Anda di halaman 1dari 7

KOMPETENSI DASAR

3.9. Menganalisis struktur, tata nama, sifat, sintesis, dan kegunaan senyawa karbon
(haloalkana, amina, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil
alkanoat)
4.9. Merancang dan melakukan percobaan untuk sintesis senyawa karbon, identifikasi gugus
fungsi dan/atau penafsiran data spektrum inframerah (IR)

I. JUDUL PRAKTIKUM
Pembuatan Indkator Alami untuk Identifikasi Boraks Pada Makanan

II. TUJUAN PRAKTIKUM


1. Membuat indikator alami pendeteksi boraks
2. Mengidentifikasi boraks pada bahan makanan

III. LANDASAN TEORI


Untuk memperbaiki kualitas dan tekstur makanan biasanya digunakan bahan
tambahan pangan atau disebut dengan BTP. Bahan tambahan pangan adalah bahan atau
campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan,
tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan
pangan.
Pada umumnya bahan tambahan pangan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:
a. Aditif sengaja : yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan
tujuan tertentu, misalnya untuk meningkatkan konsistensi, nilai gizi, cita rasa,
mengendalikan keasaman atau kebasaan, memantapkan bentuk atau rupa dan lain
sebagainya.
b. Aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat
kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.
Bila dilihat dari asalnya, aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin,
asam sitrat, dan lain sebagainya, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai
sifat serupa benar dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat
metabolismenya seperti misalnya -karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya
bahan sintetik mempunyai kelebihan yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah.
Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses
sehingga mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang
bersifat karsinogenik yang dapat merangsang terjadi kanker pada hewan atau manusia
(Winarno 1984 dalam Falahudin, I., Pane E.R., Kurniati N. 2016).
Boraks adalah senyawa kimia turunan dari logam berat boron (B). Boraks
merupakan anti septik dan pembunuh kuman. Bahan ini banyak digunakan sebagai bahan
anti jamur, pengawet kayu, dan antiseptik pada kosmetik13. Dalam Peraturan Menteri
Kesehatan No. 722/ MenKes/Per/IX/88 boraks dinyatakan sebagai bahan berbahaya dan
dilarang untuk digunakan dalam pembuatan makanan. Dalam makanan boraks akan
terserap oleh darah dan disimpan dalam hati. Karena tidak mudah larut dalam air boraks
bersifat kumulatif. Dari hasil percobaan dengan tikus menunjukkan bahwa boraks
bersifat karsinogenik. Selain itu boraks juga dapat menyebabkan gangguan pada bayi,
Pembuatan Indikator Alami untuk Identifikasi Boraks 2017

gangguan proses reproduksi, menimbulkan iritasi pada lambung, dan menyebabkan


gangguan pada ginjal, hati, dan testis (Suklan H 2002 dalam Widayat 2011).

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat :
No. Alat Banyaknya
1. Beaker glass 4
2. Kertas saring 4
3. Mortas dan stemper 1
4. Batang pengaduk 4
5. Plat tetes 1
6. Pipet tetes 2
7. Spatula 1
8. Gelas ukur 5 ml 1
9. Timbangan 1

Bahan :
No. Bahan Banyaknya
1. Kunyit 100 gram
2. Ubi jalar 100 gram
3. Tomat 100 gram
4. Jeruk 100 gram
5. Larutan boraks
6. Sampel bakso 2 gram
7. Sampel tahu 2 gram
8. Sampel mie 2 gram
9. Sampel buras 2 gram
10. Aquades 5 ml

V. PROSEDUR KERJA
A. Pembuatan indikator alami :
1. Ambil beberapa potong kunyit
2. Kemudian tumbuk dan saring sehingga dihasilkan cairan kunyit bewarna kuning.
3. Kemudian, celupkan kertas saring ke dalam cairan kunyit dan keringkan.
4. Setelah kering teteskan larutan boraks pada kertas saring.
5. Amati perubahan warna yang terjadi, warna yang dihasilkan akan digunakan
sebagai kontrol positif.
6. Ulangi langkah 1-5 untuk :
- Ubi jalar
- Tomat
- Jeruk

B. Identifikasi boraks pada makanan :


1. Siapkan kertas tumerik dari indikator alami yang telah dibuat

1
Pembuatan Indikator Alami untuk Identifikasi Boraks 2017

2. Haluskan 2 gram sampel bahan makanan yang akan diuji lalu tambahkan 1 ml air
3. Teteskan air larutan dari sampel makanan yang diuji pada kertas tumerik yang
telah dibuat
4. Amati perubahan warna yang terjadi

VI. HASIL PENGAMATAN


A. Tabel pengamatan pembuatan indikator
No. Bahan indikator Warna Warna setelah ditetesi Indikator
sebelum larutan boraks Alami
Ya Tida
k

B. Tabel pengamatan identifikasi boraks


No Sampel makanan Warna Warna kertas tumerik Hasil uji
. kertas setelah ditetesi sampel Positi Negatif
tumerik makanan f

VII.PERTANYAAN PRAKTIKUM
1. Setelah melakukan praktikum, bahan alami apa saja yang dapat dijadikan sebagai
indikator pendeteksi boraks?

2
Pembuatan Indikator Alami untuk Identifikasi Boraks 2017

2. Indikator manakah yang paling baik digunakan? Berikan alasanmu!

3. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi!

3
Pembuatan Indikator Alami untuk Identifikasi Boraks 2017

VIII. PEMBAHASAN

IX. KESIMPULAN

4
Pembuatan Indikator Alami untuk Identifikasi Boraks 2017

DAFTAR PUSTAKA

Falahudin, I., Pane E.R., Kurniati N. 2016. Uji Kandungan Boraks Pada Pempek Lenjer
Yang Dijual Di Kelurahan Pahlawan. Jurnal Biota Vol. 2 No. 2 Edisi Agustus 2016.

Widayat, Dandik. 2011. UJI KANDUNGAN BORAKS PADA BAKSO (Studi pada Warung
Bakso di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember). Skripsi : Universitas Jember.

5
Pembuatan Indikator Alami untuk Identifikasi Boraks 2017

Komentar :

Pada umumnya praktikum uji boraks menggunakan reagen boraks yaitu Boraks Main
Reagen (BMR) dengan prosedur :

a. Siapkan cawan porselin atau lepek ( alas cangkir warna putih)


b. Ambil potongan makanan yang diselidiki, ukuran 1 x 2 cm, letakkan di atas
cawan.
c. Tambahkan atau tetesi dengan reagen BMR, sampai sebagaian besar
permukaan basah, diamkan selama 3 – 5 menit.
d. Amati, apakah terjadi perubahan warna atau tidak. Apabila warna tetap kuning
berarti negatif, apabila timbul warna merah darah, berarti positif.
(Mahdi, Canif)

Dari praktikum tersebut, kami mengubah beberapa hal yaitu :

1. Bahan praktikum :
Indikator BMR diganti dengan indikator alami yaitu kunyit, ubi jalar, tomat, dan jeruk
karena bertujuan untuk memperkenalkan konsep kimia pada bahan-bahan alami
tersebut sehingga praktikum akan lebih menarik bagi siswa. Selain itu bahan-bahan
alami lebih mudah diperoleh dari segi ekonomis maupun pembuatannya.
2. Alat dan prosedur praktikum :
Menggunakan kertas saring sebagai kertas tumerik karena dengan kertas tumerik
perubahan warna akan terlihat lebih jelas dimana siswa akan lebih mudah
membedakan warna sebelum dan setelah pengidentifikasian boraks pada makanan,
sehingga siswa akan memahami bahwa salah satu ciri reaksi terjadi ditandai dengan
adanya perubahan warna.

Anda mungkin juga menyukai