Anda di halaman 1dari 10

Nama kelompok :

Eliska kornelia
Ella monica
Fina ayu andanie
Piona lorensa
Sintya widhiacarni A.
Definisi surveilans
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan
pengamatan secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan
serta kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya
penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar
dapat melakukan tindakan penanggulangan secara
efektif dan efisien melalui proses pengumpulan,
pengolahan data dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
(Syafrudin, 2015)
Tujuan surveilans
 Menurut Kemenkes (2010) tujuan dari surveilans gizi
adalah untuk memberikan gambaran perubahan
pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat dan
indikator khusus lain yang diperlukan secara cepat, akurat,
teratur dan berkelanjutan dalam rangka pengambilan
tindakan segera, perencanaan jangka pendek dan
menengah serta perumusan kebijakan.
 Menurut Morley dkk, (1976) tujuan dari surveilans gizi
adalah mendapatkan informasi tentang masalah kesehatan
meliputi gambaran masalah kesehatan menurut waktu,
tempat dan orang, diketahuinya determinan, faktor risiko
dan penyebab langsung terjadinya masalah kesehatan
tersebut.
Menurut WHO surveilans adalah proses
pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi
data secara sistematik dan terus menerus serta
penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan
untuk dapat mengambil tindakan. (Syafrudin, 2015).
Menurut Karyadi (1994), surveilans epidemiologi
adalah pengumpulan data epidemiologi yang akan
digunakan sebagai dasar dari kegiatan-kegiatan dalam
bidang pengnggulangan penyakit yaitu :

1) Perencanaan program pemberantasan penyakit.


2) Evaluasi program pemberantasan penyakit.
3) Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) / wabah.
Detels (1989) mengemukakan enam unsur kunci
surveilans, yaitu : Pengumpulan data kesehatan secara
jelas, pengumpulan data yang terus menerus, analisis
sewaktu-waktu, diseminasi hasil, bertindak berdasarkan
hasil, serta evaluasi periodik dan sistem.
Fungsi Surveilans
Fungsi surveilans gizi antara lain:
 Monotoring program gizi perencanaan program
 Prediksi masa depan, manajemen dan evaluasi program,
mencari atau mengobservasi indikator-indikator masalah
gizi baru dalam program yang sedang berjalan
 Timely warning and intervention system
 Sistem Isyatat Dizi dan intervensi
 Suatu sistem yang ditujukan untuk mencegah malnutrisi
dengan cara melihat ketersediaan makanan yang
dikonsumsi.
Fungsi umum surveilans gizi adalah perencanaan,
implementasi, dan evaluasi kegiatan kesehatan
masyarakat. Sedangkan, manfaat khusus
memperkirakan kuantitas masalah, menggambarkan
riwayat alamiah penyakit, mendeteksi wabah/KLB,
menggambarkan distribusi masalah kesehatan,
memfasilitasi penelitian dan epidemiologis dan
laboratoris, membuktikan hipotesis, menilai kegiatan
pencegahan dan penanggulangan, memonitor
perubahan agen infeksius, memonitor upaya isolasi,
mendeteksi perubahan kegiatan, merencanakan
kegiatan.
Surveilans kesehatan masyarakat adalah proses pengumpulan
data kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi secara
sistematik, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi, penyebaran, dan
penggunaan informasi kesehatan. Hasil surveilans dan pengumpulan
serta analisis data digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang status kesehatan populasi guna merencanakan,
menerapkan, mendeskripsikan, dan mengevaluasi program kesehatan
masyarakat untuk mengendalikan dan mencegah kejadian yang
merugikan kesehatan. Dengan demikian, agar data dapat berguna, data
harus akurat, tepat waktu, dan tersedia dalam bentuk yang dapat
digunakan.
Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan, analisis, dan
analisis data secara terusmenerus dan sistematis yang kemudian
didiseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang bertanggung
jawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
Indikator Surveilans
Beberapa indikator yang berkaitan dengan dengan survelen gizi yaitu:

 Bayi berat badan lahir rendah (BBLR)


 Balita kurang gizi
 Gangguan pertumbuhan balita
 Kekurangan energi kronis (KEK) wanita usia subur (WUS)
 Kekurangan energi kronis Ibu hamil
 Rumah tangga konsumsi garam beryodium
 Anak kekurangan vitamin A
 Konsumsi gizi rumah tangga
 Anemia gizi
 Gizi darurat daerah bencana
 Gizi lebih pada orang dewasa
 ASI eksklusif dan MP-ASI (Direktorat gizi masyarakat

Anda mungkin juga menyukai