Anda di halaman 1dari 11

Pendekatan Epidemiologi

pemecahan masalah kesehatan


• Epidemiologi mempunyai peranan yang sangat besar dalam
pemecahan suatu masalah, yang tidak hanya berfungsi untuk
menilai efektivitas sistem pelayanan operasional saja, tetapi
juga termasuk mempelajari perubahan yang diperlukan.
• Pendekatan epidemiologi dpt digunakan u/ mengungkapkan
besaran masalah kesehatan secara baik dan spesifik.
• Baik karena: besaran masalah dapat digambarkan secara
kuantitatif dan objektif melalui pengukuran Epidemiologi
• Spesifik karena: permasalahan dapat diidentifikasikan terjadi
pada kelompok penddk dengan karakteristik tertentu. Waktu
dan tempat kejadian dapat dirumuskan dengan tajam.
• Sehingga gambaran besar masalah dapt dibuat secara baik
dan spesifik dan perumusan program dan alternatif kegiatan
segera dapat dibuat secara tepat.
• Pendekatan epidemiologi mengandung konsep pendekatan
komprehensif, holistik, pedekatan sistem, pendekatan risiko
yang mengacu kepada akar kata EPI-DEMOS-LOGOS yaitu
ilmu yang dipakai untuk mencarikan pemecahan masalah
yang menimpa masyarakat.
Tiga Prinsip Pendekatan Epidemiologi
1. selalu menyangkut studi kelompok penduduk, bukan
individu
2. Selalu membandingkan kelompok dengan kelompok lain
3. Selalu mempertanyakan apakah mereka dengan kondisi
tertentu lebih sering mempunyai karakteristik atau faktor
tertentu daripada mereka yang tidak dengan
kondisi/karakteristik itu. Mereka yang mempunyai
karakteristik/kondisi itu disebut”High Risk Group”
Pendekatan Epidemiologi dikenal 4 fase
1. Epidemiologi Deskriptif : pada fase ini informasi
dikumpulkan u/ menjawab pertanyaan-pertanyaan;
a. “WHAT”:
1. Masalah kesehatan at/ kondisi apa yang sedang terjadi dan
manifestasinya dalam bentuk apa
2. Masalah ini biasanya frekuensinya diukur dngan
menggunakan besaran tertntu baik dengan menggunakan
angka mutlak maupun angka relatif ( rate, ratio, proporsi).
ukurannya bisa berupa insiden atau prevalensi kejadian.
Angka relatif berguna u/ menggambrkn besarnya kejadian
masalah di suatu tempat.
• Misalnya Case fatality Rate (CRF) Campak
dikecamatan X pada 1 juni 1990 adalah
5%. Apabila pada waktu yang sama angka
ini dibandingkan dengan angka di
kecamatan lainnya, maka dapatlah
ditentukan di kecamatan mana penyakit
campak masih menjadi masalah dan
diprioritaskan untuk ditanggulangi.
b. “WHO”:
1. Siapa yang tertimpa masalah
2. Orang yang tertimpa masalah dideskripsikan
menurut karakteristik umur, JK, stats sosial,
suku dan ciri lainnya yang dianggap ada
hbungannya dengan timbulnya masalah.
c. “WHERE” :
1. Dimana masalah tersebut terjadi
2. Tempat terjadi masalah bisa dideskripsikan
menurut distribusi geografis sampai kepada
t4 tinggal orang yg tertimpa masalah.

Anda mungkin juga menyukai