Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah
memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga makalah yang berjudul
“Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler” dapat kami selesaikan.

Makalah ini kami susun berdasarkan beberapa sumber bukuyang telah kami
peroleh. Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana
dan mudah dimengerti. Selain kami memperoleh sumber dari beberapa buku
pilihan, kami juga memperoleh informasi tambahan dari internet

Tentunya, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini tentu masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu , kritik dan saran selalu penulis harapkan agar
menjadi pedoman di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita semua. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................2

BAB I....................................................................................................................4

LATAR BELAKANG........................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................4

1.2 Rumusan masalah......................................................................................5

1.3 Tujuan.....................................................................................................5

1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................................5

1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................................5

1.4 Manfaat......................................................................................................5

1.4.1 Manfaat Teoritis...............................................................................5

1.4.2 Manfaat Praktis................................................................................6

BAB II..................................................................................................................7

PEMBAHASAN..................................................................................................7

2.1 Anatomi Sistem Kardiovaskule..............................................................7

1. Atrium dextra........................................................................................7

2. Ventrikel dextra......................................................................................7

3. Atrium sinistra........................................................................................7

4. Ventrikel sinistra....................................................................................8

5. Katup trikuspidalis..................................................................................8
6. Katup mitral (bikuspidalis)....................................................................8

7. Katup aortik.............................................................................................8

8. Vena kava superior dan inferior............................................................8

2.2 Fisiologi Sistem Kardiovaskuler..............................................................8

a. Pembuluh Nadi (Arteri).........................................................................8

b. Pembuluh Balik (Vena).....................................................................10

c. Jantung..............................................................................................11

2.3 Fisiologi Sistem Peredaran Darah Manusia....................................14

a. Peredaran darah besar (sistemik)......................................................14

b. Peredaran darah kecil (pulmonal).....................................................14

2.4 Fisiologi Sistem Konduksi Jantung..................................................17

a. Elektrofisiologi jantung.................................................................17

b. Sistem konduksi jantung................................................................17

BAB III..............................................................................................................23

PENUTUP.........................................................................................................23

3.1 Kesimpulan.....................................................................................23

3.2 Saran................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................25
BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


Mahluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem
jaringan dan organ dalam tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan
peranan serta manfaat tertentu bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada
pada mahluk hidup yaitu sistem kardiovaskuler. Fungsi utama dari sistem
kardiovaskuler adalah untuk memberi oksigen ke setiap sel tubuh. Sistem
kardioskuler terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-
pembuluh darah dan darah itu sendiri. Jantung adalah organ berongga, berotot,
yang terletak di tengah toraks, dan jantung menempati rongga antara paru-paru
dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g. Berat jantung di pengaruhi oleh usia,
jenis kelamin, berat badan. Selain itu kebiasaan latihan fisik dan penyakit
jantung juga mempengaruhi berat dari jantung. Fungsi jantung adalah untuk
memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil
mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.

Pada umumnya terdapat dua pompa jantung, yang terletak disebelah


kanan dan kiri. Keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke paru
melalui arteri pulmonali, dan keluaran jantung kiri seluruhnya didistribusikan
kebagian tubuh lain melalui aorta. Kedua pompa itu menyemburkan darah
secara bersamaan dengan kecepatan keluaran yang sama. Kerja pemompaan
jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot. Selama
kontraksi otot (sistolik), kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah
disemburkan keluar. Selama relaksasi otot dinding jantung (diastolik), kamar
jantung akan terisi darah sebagai persiapan untuk penyemburan berikutnya.
Jantung dewasa normal berdetak sekitar 60-80 kali per menit, menyemburkan
sekitar 70mL darah dari kedua ventrikel per detakan, dan keluaran totalnya
sekitar 5 L/menit.

1.2 Rumusan masalah


‘’Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada tubuh
manusia ?’’

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


“ Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada tubuh manusia”

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada tubuh
manusia

2. Mengidentifikasi anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada tubuh


manusia

3. Menganalisis anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada tubuh


manusia

1.4 Manfaat
Dengan pembuatan laporan ini penyusun berharap dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak serta teman-teman yang berkepentingan antara lain :

1.4.1 Manfaat Teoritis


1. Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada tubuh
manusia

2. Memahami anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada tubuh


manusia
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis

Untuk memenuhi salah satu tugas sebagai Mahasiswa dalam mata pelajaran
IBD (Ilmu Biomedik Dasar) serta menumbuh kembangkan wawasan terkait
dengan IBD (Ilmu Biomedik Dasar).

2. Bagi Pembaca

Untuk mengetahui serta menambah wawasan tentang IBD (Ilmu Biomedik


Dasar) terutatama sistem kardiovaskuler.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Sistem Kardiovaskule

1. Atrium dextra
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari
seluruh jaringan kecuali paru.

2. Ventrikel dextra
Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung, darah meninggalkan
vetrikel dextra melalui trunkus pulmonal dan mengalir melewati jarak pendek
ke paru-paru.

3. Atrium sinistra
Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran lebih kecil dari atrium
dextra tetapi dindingnya lebih tebal, menampung empat vena pulmonalis yang
mengembalikan darah yang kaya oksigen dari paru-paru.
4. Ventrikel sinistra
Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung tebalnya tiga kali tebal
dinding ventrikel dextra. Darah meninggalkan vrntrikel sinistra melalui aorta
dan mengalir keseluruh tubuh kecuali paru-paru.

5. Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium dextra dan ventrikel dextra, memiliki tiga daun katup
(kuspis) jaringan ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium.

6. Katup mitral (bikuspidalis)


Terletak diantara atrium sinistra dan ventrikel sinistra melekat pada chordae
tendinea dan otot papilaris.

7. Katup aortik
Terletak diantara ventrikel sinistra dan aorta.

8. Vena kava superior dan inferior


Vena ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen atau darah yang kaya
karbondioksida dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di atrium dextra.

2.2 Fisiologi Sistem Kardiovaskuler

a. Pembuluh Nadi (Arteri)


Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah
dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang
membawa darah menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam
mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan
nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida.
Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh infark
miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
1. Sistem Pembuluh Nadi

Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem
sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi
utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung
disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi
dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau
sfigmomanometer. Anatomi Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang
tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika
media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam
adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di
dalam pada lumen. Jenis pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi
pada tubuh: Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah
dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru. Arteri sistemik Arteri
sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di
mana zat nutrisi dan gas ditukarkan. Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam
tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.

2. Arteriol

Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh


kapiler. Pembuluh kapiler Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya.
Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi.
Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang
pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel
tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran
cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil.
Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
b. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah
menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya
terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding
pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa.
Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi
agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah
tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi
merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu
pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk
ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru,
darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini
membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena
banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Vena
diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula
Semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :

1. Vena Kava

Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada
dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.

· Vena kava superior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh
( kepala, leher, keserambi kanan jantung).

· Vena kava inferior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan
anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
· Vena Pulmonalis

Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri
jantung. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises.

c. Jantung
Sistem organ Kardiovaskular Jantung adalah sebuah rongga, rongga
organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi
berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung,
dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia
yang berperan dalam sistem peredaran darah. Permukaan Jantung. Jantung
terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan
paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan
tangan.

Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium.
Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung
berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Jantung hampir sepenuhnya
diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama
perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat
erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk
menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan
memompa konstan jantung. Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-
pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di
dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan
luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik
jantung.
1. Struktur internal jantung

Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua
belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak
lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang
dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri
dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.

Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik
harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan
memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar,
khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang
memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan
jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan
bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan
katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau
katup bikuspidalis (katup berdaun dua).

2. Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar
dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena
berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi
darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke
dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong
udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan
selanjutnya dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen
mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di
antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan
didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang
selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke
dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan
ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.

3. Fungsi atrium dan ventrikel pada jantung

 Atrium dekstra berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan
kaya karbondioksida.

 Atrium sinistra berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya
oksigen.

 Ventrikel dekstra berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan


banyak mengandung karbon-dioksida.

 Ventrikel sinistra berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan


banyak mengandung oksigen.
2.3 Fisiologi Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran
darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan
dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati
jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda,
yaitu

a. Peredaran darah besar (sistemik)


Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah
yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan
tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah
yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra.

b. Peredaran darah kecil (pulmonal)


Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan
darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya
karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen
yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem


organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua
jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup.
a. Sistem Peredaran Darah Terbuka

Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah dan


cairan lainnya tidak selamanya beredar atau berada di dalam pembuluh darah.
Darah menuju jaringan tanpa melalui pembuluh. Pada saat tertentu darah
meniggalkan pembuluh darah dan langsung beredar dalam rongga-rongga tubuh
dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh. Sistem peredaran darah terbuka
terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah, sejumlah sinus
(rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah belakang dada,
berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang terbungkus oleh
perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari jantung, mempunyai
valve(katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke jantung.

Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat jenis arteri berikut:

1).Arteri Optalmik (mata)

2).Dua arteri antena

3) Dua arteri hati

4) Arteri dorsal abdominalis

b. Sistem Peredaran Darah Tertutup

Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui


pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan
melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Contoh cacing tanah
(Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah, sistem peredarannya terdiri dari
cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran.
Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah. Darah cacing
tanah berwarna merah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang larut dalam
plasma darah. Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga darah
tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi
lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran
darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas terjadi di jaringan-
jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh, darah
menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke jantung.
Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.

Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh


metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan
fisiologis cairan tubuh.

1) Pertama : darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon


dioksida dalam arah yang berlawanan.

2) Kedua : yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak,
gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk
mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat)
yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan
usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan
tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
2.4 Fisiologi Sistem Konduksi Jantung

a. Elektrofisiologi jantung
Aktivitas listrik dari jantung merupakan akibat dari perubahan pada
permiabelitas membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion. Dengan
masuknya ion-ion tersebut maka muatan listrik sepanjang membran itu
mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting
sekali dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium. Adalah
kation intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada
lingkungan ekstrasel. Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat berada
dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan
bagian dalam selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran
otot jantung dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke
dalam sel, yang menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial
membran karena stimulasi ini disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi
selesai, maka potensial membran kembali mencapai keadaan semula yaitu
proses repolarisasi.

b. Sistem konduksi jantung


Jantung manusia berdenyut dimulai saat listrik/ impuls merambat
sepanjang jalur konduksi jantung. hal ini meyebabkan otot jantung berkontraksi
sehingga menimbulkan pemompaan darah oleh jantung. System konduksi
jantung adalah hambatan impuls-impuls memungkinkan pengaturan irama
jantung , system ini merupakan modifikasi dari otot jantung yang disertai tenaga
ritmik spontan dan serabut syaraf tertentu. Jantung manusia dewasa normalnya
berkontraksi secara berirama dengan frekuensi sekitar 72 denyutan/menit.
Supaya pemompaan jantung efektif maka perlu pengkoordinasian dari jutaan sel
otot jantung. Kontraksi akan terjadi jika potential aksi yang berjalan menuju
membran sel otot. Impuls yang diterima sel tersebut kemudian disalurkan ke sel
selanjutnya melalui gap junction sehinnga jika ada rangsangan pada salah satu
bagian saja maka bagian yang lain juga terangsang. Oleh karena itu, sel otot
pada jantung diatur secara spesifik oleh frekuensi eksitasi jantung, jalur
konduksi dan banyaknya eksitasi pada daerah tertentu. Komponen-komponen
eksitasi dari jantung secara urut terdiri dari sino-auricular node(SA node), jaras
internodal atrium, atrio-ventricular node (AV node), bundle His, cabang kiri-
kanan bundel dan sistem Purkinje. Komponen – komponen eksitasi jantung :

1. SA Node ( Sino-Atrial Node )

Simpuls sino-atrial (S-A) merupakan kepingan berbentuk sabit yang


mengalami spesialisasi dengan lebar kira-kira 3mm-1cm ; simpul Ini terletak
pada dinding posterior atrium masing-masing berdiameter 3-5mikro, berbeda
dengan serabut atrium sekitarnya yang berdiameter 15-20mikro. Tetapi serabut
S-A berhubungan langsung dengan atrium sehingga setiap potensial aksi yang
mulai pada simpul S-A segera menyebar ke atrium.

Serabut sino-atrial sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot


jantung lainnya, yaitu hnya mempunyai potensial membrane istiraha dari -55
milivolt sampai -60 milivolt,dibandingkan dengan -85 sampai -95milivolt pada
sebagian terbesar serabut lainnya. Potensial istirahat yang rendah ini disebabkan
oleh sifat membrane yang mudah ditembus ion natrium. Kebocoran natrium ini
menyebabkan eksitasi-sendiri dari serabut S-A.

