Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok 1.

2.
3.
4.
Kelas : VIII

Untuk SMP/MTs sederajat


Kelas VIII Semester Gasal
LKPD
IDENTIFIKASI B ORAKS
DALAM MAKANAN
ALOKASI WAKTU : 60 MENIT

ILUSTRASI :

Penggunaan boraks pada makanan seringkali meresahkan masyarakat.


Meski telah dilarang keras oleh pemerintah, masih saja ditemukan
makanan yang mengandung boraks. Zat kimia ini biasanya sengaja
digunakan pedagang nakal agar bahan yang dijual tetap awet. Padahal
zat kimia satu ini memiliki standar nol –tidak boleh ditemukan pada
makanan. Selain itu boraks juga dapat membahayakan organ tubuh.
Efek dari boraks memang tidak langsung didapat setelah
mengonsumsinya, tetapi dalam jangka pendek bisa membahayakan
kesehatan. Coba perhatikan gambar di samping, makanan tersebut
merupakan makanan yang merakyat dan sering kita nikmati.
Kadangkala penjual makanan seperti bakso dan mie ayam mengolah
makanan dengan menambahkan pengawet agar lebih awet. Hal ini
juga yang terjadi pada bahan Misalnya tahu, sosis, mie basah, dan juga
bakso. Beberapa tahun terakhir banyak berita yang menyebutkan
bahwa makanan-makanan diatas diduga ditambahkan zat kimia
berbahaya agar tetap awet dan tampilannya menarik. Diduga makanan Gambar 1. Makanan yang
tersebut ditambahkan “BORAKS” atau “BLENG”. Bleng adalah bentuk diindakasi mengandung
tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri bahan kimia
farmasi lebih dikenal dengan nama boraks. Untuk mengetahui lebih
lanjut mari kalian lakukan kegiatan berikut! Sementara asam borat
murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks.
Untuk mengetahui lebih lanjut mari kalian lakukan kegiatan berikut!

A. Kompetensi Dasar :
3.6. Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif,
serta dampaknya terhadap kesehatan
4.6. Membuat karya tulis tentang dampak penyalahgunaan zat aditif dan zat
adiktif bagi kesehatan

B. Tujuan
1. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis zat aditif melalui literasi dengan benar
2. Siswa mampu mengidentifikasi kandungan jenis zat aditif pada makanan kemasan dan non
kemasan melalui eksperimen sederhana dengan baik
3. Siswa mampu menganalisis kemungkinan penyalahgunaan dan dampak zat pengawet yang
bukan digunakan untuk makanan terhadap kesehatan melalui literasi dan diskusi dengan
baik dan benar
4. Siswa mampu menyajikan hasil analisis dampak penyalahgunaan zat aditif bagi kesehatan
melalui LKPD dan diskusi dengan baik dan benar.

2
C. Ringkasan Materi Zat Aditif
Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan dan minuman untuk meningkatkan
kualitas, keawetan, kelezatan, dan kemenarikan makanan dan minuman. Zat aditif terdapat
dalam bahan pewarna, pemanis, pengawet, penyedap, pemberi aroma, pengental, dan
pengemulsi. Zat aditif ada yang berjenis alami dan buatan. Penggunaan bahan aditif alami lebih
aman dibandingkan bahan aditif buatan. Penggunaan bahan aditif buatan harus menggunakan
bahan yang diizinkan oleh pemerintah dan dalam jumlah tertentu yang diizinkan. Contoh
pewarna alami misalnya pewarna dari daun suji dan pandan, sedangkan pewarna buatan
misalnya tartrazine. Pengawetan dapat dilakukan secara fisik, misalnya melalui pemanasan
atau penyinaran, dan secara kimia misalnya dengan pemberian natrium benzoat maupun garam.
Contoh bahan pemanis alami misalnya gula, sedangkan pemanis buatan misalnya aspartam,
siklamat, dan sakarin. Contoh penyedap alami misalnya bunga cengkeh, sereh, kayu manis,
garam, bawang putih, sedangkan penyedap buatan misalnya MSG.

D. Alat dan Bahan


1. Bahan makanan yang akan diuji
- Sosis, tahu, tempe, mie kering/basah, pentol bakso,
2. Air
3. Ekstrak kunyit
4. Pipet tetes
5. Cobek
6. Gelas
7. Spatula
8. Tissue
9. Sendok
10. Kapas

E. Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan percobaan, amatilah ciri fisik bahan-bahan yang akan diuji.
Dan tuliskan pada tabel yang tersedia.
2. Haluskan sampel bahan-bahan yang akan diuji menggunakan cobek.
3. Masukkan sampel ke dalam gelas/oleskan sampel pada permukaan tissu yang
telah diberi label.
4. Masukkan air ke dalam gelas hingga sampel tercelup kocok-kocok supaya air dan
sampel tercampur.
5. Amatilah gelas dan tissu dan catat warna sampel yang telah tercampur air.
6. Teteskan 5 tetes ekstrak kunyit pada gelas/3 olesan pada permukaan tissue yang
terdapat sampel
7. Goyang-goyangkan secara perlahan gelas agar ekstrak kunyit bercampur
dengan sampel.
8. Selanjutnya amati perubahan warna yang terjadi pada gelas dan permukaan tissue
untuk masing-masing sampel.
9. Catat perubahan warna pada tabel yang telah disediakan.

3
F. Hasil Pengamatan
Bahan Ciri fisik Warna Kandungan
No yang di uji bahan yang boraks
diuji Awal Akhir (+) (-)
1
2
3
4
Warna awal adalah warna bahan sebelum ditetesi larutan kunyit
Warna akhir adalah warna bahan setelah ditetesi larutan kunyit

G. Pertanyaan Diskusi
Diskusikan bersama dengan kelompok
1. Bagaimana warna sampel sebelum ditetesi dengan ekstrak kunyit?

2. Bagaimana warna sampel setelah ditetesi dengan ekstrak kunyit?

3. Makanan manakah yang mengalami perubahan warna setelah ditetesi ekstrak kunyit?

4. Menurut kelompok kalian, apakah makanan pada no 3 mengandung boraks?


Jelaskan alasan kalian.

5. Apakah fungsi dari penetesan ekstrak kunyit pada percobaan ini?

6. Apa ciri-ciri makanan yang positif mengandung boraks setelah diuji dengan
kunyit?

7. Apakah makanan yang mengandung boraks aman dikonsumsi? Jelaskan

4
8. Apa saja dampak negatif boraks terhadap kesehatan manusia?

9. Upaya apa yang kalian lakukan sebagai siswa untuk menghindari dampak
penggunaan boraks?

H. Kesimpulan
1. Makanan yang mengandung boraks saat diuji dengan ekstrak kunyit akan
mengalami… .

Ciri-ciri makanan yang diduga menggunakan boraks adalah … .

2. Dampak negatif bahan kimia yang disalahgunakan sebagai zat aditif pada
makanan dan minuman antara lain… .

Anda mungkin juga menyukai