Anda di halaman 1dari 20

CASE CONTROL STUDY

OLEH :

CINTIA NOVITA SARI


2026020015
CASE CONTROL STUDY

 Merupakan penelitian observasional


 mempelajari hubungan serta besarnya risiko, antara tingkat keterpaparan
dengan kejadian penyakit.
 menoleh kebelakang” yakni dimulai dengan mengidentifikasi kelompok
dengan peyakit/efek (kasus) dan kelompok tanpa penyakit (kontrol),
kemudian dilihat kebelakang faktor risikonya.
 Nama lain: Retrospektif, kasus kelola, case referent , atau case history.
 Subyek yang didiagnosis menderita sakit (kasus ) adalah insiden (kasus Baru)
CASE CONTROL STUDY
Skema rancangan desai kasus kontrol

PENELUSURAN KE
ADA TIDAKNYA FAKTOR RISIKO PENELITIAN MULAI DARI SINI
BELAKANG

Faktor Resiko + (A)


KASUS ( ADA PENYAKIT )
Faktor Resiko - (B)

Faktor Resiko + (C)


Kontrol (Tak Ada penyakit)
Faktor Resiko - (D)
CASE CONTROL STUDY

Langkah – langkah:

1. Menetapkan pertanyaan penelitian beserta hipotesis penelitian


2. Mendeskripsikan variabel penelitian : Efek dan Faktor Risiko (FR)
3. Menentukan Populasi dan Sampel (kasus dan kontrol)
a. Memilih Kasus : Kriteria Diagnosis, Sumber Kasus dan Jenis Data Penyakitnya
b. Memilih Kontrol :
 Memilih kontrol dari sumber karekteristik yang sama dengan kasus
 Keserupaan antara Kontrol dan kasus (Matching)
c. Menetapkan Jumlah Sampel
 Jika kasus sedikit, jumlah kontrol diperbesar 1 : 2 atau 1 : 4
CASE CONTROL STUDY
4. Melaksanakan Pengukuran variabel Efek dan Faktor Risiko (FR) , dibuat
dikotom/dua kategori.
5. Melakukan analisis ------- Odds Ratio ( dengan tabel 2 x 2)

KASUS KOONTROL TOTAL


Faktor Resiko + A B (A+B)
Faktor Resiko - C D (C+D)
(A+C) (B+D) (A+B+C+D)

AXD
ODDS RATIO (OR) = ----------------
BXC
CASE CONTROL STUDY

CONTOH KASUS

Dilakukan suatu penelitian Case Control di suatu rumah sakit


pada 300 orang. Tujuannya ingin mencari hubungan antara
penyakit AIDS dengan penggunaan jarum suntik pada IDU
(Injection Drug User). Diketahui jumlah orang yang tidak AIDS
adalah 175, jumlah total orang yang menggunakan jarum tak
steril adalah 100, dari kelompok pengguna jarum yang tak steril
ada 65 orang yang AIDS.

Pertanyaan
1. Sebutkan langkah-langkahnya penelitiannya?
2. Berapa Odds Rasionya?
3. Bagaimana kebermaknaanya
CASE CONTROL STUDY

KELEBIHAN:

Dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat

Relatif Murah

Cocok Untuk penyakit yang langka

Cocok untuk meneliti penyakit-penyakit yang masa laten panjang

Dapat meneliti berbagai Faktor risiko sekaligus


CASE CONTROL STUDY

KELEBIHAN:

Bias dalam seleksi subyek

Tidak efisien untuk mengevaluasi paparan yang langka kecuali jika


persentase attributable risk tinggi

Tidak dapat menghitung laju insiden

Kadang sulit memastikan hubungan temporal antara paparan dan


penyakit

Hanya berkaitan dengan satu penyakit atau efek

Kesulitan memilih kontrol yang tepat


COHORT STUDY
Cohort Study

 Merupakan penelitian observasional


 Mempelajari hubungan serta besarnya risiko, antara tingkat keterpaparan
dengan kejadian peny
 Pengamatannya “diikuti kedepan” yakni dimulai dengan populasi /kelompok
subyek yang bebas dari penyakit, dan secara alami kelompok subyek ini akan
terbagi menjadi terpapar dan tidak terpapar,kemudian diikuti sepajang
waktu/periode tertentu untuk melihat ada tidaknya efek pada subyek
tersebut akit.
 Nama lain : Prospektif, Studi Follow Up,Studi Longitudinal, Studi insidensi.
 karena kejadian kasusnya adalah kasus baru terjadi maka studi ini disebut
dengan studi insiden. .
Cohort Study
Skema Rancangan Kohort Study

