Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

“MOLARITAS”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 3
• MUHAMMAD NURFITRA PUSTAKA AL-FURQAN

• NADIFA PRAVIANA TRICAHYANI


• NIRMA

• NUR KHALIK DEWANTORO

• NURHIKMAYANTI USMAN RANI

• NURUL AMELIA PUTRI

• PUTRI AYU SALWATIAH

• SAKINA NUR ISLAMIYAH

• SAUSAN THIFAAL ATIQAH


DASAR TEORI
1. Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat
yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya
dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan
encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap
jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung
sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut)
adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air
yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena,
minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak
disebutkan (Gunawan, 2004).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat
pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks
dan lain-lain (Khopkar, 2003).
2. Konsentrasi Larutan
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan
konsentrasi. Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah
pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam
sejumlah volume tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-
satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm
serta ditambah dengan persen massa dan persen volume (Baroroh, 2004).
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus diperhatikan:
1. Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang
diinginkan. Berapa volum atau massa larutan yang akan dibuat.
2.
M1 . V1 = M2 . V2

Apabila larutan yang lebih pekat, satuan konsentrasi larutan yang diketahui
dengan satuan yang diinginkan harus disesuaikan. Jumlah zat terlarut
sebelum dan sesudah pengenceran adalah sama, dan memenuhi persamaan :
M1 : Konsentrasi larutan sebelum diencerkan
V1 : Volume larutan atau massa sebelum diencerkan
M2 : Konsentrasi larutan setelah diencerkan
V2 : Volume larutan atau massa setelah diencerkan
3. Pembuatan Larutan dengan Cara Mengencerkan
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi)
dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih
besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-
kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada
pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan
aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh
sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang
dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak
mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di
dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Brady, 1999).

Judul :
Molaritas larutan.

Tujuan :
Membuat larutan dan mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu.

Alat/Bahan :
 Neraca
 Gelas beker
 Labu ukur
 Pipet tetes
 Gelas ukur
 Batang pengaduk
 Garam

cara kerja:
 Siapkan garam lalu letakkan di piring kecil atau kertas
 Kemudian timbang garam dengan neraca hingga mencapai berat 1,17 gram
 Masukkan air sebanyak 50 ml ke dalam gelas beker
 Masukkan garam kedalam labu ukur beserta air yang ada di dalam gelas beker,
lalu aduk garam sampai larut didalam labu ukur
 Setelah itu tambah air hingga batas 100 ml
 Terakhir tutup labu ukur tersebut.
Hasil Pengamatan :
(Mr NaCL = 23 + 35,5 = 58,5)

mencari gram :

g = M x Mr x L

g = 0,2 x 58,5 x 0,1

g = 1,17 gr

Menghitung molaritas larutan:


𝑔𝑟
M=
𝑀𝑟 ×𝐿
1,17𝑔𝑟
M=
58,5 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙× 0,1 𝐿

1,17 𝑚𝑜𝑙
M= = 0,2 mol/L
5,85 𝐿

𝑉 . 𝑀 10 . 0,2 2
Hasil pengenceran : 𝑉2 = = = =0,05 ml
𝑀 40 40
Kesimpulan:
Setelah melakukan eksperimen tersebut dengan tujuan memperkecil konsentrasi dengan
menambah sejumlah larutan padat. Pengenceran ini menyebabkan volume dan kemolaran
larutan berubah namun jumlah zat terlarut tidaklah berubah.
Gambar hasil percobaan

Anda mungkin juga menyukai