Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“IMPLEMENTASI DAN KEBIJAKAN


PERENCANAAN KESEHATAN”

Siti Khanifaturrohmah
(18012028)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
HANG TUAH PEKANBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala Rahmat dan

HidayahNya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai dengan yang diharapkan.

Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni

Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang

“Implementasi dan Kebijakan Perencanaan Kesehatan”, yang kami sajikan

berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Meskipun banyak rintangan

dan hambatan yang saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil

menyelesaikannya dengan baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas

kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun.

Terima kasih.

Pekanbaru, Juli 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1


A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3


A. Implementasi Kebijakan .............................................................................. 3
B. Kebijakan ..................................................................................................... 6
C. Merencanakan Kebijakan Kesehatan .......................................................... 11
D. Dasar-Dasar Membuat Kebijakan Kesehatan .............................................. 16

BAB III KESIMPULAN .............................................................................................. 22

A. Kesimpulan .................................................................................................. 22

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 24


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Implementasi merupakan salah satu tahap dalam proses kebijakan

publik. Biasanya implementasi dilaksanakan setelah sebuah kebijakan

dirumuskan dengan tujuan yang jelas. Implementasi adalah suatu

rangkaian aktifitas dalam rangka menghantarkan kebijakan kepada

masyarakat sehingga kebijakan tersebut dapat membawa hasil

sebagaimana yang diharapkan. Implementasi kebijakan pada prinsipnya

adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya, tidak lebih

dan kurang.

Dalam manajemen, tahap perencanaan memegang peranan penting,

karena perencanaan merupakan langkah awal untuk memiliki sebuah

pedoman kerja yang terarah dan jelas, sehingga aktifitas organisasi dapat

diarahkan untuk mencapai tujuan. Perencanaan yang baik memberikan

kontribusi besar terhadap keberhasilan mencapai tujuan, tetapi sebuah

rencana tidak berarti apa-apa tanpa adanya pelaksanaan atau implementasi.

Hal lain yang perlu juga dikemukakan, bahwa rencana yang baik dapat

dijadikan pedoman pelaksanaan sekaligus dapat digunakan sebagai

pedoman evaluasi, karena dalam prakteknya evaluasi adalah

membandingkan antara target yang ditetapkan dalam rencana dan realisasi

sebagai hasil implementasi (Buku “Perencanaan, Implementasi, dan

Evaluasi Kebijakan (Fungsi-Fungsi Manajemen)”).


Perencanaan kesehatan merupakan suatu proses yang dinamis,

berkesinambungan, meliputi proses merumuskan masalah (analisis situasi,

menentukan prioritas, perencanaan strategi, perencanaan operasional) dan

proses melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dilanjutkan dengan

melakukan evaluasi. Perencanaan kesehatan bermaksud merumuskan dan

melaksanakan kegiatan-kegiatan pada masa mendatang untuk

meningkatkan derajat kesehatan.

Keberhasilan perencanaan kesehatan sangat dipengaruhi oleh banyak

hal, karena tinggi rendahnya derajat kesehatan penduduk dipengaruhi oleh

banyak faktor seperti faktor pelayanan kesehatan yang tersedia, faktor

lingkungan, dan perilaku penduduk. Oleh karena itu dibutuhkan

pemahaman tentang implementasi dan kebijakan perencanaan kesehatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan apa saja yang akan

dibahas dalam makalah ini, yaitu

1. Bagaimana implementasi kebijakan ?

2. Bagaimana merencanakan kebijakan kesehatan ?

3. Apa yang menjadi dasar-dasar dalam membuat kebijakan kesehatan ?

4. Bagaimana kebijakan kesehatan di Indonesia ?


C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, tujuan penulisan makalah ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan bagaimana implementasi kesehatan

2. Untuk menjelaskan bagaimana merencanakan kebijakan kesehatan

3. Untuk menjelaskan dasar-dasar membuat kebijakan kesehatan

4. Untuk menggambarkan bagaimana kebijakan kesehatan di Indonesia


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan bila diartikan secara terpisah yaitu,

Implementasi adalah Pelaksanaan, penerapan implemen. Implemen adalah

alat, peralatan. Jika ditambah kata studi maka studi implementasi adalah

studi perubahan, bagaimana kemungkinan perubahan bisa dimunculkan.