Peneitian Mulai Dari Sini PENELUSURAN KE DEPAN APAKAH TERJADI EFEK

EFEK (Kasus) + A

FAKTOR RESIKO +

EFEK (Kasus) - B
Subyek tanpa Faktor
Resiko tanpa Efek
EFEK (Kontrol) +C

FAKTOR RESIKO -

EFEK (Kontrol) - D
Cohort Study

LANGKAH-LANGKAH

1. Menetapkan pertanyaan penelitian beserta hipotesis penelitian


2. Mendeskripsikan variabel penelitian : Efek dan Faktor Risiko (FR) = defendent
dan indefendent;
 Mendefinisikan secara jelas faktor risiko (variabel independen/bebas) dan
faktor efek (variabel dependen/terikat)
 Mengidentifikasikan faktor risiko internal (dari subyek) maupun faktor risiko
Eksternal (dari lingkungan), hal ini penting karena dikhawatrirkan akan
menjadi predisposisi timbulnya penyakit (efek)
Cohort Study

3. Menentukan Populasi dan Sampel;


 Dari awal penelitian dipilih subyek yang benar-benar tak mempunyai efek
(penyakit).
 Subyek dipilih dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
 Subyek yang dipilih dari populasi terjangkau berdasarkan geografik penduduk dan
dari kelompok orang tertentu
 Melaksanakan Pengukuran variabel Efek dan Faktor Risiko (FR)

4. Dibuat dikotom (tabel 2 x2)

5. Mengamati timbulnya Efek agar tak Drop Out


Cohort Study

LANGKAH-LANGKAH

6. Melakukan analisis

KASUS KOONTROL TOTAL


Faktor Resiko + A B (A+B)
Faktor Resiko - C D (C+D)
(A+C) (B+D) (A+B+C+D)

A(A+B)
RR = ----------------
C(C+D)
Cohort Study

INTERPRETASI KEMAKNAAN

 Dihitung batas atas (upper limit) dan batas bawah (lower limit)
 Nilai Batas Bawah/Lower Limit (LL) = RR ( e -F)
 Nilai Batas Atas/Upper Limit (UL) = RR ( e F)

INTERPRETASINYA

 Bila Nilai LL dan UP dibawah 1 atau nilai LL dan UL diatas 1 ( =Tidak Mencakup Nilai 1) Berarti
nilai RR ada hubungan yang bermakna
 Bila Nilai LL dibawah 1 atau nilai UP diatas 1 (=Mencakup Nilai 1) Berarti nilai RR ada tidak ada
hubungan yang bermakna.
Cohort Study

CONTOH KASUS

Dilakukan suatu penelitian Longitudinal selama 10 tahun di


suatu propinsi pada 1500 orang. Tujuannya ingin mencari
hubungan antara kejadian kanker paru dengan merokok.
Setelah pengamatan didapatkan orang-orang yang mempunyai
paparan dan sakit sebesar 600, hasil pengamatan tersebut juga
mendaptakan jumlah orang yang kanker paru adalah 1100 dan
jumlah total orang merokok adalah 900

PERTANYAAN

Sebutkan langkah-langkahnya penelitiannya?


2. Berapa Rasio Relatif? 3.
Bagaimana kebermaknaanya?
Cohort Study
KELEBIHAN

 Merupakan desain yang terbaik utuk menentukan insiden dan laju insiden
 Studi ini paling baik dalam menerangkan hubungan temporal antara faktor
risiko dengan efek
 Dapat meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu faktor risiko tertentu
 Bias pada paparan lebih minimal
 Cocok untuk meneliti paparan yang langka
Cohort Study
KEKURANGAN

Memerlukan waktu yang lama

Sarana dan biaya mahal

Tidak efisien untuk kasus (penyakit) yang langka

Terancam adanya drop out


Masalah etika---- peneliti membiarkan subyek terpajan
paparan yang dapat merugikan si subyek itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai