Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KIMIA

APLIKASI LARUTAN BUFFER (LARUTAN PENYANGGA)


DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

DISUSUN

OLEH :

FONNI FERDIAH
XI MIPA 5

SMAN 1 GUNUNG TALANG


KABUPATEN SOLOK
SUMATERA BARAT
TP. 2020/2021

MAKALAH KIMIA Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan hidayahnya sehingga ananda dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana semoga makalah “Aplikasi larutan
buffer (larutan penyangga) dalam kehidupan sehari-hari” ini bisa menjadi motivasi untuk
ananda agar bisa membuat makalah yang lebih baik setiap kali pembuatannya.
Dalam kesempatan ini ananda mengucapkan terimakasih sedalam –dalamnya
kepada kedua orang tua ananda dan ibu guru yth, karena hanya atas nasehat, saran dan
bimbingan dari ibuk lah makalah ananda ini dapat terselesaikan, dan tidak lupa juga
terimakasih kepada teman-teman yang selalu mengingatkan ananda apabila ada kesalahan.
Ananda menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna
,baik dari segi penyusunan yang masih kurang teratur ,pembahasan yang kurang sesuai
dengan materi, ataupun penulisannya yang kurang tepat, kesalahan saat mengetik kata
demi kata ,karena pengalaman ananda yang masih kurang .
Demikianlah yang dapat ananda sampaikan , dimohonkan kepada ibuk dan
teman-teman yang membaca makalah ini agar memberikan kritik dan saran yang
membangun agar kedepannya bisa diperbaiki menjadi lebih baik, kepada ibu guru yang
terhormat dimohon bimbingannya lebih lanjut , terutama bimbingan terhadap penyusunan
makalah dan dalam pembelajaran kimia.

Cupak , 6 APRIL 2021

FONNI FERDIAH

MAKALAH KIMIA Page 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
 BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................4
1. Latar belakang......................................................................................................4
2. Rumusan masalah.................................................................................................4
3. Tujuan .................................................................................................................4

 BAB II : KAJIAN TEORI..................................................................................5

 BAB III : PEMBAHASAN................................................................................8


 Aplikasi larutan buffer (larutan penyangga) dalam kehidupan sehari-hari.........8
 Larutan buffer (larutan penyangga) dalam kehidupan sehari-hari......................9

 BAB IV : PENUTUP.........................................................................................12
 Kesimpulan ........................................................................................................12

 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13

MAKALAH KIMIA Page 3


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.Istilah
larutan sering terdengar di dalam kehidupan sehari-hari, misalnya larutan gula,larutan
garam,larutan sirup dalam air,dan masih banyak kata larutan yang di pakai setiap harinya
untuk mendefinisikan sesuatu yang bersifat cair, terutama larutan dalam pembahasan ini
yaitu larutan buffer.
Larutan bufer merupakan sistem larutan yang dapat mempertahankan pH lingkungan
nya dari pengaruh seperti oleh penambahan sedikit asam atau basa, atau oleh pengenceran.
Sistem bufer terdiri dari dua komponen yaitu komponen pelarut yang umumnya air dan
komponen zat terlarut yang dapat berupa asam lemah dengan garam kuatnya, basa lemah
dengan garam kuatnya, sepasang asambasa konjugat, atau sepasang pemberi-penerima
proton. Banyak proses kimia dan biologi yang sangat peka terhadap perubahan pH dari
larutan, dan sangat penting untuk menjaga pH sekonstan mungkin. Oleh sebab itu larutan
penyangga mendapat perhatian besar dalam ilmu pengetahuan terutama kimia dan biologi.
Larutan bufer harus mengandung konsentrasi asam yang cukup tinggi untuk bereaksi
dengan ion OH- yang ditambahkan kepadanya dan harus mengandung konsentrasi basa yang
sama tingginya untuk bereaksi dengan ion H yang ditambahkan. Selain itu, komponen asam
dan basa dari bufer tidak boleh saling menghabiskan dalam suatu reaksi penetralan. Larutan
bufer basa merupakan larutan yang mampu mempertahankan pH pada suasana basa (pH>7).
Kapasitas suatu penyangga merupakan ukuran keefektifannya dalam menahan
perubahan pH pada penambahan asam atau basa. Semakin besar konsentrasi asam atau basa
konjugatnya maka semakin besar pula kapasitas penyangganya. Kemampuan menyangga dari
suatu larutan bufer didefinisikan sebagai jumlah ion H+ atau OH- yang dapat dinetralisir
tanpa mengubah pH secara signifikan.
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menentukan kapasitas bufer yaitu
Automatic titrator. Prinsip automatic titrator didasarkan pada metode titrasi asam basa pada
umumnya. Alat ini dapat memberikan data perubahan volume dan perubahan pH ketika
dilakukan penambahan asam atau basa.
Terdapat banyak aplikasi larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi larutan
buffer dalam kehidupan sehari-hari ini lah yang nantinya akan dibahas dalam pembahasan.

2. Rumusan Masalah
 Apa saja aplikasi larutan buffer (penyangga) dalam kehidupan sehari-hari?
3. Tujuan
 Untuk mengetahui aplikasi larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari

MAKALAH KIMIA Page 4


BAB II
KAJIAN TEORI

Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat menjaga (mempertahankan) pH-
nya dari penambahan asam, basa, maupun pengenceran oleh air . pH larutan buffer  tidak
berubah (konstan) setelah penambahan sejumlah asam, basa, maupun air. Larutan buffer
mampu menetralkan penambahan asam maupun basa dari luar.
Larutan penyangga atau yang disebut juga larutan buffer atau larutan dapar
merupakan larutan yang bisa mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit asam,
sedikit basa, atau sedikit air (pengenceran). Hal ini dikarenakan karena larutan penyangga
mengandung zat terlarut bersifat “penyangga“ yang terdiri atas komponen asam dan basa.
Komponen asam berfungsi menahan kenaikan pH, sedangkan komponen basa berfungsi
menahan penurunan pH.

Laruat buffer atau larutan penyangga adalah suatu larutan yang terdiri dari:

 Campuran asam lemah dengan garamnya.

Contoh: Campuran dari larutan CH3COOH (asam lemah) dan larutan CH3COONa (basa
konjugasi) membentuk larutan buffer asam, dengan reaksi:

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O .

 Campuran basa lemah dengan garamnya.

Contoh: Campuran dari larutan NH4OH (basa lemah) dan larutan NH4CL (asam konjugasi)
membentuk  larutan buffer basa, dengan reaksi:

NH4OH + HCl → NH4CL + H2O

Komponen Larutan Buffer / Penyangga Terbagi Menjadi:

 Larutan buffer / penyangga Bersifat Asam


Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan
larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa
konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah
dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih.
Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam
lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti
natriumNa), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.Adapun cara kerjanya dapat
dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO– yang
mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

MAKALAH KIMIA Page 5


1) Pada Penambahan Asam
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana
ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO– membentuk
molekul CH3COOH.
CH3COO–(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)
2) Pada Penambahan Basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH– dari basa itu akan
bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat
dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen
asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi
dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO– dan air.
CH3COOH(aq) + OH–(aq) → CH3COO–(aq) + H2O(l)

 Larutan buffer / penyangga Bersifat Basa


Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan
larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam
kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan
suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.Adapun cara kerjanya
dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ yang
mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
A. Pada Penambahan Asam
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion
OH–. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga
konsentrasi ion OH– dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini
menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH–. Asam
yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.
NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)
B. Pada Penambahan Basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke
kiri, sehingga konsentrasi ion OH– dapat dipertahankan. Basa yang
ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk
komponen basa (NH3) dan air.
NH4+ (aq) + OH–(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)

Cara Kerja Larutan Penyangga:

Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa
konjugasinya, sehingga dapat mengikatbaik ion H+ maupun ion OH–. Sehingga penambahan
sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan.

Sifat – Sifat dari Larutan Buffer Adalah:

 pH tidak berubah bila larutan diencerkan.


 pH larutan tidak berubah bila larutan ditambah ditambahnkan asam atau basa.

MAKALAH KIMIA Page 6


Hubungan antara pH dengan larutan buffer adalah sebagai berikut:

a) Larutan buffer dari campuran asam lemah dengan garamnya.


[H+] = Ka                    atau        [H+] = Ka
pH  = – log H+
b) Larutan buffer dari campuran basa lemah dengan garamnya.
[OH–]          = Kb         atau        [H+] = Kb
pH              = 14 – POH
POH           = – log OH–

Fungsi Larutan Buffer:

Adanya larutan buffer ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut,
terdapat Fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada
cairan tubuh.

Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem
penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4–dan HPO42- yang dapat bereaksi
dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah
yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.

Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45, yaitu dari
ion HCO3–denganion Na+. Apabila pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami alkalosis,
akibatnya terjadi hiperventilasi / bernapas berlebihan, mutah hebat. Apabila pH darah kurang
dari 7,35 akan mengalami acidosis akibatnya jantung, ginjal ,hati dan pencernaan akan
terganggu.

Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak/teroksidasi


(asambenzoat dengan natrium benzoat). Selain itu penerapan larutan buffer ini dapat kita
temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata.

Larutan buffer dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau
basa lemah dan asam konjugasinya. Berdasarkan asam basa penyusunnya, larutan
buffer dibedakan menjadi 2, yakni sebagai berikut :

i. Larutan buffer asam
Larutan buffer asam yaitu larutan penyangga yang terbentuk dari asam lemah dan
basa konjugasinya. Larutan penyangga asam mempunyai pH kurang dari 7.
Contoh: CH₃COOH (asam lemah) dan CH₃COO– (basa konjugasinya).
ii. Larutan penyangga basa
Larutan buffer basa merupakan larutan penyangga yang terbentuk dari basa lemah
dan asam konjugasinya. Larutan penyangga basa mempauanyai pH lebih besar dari 7.
Contoh: NH₃ (basa lemah) dan NH₄+ (asam konjugasinya).

MAKALAH KIMIA Page 7


BAB III
PEMBAHASAN

 APLIKASI LARUTAN BUFFER DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:

1.Dalam bidang obat-obatan misalnya obat tetes mata.

 Obat tetes mata yang kita gunakan sehari-hari juga menggunakan system larutan
buffer agar pada saat di teteskan ke mata manusia, dapat diterima oleh kondisi tubuh
manusia. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengankondisi pH
manusia agar tidak menimbulkan bahaya.

2.Sistem larutan penyangga atau buffer tersebut terdapat dalam cairan tubuh manusia yakni
cairan intra sel dan ekstra sel.

 Komponen yang berfungsi sebagai penyangga di dalam tubuh manusia adalah


komponen H2PO4- danHPO42-. Buffer ini berfungsi untuk mempertahankan harga
pH dalam tubuh manusia yakni sekitar 7,4.

3.Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.

 Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan, fotografi,


industri kulit dan zat warna.

4.Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45,yaitudari ion
HCO3-dengan ion Na+.

 Apabila pH darah lebihdari 7,45 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjdi


hiperventilasi/ bernapas berlebihan. Apabila pH darah kurang dari 7,35 akan
mengalami acidosis akibatny ajantung, ginjal, hati dan pencernaan akan terganggu.

5.Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H+pada ginjal tidak terganggu,

 yaitu asam dihidrogenposphat (H2PO4-) dengan basa monohidrogenposphat (HPO4-


2)

6.Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi (asam
benzoat dengan natrium benzoat).

 Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari juga menjaga pH makanan olahan


dalam kaleng agar tidak mudah rusak dan teroksidasi (asam benzoat dengan natrium
benzoat).

MAKALAH KIMIA Page 8


7.Dalam bidang industri, terutama bidang farmasi (obat-obatan), diperlukan keadaan pH yang
stabil.

 Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif dalam obat-obatan akanterus


berkurang atau hilang sama sekali. Untuk obat suntik dan obat yang dapat
menimbulkan iritasi seperti tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan
dengan pH cairan tubuh. pH Obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah agar
tidak terjad iasidosis atau alkalosis pada darah

8.Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan.

 Ion sitrat dapat bereaksidengan banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu,
sitrat dapat mengikat ion-ion logam denganpengkelatan, sehingga digunakan sebagai
pengawet dan penghilang kesadahan air.
 Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Serbuk
Kristal tersebut dapat berupa bentukan hydrous(bebas air), atau bentuk monohidrat
yang mengandung satu molekul air untuk setiap molekul asam sitrat. Bentukan
hydrousasam sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk monohidrat
didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. Bentuk monohidrat tersebut
dapat diubah menjadi bentukanhydrousdengan pemanasan di atas 74 °C.

9.Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet
makanan dan minuman, terutama minuman ringan.

 Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number) adalah E330.Garamsitrat
dengan berbagai jenislogamdigunakanuntuk menyediakan logam tersebut (sebagai
bentuk biologis) dalam banyaksuplemen makanan. Sifat sitrat sebagailarutan
penyanggadigunakan sebagai pengendalipHdalam larutan pembersihdalam rumah
tangga danobat-obatan.

10.Kemampuan asam sitrat untuk mengkelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan
sabun dan deterjen.

 Dengan mengkelat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan
deterjen membentuk busa dan berfungsi denganbaik tanpa penambahan zat
penghilangkesadahan. 
 Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang
digunakan pada alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam
yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat.

 LARUTAN BUFFER (LARUTAN PENYANGGA) DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI :

Peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari cukup banyak, baik dalam
tubuh mahkluk hidup maupun aplikasinya di bidang industri.

MAKALAH KIMIA Page 9


Perhatikan beberapa contoh  larutan penyangga alami dan sintetis berikut ini:

A. Larutan penyangga dalam darah 


 Pada orang sehat, pH darah tidak pernah berbeda lebih dari 0,2 satuan dari pH
normal,yaitu 7,4. pH darah tidak boleh turun di bawah 7,0 ataupun naik di atas
7,8 karena akan berakibat fatal bagi tubuh. Untuk mempertahankannya, darah
memiliki bebarapa larutan penyangga alami yaitu hemoglobin, H2CO3 /
HCO3- dan H2PO4- / HPO42-

1) Penyangga hemoglobin 
 Agar sel-sel dalam tubuh kita dapat berfungsi, diperlukan O2 yang diperoleh
melalui pernapasan dan dibawa ke seluruh tubuh. Transportasi O2 oleh darah
di dalam tubuh digambarkan dengan reaksi kesetimbangan berikut. 
HHb+ + O2 2 + H+
Asam hemoglobin oksi hemoglobin Ion H+ akan diikat oleh ion HCO3-
membentuk H2CO3 yang oleh enzim karbonat anhidrase  terurai menjadi H2O
dan CO2. Pelepasan CO2 oleh paru-paru mengakibatkan pengurangan H+
dalam darah. Oleh karena itu CO2 yang dihasilkan dalam jaringan sel diubah
oleh enzim karbonat hidrase dalam darah menjadi H2CO3 yang segera terurai
menghasilkan ion H+ dan HCO3-. Selanjutnya, ion H+ diikat oleh basa
konjugasi HbO2 menghasilkan O2 yang masuk ke jaringan sel dan digunakan
untuk reaksi metabolisme. 
2) Penyangga karbonat H2CO3 / HCO3-
 Penyangga ini terlibat untuk mengontrol pH darah agar perbandingan
[H2CO3]:[HCO3-] adalah 1 : 20, agar dapat mempertahankan pH darah
normal yaitu 7,4 
3) Penyangga fosfat H2PO40 / HPO42-
 Penyangga ini mengontrol pH darah terutama dalam sel, seperti ginjal. Ion H+
juga dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal melalui pembentukan ion HPO42- dan
dibuang sebagai garam dalam urine. Penyakit diabetes mellitus adalah salah
satu penyebab asidosis (kondisi dimana pH darah di bawah mormal).
Penderita diabetes memiliki kelebihan asam organic dalam darahnya, artinya
[H+] dalam darah naik (pH darah turun). Oleh karena itu, HbO2 dipaksa
melepas O2. Akibatnya, Hb tidak dapat mengedarkan O2 ke seluruh tubuh. 

B. Air Ludah sebagai Larutan Penyangga

Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak
dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH pada
mulut sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menetralisir
asam yang terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan.

MAKALAH KIMIA Page 10


C. Menjaga keseimbangan pH tanaman.

Suatu metode penanaman dengan media selain tanah, biasanya ikerjakan dalam kamar
kaca dengan menggunakan mendium air yang berisi zat hara, disebut dengan hidroponik .
Setiap tanaman memiliki pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu
dibutuhkan larutan penyangga agar pH dapat dijaga.

D. Larutan Penyangga pada Obat-Obatan

Asam asetilsalisilat merupakan komponen utama dari tablet aspirin, merupakan


obat penghilang rasa nyeri. Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH
pada perut. Perubahan pH ini mengakibakan pembentukan hormon, untuk
merangsang penggumpalan darah, terhambat; sehingga pendarahan tidak dapat dihindarkan.
Oleh karena itu, pada aspirin ditambahkan MgO yang dapat mentransfer kelebihan asam.

E. Fungsi Larutan penyangga dalam industri

Dalam indutri farmasi, larutan penyangga berperan untuk pembuatan obat-obatan agar
zat aktif dari obat tersebut mempunya pH tertentu. Selain itu larutan penyangga juga
digunakan unutk industri makanan dan minuman ringan seperti yang sering digunakan adalah
Natrium asetat dan asam sitrat.

Contohnya pada asam sitrat :

 Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan
buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan
pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa
masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat
dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat, yang penting dalam
metabolisme makhluk hidup, sehingga ditemukan pada hampir semua
makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang
ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.Asam sitrat terdapat pada berbagai
jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat
mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis
dan jeruk purut).Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya
ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini
tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-
propanatrikarboksilat.
 Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum pada tabel di sebelah kanan. Keasaman
asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas
proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat.
Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan
pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk
garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan 
pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan
air.

MAKALAH KIMIA Page 11


BAB IV
PENUTUP
 Kesimpulan
Jadi, kesimpulan dari pembahasan aplikasi larutan buffer (larutan penyangga) dalam
kehidupan sehari-hari di atas adalah sebagai berikut:

1.Dalam bidang obat-obatan misalnya obat tetes mata.

2.Sistem larutan penyangga atau buffer tersebut terdapat dalam cairan tubuh manusia
yakni cairan intra sel dan ekstra sel.

3.Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.

4.Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45,yaitudari ion
HCO3-dengan ion Na+.

5.Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H+pada ginjal tidak terganggu.

6.Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi (asam
benzoat dengan natrium benzoat).

7.Dalam bidang industri, terutama bidang farmasi (obat-obatan), diperlukan keadaan pH


yang stabil.

8.Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan.

9.Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan
pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan.

10.Kemampuan asam sitrat untuk mengkelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan
sabun dan deterjen.

Selain itu juga dapat disimpulkan mengenai larutan buffer (larutan penyangga) dalam
kehidupan sehari-hari: Peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari cukup
banyak, baik dalam tubuh mahkluk hidup maupun aplikasinya di bidang industri.

a. Larutan penyangga dalam darah 


 Penyangga hemoglobin 
 Penyangga karbonat H2CO3 / HCO3-
 Penyangga fosfat H2PO40 / HPO42-
b. Air Ludah sebagai Larutan Penyangga
c. Menjaga keseimbangan pH tanaman.
d. Larutan Penyangga pada Obat-Obatan
e. Fungsi Larutan penyangga dalam industri

MAKALAH KIMIA Page 12


DAFTAR ISI
http://edwin-primadona.blogspot.com/2015/03/aplikasi-larutan-buffer-dalam-kehidupan_23.html

https://docplayer.info/30332108-Aplikasi-larutan-buffer-dalam-kehidupan-sehari-hari.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-larutan-buffer/

MAKALAH KIMIA Page 13

Anda mungkin juga menyukai