Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

KOMPETENSI PETUGAS PROMKES

DOSEN MATAKULIAH:

Septiyanti, S.Gz., M.Kes.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

FATMAWATI (14120200005)

SARTIKA (14120200007)

PUTRI AYU SALWATIAH SYAMSUDDIN (14120200009)

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Tak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah PROMOSI
KESEHATAN yaitu ibu Septiyanti, S.Gz., M.Kes. yang telah membimbing kami
dengan baik. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami menyempurnakan tugas-tugas yang
akan diberikan selanjutnya.

Demikina yang dapat kami sampaikan semuga makalah ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya dan dapat memberikan manfaat. Akhir kata, sekian
dan terima kasih.

Makassar, 2 Maret 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................5
C. TUJUAN.............................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
PEMBAHASAN............................................................................................................7
A. DEFENISI PROMOSI KESEHATAN...........................................................7
B. KOMPETENSI PETUGAS PROMKES........................................................9
C. PERAN DAN FUNGSI PROMOTOR DAN PENDIDIK KESEHATAN...17
BAB III........................................................................................................................19
PENUTUP...................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Promosi kesehatan atau yang biasa disingkat dengan promkes adalah sebuah
program yang sangat penting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat indonesia. Promkes ini termasuk ke dalam basic six program pokok
atau wajib yang harus dilaksanakan di puskesmas.
Promosi kesehatan memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan
pentingnya pola hidup atau kebiasaan hidup sehat. Sehingga diharapkan akan
terjadi perubahan sikap dan perilaku masyarakat menjadi perilaku yang sehat.
Program-program yang dilaksanakan kesehatan kepada masyarakat.
 Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
 Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE)
 Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)
 Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan. Notoatmodjo, 2005

Puskesmas (health centre) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang


langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada
masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha

4
kesehatan pokok, bersifat fungsionil dan langsung berada dalam pengawasan
administratif maupun teknis dari dinas kesehatan. Amriyati, 2003

Salah satu upaya kesehatan dasar yang merupakan program minimal dan harus
dilaksanakan setiap puskesmas adalah program promosi kesehatan dengan
melaksanakan berbagai kegiatan promosi hidup bersih dan sehat dengan
indikator keberhasilan adalah perbaikan perilaku sehat masyarakat.

Upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan


antara lain pendekatan advokasi kesehatan, bina suasana masyarakat dan gerakan
pemberdayaan masyarakat. Pendekatan tersebut dapat dilakukan kepada
masyarakat oleh tenaga promosi kesehtan masyarakat di puskesmas dengan
kegiatan kampanye kesehatan melalui penyebarluasan informasi kesehatan
(penyuluhan) untuk kelompok masyarakat, individu dan keluarga. Hapsara, 2004

Tenaga promosi kesehatan masyarakat puskesmas adalah tenaga kesehatan


masyarakat yang diberikan tugas untuk menangani program promoosi kesehatan
masyarakat di puskesmas. Kompetensi adalah kombinasi spesifik antara
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu
kegiatan khusus. Kompetensi inilah yang seharusnya dipahami dan dimiliki oleh
seorang petugas promosi kesehatan terutama di puskesmas. Ismoyo, 2009

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa defenisi dari promosi kesehatan?


2. Apa kompetensi petugas promkes?
3. Apa peran dan fungsi promotor dan pendidik kesehatan?
4. Apa Peran, fungsi, dan kompetensi fasilitator?

5
C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui defenisi dari promosi kesehatan


2. Untuk mengetahui kompetensi petugas promkes
3. Untuk mengetahui peran dan fungsi promotor dan pendidik kesehatan
4. Untuk mengetahui Peran, fungsi, dan kompetensi fasilitator

6
BAB II

PEMBAHASAN

D. DEFENISI PROMOSI KESEHATAN

WHO (1984) merevitalisasi pendidikan kesehatan dengan istilah promosi


kesehatan, pendidikan kesehatan diartikan sebagai upaya perubahan perilaku
maka promosi kesehatan tidak hanya untuk perubahan perilaku tetapi juga
perubahan lingkungan yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut.
Disamping itu promosi kesehatan lebih menekankan kepada peningkatan
kemampuan hidup sehat, bukan sekedar berperilaku sehat.
Lawrence Green (1984), merumuskan defenisi sebagai berikut: promosi
kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi
yang terkait dengan ekonomi, polotik dan organisasi, yang dirancang untuk
memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Piagam Ottawa (Ottawa Charter, 1986), sebagai hasil rumusan konferensi
internasional promosi kesehatan di Ottawa, Canada menyatakan bahwa “Health
promotion is the process of enabling people to control over dan impove their
health”. To reach a state of complete physical, mental and social well-being,
anindividual or grup must be able to identify and realize aspiration, to satusfy
needs, and to cange or cope with the environment. Hal tersebut jelas dinyatakan
bahwa promosi kesehatan adalah suatu proses untuk memampukan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Dengan kata lain promosi
kesehatan adalah upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mereka
mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Batasan promosi kesehatan ini mencakup 2 dimenjadi yaitu kemauan dan
kemampuan.

7
Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik
fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta
mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya). Dalam
konferensi ini, health promotion di maknai sebagai perluasan dari healt
educationatau pendidikan kesehatan.
Depkes, 2000 Promosi kesehatan adalah proses memberdayakan dan
memandirikan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya melalui peningkatan kesedaran, kemauan dan kemampuan, serta
pengembangan lingkungan yang sehat.
Promosi kesehatan mencakup aspek perilaku, yaitu upaya untuk memotivasi,
mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki
masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Istilah dan pengertian promosi kesehatan merupakan pengembangan dari istilah
pengertian yang sudah dikenal selama ini, seperti pendidikan kesehatan,
penyuluhan kesehatan, KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi).
Menurut Notoatmodjo (2005), promosi kesehatan dapat di artikan sebagai
upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kempuan
masyarakat melalui proses pembelajaran dari–oleh-untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya
setempat dan di dukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Menolong diri sendiri artinya bahwa masyarakat mampu mencegah timbulnya
masalah-masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi apabila masalah

8
gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan
masyarakat.
Promosi kesehatan (health promotion), yang diberi definisi: proses
pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatannya (the process of enabling people to control over and improve the
irhealth), lebih luas dari pendidikan atau penyuluhan kesehatan. Promosi
kesehatan meliputi pendidikan/ penyuluhan kesehatan, dan pihak lain
penyuluh/pendidikan kesehatan merupakan bagian penting (core) dari promosi
kesehatan.

E. SISTEMATIKA STANDAR KOMPETENSI PETUGAS PROMKES

Standar Kompetensi Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku terdiri atas
6 (enam) area kompetensi yang diturunkan dari gambaran tugas, peran, dan
fungsi dari profesinya. Setiap area kompetensi ditetapkan definisinya, yang
disebut kompetensi inti. Setiap area kompetensi dijabarkan menjadi beberapa
komponen kompetensi, yang dirinci lebih lanjut menjadi kemampuan yang
diharapkan di akhir pendidikan.

Standar Kompetensi Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku ini


dilengkapi dengan Daftar Pokok Bahasan, Daftar Masalah, dan Daftar
Keterampilan. Fungsi utama ketiga daftar tersebut sebagai acuan bagi institusi
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum institusional. Daftar Pokok
Bahasan, memuat pokok bahasan dalam proses pembelajaran untuk mencapai 6
(enam) area kompetensi. Materi tersebut dapat diuraikan lebih lanjut sesuai
bidang ilmu yang terkait, dan dipetakan sesuai dengan struktur kurikulum
masing-masing institusi. Daftar Masalah, berisikan berbagai masalah yang akan
dihadapi tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Oleh karena itu, institusi
pendidikan perlu memastikan bahwa selama pendidikan, mahasiswa dipaparkan
pada masalah-masalah tersebut dan diberi kesempatan berlatih menanganinya.

9
Daftar Keterampilan, berisikan keterampilan harus dikuasai oleh tenaga promosi
kesehatan dan ilmu perilaku sesuai dengan jenjang kualifikasinya. Pada setiap
keterampilan telah ditentukan tingkat kemampuan yang diharapkan. Daftar ini
memudahkan institusi pendidikan untuk menentukan materi, metode, dan sarana
pembelajaran keterampilan.

F. KOMPETENSI PETUGAS PROMKES

a. Area kompetensi
Kompetensi dibangun dengan fondasi yang terdiri atas profesionalitas yang
luhur, mawas diri dan pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan
ditunjang oleh pilar berupa pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu
promosi kesehatan, keterampilan, dan pengelolaan masalah kesehatan. Area
kompetensi disusun dengan urutan sebagai berikut:
1. Profesionalitas yang Luhur
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Kepemimpinan dan Komunikasi Efektif
4. Aplikasi Ilmu Promosi Kesehatan
5. Keterampilan Teknis Promosi Kesehatan
6. Landasan Kesehatan Masyarakat

Landasan dasar area kompetensi tenaga promkes

10
Kompetensi tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku dibangun dengan
landasan etika profesi dan pengetahuan promosi kesehatan yang meliputi
kemampuan dalam siklus pemecahan masalah, penelitian, Advokasi
Landasan Ilmiah Ilmu Promosi kesehatan Etika Profesi Pemberdayaan
Kemitraan pembiayaan dan kebijakan berwawasan kesehatan. Sementara
soft skill atau kemampuan non-teknis yang dibutuhkan untuk menciptakan
tenaga promosi kesehatan adalah kemampuan untuk memimpin dan
mengkoordinasikan tim kerja dan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
Kompetensi ini juga ditunjang dengan kemampuan teknis promosi kesehatan
dalam pengembangan media, memediasi atau kemitraan, advokasi dan
pemberdayaan. Selain itu, dalam landasan kesehatan masyarakat,
kompetensi ini juga ditunjang dengan kompetensi teknis kesehatan
masyarakat, yaitu siklus pemecahan masalah, penelitian promosi kesehatan,
kebijakan berwawasan kesehatan dan pembiayaan program promosi
kesehatan.

Keterampilan promosi kesehatan


b. Komponen Kompetensi
1. Area Profesionalitas yang Luhur
 Berketuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa.
 Bermoral, bersungguh-sungguh dan disiplin dalam bekerja.
 Sadar dan taat terhadap hukum yang berlaku.

11
 Jujur dalam bertindak dan berbicara.
 Menghargai budaya dan kebijakan lokal.
 Bertindak sesuai dengan etika profesi tenaga promosi kesehatan dan
ilmu perilaku.
2. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri
 Memiliki kemampuan untuk berkaca diri atau introspeksi atas akibat
yang akan terjadi atas tindakannya.
 Bersikap hati-hati dalam bertindak atau berucap agar tidak
menimbulkan akibat buruk bagi orang lain.
 Memiliki pandangan yang luas dan terbuka dan mawas diri terhadap
perkembangan teknologi maupun pemikiran terkini.
 Memiliki fleksibilitas dalam berpikir dan tidak terjebak dalam
pemikiran yang sempit.
 Berpikir positif untuk terus menerus belajar dan memperbaharui
pengetahuannya tentang perilaku hidup sehat.
 Mengembangkan pengetahuan dan teknologi promosi kesehatan.
3. Area Kepemimpinan dan Komunikasi Efektif
 Mempengaruhi anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
 Mengoordinasikan dan mendelegasikan kerja dan bertanggung jawab
terhadap tim.
 Mempertahankan komitmen dan motivasi anggota kelompoknya.
 Menjadi agen perubah di masyarakat dalam mempromosikan
kesehatan.
 Berkomunikasi efektif secara interpersonal dengan individu dan
keluarga.
 Berkomunikasi efektif dengan mitra kerja.
 Berkomunikasi efektif dengan masyarakat.
 Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan.
4. Area Aplikasi Ilmu Promosi Kesehatan

12
 Sejarah, dan konsep promosi kesehatan.
 Determinan sosial dari perilaku sehat.
 Pendekatan dan strategi dalam promosi kesehatan.
 Metode promosi kesehatan.
 Promosi kesehatan dalam berbagai tatanan.
5. Area Ketrampilan Teknis Promosi Kesehatan
 Menerapkan komunikasi, informasi dan edukasi dan strategi
komunikasi perubahan perilaku.
 Menerapkan pemberdayaan masyarakat dalam pembentukan perilaku
sehat dan memandirikan masyarakat dalam menjaga kesehatannya.
 Menerapkan kemitraan dengan kelompok potensial.
 Menerapkan advokasi peraturan ke arah kebijakan berwawasan
kesehatan.
6. Area Landasan Kesehatan Masyarakat
 Melakukan kajian kebutuhan perubahan perilaku sehat di tingkat
individu, keluarga maupun masyarakat.
 Melakukan analisis kajian pembiayaan program promosi kesehatan.
 Melakukan perencanaan dan analisis pembiayaan promosi kesehatan.
 Melakukan perencanaan yang efektif dan efisien untuk intervensi
perubahan perilaku sehat.
 Melakukan evaluasi dan penelitian terkait intervensi perubahan
perilaku.
c. Penjabaran Kompetensi
1. Profesionalitas yang Luhur
a. Kompetensi Inti Mampu melaksanakan promosi kesehatan dengan
profesional sesuai dengan nilai dan prinsip ketuhanan, moral luhur,
etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.

13
b. Lulusan Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku mampu
1) Berketuhanan Yang Maha Esa
a) Bersikap dan berperilaku sebagai insan yang berketuhanan
dalam melakukan promosi kesehatan.
b) Bersikap dan berperilaku terbaik dalam upaya
mempromosikan kesehatan.
2) Bermoral, beretika, dan berdisiplin
a) Bersikap dan berperilaku sesuai dengan standar nilai moral
yang luhur dalam upaya promosi kesehatan. b) Bersikap
sesuai dengan prinsip dasar etika promosi kesehatan
masyarakat Indonesia. c) Mampu mengambil keputusan
terhadap dilema etik yang terjadi dalam upaya promosi
kesehatan di tingkat individu, keluarga dan masyarakat. d)
Bersikap disiplin dalam menjalankan upaya promosi
kesehatan dan bermasyarakat.
3) Sadar dan taat hukum
a) Mengidentifikasi masalah hukum dalam upaya promosi
kesehatan dan memberikan saran cara pemecahannya.
b) Menyadari tanggung jawab tenaga promosi kesehatan secara
hukum dan ketertiban masyarakat.
c) Menaati terhadap perundang-undangan dan aturan yang
berlaku.
d) Membantu penegakkan hukum serta keadilan.
4) Berwawasan sosial budaya a) Mengenali sosial-budaya-ekonomi
masyarakat yang dilayani. b) Menghargai perbedaan persepsi
yang dipengaruhi oleh agama, usia, gender, etnis, difabilitas, dan
sosialbudaya-ekonomi dalam menjalankan upaya promosi

14
kesehatan dan bermasyarakat. c) Menghargai dan melindungi
kelompok rentan. d) Menghargai upaya kesehatan komplementer
dan alternatif yang berkembang di masyarakat multikultur.
5) Berperilaku profesional a) Menunjukkan karakter sebagai tenaga
promosi kesehatan dan ilmu perilaku yang profesional. b)
Bersikap dan berbudaya melayani. c) Mengutamakan
keselamatan masyarakat. d) Mampu bekerja sama intra dan
interprofesional dalam tim. e) Melaksanakan upaya promosi
kesehatan dalam kerangka sistem kesehatan nasional dan global.

G. PERAN DAN FUNGSI PROMOTOR DAN PENDIDIK KESEHATAN

Untuk menjawab permasalahan kesehatan yang pada umumnya bersumber


pada masalah perilaku maka program profesi promotor dan pendidik
kesehatan dirancang sebagai berikut:
1. Dalam hati berperan sebagai perencana program promosi kesehatan
dengan fungsi:
a. Melakukan pengkajian kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan
dan karakteristik lingkungan fisik dan sosial budaya dari
individu/kelompok/masyarakat yang mendasarinya
b. Mengidentifikasi dan menganalisis penyebab masalah kesehatan
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
c. Memprioritaskan masalah kesehatan dan merencanakan perubahan
perilaku individual/kelompok/ masyarakat
d. Menyusun rencana kerja program promosi kesehatan yang
mengarah kepada perubahan perilaku
individual/kelompok/masyarakat

15
2. Berperan sebagai pelaksana dan motivator program promosi
kesehatan, dengan fungsi:
a. Melaksanakan upaya perubahan perilaku secara
individual/kelompok/masyarakat dengan menggunakan berbagai
teori dan teknik perubahan perilaku
b. Mengorganisasikan dan memberdayagunakan sumber daya
masyarakat memilih, menggunakan dan berapa menciptakan media
promosi kesehatan yang tepat dan inovatif
c. Membentuk kinerja tim atau berkoordinasi dengan tim lain
d. Memberikan pelatihan dalam upaya pengembangan kapasitas di
masyarakat
e. Menginformasikan dan meyakinkan masyarakat terhadap
penyelesaian masalah masalah kesehatan masyarakat

3. Berperan sebagai evaluator program promosi kesehatan, dengan


fungsi:
a. Mengembangkan indikator keberhasilan program promosi
kesehatan
b. mengevaluasi perubahan perilaku dari intervensi yang telah
dilaksanakan
4. Berperan sebagai narasumber dalam promosi kesehatan, dengan
fungsi:
a. Mengidentifikasi pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat terkait
dengan masalah kesehatan yang ada
b. Menentukan pengetahuan sikap dan perilaku kesehatan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada
c. Memberikan saran informasi dan saran berkaitan dengan bentuk
intervensi promosi kesehatan.

16
17
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Promosi kesehatan adalah proses memberdayakan dan memandirikan


masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi Kesehatan
melalui peningkatan kesadaran kemauan dan kemampuan, serta
pengembangan lingkungan yang sehat
Promosi kesehatan mencakup aspek perilaku, yaitu upaya untuk
memotivasi, mendorong dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang
dimiliki masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Istilah dan pengertian promosi kesehatan ini merupakan
pengembangan dari istilah pengertian yang sudah dikenal selama ini seperti
pendidikan kesehatan penyuluhan kesehatan, KIE (komunikasi informasi dan
edukasi).
Disitu kompetensi yang disusun ini sekaligus sebagai bahan dalam
merancang sistem sertifikasi untuk profesi tersebut. Sertifikasi keahlian
profesi promotor dan pendidikan kesehatan dalam promosi kesehatan akan
menjadi syarat utama bagi setiap tenaga profesi untuk dapat menjalankan
profesinya dengan baik.Sebagai fasilitator pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan khususnya dalam pengembangan desa
dan kelurahan siaga aktif.

B. SARAN

Semoga Makalah ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa ataupun


mahasiswa kesehatan masyarakat dan kami berharap makalah ini
mendapatkan kritik yang bersifat membangun demi kemampuan makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Melliyani, Mappeaty Nyorong, And Darmawansyah. 2014. “Kompetensi


Promosi Kesehatan Pada Petugas Penyuluh Kesehatan Puskesmas Di Wilayah
Kerja Dinas Kesehatan Kota Samarinda.” 4–6.

Laverack, Glenn, Glenn Laverack, And P. E. N. Buka. 2020. “Promosi Kesehatan.”


(November).

Kholid Ahmad, Promosi Kesehatan. Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media Dan
Aplikasinya. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2014.

Modul Pembelajaran Untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, UMI, Makassar.


Promosi Kesehatan

19

Anda mungkin juga menyukai