2. AV Node (Atrio-Ventricular Node)

Ujung serabut simpul S-A bersatu serabut otot atrium yang ada
disekitarnya, dan pontensial yang berasal dari simpul S-A berjalan ke luar,
masuk tersebut. Dengan jalan ini, pontensial aksi menyebar ke seluruh masa
otot dan akhirnya juga ke simpul A-V. Kecepatan penghataran dalam otot
atrium sekitar 0,3 meter per detik. Tetapi, penghatar dalam otot atrium, sebagian
diantaranya sedikit lebih cepat dalam beberapa berkas kecil serabut otot atrium
sebagian diantarnnya berjalan langsung dari simpul S-A ke simpul A-V dan
menghantarkan implus jantung dengan kecepatan sekitar 0,45 sampai 0,6 meter
perdetik.Llintasan ini, yang dinamakan lintasan inernodal.

Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan frekuensi


lebih rendah dan pada SA Node yaitu : 40 – 60 kali permenit. Oleh karena AV
Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang
mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impuls akan
dikeluarkan oleh AV Node.

3. Berkas His

Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :

a. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)

Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch ). Setelah melewati kedua cabang
ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut
purkinye.

b. Serabut Purkinye

Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari
sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel
akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang
secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 – 40 kali permenit.

Jantung merupakan sistem elektromekanikal dimana signal untuk kontraksi otot


jantung timbul akibat penyebaran arus listrik di sepanjang otot jantung.

Konsep automaticity mempunyai karakteristik berikut:


1. Sel jantung memiliki fungsi mekanik dan elektrik serta terdiri dari filamen-
filamen kontraktil yang jika terstimulasi akan saling berinteraksi sehingga sel
miokard akan berkontraksi.

2. Kontraksi sel otot jantung yang berhubungan dengan perubahan muatan


listrik disebut depolarisasi dan pengembalian muatan listrik disebut repolarisasi.
Rangkaian proses ini disebut potensial aksi.

3. Sel miokard bersifat depolarisasi spontan, yang berfungsi sebagai back up


sel pacu jantung jika terjadi disfungsi nodal sinus atau kegagalan propagasi
depolarisasi dengan manifestasi klinis berupa aritmia.

Sistem konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik, terdiri
dari:

1. Nodal Sinoatrial (SA)

a. Nodal SA merupakan sekumpulan sel yang terletak di bagian sudut kanan


atas atrium kanan dengan ukuran panjang 10-20 mm dan lebar 2-3 mm serta
merupakan pacemaker jantung.

b. Nodal SA mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan


mempertahankan kecepatan depolarisasi serta mengawali siklus jantung
ditandai dengan sistol atrium.

c. Impuls dari nodal SA mentebar pertama sekali ke atrium kanan lalu ke


atrium kiri (melalui berkas Bachman) yang selanjutnya di teruskan ke nodal
atrioventrikular (AV) melalui traktus internodal.

2. Nodal Atrioventrikular (AV)

a. Nodal AV terletak dekat septum interatrial bagian bawah, di atas sinus


koronarius dan dibelakang katup trikuspid yang berfungsi memperlambat
kecepatan konduksi sehingga memberi kesempatan atrium mengisi ventrikel
sebelum sistol ventrikel serta melindungi ventrikel dari stimulasi berlebihan
atrium seperti pada fibrilasi atrial.

b. Nodal AV menghasilkan impuls 40-60x/menit dan kecepatan konduksi 0,05


meter/detik.

c. Impuls dari nodal AV akan diteruskan ke berkas His.

3. Sistem His-Purkinje

a. Berkas His terbagi atas berkas kanan dan kiri.

Berkas His kiri terbagi menjadi berkas anterior kiri, posterior dan septal.

b. Berkas kanan menyebabkan impuls listrik ke ventrikel kanan, sedangkan


berkas kiri menyebarkan impuls ke septum inter-ventrikel dan ventrikel kiri
dengan kecepatan konduksi 2 meter/detik.

c. Berkas-berkas tersebut bercabang menjadi cabang-cabaang kecil atau


serabut purkinje yang tersebar mulai dari septum interventrikel sampai ke
muskulus papilaris dan menghasilkan impuls 20-40x/menit dengan kecepatan
konduksi 4 meter/detik.

d. Impuls listrik menyebar mulai dari endokardium ke miokardium dan


terakhir mencapai epikardium, yang selanjutnya otot jantung akan bergerak
(twisting) dan memompa darah keluar dari ruang ventrikel ke pembuluh darah
arteri. Fase potensial aksi jantung

1. Fase 0:

Depolarisasi cepat (fase sodium channel): terjadi pemasukan cepat Na+


dari luar sel ke dalam sel melalui saluran Na+ Ion K+ bergerak ke luar sel dan
Ca++ bergerak lambat masuk ke dalam sel melalui saluran Ca++. Sel akan
terdepolarisasi dan dimulailah kontraksi jantung ditandai dengan kompleks QRS
pada elektrokardiogram (EKG). Selanjutnya terjadi repolarisasi segera yang
terdiri dari 3 fase (fase 1,2 dan 3).

2. Fase 1:

Repolarisasi dini: saluran Na+ akan menutup sebagian sehingga memperlambat


aliran Na+ ke dalam sel. Pada saat bersamaan, Cl- masuk ke dalam sel dam K+
keluar melalui saluran K+. Alhasil terjadi penurunan jumlah ion positif dalam
sel yang menimbulkan gelombang defleksi negatif kecil pada kurva potensial
aksi.

3. Fase 2:

Fase plateau: Terjadi pemasukan lambat Ca++ ke dalam sel melalui saluran Ca+
+ Ion K+ terus keluar dari sel melalui saluran K+. Fase ini ditandai dengan
segmen ST pada EKG.

4. Fase 3:

Repolarisasi cepat akhir: Terjadi downslope potensial aksi, dimana K+ bergerak


cepat keluar sel. Saluran Ca++ dan Na+ tertutup sehingga Ca++ dan Na+ tidak
bisa masuk ke dalam sel. Pengeluaran cepat K+ menyebabkan suasana elektrik
di dalam sel menjadi negatif. Hal ini menjelaskan terjadi gelombang T
(repolarisasi ventrikel) pada EKG. Jika saluran K+ dihambat, terjadi
pemanjangan potensial aksi.

5. Fase 4:

Resting membrane potential: kembali pada keadaan istirahat, Na+ dijumpai


banyak di dalam sel serta K+ banyak diluar sel. Pompa Na+K+ akan diaktivasi
untuk mengeluarkan Na+ dan memasukkan K+ ke dalam sel. Jantung
mengalami polarisasi ( siap untuk stimulus berikutnya).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Peredaran
darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan
dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati
jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda.
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang
kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang
kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium dextra. Peredaran
darah pulmonal adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke
paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari
ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolis
darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya oksigen yang selanjutnya akan
dialirkan ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis.

Sedangkan sistem konduksi jantung dimana aktivitas listrik dari jantung


merupakan akibat dari perubahan pada permiabelitas membran sel, yang
memungkinkan pergerakan ion-ion. Dengan masuknya ion-ion tersebut maka
muatan listrik sepanjang membran itu mengalami perubahan relative. Ada tiga
ion yang mempunyai fungsi penting sekali dalam elektrofisiologi sel, yaitu :
kalium, natrium dan kalsium. Adalah kation intrasel yang dominan sedangkan
konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada lingkungan ekstrasel. Membran sel otot
jantung pada keadaan istirahat berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian
luar berpotensi positif dibandingkan bagian dalam selisih potensial ini disebut
potensial membrane. Bila membran otot jantung dirangsang, sifat permeabel
berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang menyebabkan potensial
membrane. Perubahan potensial membran karena stimulasi ini disebut
depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial membran
kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.

3.2 Saran
Dilihat dari fungsi serta manfaatnya pada tubuh, tentulah jantung sangat
berharga. Oleh karena itu, untuk menjaga agar semua yang ada tidak rusak
ataupun mengalami gangguan, perbiasakanlah hidup sehat serta mengurangi
kegiatan yang dapat membuat jantung bekerja lebih cepat dari normalnya.

Di samping itu, kurangilah mengkonsumsi makanan yang banyak


mengandung lemak dan perbanyaklah mengkonsumsi buah serta makanan yang
memenuhi standar (gizi seimbang), dan lakukanlah olahraga dan istirahat yang
cukup.

Selain itu, dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang
kami tulis masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh
karena itu, penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan
pengetahuan bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth..2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:Buku


Kedokteran EGC.

Sloane, E.1994. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta:Buku Kedokteran EGC.

Syaifuddin.2002. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta:Widya Medika.

Tambayong, J. 2001. Anatomi dan Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta:Buku


Kedokteran EGC.

Watson, R.2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai