prinsip penentuan angka bakteri
coliform adalah bahwa adanya pertumbuhan bakteri coliform yang
ditandai dengan terbentuknya gas pada tabung Durham, setelah
diinkubasikan pada media yang sesuai (Harmita dan Radji M, 2008). Pada
pengujian ini dilakukan dengan metode Angka Paling Mungkin (APM).
Pengujian APM dilakukan dengan dua tahap yaitu, Uji Praduga (Presumtif
Test) dan Uji Konfirmasi (Confirmative Test).

a. Uji Praduga (Presumtif Test)


Pada uji ini dilakukan pengenceran sampel dalam larutan pengencer
Pepton Dilution Fluid (PDF). sehingga didapatkan hasil pengenceran
10–¹ dan 10-². Disiapkan 9 tabung yang berisi 9 mL medium Mac
Conkey Broth(MCB) yang di dalamnya terdapat tabung Durham
terbalik. Dipipet 1 mL sampel air ke dalam 3 seri tabung pertama, 1
mL larutan hasil pengenceran 10-¹ ke dalam 3 seri tabung kedua, dan 1
mL larutan hasil pengenceran 10-² ke dalam 3 seri tabung ketiga.

Seluruh tabung diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 - 48 jam. Setelah


24 jam dicatat jumlah tabung yang membentuk gas pada masing-
masing pengenceran dan inkubasi kembali tabung yang tidak
membentuk gas selama 24 jam, kemudian dicatat jumlah tabung yang
membentuk gas.

b. Uji Konfirmasi (Confirmative Test)


Untuk uji konfirmasi dilakukan dengan cara memindahkan sebanyak 1
Öse dari tiap tabung yang membentuk gas pada media MCB ke dalam
tabung yang berisi 10 mL Brilliant Green Lactose Bile (BGLB) 2%.
Diinkubasikan semua tabung pada suhu 37°C selama 24 - 48 jam.
Adanya gas pada tabung Durham dalam media BGLB 2% memperkuat
adanya bakteri coliform. Hasil angka bakteri coliform didapatkan dari
tabel APM yang memberikan nilai duga terdekat dengan kombinasi
tabung yang positif dan tabung yang negatif pada uji konfirmasi.

Pengujian bakteri Escherichia coli


Masing-masing biakan positif pada uji konfirmasi bakteri coliform,
diambil satu Öse dan diinokulasikan pada media Eosin Methylene Blue
Agar (EMBA), dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Dipilih
koloni warna hijau dengan kilap logam dan bintik biru kehijauan dari
media EMBA dan digoreskan pada media Nutrient Agar (NA). Setelah
diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam dilakukan pewarnaan Gram dan
uji IMViC yang meliputi Uji Indol, Uji Metil merah, Uji Voges Praskauer
dan Uji Sitrat (Radji M, 2006).

C. Prosedur mengambil sampel makanan untuk uji laboratorium


1. Petugas pengambil sampel uji harus menggunakan alat pelindung diri yang
sesuai seperti masker wajah dan sarung tangan
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan, meliputi; sendok steril, pembakar
bunsen, korek api, spirtus, botol steril dan spidol untuk memberi label.
Pastikan semua alat dalam keadaan steril dan tidak terkontaminasi
3. Ambil makanan menggunakan sendok lalu masukkan ke dalam botol steril
dan berilah label pada botol untuk mempermudah
4. Sampel makanan siap diperiksa di laboratorium

D. Prosedur pengambilan sampel swab dari alat pengolah makanan untuk


uji laboratorium.
Alat dan bahan
 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 Lampu bunsen
 Lidi kapas/swab steril
 Pipet ukur steril
 Pipet filler
 Cawan petri steril
 Inkubator
 Colony counter
 Sarung tangan steril
 Spidol
 Formulir untuk pemeriksaan laboratorium
 Gunting
 Termos es / tas pembawa sampel

 Larutan buffer phosphat steril


 Media PCA (Plate Count Agar)
 Kertas cellotape
 Alkohol
 Kapas
 Karet
 Label
 Kertas aluminium foil
 Korek api
 Sampel alat makan atau alat masak

Cara Kerja :
1) Persiapkan sarung tangan yang steril untuk mengambil sampel alat makan
atau alat masak.
2) Ambil alat makan atau alat masak yang akan diperiksa masing-masing
diambil 4 – 5 buah tiap jenis yang diambil acak dari tempat penyimpanan.
3) Persiapkan catatan formulir pemeriksaan dengan membagi alat makan dan
alat masak dalam kelompok-kelompok.
4) Persiapkan lidi kapas steril, kemudian buka tutup tabung reaksi dan
masukkan lidi kapas steril kedalamnya.
5) Lidi kapas steril dalam tabung reaksi di tekan ke dinding untuk membuang
airnya baru diangkat dan diusapkan pada setiap alat makan atau alat
masak.
6) Permukaan alat makan atau alat masak yang diusap, cara melakukan :
- Cangkir dan gelas : permukaan luar dan dalam bagian bibir setinggi 6
mm.
- Sendok : permukaan bagian luar dan dalam seluruh mangkok sendok.
- Garpu : permukaan bagian luar dan dalam alat penusuk.
- Piring : Permukaan dalam tempat makanan diletakkan dengan menyilang
siku-siku antara garis usapan yang satu dengan garis usapan kedua.
7) Setiap bidang permukaan yang diusap dilakukan 3 (tiga) kali berturut-
turut.
8) Setiap satu alat menggunakan satu swab yang diusapkan dengan cara
seperti pada butir 6.
9) Setelah melakukan usapan, lidi kapas dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
batang lidi kapas yang terkena tangan dipatahkan/diguntung, bibir tabung
reaksi di panaskan, kemudian ditutup.
10) Tempelkan kertas label, tulis etiket dengan spidol yang menyatakan nama
alat makan atau alat masak dan tempat diambilnya sampel.
11) Kirim segera ke laboratorium untuk diperiksa
Referensi :

Padepokan sipat kuping. https://youtu.be/bP60Dg1zI-c


Nabila Nurul Nafisa. https://youtu.be/0yEJTNzdciM
Dini Ari Respati https://youtu.be/8KiifqjxZFc
LAB FKM UAD https://youtu.be/yHvvRj5azI8
Sugengzend.blogspot. 2009. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://sugengzend.blogspot.com/2009/
06/uji-sanitasi-alat-makan-metode-usap.html%3Fm
%3D1&ved=2ahUKEwj8qLSV7oTzAhWDILcAHTapDgcQFnoECD
oQAQ&usg=AOvVaw3yHcOkTdenFdQsfcTlJ6ya
Saridewi I, Arief pambudi, Yulia FN. 2016. ANALISIS BAKTERI Escherichia coli
PADA MAKANAN SIAP SAJI DI KANTIN RUMAH SAKIT X
DAN KANTIN RUMAH SAKIT Y. Bioma. Vol.12 no.2 : 21-34
Bambang GA, Fatimawali, Novel SK. 2014. ANALISIS CEMARAN BAKTERI
COLIFORM DAN IDENTIFIKASI ESCHERICHIA COLI PADA
AIR ISI ULANG DARI DEPOT DI KOTA MANADO. Ilmiah
Farmasi. Vol. 3 No. 3 : 325-334
Saputra A, dkk. 2018. ANALISIS KANDUNGAN BORAKS DAN FORMALIN
PADA BEBERAPA PEDAGANG BAKSO DI KOTA MATARAM.
Agrotek. Vol. 5 No. 2 : 107-116
Yohannes A, Zulhidayati, Netty Suharti. 2015. Pemeriksaan Residu Pestisida
Profenofos pada Selada (Lactuca sativa L.) dengan Metode
Kromatografi Gas. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 1(2), 140-149

Anda mungkin juga menyukai