Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini banyak bahan kimia dan berbagai campuran lain yang
digunakan oleh manusia untuk membuat makanan. Dengan campuran bahan
kimia makanan akan terlihat lebih menarik dan menghasilkan rasa yang lebih
enak. Sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membeli dan
mengkonsumsinya. Pada awalnya masyarakat belum menyadari akan bahaya
yang ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut, akan tetapi jika bahan tersebut
dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan kerugian terhadap masyarakat
itu sendiri. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya pada fisiknya tetapi juga
pada psikisnya. Apalagi untuk anak yang sedang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Contoh konkretnya yaitu terjadinya obesitas, kolesterol
tinggi, darah tinggi, dan sebagainya. Sedangkan dalam psikisnya
menimbulkan keterlambatan pola pikir karena terlalu banyak bahan kimia
yang dikonsumsi.
Begitu banyak masyarakat yang tercemar oleh bahan pengawet boraks
yang sangat membahayakan ini. Akibat ulah manusia-manusia lain yang tidak
berperikemanusiaan yang hanya mengejar keuntungan semata, tanpa
memperhitungkan orang yang mengkonsumsinya. Hal tersebut sangat
memprihatinkan karena masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang
bahaya makanan yang mengandung bahan kimia seperti boraks. Kejadian
seperti ini merupakan salah satu masalah dan kerusakan bangsa yang harus
diperbaiki. Apabila masalah ini terus berlarut dan tidak segera diatasi akan
berakibat di masa depan. Penanganan tersebut harus ada kerjasama antara
pihak pemerintah dan masyarakat. Dan sebagai generasi penerus sebaiknya
kita mulai dari sekarang memberikan pengertian kepada masyarakat akan
bahaya boraks. Selain itu, mulai menciptakan makanan yang tidak
mengandung boraks tetapi mempunyai bentuk yang menarik sehingga
masyarakat mau mengkonsumsinya.

B. Rumusan Masalah
1.
Apa faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk menggunakan
2.

boraks pada makanan?


Jenis makanan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks pada

3.
4.
5.

makanan?
Bagaimana cara untuk mengetahui makanan yang mengandung boraks?
Apa akibat dari penggunaan boraks pada kesehatan?
Bagaimana cara menangani apabila terkena boraks?

C. Tujuan Penulisan
Dilihat dari latar belakang dan rumusan masalah yang dibahas, tujuan
penulisan yang diperoleh adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Menjelaskan tantang bahaya boraks bagi kesehatan.


Mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung boraks.
Mengetahui sasaran penggunaan boraks.
Mengetahui dampak penggunaan boraks.
Mengetahui cara penanganan apabila terkena boraks.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Boraks
Boraks adalah zat yang sering digunakan sebagai pengawet makanan.
Padahal apabila digunakan sebagai pengawet makanan sangat berbahaya bagi
kesehatan.
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Boraks merupakan
srebuk kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna putih, tidak
berbau, mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, PH: 9, 5. Boraks
banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri
keras, gelas, pengawet kayu, anti septik kayu, keramik dan pengontrol kecoa.
Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi,
krupuk gendar, atau krupuk puli yang secara tradisional di jawa disebut
Karak atau Lempeng. Disamping itu boraks digunakan untuk industri
makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso bahkan
dalam pembuatan kecap. Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara
langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi sedikit-sedikit dalam
organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan
namun juga diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam
jumlah kecil akan dikeluarkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit
melalui keringat. Boraks tidak hanya mengganggu enzim-enzim metabolisme
tetapi juga mengganggu alat reproduksi pria. Boraks yang dikonsumsi cukup
tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut,
kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.
B. Ciri-ciri Makanan Yang Mengandung Boraks
Cukup sulit menentukan apakah suatu makanan mengandung boraks.
Hanya lewat uji coba laboratorium, semua bisa jelas. Namun dilihat dari luar
tetap bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan pegangan untuk
menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak.

a. Mi basah
1) Teksturnya kental.
2) Terlihat lebih mengkilat.
3) Tidak lengket.
4) Dan tidak mudah putus.
b. Bakso
1) Lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks.
2) Bila digigit akan kembali ke bentuk semula.
3) Tahan lama atau awet beberapa hari.
4) Bila dilempar ke lantai akan memantul seperti bola bekel.
5) Warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi cenderung
6)

keputihan.
Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata disemua bagian,

baik di pinggir maupun tengah.


c. Gula merah
1) Sangat keras dan susah dibelah.
2) Terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam.
C. Dampak Penyalahgunaan Boraks Pada Makanan
Boraks berdampak buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi oleh
manusia, karena mengandung bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya dan
tidak layak untuk dikonsumsi. Disini akan dijelaskan tentang pengaruhpengaruh boraks dan formalin bagi kesehatan.
1. Efek toksinnya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara komulatif dan
penggunaannya berulang-ulang.
Beberapa pengaruh boraks terhadap kesehatan:
a. Tanda dan gejala akut:
1) Muntah-muntah
2) Perut terasa sakit atau diare
3) Konvulsi dan
4) Depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)
b. Tanda dan gejala kronis:
1) Nafsu makan menurun
2) Gangguan pencernaan gangguan SSP: bingung dan bodoh
3) Anemia, rambut rontok dan kanker.
Boraks akan berguna dengan positif apabila digunakan sesuai dengan
seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet
makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya, seperti telah

diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan. Walaupun berbahaya,


karena ingin mencari keuntungan masih banyak produsen makanan yang tetap
menggunakan boraks tanpa memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya,
alasan produsen menggunakan boraks sebagai bahan pengawet makanan
karena kedua bahan kimia tersebut mudah digunakan dan mudah didapat, serta
harganya relative murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak
berpengaruh buruk pada kesehatan. Boraks merupakan senyawa yang bisa
memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus
sehingga banyak anak-anak yang tertarik untuk membelinya. Contohnya
bakso dan kerupuk, bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan
khas yang berbeda dari bakso yang menggunakan banyak daging. Sedangkan
kerupuk yang mengandung boraks apabila digoreng akan mengembang dan
empuk, teksturnya bagus dan renyah.
D. Cara Mencegah dan Menangani Apabila Terkena Boraks
Bahan tambahan makanan sangat berbahaya bagi manusia karena
merupakan racun. Bila dikonsumsi dalam konsentrasi yang tinggi, racunnya
dapat mempengaruhi kerja saraf. Orang yang terkena boraks tersebut akan
merasa malayang kemudian pingsan atau bahkan nyawanya bisa tidak
tertolong. Tidak harus menunggu bahan tersebut terakumulasi dalam tubuh,
karena kejadiannya bisa dalam waktu sesaat. Kita secara awam tidak tahu
seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang dianggap
membahayakan. Lebih baik kita berhati-hati dan menghindari bahan kimia
tersebut karena pada konsentrasi rendah formalin dan boraks bisa mematikan
mikkroflora baik maupun jahat dalam usus sehingga mengganggu pencernaan.
Jika jumlah bakteri dalam usus sangat sedikit, proses pembusukan sisa
makanan jadi lambat. Kemungkinan yang terjadi adalah anak yang
mengkonsumsi boraks akan mengalami kesulitan buang air besar. Gangguan
di pencernaan ini juga bisa berkembang, menjadi kanker usus besar atau
kanker kolon dan daya tahan tubuh jadi menurun sehingga anak jadi mudah
sakit. Dalam sistem pencernaan manusia terdapat enzim yang membantu

proses penyerapan sari makanan, bila enzim ini bersentuhan dengan boraks
maka fungsinya tidak berjalan lagi. Akibatnya, anak akan kekurangan gizi
karena zat-zat dari makanannya tidak dapat diserap dengan baik. Berikut ini
cara mencegah dan menanganinya apabila terkena boraks tersebut.
Cara mencegah apabila terkena boraks
1. Terhirup
a.
Untuk mencegah agar tidak terhirup gunakan alat pelindung
pernafasan, seperti masker, kain atau alat lainnya yang dapat
mencegah kemungkinan masuknya formalin ke dalam hidung atau
b.

mulut.
Lengkapi sistem ventilasi dengan penghisap udara yang tahan

ledakan.
2. Terkena mata
a.
Gunakan pelindung mata atau kacamata pengaman yang tahan
b.

terhadap percikan.
Sediakan kran air untuk mencuci mata di tempat kerja yang berguna

apabila terjadi keadaan darurat.


3. Terkena kulit
a.
Gunakan pakaian pelindung bahan kimia yang cocok.
b.
Gunakan sarung tangan yang tahan bahan kimia.
4. Bila tertelan
a.
Hindari makan, minum dan merokok selama bekerja.
b.
Cuci tangan sebelum makan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pencarian dan pemikiran bahaya boraks, maka penulis
mendapat simpulan sebagai berikut :
1.
2.

Mengetahui pengertian boraks.


Mengetahui bahaya yang di akibatkan oleh boraks terhadap kesehatan

3.

seseorang yang mengkonsumsinya.


Tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering menjadi sasaran
penggunaan boraks.

B. Saran
1.Masyarakat harus lebih teliti dalam memilih makanan yang mengandung bahan
boraks.
2.Berikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai boraks tentang bahayabahayanya apabila digunakan pada makanan dan tidak digunakan sesuai
dengan fungsinya.
3.Kesadaran masyarakat untuk membantu dalam mencegah boraks agar tidak
digunakan dalam produk makanan.

DAFTAR PUSTAKA
Meitasi, Anggun. 2010. Karya Tulis Mengenal Politektik Kelapa Sawit Citra
Widya Edukasi Cibitung-Bekasi. Purbalingga: SMA N 1 Purbalingga.
Nuryadi, Ambyah. 2008. Skripsi Aplikasi Game Virtual Orkestra Saron
Menggunakan Makromedia Flash 8. Universitas PGRI Yogyakarta.
Sunarti, dkk. 2009. Bahasa Indonesia Ilmiah. Yogyakarta. Universitas PGRI
Yogyakarta.
www.beritaindonesia.co.id
www.depkes.go.id
www.gizi.net
www.sdmuhcc.net

DAMPAK PENYALAHGUNAAN BORAKS PADA


MAKANAN

DISUSUN OLEH:
AMRIE WIBOWO

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT
STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
9

2015

10

KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah, S.W.T. yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya hingga penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang Dampak Penyalahgunaan Boraks pada Makanan ini.
Mungkin pada penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan, baik
dalam isi maupun penulisan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan kedepannya.
Semoga Tugas ini dapat bermanfaat.
Pekanbaru, Juni 2015

Penulis

i
11

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

A. Latar Belakang ..............................................................................


B. Rumusan Masalah .........................................................................
C. Tujuan Penulisan ...........................................................................

1
2
2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................

A. Pengertian Boraks .........................................................................


.....................................................................................................3
B. Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Boraks .............................
.....................................................................................................3
C. Dampak Penyalahgunaan Boraks pada Makanan .........................
.....................................................................................................4
D. Cara Mencegah dan Menangani Apabila Terkena Boraks ............
.....................................................................................................5
BAB III PENUTUP .................................................................................
.................................................................................................................7
A. Kesimpulan ...................................................................................
.....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

12
ii

Anda mungkin juga menyukai