dengan 6 atom karbon dan 1 atom hidrogenpada setiap karbon. Keadaan ini
menyebabkan satuelektron tersisa untuk membentuk ikatan ganda. (Kusmana,
C, dkk., 2016)
Senyawa aromatik merupakan senyawa yang mempunyai sifat kepolaran
rendah dikarenakan memiliki bentuk molekul yang simetris sehingga memiliki
beberapa ciri-ciri yaitu:
Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain tetapi dapat larut dalam
pelarut non polar.
Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui)
atau keelektronegatifannya sama.
Tidak memiliki kutub positif (δ+) dan kutub negatif (δ–), akibat
meratanya distribusi elektron. (Sahidin, dkk., 2019)
Contoh senyawa aromatik:
1. Benzene
2. Biomarka
3. Fenol
(Edi, Eduardus, 2017)
Senyawa aromatis memiliki struktur yang relatif sederhana yaitu dengan enam
unit atom karbon siklis sebagai struktur utama, yang memiliki rumus molekul
C6H6 dan merupakan senyawa aromatis yang paling penting.
Dapus:
Sriantun & Darmawan, A. 2007. Penggunaan Zeolit Alam Terdealuminasi
Sebagaiadsorben Senyawa Aromatik. Jurnal Kimia, Sains, & Aplikasi Vol. 10(1):
12-17.
Kusmana, C, dkk. 2016. Dampak Hidrokarbon Aromatik Terhadap Ekosistem
Mangrove di Kawasan Binalatung Kota Tarakan Kalimantan Utara. Jurnal
Manusia dan Lingkungan Vol. 23(3):295-303.
Suyatno. 2020. Senyawa Aromatis dan Turunannya. Jurnal Kimia UNESA Vol.
1(1):2-7.
Sahidin, dkk. 2019. Potensi Antibakteri Ekstrak Metanol dan Senyawa Aromatik
dari Buah Wualae (Etlingera elatior). Jurnal Kimia Valensi Vol. 5(1):1-7