Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

SURVEI KONSUMSI MAKANAN METODE FOOD RECORD DAN PENGENALAN


METODE FOOD WEIGHING

Disusun oleh :

Nama : Royfana Reynaldi


NIM : 2000029145
GOLONGAN : B2

Program Studi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan
2021
A. DASAR TEORI

Food record adalah catatan mengenai jenis dan jumlah makanan dan
minuman dalam satu periode waktu, biasanya antara 1 sampai 7 hari dan dapat
dikuantifikasikan dengan menggunakan ukuran rumah tangga (estimated food
record) atau menimbang (weighed food record) (Siagan, 2010).
Dalam penggunaan food record memiliki kelebihan dibandingkan
metodemetode lainnya. Beberapa kelebihannya yaitu tidak mengandalkan ingatan
dari responden, dalam metode ini menyediakan data yang rinci dari ukuran porsi
makanan yang dikonsumsi khususnya saat menggunakan metode penimbangan,
dapat dikategorikan sebagai metode yang cukup valid, dapat menilai pola makan
dan kebiasaan makan serta hubungannya dengan lingkungan sosio demografi dari
responden, dapat meningkatkan intepretasi dan hasil laboraturium dengan hasil
yang multipe akan lebih mewakili kebiasaan intake (Irianto, 2014).
Disisi lain, food record memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut
diantaranya yaitu pelaksanaan metode ini memerlukan tingkat kerja sama yang
tinggi, beban yang diberikan responden sangat tinggi sehingga didapatkan hasil dan
rata-rata yang rendah, perlu waktu yang relatif ama, subjek harus dapat membaca
untuk mendapat hasil pencatatan yang lengkap dan petugas harus terlatih dan
profesional dalam menggunakan alat ukur pada survei metode ini (Putri, 2013).
Food record weighing atau metode penimbangan makanan adalah suatu
metode skp yang terfokus pada penimbangan makanan dan minuman terhadap
subjek, yang akan dimakan dan sisa yang telah dimakan. Jumlah makanan yang
dikonsumsi adalah selisih antara berat makanan awal dikurangi dengan berat
makanan sisa (Sirajuddin, 2018).
Kelebihan dan kekurangan food record weighing adalah untuuk
kelebihannya dapat menyediakan data secara rinci dari ukuran porsi yang dimakan,
metode ini cukup valid, dapat menilai kebiasaan makan dan hubungannya dengan
lingkungan sosial, demografi, dan responden. Sedangkan kekurangannya yaitu
memerlukan waktu yang lama, biaya lebih mahal, dan petugas harus terlatih
(Rianto, 2010).
B. TUJUAN

Mengetahui prinsip dan tata cara food record dalam survey konsumsi gizi

C.METODE

Alat dan bahan

1. Formulir food record


2. DKBM
3. Software nutri survey

Cara Kerja
1. Dilakukan pencatatan data responden (Responden adalah diri sendiri)
2. Responden diminta mencatat waktu makan yang dilakukan
3. Responden diminta mencatat jenis makanan yang dikonsumsi disetiap waktu
makan tersebut pada kolom kedua
4. Kolom ketiga diisi dengan ukuran porsi (besar, sedang, kecil)
5. Pada kolom kelima,ditulis bobotnya (gram). Jika responden tidak
mengetahuinya, sebaiknya gunakan buku foto yang sudah disusun sebelumnya
6. Setelah hari pencatatan telah berakhir kemudian dilakukan analisis zat gizi
masing-masing makanan dengan DKBM atau nutri survei
7. Dilakukan penilaian tingkat kecukupan Gizinya
8. Dibuat laporan kegiatan dan kesimpulannya

D. HASIL PENGAMATAN
a. Formulir Food Recall 24

Nama Responden : Sikipli


Alamat : Tamanan, Bantul, yogyakarta
Usia (th) : 19
Jenis kelamin : Laki-laki
BMI : 34,6
Tgl pengukuran : 03/12/21

Waktu Nama makanan Rincian bahan Porsi Estimasi


makan makanan (URT) berat (gr)
Sarapan Nasi Nasi putih 2 ctg 120
plastik
Telur dadar Telur ayam 1 btr 60
Minyak goreng 2 sdm 25
Air Mineral Air mineral 1 gls 200

Selingan 1 Donat Donat 1 buah 30


Gula halus 1 sdm 7

Makan Mie goreng Mie 1 prg 200


siang
Minyak goreng 2 sdm 25
Teh Teh 1 gls 200
Gula pasir 1 sdt 10

Selingan 2 Roti tawar Roti tawar 2 lbr 70

Makan Nasi goreng Nasi putih 1 porsi 200


malam sedang
Telur ayam 1 btr 60
Minyak goreng 2 sdm 25
Kerupuk udang Kerupuk udang 1 bh 5
Air mineral Air mineral 1 gls 200

Sarapan Nasi Nasi Uduk 2 ctg 120


plastik
Telur ceplok Telur ayam 1 btr 60
Minyak goreng 6 sdm 75
Teh manis Teh 1 gls 200
Gula pasir 1 sdt 10
b. Hasil pengolahan Nutri Survey

=====================================================================
Analysis of the food record SIKIPLI
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________

BREAKFAST
nasi putih 120 g 156,0 kcal 34,3 g
telur dadar 60 g 112,1 kcal 0,7 g
air mineral 200 g 0,0 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 268,2 kcal (15 %), carbohydrate 35,0 g (15 %)

1. BREAK
donat 30 g 120,0 kcal 13,9 g

Meal analysis: energy 120,0 kcal (7 %), carbohydrate 13,9 g (6 %)

LUNCH
sarimie 200 g 282,0 kcal 56,6 g
teh manis 200 g 25,8 kcal 6,4 g

Meal analysis: energy 307,8 kcal (17 %), carbohydrate 63,0 g (26 %)

2. BREAK
roti tawar 70 g 191,7 kcal 36,3 g

Meal analysis: energy 191,7 kcal (11 %), carbohydrate 36,3 g (15 %)

DINNER
nasi goreng 200 g 500,0 kcal 40,2 g
kerupuk udang 5g 27,4 kcal 3,3 g
air mineral 200 g 0,0 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 527,4 kcal (30 %), carbohydrate 43,5 g (18 %)

BREAKFAST
nasi uduk 120 g 141,7 kcal 28,2 g
telur ceplok 60 g 114,6 kcal 0,6 g
teh 200 g 99,9 kcal 20,0 g
Meal analysis: energy 356,2 kcal (20 %), carbohydrate 48,8 g (20 %)
===================================================================== Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 1771,4 kcal 2694,2 kcal 66 %
protein 44,1 g(10%) 79,6 g(12 %) 55 %
fat 65,8 g(33%) 91,4 g(< 30 %) 72 %
carbohydr. 240,6 g(56%) 384,6 g(> 55 %) 63 %
water 600,0 g 2500,0 g 24 %
iron 4,1 mg 13,0 mg 32 %
zinc 4,9 mg 13,0 mg 38 %
calcium 310,7 mg 1100,0 mg 28 %
phosphorus 672,8 mg 700,0 mg 96 %
magnesium 326,5 mg 350,0 mg 93 %
tot. fol.acid 102,2 µg - -
Vit. A 241,2 µg 600,0 µg 40 %
Vit. C 0,0 mg 90,0 mg 0%
Vit. D 1,2 µg 15,0 µg 8%
Vit. B12 1,7 µg 2,4 µg 70 %
dietary fiber 7,2 g 38,0 g 19 %
c. Perhitungan Energi Requirement Responden

Berdasarkan data anthropometri diatas, diperloeh BMI 34,6, sedangkan BMI yang
direkomendasikan adalah sebesar 21,4 maka hasil yang diperoleh tidak normal (lebih),
Begitu pula untuk kebutuhan energi diperoleh hasil 3627 kcal/hari, sedangkan yang
direkomendasikan 2694 kcal/hari, maka hasil yang diperoleh terlalu banyak.

E. PEMBAHASAN
Pada praktikum pada kali ini yaitu membahas terkait food record dengan cara
mencatat makanan apa saja yang dimakan selama sehari. Pada kali ini responden
praktikum ini adalah diri sendiri. Aplikasi yang digunakan yaitu Nutri survey. Hasil
energi yang telah diapatkan yaitu 63% yang termasuk dalam kategori kurang. Pada hasil
vitamin C didapatkan 0% yang termasuk dalam kategori kurang. Pada hasil kalsium (Ca)
didapatkan hasil 10% yang termasuk dalam kategori kurang. Dan pada serat didapatkan
19% yang juga termasuk dalam kategori kurang.
Dari hasil analisis tingkat konsumsi gizi yang didapatkan, secara keseluruhan dapat
dikategorikan kurang. Meskipun tubuh responden terlihat seperti sangat mencukupi, tetapi
belum tentu status gizinya baik. Faktor yang mempengaruhi status gizi responden adalah
pola menu makan yang hampir monoton dan tidak semua makanan dapat dikonsumsi
karena tidak menyukai makanan tersebut.
Manfaat jika kita mengkonsumsi serat yaitu dapat mencegah PJK, mengkontrol gula darah,
dapat melancarkan sistem pencernaan. Selanjutnya manfaat jika kita mengkonsumsi
vitamin C yaitu dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai antioksidan, mengatasi
peradangan kulit, dan lain sebagainya. Dan manfaat jika mengkonsumsi kalsium yaitu dapat
menguatkan tulang, mencegah osteoporosis, melangsingkan tubuh, dan lain sebagainya
(Suhaimi, 2010).
Dampak penyakit yang ditimbulkan jika kekurangan zat gizi serat yaitu dapat
menyebabkan sembelit atau susah BAB, selain itu juga dapat menyebabkan kolesterol,
darah tinggi, diabetes, dan lain sebagainya. Jika kekurangan vitamin C dapat menyebabkan
gusi berdarah, sistem kekebalan tubuh melemah, tubuh sering merasa lelah, muncul
sariawan, dan lain sebagainya. Dan jika kekurangan kalsium (Ca) dapat menyebabkan
osteoporosis, PJK, tekanan darah tinggi, gangguan psikologis, dan lain sebagainya.
Kelebihan zat gizi juga tidak baik bagi kesehatan. Kelebihan gizi serat dapat mengakibatkan
kram perut, perut kembung, diare, dehidrasi dan lain sebagainya. Selanjutnya jika kelebihan
vitamin C dapat menyebabkan memicu timbulnya batu ginjal, diare, meningkatkan risiko
osteofit, dan lain sebagainya. Dan jika kelebihan kalsium (Ca) dapat menyebabkan
kardiovaskuler, mudah lelaah, hipertirodisme, dan batu ginjal (Dewi, 2010).

F.KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan kali ini dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Pada prinsipnya metode food record dilakukan dengan pencatatan semua
jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang selama satu
periode tertentu dalam ukuran rumah tangga (URT) dan ditimbang
dalam ukuran berat (gram) menggunakan estimasi atau perkiraan.

G. DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Nirmala. 2010. Nutrition and Food Gizi Untuk Keluarga. Cetakan Pertama.
Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Irianto. 2014. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Putri, S. 2013. Perbandingan Konsumsi Zat Gizi di Wilayah Pantai dan Pertanian
Kabupatrn Probolinggo. Jurnal Media Gizi Indonesia. Vol 9 (9).
Rianto, Gunawan. 2010. Penilaian Pangan Metode Penimbangan Makanan (Food
Weighing). Bogor: IPB.
Siagan. 2010. Epidemiologi Gizi. Jakarta: Erlangga.
Sirajuddin, Surmita. 2018. Bahan Ajar Gizi Survey KOnsumsi Pangan Cetakan
Pertama. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Suhaimi, Ahmad. 2010. Pangan Gizi dan Kesehatan. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai