Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Semaphore

Semaphore merupakan programyang ditemukan oleh E.W. Dijkstra (ilmuwan dari Rotterdam,
Belanda) pada akhir tahun 1960. Pada tahun 1967, E.W. Djikstra mengajukan sebuah konsep
dimana kita menggunakan suatu variable interger untuk menghitung banyaknya proses yang
sedang aktif atau sedang tidak aktif. Tipe dari variable ini dinamakan dengan nama semaphore.
Semaphore adalah salah satu bentuk isyarat menggunakan dua buah bendera yang berbentuk
persegi, yang akan digunakan oleh pengirim sinyal untuk menggerakkan posisi-posisi yang bisa
diterjemahkan menjadi angka dan huruf. Warna bendera juga tergantung pada asal pesan itu
dikirimkan, jika dikirim dari darat maka warna bendera biru dan putih, jika dikirim dari laut
warna benderanya merah dan oranye.
Sedangkan di Indonesia bendera yang umum digunakan dalam kegiatan kepramukaan yang
berwarna merah dan oranye. Namun sebenarnya warna bendera itu tidak terlalu penting, itu
hanya sekedar pertanda agar pesan lebih mudah tersampaikan.
Kegunaan semaphore

afsokhq.blogspot.co.id
wikipedia.org

Semaphore adalah suatu isyarat dalam menyampaikan berita dengan sepasang bendera
semaphore. Bendera tersebut diikatkan pada tongkat pendek dan dipegang menggunakan kedua

Kegunaan semaphore adalah menyampaikan berita jarak jauh, sepanjang pemberitaan ini masih
bisa tertangkap oleh pihak kedua (masih bisa diliat dengan mata). Tetapi disaat ini sudah jarang
dan hamper tidak pernah lagi digunakan walaupun terkadang masih berguna dalam keadaan-
keadaan darurat.

outube.com
Beberapa perinsip semaphore
Dua proses bisa saling berkaitan dengan menggunakan sinyal-sinyal. Sebuah proses dapat
dihentikan oleh proses yang lain, ketika menemukan sinyal tertentu. Suatu proses akan
menunggu dip roses setelah nilai integer menjadi 0. Selanjutnya sinyal akan dilakukan increamen
dengan penambahan 1. Semaphore termasuk variable bertipe integer yang disampaikan oleh 2
operasi atomic standar,yaitu signal dan wait terdapat dua operasi di semaphore yaitu down dan
up. Nama aslinya: P dan V.
Berikut merupakan simbol-simbol dalam semaphore yang diterjemahkan menjadi huruf dan
angka.

hizbulwathanpanduku.blogspot.co.id

Untuk merumuskan sandi angka, sebelum memulai sandi maka harus diawali
dengan sandi pula. “Nomor”  dan jika ingin kembali membuat sandi  huruf  maka
patut membuat sinyal “J”
Beberapa sandi lainnya yang sudah biasa digunakan dalam semaphore adalah;
1. U-R : berita siap dimulai
2. K : siap menerima berita
3. E (8 kali) : error / ada kesalahan
4. I-N-I : ulangi
5. A-R : berita selesai
6. R : dapat menerima dengan baik
7. A-S : tunggu
8. M-K : geser kanan
9. M-L : geser kiri
Tata Cara Pengiriman Semaphore

Memilih posisi Sikap Saat Mengirim Berita Dengan menggunakan Semaphore :


1. Pilihlah tempat dengan beground yang kontras dengan warna
bendera yang kita igunakan.
2. Jangan ke arah sinar matahari yang menyilaukan penerima atau pengirim.
3. Sikap badan ialah : dalam keadaan berdiri tegak, kaki dibuka (kangkang),
pada saat tidak mengirim isyarat bendera disilangkan didepan kaki.
4. Cara memegang tongkat bendera ialah : tongkat dipegang dengan
masing-masing tangan memegang satu bendera, jari telunjuk lurus ke
tongkat (tidak ikut menggenggam tongkat). Cara ini untuk menjaga posisi
tongkat agar segaris lurus dengan tangan kita.
5. Selama mengirim isyarat berlangsung, tangan dan lengan harus dijaga
dalam keadaan tetap lurus dengan tongkat bendera. Gerakan bertumpu
pada sendi peluru di bahu.
6. Kirimkan isyarat dengan yakin dan jangan ada rasa ragu-ragu, hindarkan
gerakan yang tidak diperlukan dan membingungkan. Apabla lupa akan
isyarat yang hendak dikirim, teteplah berhenti pada huruf terakhir ingat-
ingat sampai teringat kembali dan baru lanjutkan gerakan.
7. Usahakan bendera tidak dalam keadaan terlipat pada tongkatnya.
8. Pengiriman pesan dilakukan huruf per huruf dan tidak perlu kembali ke
sikap atau posisi sempurna, setelah satu kata terkirim baru ditutup dengan
sikap sempurna (interval).
Prosedur Mengirim/ Menerima Isyarat Semaphore :

Pengirim :
1. Memanggil, minta perhatian kepada penerima dengan isyarat “VE – VE –
VE – …” dst atau yang lebih mudah dan sering digunakan “UR – UR – UR
… dst.” Tanda hubung (-) dengan isyarat interval.
2. Jika sudah ada jawaban K (siap) segera kirim berita kata demi kata lalu
ditutup dengan isyarat spasi/ interval, apabila selesai pengiriman kata tidak
dijawab dengan C / A, maka diulangi kata terakhir.
3. Karena diminta untuk berpindah tempat , maka pindahlah tempat yang
sekiranya lebih mudah dilihat oleh penerima.
4. Untuk memulai mengirim karakter angka/nomor, harus didahului isyarat
angka (numerik) = 45, kemudian kirim angka/nomor dan sesudah selesai
tutup dengan isyarat huruf (alphabet) = 47/V untuk kembali ke pengiriman
karakter huruf.
5. Apabila terjadi kesalahan dalam pengiriman isyarat, kirim tanda
pembatalan/salah (Anulir) = 37 kemudian ulang kata terakhir.
6. Apabila pesan/ berita sudah selesai maka kirimkan isyarat “AR – AR – AR
… dst.”
Penerima :
1. Menjawab siap = “K” Dan apabila belum siap kirim Tunggu = “Q“
2. Mengirim isyarat A atau C apabila mengerti untuk setiap kata.
3. Bila karena suatu hal menghendaki pengirim untuk berpindah tempat,
silangkan bendera di atas kepala.
4. Mengulangi setiap angka yang telah dikirim sebagai tanda mengerti.
5. Penerima menjawab dengan R= tanda berita telah diterima dan
dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai