Anda di halaman 1dari 21

HIDROKARBON

Oleh:
FicaMerilianCannavaro
Muhammad Raehan
Tiara Amelia
Wisnu Widya Utama

DikumpulkanKepada:
Desi Riana Saputri,S.Si.,M.T
Yuniar Luthfia Listyadevi, S.T.,M.T
Adimas Anugrah Rivady

TK2102
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
GANJIL, 2020
HIDROKARBON

ABSTRAK

Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat dari


hidrokarbon.Terdapat tiga percobaan yang dilakukan, yaitu uji kelarutan
hidrokarbon dengan aquadesdan heptana, uji pembakaran hidrokarbon, dan
perilaku bromin dalam karbon tetraklorida. Percobaan pertama dilakukan dengan
melarutkan 0,5 ML air tanah ke dalam 5 ml larutan air. Kemudian dikocok secara
perlahan untuk menguji kelarutan. Pulangnya percobaan dengan toluena. Hasil
dari percobaan pertama adalah etana dan toluena tidak larut dalamaquades
percobaan ke-2 dilakukan dengan meletakkan toluena ke gelas arloji 3 tetes
kemudian api dinyalakan dan diamati warna nyala api dan residu yang terbentuk.
hasil percobaan tersebut etana menghasilkan warna nyala putih dan tidak
terbentuk residu serta toluena menghasilkan warna nyala orange yang tidak
menghasilkan residu. Kemudian percobaan ketiga dilakukan dengan mencampur 1
ml bromin dan karbon tetraklorida 2 ml ke dalam tabung reaksi kecil, lalu
ditambahkan 10-20tetes kemudian perhatikan perubahan warna larutan
dipanaskan sekitar 15 sampai 20 menit bila tidak terlihat perubahan warna. Untuk
mengetahui keberadaan bromin, uji PH dengan kertas indikator pH. Hasilnya
heptana dan toluena diperlukan pemanasan dalam percobaan dan memiliki ph 4.
Dari praktikum tersebut makan praktikan diharapkan untuk lebih berhati-hati
dalam melakukan praktikum, dikarenakan menggunakan bahan dari hidrokarbon
yang mudah terbakar dan uap dari pembakarannya sangat eksplosif di udara dan
berbahaya juga jika api nya terkena kulit.

2
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
METODE.................................................................................................................2
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................4
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
LAMPIRAN A.........................................................................................................8
LAMPIRAN B.........................................................................................................9
LAMPIRAN C.......................................................................................................10
LAMPIRAN D.......................................................................................................11

DAFTAR TABEL

TABEL 1..................................................................................................................8
TABEL 2..................................................................................................................9
TABEL 3................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuh-tumbuhan dan hewan, masih ada sumber senyawa hidrokarbon


sederhana yaitu batu bara dan minyak bumi. Tumbuh-tumbuhan dan hewan
merupakan sumber senyawa hidrokarbon yang kompleks,misalnya senyawa
gula, amylum, protein, glukosida, antibiotika, minyak, lemak, dan lain-lain.
Dari batu bara diperoleh kokas, gas batu bara, batu bara yang mengandung
berbagai senyawa organik.

Sampai saat ini terdapat lebih kurang dua juta senyawa hidrokarbon. Sifat
senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan oleh struktur dan jenis ikatan
kovalen antar atom karbon. Oleh karena itu,untuk memudahkan mempelajari
senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli melakukan pergolongan
hidrokarbon berdasarkan strukturnya,dan jenis ikatan kovalen antar atom
karbon dalam molekulnya.

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan perconaan kali ini untuk mengidentifikasi sifat dari hidrokarbon.

1.3 Manfaat Percobaan


Manfaat dari percobaan ini adalah untuk memperoleh data mekanisme reaksi
senyawa hidrokarbon dengan senyawa lainnya dan mengetahui sifat-sifat
senyawa hidrokarbon.

1.4 Luaran Percobaan


Luaran percobaan pada praktikum kali ini yaitu dengan uji kelarutan
hidrokarbon dengan akuades dan heptana, uji pembakaran hidrokarbon,dan
perilaku bromin dalam karbon tetraklorida

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hidrokarbon merupakan senyawa antara karbon dan hydrogen yang


meliputi hidrokarbon jenuh atau alkana dan hidrokarbon tak jenuh yaitu alkena
dan alkuna. Senyawa-senyawa dengan rumus umum sama disebut dengan
homolog. Berdasarkan strukturnya, ada hidrokarbon alifatik, siklik, dan aromatic.
Tatanama hidrokarbon didasarkan atas jumlah atom karbon tidak jenuh, serta
rumus struktur isomer. Isomer adalah senyawa dengan rumus kimia sama tetapi
rumus strukturnya berbeda.
Adapun beberapa sifat fisika hidrokarbon yaitu perubahan teratur
berdasarkan bertambahnya panjang ranta suatu karbon, titik didih homolog
hidrokarbon meningkat dengan bertambahnya atom C dan menurun dengan
bertambahnya cabang pada rantai karbon. Sifat kimia hidrokarbon terlihat pada
reaksi-reaksi oksidasi, substitusi, adisi, eliminasi, dan polimerisasi.[ CITATION
Suy08 \l 1033 ]
Penggolongan senyawa organikndapat dibedakan menurut gugus fungsi
yang dikandungnya. Gugus fungsi adalah sekelompok atom yang menyebabkan
perilaku kimia molekul induk. Semua senyawa organik merupakan turunan dari
golongan senyawa yang dikenal sebagai hidrokarbon. [ CITATION Ray04 \l 1033
]
Berdasarkan penyusunannya hidrokarbon dibedakan menjadi sebagai
berikut :
a. Senyawa Hidrokarbon Alifatik
Merupakan senyawa hidrokarbon yang membentuk rantai karbon dengan
rantai terbuka, baik berupa rantai lurus atau bercabang. Senyawa alifatik
dibedakan sebagai berikut.

- Senyawa Hidrokarbon Jenuh


Yaitu senyawa yang berikatan dengan kovalen tunggal. Contoh : senyawa
alkana.
H H H H H

H C C C C C H atau

H H H H H

CH3 CH2 CH2 CH2 CH3


- Senyawa Hidrokarbon Tidak Jenuh
Yaitu senyawa hidrokarbon yang berkaitan dengan kovalen rangkap dua
atau rangkap tiga. Contoh : Alkena dan Alkuna.

5
b. Senyawa Hidrokarbon Siklik
Merupakan senyawa hidrokarbon dengan ujung rantai karbon tertutup.
Senyawa siklik dibedakan menjadi sebagai berikut:

- Senyawa Hidrokarbon Alisiklik


Yaitusenyawa golongan alifatik dengan ujung rantai karbon tertutup.
Contoh: sikloheksana dan sikloheksena, siklopropana dan siklopropena.
H2C
Siklopropana (alisiklik)
H2C CH2

- Senyawa Hidrokarbon Aromatik


Yaitu senyawa benzene dan turunannya. Contoh: benzena, naftalena,
toluene, dsb.

Benzene (aromatic)

[ CITATION Sun04 \l
1033 ]

6
BAB 3
METODE

Pada praktikum ini peralatan yang digunakan adalah tabung reaksi 10 x 75


mm, tabung reaksi 16 x 150 mm, pipet tetes, kaca arloji, dan rak tabung reaksi.
Adapun bahan yang digunakan adalah laksana, toluena, heptana, karbon
tetraklorida, bromin, dan kertas indikator PH. terdapat tiga metode percobaan
yang dilakukan yaitu uji kelarutan hidrokarbon dengan aquades dan etana yang
dilakukan dengan melarutkan 0,5 ML air tanah dan toluena ke dalam aquades
pada tabung reaksi yang berbeda.metode kedua dilakukan uji pembakaran
hidrokarbon dengan cara meneteskan 3 tetes toluena pada kaca arloji dan
dinyalakan menggunakan pemantik api, lalu amati warna nyala api. Ulangi
percobaan dengan hidrokarbon lain.dan metode ketiga adalah perilaku bromin
dalam karbon tetraklorida yang dilakukan dengan mencampurkan 1 ml bromin
dan 2 ML karbon tetraklorida dalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan 10
hingga 20 tetes dari sampel hidrokarbon. Perhatikan perubahan warnanya, jika
tidak terjadi perubahan warna panaskan larutan hingga 15 sampai 20 menit. Ukur
PH menggunakan kertas indikator ph Untuk mengetes kandungan hidrokarbon
bromida kurangi percobaan dengan hidrokarbon lain.

Diagram Alir
A. Uji Kelarutan Hidrokarbon dengan Aquades dan Heptana

Mulai

Heptana sebanyak 0.5 mL dan 5 mL pelarut air


disiapkan dalam tabung reaksi 16 x 150 mm

Larutan dikocok perlahan untuk menguji kelarutannya

Hasil pengamatan dicatat

Dilakukan hal yang sama pada Toluena

7
B. Uji Pembakaran Hidrokarbon
Selesai
Mulai

Toluene diteteskan sebanyak 3 tetes pada kaca gelas kemudian


hidrokarbon dinyalakan dengan menggunakan korek

Tipe, warna nyala, dan jumlah residu yang tertinggal


diamati

Langkah diatas diulangi untuk satu sample hidrokarbon


lainnya

Hasil pengamatan dicatat

Selesai

8
- Perilaku Bromin dalam Karbon Tetraklorida

Mulai

Bromin 1 mL dan Karbon Tetraklorida 2 mL dimasukkan


dalam tabung reaksi kecil

Dari sample hidrokarbon ditambahkan 10 – 20 tetes


kemudian diperhatikan perubahan warnanya

Larutan dipanaskan selama 15 – 20 menit bila tidak


terdapat perubahan warnanya

Kandungan hydrogen bromide dites

Kertas indicator pH diletakkan dimulut tabung rekasi

Di ulangi percobaan pada sample hidrokarbon lainnya

Hasil dicatat

Selesai

9
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelarutan
Sampel
Akuades
Heptana Tiak larut
Toluena Tidak larut
Heksana Tidak larut
Tabel 1. Uji Kelarutan hidrokarbon

Sampel Uji Mudah Terbakar


Jenis Warna Karbon Residu
Heptana Alkana putih 7 Tidak ada
Toluena Benzena orange Ada
Heksana Alkana orange 6 Tidak ada
Tabel 2. Uji Pembakaran Hidrokarbon

Sampel Perubahan Warna


10-20 tetes Pemanasan pH indikator
Heptana 10 Ya
Toluena 10 Ya
Heksana 10 Ya
Tabel 3. Perilaku Bromin Dalam Tetraklorida

Pada praktikum kali ini dilakukan identifikasi sifat pada senyawa


hidrokarbon sampel yang disajikan pada praktikum yaitu toluena heptana dan
sikloheksana sedangkan heksana tidak diujikan pada praktikum ini.

Pada percobaan pertama yaitu uji kelarutan hidrokarbon dengan aquades.


Dalam percobaan heptana, 0,5 ml kemudian dikocok titik dan didapatkan larutan
sampel tidak bercampur. Karena heptana dan heksana merupakan alkana sehingga
termasuk non polar dan tidak larut dalam air yang bersifat polar. Massa jenis
alkana akan bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah atom karbon tapi
tetap akan lebih rendah dari massa jenis air. Sehingga alkana heptana heksana
akan berada di lapisan atas jika bercampur dengan pelarut air alkana akan
bercampur dengan senyawa yang nonpolar seperti minyak pada senyawa toluena
bersifat nonpolar dan termasuk ke dalam larutan hidrokarbon aromatik sehingga
tidak terlarut dalam air.

Pada percobaan ke-2 yaitu uji mudah terbakar dari hidrokarbon. Sampel
yang digunakan diletakkan pada kaca arloji kemudian dibakar dari hasil yang
didapatkan toluena membentuk api yang sangat besar berwarna orange dan asap
yang hitam. Karena memiliki kereaktifan yang besar pada senyawa tersebut
terdapat residu titik untuk senyawa heptana didapatkan hasil adanya api yang
berwarna putih dan tidak ada asap maupun residu. Heptana dan heksana
merupakan senyawa alkana yang dapat bereaksi dengan oksigen pada reaksi
pembakaran titik hasil pembakaran tersebut menyebabkan gugus h&c lepas.

10
Menurut asumsi heksana akan memiliki api yang agak besar dan berwarna orange.
Pada alkana tidak adanya asap pada saat proses pembakaran disebabkan
sifat alkana yang sulit untuk cepat teroksidasi.

11
BAB 5
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum tentang hidrokarbon tersebut didapatkan bahwa:
1. Hidrokarbon tidak dapat larut dalam air disebabkan oleh sifatnya kurang
reaktif dan tidak dapat larut dalam air
2. Perbedaan lapisan pada larutan dipengaruhi oleh massa jenis masing-masing
larutan. Massa jenis yang lebih kecil akan berada di lapisan atas.
3. Senyawa alkana dapat bereaksi dengan oksigen pada reaksi pembakaran. Hasil
pembakaran tersebut menyebabkan gugus H dan C lepas
4. Indikator PH dapat menandakan bromine dalam larutan
5. Jika larutan tetap berwarna kuning maka menandakan terdapat bromin

Rekomendasi
Untuk sampel khususnya alkana dapat diperbanyak dan bervariasi lagi agar
praktikan lebih paham

12
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. (2004). Kimia Dasar Jilid II edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.


Sunarya. (2004). Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Jakarta: PT SETIA PURNA
INVES.
Suyatno. (2008). KIMIA untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grasindo.

13
LAMPIRAN A

DATA PERHITUNGAN

a) Uji Kelarutan Hidrokarbon dengan Air


- Toluene
C7H8 + H2O C7H10O

- Heptana
C7H16 + H2O C7H18O

- Heksana
C6H14 + H2O C6H16O

b) Uji Mudah Terbakar dari Hidrokarbon


- Toluena
C7H8 + O2 7CO2 + 4H2O

- Heptana
C7H16 + O2 7CO2 + 8H2O

- Heksana
C6H14 + O2 12CO2 + 14H2O

c) Pengaruh Bromida dalam Karbon Tetraklorida


- Toluene
C7H8 + Br2 + CCl4 8HBr + 7CCl4

- Heptana
C7H16 + Br2 + CCl4 4BrCl + C8H16

- Heksana
C6H14 + Br2 + CCl 4BrCl + C7H8

14
LAMPIRAN B

PERTANYAAN DOSEN

Berikan produk hasil dari reaksi berikut ini :


heat
a. CH3CH2CH3 + O2 3CO2 + 4H2O

b. CH3 Cr OH
+MnO2 + KOH
Heat
CH3 KMnO4 CH3
CH CH3

c. CH2CH3 CH3COOH
+MnO2 + KOH

CH2 CH3
d. H3C CH3
Heat
C=C KMnO4 H3C C C H3C
CH3C CH3
Br Br

e. CH3C CCH + CH3 Br2 CH3C = CCH2CH3


CCl4 Br Br
KMnO4
f. CH3CH2CH2CH = CH2 CH3CH2CH – CH3OH + MnO2 + KOH
OH
g. CH3 CH3 Br
Br2 +MnO2 + KOH
Fe

CH3 CH3 Br

h. CaC2 + H2O C2H2 + Ca (OH)

15
LAMPIRAN C

DOKUMENTASI

Gambar 1. Uji Kelarutan Hidrokarbon

16
Gambar 2. Uji Pembakaran Hidrokarbon

Gambar 3. Perilaku Bromin dalam Karbon Tetraklorida

17
18
LAMPIRAN D

RISK ASSESSMENT
Assessment oleh: Kelompok 1
Risk
Assessment Lokasi:Laboratorium Teknik 2Lantai3
Form
Tanggal: 21 November 2020

Dokumen: 1 lembar

Judul : HIDROKARBON
DeskripsiKegiatan
Penelitian/laboratoriumUtilitas : Air Listrik N2 Suhu : 25oCTekanan 1 atm

IdentifikasiBahaya – Peralatan yang digunakan&RancanganPercobaan

Pada percobaan kali ini menggunakan berbagai macam hidrokarbon yang mudah
terbakar dan saat menguap dari pembakaran tersebut uapnya akan sangat eksplosif di
udara.

IdentifikasiBahaya– Material
Flammable

Toxic

corrosive

harmful

Oxidizing
Irritant

Bahan yang digunakanproduk/reaktan Lainnya

Sikloheksana 3 0 0 1  0 Reactivity 0
Toluena 3 0 0 2  0 Reactivity 0
Potassium Permagnat 0 0 0 1 0 Reactivity 0
Karbon Tetraklorida (CCl4) 1  0 1 0 0 Reactivity 0
Bromin 0   3 0 - Reactivity 0
Kalsium Karbida 3 0  2  0 Reactivity 1
Heksana 3   2  0 Reactivity 0

Kontroluntukmengurangiresiko
Flammability Toxicity Body Reactivity Choric Health
contact
Volume:  Use in fumehood  safety  Dry  Operator
 No ignition goggles atmospher awareness
sources  Use in Toxics e
room  Face  Monitoring
 Use in shield  Inert required
fumehood  Placarding atmospher
indicating use  Gloves e  Avoid if
 Temperatre of (High to extreme) pregnancy
reaction  Safety  Blast known or
controlled  Antidote apron Shield suspected
……….oC available/required
 Eye wash  Avoid if allergic
 Inert reaction
atmosphere  Safety develops.

19
Shower
 Static discharge
protection

20
PotensiBahaya, Konsekuensi dan Alatpengaman

PotensiBah Konsekuensi Safeguard Action


aya
Bahankimiater Menimbulkaniritasi dan Gunakanjas lab, SegerabersihkanBagiantubuh

kenakulit lukabakar sarungtanganlate yang terkenadengan air

ks, kacamata mengalir

safety goggles,

masker dan

sepatutertutup

Bahankimiater Menimbulkanefekserius Gunakankacamat Segerabersihkanmatadengan

kenamata pada mata, kebutaan a safety goggles air mengalir

Bahan kimia Menimbulkan efek Gunakan safety Segera keluar laboratorium dan

terhirup dan samping seperti mual, goggles dan cari tempat terbuka untuk

tertelan pusing ,gangguan masker menghirup udarasegar, dan jika

pernafasan dan tertelan segera bilas dengan air

gangguan pencernaan

21

Anda mungkin juga menyukai