Studi implementasi juga merupakan studi tentang mikrostruktur dari

kehidupan politik, bagaimana organisasi di luar dan di dalam sistem politik

menjalankan urusa mereka dan berinteraksi satu sama lain, apa motivasi-

motivasi mereka bertindak seperti itu, dan apa motivasi lain yang mungkin

membuat mereka bertindak secara berbeda. Terdapat dua hal pokok dalam

membicarakan implementasi kebijakan, yakni mengenai konsep

implementasi dan model-model implementasi kebijakan.

Kebijakan adalah salah satu konsep dalam ilmu politik. Kebijakan

(policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang

pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk

mencapai tujuan itu. Pada prinsipnya, pihak yang membuat kebijakan-

kebijakan itu mempunyai kekuasaan untuk melaksanakannya (Nugroho,

Riant, 2011).
B. Kebijakan

Kebijakan adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar dan

dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara

bertindak (tentag organisasi, atau pemerintah); pernyataan cita-cita, tujuan,

prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam

usaha mencapai sasaran tertentu. Contoh: kebijakan kebudayaan, adalah

rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar rencana atau aktifitas

suatu negara untuk mengembangkan kebudayaan bangsanya. Kebijakan

Kependudukan, adalah konsep dan garis besar rencana suatu pemerintah

untuk mengatur atau mengawasi pertumbuhan penduduk dan dinamika

penduduk dalam negaranya.

Menurut Dunn (1988) beberapa karakteristik masalah pokok dari

masalah kebijakan, adalah:

1. Interdepensi (saling tergantung)

yaitu kebijakan suatu bidang (energi) seringkali mempengaruhi

masalah kebijakan lainnya (pelayanan kesehatan). Kondisi ini

menunjukkan adanya sistem masalah. Sistem masalah ini

membutuhkan pendekatan Holistik, satu masalah dengan yang lain

tidak dapat di piahkan dan diukur sendirian.

2. Subjektif

yaitu kondisi eksternal yang menimbulkan masalah diindentifikasi,

diklasifikasi dan dievaluasi secara selektif. Contoh: Populasi udara

secara objektif dapat diukur (data). Data ini menimbulkan penafsiran


yang beragam (gangguan kesehatan, lingkungan, iklim, dan lain-lain),

muncul situasi problematis, bukan problem itu sendiri.

3. Artifisial

yaitu pada saat diperlukan perubahan situasi problematis, sehingga

dapat menimbulkan masalah kebijakan.

4. Dinamis

yaitu masalah dan pemecahannya berada pada suasana perubahan

yang terus menerus. Pemecahan masalah justru dapat memunculkan

masalah baru, yang membutuhkan pemecahan masalah lanjutan.

5. Tidak terduga

yaitu masalah yang muncul di luar jangkauan kebijakan dan sistem

masalah kebijakan.

C. Merencanakan Kebijakan Kesehatan

Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus

diperhatikan. Menurut Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagian dari sistem administrasi

Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan

pekerjaan perencanaan sebagai bagian dari sistem administrasi secara

keseluruhan. Sesungguhnya, perencanaan pada dasarnya merupakan

salah satu dari fungsi administrasi yang amat penting. Pekerjaan

administrasi yang tidak didukung oleh perencanaan, bukan merupakan

pekerjaan administrasi yang baik.


2. Dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan

Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan secara

terus-menerus dan berkesinambungan. Perencanaan yang dilakukan

hanya sekali bukanlah perencanaan yang dianjurkan. Ada hubungan

yang berkelanjutan antara perencanaan dengan berbagai fungsi

administrasi lain yang dikenal. Disebutkan perencanaan penting untuk

pelaksanaan, yang apabila hasilnya telah dinilai, dilanjutkan lagi

dengan perencanaan. Demikian seterusnya sehingga terbentuk suatu

spiral yang tidak mengenal titik akhir.

3. Berorientasi pada masa depan

Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi pada

masa depan. Artinya, hasil dari pekerjaan perencanaan tersebut,

apabila dapat dilaksanakan, akan mendatangkan berbagai kebaikan

tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada masa yang akan datang.

4. Mampu menyelesaikan masalah

Suatu perencanaan yang baik adalah yamg mampu

menyelesaikan berbagai masalah dan ataupun tantangan yang

dihadapi. Penyelesaian masalah dan ataupun tantangan yang

dimaksudkan disini tentu harus disesuaikan dengan kemampuan.

Dalam arti penyelesaian masalah dan ataupun tantangan tersebut

dilakukan secara bertahap, yang harus tercermin pada pentahapan

perencanaan yang akan dilakukan.


5. Mempunyai tujuan

Suatu perencanaan yang baik adalah yang mempunyai tujuan

yang dicantumkan secara jelas. Tujuan yang dimaksudkandi sini

biasanya dibedakan atas dua macam, yakni tujuan umum yang

berisikan uraian secara garis besar, serta tujuan khusus yang berisikan

uraian lebih spesifik.

6. Bersifat mampu kelola

Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu

kelola, dalam arti bersifat wajar, logis, obyektif, jelas, runtun,

fleksibel serta telah disesuaikan dengan sumber daya. Perencanaan

yang disusun tidak logis serta tidak runtun, apalagi yang tidak sesuai

dengan sumber daya bukanlah perencanaan yang baik.

D. Dasar-Dasar Membuat Kebijakan Kesehatan

Memahami dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya

merupakan upaya mewujudkan nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai

landasan untuk berpikir dan bertindak dalam pembangunan kesehatan.

Nilai tersebut merupakan landasan dalam menghayati isu strategis,

melaksanakan visi, dan misi sebagai petunjuk pokok pelaksanaan

pembangunan kesehatan secara nasional sebagaimana tercantum dalam

Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat, yang meliputi:

perikemanusiaan, adil dan merata, pemberdayaan dan kemandirian,

pengutamaan dan manfaat.


1. Isu Strategis Pembangunan Kesehatan

Banyak masalah kesehatan dapat dideteksi dan diatasi secara

dini di tingkat paling bawah. Jumlah dan mutu tenaga kesehatan

belum memenuhi kebutuhan. Pemanfaatan pembiayaan kesehatan

belum terfokus dan sinkron. Hasil sarana kesehatan bisa dijadikan

pendapatan daerah. Masyarakat miskin belum sepenuhnya terjangkau

dalam pelayanan kesehatan. Beban ganda penyakit dapat

menimbulkan masalah lainnya secara fisik, mental dan sosial.

2. Visi Strategis Pembangunan Kesehatan

Dengan memperhatikan isu strategis pembangunan kesehatan

tersebut dan juga dengan mempertimbangkan perkembangan,

masalah, serta berbagai kecenderungan pembangunan kesehatan ke

depan maka ditetapkan visi pembangunan kesehatan oleh Departemen

Kesehatan yaitu Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat.

Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu

kondisi di mana masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan mampu

untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan

yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik

yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat

bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung

untuk hidup sehat.


3. Misi Strategis Pembangunan Kesehatan

Visi pembangunan kesehatan tersebut kemudian diejawantahkan

melalui misi pembangunan kesehatan, yakni Membuat Rakyat Sehat.

Misi kesehatan ini kemudian dijalankan dengan mengembangkan

nilai-nilai dasar dalam pelayanan kesehatan yaitu berpihak pada

rakyat, bertindak cepat dan tepat, kerjasama tim, integritas yang

tinggi, transparansi dan akuntabilitas.

E. Kebijakan Kesehatan Di Indonesia

1. Isu strategis

 Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang

bermutu belum optimal

 Sistem perencanaan dan penganggaran departemen kesehatan

belum optimal

 Standar dan pedoman pelaksanaan pembangunan kesehatan masih

kurang memadai

 Dukungan departemen kesehatan untuk melaksanakan

pembangunan kesehatan masih terbatas.

2. Strategi kesehatan di Indonesia

 Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan

 Meningkatkan pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan

 Membina sistem kesehatan dan sistem hukum di bidang kesehatan

 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan


 Melaksanakan jejaring pembangunan kesehatan (Indah

Qodrunisa, Makalah Kebijakan Nasional).


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam

perencanaan kesehatan khususnya pada tahap perencanaan kebijakan

kesehatan perlu dilakukan perumusan masalah kebijakan itu sendiri,

kemudian merencanakan kebijakan kesehatan dan menganalisis dasar-

dasar dalam membuat kebijakan kesehatan demi terwujudnya perencanaan

kesehatan masyarakat Indonesia yang maksimal.


Daftar Pustaka

A.Yunus (2004). Perencanaan, Implementasi, Dan Evaluasi Kebijakan


(Fungsi-Fungsi Manajemen. Unit Penerbitan Uuniversitas Majalengka.

http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/1._analisis_situasi_makal
ah.pdf

https://www.academia.edu/35309013/Makalah_Kebijakan_Kesehatan

Nugroho, Riant, 2004. Public Policy, Dinamika Kebijakan -Analisis Kebijakan


–Manajemen Kebijakan. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo -
Kelompok GramediaHlm : 158 -160

Anda mungkin juga menyukai