DISUSUN
OLEH :
FONNI FERDIAH
XI MIPA 5
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan hidayahnya sehingga ananda dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana semoga makalah “Aplikasi larutan
buffer (larutan penyangga) dalam kehidupan sehari-hari” ini bisa menjadi motivasi untuk
ananda agar bisa membuat makalah yang lebih baik setiap kali pembuatannya.
Dalam kesempatan ini ananda mengucapkan terimakasih sedalam –dalamnya
kepada kedua orang tua ananda dan ibu guru yth, karena hanya atas nasehat, saran dan
bimbingan dari ibuk lah makalah ananda ini dapat terselesaikan, dan tidak lupa juga
terimakasih kepada teman-teman yang selalu mengingatkan ananda apabila ada kesalahan.
Ananda menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna
,baik dari segi penyusunan yang masih kurang teratur ,pembahasan yang kurang sesuai
dengan materi, ataupun penulisannya yang kurang tepat, kesalahan saat mengetik kata
demi kata ,karena pengalaman ananda yang masih kurang .
Demikianlah yang dapat ananda sampaikan , dimohonkan kepada ibuk dan
teman-teman yang membaca makalah ini agar memberikan kritik dan saran yang
membangun agar kedepannya bisa diperbaiki menjadi lebih baik, kepada ibu guru yang
terhormat dimohon bimbingannya lebih lanjut , terutama bimbingan terhadap penyusunan
makalah dan dalam pembelajaran kimia.
FONNI FERDIAH
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................4
1. Latar belakang......................................................................................................4
2. Rumusan masalah.................................................................................................4
3. Tujuan .................................................................................................................4
BAB IV : PENUTUP.........................................................................................12
Kesimpulan ........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13
2. Rumusan Masalah
Apa saja aplikasi larutan buffer (penyangga) dalam kehidupan sehari-hari?
3. Tujuan
Untuk mengetahui aplikasi larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari
Larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat menjaga (mempertahankan) pH-
nya dari penambahan asam, basa, maupun pengenceran oleh air . pH larutan buffer tidak
berubah (konstan) setelah penambahan sejumlah asam, basa, maupun air. Larutan buffer
mampu menetralkan penambahan asam maupun basa dari luar.
Larutan penyangga atau yang disebut juga larutan buffer atau larutan dapar
merupakan larutan yang bisa mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit asam,
sedikit basa, atau sedikit air (pengenceran). Hal ini dikarenakan karena larutan penyangga
mengandung zat terlarut bersifat “penyangga“ yang terdiri atas komponen asam dan basa.
Komponen asam berfungsi menahan kenaikan pH, sedangkan komponen basa berfungsi
menahan penurunan pH.
Laruat buffer atau larutan penyangga adalah suatu larutan yang terdiri dari:
Contoh: Campuran dari larutan CH3COOH (asam lemah) dan larutan CH3COONa (basa
konjugasi) membentuk larutan buffer asam, dengan reaksi:
Contoh: Campuran dari larutan NH4OH (basa lemah) dan larutan NH4CL (asam konjugasi)
membentuk larutan buffer basa, dengan reaksi:
Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa
konjugasinya, sehingga dapat mengikatbaik ion H+ maupun ion OH–. Sehingga penambahan
sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan.
Adanya larutan buffer ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut,
terdapat Fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada
cairan tubuh.
Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem
penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4–dan HPO42- yang dapat bereaksi
dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah
yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.
Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45, yaitu dari
ion HCO3–denganion Na+. Apabila pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami alkalosis,
akibatnya terjadi hiperventilasi / bernapas berlebihan, mutah hebat. Apabila pH darah kurang
dari 7,35 akan mengalami acidosis akibatnya jantung, ginjal ,hati dan pencernaan akan
terganggu.
Larutan buffer dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau
basa lemah dan asam konjugasinya. Berdasarkan asam basa penyusunnya, larutan
buffer dibedakan menjadi 2, yakni sebagai berikut :
i. Larutan buffer asam
Larutan buffer asam yaitu larutan penyangga yang terbentuk dari asam lemah dan
basa konjugasinya. Larutan penyangga asam mempunyai pH kurang dari 7.
Contoh: CH₃COOH (asam lemah) dan CH₃COO– (basa konjugasinya).
ii. Larutan penyangga basa
Larutan buffer basa merupakan larutan penyangga yang terbentuk dari basa lemah
dan asam konjugasinya. Larutan penyangga basa mempauanyai pH lebih besar dari 7.
Contoh: NH₃ (basa lemah) dan NH₄+ (asam konjugasinya).
Obat tetes mata yang kita gunakan sehari-hari juga menggunakan system larutan
buffer agar pada saat di teteskan ke mata manusia, dapat diterima oleh kondisi tubuh
manusia. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengankondisi pH
manusia agar tidak menimbulkan bahaya.
2.Sistem larutan penyangga atau buffer tersebut terdapat dalam cairan tubuh manusia yakni
cairan intra sel dan ekstra sel.
3.Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.
4.Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45,yaitudari ion
HCO3-dengan ion Na+.
5.Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H+pada ginjal tidak terganggu,
6.Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi (asam
benzoat dengan natrium benzoat).
8.Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan.
Ion sitrat dapat bereaksidengan banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu,
sitrat dapat mengikat ion-ion logam denganpengkelatan, sehingga digunakan sebagai
pengawet dan penghilang kesadahan air.
Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Serbuk
Kristal tersebut dapat berupa bentukan hydrous(bebas air), atau bentuk monohidrat
yang mengandung satu molekul air untuk setiap molekul asam sitrat. Bentukan
hydrousasam sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk monohidrat
didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. Bentuk monohidrat tersebut
dapat diubah menjadi bentukanhydrousdengan pemanasan di atas 74 °C.
9.Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet
makanan dan minuman, terutama minuman ringan.
Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number) adalah E330.Garamsitrat
dengan berbagai jenislogamdigunakanuntuk menyediakan logam tersebut (sebagai
bentuk biologis) dalam banyaksuplemen makanan. Sifat sitrat sebagailarutan
penyanggadigunakan sebagai pengendalipHdalam larutan pembersihdalam rumah
tangga danobat-obatan.
10.Kemampuan asam sitrat untuk mengkelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan
sabun dan deterjen.
Dengan mengkelat logam pada air sadah, asam sitrat memungkinkan sabun dan
deterjen membentuk busa dan berfungsi denganbaik tanpa penambahan zat
penghilangkesadahan.
Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang
digunakan pada alat penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam
yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat.
Peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari cukup banyak, baik dalam
tubuh mahkluk hidup maupun aplikasinya di bidang industri.
1) Penyangga hemoglobin
Agar sel-sel dalam tubuh kita dapat berfungsi, diperlukan O2 yang diperoleh
melalui pernapasan dan dibawa ke seluruh tubuh. Transportasi O2 oleh darah
di dalam tubuh digambarkan dengan reaksi kesetimbangan berikut.
HHb+ + O2 2 + H+
Asam hemoglobin oksi hemoglobin Ion H+ akan diikat oleh ion HCO3-
membentuk H2CO3 yang oleh enzim karbonat anhidrase terurai menjadi H2O
dan CO2. Pelepasan CO2 oleh paru-paru mengakibatkan pengurangan H+
dalam darah. Oleh karena itu CO2 yang dihasilkan dalam jaringan sel diubah
oleh enzim karbonat hidrase dalam darah menjadi H2CO3 yang segera terurai
menghasilkan ion H+ dan HCO3-. Selanjutnya, ion H+ diikat oleh basa
konjugasi HbO2 menghasilkan O2 yang masuk ke jaringan sel dan digunakan
untuk reaksi metabolisme.
2) Penyangga karbonat H2CO3 / HCO3-
Penyangga ini terlibat untuk mengontrol pH darah agar perbandingan
[H2CO3]:[HCO3-] adalah 1 : 20, agar dapat mempertahankan pH darah
normal yaitu 7,4
3) Penyangga fosfat H2PO40 / HPO42-
Penyangga ini mengontrol pH darah terutama dalam sel, seperti ginjal. Ion H+
juga dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal melalui pembentukan ion HPO42- dan
dibuang sebagai garam dalam urine. Penyakit diabetes mellitus adalah salah
satu penyebab asidosis (kondisi dimana pH darah di bawah mormal).
Penderita diabetes memiliki kelebihan asam organic dalam darahnya, artinya
[H+] dalam darah naik (pH darah turun). Oleh karena itu, HbO2 dipaksa
melepas O2. Akibatnya, Hb tidak dapat mengedarkan O2 ke seluruh tubuh.
Gigi dapat larut jika dimasukkan pada larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak
dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH pada
mulut sekitar 6,8. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menetralisir
asam yang terbentuk dari fermentasi sisa-sisa makanan.
Suatu metode penanaman dengan media selain tanah, biasanya ikerjakan dalam kamar
kaca dengan menggunakan mendium air yang berisi zat hara, disebut dengan hidroponik .
Setiap tanaman memiliki pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu
dibutuhkan larutan penyangga agar pH dapat dijaga.
Dalam indutri farmasi, larutan penyangga berperan untuk pembuatan obat-obatan agar
zat aktif dari obat tersebut mempunya pH tertentu. Selain itu larutan penyangga juga
digunakan unutk industri makanan dan minuman ringan seperti yang sering digunakan adalah
Natrium asetat dan asam sitrat.
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan
buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan
pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa
masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat
dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat, yang penting dalam
metabolisme makhluk hidup, sehingga ditemukan pada hampir semua
makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang
ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.Asam sitrat terdapat pada berbagai
jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat
mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis
dan jeruk purut).Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya
ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini
tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-
propanatrikarboksilat.
Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum pada tabel di sebelah kanan. Keasaman
asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas
proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat.
Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan
pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk
garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan
pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan
air.
2.Sistem larutan penyangga atau buffer tersebut terdapat dalam cairan tubuh manusia
yakni cairan intra sel dan ekstra sel.
3.Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari.
4.Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45,yaitudari ion
HCO3-dengan ion Na+.
5.Menjaga pH cairan tubuh agar ekskresi ion H+pada ginjal tidak terganggu.
6.Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak /teroksidasi (asam
benzoat dengan natrium benzoat).
8.Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan.
9.Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan
pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan.
10.Kemampuan asam sitrat untuk mengkelat logam menjadikannya berguna sebagai bahan
sabun dan deterjen.
Selain itu juga dapat disimpulkan mengenai larutan buffer (larutan penyangga) dalam
kehidupan sehari-hari: Peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari cukup
banyak, baik dalam tubuh mahkluk hidup maupun aplikasinya di bidang industri.
https://docplayer.info/30332108-Aplikasi-larutan-buffer-dalam-kehidupan-sehari-hari.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-larutan-buffer/